Teori Graf
Teori Graf
Jurusan : Matematika
Fahultas : MIPA
Referensi :
1. Gary Chartrand, Ortrud R. Oellermann, (1993), Applied and
algorithmic Graph Theory, McGRAW-HILL.
2. Reinhard Diestel (2000), Graph Theory: Graduste Texts In
Mathematics, Springer.
3. Wataru Mayeda (1972), Graph Theory, WILEY-INTERSCIENCE.
4. Sumber lainnya.
1
Minggu I
Pendahuluan
Konigsberg dengan syarat melalui setiap jembatan tepat satu kali, tidak dapat
Gambar 1
itu, maka muncullah suatu cabang Matematika yang cukup penting, yang dikenal
2
Teory Graph sudah banyak berkembang dan memiliki segi terapan di banyak
bidang ilmu, misalnya di bidang Fisika, Kimia, Ilmu Komunikasi, Rekayasa listrik,
Genetika, dan lain-lain. Teori Graph juga erat kaitannya dengan beberapa cabang
Graph yang tidak isomorphik, yang disebut Enumerasi (Enumeration). Khusus untuk
lengkap Kp dan pohon perentang (spaninning - tree) dari sebarang graph terhubung
sederhana. Pohon perentang dari graph lengkap K p ternyata ada kaitannya dengan
pohon berlabel yang tidak isomorphik. Karena itu banyaknya pohon perentang dari
suatu graph lengkap Kp dapat dihitung dengan Teorema Cayley, sedang pohon
perentang dari graph tehubung sederhana dapat dihitung dengan Teorema Matriks
Pengertian dan sifat-sifat dasar yang sederhana dari suatu graph, berikut
3
Minggu II-III
Definisi graf dan unsur–unsur dari graf akan disusun dengan menggunakan bahasa
himpunan. Karena itu sebelum sampai pada definisi akan dijelaskan syarat dari
Definisi 1
Graf G adalah pasangan (V(G), X(G)), dimana V(G) adalah himpunan berhingga,
yang elemen-elemennya disebut titik (vertex), dan X(G) adalah himpunan pasangan-
pasangan tak berurut dari elemen-elemen V(G) yang berbeda, yang disebut sisi
(edge).
Berdasarkan definisi ini, V(G) disebut himpunan titik dan X(G) disebut himpunan
sisi.
diberikan V(G) = {u,v,w,z} dan X(G) terdiri dari pasangan-pasangan(u,v), (v,w), (u,w),
dan (w,z), atau X(G) = {(u,v),(v,w), (u,w), (w,z)}. Maka gambar graf dari G seperti
pada Gambar 1.
4
u
G:
w
v
Gambar 1
Telah di definisikan bahwa graf terdiri dari himpunan titik V(G) dan himpunan sisi
Banyaknya titik simpul dari G dinyatakan denga p , dan banyaknya rusuk dari G
dinyatakan dengan q.
Suatu graf G dengan p titik simpul, disebut graf berlabel orde p, bilamana masing-
atau diberi satu bilangan bulat positif yang berbeda dari himpunan {1,2,3, … , p}.
Untuk memperlancar uraian tentang graf, hubungan antara dua titik, antara dua sisi,
dan antara titik dan simpul diberi nama tertentu. Hubungan-hubungan itu
Definisi 2
Misalkan G adalah suatu graf. Titik vi,vj V(G) dan sisi x X(G).
5
Misalkan x1, x2, dan x3 adalah rusuk dari suatu graf G dan v adalah titik simpulnya.
Jika x1, x2, dan x3 terkait dengan simpul v, maka rusuk x1, x2, dan x3 dikatakan
bertetangga.
v1
v4
x1 x2
x4
v2
x3
v3
Gambar 2
Simpul v1, v2, dan v3 adalah simpul yang bertetangga. Sedangkan v1 dan v4 adalah
simpul yang tidak bertetangga. Rusuk-rusuk yang bertetangga adalah rusuk x3, x2,
Definisi 3
Dua graf H = (V(H),X(H)) dan G = (V(G),X(G)). Graf H disebut subgraf dari G, jik
V(G) V(G) dan X(H) X(G). Jika V(H) = V(G), maka H dikatakan subgraf
perentang dari G.
Untuk lebih memahami definisi 5 diberikan Gambar 3. Graf G1 dan G2 adalah subgraf
dari G.
G G1 : G 2:
Gambar 3
Subgraf maksimal H dari graf G adalah subgraf yang memenuhi untuk setiap sisi
6
e E(H) dan vV(H) berlaku e terkait dengan v di H jika hanya jika e terkait dengan
v di G. Subgraf G-e adalah subgraf maksimal dengan himpunan titik V(G) dan
himpunan sisi E(G)-{e}. Sedangkan subgraf G-v adalah subgraf maksimal dari G
dengan himpunan titik V(G)-{v} dan himpunan sisi E(G)-{vu: uV(G)}. Untuk
subgraf maksimal dari G dengan himpunan titik S. Karena itu dua titik bertetangga
pada GS jia hanya jika kedua titik tersebut bertetangga di G. Contoh subgraf
Jalan (walk) pada suatu graf adalah barisan titik simpul dan rusuk: v 1, e1, v2, e2, ...,
en-1, vn yang dimulai dengan suatu titik simpul dan diakhiri oleh suatu titik simpul pula
dengan setiap rusuk terkait dengan titik yang ada di kiri dan kanannya.
Soal-Soal
G:
G: H: T:
2. Misalkan V(G) = {1, 2, 3, 4, 5} dan E(G)={12, 13, 15, 25, 23}. Gambar graf G.
7
3. Diketahui graf G berikut. Tentukan V(G) dan E(G).
1 2
G: 4
3 5
dan himpunan sisi E(G) memenuhi ijE(G) jika i+jS dan i-jS.
Derajat
Dalam suatu graf terdapat banyak parameter yang berhubungan dengan sebuah
Definisi 3.
Simpul suatu graf yang berderajat nol disebut simpul terasing dan graf yang hanya
terdiri dari satu simpul disebut graf trivial. Sedang simpul yang derajatnya satu
Graf pada Gambar 1, memiliki satu simpul yang berderajat satu yaitu simpul z, dan
satu simpul yang berderajat tiga yaitu simpul w, serta dua simpul berderajat dua
Teorema 1
Jumlah derajat simpul dalam suatu graf G adalah dua kali banyaknya rusuk atau
8
Bukti. Misalkan graf G terdiri satu rusuk, berarti G memiliki dua simpul yang masing-
masing berderajat satu, sehingga jumlah derajat simpul dalam G adalah dua. Karena
setiap rusuk menghubungkan dua simpul, maka banyaknya rusuk akan menambah
jumlah derajat simpul dalam G adalah dua. Ini berarti jumlah derajat simpul dalam G
Jika semua titik dari graf G mempunyai derajat yang sama maka G disebut graf
(V(G2),X(G2)), jika untuk masing-masing pasangan (vi,vj) V(G1), (vi,vj) X(G1), maka
9
Dua graf G1 dan G2 dikatakan isomorphik, jika ada
isomorphisme antara G1 dan G2. Contoh graf isomorphik diberikan pada Gambar 4.
V1 V2 V3 u1 u5
G1: G2:
u2 u6
V4 V5 V6 u4 u3
Gambar 4
Komplemen.
Graf F disebut komplement dari graf G bila V(F)=V(G) dan uv E(F) jika dan
G: G:
Gambar 5
Jika pada suatu graf terdapat dua titik yang tidak dihubungkan oleh suatu titik, maka
graf tersebut disebut graf tak terhubung. Akibatnya graf tersebut memuat subgraf
10
yang terpisahkan satu sama lain. Subgraf terhubung maksimal pada graf G disebut
komponen. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 5a berikut.
G:
Gambar 5a
Graf G pada gambar 5a mempunyai dua komponen. Dapat diperiksa bahwa subgraf
siklus dengan tiga titik simpul C3 bukan komponen dari G di atas.
Soal-Soal
Berapa banyak orang yang mereka kenal pada pesta mereka itu ? “ Masing-
mungkin ?
3. Misalkan m dan n adalah bilangan asli. Tunjukkan bahwa tidak ada graf
4. Berikan dua graf 3-reguler berorde 6 dan berukuran 9 yang tidak isomorfik.
11
5. Gambar semua graf non-isomorfik berorde 3.
7. Terdapat tiga graf reguler berorde 5, dan delapan graf reguler berorde 6.
8. Tunjukkan bahwa dua graf G1 dan G2 adalah isomorfik jika hanya jika
komplemennya isomorfik.
G1: G2:
11. Gambarkan komplemen dari masing-masing graf pada soal no. 7. Apakah
12. Tunjukkan bahwa jika S adalah himpunan graf berorde 4, maka S memuat
13. Tentukan suatu graf yang berorde 6 dan berukuran 7 yang tidak memuat
14. Terdapat dua graf pada gambar berikut yang isomorfik. Tunjukkan kedua
12
Minggu IV
Terdapat beberapa cara untuk memperoleh graf baru dengan melakukan suatu
operasi terhadap dua graf. Operasi tersebut adalah gabungan, tambah dan
perkalian.
13
Misalkan diberikan dua graf yang saling lepas G dan H. Graf gabungan GH adalah
graf baru dengan himpunan titik V(GH)= V(G) V(H) dan himpunan sisi E(GH)=
E(G)E(H). Graf jumlah G+H adalah graf baru dengan himpunan titik V(G+H)= V(G)
graf kali GxH adalah graf dengan himpunan titik V(GxH)= V(G)xV(H) yaitu setiap titik
di GxH adalah pasangan (u,v), dengan u V(G) dan vV(H). Dua titik (x,y) dan (s,r)
bertetangga di GxH jika x=s dan yrE(H) atau y=r dan xsE(G).
P2: P3
P2P3 : u v1 2 3
P2+P3 :
Soal-Soal
14
1. Gambarlah graf P2K3, P2+K3, dan P2 x K3
K3: C4
Minggu V-VI
Pada subbab ini akan dibahas beberapa jenis graf, diantaranya adalah graf lintasan,
Graf Lintasan
Defenisi 6
15
Graf lintasan dengan n ≥1 titik adalah graf yang titik-titiknya dapat diurutkan dalam
v3 v4
v2 v5
...
v1 vn
Gambar 2.5
Graf Siklus
Definisi 7
Jika Pn := v1,v2,...,vn adalah suatu graf lintasan berorde n dan n ≥ 3, maka graf Cn :=
Pn + {v1,v2} disebut siklus berorde n. Panjang Pn adalah n-1, yaitu banyaknya sisi
pada Pn dan panjang siklus Cn adalah n. Graf siklus untuk n titik dinotasikan dengan
Cn .
v3 v4
v2 v5
Panjang suatu lintasan adalah banyaknya ...
sisi yang ada pada lintasan tersebut.
v1 v n
Pada suatu graf yang memuat siklus tentulah ada yang mempunyai panjang
dengan g(G) dan panjang siklus terbesar disebut Keliling (circumference) pada graf
16
G:
Gambar 2.6a
Pada suatu graf terhubung setiap dua titik simpulnya dihubungkan oleh paling sedikit
dua lintasan. Karena itu lintsan-lintasan tersebut ada yang pendek dan ada yang
panjang. Panjang lintasan terpendek yang menghubungkan dua titik menunjukkan
jarak kedua titik tersebut dan dinyatakan oleh d(u,v). Lebih jelasnya diberikan definisi
berikut.
Definisi 8
Jarak antara dua titik u,v pada suatu graf G ditulis d(u,v) dengan d(u,v)= 0 jika u=v;
d(u,v)= k, jika uv dan k adalah panjang lintasan terpendek yang menghubungkan u
dan v. Jika tidak ada lintasan yang menghubungkan titik u, v, maka d(u,v)= .
Graf Pohon
sebagai struktur organisasi suatu perusahaan, silsilah suatu keluarga, skema sistem
gugur suatu pertandingan, dan ikatan kimia suatu molekul adalah jenis graf yang
17
tergolong sebagai pohon. Namun sebelum sebelum memahamai definisi graf pohon,
Defenisi 9
Graf G dikatakan terhubung jika untuk setiap dua titik u dan v pada graf tersebut
Gambar 2.7
Definisi 10
Misalkan T adalah graf terhubung. Jika T tidak memiliki siklus, maka T disebut graf
Gambar 2.7a
Graf tak terhubung yang komponen-komponennya pohon disebut hutan. Dan graf
Teorema 3
18
Jika G adalah graf yang memiliki p titik, maka pernyataan-pernyataan berikut adalah
eqivalen.
a. G adalah pohon.
d. Setiap dua titik simpul dari G dihubungkan oleh tepat satu lintasan.
e. G tidak memiliki siklus, dan jika pada G ditambahkan satu sisi x yang
mengaitkan dua titik di G yang tidak bertetangga, maka G+x memiliki satu
siklus.
Akibat 1
Jika G adalah pohon nontrivial, maka G memiliki paling sedikit dua titik berderajat
satu
Akibat II
Jika G adalah hutan yang memiliki p titik simpul dan k komponen, maka G memiliki
p-k sisi.
Graf Lengkap
Definisi 11
Graf lengkap adalah suatu graf yang terdiri dari p titik simpul dan setiap titik
K3 K4
V1 V2 V1 V2
19
Gambar 2. 8
Graf Bintang
Definisi 12
Graf bintang dengan n titik adalah graf pohon yang mempunyai satu titik berderajat
dan titik lainnya berderajat satu. Graf bintang dengan n titik dinotasikan
dengan .
Gambar 2. 9
Dapat dilihat bahwa bintang dan lintasan adalah graf pohon yang mudah dikenali
Graf Roda
Definisi 13
Graf roda dinotasikan dengan Wn adalah graf lingkaran Cn ditambah satu simpul x,
yakni Wn = Cn +{x}, dimana simpul x bertetangga dengan semua simpul pada graf
lingkaran Cn.
W4
20
Gambar 2.10
Graf G bipartit jika V(G) dapat dipartisi kedalam dua subhimpunan tak kosong V1
dan V2, sedemikian sehingga untuk setiap sisi e=uv E(G), berlaku u V1 dan v V2
atau v V1 dan u V2 . Graf G dikatakan graf bipartit lengkap, jika E(G)={uv: u V1,
v V2 dan dinotasikan Kn,m. Berikut ini adalah graf lengkap dengan 5 titik dan graf
K5 K3,5
Teorema 4
Graf nontrivial G adalah bipartit jika hanya jika G tidak memuat siklus dengan
panjang ganjil
Bukti.
Misalkan u adalah sebarang titik di G, dan U adalah himpunan yang memuat titik-titik
dengan panjang genap dari u. Misalkan pula W adalah himpunan yang memuat titik
dengan panjang ganjil dari u. Dengan demikian {U, W} adalah koleksi partisi dari
U 1 2 5
21
4 6
3 7
U: u 2 4 6
W: 1 3 5 7
Kita klaim bahwa setiap sisi dari G mengaitkan suatu titik di U dan suatu titik di W.
Andaikan itu tidak benar. Berarti terdapat satu sisi di G yang mengaitkan dua titik di
U atau dua titik di W, sebut itu ux E(G) dengan w,x W. Karena d(u,w) dan d(u,x)
duanya ganjil, maka dapat ditulis d(u,w)=2s+1 dan d(u,x)= 2r+1 untuk suatu bilangan
U=v0, v1, ..., v2s+1=w dan u=x0, x1, ....., x2r+1=x. Dua lintasan tersebut tambah
Siklus C mempunyai panjang 2s+1 + 2r+1 tambah satu sisi wx. Dengan kata lain
G memiliki siklus dengan panjang ganjil. Hal ini kontradiksi dengan G tidak memuat
siklus ganjil. Jadi, tidak benar bahwa terdapat sisi di G yang mengaitkan dua titik
pada partisi yang sama. Dengan kata lain, setiap sisi dari G mengaitkan suatu titik di
partisi yang satu dan suatu titik di partisi yang satunya. Menurut definisi G adalah
bipartit.
Misalkan G nontrivial dan bipartit. Akan ditunjukkan G tidak memuat siklus ganjil.
sehingga setiap sisi di G mengaitkan suatu titik di U dan suatu titik di W. Misalkan
e1=u1w1, e2=u2w2, e3=u3w3, dan e4=u4w4. Jika titik tersebut berbeda semua
maka G tidak memuat siklus. Jika masih ada sisi lain misal e di G maka e=uiwj,
22
1,j=1,2,3,4, dan ij, sebut i=2 dan j=3. Dalam hal ini, terdapat lintasan P3: w2, u2,
w3, u3 dengan panjang 3. Jika lintasan ini terletak pada suatu siklus C, maka
U: u1 u2 u3 u4
W: w1 w2 w3 w4
Soal-Soal
a. G adalah pohon ;
23
5. Tunjukkan bahwa setiap pohon nontrivial mempunyai paling sedikit dua titik
ujung.
6. Jika u dan v adalah dua titik yang berbeda pada pohon T, maka pasti ada
berderajat 3
perentang.
9. Misalkan G adalah graf terhubung yang terdiri dari n titik dan n sisi. Berapa
10. Berikan dua pohon nonisomorfik yang mempunyai barisan derajat sama.
11. Tunjukkan bahwa jika G adalah pohon yang semua titiknya berderajat ganjil,
15. Misalkan G adalah suatu graf berorde p >3. G adalah bipartit jika hanya jika
16. Tunjukkan bahwa setiap graf lengkap nontrivial merupakan graf multipartit
lengkap.
24
18. Berikan satu contoh graf bipartite berorde 5 yang setiap titiknya terletak pada
suatu siklus.
19. Apakah bisa dibuktikan pernyataan berikut. Jika G adalah graf bipartite, maka
21. Misalkan G adalah graf sederhana. Graf subdivision (subdivision graf) dari
graf G dinotasikan dengan S(G) adalah suatu graf baru yang diperoleh
Minggu VII
Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf terdiri dari dua macam yaitu pewarnaan titik dan pewarnaan sisi.
Definisi 14
25
Pewarnaan titik pada graf G adalah pemberian warna pada himpunan titik V (G)
dengan aturan setiap titik diberi hanya satu warna dan dua titik yang bertetangga
2 2 1
1 2
2
2
3
Gambar 2.11
Suatu graf G dikatakan berwarna-k jika titik-titik pada G dapat diwarnai dengan k
kromatik dari G, dan dinotasikan dengan (G). Sebagai illustrasi, graf bipartite yang
terdiri dari n+m, yang dinotasikan Bn,m, mempunyai bilangan kromatik 2 atau ( Bn,m)
Saat ini, pewarnaan graf merupakan salah satu bidang kajian dalam teori
graf yang banyak mendapat perhatian, sejak Erdos dan Szekeres (1935)
memperkenalkan bilangan Ramsey dua warna dalam teori graf. Setelah itu, variasi
dan tipe pewarnaan lain dikaji lebih lanjut oleh Kotzig dan Rosa dengan
memperkenalkan graceful labelling dengan istilah magic valuation. Pada tahun 1973,
pewarnaan graf dalam penentuan bilangan Ramsey dua warna untuk graf bintang
masalah pada bidang ilmu lain juga belum banyak dilakukan. Baskoro E. T. Dan R.
26
skema pembagian rahasia (secret sharing scheme (SSS)). Skema dan sofware SSS
yang dihasilkan masih terbatas pada struktur pewarnaan graf bintang (star).
tersebut dengan menggunakan struktur pewarnaan graf yang lebih umum, yaitu
Teorema 5
Graf G mempunyai bilangan kromatik 2 jika hanya jika G adalah tidak kosong dan
bipartit
Bukti.
Misalkan (G)=2 atau banyaknya warna minimum yang digunakan adalah dua, sebut
itu warna 1 dan warna dua. Kumpulkan titik-titik berwarna 1 dengan nama himpunan
U dan W adalah himpunan titik yang berwarna dua. Menurut definisi pewarnaan titik
di partisi U jika mempunyai tetangga, maka tetangganya ada di W. Berarti setiap sisi
di G mengaitkan suatu titik di U dan suatu titik di W. Jadi G adalah graf bipartit.
Tugas
Definisi 15
Pewarnaan sisi pada graf G adalah pemberian warna pada sisi pada suatu graf G,
sedemikian sehingga setiap dua sisi yang bertetangga mempunyai warna yang
berbeda.
Contoh pewarnaan sisi pada graf diberikan pada gambar 2.12.
2
1
2 3
1 2
1
Gambar 2.12
27
Minggu VIII
Soal Ujian
di beri nomor dari angka 1-10 sebagai edintitas. Kelompok C1:={1, 2, 3},
C2:= {1, 3, 4, 5}; C3:= {2, 5, 6, 7}; C4:= {4, 7, 8, 9}; C5:= {2, 6, 7};
topik tertentu, dan pada hari jumat setiap 3 minggu diadakan pleno.
Terdapat dua atau lebih kelompok tidak dapat melakukan kegiatan pada
waktu yang sama oleh karena terdapat seseorang yang berada pada dua
4. Suatu graf tertentu mempunyai titik 14 dan sisi 27. Derajat masing-masing
berderajat 3 dan 5?
6. Tunjukkan bahwa Jika u dan v adalah dua titik yang berbeda pada pohon
28
8. Tentukan suatu graf yang berorde 6 dan berukuran 7 yang tidak memuat
9. Terdapat dua graf pada gambar berikut yang isomorfik. Tunjukkan kedua
10. Misalkan G adalah graf sederhana. Graf subdivision (subdivision graf) dari
graf G dinotasikan dengan S(G) adalah suatu graf baru yang diperoleh
orang)
Minggu IX
Matriks Graf
untuk menganalisah suatu graf, apabila analisa itu memerlukan perhitungan. Matriks
29
ketetanggaan (adjacency matrix) dan matriks keterkaitan (incidence matrix) adalah
istilah matriks dalam graf dengan bentuk tertentu. Adapun bentuk atau definisinya
Definisi 16
Matriks ketetanggaan A = (a ij) dari suatu graf berlabel dengan p titik simpul, adalah
matriks berukuran pxp, dengan a ij= 1 jika vi bertetangga dengan vj dan aij= 0 untuk
v1
V5
v3
V4
v1 v2 v3 v4 v5
V1
V2
V3
V4
V5
Definisi 17
Matriks keterkaitan B = (bij) dari suatu graf berlabel dengan p titik simpul dan q sisi,
adalah matriks berukuran qxp, dengan b ij= 1 jika ei terkait dengan vj dan bij= 0 untuk
30
V1 e1 v2
e3 e2
V3 e4 v4
V1 v2 v3 v4
e1 1 1 0 0
B= e2 0 1 1 0
e3 1 0 1 0
e4 0 0 1 1
Soal-Soal
31
Minggu X-XI
32
Misalkan graf G adalah graf terhubung dengan p titik dan q sisi. Pada G kita dapat
melenyapkan satu sisi x, sehingga G-x masih tetap merupakan graf terhubung. Graf
G-x disebut subgraf perentang. Hal ini telah disinggung pada beberapa minggu yang
lalu. Selanjutnya, jika G memuat siklus dan kemudian dilakukan pelenyapan satu sisi
pada siklus tersebut dan seterusnya sehingga subgraf yang terakhir tidak memuat
lagi siklus, maka subgraf terakhir tersebut disebut pohon perentang. Jika dilakukan
lagi hal yang sama yakni menyelenyapkan beberapa sisi lagi dan berbeda dengan
yang sebelumnya akan diperoleh lagi pohon perentang yang lain. Jika proses
matriks pohon terlebih dahulu disajikan dua teorema berturut-turut sebagai berikut.
Teorema 6
matriks yang diperoleh dari BT dengan mengganti salah satu angka 1 dengan -1
pada setiap kolomnya. Jika G dengan m titik simpul dan m rusuk, maka G memuat
Bukti
Misalkan Z adalah suatu siklus yang termuat di graf G. Anggaplah bahwa x1, x2, ....,
xk dan v1, v2, ....., vi dengan ik adalah sisi dan titik pada Z. Jika G memiliki m titik
EKxK EKx(M-K)
Emxm =
33
0 E(M-K)x(M-K)
1 0 0 ... -1
-1 1 0 ... 0
det(EKxK) = 0 -1 1 ... 0 = 0.
0 0 -1 .... 1
Jika i < k, det(EKxK) juga bernilai nol, sebab semua elemen baris ke-k adalah nol.
Dengan demikian det(EMxM) = 0.
Teorema 7
Suatu graf G yang memiliki n = m+1 titik simpul dan m sisi adalah suatu graf pohon,
jika hanya jika nilai det(EMxM) adalah 1 atau -1. Dalam setiap kejadian lain
dengan derajat vi. Maka semua kofaktor dari matriks M adalah sama dan nilainya
Bukti.
34
1. Kita akan memulai pembuktian ini dengan membuat matriks baru E=(eij) dari
angka 1 pada setiap kolmnya dengan -1. Anggota baris ke-i dan kolom ke-j
derajat vi jika vi=vj. Apabila vi bertetangga dengan vj nilainya -1, dan 0 untuk
graph tersambung G yang memiliki p-1 rusuk. Apabila sebarang baris dari
suatu matriks bujur sangkar F yang berorde (p-1) x (p-1). Jika subgraph
V1 X4 V4
X1 X5 X3
G:
V2 X2 V3
35
Gambar 3.1. K4-x
X1 x2 x3 x4 x5
V1 1 0 0 1 1
V2 -1 1 0 0 0
E = v3 0 -1 1 0 -1
V4 0 0 -1 -1 0
Dan
3 -1 -1 -1
-1 2 -1 0
EET = -1 -1 3 -1
-1 0 -1 2
Jika kolom ke-2 dan kolom ke-3 pada matriks E dihilangkan, diperoleh suatu
submatriks E1 yang memuat p-1 kolom. Karena p=4, maka submatriks E1 yang
1 1 1
36
-1 0 0
E1 = 0 0 -1
0 -1 0
Subgraf E1 bersesuaian dengan satu subgraf perentang dari G. Sekarang kita akan
1 1 1
F = 0 0 -1
0 -1 0
Pada matriks F dapat dilihat bahwa F=1. Karena F=1, maka subgraf perentang
v1 x4 v4
x1 x5
H:
v2 v3
Hal ini bersesuaian dengan menghilangkan kolom ke 2 dan kolom ke-3 matriks E.
37
Teorema binet-cauchy mengatakan bahwa “Jika A dan B adalah dua matriks yang
berorde nxn, dan jika k = n, maka det (A KxN BNxK) = det AKx]. Det BIxK”. Dengan K=1,
Suatu graph tersambung dengan titik simpul V 1, V2, . . . , V3, . . . , Vm, dan rusuk X1,
Dari matriks EMxN , kita membuat submatriks E1 yang berorde m x (m-1) . jika salah
satu baris dari E1 dilenyapkan diperoleh matriks bujursangkar F yang berorde x (m-
bahwa penghilangan salah satu baris dan kolom pada matriks M adalah bersesuaian
dengan FFT . berarti sebarang kofaktor dari M sama dengan det FF T . menurut Binet-
perkalian dari semua determinan utama F dan F T sama dengan nilai kofaktor elemen
utama dari M sedang F bersesuaian dengan pohon perentang dari G, jika |det F| =
1 . Jadi terbukti bahwa banyaknya pohon perentang dari G sama dengan nilai
M= . . . . . . . . . . . (4)
38
Gambar 3.1 adalah 8 kedelapan pohon perentang tersebut dapat dilihat pada
Enumerasi graf adalah menghitung banyaknya graf berlabel yang tidak isomorfik.
Konsep enumerasi ini penting karena banyak masalah nyata dapat diselesaikan
melalui konsep ini. Misalnya; berapa banyak molekul kimia yang rumusnya C 8H18?
Berapa banyak rencana arsitektur lantai gedung yang memenuhi sifat-sifat tertentu?
Dan lain-lain.
Contoh enumerasi atau menghitung banyaknya graf berlabel yang tidak isomorfik
untuk graf degan tiga titik simpul dapat dilihat sebagai berikut.
39
1 1 1 1 1 1
3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
3 2
1 1
3 2 3 2
Menghitung banyaknya graf sederhana berlabel dengan n titik dapat dilakukan yakni
adalah n(n-1)/2 dan setiap sisi ada atau tidak ada mengatakan ada 2 kemungkinan.
Jadi banyaknya graf sederhana berlabel yang tidak isomorfik adalah 2 n(n-1)/2 .
Sedangkan banyaknya graf tak berlabel yang tidak isomorfik lebih kecil karena
40
Enumerasi graf yang banyak mendapat perhatian adalah enumerasi graf pohon.
Dalam hal ini, menghitung banyaknya pohon berlabel dengan sejumlah titik tertentu.
Untuk masalah ini, digunakan Teorema Caylay. Menurut Caylay: banyaknya pohon
Soal-Soal
2. Hitung berapa banyak graf berlabel dengan 4 titik, kemudian gambar grafnya.
41
Minggu XI2-XV
Bilangan Ramsey
Konsep awal bilangan Ramsey adalah konsep bilangan Ramsey Klasik. Oleh karena
itu pada awal penyajian ini dimulai dengan pengertian bilangan Ramsey klasik
Pada tahun 1935, Erdos dan Szekeres mengkaji teori Ramsey dan kemudian
Ramsey klasik. Untuk kasus dua warna teori tersebut dinyatakan sebagai berikut.
Teorema 2.1 untuk setiap bilangan bulat n1 dan n2, terdapat bilangan bulat terkecil
M0 sedemikian sehingga jika m ≥ M 0, maka setiap pewarnaan dua warna pada sisi-
42
sisi graf lengkap Km akan memuat subgraf yang semua sisinya berwarna sama dan
Bilangan M0 disebut bilangan Ramsey klasik dua warna yang selanjutnya disebut
bilangan Ramsey klasik, dan dinotasikan dengan R(n1,n2) pengertian R(n1,n2) dapat
Definisi 2.5.1.
Diberikan dua bilangan asli n1 dan n2, bilangan Ramsey klasik R(n1,n2) adalah
bilangan bulat terkecil m sedemikian sehingga setiap pewarnaan pada semua sisi
Km, katakanlah merah dan biru, akan memuat subgraf berwarna merah yang
isomorfik dengan Kn1 atau subgraf berwarna biru yang isomorfik dengan Kn2.
Pewarnaan dua warna, merah dan biru, pada semua sisi graf lengkap Km, yaitu
subgraf berwarna merah dan subgraf berwarna biru. Salah satu dari subgraf
dan subgraf berwarna biru adalah komplemen dari subgraf pembangun tersebut.
R(n1,n2) dengan menunjukan batas atas dan batas bawahnya. Batas atas dan batas
Teorema 2.2 (Batas atas). Untuk setiap bilangan asli n1 dan n2, R(n1,n2) senantiasa
43
Bilangan Ramsey Graf
Dorongan utama untuk memperluas konsep bilangan Ramsey klasik menjadi konsep
bilangan Ramsey graf (kombinasi dua graf sebarang) adalah adanya harapan bahwa
pada akhir kajian penentuan bilangan Ramsey graf akan diperoleh suatu metode
dalam menentukan bilangan Ramsey klasik R(n1,n2) untuk n1 dan n2 yang lebih
Definisi 2.1
Diberikan sebarang dua graf G dan H, bilangan Ramsey graf dua warna R(G,H)
adalah bilangan asli terkecil m sedemikian sehingga untuk setiap pewarnaan dengan
dua warna pada semua sisi Km katakanlah merah dan biru maka Km akan selalu
memuat subgraf merah yang isomorf dengan G atau sub graf biru yang isomorf
dengan H.
Pada dasarnya, konsep bilanga Ramsey graf dua warna dapat diperluas menjadi
Definisi 2.2
Diberikan graf G1,G2,….Gk, bilangan Ramsey graf multiwarna R(G1, G2,…Gk) adalah
bilangan asli terkecil m sedemikian sehingga untuk setiap pewarnaan k warna pada
semua sisi Km akan memuat subgraf Gi untuk suatu i yang semua sisinya berwarna
sama.
Pada penulisan selanjutnya, bilangan Ramsey graf dua warna hanya ditulis bilangan
dan Harary (1972). Salah satu hasil fundamental dari mereka adalah batas bawah
44
bilangan Ramsey R(G,H). sebelum menyajikan teorema batas bawah bilangan dari
Chavatal dan Hararyy, terlebih dahulu disajikan definisi tentang graf kritis (good-
graf).
Definisi 2.3
Suatu graf lengkap dengan n titik (Kn) disebut graf kritis untuk G dan H jika terdapat
pewarnaan pada semua sisi-sisi Kn katakan merah atau biru, sedemikian sehingga
Kn tidak memuat sub graf merah yang isomorf dengan G dan tidak memuat subgraf
Misalkan (H) adalah bilangan kromatik graf H dan C(G) adalah banyaknya titik
yang berorde paling sedikit C(G). dengan demikian, F tidak memuat graf dengan
partisi, sehingga tidak memuat graf dengan bilangan kromatik (H). dengan
1).
45
Batas bawah untuk R(Tn,Km) dimana n dan m sembarang adalah (m-1)(n –
1)+1
Beberapa bilangan Ramsey yang telah dihasilkan antara lain: S. A. Burr dkk.
Baskoro dkk. membuktikan bahwa jika n 3, maka R(Sn,W5) = 3n-2. Chen dkk. [3],
menunjukkan bahwa jika n m-1 2 dan m ganjil maka R(Sn,Wm) = 3n-2. Dalam [6],
copy graf bintang dengan graf roda dan kombinasi k-copy graf pohon dengan graf
lengkap.
Berikut ini adalah beberapa hasil yang akan digunakan dalam pembuktian-
pembuktian teorema.
Teorema 2.2. (Hasmawati [7]). Jika n 3 dan m ganjil m 2n-1, maka R(Sn,Wm) =
3n-2.
Teorema 2.3 (V. Chvatal [4]). R(Tn,Km) = (n-1)(m-1) +1, untuk sebarang bilangan
asli n dan m.
berikut ini disajikan dua hasil yaitu bilangan Ramsey R(kSn,Wm ) dan bilangan
46
Teorema 2.4. Jika n 3, dan m ganjil m 2n-1, maka R(kSn,Wm ) = 3n-2 + (k-1)n.
Bukti: Misalkan m ganjil m 2n-1 dan n 3. Pandang graf F= K kn1 2 K n 1 . Graf ini
berorde 3n-3 + (k-1)n dan terdiri dari 3 komponen. Komponen pertama adalah graf
lengkap berorde kn-1, dan dua komponen lainnya juga masing-masing merupakan
graf lengkap, dengan orde berturut-turut n-1, n-1. Komponen pertama hanya
Graf =
Kn-1
Kkn-1
Kn-1KK
K kn 1 + K n 1 K n1 merupakan graf tripartit yang terdiri dari tiga partisi dengan
dengan m ganjil, maka titik pusat roda akan berada pada salah satu partisi dan rim
roda Cm berada pada kedua partisi lainnya. Karena siklus Cm adalah ganjil, maka
kedua partisi tersebut tidak mungkin membentuk graf bipartit. Akibatnya, ketiga
47
partisi dimaksud di atas tidak mungkin membentuk graf tripartit (suatu kontradiksi).
Wm untuk m ganjil. Karena itu, diperoleh R(kSn,Wm ) 3n-2 + (k-1)n untuk m ganjil..
roda Wm . Akan ditunjukkan F1 memuat kSn. Karena F1 3n-2 + (r-1)n untuk setiap
dan T adalah subgraf F1 yang diinduksi oleh A. Karena T =3n-2 dan T tidak
1)n.
Teorema 3.2. R(kTn,Km)= R(Tn.Km) + (k-1)n untuk sebarang bilangan asli n dan m.
tidak memuat kTn dan komplemennya tidak memuat K m . Karena itu, diperoleh
48
R(kTn,Km ) (m-1)(n-1)+(k-1)n+1. Sebaliknya, tetapkan m dan n kemudian
Kesimpulan
kombinasi graf bintang dan graf roda R(Sn,Wm ) dengan m ganjil sama dengan nilai
batas bawah Chvatal dan Harary. Demikian pula untuk bilangan Ramsey kombinasi
graf pohon dengan graf lengkap R(Tn,Km) juga sama dengan nilai batas bawah
Pada pasal 3, dibahas mengenai bilangan Ramsey untuk kombinasi k-kopi graf
bintang dengan graf roda R(kSn,Wm ) dan kombinasi k-kopi graf pohon dengan graf
lengkap R(kTn,Km).
antara bilangan Ramsey untuk kombinasi graf bintang dan graf roda R(Sn,Wm )
49
dengan bilangan Ramsey untuk kombinasi k-copy graf bintang dan graf roda
R(kSn,Wm ) . Hal ini juga berlaku pada kombinasi graf pohon dan graf lengkap
R(Tn,Km) dengan kombinasi k-copy graf pohon dan graf lengkap R(kTn,Km).
Masalah yang masih terbuka untuk dikaji adalah bilangan Ramsey R(kSn,Wm)
untuk m genap, dan R(kTn,H). dimana H adalah sebarang graf kecuali graf Km.
Kemudian selidiki apakah ada hubungan antara R(Sn,Wm ) dengan R(kSn,Wm) untuk
Daftar Acuan
for Tree versus Wheels of Five or Six vertices, Graph Combin., (2002) 18:717-
721.
[2] S. A. Burr, P. Erdos dan J. H. Spencer, Ramsey Theorems for Multiple Copies of
[3] Y. J. Chen, Y. Q. Zhang dan K. M. Zhang, The Ramsey Number of Stars versus
93.
[5] V. Chv’atal dan F. Harary, Generalized Ramsey Theory for Graph, III:Small off-
50
[6] Hasmawati, Bilangan Ramsey untuk kombinasi Graf Bintang terhadap Graf
Soal-Soal
2. Kita mulai dengan r(k4,K5)=25. Tunjukkan bahwa jika graf G adalah graf
berorde 25 tidak memuat K4 sebagai subgraf, maka G memuat lima titik yang
saling bebas.
4. Tentukan batas bawah menurut Chavatal dan Harary untuk R(Sn,Wm), jika n
5. Tentukan batas bawah menurut Chavatal dan Harary untuk R(Sn,Wm), jika n
3 dan m 2n-1.
51
52