Intoksikasi A. Baru – baru menggunakan A. Baru – baru menggunakan A. Baru – baru A. Baru – baru menggunakan sedatif,
(DSM – 5) opioid stimulant menggunakan stimulant hipnotik dan ansiolitik
B. Perubahan klinis scr signifikan B. Perubahan klinis scr signifikan B. Perubahan klinis scr B. Perubahan klinis scr signifikan ada
ada perilaku dan fisiologis ada perilaku dan fisiologis signifikan ada perilaku perilaku dan fisiologis (perilaku
( awalnya euforia trs jadi ( awalnya euforia trs afeknya dan fisiologis ( awalnya sesksual yg tidak sesuai atau perilaku
apati, disforia, agitasi atau menurun, perubahan sosial euforia trs afeknya agresif, mood yg labil, gx penilaian) yg
retardari psikomotor) yg kewaspadaan berlebih, menurun, perubahan berkembang selama, segera setelah
berkembang selama, segera sensitif, cemas, tension, sosial kewaspadaan gunain obat ini
setelah gunain opioid marah) yg berkembang berlebih, sensitif, cemas, C. 1 (/lebih) dari gejala dibbawah ini :
C. Kontriksi pupil (atau dilatasu selama, segera setelah gunain tension, marah) yg 1. Cadel
krn anoxia dari overdosis yg opioid berkembang selama, 2. Inkoordinasi
parah), dan satu (atau lebih) C. 2 (/lebih) dari gejala segera setelah gunain 3. Unsteadi gait (kiprah goyah)
ditemukan tanda2 ini : dibbawah ini : opioid 4. Nistagmus
1. Ngantuk/coma 1. Takikardi / bradikardi C. 2 (/lebih) dari gejala 5. Gangguan kognisi (atensi, memori)
2. Cadel 2. Pupil dilatasi dibawah ini : 6. Tupor/kooma
3. Susah 3. TD meninggi/menurun 1. Takikardi / bradikardi 7. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 dari kondisi
memperhatikan/menginat 4. Keringetan/kedinginan 2. Pupil dilatasi medis lainnya, dan ga bisa
D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 5. Mual/muntah 3. TD meninggi/menurun diklasifikasinkan thd gx mental lainnya
dari kondisi medis lainnya, 6. BB menurun dg jelas 4. Keringetan/kedinginan
dan ga bisa diklasifikasinkan 7. Agitasi/retardasi psikomotor 5. Mual/muntah
thd gx mental lainnya 8. Melemahnya otot, depressi 6. BB menurun dg jelas
nafas, nyeri dada, aritmia 7. Agitasi/retardasi
9. Bingung, kejang, diskenia, / psikomotor
koma 8. Melemahnya otot,
D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 dari depressi nafas, nyeri
kondisi medis lainnya, dan ga dada, aritmia
bisa diklasifikasinkan thd gx 9. Bingung, kejang, diskenia,
mental lainnya / koma
D. Tanda2 yg ditemui ga
“coccaine bug” ciri2 dari kondisi medis
lainnya, dan ga bisa
diklasifikasinkan thd gx
mental lainnya
Withdrawal A. Terdapat bbrp hal dibwah A. Penghentian (atau A. Penghentian (atau A. Penghentian (atau pengurangan)
(DSM – 5) inni pengurangan) stimulan dari pengurangan) stimulan sedatif, hipnotid dan ansiolitik dari
1. Penghentian (atau pemakaian yg lama dari pemakaian yg lama pemakaian yg lama
pengurangan) opioid dari B. Mood dismorfikdan 2 B. Mood dismorfikdan 2 B. 2 (/lebih) hal dibawah ini yg muncul
pemakaian yg lama (/lebih) hal dibawah ini yg (/lebih) hal dibawah ini setelah bbrp menit/hari dari kriteria A
2. Pemakaian antagonis opioid muncul setelah bbrp yg muncul setelah bbrp :
setelah menggunakan opioid menit/hari dari kriteria A : menit/hari dari kriteria A 1. Hiperaktifitas otonom (keringet, DJ
B. 3 (/lebih) hal dibawah ini yg 1. Fatig 1. Fatig >100bpm)
muncul setelah bbrp 2. Mimpi yang tidak 2. Mimpi yang tidak 2. Tremor tangannya
menit/hari dari kriteria A menyenangkan, jelas/garang menyenangkan, 3. Insomnia
1. Mood dismorfik 3. Insomnia / hipersomnia jelas/garang 4. Mual/muntah
2. Mual dan muntah 4. Menaiknya nafsu makan 3. Insomnia / hipersomnia 5. Visual transien, taktil, halusinasi
3. Nyeri otot 5. Retardasi/agitasi psikomotor 4. Menaiknya nafsu makan auditori atau ilussion
4. Lakrimasi/rinorea C. Kriteria B scr klinis 5. Retardasi/agitasi 6. Agitasi psikomotor
5. Dilatasi pupil, piloereksi, dan menyebabkan keganggunya : psikomotor 7. Cemas
keringet sosial, kerjaan dan bbrp hal C. Kriteria B scr klinis 8. Kejang grand mal
6. Diare penting lainnya menyebabkan C. Kriteria B scr klinis menyebabkan
7. Menguap D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 keganggunya : sosial, keganggunya : sosial, kerjaan dan
8. Demam dari kondisi medis lainnya, kerjaan dan bbrp hal bbrp hal penting lainnya
9. Insomnia dan ga bisa diklasifikasinkan penting lainnya D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 dari kondisi
C. Kriteria B scr klinis thd gx mental lainnya dan D. Tanda2 yg ditemui ga medis lainnya, dan ga bisa
menyebabkan termasuk ciri2 dari kondisi medis diklasifikasinkan thd gx mental lainnya
keganggunya : sosial, intoksikasi/withdrawal lainnya, dan ga bisa dan termasuk intoksikasi/withdrawal
kerjaan dan bbrp hal penting substansi lainnya diklasifikasinkan thd gx substansi lainnya
lainnya mental lainnya dan
D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 termasuk
dari kondisi medis lainnya, intoksikasi/withdrawal
dan ga bisa diklasifikasinkan substansi lainnya
thd gx mental lainnya dan
termasuk
intoksikasi/withdrawal
substansi lainnya
Terapi 1. Jika overdosis ; 1.Rawat inap komplit/parsial 1.Antipskotik dapat 1. Barbiturat subsitusi dg fenobarbital
- ABC wajib untuk menjauhi ps dari diresepkan u/ bbrp hari (30 mg untuk tial 100mg zat kerja)
- Nalakson (IV) lingkungan yg tidak sehat (dan perta,a
2. Keadaan putus zat dan selalu tes urin) 2.Diazepam (Valrum)
detoksifikasi 2.Intervensi psikologis Bila ada agitasi dan
I. Agonis Opioid -Modilitas individu hiperaktivitas
a. Metadon -Kelompok 3. Bupropon
Opioid sintetik yg -Keluarga Untuk menimbulkan rasa
mensubstitusi heroin 3. Belum ada obat yang paten “sehat”
(peroral). untuk hal ini :
>> dosis harian : 20 – - Jika ada gangguan
80mg/hari pemusatan perhatian /
>> durasi : 24 jamb hiperaktif ;
>> membebaskan org dg a. Metilfenidat (Ritalin)
candu heroin IV, efek b. Litium (Eskalith)
euforia kecil
b. Klonidin
>> dosis : 0,1 – 0,3mg (4 X
1 hari)
c. Subsitusi opioid lain
Levometadil (ORLAAM),
L-α-asetilmetadol
(LAMM)
>> kerja lebih lama
dibanding metadon
LAMM ; 30 – 80mg (3
kali seminggu)
Buprenorfin ; 8 –
10mg (3 kali
seminggu)