Anda di halaman 1dari 11

NAMA : SELVI WOIYA

KELAS : XI MIA 2

TUGAS : BAHASA INDONESIA

JUDUL : “CEMBURU”
BABAK 1
WIDA SENDIRIAN MONDAR MANDIR DI DALAM RUANGAN KELAS DENGAN GELISAH.
DARI KEJAUHAN,TIGA ORANG TEMANNYA MENGENDAP NGENDAP MENDEKATINYA.
MEREKA SALING BISIK, SAMPAI TERTAWA CEKIKIAN.

HENI, DIAN DAN TUTI: Selamat pagi tuan puteri….

HENI: ada apa gerangan tuan puteri? Kenapa tuan puteri duduk melamun sendiri?

DIAN: Apa tuan puteri seang menunggu peri?

TUTI: atau sipangeran jantung hati? Hati hati loh tuan puteri nanti kesambet hantu
buruk hati… dan mengutuk tuan puteri menjadi kunti…

WIDA: apa-apaan sih kalian! Kalian mungkin yang pada kesambet ngomong pada ngaco
begitu!

HENI: maafkan kami,tuan puteri.kala kata-kata kami tidak berkenan dihati tuan puteri.

WIDA: ah sudah,cukup cukup!

TUTI: tuan puteri…..

WIDA: cukup tuti, cukup! Kalian jangan menaikkan tensi darahku dong!

TUTI: iya deh iya. Tapi ada apa?

WIDA: aku BT tau! Menunggu kalian disini sampai akaran. Dari mana saja kalian?

HENI:sorry deh wid, jam terakhirkan fisika uhhh…penyiksaan banget.jangankan keluar


pulang ,mau kencing aja tidak ada yang berani ijin. Liat tuh si dian sampe tembus gitu.

DENGAN RASA KAGET JUGA MALU DIAN BERUSAHA MENUTUPI PANTATNYA


DIAN: bohong wid, aku tidak ngompol kok. Jangan percaya si tukang ngibul. Lihatnih aku
kan bukan ngompol tapi… hmm anu.. aku tadi duduk dibangku yang basah jadi seperti
ini

TUTI: BTW, ada apasih? Sampai sampai mau maunya kamu belain kita nunggu di sini?

HENI: iyanih jadi penasaran. Mau bagi bagi rejeki yah?

WIDA: rejeki soal gampang, itu soal blakangan. Sekarang aku mau nawarin kepada
kalian gossip yang terhangat saat ini.

HENI: gossip apaan sih?

WIDA: kalian mau tidak?

DIAN: tapi bukan gossip murahan kan?

WIDA:jelas bukan. Ini gossip aku dapatkan dari sumber yang 100% bisa dipercaya
kebenarannya.

TUTI: ah paling juga gospi tentang cowok ganteng lagi.

HENI: ngaco! Bukan cowok ganteng, tapi buaya ganteng, hahaha….(DIAN DAN TUTI IKUT
TERTAWA)

WIDA: (KESAL) kalian mau dengar gosipnya tidak?

TUTI:iya deh iya. Begitu saja kok marah.

WIDA:kalian tau si sucikan?

DIAN:suci keteua osis kita yang baru?

WIDA:iya, tapi itu gak penting.

HENI:uci yang jalannya begini?(BERJALAN MENIRUKAN LANGKAH ORANG YANG


KAKINYA PINCANG)

TUTI: ada apa dengan dia?

WIDA; sabar, nona sabar. Menurut sumber itu,sisuci tiap malam suka terlihat nongkrong
di mall.

DIAN: maksudmu ngeceng,mejeng, ngerumpi?


WIDA: bukan, masa potongan seperti itu mejengnya di mall. Dia itu begini…
(MENIRUKAN GAYA PEMINTA MINTA)

TUTI: Ah yang bener kamu wid?

WIDA: serius, masa aku bohong. Malah tadi malam aku lihat dengan mata kepala aku
sendiri si suci sedang pasang belas kasihan gitu.

DIAN:wah gawat, hal ini bisa mencemarkan nama baik sekolah kita.kitakan sudah
terkenal karena menampung anak anak miskin.

WIDA: itulah masalahnya apalagi dia sekarang menjabat sebagai ketua osis. Apa kata
anak anak sekolah lain kalau sekolah kita dipimpin oleh ketua osis yang jadi pengemis.

TUTI: tapi, sebentar wid. Apa kamu yakin kalau si suci memang jadi peminta minta?

DIAN: iya wid. Jangan jangan ini hanya akalan kamu saja karena sekarang suci sering
terlihat jalan barang beno, pacarmu!

WIDA: sumpah aku serius aku jujur!

TUTI:yah boleh jadi kamu cemburu sama si suci.kamu taku kalau suci merebut
beno.pincang pincang begitu juga sucikan cantik.

BENO MUNCUL TIBA TIBA, MENGAGETKAN SEMUANYA.

BENO:siapa yang cemburu tut?

TUTI: aku ceburu! Eh aku cemburu…wida, ben yang cemburu.

BENO: (MENDEKATI WIDA) benar begitu?

WIDA: siapasih yang cemburu. Tidak lahkan.

BENO: (DENGAN KEGEMBIRAAN YANG MELUAP, DIA MENGGOMBAL WIDA)

WIDA: huuu gombal…

BENO: tidak percaya? Belah dadaku!

HENI: awas ben.. jangan jangan panuan…


BENO: steril dong!

WIDA: kita pulang yuk!

BENO: loh kok pulang, kenapa?

WIDA: memang sekarang waktunya pulang kan?

BENO: iya, memang. Tapi harus ada alas an yang jelas dong,kenapa jadi mendadak
sensitive begini?

WIDA: pikir saja sendiri!

WIDA DAN KETIGA TEMANNYA YANG BERNIAT UNTUK PULANG MENGHENTIKAN


LANGKAHNYA KETIKA SUCI MASUK.

SUCI:selamat siang semuanya…

(WIDA DAN KETIGA TEMANNYA TIDAK MENJAWAB SALAM DARI SUCI. MEREKA MALAH
MENATAPNYA DENGAN NYINYIR)

BENO: siang juga ci. Kok kamu belum pulang?

SUCI: tadi aku dipanggil pak ridwan dikantor.kalian sendiri kenapa belum pulang?

WIDA: kami juga sudah berniat pulang kok. Lama lama disini nanti bisa ketularan aroma
pengemis.

BENO: kamu bicara apa wid?

WIDA:yang kamu dengar tadi aku bicara apa?

BENO: maksudku, itu bukan kalimat yang bagusdi ucapkan loh wid!

WIDA: oh jadi itu tidak bagus ya? Lalu yang bagusnya bagaimana? Yang begini?
(MENENGADAKAN TANGAN SEPERTI PENGEMIS) kasian pa, kasian saya bu.

BENO: wida!

TUTI:sudah sudah. Kenapa kalian jadi pada rebut? Malu tau dilihat orang.
HENI: (MENUNJUK SUCI) ini semua gara gara dia tau!

SUCI: loh kok aku? Apa salahku hen? Aku tidak mengerti.

WIDA: jelas kamu gak ngerti. Kamu kan goblok! Heran IQ jongkok kok bisa bisanya jadi
ketua osis.ayodeh kita pulang.

BENO:wida!(WIDA DAN KETIGA TEMANNYA TIDAK MEMPEDULIKAN PANGGILAN


BENO.MEREKA KEMUDIAN MENERUSKAN LANGKAHNYA UNTUK PULANG) maafkan
mereka ci.sifat mereka memang begitu.

SUCI: tidak apa-apa ben, mereka tidak salah kok,justru aku yang gak tahu malu tidak
bisa menerima kenyataan. Dan aku memang tidak pantas untuk menjadi ketua osis, aku
ini kan pin….

BENO: cukup ci. Kamu jadi ketua osisi bukan atas kehendakmu. Tapi karena sudah
menjadi keputusan teman teman yang memang percaya dengan kemampuanmu.

SUCI: kamu tidak usah menghiburku ben! Lebih baik kamu cepat susul wida, nanti dia
tambah marah kekamu.

BENO: tapi kamu tidak apa apakan? (SUCI MENGGELENG ) ya sudah. Aku pulang yahh…
dahhh.

BENO MELANGKAH PERGI. DALAM KEADAAN PASRAH , SUCI DUDUK MEMENDAM


SEGALA TANYA DALAM GELISAH. SUCI MASIH DUDUK TERMENUG KETIKA WIDA DAN
KETIGA TEMANYA MENGENDAP NGENDAP MENDEKATINYA.

WIDA: wah, rupanya ketos kita masih betah nih.

TUTI: lagi nunggu tumpanganya?

HENI: atau mau pindah lokasi praktek?

DIAN: praktek apaan?

HENI: praktek belas kasiham. Dong. Kasihan pak.. kasihan bu.. buat tambahan beli
mobil… (KETIGANYA TERTAWA)

DIAN:wah, tongkatnya bagus juga ci. (MEMEGANGI TONGKAT YANG DIPAKAI SUCI)
HENI: nemu di mana ci?

WIDA: boleh dong kita pinjam. (MEREBUT TONGKAT DARI TANGAN SUCI)

SUCI: jangan, jangan dong...

WIDA: alahhh baru tongkat butut saja sudah begitu pelit.(MEMAKAI TONGKAT SUCI).
Wahh asyik juga lohh, pantesan suci betah pake tongkat ini.

HENI: cocok wid, cocok. Pantesan sibeno pasti tambah saying kekamuu

TUTI:bukan saying monyong… tapi kasihan…

SUCI: tolong berikan tongkat itu wid!

WIDA:apa? Berikan.. sabar manis, yang lain juga belum kebagian nyoba.

SUCI BERUSAHA MENGAMBIL TONGKATNYA DARI TANGAN WIDA, NAMUN WIDA


MENGOPERNYA KE HENI. SUCI MEREBUTNYA TAPI HENI MENGOPERNYA KE TUTI.
BEGITU SETERUSNYA SAMPAI SUCI TAK KUASA MENAHAN TANGISNYA. MELIHAT
BEGITU, EIDA DAN KETIA TEMANNYA MENGHENTIKAN ULAHNYA. WIDA KEMUDIAN
MELEMPARKAN TONGKAT KE SUCI LANTAS DENGAN PONGAHNYA MEREKA
MENINGGALKAN SUCI.

SUCI BANGKIT PERLAHAN, MENGAMBIL TONGKATNYA DAN MELANGKAH PULANG.

BABAK 2

HENI YANG SEDANG JALAN JALAN DIPASAR TIBA TIBA DIKEJUTKAN OLEH BEBERAPA
ORANG PREMAN YANG MENGGANGGUNYA.MEREKA MENCOLEK DAN
MENJAHILINYA,PERBUATAN MEREKA TERHENTI KETIKA SUCI DATANG, MEREKA
MENYALAMI SUCI AKRAB SEKALI. HENI HANYA KEHERANAN MENYAKSIKAN ADEGAN
ITU, APALAGI KETIKA PREMAN PREMAN ITU KEMUDIAN MALAH DIKENALKAN SUCI
KEPADANYA.AKHIRNYA HENI MENERIMA ULURAN TANGAN MEREKA,SUASANA
BERUBAH AKRAB.
BABAK 3
WIDA, DIAN DAN TUTI, SEDANG BERKUMPUL.ADA TAWA, ADA CELOTEHAN, ADA
CANDA.

TUTI: sama sekali tidak kusangka, ini betul betul diluar dugaan.

DIAN:tapi semua telah terjadi, suci telah mengundurkan diri, cabut dari sekolah secara
resmi. Aku dengar langsung dari wali kelas.

WIDA: apa kata beliau?

DIAN: tak jelas pastinya.

TUTI: no problem, bukan urusan kita lagi,kan? Yang jelas sekarang aku harus siap siap
untuk BT nih…

WIDA: memangnya kenapa?

TUTI: aku bingung, siapa lagi anak yang pantas kita ladekin selain suci.

WIDA: uhhh jahat…

TUTI: yang pastinya tidak jahat dari kamu kan?

WIDA: jahat apanya?

TUTI: apa kamu tidak ingat siapa coba anak yang berani mengambil tonkat suci selain
kamu?

DIAN:sudahlah tidak usah diperpanjang. Lebih baik kita susun rencana baru akan
kemana kita setelah ini?

TUTI: boleh, siapa takut? Siapa tau di mall aku dapat temukan mainanku

WIDA: mainan apa tut?

TUTI: sicantik suci, diakan ada di sana.


BENO MASUK KETIKA MEREKA BARU SAJA HENDAK PERGI.

BENO: mau kemana kalian, lari dari tanggung jawab? Kalian semua memang sama
jahatnya, tidak berperikemanusiaan!

TUTI: sebentar ben, nanti duluh. Tidak ada angin, tidak ada hujan kamu kok datang
langsung marah marah. Ada apa?

BENO: aku yang seharusnya nanya, kenapa kalian tega terhadap suci sehingga dia
keluar dari sekolah ini.

WIDA: beno sayang, kita tidak mengerti tentang semua ini, orang dia sendiri kok yang
mengajukan surat permohonan permohonan pemberhentian sekolah.

BENO: tidak mungkin, pasti ada sebabbnya kenapa suci sampai memutuskan keluar.

DIAN: mana kami tahu?

BENO: kalian bukannya tidak tahu, tapi kalian tidak mau tau. Apa yang telah kalian
lakukan pada suci? (KETIGANYA DIAM) ayo jawab, kaliankan bukan batu! Kalian memang
berhati batu. Aku muak dengan kalian, sekarang cepat katakana siapa dalang dari semua
ini? (KETIGANYA SALING MEMANDANG).

DIAN: wida, ben…

BENO: sudah ku duga. Kenapa kamu lakukna itu, wid? Kenapa kamu tega melukai
perasaan suci? Aku kecewa padamu, wid! Padahal kalau kalian tau karena sucilah heni
bisa selamat dari gangguan preman yang hendak mencelekakannya.

SUCI DAN HENI MASUK

HENI: betul apa yang dikatakan beno. Kalau saja tidak ada suci, aku mungkin tidak akan
selamat dari preman preman itu. Perlu kalian tahu, di mall suci bukan jadi peminta
minta . tanpa ada rasa malu, suci mau berjualan makanan kecil buatan ibunya setiap
sore hingga malam. Pelanggannya banyak, termasuk preman preman itu. Karena
kebaikan suci kepada mereka, meraka tidak jadi menggangguku. Malah sebaliknya
mereka berbuat baik kepadakaku.
WIDA: maafkan aku, ci. Ku akui ini memang salahku. Aku terpaksa melakukannya,
menghasut teman teman supaya memusuhi kamu. Itu kulakukan karena aku, aku
cemburu kekamu yang sering jalan barang beno.

TUTI: tapi janagan bawa kami ke urusan pribadi dong!

WIDA: iya dehh aku minta maaf juga ya, tut.

TUTI: maaf, maaf. Sudah basi tau! Aku tidak mau bersahabat dengan kamu lagi, kamu
jahat. Aku piker kamu ngajak ledekin suci karena memang suci pantas kita ledekin. Tapi
ternyata kami hanya dijadikan tumbalmu saja. Ayo dian kita pergi saja, tidak ada
gunanya berteman dengan dia.

WIDA: tuti, dian, kok kalian jadi seperti itu sih?

DIAN DAN TUTI MELANGKAH KELUAR, WIDA MENDEKATI HENI.

WIDA: hen, maafkan aku ya?

HENI: pasti, tapi bukan sekarang.

WIDA:hen! (HENI MELANGKAH PERGI)

WIDA: ben…

BENO: puas sekarang! Ayo, ci. Kamu masih dibutuhkan disekolah ini. Sekarang kita
menghadap bapak kepala sekolah.

WIDA: ben, aku menyesal.aku minta maaf.

BENO: tunggu sampai urusanku selesai.

BENO DAN SUCI KELUAR RUANGAN. WIDA GELISAH SENDIRI, TIBA TIBA SUCI KEMBALI
LAGI DAN MENGAHAMPIRI WIDA. SUCI MEMELUKNYA, MEREKA BERDUA LAMA
BERPELUKAN SEBELUM AKHIRNYA MELANGKAH KELUAR.
SELAMAT MEMBACA

Anda mungkin juga menyukai