Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

KODE ETIK BIDAN

Di susun oleh :
1. Dwi Aprilia
2. Husnul Hotimah
3. Feni monica
4. Ratna Sukmawati

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA BONDOWOSO


Jl. MT. Haryono No.30 A Telp (0332) 420010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
 
Perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan yang semakin maju telah membawa manfaat
besar untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Perkembangan ini juga
diikuti dengan perkembangan ini juga diikuti dengan perkembangan hukum di bidang
kesehatan .kode etik profesi penting di terapkan , karna semakin meningkatnya tuntutan terhadap
pelayanan kesehatan dan pengetahuan serta kesadaran hukum masyarakat tentang prinsip dan
nilai bmoral yang terkandung dalam pelayanan profesional hal ini berarti bahwa standart profesi
harus di pertahankan dan mencerminkan kepercayaan serta tanggung jawab yang di terima oleh
profesi dalam kontrak hubungan profesional antara tenaga kesehatan dan masyaraakat. Kode etik
adalah seperangkat prinsip etik yang di susun atau dirumuskan oleh anggota-anggota kelompok
profesi yang merupakan cerminan keputusan moral dan di jadikan standart dalam memutuskan
dan melakukan tindakan profesi .

1.2  Tujuan
1.    Untuk mengetahui kasus yang melanggar Kode Etik Kebidanan.
2.    Untuk Mengetahui Solusi Dari kasus Pelanggaran Kode Etik Kebidanan.

1.3  Rumusan Masalah
1.    Apa sajakah kasus yang melanggar Kode Etik Kebidanan ?
2.    Bagaimana solusi penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan kode etik bidan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Kode etik bidan Kasus pelanggaran solusi


Kewajiban bidan terhadap Bidan melakukan proses Seharusnya seorang bidan
tugasnya aborsi terhadap seorang yang baik harus dapat menaati
wanita hamil 3 bulan di BPS kode etik yang ada, yaitu
(bidan praktek suasta). meberikan bimbingan kepada
Dengan cara menyuntikan pasien agar pasien tidak
perangsang, kemudian klienya melakukan aborsi, bukan malah
tewas setelah di suntik mengikuti keinginan pasien
perangsang olehnya, bidan yang jelas-jelas melanggar kode
tersebut menyanggupi aborsi etik bidan
tersebut dengan imbalan
2.000.000.
Bidan tidak melakukan Karena hal tersebut bukan
rujukan pada ibu yang kewenangan bidan lagi, maka
mengalami persalinan bidan harus merujuk ke rumah
premature, bidan ingin sakit .selain itu jika dilakukan
melakukan persalinan ini oleh bidan itu sendiri, persalinan
sendiri. Ini jelas tidak boleh akan membahayakan ibu dan bayi
dilakukan, dan harus dirujuk. yang dikandungnya.
Apabila seorang bidan melakukan
malpraktek etik atau melanggar
kode etik. Maka penyelesaian atas
hal tersebut dilakukan oleh wadah
profesi bidan yaitu IBI. Dan
pemberian sanksi dilakukan
berdasarkan peraturan-peraturan
yang berlaku didalam organisasi
IBI tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari semua kasus tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa tidak semua bidan menjujung
tinggi dan mentaati kode etik bidan,sehingga masih ditemukan banyak kasus pelanggaran kode
etik bidan sehingga banyak bidan terjerat hukum dan membuat citra bidan buruk di masyarakat.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa kebidanan seharusnya kita wajib mengetahui serta menjujung tinggi dan
mentaati kode etik bidan, supaya ketika kita telah terjun di lapangan kita telah memiliki pedoman
agar tidak melanggar kode etik bidan, dan menjalankan segala bentuk kegiatan sesuai dengan
aturan kode etik.

Anda mungkin juga menyukai