Anda di halaman 1dari 6

Gangguan Terkait Zat

Keterangan OPIOID KOKAIN AMFETAMIN BENZODIAZEPIN BARBITURAT


Definisi Nama lainnya adalah : morfin,  Adalah alkoid ester tropana yg  Senyawa kimia yg sifatnya : Termasuk zat EX : fenobarbital,
petidin, metadon, kodein. ada di tanaman coca stimulan, lebih dikenal dg sedatif, hipnotk sekobarbital,
Deskripsinya : kristal putih larut erythroxylum yg sangat ATS (amfetamin tipe atau ansiolitik amobarbital
air. membuat kecanduan stimulan)
Deskripsinya : bubuk putih Bentuk2nya : Ex : diazepam,
Nama lainnya : koka, coke, happy,  Ectasy flurazepam,
snow Pil, tablet/kapul digigit2 oksazepam,
lalu ditelan klirdiazepoksid.
 Shabu
Bentuk kristal putih dg
cara dipanasin melalu
Menyebabkan efek : tabung  hisap
 Euforia + (bila tidak ada nyeri)  Amfetamin
Euforia – (bila ada nyeri) IV
Inget git, dia ini analgesik loh Bentuk :
yaaa -Base  dirokokin
-Salt  injeksi/snortedd
Termasuk golongan stimulants
(DSM – 5)
Mekanisme (Kaplan & Saddock) (Kaplan & Saddock) (Kaplan & Saddock) (Kaplan & Sadock)
Aksi Jadi, efek primer opioid Akan meninngkatkan NT  Amfetamin diabsorbsi dg Jadi, efek primer thd kompleks-resptor
diperantai oleh Reseptor Opioid : monoamin (dopamin dan cepat secara oral dan GABA tipe A yang memuat
a. Miu ; u/regulasi dan serottonin) di CNS dan PNS dg punya onset kerja yg  kanal Ion clorida
mediasi analgesik, cara : BLOKADE PRESINAPS cepat (oral 1 jam, IV :  situs pengikat GABA
depresi nafas, konstipasi REUPTAKE PUPMS seketika)  situ pengikat
dan ketergantungan benzodiazepin/barbiturat/lir
b. Kappa ; u/analgesi, >> efek positif di : KLASIK barbiturat
diuresis, sedasi Corticomesolimbic dopamin a. Menyebabkan
c. Gamma ; u/analgesik reward circuit pelepasan Nah, ketika obat2 ini terikat di suatu
(Up to date) katekolamin, terutama tempat di kompleks-reseptor GABAA 
Secara akut  menurunkan DOPAMIN  meningkatkan afinitas thd
cAMP b. Efek neuron reseptor thd NT
 Secara kronik  dopaminergik berjalan endogennya(GABA).
meningkatkan cAMP dari tegmental ventral  Meningkatkan aliran ion klorida
 Sifat aditif ---> aktifitas ke korteks serebri & melalui kanal ke dalam neuron 
neuron dopaminergik area area limbik (jaras mempunyai muatan negatif
tegmental ventral yg berjalan sirkuit reward) sifatnya inhibitorik
ke korteks serebri dan sistem  Hiperpolarisasi neuron
limbik. DESAINER
a. Menyebabkan
pelepasan
katekolamin,
DOPAMIN, NE serta
SEROTONIK
b. Ada efek
halusinogennya (gara2
serotonin)
c. Ex : obatnya itu akan di
ambil di neuron
serotonik oleh
transporter yg
bertanggung jawab,
u/reuptake serotonik
yg menyebabkan
obatnya itu akan
merangsang
pengeluaran serotonik
dan menghambat
aktifitas enzim yg =
serotonin

Intoksikasi A. Baru – baru menggunakan A. Baru – baru menggunakan A. Baru – baru A. Baru – baru menggunakan sedatif,
(DSM – 5) opioid stimulant menggunakan stimulant hipnotik dan ansiolitik
B. Perubahan klinis scr signifikan B. Perubahan klinis scr signifikan B. Perubahan klinis scr B. Perubahan klinis scr signifikan ada
ada perilaku dan fisiologis ada perilaku dan fisiologis signifikan ada perilaku perilaku dan fisiologis (perilaku
( awalnya euforia trs jadi ( awalnya euforia trs afeknya dan fisiologis ( awalnya sesksual yg tidak sesuai atau perilaku
apati, disforia, agitasi atau menurun, perubahan sosial euforia trs afeknya agresif, mood yg labil, gx penilaian) yg
retardari psikomotor) yg kewaspadaan berlebih, menurun, perubahan berkembang selama, segera setelah
berkembang selama, segera sensitif, cemas, tension, sosial kewaspadaan gunain obat ini
setelah gunain opioid marah) yg berkembang berlebih, sensitif, cemas, C. 1 (/lebih) dari gejala dibbawah ini :
C. Kontriksi pupil (atau dilatasu selama, segera setelah gunain tension, marah) yg 1. Cadel
krn anoxia dari overdosis yg opioid berkembang selama, 2. Inkoordinasi
parah), dan satu (atau lebih) C. 2 (/lebih) dari gejala segera setelah gunain 3. Unsteadi gait (kiprah goyah)
ditemukan tanda2 ini : dibbawah ini : opioid 4. Nistagmus
1. Ngantuk/coma 1. Takikardi / bradikardi C. 2 (/lebih) dari gejala 5. Gangguan kognisi (atensi, memori)
2. Cadel 2. Pupil dilatasi dibawah ini : 6. Tupor/kooma
3. Susah 3. TD meninggi/menurun 1. Takikardi / bradikardi 7. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 dari kondisi
memperhatikan/menginat 4. Keringetan/kedinginan 2. Pupil dilatasi medis lainnya, dan ga bisa
D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 5. Mual/muntah 3. TD meninggi/menurun diklasifikasinkan thd gx mental lainnya
dari kondisi medis lainnya, 6. BB menurun dg jelas 4. Keringetan/kedinginan
dan ga bisa diklasifikasinkan 7. Agitasi/retardasi psikomotor 5. Mual/muntah
thd gx mental lainnya 8. Melemahnya otot, depressi 6. BB menurun dg jelas
nafas, nyeri dada, aritmia 7. Agitasi/retardasi
9. Bingung, kejang, diskenia, / psikomotor
koma 8. Melemahnya otot,
D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 dari depressi nafas, nyeri
kondisi medis lainnya, dan ga dada, aritmia
bisa diklasifikasinkan thd gx 9. Bingung, kejang, diskenia,
mental lainnya / koma
D. Tanda2 yg ditemui ga
“coccaine bug” ciri2 dari kondisi medis
lainnya, dan ga bisa
diklasifikasinkan thd gx
mental lainnya
Withdrawal A. Terdapat bbrp hal dibwah A. Penghentian (atau A. Penghentian (atau A. Penghentian (atau pengurangan)
(DSM – 5) inni pengurangan) stimulan dari pengurangan) stimulan sedatif, hipnotid dan ansiolitik dari
1. Penghentian (atau pemakaian yg lama dari pemakaian yg lama pemakaian yg lama
pengurangan) opioid dari B. Mood dismorfikdan 2 B. Mood dismorfikdan 2 B. 2 (/lebih) hal dibawah ini yg muncul
pemakaian yg lama (/lebih) hal dibawah ini yg (/lebih) hal dibawah ini setelah bbrp menit/hari dari kriteria A
2. Pemakaian antagonis opioid muncul setelah bbrp yg muncul setelah bbrp :
setelah menggunakan opioid menit/hari dari kriteria A : menit/hari dari kriteria A 1. Hiperaktifitas otonom (keringet, DJ
B. 3 (/lebih) hal dibawah ini yg 1. Fatig 1. Fatig >100bpm)
muncul setelah bbrp 2. Mimpi yang tidak 2. Mimpi yang tidak 2. Tremor tangannya
menit/hari dari kriteria A menyenangkan, jelas/garang menyenangkan, 3. Insomnia
1. Mood dismorfik 3. Insomnia / hipersomnia jelas/garang 4. Mual/muntah
2. Mual dan muntah 4. Menaiknya nafsu makan 3. Insomnia / hipersomnia 5. Visual transien, taktil, halusinasi
3. Nyeri otot 5. Retardasi/agitasi psikomotor 4. Menaiknya nafsu makan auditori atau ilussion
4. Lakrimasi/rinorea C. Kriteria B scr klinis 5. Retardasi/agitasi 6. Agitasi psikomotor
5. Dilatasi pupil, piloereksi, dan menyebabkan keganggunya : psikomotor 7. Cemas
keringet sosial, kerjaan dan bbrp hal C. Kriteria B scr klinis 8. Kejang grand mal
6. Diare penting lainnya menyebabkan C. Kriteria B scr klinis menyebabkan
7. Menguap D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 keganggunya : sosial, keganggunya : sosial, kerjaan dan
8. Demam dari kondisi medis lainnya, kerjaan dan bbrp hal bbrp hal penting lainnya
9. Insomnia dan ga bisa diklasifikasinkan penting lainnya D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 dari kondisi
C. Kriteria B scr klinis thd gx mental lainnya dan D. Tanda2 yg ditemui ga medis lainnya, dan ga bisa
menyebabkan termasuk ciri2 dari kondisi medis diklasifikasinkan thd gx mental lainnya
keganggunya : sosial, intoksikasi/withdrawal lainnya, dan ga bisa dan termasuk intoksikasi/withdrawal
kerjaan dan bbrp hal penting substansi lainnya diklasifikasinkan thd gx substansi lainnya
lainnya mental lainnya dan
D. Tanda2 yg ditemui ga ciri2 termasuk
dari kondisi medis lainnya, intoksikasi/withdrawal
dan ga bisa diklasifikasinkan substansi lainnya
thd gx mental lainnya dan
termasuk
intoksikasi/withdrawal
substansi lainnya

Terapi 1. Jika overdosis ; 1.Rawat inap komplit/parsial 1.Antipskotik dapat 1. Barbiturat  subsitusi dg fenobarbital
- ABC wajib untuk menjauhi ps dari diresepkan u/ bbrp hari (30 mg untuk tial 100mg zat kerja)
- Nalakson (IV) lingkungan yg tidak sehat (dan perta,a
2. Keadaan putus zat dan selalu tes urin) 2.Diazepam (Valrum)
detoksifikasi 2.Intervensi psikologis Bila ada agitasi dan
I. Agonis Opioid -Modilitas individu hiperaktivitas
a. Metadon -Kelompok 3. Bupropon
Opioid sintetik yg -Keluarga Untuk menimbulkan rasa
mensubstitusi heroin 3. Belum ada obat yang paten “sehat”
(peroral). untuk hal ini :
>> dosis harian : 20 – - Jika ada gangguan
80mg/hari pemusatan perhatian /
>> durasi : 24 jamb hiperaktif ;
>> membebaskan org dg a. Metilfenidat (Ritalin)
candu heroin IV, efek b. Litium (Eskalith)
euforia kecil
b. Klonidin
>> dosis : 0,1 – 0,3mg (4 X
1 hari)
c. Subsitusi opioid lain
Levometadil (ORLAAM),
L-α-asetilmetadol
(LAMM)
>> kerja lebih lama
dibanding metadon
 LAMM ; 30 – 80mg (3
kali seminggu)
 Buprenorfin ; 8 –
10mg (3 kali
seminggu)

II. Antagonis Opioid


a. Nalokson  u/overdose
b. Naltrekson (kerja : 72
jam)
3. Psikoterapi
a. Psikoterapi individu
b. Terapi perilaku
c. CBT
d. Terapi keluarga
e. Kelompok pendukung

Anda mungkin juga menyukai