Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA, atas berkat
dan rahmatnya saya masih dapat diberi izin dan kesempatan didalam mengerjakan dan
menyelesaikan tugas saya dalam Mata Kuliah “Menggambar Teknik” yaitu mengenai critical
book report.
Adapun tugas ini diberikan kepada saya, untuk melengkapi tugas yang ada. Dan tugas
ini diselesaikan untuk menambah kelengkapan nilai mahasiswa.
Saya mengerjakan tugas ini dengan didahului kata pengantar saya, dimana dengan
tujuan dan harapan kiranya Bapak dapat memaklumi hasil kerja saya. Dengan melihat tata
bahasa dan cara pengerjaan yang saya berikan dan yang saya kumpulkan kepada Bapak.
Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi kita untuk mencapai hidup
yang lebih baik lagi. Dan tak lupa saya juga menerima kritik dan saran terhadap hasil kerja
yang sudah saya buat ini. Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Gambar merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada orang
lain. Dengan gambar seorang mekanik dapat tahu apa yang dimaksud oleh si perancang.
Maka dari itu gambar disebut juga sebagai bahasa teknik. Gambar juga mencakup simbol-
simbol dan lambang-lambang yang tidak dapat dijelaskan secara bahasa sehingga dibuat
dalam bentuk lambang untuk mempermudah mengerti apa yang dimaksud oleh si perancang.
Di dalam gambar teknik terdapat garis yang mempunyai arti dan penggunaannya
sendiri. Dalam menggambar teknik kita juga memerlukan alat-alat gambar seperti pensil,
penggaris, penghapus, jangka, drawing pen dsb.
Gambar mesin harus digambar dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan
dalam pembuatan mesin yang dilakukan oleh seorang mekanik sehingga kita harus
mempelajari konstruksi konstruksi dasarnya agar mudah dalam menggambar.
Di dalam gambar mesin kita juga harus mempelajari gambar proyeksi yang berguna
untuk memperjelas tujuan dari apa yang sudah kita gambar di dalam bentuk dua dimensi.
Tetapi selain kita menggambar secara proyeksi kita juga bisa menggambar lebih mudah
dengan cara-cara khusus untuk penyederhanaannya.
Di dalam menggambar kita juga punya aturan aturan dasar dalam memberi ukuran
agar jelas tujuannya. Ukuran ukuran tersebut berupa profil atau sudut harus lebih diperinci.
Setelah kita mengikuti semua aturan dan tata cara menggambar cermat maka kita sudah bisa
menggambar dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana
teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai “bahasa teknik” atau “bahasa
untuk sarjana teknik”.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar.
Gambar bagaimanapun juga adalah ‘‘bahasa teknik’’, oleh karena itu diharapkan bahwa
gambar harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objek. Keterangan dalam
gambar yang tidak bisa dinyatakan dalam bahasa maka aka disimbolkan dalam lambang.
2. Fungsi gambar
a. Penyampaian informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada
orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaaan,
perakitan dsb. Penafsiran gambar diperlukan untuk penentuan secara objektif.
b. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, di mana teknologi dari suatu
perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan
untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan atau untuk diperbaiki, tetapi
gambar diperlukan juga untuk disimpan dan dipergunakan sebagai bahan informasi
untuk rencana-rencana baru di kemudian hari.
c. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam
bentuk gambar melalui proses, gambar tidak hanya melukiskan gambar tetapi berfungsi
juga sebagai peningkat daya berpikir untuk perencanaan
3. Sifat-sifat gambar
Tujuan-tujuan gambar
a. Internasionalisasi gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang-orang
bersangkutan, dan kemudian telah menjadi bentuk standar perusahaan. Bersama dengan
meluasnya dunia usaha, keperluan standar perdagangan dan standar nasional meningkat.
b. Mempopulerkan gamabar
Dalam mempopulerkan gambar, gambar harus jelas dan mudah, peraturan dan standar
sederhana dan eksplisit sangat diperlukan.
c. Perumusan gambar
Untuk tujuan ini masing-masing bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan
mengidentifisir standar gambar
d. Sistematika gambar
Mengingat gambar kerja saja, ini gambar menyyajikan banyak perbedaan-perbedaan,
tidak hanya dalam penyajian bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran,
toleransi bentuk dan keadaan permukaan juga.
e. Penyederhanaan gambar
Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya untuk
memepersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana.
1. Garis
Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti
dan penggunaanya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan
tujuannya.
Jenis-jenis garis
Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin ditentukan oleh gabungan
bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan tertentu.
Jenis garis menurut tabelnya ada dua macam, yaitu: garis tebal, dan garis tipis. Kedua jenis
tebal garis ini mempunyai perbandingan 1 : 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya
gambar, da dipilih dari deretan tebal berikut:
0,18 , 0,25 , 0,35 , 0,5 , 0,7 , 1 , 0,4 , dan 2 mm.
Penggunaan garis
Dalam menggambar mesin dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal
sesuai penggunaannya.
2. Huruf-huruf
Bentuk huruf
Bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Dalam ISO 3098/1-1974 diberikan
contoh-contoh sebagai penuntun, satu untuk huruf miring dan satu untuk huruf tegak.
Ukuran huruf
Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi huruf
adalah sbb: 2,5 , 3,5 , 5 , 7 , 10 , 14 dan 20 mm
Angka perbandingan √2 dalam daerah ukuran tinggi huruf diambil dari perbandingan
ukuran kertas gambar. Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh
kurang dari 2,5 mm. Ini berarti bahwa bila terdapat gabungan antara huruf besar dan kecil,
dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi 3,5 mm.
1. Alat-alat gambar
Kotak jangka
a. Jangka: Ada tiga macam jangka yang dipergunakan untuk menggambar. Jangka besar
untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai 200 mm, jangka menengah
untuk lingkaran dari 20 sampai 100 mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 sampai
30 mm.
b. Jangka pembagi: Alat ini digunakan untuk memindahkan ukuran, atau sesuai dengan
namanya untuk membagi suatu garis lurus dalam beberapa bagian yang sama, atau
untuk membuat tanda-tanda jarak yang sama.
Macam-macam penggaris
a. Penggaris-T
b. Segi tiga
c. Mal lengkungan: Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat
dengan jangka.
d. Mal bentuk: Untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk.
Alat-alat lain
a. Mistar skala
b. Busur derajat
c. Penghapus
d. Pelindung penghapus
e. Pita gambar
f. Alas kertas gambar
g. Papan gambar dan meja gambar
Memindahkan ukuran
Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara penggunaan mistar
ukur atau mistar skala yang tepat pada waktu menentukan ukuran.
Menggambar lingkaran
Lingkaran-lingkaran kecil digambar sekaligus dengan jangka kecil, sedangkan
lingkaran-lingkaran besar digambar dalam dua tahap. Dalam menggunakan jangka harus
diusahakan agar supaya kedua kakinya berdiri tegak lurus pada kertas gambar, dan tekanlah
dengan tekanan yang konstan untuk menghasilkan tebal garis yang sama.
1. Konstruksi-konstruksi dasar
Beberapa konstruksi dengan garis
a. Membagi sebuah garis dalam bagian-bagian yang sama: Sebagai contoh diambil
sebuah garis yang harus dibagi dalam lima bagian yang sama
b. Menggambar garis tegak lurus: Melalui sebuah titik pada atau di luar sebuah garis
tertentu dapat digambarkan sebuah garis tegak lurus pada garis tersebut, dengan
mempergunakan penggaris-T dan sebuah segitiga, atau dua buah segi tiga.
c. Membagi dua buag sudut: Cara membagi dua buah sudut sembarang diperlihatkan
pada gambar berikut.
d. Segilima teratur: Sebuah segilima teratur dengan sebuah sisi yang diketahui digambar
seperti pada Gb.1.1
e. Segi banyak teratur: Segi banyak teratur yang dapat digambar secara geometris,
hanya segi tiga sama sisi, bujur sangkar, atau segi banyak teratur yang jumlah sisinya
merupakan hasil perkalian dari jumlah sisi banyak teratur tersebut diatas. Segi banyak
teratur digambar atas dasar pendekatan.
1. Gambar proyeksi
Untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah bidang atau dimensi
dipergunakan cara proyeksi.
Sebuah gambar satu pandangan dapat dimengerti oleh si penglihat. Oleh karena itu
gambar-gambar ini biasanya dipakai sebagai ilustrasi, tidak saja dalam buku pegangan
pemakai, gambar susunan, atau katalogus dari produk-produk sebuah industri mesin, tetapi
juga untuk gambar bagan pendahuluan, diagram sitem, diagram pipa-pemipa dsb.
Proyeksi aksonometri
a. Gambar aksonometri
Tiga bentuk proyeksi aksonometri:
i. Proyeksi isometri
ii. Proyeksi dimetri
iii. Proyeksi trimetri
Cara Sudut Proyeksi ( ° ) Skala perpendekan
α Β Sumbu-X Sumbu-Y Sumbu-Z
proyeksi
Isometri 30 30 82 82 82
Dimetri 15 15 73 73 96
35 35 86 86 86
40 10 54 92 92
Trimetri 20 10 64 83 97
30 15 65 86 92
30 20 72 83 89
35 25 77 85 83
45 15 65 92 86
b. Gambar isometri
Pada gambar isometri panjang garis pada sumbu-sumbu isometri menggambarkan
panjang yang sebenarnya. Gambar isometri dapat menyajikan benda dengan tepat,
Proyeksi miring
Proyeksi miring adalah semacam proyyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis
proyeksinyamiring terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ini bendanya dapat
diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar
dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar
seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada gamber proyeksi ortogonal.
Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30°, 45° atau 60° terhadap sumbu
horizontal. Sudut-sudut ini disesuaikan dengan segi tiga yang dipakai mempunyai
sudut-sudut 30°, 45° atau 60°.
Gambarperspektif
Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat
dengan mata biasa, dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan
gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan
rumit dari pada cara-cara gambar yang lain.
3. Proyeksi ortogonal (Gambar pandangan majemuk)
Gambar proyeksi ortogonal dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap
dan tepat dari suatu benda tiga dimensi. Proyeksi ortogonal pada umumnya tidak
memberikan gambaran lengkap dai benda hanya dengan satu proyeksi saja
Benda yang tampak pada Gb. 6.1 (a) diletakkan di depan bidang-bidang proyeksi
seperti pada Gb. 6.1 (b). Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A,
dan gambarnya adalah gambar pandangan depan. Tiap garis tergambar sebagai titik pada
bidang bawah menurut arah B, menurut arah C pada bidang proyeksi sebelah kanan, menurut
arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri, menurut arah E pada bidang proyeksi atas, dan
menurut arah F pada bidang depan.
Gb. 6.1
Benda yang akan digambarkan diletakkan dalam peti dengan sisi tembus pandang
sebagai bidang-bidang proyeksi, seperti pada Gb. 6.3 (a).
Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-
pandangan lain diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi lainnya.
3. Pengenalan cara-cara proyeksi dan lambangnya
Jika hasil-hasil gambar proyeksi sudut pertama dan proyeksi sudut ketiga dibandingkan,
maka terlihat bahwa gambar yang satu merupakan kebalikannyayang lain, dilihat dari segi
susunannya. Harus dicatat bahwa dua cara proyeksi ini jangan dipakai bersamaan dalam satu
gambar.
Pemilihan pandangan depan dari benda disajikan dalam gambar adalah sangat penting.
Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai
bentuk khsanya atau fungsinya.
4. Pandangan tambahan
Pandangan tambahan ini digambar pada bidang bantu, dekat pada bagian yang akan
digambar, dan tegak lurus pada arah penglihatan. Jadi dasar proyeksi ortogonal di sini tetap
dipertahankan.
5. Pandangan sebagian
Dalam hal gambar pandangan samping menghasilkan gambar yang mengaburkan bentuk
bendanya, maka gambar pandangannya tidak digambar secara lengkap. Dengan pandangan
sebagian artinya gambar pandangan yang tidak lengkap terlihat jelas bentuknya.
6. Pandangan detail
Dalam hal-hal dimana bagian dari benda begitu kecil, sehingga tidak dapat digambarkan, atau
diberi ukuran dengan baik, bagian tersebut dapat digambar secara mendetail, dengan skala
pembesaran.
1. Potongan
Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga-rongga di dalamnya. Untuk
menggambarkan bagian-bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis-garis
tersembunyi. Untuk mendapatkan gambaran dari bagian-bagian yang tersembunyi ini, bagian
yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat saja
dengan potongan.
2. Penyajian potongan
Penyajian potongan
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar dan potongannya disebut
potongan utama. Dalam hal ini bidang potongnya harus diberi tanda.
Bagian-bagian benda tertentu seperti misalnya ruji-ruji roda, tuas, peleg, rusuk penguat, dsb.
Penampangnya dapat digambarkan setempat (Gb. 8.10), atau setelah potongannya diputar
kemudian dipindahkan ke tempat lain (Gb. 8.11).
4. Penampang-penampang tipis
Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda yang terbuat dari plat, baja
profil, dsb, atau paking dapat digambar dengan garis tebal, atau seluruhnya dihitamkan.
6. Arsir
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir,
yaitu garis-garis tipis miring. Kemiringan garis arsir 45° terhadap garis sumbu, atau
terhadap garis gambar
Bagian-bagian benda tertentu harus dikerjakan secara khusus. Jika hal ini ingin ditunjukkan
dalam gambar, maka bagian-bagian tersebut dijelaskan oleh garis sumbu tebal sejajar dengan
bagian bersangkutan dan diberi jarak sedikit agar jelas.
2. Garis-garis perpotongann
Untuk menghindarkan kesalahan, atau untuk jelasnya gambar, misalnya bidang datar pada
gambar silinder, diperlukan keterangan yang menekankan bahwa bagian tersebut adalah
bidang datar. Dalam gambar bidang yang dimaksud ditandai oleh diagonalnya.
Pada titik potong antara garis sumbu utama dan lingkaran jarak dan satu lagi jika
seluruhnya terletak pada lingkaran jarak yang sama.
Di ujung jika seluruhnya terletak pada segi empat.
Pada kedua ujung dan satu disebelahnya, jika seluruhnya terletak pada satu garis.
6. Proyeksi putar
Suatu gambar harus memperlihatkan bentuk benda sejelas mungkin. Sebuah elemen seperi
misalnya sebuah lengan yang dilekatkan pada sebuah bos dengan suatu sudut tertentu,
pada pandangan dengan tidak tampak nyata.
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linear, ditarik garis-garis bantu melalui batas
gambar pandangan benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus-ada pengecualiannya-pada
garis bantu. Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2 mm, garis ukur.
Angka ukur atau huruf harus digambar dengan jelas pada gambar aslinya maupun pada
salinan gambar yang diperkecil. Pada tahun-tahun akhir ini dibuat microfilm dari gambar,
dibesarkan dan dicetak ulang.
Ujung dan pangkal dari garis ukur harus menunjukkan dimana garis ukur melai dan berhenti.
Ada tiga cara: dengan anak panah tertutup, garis miring dan titik.
5. Dimensi fungsional
1. Suatu dimensi fungsional adalah ukuran yang diperlukan untuk fungsi dari bagian
atau komponen, umpamanya bagian-bagian yang disusun, cara kerja dari bagian, dsb.
2. Suatu dimensi bukan fungsional adalah ukuran tidak langsung mempengaruhi fungsi
secara prinsipil.
3. Suatu dimensi tambahan adalah dimensi yang telah disebut pada bagian sebelumnya.
Ukuran ini diberikan dalam tanda kurung tanpa toleransi, hanya sebagai bahan
informasi.
6. Satuan-satuan
Semua ukuran dalam gambar harus ditulis dalam satuan yang sama. Dalam sistim satuan S.I
satuan panjangadalah millimeter (mm). Jika diperlukan penggunaan satuan lain, lambang dari
satuan yang dipakai harus ditambahkan di belakang angka, atau diberi catatan yang
menerangkan satuan yang dipakai. Ukuran sudut pada umumnya dinyatakan dalam derajat
dan jika perlu juga dalam menit dan detik. Ini di nyatakan oleh lambang-lambang.
7. Tanda decimal
Tanda decimal harus diletakkan setinggi dasar angka dan harus tampak jelas sebagai tanda
decimal dipakai koma. Jika terdapat lebih dari empat angka disebelah kiri atau kanan angka,
tidak perlu di beri tanda lain setelah tiap tiga angka.
Contoh : 125,35;12,00;12120.
Bagian-bagian seperti misalnya lubang yang dibor, lubang yang diream, dsb. Diberi ukuran
dengan garis petunjuk, beserta ukuran dan catatannya. Garis petunjuk harus berujung anak
panah, yang berakhir pada titik potong antara garis sumbu dan garis gambar untuk gambar
berbentuk silinder, dan berakhir pada garis gambar untuk gambar lingkaran.
3. Angka-angka ukur
i. Angka atau huruf harus diletakkan kira-kira di tengah-tengah dan sedikit diatas garis
ukur.
ii. Jika angka ukur harus ditempatkan pada bagian yang diarsir, arsirnya harus dihilangkan
untuk memberi tempat untuk angka.
iii. Dalam keaadaan tertentu angka ukur dapat ditempatkan agak dekat pada salah satu
anak panah, untuk mencegah bertumpuknya angka-angka ukur.
iv. Pada bagian-bagian yang sempit angka ukurnya dapat ditempatkan diluar garis ukur.
Jika dua bidang miring berpotongan dan bagian yang lancip ini kemudian dibulatkan atau
dipotong, ukurannya harus diberikan, dengan bantuan garis bantu khusus. Yang dimaksud
dengan garis bantu khusus, tidak lain adalah garis-garis perpanjangan bidang-bidang miring
yang bersangkutan.
Pada tali busur garis bantunya sejajar dan garis ukurnya lurus dan tegak lurus pada garis
bantu. Untuk busur caranya sama hanya garis ukurnya disini berbentuk lengkung, sejajar
dengan busurnya. Ukuran sudut ditempatkan di atas garis ukur yang berbentuk lenkung, dan
garis bantunya adalah perpanjangan sisi-sisi sudut.
Bagian-bagian benda tertentu, sesuai fungsinya harus dikerjakan secara khusus, umpamanya
harus dipoles, disepuh dsb. Bagian-bagian tersebut harus dijelaskan pada gambar. Bagian
yang akan dikerjakan pengerjaan khusus yang diinginkan. Ujung panah dari garis penunjuk
harus berhenti pada garis sumbu tebal.
Ukuran-ukuran harus ditempatkan pada pandangan atau potongan yang memberikan bentuk
benda kerja yang paling jelas. Pandangan depan pada umumnya dipilih demikian rupa, yang
menunjukkan bentuk khas atau fungsi benda.
Semua ukuran, toleransi dan keterangan yang diperlukan untuk dapat menjelaskan cara kerja
benda kerja, ataupun keterangan mengenai letak komponen satu terhadap yang lain secara
lengkap, harus ditempatkan pada gambar selengkap-lengkapnya. Ukuran-ukuran, termasuk
toleransi harus diperinci, supaya tidak diperlukan hitungan.
3. Ukuran-ukuran yang ditambahkan
Tiap ukuran harus diberikan seperlunya untuk menentukan benda kerja, atau satu besaran
ditempatkan oleh tidak lebih dari satu ukuran dengan toleransinya dalam arah mana saja.
Betapapun juga penyimpangam dalam keadaan-keadaan berikut dapat dilakukan:
Garus sumbu, garis simetris dan garis gambar tidak boleh dipakai sebagai garis ukur, tetapi
dapat dipergunakan sebagai garis bantu. Jika garis sumbu atau garis gambar diperpanjang
untuk dipakai sebagai garis bantu, garis perpanjangan tersebut harus ditarik dengan garis
tipis.
Jika sebuah benda mempunyai sebuah bidang referensi sebagai patokan pembuatan atau
perakitan, ukuran-ukurannya harus dinyatakan terhadap garis referensi tersebut.
6. Susunan ukuran
Ukuran berantai
Ukuran sejajar
Pemberian ukuran secara sejajar mempergunakan ukuran terpisah untuk tiap elemen
terhadap suatu garis referensi atau titik dasar
Ukuran-ukuran berimpit
Untuk kesederhanaan dan ruang gambar yang terbatas, atau jika tidak menimbulkan
persoalan kejelasan pembacaan, ukuran beberapa unsur dapat ditumpangkan satu pada yang
lain
Profil
Sebuah garis lengkung yang terdiri dari beberapa busur lingkaran mengutamakan
pemberian ukuran dengan jari-jari dan kedudukan titik pusatnya, atau dengan garis singgung
lengkungannya. Bentuk lengkungan lain dapat diberi ukuran dengan cara koordinat.
Ukuran busur pada umumnya dinyatakan oleh jari-jari, jika sudutnya kurang dari 180°,
dan oleh diameter jika sudutnya lebih besar dari 180°. Ukuran busur diberikan juga sebagai
diameter walaupun sudutnya kurang dari 180°, bila ukuran tersebut diperlukan untuk proses
pemesinan.
Ukuran lubang dapat ditempatkan diluar gambar tanpa garis bantu dan garis ukur.
Ukuran diameter bagian silinder dari benda kerja tersebut hanya dihubungkan dengan garis
penunjuk. Garis penunjuk tersebut ujung permulaannya harus diberi titik bila berada dalam
batas gambar dan harus diberi anak panah jika berada pada batas gambar.
Benda kerja yang mempunyai bagian-bagian yang sama, seperti misalnya plenes dari
sebuah sambungan T, lemari katup, dsb, hanya diberi ukuran pada salah satu bagian saja.
Dalam hal ini bagian yang tidak diberi ukuran harus diterangkan dengan pernyataan
kesamaannya.
Ukuran lubang
Ukuran-ukuran lubang baut, lubang ulir, lubang pen, lubang paku keling dan yang sejenis,
harus dinyatakan dengan jumlah lubang di depan ukuran lubang, yang dihubungkan oleh
garis penunjuk pada salah satu lubang (Gb. 12.34).
BAB 13. Toleransi Linier dan Toleransi Sudut
1. Toleransi bagian-bagian
Oleh karena ketidak telitian pada proses pembuatan yang tidak dapat dihindari, suatu alat
tidak dapat dibuat setepat ukuran yang diminta. Agar supaya persyaratannya dapat dipenuhi,
ukuran yang sebenarnya yang diukur pada benda kerja boleh terletak antara dua batas ukuran
yang diizinkan. Perbedaan dua batas ukuran tersebut disebut toleransi.
Toleransi, yaitu perbedaan penyimpangan atas dan bawah, harus dipilih secara seksama, agar
sesuai dengan persyaratan fungsionalnya. Kemudian macam-macam nilai numerik dari
toleransinya untuk tiap pemakaian dapat dipilih oleh siperancana.
Untuk mudahnya rumus yang diberikan untuk menghitung toleransi standar dan
penyimpangan pokok disesuaikan dengan tingkat diameter, hasilnya telah dihitung atas dasar
harga rata-rata geometrik D dari diameter-diameter ekstrim tiap tingkat, dan dapat dipakai
untuk semua diameter dalam tingkatan tersebut. Untukseluruh tingkatan sampai dengan 3
mm, diameter rata-rata diambil sebagai rata-rata geometrik dari 1 dan 3 mm.
3. Suaian
Jenis-jenis suaian
Pada sistem satuan lubang, penyimpangan bawah dari lubang diambil sama dengan no,
sedangkan pada sistem satuan poros penyimpangan atas diambil sama dengan nol. Pada
sistem lubang dasar, poros dengan berbagai penyimpangan disesuaikan pada lubang dasar,
dan pada sistemporos datar sebaliknya.
Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi dari ukuran
dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang huruf, yaitu huruf besar untuk lubang, dan huruf kecil
untuk poros.
Lambang H mewakili lubang besar dan lambang h mewakili poros dasar. Dengan demikian
ukuran yang diberi toleransi didefinisikan oleh nilai nominalnya diikuti oleh sebuah lambang,
yang terdiri dari sebuah huruf dan sebuah huruf.
Contoh: 45g7 Berarti diameter poros 45 mm, suaian longgar dalam sistem dasar dengan nilai
toleransi dari tingkat IT 7.
Toleransi geometri mencakup toleransi bentuk, posisi, tempat, dan penyimpangan putar.
Toleransi bentuk membatasi penyimpangan dari sebuah elemen (titik, garis, sumbu,
permukaan atau bidang meridian) dari bentuk geometri ideal. Posisi, tempat dan
penyimpangan putar membatasi penyimpangan posisi atau tempat bersama dari dua atau
lebih elemen.
Sesuai yang akan diberi toleransi, dan cara memberi ukurannya, daerah toleransi adalah salah
satu daerah yang disebut dalam daftar berikut ini:
Kotak toleransi
Persyaratan toleransi dinyatakan dalam sebuah kotak, yang dibagi dalam satu atau lebih
ruang. Dalam urutan dari kiri ke kanan, ruang-ruang tersebut berisi.
Kotak toleransio dihubungkan pada elemen yang diberi toleransi oleh sebuah garis penunjuk,
yang berakhir dengan sebuah panah.
Keterangan-keterangan terbatas
Bila toleransinya diterapkan pada panjang tertentu, yang terletak di mana saja, nilai panjang
ini harus ditambahkan di belakang nilai toleransi, dan dipisahkan oleh sebuah garis miring.
Dalam hal sebuah bidang, dipergunakan penunjukan yang sama. Ini berarti bahwa
toleransinya berlaku untuk semua garis dengan panjang tertentu dalam segala posisi dan
segala arah.
i. Umum
Sebuah gambar teknik dari sebuah benda kerja mempunyai hubungan dengan ukuran
yang diperlukan untuk menunjukkan dan mengawasi empat tujuan dari tiap elemen dari
bagian:
UKURAN
BENTUK
POSISI
LETAK
ii. Elemen
Sebuah elemen tunggal dapat berupa:
a. Sebuah bidang datar
b. Sebuah bidang tunggal
c. Dua bidang sejajar
d. Elemen yang kompleks
Ada beberapa cara untuk menyatakan kekerasan permukaan. Terutama sekali “penyimpangan
rata-rata aritmatik dari garis rata-rata profil” dipergunakan, sesuai perkembangan alat ukur,
dan persyaratan rencana. Di beberapa negara dipakai “sepuluh titik ketinggian Rz dari
ketidak rataan” atau “ketinggian maksimum Rmax dari ketidak rataan” secara konvensional.
1
1 1
tandanya: Ra= ∫ | y|dx
l 0 l
Ketidak rataan ketinggian sepuluh titik Rz adalah jarak rata-rata antara lima puncak tertinggi
dan lima lembah terdalam antara panjang contoh, yang diukur dari garis sejajar dengan garis
rata-rata, dan tidak memotong profil tersebut.
( R 1+ R 3+ R 5+ R 7+ R 9 ) −(R 2+ R 4 + R 6+ R 8+ R 10)
Rz=
5
Ketidak rataan ketinggian maksimum Rmax adalah jarak antara dua garis sejajar dengan garis
rata-rata, dan menyinggung profil pada titik tertinggi dan terendah, antara panjang.
1. Jenis-jenis gambar
Ada beberapa jenis gambar sehubungan dengan lembaran kertas gambar dan benda-benda.
Sistem gambar satu-satu adalah jenis di mana satu benda digambar pada satu lembar kertas
gambar. Sistem gambar kelompok adalah jenis di mana beberapa benda digambar pada satu
lemabar kertas gambar.
Susunan pada kertas gambar harus memenuhi cara reproduksi tradisional dan penaganan
gambar teknik yang lebih baru, seperti film mikro, melipat secara mekanis, dsb. Isi susunan
gambar dalam kertas gambar adalah:
1. Kepala gambar
Kepala gambar harus dibubuhkan pada lembaran kertas gambar untuk menunjukkan hal-hal
berikut, yang diperlukan untuk penanganan gambar, atau secara umum menunjukkan isi
gambar:
Nomor gambar
Judul gambar
Nama perusahaan
Tanda tangan petugas yang bertanggung jawab
Keterangan-keterangan gambar
Cara proyeksi, dsb
Kepala gambar harus terletak dalam kertas gambar bagian sudut kanan bawah, untuk lembar
kertas gambar depan posisi horizontal, jenis X atau vertikal Y
Kepala gambar mempunyai panjang maksimum 180 mm. Tingginya tergantung dari
kebutuhan.
Tanda Tengah
Untuk ukuran gambar besar yang tidak mungkin dibuat film mikronya dalam satu
rangka, dibutuhkan tanda tengah tambahan pada sisi sisi panjangnya, di tengah tiap bagian
dibuat film mikronya .
Dua buah tanda orientasi harus terdapat pada kertas gambar untuk menentukan letak
gambar pada papan gambar. Tanda tersebut berbentuk sebuah panah dan ditempatkan pada
sisi panjang dan pendek.
Skala
Ada tiga macam skala gambar yaitu, ukuran penuh, skala pembesaran dan skala
pengecilan. Skala pada percetakan dapat berbeda dengan skala gambar aslinya
Pengawasan gambar
Dahulu gambar-gambar asli hanya disimpan dalam arsip ruang gambar tetapi sekarang
dibuat mikro film dan diawasi untuk meningkatakan keamanan terhadap bencana, kehilangan
atau pencurian dan memudahkan menemukan kembali.
Ada tiga macam lubang senter, yang masing-masing harus ditemukan sesuai fungsinya:
1) Lubang senter diperlukan pada bagian yang telah selesai
2) Lubang senter dapat diterima pada bagian yang telah selesai
3) Lubang senter tidak boleh terdapat pada bagian yang telah selesai
2. Penyederhanaan gambar ulir dan bagian bagian berulir
Ulir tidak digambar menurut gambar proyeksi yang sebenarnya, tetapi digambar secara
sederhana dan dilengkapi dengan keterangan keterangan seperti lambang yang menyatakan
jenis ulirnya arah lilitannya ke kiri atau ke kanan ulir tunggal atau ganda jarak antara dsb.
Roda gigi dipergunakan untuk memindahkan pergerakan dan daya dari suatu poros ke
poros yang lain disertai atau tidak dengan perobahan kecepatan putar, yang tetap.
Gigi adalah elemen yang mengulang, seperti pada ulir dan digambar secara
konvensionil dalam cara yang disederhanakan.
1. Proses pengelasan
Proses pengelasan digolongkan sesuai cara pelaksanaan sambungan las sebagai berikut:
1) Las Lumer, (2) Las tekan dan (3) brazing
pengelasan yang paling luas penggunaannya ialah las busur dan las dengan gas,
Las busur
proses las busur digolongkan dalam pengelasan tangan, pengelasan otomatis dimana kawat
lasnya diberikan secara otomatis. Pada las busur api dan logam depositnya dilindungi dari
atmosfir oleh suatu zat pelindung.
Las dengan gas
pada cara penyambungan logam pengisi dilumerkan oleh panas hasil pembakaran gas. Las
dengan gas dipergunakan secara luas karena peralatannya sederhana dan murah.
Las tahanan
las tahanan dapat berupa las titik dan las garis. Pada cara pertama bagian yang disambung
ditekan oleh dua buah elektroda berbentuk batang pada tempat – tempat tertentu sedangkan
pada cara yang kedua elektrodanya berupa sepasang roda.
BAB III
PENUTUP
KELEMAHAN
1. Buku tersebut terlalu banyak diisi oleh gambar yang susah untuk dipahami
3. Buku tersebut terlalu tebal sehingga untuk dibaca dan dipahami secara cepat sedikit
susah karena adanya gambar yg juga ada didalam buku itu
KELEBIHAN
1. Buku tersebut sangat bagus dalam menyampaikan materi yg ada di isi buku
2. Buku tersebut menjelaskan secara terperinci aturan menggambar, alat gambar dsb.
3. Walaupun kurang menarik untuk dibaca tapi buku ini masih dapat dipahami dengan mudah
apabila secara berkelompok
KESIMPULAN
Buku “Menggambar Mesin” karangan Takeshi Sato dan N.Sugiharto menurut penulis
sangat bagus karena didalam buku menggambar mesin dijelaskan petunjuk-petunjuk dan
cara-cara menggambar yang baik sesuai dengan standar ISO dengan kata lain membuat orang
yang ingin menggambar sebuah benda kerja menjadi lebih paham apabila sudah membaca
dan memahami buku ini, karena gambar merupakan bahsa teknik. Tetapi buku ini sedikit sulit
untuk dipahami karena terdapat bahasa yang sulit dipahami sehingga butuh waktu tetapi
apabila dipelajari secara berkelompok maka mungkin akan lebih mudah. Di dalam buku ini
kita diajarkan cara menggambar dari yang paling dasar seperti membuat garis, huruf dan
angka hingga cara menggambar tiga dimensi dan juga bagaimana cara memberi ukuran yang
sesuai pada gambar dan apa saja alat-alat yang diperlukan untuk menggambar juga dijelaskan
dalam buku ini.