Disusun oleh :
JURUSAN KEBIDANAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya telah berhasil menyelesaikan makalah tentang
Asuhan Pada Balita Sakit tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan sebaga mahasiswa yang baik dalam melakukan pembelajaran sehari-
hari.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness
(IMCI) merupakan suatu pendekatan yang terintegrasi atau terpadu dalam tatalaksana balita sakit
dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan
merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan atau cara penatalaksanaan balita
sakit. Konsep pendekatan MTBS yang pertama kali diperkenalkan oleh organisasi kesehatan dunia
WHO (World Health Organizations) merupakan suatu bentuk strategi upaya pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan bayi dan anak balita di
negara-negara berkembang.
B. Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MTBS
datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar. Meliputi upaya
malnutrisi dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi dan pemberian
vitamin A dan konseling pemberian makan. Tujuan utama tatalaksana ini untuk
menurunkan angka kematian bayi dan anak balita dan menekan morbiditas karena
berada di pelayanan dasar dilatih untuk menerapkan pendekatan MTBS secara aktif
tanya, lihat,dengar,raba,
Strategi MTBS mulai diperkenalkan di Indonesia oleh WHO pada tahun 1996. Modul MTBS telah
diadaptasi pada tahun 1997 atas kerjasama antara Kemenkes RI, WHO, Unicef, dan Ikatan Dokter
Anak Indonesia IDAI. Sejak itu penerapan MTBS di Indonesia berkembang secara bertahap dan up to
date dalam modul MTBS dilakukan secara berkala sesuai perkembangan program kesehatan di
Depkes dan ilmu kesehatan anak melalui IDAI. Hingga akhir tahun 2009, penerapan MTBS telah
mencakup 33 provinsi, namun belum seluruh puskesmas mampu menerapkan karena berbagai sebab,
diantaranya belum adanya tenaga kesehatan yang sudah terlatih MTBS dan sarana prasarana untuk
pelaksanaan kegiatan Depkes, 2008.
C. Tujuan MTBS
a) Meningkatkan keterampilan petugas
g) menurunkan angka kematian bayi dan anak balita serta menekan mordibitas karena penyakit
tersebut
Seorang balita sakit dapat ditangani dengan pendekatan MTBS oleh Petugas kesehatan yang telah
dilatih. Petugas memakai tool yang disebut Algoritma MTBS untuk melakukan
penilaian/pemeriksaan dengan cara menanyakan kepada orang tua/wali, apa saja keluhan-
keluhan/masalah anak kemudian memeriksa dengan cara 'lihat dan dengar' atau 'lihat dan raba'.
Setelah itu petugas akan mengklasifikasikan semua gejala berdasarkan hasil tanya-jawab dan
pemeriksaan. Berdasarkan hasil klasifikasi penyakit, petugas akan menentukan
tindakan/pengobatan, misalnya anak dengan klasifikasi Pneumonia Berat atau Penyakit Sangat
Berat akan dirujuk ke dokter Puskesmas.
Contoh begitu sistematis dan terintegrasinya pendekatan MTBS, ketika anak sakit datang berobat,
petugas kesehatan akan menanyakan kepada orang tua/wali secara berurutan, dimulai dengan
memeriksa tanda-tanda bahaya umum seperti:
f. Memeriksa anemia
Berdasarkan hasil penilaian hal-hal tersebut di atas, petugas akan mengklasifikasi keluhan/penyakit
anak, setelah itu petugas melakukan langkah-langkah tindakan/pengobatan yang telah ditetapkan
dalam penilaian/klasifikasi. Tindakan yang dilakukan dapat berupa:
d. Memberikan konseling bagi ibu, misal: anjuran pemberian makanan selama anak sakit maupun
dalam keadaan sehat
f. dan lain-lain
Perlu diketahui, untuk bayi yang berusia s/d 2 bulan, dipakai penilaian dan klasifikasi bagi Bayi Muda
(0-2 bulan) memakai Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) yang merupakan bagian dari MTBS.
Penilaian dan klasifikasi bayi
Pemeriksaan dan tindakan secara lengkap tentunya tidak akan diuraikan disini karena terlalu panjang.
Sebagai gambaran, untuk penilaian dan tindakan/pengobatan bagi setiap balita sakit, pendekatan
MTBS memakai 1 set Bagan Dinding yang ditempelkan di tembok ruang pemeriksaan dan dapat
memenuhi hampir semua sisi tembok ruang pemeriksaan MTBS di Puskesmas dan formulir
pencatatan baik bagi bayi muda (0-2 bulan) maupun balita umur 2 bulan-5 tahun. Sedangkan untuk
pelatihan petugas, diperlukan 1 paket buku yang terdiri dari 7 buku Modul, 1 buku Foto, 1 buku
Bagan, 1 set bagan dinding serta 1 set buku Pedoman Fasilitator dengan lama pelatihan selama 6 hari
ditambah pelajaran pada sesi malam.
Dinas Kesehatan perlu memonitor secara berkala apakah Puskesmas di wilayah kerjanya menerapkan
MTBS? Bila belum menerapkan, mungkin Tenaga Kesehatan yang bertugas disana perlu dilatih. Untuk
itu perlu merencanakan kegiatan pelatihan MTBS dengan jadwal penuh seperti yang dipersyaratkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
MTBS Merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar. Meliputi upaya kuratif
terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi dan upaya
promotif dan preventif yang meliputi imunisasi dan pemberian vitamin A dan konseling
pemberian makan.
Tujuan utama tatalaksana ini untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita dan
menekan morbiditas karena penyakit tersebut (Kemenkes RI, 2014)
B. Saran
Dengan mempelajari makalah mengenai manajemen terpadu balita sakit (MTBS), diharapkan
mahasiswa kebidanan dapat mengurangi angka kematin anak mengetahui hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan jika seorang dan memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.asuhan-keperawatan.co.cc/2010/01/kti-kebidanan-pelaksanaan-
manajemen_04.html
http://www. Klikdokter.com/
Soetjiningsih, (1998), Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.