Tujuan jangka panjang menjelaskan mengenai hasil yang diharapkan dari mengikuti suatu strategi. Strategi merupakan suatu tindakan yang diambil guna memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan. 1. Sifat Tujuan Jangka Panjang Tujuan bersifat kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dimengerti, hierarki dan selaras antar organisasi. Tujuan dinyatakan dalam istilah sebagai pertumbuhan asset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, pangsa pasar, derajat dan sifat diversifikasi, derajat dan sifat integrasi vertical. Tujuan jangka panjang dilibatkan pada level corporate, divisional, dan fungsional dari semua organisasi. Hal tersebut merupakan pengukuran penting kinerja manajerial. Tanpa adanya tujuan jangka panjang organisasi tidak dapat berjalan 2. Tujuan Keuangan dan Tujuan Strategik Tujuan keuangan mencakup mereka yang berasosiasi dengan pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba, dividen yang lebih tinggi, margin laba yang lebih tinggi, imbal hasil investasi yang lebih besar. Sedangkan tujuan strategic terdiri dari pangsa pasar yang lebih besar, pengiriman tepat waktu dan lebih cepat daripada pesaing, waktu desain yang lebih pendek dari pesaing dan kualitas yang lebih baik B. Jenis – Jenis Strategi Alternatif startegi perusahaan dapat dikelompokkan dalam 11 tindakan : Integritas ke depan, integritas ke belakang, integritas horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi terkait, diversifikasi yang tidak terkait, pengurangan, pelepasan dan likuidasi. 1. Tingkatan Strategi Dalam pembuatan strategi bukan hanya pekerjaan ekskutif puncak tetapi seluruh manajer perusahaan harus turut serta dalam pembuatan strategi. Di perusahaan besar terdapat empat level strategi : corporate, divisional, fungsional, dan operasional. Sedangkan di perusahaan kecil terdapat tiga level strategi yaitu : perusahaan, fungsional, dan operasional. C. Strategi Integrasi 1. Integrasi ke Depan melibatkan perolehan kepemilikan atau meningkatkan control atas distributor. Dengan meningkatnya jumlah manufaktur (pemasok) mensyaratkan integrasi ke depan membuat situs jejaringan untuk secara langsung menjual produk kepada konsumen. Akan tetapi strategi ini juga dapat membuat kekacauan pada beberapa industry. Contohnya pada Amazon 2. Integrasi ke Belakang adalah strategi mencari kepemilikkan atau meningkatkan control antar pemasok perusahaan. Strategi tersebut sesuai bagi pemasok perusahaan tidak andal dan terlalu mahal. 3. Integritas Horizontal mengacu pada strategi kepemilikan atau peningkatan kendali atas pesaing perusahaan. Tren yang saat ini sedang berkembang dalam manajemen strategic adalah meningkatnya pengguna integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. D. Strategi Intensif 1. Penetrasi Pasar Strategi ini berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan jasa di pasar saat ini melalui usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi ini kebanyakan dikombinasikan dengan strategi lain. Penetrasi pasar meliputi meningkatnya angka tenaga penjual, meningkatnya beban iklan, dan meningkatnya usaha publikasi 2. Pengembangan Pasar Melibatkan pengenalan produk atau jasa ke area geografis yang baru. Contohnya Coca-Cola melakukan ekspansi ke India dengan menginvestasikan $5 miliar karena negara tersebut memiliki 1,2 miliar orang yang rata-rata mengonsumsi Coca-Cola 3. Pengembangan Produk Strategi yang mencari kenaikan penjualan dengan meningkatkan produk atau jasa saat ini. Pengembangan produk membutuhkan pengeluaran untuk kegiatan penelitian dan pengembangan yang besar E. Strategi Diversifikasi 1. Diversifikasi Terkait Menambahkan produk atau jasa yang baru namun tetap terkait. Terdapat enam pedoman ketika diversifikasi terkait merupakan strategi efektif yaitu : - Ketika organisasi bersaing di industry dengan pertumbuhan nol - Ketika menambahkan produk baru terkait yang secara signifikan meningkatkan penjualan produk saat ini - Ketika produk baru, namun terkait ditawarkan pada harga bersaing yang tinggi - Ketika produk baru, namun terkait memiliki level penjualan musiman yang menyeimbangkan dengan periode puncak - Ketika produk organisasi baru-baru ini ada pada tahap menurun - Ketika organisasi memiliki tim manajemen yang kuat 2. Diversifikasi yang Tidak Terkait Menambahkan produk atau jasa yang baru, namun tidak terkait. Contohnya peritel IKEA membuka rantai bisnis motel di Eropa F. Strategi Defensif 1. Pengurangan Terjadi ketika organisasi mengelompokkan kembali lewat pengurangan biaya dan asset untuk mengembalikan penurunan penjualan dan laba. Pengurangan di desain untuk membentengi kompetensi dasar organisasi yang khusus. Dalam beberapa kasus, kebangkrutan menjadi tipe strategi pengurangan yang efektif. 2. Divestasi Divestasi sering kali digunakan untuk meningkatkan modal atau investasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi pengurangan untuk melepaskan bisnis organisasi yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan banyak modal, dan yang tidak cocok dengan aktivitas lain perusahaan. 3. Likuidasi Likuidasi adalah pengakuan kekalahan dan secara konsisten dapat menjadi strategi yang sulit. Akan tetapi hal ini lebih baik untuk menghentikan operasi daripada kehilangan uang dengan jumlah yang besar. G. Lima Strategi Generik Michael Porter Berdasarkan Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan bersaing dari tiga dasar yang berbeda: kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan focus. Porter menanamkan ini sebagai dasar strategi generic 1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Tipe 1 dan Tipe 2) Kepemimpinan biaya menekankan memproduksi produk terstandardisasi pada biaya per unit rendah untuk konsumen yang sensitive harga. Dua tipe alternative strategi kepemimpinan biaya dapat didefinisikan Tipe 1 adalah strategi biaya rendah yang menawarkan produk atau jasa ke pelanggan luas pada harga termurah yang tersedia di pasar. Tipe 2 adalah strategi nilai terbaik yang menawarkan produk atau jasa ke pelanggan luas pada harga terbaik yang tersedia di pasar. Hal ini bertujuan untuk menawarkan pelanggan sejumlah produk atau jasa pada harga terendah yang tersedia dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut yang sama 2. Strategi Diferensiasi (Tipe 3) Strategi ini menawarkan tahapan-tahapan diferensial yang berbeda. Diferensiasi tidak menjamin keunggulan bersaing, khususnya jika standar produk memenuhi kebutuhan pelanggan. Strategi diferensiasi sebaiknya diikuti hanya setelah studi yang berhati- hati akan kebutuhan konsumen dan referensi untuk menentukan kelayakan bergabungnya satu atau lebih fitur diferensiasi 3. Strategi Fokus Kesuksesan strategi focus bergantung pada segmen industry dengan ukuran yang memadai yang memiliki pertumbuhan yang baik dan tidak penting untuk kesuksesan pesaing utama lainnya. Strategi focus yang paling efektif ketika konsumen memiliki preferensi khusus atau permintaan dan ketika pesaing tidak berusaha untuk melakukan spesialisasi diri pada segmen target yang sama 4. Strategi untuk Bersaing dalam Pasar yang Turbulensi dan Berkecepatan Tinggi Dengan adanya tantangan dari pasar kecepatan tinggi memberikan perusahaan dengan pilihan apakah akan bereaksi, mengantisipasi, atau memimpin pasar dengan strateginya. Untuk bereaksi akan perubahan di industry akan menjadi strategi defensive yang digunakan untuk menyerang balik H. Makna untuk Mencapai Strategi 1. Kerja Sama Antar Pesaing Strategi yang menekankan pada kerja sama antar pesaing lebih banyak digunakan. Untuk kolaborasi antar pesaing dalam meraih kesuksesan, kedua perusahaan harus berkontribusi dalam sesuatu khusus seperti teknologi. Namun terdapat risiko besar adalah transfer yang tidak diinginkan meliputi kemampuan atau teknologi yang baru dapat terjadi dalam level organisasi di bawah kesepakatan yang ada, 2. Ventura Bersama dan Kemitraan Ventura bersama adalah strategi yang terjadi ketika dua atau lebih perusahaan membentuk kemitraan sementara untuk tujuan mengambil beberapa kesempatan. Sering kali, dua atau lebih perusahaan sponsor membentuk organisasi terpisah dan membagi kepemilikan ekuitas mereka di entitas yang baru. Tipe perjanjian kerja sama termasuk kemitraan penelitian dan pengembangan dan perjanjian distribusi bersama 3. Merger / Akuisisi