(AMENORRHEA)
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun oleh:
Tri Lestari
(20901900087)
Disusun oleh:
Tri Lestari
(20901900087)
Keterangan :
: Laki-laki : Laki-laki sudah meninggal
: Perempuan : Tinggal serumah
: Klien
7. Telinga
Simetris, bersih, berfungsi dengan baik
8. Mulut dan Tenggorokan
Bersih, gigi lengkap dan rapi, warna putih bersih, tidak berbau
9. Dada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
Palpasi : ictus cordis teraba di interkosta V
Perkusi : suara jantung redup
Auskultasi : terdengar bunyi jantung normal
Paru- paru
Inspeksi : penggunaan nafas perut
Palpasi : pengembangan paru kanan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuker
10. Abdomen
Inspeksi : simetris
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Palpasi : tidak ada pembesaran organ lain
Perkusi : tymphani
11. Genetalia
12. Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada oedem, tidak ada varisesEkstremitas atas dan
bawah
a. Inspeksi kuku
Warna kuku putih, bersih dan tidak ada oedem
b. Capilarry refill
<2 detik
c. Kemampuan berfungsi (mobilitas dan keamanan) untuk semua ekstrimitas yaitu
kekuatan otot, koordinasi gerak dan keseimbangan, penggunaan alat bantu.
Kondisi otot normal (derajat 5), tidak menggunakan alat bantu gerak, tidak
terdapat ataksia
13. Kulit
Kulit bersih, sehat, turgor kulit elastis
14. Data Penunjang
a. Diit yang diperoleh
Buah – buahan seperti pepaya, buah nanas, sayur-sayuran seperti wortel, konsumsi
vitamin C, dan banyak minum air putih.
21 Juli DS:
Defisien Kurang sumber
2020/ Klien mengatakan belum pengetahuan pengetahuan
11.00 mengerti banyak tentang
penyakit yang diderita dan
tidak tahu bagaimana cara
perawatannya
DO:
Klien banyak mengajukan
pertanyaan tentang
gangguan yang dialaminya
Klien terlihat masih bingung
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan stressor
2. Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber
pengetahuan
VI. PLANNING/INTERVENSI
VIII. EVALUASI
Tgl / jam Dx. Catatan Perkembangan TTD
S:
Klien mengatakan dirinya mulai lebih tenang dan
rileks
O:
Cemas (-)
Klien tampak rileks
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Disusun oleh :
Tri Lestari
20901900087
E. Evaluasi
S : Ibu mengatakan mengerti mengenai persiapan persalinan/kelahiran
O : Ibu tampak tenang, serta ibu mampu mengungkapkan kembali penjelasan yang
telah diberikan.
A : Masalah kurang pengetahuan pada pasien teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh :
Tri Lestari
20901900087
A. Tahap persiapan :
1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan kepada ibu post partum abortus kuretase tentang tujuan dilakukan homan sign
yaitu mengetahui adanya hambatan sirkulasi di tubuh klien dengan menanyakan nyeri atau
tidaknya
3. Menanyakan kesiapan dan kerjasama pasien
4. Membaca basmalah
B. Tahap kerja :
1. Memakai handscoon
2. Ibu diminta untuk tidur terlentang dengan meluruskan kaki terlebih dahulu
3. Tangan kanan pegang bagian ujung-ujung jari kaki, sedangkan tangan kiri pada bagian
tumit
4. Dorsofleksikan ujung jari kaki dan tanyakan apakah ibu post partum abortus mengalami
nyeri
C. Tahap evaluasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
“Bu, jadi dari hasil dilakukan tindakan homan sign tadi, hasilnya adalah negatif jadi tidak
ada hambatan yang ada di sirkulasi tubuh ibu”
2. Mengajak klien membaca hamdalah
3. Berpamitan
4. Melepas handscoon
5. Mencuci tangan
DAFTAR PUSTAKA
A. Fokus Pengkajian
Klien seorang ibu rumah tangga dengan kehamilan anak pertama klien sering merasakan
lemah dan terkadang seharian hanya berbaring di tempat tidur aktivitas klien dibantu oleh
suami dan ibu mertuanya .klien tampak lemas TD 110/60 N : 85x permenit RR : 20 x
permenit
B. Diagnosa prioritas
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
C. Intervensi
a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,
keluarga, komunitas dan diri sendiri.
Rasional : Membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji
komitmen.
b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan
pertumbuhan jaringan ibu/janin.
c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi
suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
Rasional : Kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar.
D. Implementasi
Edukasi klien akan berpartisipasi pada ktivitas yang diinginkan, memenuhi perawatan
diri sendiri, Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibuktikan oelh
menurunnya kelemahan dan kelelahan
E. Evaluasi
P : lanjutkan intervensi
A. Fokus pengkajian
Ibu mengatakan aktivitasnya semakin terbatas karena merasa makin hari berat badan
meningkat, perut makin membesar. Aktivitas rumah tangga dibantu suami.
B. Diagnosa prioritas
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh dan berat badan.
C. Intervensi
1. Kaji respon klien terhadap aktivitas, seperti mengukur TTV
2. Berikan penyuluhan tentang penyebab keletihan pada pertengahan masa kehamilan
akhir dan aktivitas yang dilakukan saat hamil
3. Ajarkan klien metode penghematan energy untuk aktivitas
D. Implementasi
1. Melakukan anamnesa
2. Mengukur TD, S, N dan RR
3. Menanyakan penyebab keletihan klien,saat aktivitas, setelah aktivitas atau saat
istirahat
4. Memberikan penyuluhan bahwa penyebab keletihan adalah akibat peningkatan BB
terutama dng kehamilan sudah memasuki usia 7 bulan,serta aktivitas yg bisa
dilakukan.
5. Mengajarkan cara penghematan energi spt istirahat yg cukup,duduk saat melakukan
aktivitas,segera hentikan aktivitas bila kelelahan
E. Evaluasi
S: - Ibu masih batuk/pilek
- Ibu dapat menjelaskan & mengidentifikasi faktor penyebab keletihannya serta
aktivitas yg bisa dilakukan.
O: - TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 76 kali/menit
- Suhu : 36,50c
- RR : 24 kali/menit
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi