Anda di halaman 1dari 16

Satuan Operasi Penambangan

Teknik Pertambangan
Universitas Negeri Padang
Metode Penambangan
1. Tambang Terbuka (Surface Mining

→ Sistem penambangan di mana seluruh aktivitas kerjanya berhubungan langsung dengan atmosfir atau udara luar. Kedalaman < 150 m
2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining
→ Suatu sistem penambangan di mana seluruh aktivitas kerjanya tidak berhubungan secara langsung dengan atmosfir atau udara luar,
berdasarkan cara penyanggaannya Tambang Tanah (Tambang yang kegiatan produksi-nya dilakukan di dalam terowongan di bawah
permukaan tanah)
Keuntungan dan kerugian Tambang Terbuka
MINING ACTIVITY

4
REHABILITATION
MINING

±40 MBcm / Annum


STRIPING

16.5 MTon/Year

HAULING PROCESSING BARGING


Perencanaan Tambang Terbuka
1. Tingkat produksi OB dan batubara yang tertambang
pada setiap tahapan penambangan
2. Ukuran dan jenis alat yang digunakan sehingga lebar
minumum jenjang operasi dapat ditentukan
3. Dimensi jalan masuk ruang kerja dan sudut lereng akhir
4. Pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan
5. Penirisan tambang
6. Pengolahan
7. reklamasi
Penjadwalan Produksi
1. Produktifitas alat berat
2. Desain disposal :
a. Untuk melihat semua kemungkinan penempatan
material
b. Volume material dengan waste dump yang tersedia
apakah sudah sesuai ( swell factor )
c. Pemilhan loading point dan dump point untuk
menentukan jarak hauling yang diinginkan
d. Desain dan jarak yang diinginkan sesuai rencana (
biaya dan match factor )
Pemilihan Alat Berat
1.Pengembangan Material / Swell
Factor
2.Berat Material
3.Bentuk Material
4.Kekerasan Material
5.Daya dukung tanah
6. Kohesivitas / daya ikat
Pendahuluan
Satuan operasi penambangan adalah langkah dasar
yang digunakan untuk memproduksi mineral dari
endapan, bersama dengan langkah tambahan yang
terlibat.
1. Operasi produksi
→langkah-langkah yang mengkontribus secara
langsung ke ekstraksi mineral
2. Operasi tambahan
→ langkah-langkah tambahan yang mendukung siklus
produksi.
Siklus Produksi
Siklus produksi menggunakan satuan operasi di dalam
dua fungsi: pemecahan batuan dan penanganan
material
Pemecahan batuan: pemboran dan peledakan
Penanganan material: pemuatan/pengalihan dan
transportasi material.
KRITERIA OPERASI PELEDAKAN YANG BERHASIL

• Target produksi yang telah ditetapkan manajemen dapat terpenuhi, biasanya


dinyatakan dalam ton/hari atau ton/bulan;
• Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyakan dalam jumlah batuan yang
berhasil di bongkar per kilogram bahan peledak tersebut (disebut powder
factor);
• Diperoleh fragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit bongkah
(kurang dari 15% dari jumlah batuan yang terbongkar per peledakan);
• Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak, overhang,
retakan – retakan, dsb);
• Aman, tidak menimbulkan korban atau kerusakan yang tudak diharapkan;
• Dampak terhadap lingkungan minimum, seperti fly rock, getaran, kebisingan,
gas beracun, dan debu.
TARGET PRODUKSI

Powder Factor

Peralatan KEBUTUHAN Perlengkapan


Peledakan HANDAK Peledakan
Mekanisme Pecahnya Batuan
HUBUNGAN KECEPATAN GELOMBANG DENGAN
KEMUDAHAN PENGGALIAN
(MENURUT CHURCH, 1977)

Kecepatan Metode
seismik Penggalian Pemerian
(m/detik)
< 450 No ripping Batuan sangat lunak, lapuk seluruhnya

450 – 1200 Soft ripping Batuan lunak, sangat rapuh, kekas menerus

1200 – 1650 Medium Batuan keras, lapuk, kekar menerus


ripping
1650 – 2150 Hard ripping Batuan sangat keras, lapuk ringan, kekar
agak menerus
➢2150 Drill & Batuan ekstrem keras, tidak lapuk, kekar
Blasting tak menerus tanpa separasi
Faktor-faktor yang pengaruhi hasil peledakkan:
1. Ada tidaknya bidang bebas (free face)
2. Jenis batuan yang diledakkan
3. Jenis bahan peledak/kekuatannya
4. Cara peledakan yang dilakukan
a. serentak
b. delay
5. Tingkat kerapatan pada isian
6. Perbandingan antara burden, spacing, steming dan
kedalaman lubang tembak
7. fragmentasi
Sifat batuan
Sifat batuan yang penting untuk diperhatikan dan
dipertimbangkan :
1.Kekuatan (strength)
kuat tekan (compressive strength)
kuat tarik (tensile strength)
klasifikasi berdasar kuat tekan :
a. sangat kuat > 25000 psi
b. b. kuat 10.000 – 25.000 psi
c. c. lemah 5.000 – 10.000 psi
d. sangat lemah < 5.000 psi
Kekuatan batuan juga dipengaruhi oleh struktur geologi.
Banyak kekar → batuan lemah → belum tentu mudah diledakkan.
2. Bobot isi (density)
3. Kecepatan propagasi energi → kemampuan
meneruskan gelombang kejut (detonasi). makin rapat
batuan → makin
tinggi densitas → kecepatan meneruskan propagasi makin
besar
4. Daya lenting (resilience) → sifat deformasi batuan (elastis,
plastis)
5. Struktur batuan, kekar : - masif, spasi kekar > 6’
bongkah, spasi kekar 1’ – 6’
pecah, spasi kekar 3” – 1’
hancur, fragmen ukuran < 3”

Anda mungkin juga menyukai