LAPORAN PENELITIAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI STRUKTUR BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN
BESERTA FUNGSINYA DENGAN STRATEGI
PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI DUYUNGAN 2 SIDOHARJO SRAGEN
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Disusun Oleh :
Ovinna Putri Rohmawati
NIM : 857786348
Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan kerya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalm bagian – bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar yang saya sandang sesuai
dengan perundang – undangan yang berlaku.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional dalam Penelitian Tindakan Kelas
dengan Judul “Peningkatan Kemampuan Hasil Belajar IPA Materi Bagian
Tumbuhan Beserta Fungsinya dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri pada
Siswa Kelas IV SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen Semester I Tahun
Pelajaran 2019/2020”.
Penulisan laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan
kerja sama dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada yang terhormat:
1. UPBJJ-UT yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
mengembangkan kemampuan profesionalnya.
2. Drs Efendi Darmono, M.Pd. sebagai Tutor sekaligus Supervisor 1 yang
telah membimbing dan membantu terselesaikannya penulisan laporan
PKP.
3. Wagimin, S.Pd.SD selaku Kepala SDN Duyungan 2 Sidoharjo Sragen
sekaligus Supervisor 2 yang telah mengizinkan penulis untuk
melaksanakan kegiatan PKP dan telah membimbing dan membantu
terselesaikannya penulisan laporan PKP.
4. Rekan-rekan guru atau teman sejawat yang telah berpartisipasi langsung
dalam kegiatan ini.
5. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
semua pihak.
Sragen, 13 November 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ............................................................. 3
2. Analisis Masalah .................................................................. 4
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ..................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.............................. 5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. KajianTeori............................................................................... 7
1. Hakekat Belajar..................................................................... 7
2. Minat Belajar................................................................................ 8
3. Pembelajaran IPA di SD............................................................... 10
B. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri.................................. 12
1. Hakikat Strategi Pembelajaran............................................. 12
2. Hakikat Strategi Pembelajaran Inkuiri................................. 13
3. Langkah – Langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri.............. 15
4. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri........................... 17
5. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri............................ 18
C. Kajian Penelitian yang Relevan................................................ 19
D. Kerangka Berfikir…………………………………………… 19
E. Hipotesis Tindakan ………………………………………….. 21
...........
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
STRUKTUR BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN BESERTA FUNGSINYA
DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS
IV SD NEGERI DUYUNGAN 2 SRAGEN SEMESTER I TAHUN
PELAJARAN 2019/2020
ABSTRAK
OVINNA PUTRI ROHMAWATI NIM 857786348. Peningkatan Kemampuan
Hasil Belajar IPA Materi Struktur Bagian-bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya
Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Duyungan 2 Sidoharjo Sragen Semester I Tahun Pelajaran 2019 / 2020.
2
rendah. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada
materi bagian-bagian tumbuhan dengan fungsinya. Berdasarkan latar
belakang di atas maka dilakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Hasil Pembelajaran IPA Materi Struktur Bagian-bagian
Tumbuhan beserta Fungsinya dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada
Kelas IV SDN Duyungan 2 Sidoharjo Sragen Semester I Tahun Pelajaran
2019/2020”.
1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
pada siswa kelas IV SDN Duyungan 2 Sragen pada semester I tahun
2019/2020 masih banyak siswa yang belum dapat memahami materi pelajaran
sehingga mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal, atau rata-
ratanya masih rendah. Kemudian peneliti berdiskusi dengan teman sejawat
untuk mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran.
Sebagai seorang guru, guru merupakan salah satu faktor yang paling
bepengaruh langsung dalam peningkatan mutu pembelajaran. Guru
merupakan profesi dan jabatan yang dipilih berdasarkan prinsip-prinsip
vokasional, dalam hal aspek psikologi menjadi faktor untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik (Oemar Hamalik, 2002:24).
Peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar serta mutu pelajaran IPA di
sekolah dasar perlu adanya perubahan pola fikir positif yang digunakan
sebagai landasan pelaksanaan kurikulum dalam pembelajaran.
Dalam suatu kegiatan pembelajaran, ketika guru menerangkan materi
IPA menggunakan berbagai macam strategi mengharapkan atau menghendaki
keterlibatan dan keaktifan siswa dalam melakukan pengamatan, meramal
,menerapkan konsep dan mengkomunikasikan nya. Aktivitas dan keterlibatan
siswa secara penuh sangat penting agar kegiatan pembelajaran mencapai
tujuan. Adanya aktivitas belajar siswa secara optimal akan menentukan
tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa.
3
2. Analisis Masalah
Dari hasil diskusi tersebut ditemukan identifikasi masalah sebagai berikut:
(1) Mengapa minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri
Duyungan 2 Sidoharjo Sragen masih rendah?
(2) Faktor apa sajakah yang menyebabkan minat dan prestasi belajar IPA
siswa kelas IV SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen masih rendah?
B. Rumusan Masalah
Untuk bahan acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan
kelas ini maka peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah model strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan minat
belajar siswa Kelas IV pada materi bagian-bagian tumbuhan beserta
fungsinya di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen pada tahun
pelajaran 2019/2020?
2. Apakah model strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar siswa Kelas IV pada materi bagian-bagian tumbuhan
beserta fungsinya di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen pada tahun
pelajaran 2019/2020?
4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah di atas , tujuan penelitian perbaikan
pembelajaran adalah :
1. Untuk meningkatkan minat belajar siswa Kelas IV pada materi bagian-
bagian tumbuhan beserta fungsinya di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo
Sragen pada tahun pelajaran 2019/2020 dengan menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri.
2. Untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa Kelas IV pada
materi bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya di SD Negeri
Duyungan 2 Sidoharjo Sragen pada tahun pelajaran 2019/2020 dengan
menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
5
2) membantu sekolah untuk berkembang karena adanya
peningkatan dan kemajuan pada diri guru dan pendidikan
kelas SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen.
3) Memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam
rangka peningkatan hasil pembelajaran
b. Bagi Guru
1) Dapat memperbaiki proses pembelajaran siswa khususnya
pada mata pelajaran IPA.
2) Memberikan pengalaman bahwa penerapan metode yang
interaktif dan menarik itu sangat bermanfaat ketika proses
pembelajaran berlangsung.
3) Dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran Inkuiri.
c. Bagi Siswa
1) Sebagai rangsangan bagi siswa untuk selalu aktif dan kreatif
dalam mengikuti proses pembelajaran.
2) Siswa dapat lebih mudah memahami konsep belajar IPA.
3) Siswa dapat meningkatkan minat dan prestasi belajarnya.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang pendidikan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat belajar
Menurut Baharudin dan Nur Wahyuni (2010:11) belajar
merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi,
keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai
akhir hayat. Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah
sifat stimulus lingkungan melewati pengolahan informasi menjadi
kapasitas baru (Dimyati : 2006). Tafsiran lain tentang belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan (Zaini : 2007). Dari pendapat para ahli di atas peneliti
menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian
terhadap sikap, nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam aspek kehidupan.
Hidi (2006) memberikan pengertian belajar sebagai bentuk
perubahan diri seseorang yang dinyakatan dalam cara-cara bertingkah
laku yang baru, akibat pengalaman dan latihan. Sejalan dengan
pengertian itu, Krapp (1999) mengemukakan bahwa learning is shown
by a change in behavior as result of experience. Schiefele (2001)
mengemukakan pengertian belajar sebagai "The process by which a
relativity enduring change in behavior occurs a result of experience
practice. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif
tahan lama sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar dikatakan tercapai apabila telah terjadi transfer belajar.
Transfer belajar berarti pemindahan hasil belajar dari mata pelajaran
yang satu ke mata pelajaran yang lain atau ke kehidupan di luar sekolah.
Kemampuan mentrasfer ini dapat dilihat pada saat siswa mempraktikkan
keterampilannya ke berbagai situasi atau masalah (Lestari: 2015)
7
Ahli pendidikan modern merumuskan bahwa belajar adalah suatu
bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman dan latihan (Ainley : 2002). Belajar merupakan kegiatan
yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia dan
berlangsung seumur hidup (Lin : 2016).
2. Minat Belajar
Defenisi minat adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan
(Slameto, 2010 : 109), perhatian (Lin & Huang, 2016 : 22), fokus,
ketekunan, usaha, pengetahuan, keterampilan (Ainley, Hillman, & Hidi,
2002 : 90), motivasi (Krapp, Hidi, & Renninger, 1992 : 66), pengatur
perilaku (Wang & Adesope, 2016 : 179), dan hasil interaksi
seseorang atau individu dengan konten atau kegiatan tertentu
(Schiefele, 2001 : 7). Minat memberikan pengaruh positif terhadap
pembelajaran akademik, domain pengetahuan dan bidang studi
tertentu bagi individu (Hidi, Berndoff, dan Ainley, 2002 : 4).
Hidi dan Renninger meyakini bahwa minat mempengaruhi tiga
aspek penting dalam pengetahuan seseorang yaitu perhatian, tujuan
dan tingkat pembelajaran (Wang & Adesope, 2016 : 11). Berbeda
dengan motivasi sebagai faktor pendorong pengetahuan, minat tidak
hanya sebagai faktor pendorong pengetahuan namun juga sebagai faktor
pendorong sikap (Hidi, 2006 : 6). Selanjutnya pengertian minat belajar
adalah sikap ketaatan pada kegiatan belajar, baik menyangkut
perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif melakukan usaha
tersebut dengan sungguh-sungguh (Lestari : 2015).
3. Prestasi Belajar
Nana Sudjana (2005: 5) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik
dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai
8
hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) faktor
internal : faktor ini berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek yaitu : a) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), b) aspek
psikologis (yang bersifat rohaniah), 2) faktor eksternal meliputi
lingkungan sosial dan lingkungan non sosial, 3) faktor pendekatan
belajar, pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau metode
yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam
proses pembelajaran materi tertentu.
Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh
pelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek
perubahan perilaku tersebut tergantung dari apa yang dipelajari oleh
pelajar (Anni, 2004: 4). Dalam pembelajarn perubahan perilaku yang
harus dicapai oleh pelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Dimyati dan
Mudjiono (2006: 3) prestasi belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar
merupakan berakhirnya puncak proses belajar.
Karena pengertian dari prestasi belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya
(Sudjana, 2004 : 22). Sehingga prestasi belajar IPA adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar
IPA.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan penguasaan pengetahuan dan sikap seseorang dalam
menyelesaikan suatu hal atau ketrampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
diberikan oleh guru yang bersangkutan. Sedangkan dalam penelitian ini
diharapkan ada peningkatan pada prestasi belajar siswa kelas IV SD
9
Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen dalam mata pelajaran IPA setelah
menerapkan strategi pembelajaran Inkuiri.
4. Pembelajaran IPA di SD
Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu
berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian
menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral
yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the social
sciences).Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu
alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences)
(Jujun.S. 2003). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang
membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk
hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika
(mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat),
astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth
sciences) yang mempelajari bumi kita.
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena
alam.IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek
dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan
ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah.Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA
merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan
dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-
hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan
demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang
gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum
yang teruji kebenaranya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam
metode ilmiah .
Oleh karena itu IPA harus dipandang sebagai cara berpikir untuk
memahami alam, sebagai cara untuk melakukan penyelidikan dan
sebagai kumpulan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan yang
10
dikemukakanoleh collete dan chiapetta (1994) “IPA harus dipandang
sebagai suatu cara berfikir dalam pencarian tentang pengertian rahasia
alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari
inquiry”. Dapat disimpulkan pada hakikatnya IPA merupakan kumpulan
pengetahuan atau IPA sebagai produk ilmiah, cara atau jalan berfikir atau
IPA sebagai produk ilmiah dan cara untuk penyelidikan atau IPA sebagai
proses ilmiah.
Ilmu Pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang
berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis.
IPA bukan hamya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA di SD menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Setiap siswa diajak
untuk mengenal dirinya sendiri, lingkungan, alam semesta, dan teknologi
yang akan membawanya kepada sebuah pemahaman tentang ilmu
pengetahuan alam.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu pengetahuan yang
tersusun terbimbing dan sistematis. Hal ini sejalan dengan kurikulum
KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan”.
Prinsip-prinsip Pembelajaran IPA di SD secara umum meliputi, 1)
Pemahaman tentang dunia di sekitar kita melalui pengalaman baik secara
inderawi maupun non inderawi; 2) Pengetahuan yang diperoleh tidak
pernah terlihat secara langsung, sehingga perlu diungkap selama proses
pembelajaran; 3) Pengetahuan pengalaman peserta didik pada umumnya
kurang konsisten dengan pengetahuan para ilmuan maupun guru; 4)
Dalam setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan
11
relasi dengan konsep yang lain; dan 5) IPA terdiri atas produk, proses, dan
prosedur.
Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP
(Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah: (1) memperoleh keyakinan
terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya, (2) mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa
ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
(4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP
atau MTs.
12
para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar
mengajar.
Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagi pedoman bagi
perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan
melaksanakan proses belajar mengajar.
13
dan sosial.
Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pengajaran.
Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self belief) pada
diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Menurut Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1998:164) inkuiri
adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Tujuan
dari inkuiri antara lain :
1) Meningkatkan keterlibatan peserta didk dalam
menemukandan memproses bahan pelajarannya.
2) Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk
mendapatkan pengalaman belajarnya.
3) Melatih peserta didik menggali dan memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya.
4) Memberi pengalaman belajar seumur hidup.
Menurut E. Mulyasa (2005:108) inkuiri berasal dari bahasa Inggris
“inquiry” yang secara harfiah berarti penyelidikan. Carin dan Sund (1975)
(dalam E. Mulyasa, 2005:108) mengemukakan bahwa inquiry adalah the
process of investigating a problem. Dari pengertian itu jika diartikan,
inkuiri adalah proses menginvestigasi sebuah permasalahan.
Menurut Sund and Trowbridge (1973) dalam E. Mulyasa
(2005:109) inkuiri dibedakan menjadi tiga yaitu :
14
permasalahn tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan
prosedur penelitian.
15
hanya bertugas memberikan bimbingan;
b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teki-teki
namun sebenarnya jawabannya sudah pasti ada dan guru sebaiknya
telah benar-benar memahami jawaban dari teka-teki ini;
c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui oleh siswa.
3) Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang sedang
dibahas. Dalam langkah ini siswa diajak untuk mengemukakan
jawaban sementaranya yang bersifat logis dan rasional terhadap
permasalahan yang telah diajukan sebelumnya berbekal pengetahuan
awal yang telah dimiliki.
4) Mengumpulkan data
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah untuk menguji kebenaran dari
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Pengumpulan data ini
diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan berbagai informasi yang
dapat memperkuat hipotesis. Dalam kegiatan ini aktivitas belajar
siswa harus diutamakan. Guru hanya bertugas memberikan arahan
atau fasilitator, sedangkan aktor utama dalam kegiatan ini adalah
siswa. Dalam SPI langkah inilah yang dapat memberi pengalaman
belajar kepada siswa dengan lebih mendalam karena pembelajaran
terpusat pada keaktifan siswa.
5) Menguji hipotesis
Setelah data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis terkumpul
maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan data-data
tersebut. Dalam langkah ini siswa diajak untuk berpikir secara rasional
dan ilmiah. Kebenaran jawaban tidak hanya berdasarkan pendapat
semata, namun harus ada landasan berpikir atau dasar yang dapat
menguatkan kebenaran jawaban tersebut.
6) Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan ini adalah puncak dari pembelajaran yang
16
dilakukan. Dalam merumuskan kesimpulan ini yang dilakukan adalah
mendeskripsikan data-data yang ditemukan disesuaikan dengan
pengujian yang telah dilakukan terhadap hipotesis. Yang harus
diperhatikan dalam merumuskan kesimpulan ini adalah diperlukannya
data yang akurat dan relevan terhadap permasalahan yang diajukan.
Dalam hal ini peran guru dibutuhkan manakala siswa mengalami
kesulitan.
Dari pendapat ahli tersebut, peneliti memiliki kecenderungan untuk
mengikuti pendapat Wina Sanjaya, di mana langkah-langkah yang menjadi
ciri inkuiri ada 6, yaitu orientasi, perumusan masalah, mengajukan
hipotesis, pengambilan data, menguji hipotesis, dan merumuskan
kesimpulan. Dipilihnya pendapat Wina Sanjaya dengan alasan langkah-
langkah yang dikemukakan di depan memiliki kelebihan yaitu mudah
diterapkan dalam sebuah pembelajaran.
4. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Kekuatan atau kelebihan dari strategi pembelajaran inkuiri menurut
Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1998:165) adalah:
1) Menekankan pada proses pengolahan informasi oleh peserta didik
sendiri;
2) Membuat konsep diri peserta didik bertambah dengan penemuan-
penemuan yang diperoleh;
3) Memiliki kemungkinan besar untuk memperbaiki dan memperluas
persediaan dan penguasaan keterampilan dalam proses kognitif para
peserta didik;
4) Penemuan-penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi
kepemilikan dan sangat sulit melupakan;
5) Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena
peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar.
17
Menurut Wina Sanjaya (2011:208) SPI merupakan strategi yang
banyak dianjurkan karena memiliki keunggulan sebagai berikut:
1) SPI merupakan strategi yang menekankan pengembangan aspek
afektif, kognitif dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran dengan dtrategi ini lebih memberikan penglaman belajar
bagi siswa;
2) SPI memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka masing-masing;
3) SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern di mana belajar diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman;
4) SPI dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di
atas rata-rata. Artinya, siswa yang berkemampuan belajar baik, tidak
akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar, karena dalam
SPI kemandirian siswa sangat diutamakan.
Dari beberapa pendapat ahli tentang kelebihan inkuiri di depan
peneliti dapat menyimpulkan bahwa inkuiri memiliki kelebihan-kelebihan
yang mendukung terciptanya suatu proes pembelajaran efektif,
menyenangkan, dan dapat memberi pengalaman belajar pada diri peserta
didik secara mendalam.
5. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Kelemahan dari sistem pembelajaran Inkuiri. Menurut Hanafiah (2009:79),
antara lain:
a) Siswa harus memiliki kesiapaan dan kematangan mental, siswa
harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik.
b) Guru dan siswa yang sudah sangat terbia dengan proses belajar
mengajar gaya lama, maka metode ikuiri ini akan mengecewakan,
dan
18
c) Ada kritik, bahwa proses dalam metode inkuiri ini terlalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan
perkembangan sikap dan keterampilan bagi siswa.
D. Kerangka Berfikir
Penerapan strategi pembelajaran Inkuiri melalui dua tahap. Tahap
pertama dilaksanakan pada siklus pertama, dimana guru menyampaikan materi
tentang bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya menggunakan metode
ceramah. Tahap berikutnya yaitu tahap kedua pada siklus I dan II, guru membagi
siswa dalam 4 kelompok. Guru menyampaikan beberapa materi tambahan tentang
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya.
Siswa melakukan pengamatan. Kemudian menyampaikan hasil
diskusinya. Dengan demikian, pada kondisi akhir pembelajaran siklus II dengan
menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya pada siswa kelas IV semester I
di SDN Duyungan 2 Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2019/2020. Untuk
memperjelas uraian diatas dapat diilustrasikan alur kerangka pemikiran sebagai
berikut
19
Kondisi Awal/Pra
Siklus
Minat belajar siswa
masih rendah
TINDAKAN KONDISI
Prestasi belajar siswa AKHIR
masih rendah
SIKLUS
Minat dan
prestasi Belajar I SIKLUS II
Siswa Rendah
20
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah
dipaparkan di atas, maka dapat hipotesis sebagai berikut:
1. Penggunaan strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatan minat belajar
siswa Kelas IV pada materi bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya di
SDN Duyungan 2 Sidoharjo Sragen pada tahun pelajaran 2019/2020.
2. Penggunaan strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatan hasil belajar
siswa Kelas IV pada materi bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya di
SDN Duyungan 2 Sidoharjo Sragen pada tahun pelajaran 2019/2020.
21
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
22
Waktu Penelitian Per Siklus
Bulan
No Kegiatan
September Oktober November
III IV I II III IV I II
1 Ijin Penelitian V
2 Menyusun proposal penelitian V
tindakan kelas dan instrumen
penelitian tindakan kelas
3 Siklus I V
Analisis Laporan
4 Siklus II V
5 Analisis data V V
6 Penulisan laporan V
23
permasalahan
Perencanaan
Pengamatan
Permasalahan
Baru
(Hasil Refleksi)
Perencanaan
Pengamatan
Dilanjutkan ke
Siklus Berikutnya
Gambar 3.1
Siklus PTK
24
tahap ini, guru hendak melaksanakan kegiatan perbaikan
pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran Inkuiri,
dengan membentuk siswa menjadi 4 kelompok untuk melakukan
percobaan pada pokok materi. Kemudian, siswa diminta
mengerjakan lembar kerja evaluasi untuk mengukur hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA.
b. Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Kelas
Pada tahap ini, pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada
rencana tindakan yang terdapat dalam rencana pembelajaran
strategi pembelajaran kooperatif tipe Inquiry dalam pembelajaran.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi dan jurnal yang telah dibuat.
Pengamatan dilakukan untuk merekam sekaligus menilai aktifitas
siswa ketika proses pembelajaran sedang berlangsung yang
dirangkum dalam catatan lapangan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut guru melakukan
refleksi diri tentang kesulitan apa yang dihadapi siswa dan
bagaimana cara mengatasi agar semua siswa mencapai standar nilai
yang dikehendaki. Peneliti melakukan tindakan yang telah
dilakukan dengan mengumpulkan hasil obeservasi, daftar nilai tes.
Kemudian peneliti dibantu teman sejawat memperbaiki segala
kelemahan-kelemahan dan kekurangan pada hasil evaluasi yang
selanjutnya dapat digunakan pada siklus berikutnya.
2. Desain prosedur perbaikan pembelajaran Siklus 2
Siklus kedua, yang meliputi:
a. Perencanaan kegiatan
Mengidentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan
masalah yang terjadi pada tindakan siklus I, kemudian peneliti
25
bersama guru (teman sejawat) merencanakan program tindakan
siklus II.
b. Pelaksanaan kegiatan
Langkah-langkah pada tindakan siklus II sama dengan tindakan
siklus I dan ditambah dengan perbaikan-perbaikan yang diperoleh
dari hasil refleksi siklus I.
c. Pengamatan
Pada langkah pengamatan atau observasi ini guru kembali
mengadakan pengamatan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Menganalisis
bagian mana dari proses pembelajaran yang masih menghambat
untuk peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa.
Tahap observasi ini mencakup:
1) Melakukan pengamatan terhadap penerapan strategi
pembelajaran Inkuiri
2) Mencatat perubahan yang terjadi, dan
3) Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat
pembelajaran dan memberikan balikan.
d. Refleksi
Seluruh data yang didapat selama kegiatan berlangsung dianalisis
dan diolah. Hasil refleksi siklus I dibandingkabn dengan hasil
refleksi siklus II. Dari sini dapat dilihat, apakah terjadi peningkatan
proses dan hasil belajar siswa atau mengalami penurunan. Sehingga
dapat diketahui hasil penelitian secara keseluruhan. Pada siklus ini
diharapkan penelitian telah berhasil atau mencapai indikator
keberhasilan.
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data
kuantitatif. Data berupa minat dan prestasi belajar materi bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun
26
ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan
dokumentasi.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data
diperoleh”. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang
meliputi:
a) Sumber data pokok (primer) yaitu :
1) Siswa kelas IV semester 1 SDN Duyungan 2 Sidoharjo Sragen
tahun pelajaran 2019/2020 sebagai subyek penelitian.
2) Data hasil pengamatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV
semester 1 SDN Duyungan 2 Sragen pada pembelajaran IPA materi
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya.
Sumber data sekunder, antara lain : dokumentasi dan arsip berupa
informasi yang tertulis seperti RPP, daftar nilai hasil belajar atau prestasi
belajar siswa, dan minat belajar.
D. Validitas Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini
digunakan triangulasi:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kevalidan data yang
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber dengan teknik yang sama.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kevalidan data dengan cara
mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik yang
berbeda. Peneliti menggunakan observasi, tes aktivitas belajar, tes hasil
belajar dan dokumentasi untuk sumber data KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar) secara serempak.
27
E. Teknik Analisa Data
Analisis data untuk Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu :
Data Kuantitatif dengan menggunakan diskriptif komparatif yaitu
membandingkan hasil belajar kondisi awal, hasil belajar siklus I, dan hasil
belajar setelah siklus II kemudian direfleksi. Untuk kegiatan refleksi
mencakup kegiatan: menarik simpulan. Membuat ulasan berdasarkan
simpulan.
Data Kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis diskriptif
kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus
dengan membandingkan proses pembelajaran kondisi awal,
membandingkan proses pembelajaran siklus I dan siklus II, serta
membandingkan proses pembelajaran kondisi awal dan kondisi akhir.
Menganalisis minat belajar siswa melalui indikator minat belajar. Seperti
yang tertera pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Indikator minat belajar
Skor Persentase
Indikator
1 2 3 4 (%)
Memperhatikan
penjelasan guru
Aktif dalam
pembelajaran IPA
Aktif berdiskusi
kelompok
Keterangan tabel :
a. Skor 1= siswa kurang menampakkan aktivitas belajar.
b. Skor 2= siswa kurang menampakkan aktivitas belajar pada
aspek-aspek seperti, tidak duduk dengan kelompoknya,tidak
bekerjasama saat mengerjakan tugas eklompok, tidak melakukan
aktivitas apapun
c. Skor 3= siswa menampakkan aktivitas belajar pada aspek-aspek
seperti mengamati gambar, bertanya, berdiskusi, dan mengejakan
28
tugas
d. Skor 4= siswa menampakkan aktivitas belajar pada awal
pelajaran sampai akhir pembelajaran
Cara perhitungan rata-rata indikator minat belajar dalam bentuk
persen :
N X 100 %
Persentase (%)= n
29
HASIL DAN PEMBAHASAN
30
b. Peneliti bersama siswa membahas / mengkaji ulang seberapa besar
tingkat perubahan yang terjadi setelah melakukan tindakan. Hasil kajian
ini juga digunakan peneliti sebagai guru kelas untuk tambahan bekal
perbaikan untuk proses perbaikan pembelajaran.
c. Mengadakan evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan pada
pembelajaran awal pra siklus sampai perbaikan pembelajaran siklus 2.
Dilakukan evaluasi pembelajaran sampai dua siklus dimaksudkan,
apabila pembelajaran dari siklus awal belum berhasil atau belum mencapai
standar pencapaian yang belum diharapkan, maka perlu ada kajian dan
pelaksanaan tindakan untuk pelaksanaan siklus berikutnya, hingga proses
pembelajaran dianggap berhasil.
Paparan diskripsi per siklus dalam laporan penelitian, peneliti sampaikan
melalui:
a. Penjelasan kegiatan pembelajaran dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan /observasi dan refleksi,
b. Tabel hasil minat belajar dan prestasi belajar siswa,
c. Tahap rekapitulasi hasil belajar, dan
d. Diagram capaian minat dan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil yang di dapat adalah
sebagai berikut.
B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pembelajaran awal pra siklus dilaksanakan pada :
Hari Senin, 30 September 2019. Adapun yang dipersiapkan peneliti dalam
perencanaan pembelajaran awal pra siklus ini adalah:
a. menentukan mata pelajaran,
b. membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,
c. menyusun materi ajar,
d. menyiapkan rencana evaluasi,
e. menyiapkan media pembelajaran, dan
31
f. meminta kesediaan supervisor 2 untuk bersedia menjadi pengamat
atau observer selama pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran awal pra siklus, peneliti lakukan pada :
Hari Kamis, 03 Oktober 2019 dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Membuka pelajaran dengan memberi appersepsi.
b. Menyampaikan motivasi kepada siswa mengenai pentingnya siswa
mempelajari materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta
fungsinya.
c. Menjelaskan materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta
fungsinya
d. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
e. Menjawab pertanyaan siswa yang bertanya.
f. Membagi lembar soal.
g. Siswa mengerjakan soal tes individu.
h. Siswa dibimbing guru mengulas kembali materi yang sudah dibahas.
i. Menyimpulkan materi pelajaran.
3. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini peneliti memonitor siswa selama proses
pembelajaran dan menilai hasil dari minat dan prestasi siswa dalam
pembelajaran IPA. Hasilnya berupa analisis indikator minat belajar dan
hasil tes formatif dan nilai rata-rata kelas tingkat ketuntasan dan persentase
ketuntasan.
4. Tahap Refleksi
Setelah melaksanakan seluruh proses pembelajaran, guru
memerlukan refleksi untuk kinerjanya, sehingga dapat menentukan
tindakan seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil
refleksi pada pembelajaran awal pra siklus peneliti sampaikan pada tabel
dan diagram di bawah ini.
5. Deskripsi Minat Belajar
32
Berdasarkan hasil observasi tentang minat belajar siswa pada
prasiklus didapatkan hasil melalui indikator minat belajar yang
menyatakan bahwa siswa kurang termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran IPA pada materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta
fungsinya, karena guru cenderung menggunakan metode ceramah.
Berdasarkan data hasil observasi dapat diketahui presentase minat belajar
siswa hanya 33,3 % dan dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa dalam
pembelajaran masih tergolong rendah untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada data tabel indikator minat belajar siswa yaitu tabel 4.1 :
Tabel 4.1.
Indikator Minat Belajar Siswa Tahap Prasiklus
Skor
Indikator Jumlah
1 2 3 4
Memperhatikan V 2
penjelasan guru
Aktif dalam V 1
pembelajaran IPA
Aktif berdiskusi V 1
kelompok
JUMLAH SKOR 4
persen :
4 X 100 %
Persentase (%)= 12
33
Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan oleh guru ketika
pembelajaran berlangsung di kelas ternyata masih ditemukan banyak
kesulitan dalam menguasai materi pelajaran tentang struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya. Karakteristik lain yang menonjol dari kelas
tersebut adalah sebagian besar siswa bersikap pasif dalam menerima pelajaran
sehingga interaksi belajar mengajar tidak berlangsung dengan baik.
Pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA belum nampak, misalnya
siswa nilainya rendah dalam pembelajaran, dan siswa kurang termotivasi
dalam menerima pembelajaran. Hal-hal tersebut secara tidak langsung
menyebabkan hasil belajar IPA relatif rendah. Hal ini menggambarkan
efektifitas pembelajaran dalam kelas masih rendah. Berdasarkan berbagai
masalah di atas maka peneliti ingin memperbaiki atau meningkatkan hasil
IPA dengan mencoba melaksanakan beberapa siklus pembelajaran dengan
menerapkan strategi pembelajaran Inkuiri agar hasil belajar IPA meningkat
pada siswa kelas IV di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen Semester 1
tahun pelajaran 2019/2020.
Dari hasil penilaian prestasi belajar siswa yang dilakukan sebelum
pelaksanaan siklus (pra siklus) pada pembelajaran IPA kelas IV materi
struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya diketahui bahwa
prosentase ketuntasan baru sekitar 40 % atau hanya 8 siswa saja yang tuntas
dari 20 siswa di kelas IV SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen. Rata-rata
nilai prestasi belajar siswa sebelum tindakan adalah 40,00. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. dan tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Hasil belajar IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya sebelum tindakan (Pra siklus)
No NISN/NIS Nama KKM Nilai Keterangan
34
Belum
Akhir Tuntas
Tuntas
1 2015 SHINTA DWI RAKLIMARYANTI 65 60 - V
2 2075 ADITYA PUTRI HANDAYANI 65 60 - V
3 2093 ALWAN EKA SAPUTRA 65 85 V -
4 2094 ALVANIA JENIAR SETYAWAN 65 70 V -
5 70 V
DESVITA OLIVIA TRISNIAWATI 65
2096 -
6 60 - V
DESTRIA PUTRI DIVAYANA 65
2097
7 2098 EVILYA MAHARANI 65 80 V -
8 2099 HAFISTA CHELSIA OKTAVIA 65 70 V -
9 2100 IRSYAD ADNANDITO 65 80 V -
10 80 V -
NAILAH HASANAH 65
2101
11 2102 PANDU FAIZ KHOIRUDDIN 65 60 - V
12 2103 RIRIK APRILIA JANETRA 65 60 - V
13 2104 RAMDAN AKBAR PUTRA A 65 70 V -
14 2106 SEPTIO IQBAL RIVAI 65 30 - V
15 2123 FAISHAL AJI SAPUTRA 65 60 - V
16 2124 RISKA AGUSTINA 65 60 - V
17 2125 FAIZ RYAN PRATAMA 65 60 - V
18 2126 FAHRI 65 40 - V
19 2127 ANDI SAPUTRA 65 50 - V
20 2128 AQILLA NUR ROHIM 65 50 - V
Jumlah 1255
Rata-Rata 62.75
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 30
35
Tabel 4.3.
Frekuensi data nilai hasil belajar IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-
bagian tumbuhan beserta fungsinya sebelum tindakan (Pra siklus)
Gambar 4.1.Grafik frekuensi prestasi belajar IPA siswa kelas IV materi struktur
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya sebelum tindakan (Pra siklus)
Dari penilaian hasil belajar IPA siswa kelas IV pada materi struktur
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya yang dilakukan sebelum
36
pelaksanaan siklus (pra siklus) diketahui bahwa hasilnya masih sangat rendah
terbukti dari nilai terendah yang didapat siswa adalah 30 sedangkan nilai
tertinggi 85.
37
5) Menyiapkan instrumen pengamatan (pedoman observasi) untuk
mengamati tindak pembelajaran
Perbaikan pembelajaran siklus 1 merupakan usaha perbaikan
pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya.
Perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini sudah menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri tetapi hasil belajar siswa belum mencapai target. Guru
sebagai peneliti dan pelaksana pembelajaran, terlebih dahulu menyusun
rencana perbaikan pembelajaran yang berisi pelaksanaan kegiatan yang terdiri
dari pendahuluan, inti, dan penutup. Langkah-langkah perbaikan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
b. Tahap Pelaksanaan
a) Deskripsi Kegiatan Awal :
Mengucapkan salam, memulai pembelajaran dengan membaca
bismillah. (religius, peduli sosial)
Guru memberikan penjelasan tentang KD yang harus dicapai oleh siswa
(Rasa ingin tahu, demokratif)
Guru memberikan apresepsi seputar materi (Rasa ingin tahu, kerja
keras)
Membagi kelas menjadi 4 kelompok (demokratif, peduli sosial, peduli
lingkungan, toleransi)
Guru menyiapkan alat peraga dan perangkat pembelajaran (LKS, soal
latihan) yang akan digunakan dengan melibatkan siswa
b) Deskripsi Kegiatan Inti :
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai struktur tulang
daun, kegunaan daun, dan macam-macam bentuk tulang daun yang
sudah diketahui. Dari kegiatan tanya jawab ini muncul beberapa
jawaban dari siswa tentang kegunaan daun misalnya sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis (memproses makanan pada tumbuhan),
agar tumbuhan mendapatkan makanan dan tetap hidup. Jawaban siswa
ditampung untuk digunakan sebagai dasar dalam merumuskan dugaan
sementara;
38
Siswa membaca materi tentang struktur bagian-bagian tumbuhan
beserta fungsinya, mengidentifikasi struktur tulang daun yang
merupakan bagian-bagian dari tumbuhan, dan menyebutkan fungsi
daun (rasa ingin tahu, kerja keras)
Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5 anak dan
dilanjutkan dengan pembagian LKS dari guru (demokrasi, peduli sosial,
toleransi)
Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan
dilakukan berdasarkan langkah-langkah kegiatan yang terdapat dalam
LKS. (rasa ingin tahu, kerja keras)
Siswa melakukan pengambilan data dengan mengamati contoh daun
yang sudah di bawa bersama dengan kelompoknya. Data yang diperoleh
dicatat dalam LKS. Dalam kegiatan pengamatan yang dilakukan siswa
masih sering menanyakan nama tumbuhan yang diamati.
Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari soal yang telah dikerjakan
dengan presentasi di depan kelas. Ternyata siswa masih belum
maksimal dalam mengamati hal ini karena guru masih mendominasi
jalannya diskusi. Seharusnya siswa dibimbing untuk menyimpulkan
hasil diskusi secara mandiri.
c) Deskripsi Kegiatan Penutup :
Siswa menerima dimotivasi agar terus rajin belajar, dan khusus untuk
pembelajaran IPA selama penelitian berlangsung siswa harus lebih aktif
dan berani mengemukakan pertanyaan, ide, atau pendapatnya. Siswa
bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
Mengakhiri pelajaran dengan hamdallah
Mengucap salam
Di akhir kegiatan guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan hambatan/kesulitan yang dialami selama proses
pembelajaran.
c. Tahap Pengamatan
39
Tahap pengamatan dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan, yaitu,
pertemuan I dilaksanakan hari Senin, 07 Oktober 2019. Pada tahap
pengamatan ini peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran dan
menilai minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran IPA. Hasilnya
berupa analisis hasail tes formatif dan nilai rata-rata kelas tingkat
ketuntasan dan persentase ketuntasan.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan seluruh proses pembelajaran, guru
memerlukan refleksi untuk kinerjanya, sehingga dapat menentukan
tindakan seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil
refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus 1 menemukan hal-hal berikut:
a) Dari hasil analisis dan hasil observasi pra siklus diperoleh persentase
indikator minat belajar 33,3 % dengan kategori keaktifan siswa yang
masih rendah, masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran, masih pasif dalam pembelajaran IPA dan masih pasif apabila
diminta untuk berdiskusi
b) ketuntasan prestasi belajar pada pembelajaran IPA kelas IV materi
struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya adalah 40 % atau
dari 20 siswa kelas IV di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen
hanya 8 siswa saja yang tuntas KKM dengan kriteria ketuntasan
minimal mata pelajaran IPA sebesar 65, rata-rata nilai prestasi belajar
siswa sebelum tindakan adalah 40,00.
c) Penelitian dilanjutkan pada perbaikan pembelajaran siklus 2. Hal ini
terpaksa dilakukan peneliti mengingat persentase hasil belajar siswa
masih dibawah kriteria ketuntasan yang diharapkan.
Untuk mengetahui capaian prestasi belajar siswa pada perbaikan
pembelajaran siklus 1, berikut peneliti sajikan dalam tabel dan diagram
prestasi belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1 berikut.
Tabel 4.4.
40
Minat belajar IPA siswa kelas IV materi Struktur bagian-bagian tumbuhan
beserta fungsinya Siklus I
Skor
Indikator Jumlah
1 2 3 4
Memperhatikan V 3
penjelasan guru
Aktif dalam V 3
pembelajaran IPA
Aktif berdiskusi V 2
kelompok
JUMLAH SKOR 8
persen :
8 X 100 %
Persentase (%)= 12
Presentase= 66,6 % = keaktifan sedang
N = Skor yang diperoleh
n = jumlah seluruh skor
Kriteria penafsiran penelitian ini ditentukan :
>75% = keaktifan tinggi
60%-75% = keaktifan sedang
<60% = keaktifan rendah
41
Tabel 4.5.
Lembar nilai diskusi kelompok menggunakan strategi pembalajaram Inkuiri siswa
kelas IV materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
kELOMPOK NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
SHINTA DWI
RAKLIMARYANTI
ADITYA PUTRI
HANDAYANI
ALWAN EKA
I SAPUTRA 80
ALVANIA JENIAR
SETYAWAN
DESVITA OLIVIA
TRISNIAWATI
DESTRIA PUTRI
DIVAYANA
EVILYA MAHARANI
HAFISTA CHELSIA
2 OKTAVIA 60
IRSYAD
ADNANDITO
NAILAH HASANAH
PANDU FAIZ
KHOIRUDDIN
RIRIK APRILIA
JANETRA
3 RAMDAN AKBAR 70
PUTRA A
SEPTIO IQBAL RIVAI
FAISHAL AJI
SAPUTRA
RISKA AGUSTINA
FAIZ RYAN
PRATAMA
4 FAHRI 80
ANDI SAPUTRA
AQILLA
42
Tabel 4.6.
Prestasi belajar IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-bagian tumbuhan
beserta fungsinya Siklus I
Keterangan
Nilai
No NISN/NIS Nama KKM Belum
Akhir Tuntas
Tuntas
1 SHINTA DWI 70 V -
2015 RAKLIMARYANTI 65
2 ADITYA PUTRI HANDAYANI 70 V -
65
2075
3 2093 ALWAN EKA SAPUTRA 65 90 V -
4 2094 ALVANIA JENIAR SETYAWAN 65 80 V -
5 DESVITA OLIVIA 80 V -
TRISNIAWATI 65
2096
6 2097 DESTRIA PUTRI DIVAYANA 65 70 V -
7 2098 EVILYA MAHARANI 65 85 V -
8 2099 HAFISTA CHELSIA OKTAVIA 65 75 V -
9 2100 IRSYAD ADNANDITO 65 85 V -
10 2101 NAILAH HASANAH 65 85 V -
11 2102 PANDU FAIZ KHOIRUDDIN 65 70 V -
12 2103 RIRIK APRILIA JANETRA 65 70 V -
13 2104 RAMDAN AKBAR PUTRA A 65 75 V -
14 2106 SEPTIO IQBAL RIVAI 65 50 - V
15 2123 FAISHAL AJI SAPUTRA 65 70 V -
16 2124 RISKA AGUSTINA 65 70 V -
17 2125 FAIZ RYAN PRATAMA 65 70 V -
18 2126 FAHRI 65 60 - V
19 2127 ANDI SAPUTRA 65 60 - V
20 2128 AQILLA 65 60 - V
Jumlah 1.430
Rata-Rata 71,5
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Tabel 4.7
Frekuensi prestasi belajar IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta
No Nilai Frekuensi Jumlah Keterangan
fungsinya siklus I
1 50 1 50 Belum Tuntas
2 60 3 180 Belum Tuntas
3 70 8 560 Tuntas
4 75 2 150 Tuntas
5 80 2 160 Tuntas
6 85 3 Tuntas
43 255
7 90 1 90 Tuntas
Jumlah 20 1430
Rata-rata = 71,5
Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka dapat digambarkan ke dalam grafik seperti di
bawah ini :
Gambar 4.2.Grafik frekuensi prestasi belajar IPA siswa kelas IV materi Struktur
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
2. Deskripsi Siklus II
Siklus 2 dilaksanakan pada Kamis, 17 Oktober 2019. Siklus 2 ini
berlangsung selama 2 x 35 menit. Rincian tindakan pada siklus 2 sebagai
berikut:
a. Tahap Perencanaan
44
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang struktur
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya kelas IV semester 1.
Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
b) Menyiapkan macam-macam daun yang memiliki tulang-tulang daun
berbeda-beda yang merupakan bagian dari strategi pembalajaran
Inkuiri.
c) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk menulis hasil pengamatan
yang berisi tentang sub materi (pokok bahasan).
d) Menyiapkan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
setelah mempelajari materi.
e) Menyiapkan instrumen pengamatan (pedoman observasi) untuk
mengamati tindak pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun tindakan yang dilaksanakan adalah:
1) Deskripsi Kegiatan Awal
Mengucapkan salam, memulai pembelajaran dengan membaca
bismillah. (religius, peduli sosial)
Guru memberikan penjelasan tentang KD yang harus dicapai oleh
siswa (Rasa ingin tahu, demokratif)
Guru memberikan apresepsi seputar materi (Rasa ingin tahu, kerja
keras)
Membagi kelas menjadi 4 kelompok (demokratif, peduli sosial, peduli
lingkungan, toleransi)
Guru menyiapkan alat peraga dan perangkat pembelajaran (LKS, soal
latihan) yang akan digunakan dengan melibatkan siswa
2) Deskripsi kegiatan Inti
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai struktur tulang
daun, kegunaan daun, dan macam-macam bentuk tulang daun yang
sudah diketahui. Dari kegiatan tanya jawab ini muncul beberapa
jawaban dari siswa tentang kegunaan daun misalnya sebagai tempat
45
berlangsungnya fotosintesis (memproses makanan pada tumbuhan),
agar tumbuhan mendapatkan makanan dan tetap hidup. Jawaban siswa
ditampung untuk digunakan sebagai dasar dalam merumuskan dugaan
sementara;
Siswa membaca materi tentang struktur bagian-bagian tumbuhan
beserta fungsinya, mengidentifikasi struktur tulang daun yang
merupakan bagian-bagian dari tumbuhan, dan menyebutkan fungsi
daun (rasa ingin tahu, kerja keras)
Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5 anak dan
dilanjutkan dengan pembagian LKS dari guru (demokrasi, peduli sosial,
toleransi)
Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan
dilakukan berdasarkan langkah-langkah kegiatan yang terdapat dalam
LKS. (rasa ingin tahu, kerja keras)
Siswa melakukan pengambilan data dengan mengamati contoh daun
yang sudah di bawa bersama dengan kelompoknya. Data yang diperoleh
dicatat dalam LKS. Dalam kegiatan pengamatan yang dilakukan siswa
masih sering menanyakan nama tumbuhan yang diamati.
Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari soal yang telah
dikerjakan dengan presentasi di depan kelas. Ternyata siswa masih
belum maksimal dalam mengamati hal ini karena guru masih
mendominasi jalannya diskusi. Seharusnya siswa dibimbing untuk
menyimpulkan hasil diskusi secara mandiri.
3) Deskripsi kegiatan akhir
Siswa menerima motivasi agar terus rajin belajar, dan khusus untuk
pembelajaran IPA selama penelitian berlangsung siswa harus lebih
aktif dan berani mengemukakan pertanyaan, ide, atau pendapatnya.
Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang
dipelajari.
Mengakhiri pelajaran dengan hamdallah
46
Mengucap salamTahap Pengamatan
Tabel 4.8.
Minat belajar IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya siklus II
47
Skor
Indikator Jumlah
1 2 3 4
Memperhatikan V 4
penjelasan guru
Aktif dalam V 4
pembelajaran IPA
Aktif berdiskusi V 3
kelompok
JUMLAH SKOR 11
persen :
11 X 100 %
Persentase (%)= 12
Tabel 4.9.
Nilai hasil diskusi kelompok IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beseta fungsinya Siklus II
kELOMPOK NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
I SHINTA DWI 90
RAKLIMARYANTI
ADITYA PUTRI
HANDAYANI
ALWAN EKA
SAPUTRA
ALVANIA JENIAR
SETYAWAN
48
DESVITA OLIVIA
TRISNIAWATI
DESTRIA PUTRI
DIVAYANA
EVILYA MAHARANI
HAFISTA CHELSIA
2 OKTAVIA 80
IRSYAD
ADNANDITO
NAILAH HASANAH
PANDU FAIZ
KHOIRUDDIN
RIRIK APRILIA
JANETRA
3 RAMDAN AKBAR 80
PUTRA A
SEPTIO IQBAL RIVAI
FAISHAL AJI
SAPUTRA
RISKA AGUSTINA
FAIZ RYAN
PRATAMA
4 FAHRI 90
ANDI SAPUTRA
AQILLA NUR
ROHIM
Tabel 4.10.
Prestasi belajar IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya pada siklus II
Keterangan
Nilai
No NISN/NIS Nama KKM Belum
Akhir Tuntas
Tuntas
1 SHINTA DWI 80 V -
2015 RAKLIMARYANTI 65
2 ADITYA PUTRI HANDAYANI 80 V -
65
2075
3 2093 ALWAN EKA SAPUTRA 65 100 V -
4 2094 ALVANIA JENIAR SETYAWAN 65 85 V -
5 DESVITA OLIVIA 85 V -
TRISNIAWATI 65
2096
6 2097 DESTRIA PUTRI DIVAYANA 65 80 V -
49
7 2098 EVILYA MAHARANI 65 90 V -
8 2099 HAFISTA CHELSIA OKTAVIA 65 80 V -
9 2100 IRSYAD ADNANDITO 65 90 V -
10 2101 NAILAH HASANAH 65 90 V -
11 2102 PANDU FAIZ KHOIRUDDIN 65 80 V -
12 2103 RIRIK APRILIA JANETRA 65 80 V -
13 2104 RAMDAN AKBAR PUTRA A 65 85 V -
14 2106 SEPTIO IQBAL RIVAI 65 70 V -
15 2123 FAISHAL AJI SAPUTRA 65 80 V -
16 2124 RISKA AGUSTINA 65 80 V -
17 2125 FAIZ RYAN PRATAMA 65 80 V -
18 2126 FAHRI 65 70 V -
19 2127 ANDI SAPUTRA 65 75 V -
20 2128 AQILLA NUR ROHIM 65 75 V -
Jumlah 1635
Rata-Rata 81.75
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 70
Tabel 4.11.
Frekuensi prestasi belajar IPA siswa kelas IV materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya siklus II
No Nilai Frekuensi Jumlah Keterangan
1 70 2 140 Tuntas
2 75 2 150 Tuntas
3 80 9 720 Tuntas
4 85 3 255 Tuntas
5 90 3 270 Tuntas
6 100 1 100 Tuntas
Jumlah 20 1635
Rata-rata = 81.75
50
Gambar 4.3.Grafik frekuensi prestasi belajar IPA siswa kelas IV materi struktur
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya Siklus II
3. Pembahasan Hasil Penelitian
Proses perbaikan pembelajaran dalam penelitian yang dilaksanakan
selama tiga tahapan pembelajaran telah menghasilkan perubahan yang lebih
baik terhadap aktifitas dan hasil belajar siswa bila dibandingkan sebelum
diadakannya perbaikan pembelajaran. Dengan menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri siswa menjadi lebih tertarik terhadap proses
pembalajaran, serta minat dan prestasi belajar siswa juga mengalami
peningkatan dari sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan minat dan prestasi
belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen dari
pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil
observasi pra siklus diperoleh presentase indikator minat belajar 33,3 %
dengan kategori keaktifan siswa yang masih rendah, masih ada beberapa
siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, masih pasif dalam pembelajaran
IPA dan masih pasif apabila diminta untuk berdiskusi. ketuntasan prestasi
belajar pada pembelajaran IPA kelas IV materi struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya adalah 40 % atau dari 20 siswa kelas IV di SD
Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen hanya 8 siswa saja yang tuntas KKM
dengan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPA sebesar 65, rata-rata
nilai prestasi belajar siswa sebelum tindakan adalah 40,00.
51
Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh persentase
minat belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi struktur bagian-
bagian tumbuhan beserta fungsinya adalah 66,6 % atau dapat dikatakan minat
belajar dan keaktifan siswa masuk kedalam kategori sedang, dibandingkan
dengan prasiklus prosentase minat belajar siswa naik menjadi 33,3 %. Pada
siklus I siswa mulai tertarik dengan pembelajaran dikarenakan adanya
contoh-contoh nyata bentuk struktur daun dan mereka mencoba mandiri serta
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi ketika melakukan pengamatan didalam
strategi pembelajaran Inkuiri, siswa sudah mulai aktif mengikuti
pembelajaran namun masih ada beberapa siswa yang pasif ketika berdiskusi
dengan kelompoknya, karena hanya bergantung pada teman yang paling
pintar, sehingga hasil diskusi kelompok terdapat 1 kelompok yang nilainya
masih dibawah KKM, sedangkan 3 kelompok lain yakni kelompok 1,3 dan 4
sudah mencapai KKM. Dari hasil analisis prestasi belajar siswa pada siklus I
rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan sekitar 75,2 % dengan
nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Dari 20 siswa, sebanyak 16 siswa
sudah dapat mencapai KKM tetapi ada 4 siswa yang belum tuntas KKM.
Terjadi peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran IPA materi sumber
energi dari pra siklus ke siklus I sebesar 35,2 %.
Guru tetap berupaya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada siklus I melalui tindakan perbaikan di siklus II. Dari hasil
analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh persentase minat belajar siswa
kelas IV pada pembelajaran IPA materi struktur bagian-bagian tumbuhan
beserta fungsinya di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen adalah 92 %
atau dapat dikatakan bahwa siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran
pada siklus II. Siswa lebih tertarik terhadap pembelajaran karena adanya
kegiatan pengamatan pada strategi pembelajaran Inkuiri. Hal ini diketahui
dengan adanya kenaikan minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan sebesar 25,4 %. Berdasarkan data hasil penilaian
diskusi kelompok, semua kelompok sudah mampu mencapai nilai KKM dan
sangat aktif selama proses pembelajaran, dengan nilai tertinggi 90 (kelompok
52
2 dan kelompok 4) dan terendah 80 (kelompok 2, 3). Sedangkan prestasi
belajar siswa mendapat kan rata-rata sebesar 81,75 dengan nilai terendah
adalah 70 dan nilai tertinggi 100. Terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar
pada pembelajaran IPA struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
dari siklus I ke siklus II sebesar 8,9 %.
Berdasarkan data dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat
diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data yang
diperoleh dari siklus II prosentase hasil belajar siswa kelas IV pada
pembelajaran IPA materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen adalah 81,75 % sudah memenuhi
indikator keberhasilan yaitu sebesar 75 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 4.12.
Tabel 4.12.
Perbandingan ketuntasan pra siklus, siklus I dan siklus II
PRA SIKLUS SIKLUS
NILAI
SIKLUS I II
31-40 2 0 0
41-50 2 1 0
51-60 8 3 0
61-70 4 8 2
71-80 3 4 11
81-90 1 4 6
91-100 0 0 1
53
Gambar 4.4. Grafik perbandingan ketuntasan pra siklus, siklus I dan siklus II
Dari data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas
IV pada pembelajaran IPA materi struktur bagian-bagian tumbuhan di SD
Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen. Hal ini dikarenakan penggunaan
strategi pembelajaran Inkuiri pada siswa kelas IV dan ternyata minat dan
prestasi belajar siswa meningkat. Selain hasil belajar yang meningkat,
aktivitas dan pemahaman siswa juga meningkat. Sehingga siswa lebih
memahami pembelajaran dan pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan
terarah.
54
BAB V
A. Simpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penerapan strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa kelas IV semester 1 pada materi struktur bagian-
bagian tumbuhan beserta fungsinya di SD Negeri Duyungan 2
Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2019/2020. Peningkatan terjadi untuk
masing-masing indikator minat belajar dan untuk nilai prestasi belajar
materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya.
2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-
rata minat belajar IPA materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta
fungsinya siswa kelas IV di SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen
dari rata-rata nilai dasar 33,3 %, pada siklus I 66,6 % dan 92 % pada
siklus II.
3. Prestasi belajar siswa kelas II pada pembelajaran IPA materi struktur
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya dari rata-rata nilai dasar
40,00 naik menjadi 75,02 pada siklus I dan 81,04 pada siklus II.
4. Dengan demikian melalui strategi pembelajaran Inkuiri maka minat dan
prestasi belajar IPA siswa kelas IV pada pembelajaran materi struktur
55
bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya semester I di SD Negeri
Duyungan 2 Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2019/2020 mengalami
peningkatan.
A. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini adalah :
1. Memberi implikasi bahwa strategi pembelajaran Inkuiri dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV pada
pembelajaran IPA materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta
fungsinya, maka akan berpengaruh positif pada guru dalam
mempertimbangkan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran selanjutnya.
2. Memberikan implikasi yang menggambarkan adanya peningkatan minat
dan prestasi belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi
struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya, maka hal ini
menunjukan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Inkuiri
merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa.
3. Secara praktis hasil penelitian digunakan sebagai masukan bagi guru dan
calon guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas
bawah dengan strategi pembelajaran Inkuiri.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dikelas IV semester I tahun pelajaran
2019/2020 SD Negeri Duyungan 2 Sidoharjo Sragen yang telah dilaksanakan
dalam peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV semester I
melalui strategi pembelajaran Inkuiri, maka diajukan sejumlah saran sebagai
berikut:
1. Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-
program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-
kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan
perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.
56
2. Bagi guru
a. Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan
menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara
efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah strategi
pembelajaran Inkuiri
b. Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan motivasi,
memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan
materi dengan kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti Berikutnya
Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini masih banyak
kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan
penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna
mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Hal ini
dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah di masa yang akan datang
lebih bermutu, berjalan efektif tanpa hambatan, sesuai dengan yang
diinginkan sehingga dihasilkan lulusan yang handal.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ainley, M., Hillman, K., & Hidi, S. (2002). Gender and Interest Processes in
Response to Literary Texts: Situational and Individual Interest. Learning
and Instruction , 12, 411-428.Cipta.
Considerations From an Ontogenetic Perspective. Learning and Instruction ,
12, 383-409.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1996). Pedoman Umum
Pembelajaran IPA. Jakarta : Proyek Sekolah dasar Kanwil Depdikbud
Propinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 1997/1997.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2002). Petunjuk Pelaksanaan
Penilaian Kelas di Sekolah Dasar. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidi, S. (2006). Interest: A Unique Motivational Variable. Educational
Research Review ,1, 69-82.
Krapp, A. (2002). Structural and Dynamic Aspects of Interest Development:
Theoretical
Krapp, A., Hidi, S., & Renninger, K. A. (1992). Interest, Learning, and
Development. In A. Renninger, S. Hidi, & A. Krapp (Eds). The Role of
Interest in Learning and Development , 3-25.
58
Lin, S.-H., & Huang, Y.-C. (2016). Examining Charisma in Relation to Students
Interest in Learning. Active Learning in Higher Education , 17 (2), 139-
151.
Nana Sudjana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Dalam
Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo.
Perspective. European Journal of Psychology in Education , 14, 23-40.
Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Silberman, Mel L.2009.Active Learning 101 Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani.
Silbernan, Mel. 2001. Active Learning 1001 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Yappendis
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Rineka
Srini M. Iskandar. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud Dirjen
Dikti Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Sudjana Nana, 2004. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru
Usman Samatowa. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di SD. Jakarta :
Dirjen Dikti Depdiknas
Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTS
59
60
.
LAMPIRAN 4
RENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) PRA SIKLUS
I. Standar Kompetensi :
2. Memahami hubungan antara struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
III. Indikator
a. Menyebutkan bagian-bagian daun pada tumbuhan
b. Menjelaskan macam-macam tulang daun pada tumbuhan
c. Menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan
d. Menjelaskan fungsi daun bagi manusia
V. Materi Pembelajaran
Bagian-bagian Tumbuhan dan Fungsinya
Tumbuhan termasuk dalam makhluk hidup, mengapa? Karena tumbuhan
dapat tumbuh dan berkembang. Bagaimana tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang? Seperti halnya makhluk hidup lain, tumbuhan juga memiliki bagian-
bagian yang penting. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing dalam
proses kehidupannya. Bagian-bagian tersebut antara lain akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji.
1. Struktur Daun
Sebagaimana akar dan batang daun juga memiliki bagian-bagian
penyusun. Menurut ada tidaknya bagian penyusunnya, daun dibedakan menjadi
dua yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun dikatakan lengkap apabila
memiliki pelepah, tangkai, dan helai. Contoh daun lengkap ini dimiliki oleh
pohon pisang. Daun tidak lengkap apabila hanya terdiri atas satu atau dua bagian
saja. Contoh daun tidak lengkap ini adalah daun mangga, daun jambu, dan daun
nangka.
2. Macam-macam tulang daun
Berdasarkan bentuk tulang daunnya, daun dibedakan menjadi 4 macam.
Yaitu daun dengan tulang daun menjari, menyirip, melengkung, dan sejajar.
Tulang daun menjari dimiliki oleh daun ketela pohon, pepaya, jarak dan lain-lain.
Tulang daun menyirip dimiliki oleh tumbuhan nangka, jambu, mangga, kelapa
dan sebagainya. Tulang daun melengkung dimiliki oleh tanaman sirih, puring, dan
genjer. Tulang daun sejajar dimiliki oleh tumbuhan tebu, ekor kuda, padi, dan
lain-lain.
Daun dapat juga dikelompokkan berdasarkan jumlah helai dalam setiap
tangkainya. Daun yang dalam setiap tangkai hanya ada satu helai daun disebut
daun tunggal, sedangkan daun yang dalam satu tangkai terdapat beberapa helai
daun dinamakan daun majemuk. Contoh daun tunggal adalah daun nangka,
jambu, papaya dan lain-lain. Contoh daun majemuk adalah daun putri malu dan
petai cina.
Macam-macam tulang daun
3. Fungsi Daun
Daun merupakan bagian tumbuha yang memiliki fungsi yang sangat penting.
Tidak hanya bagi tumbuhan itu sendiri. Bagi manusia bahkan hewan pun daun
memiliki kegunaan yang sangat besar. Bagi tumbuhan itu sendiri daun memiliki
2
kegunaan sebagai berikut :
a. Tempat berlangsungnya fotosintesis
b. Tempat terjadinya penguapan air
c. Tempat terjadinya gutasi (menetesnya air dari tepi daun karena pengaruh
suhu)
d. Tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
Bagi manusia, daun juga memiliki banyak manfaat, di antaranya:
a. Bahan sayuran, misalnya daun singkong, bayam, lembayung, selada dan
lain-lain.
b. Bahan pembuatan obat, misalnya daun sirsak, mahkota
dewa, mengkudu dan lain- lain.
c. Pembungkus makanan tradisional, misalnya daun kelapa,
daun pisang, daun jati dan lain-lain
Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
a) Mengucapkan salam, memulai
pembelajaran dengan membaca
bismillah. (religius, peduli
sosial)
b) Guru memberikan penjelasan
tentang KD yang harus dicapai
oleh siswa (Rasa ingin tahu,
demokratif)
2. Kegiatan Inti 50 Menit
- Guru menjelaskan materi
tentang struktur bagian-bagian
tumbuhan (bagian struktur daun
pada tumbuhan)
Siswa membaca materi tentang
struktur bagian-bagian
tumbuhan beserta fungsinya
(bagian struktur daun pada
tumbuhan) (rasa ingin tahu,
kerja keras)
Siswa mengerjakan soal secara
individu yang telah diberikan
oleh guru (demokrasi, peduli
sosial, toleransi)
Guru dan siswa mendiskusikan
jawaban dari soal yang telah
dikerjakan
3. Penutup 10 menit
a. Guru mengingatkan pada siswa
agarbelajar materi selanjutnya.
b. Mengakhiri pelajaran dengan
hamdallah
c. Mengucap salam
VIII. Sumber Belajar
1. Buku IPA TEMA 3 untuk SD kelas 4, LKS, soal tes
IX. Penilaian
NILAI :
Jumlah Benar X 10
X. Standar Kompetensi :
2. Memahami hubungan antara struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
XII.Indikator
e. Menyebutkan bagian-bagian daun pada tumbuhan
f. Menjelaskan macam-macam tulang daun pada tumbuhan
g. Menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan
h. Menjelaskan fungsi daun bagi manusia
b. Bagi Siswa
1) Melalui strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkat hasil belajar IPA pada
materi struktur bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya
XV.Materi Pembelajaran
Bagian-bagian Tumbuhan dan Fungsinya
Tumbuhan termasuk dalam makhluk hidup, mengapa? Karena tumbuhan
dapat tumbuh dan berkembang. Bagaimana tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang? Seperti halnya makhluk hidup lain, tumbuhan juga memiliki bagian-
bagian yang penting. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing dalam
proses kehidupannya. Bagian-bagian tersebut antara lain akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji.
5
1. Struktur Daun
Sebagaimana akar dan batang daun juga memiliki bagian-bagian
penyusun. Menurut ada tidaknya bagian penyusunnya, daun dibedakan menjadi
dua yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun dikatakan lengkap apabila
memiliki pelepah, tangkai, dan helai. Contoh daun lengkap ini dimiliki oleh
pohon pisang. Daun tidak lengkap apabila hanya terdiri atas satu atau dua bagian
saja. Contoh daun tidak lengkap ini adalah daun mangga, daun jambu, dan daun
nangka.
6
Daun dapat juga dikelompokkan berdasarkan jumlah helai dalam setiap
tangkainya. Daun yang dalam setiap tangkai hanya ada satu helai daun disebut
daun tunggal, sedangkan daun yang dalam satu tangkai terdapat beberapa helai
daun dinamakan daun majemuk. Contoh daun tunggal adalah daun nangka,
jambu, papaya dan lain-lain. Contoh daun majemuk adalah daun putri malu dan
petai cina.
Kegiatan Waktu
4. Persiapan 10 Menit
a) Siswa mempersiapkan fisik dan
mentalnya untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar
b) Siswa mengawali kegiatan
belajar mengajar dengan berdoa
dipimpin salah satu siswa
c) Guru mengecek kehadiran siswa
d) Guru menyiapkan :
RPP
Alat dan media pembelajaran
Lembar penilaian berupa soal
tes mandiri harus dikerjakan
siswa secara individu,setelah
kegiatan kelompok selesai, hal
ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan masing-masing
siswa
5. Pendahuluan
c) Mengucapkan salam, memulai
pembelajaran dengan membaca
bismillah. (religius, peduli
sosial)
d) Guru memberikan penjelasan
tentang KD yang harus dicapai
oleh siswa (Rasa ingin tahu,
demokratif)
e) Guru memberikan appersepsi
seputar materi struktur bagian-
bagian tumbuhan dan fungsinya
(Rasa ingin tahu, kerja keras)
f) Membagi kelas menjadi 4
kelompok (demokratif, peduli
sosial, peduli lingkungan,
toleransi)
7. Penutup 10 menit
d. Siswa menarik kesimpulan
tentang materi struktur dan
kegunaan daun berdasarkan
hasil pengamatan, diskusi, dan
presentasi yang dilakukan
dengan bimbingan guru
e. Guru dan siswa melakukan
Tanya-jawab
f. Guru memberikan kesempatan
siswa yang belum memahami
materi untuk bertanya
g. Siswa lain diberi kesempatan
untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan
h. Siswa bersama guru membuat
kesimpulan tentang materi yang
dipelajari
i. Mengakhiri pelajaran dengan
hamdallah
j. Mengucap salam
XIX. Penilaian
3
Kelompok :
Lembar Kerja Siswa
Anggota :
1. Pertanyaan utama
2. Tujuan
Setelah melakukan pengamatan terhadap macam-macam daun yang
ada di lingkungan sekitar diharapkan siswa dapat menjelaskan struktur
susunan daun dan macam-macam tulang daun beserta contohnya.
4
3. Alat dan bahan
Sampel daun, tabel pengamatan, alat tulis
4. Langkah Kerja
a. Ambillah 5 contoh daun dari tanaman yang ada di sekitarmu
b. Tuliskan nama tanaman yang kalian ambil contoh daunnya ke dalam tabel
pengamatan
5
4
6
10
Pembahasan
a. Bagaimanakah bentuk tulang daun yang kalian temukan, sama atau beda?
7
8
9
10
DATA NILAI SISWA PADA KONDISI SIKLUS 1
Keterangan
Nilai
No NISN/NIS Nama KKM Belum
Akhir Tuntas
Tuntas
1 SHINTA DWI 70 V -
65
2015 RAKLIMARYANTI
2 ADITYA PUTRI 70 V -
65
2075 HANDAYANI
3 ALWAN EKA 90 V -
65
2093 SAPUTRA
4 ALVANIA JENIAR 80 V -
65
2094 SETYAWAN
5 DESVITA OLIVIA 80 V -
65
2096 TRISNIAWATI
6 DESTRIA PUTRI 70 V -
65
2097 DIVAYANA
7 2098 EVILYA MAHARANI 65 85 V -
8 HAFISTA CHELSIA 75 V -
65
2099 OKTAVIA
9 IRSYAD 85 V -
65
2100 ADNANDITO
10 2101 NAILAH HASANAH 65 85 V -
11 PANDU FAIZ 70 V -
65
2102 KHOIRUDDIN
12 RIRIK APRILIA 70 V -
65
2103 JANETRA
13 RAMDAN AKBAR 75 V -
65
2104 PUTRA A
14 2106 SEPTIO IQBAL RIVAI 65 50 - V
15 FAISHAL AJI 70 V -
65
2123 SAPUTRA
16 2124 RISKA AGUSTINA 65 70 V -
17 FAIZ RYAN 70 V -
65
2125 PRATAMA
18 2126 FAHRI 65 60 - V
19 2127 ANDI SAPUTRA 65 60 - V
20 2128 AQILLA NUR ROHIM 65 60 - V
Jumlah 1.430
Rata-Rata 71,5
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
11
NILAI KELOMPOK SIKLUS I
kELOMPOK NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
SHINTA DWI
RAKLIMARYANTI
ADITYA PUTRI
HANDAYANI
ALWAN EKA
1 SAPUTRA 80
ALVANIA JENIAR
SETYAWAN
DESVITA OLIVIA
TRISNIAWATI
DESTRIA PUTRI
DIVAYANA
EVILYA MAHARANI
HAFISTA CHELSIA
2 OKTAVIA 60
IRSYAD
ADNANDITO
NAILAH HASANAH
PANDU FAIZ
KHOIRUDDIN
RIRIK APRILIA
JANETRA
3 RAMDAN AKBAR 70
PUTRA A
SEPTIO IQBAL RIVAI
FAISHAL AJI
SAPUTRA
RISKA AGUSTINA
FAIZ RYAN
PRATAMA
4 FAHRI 80
ANDI SAPUTRA
AQILLA
12
13
14
15
16
17
18
19
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
XXII. Indikator
a. Menyebutkan bagian-bagian daun pada tumbuhan
b. Menjelaskan macam-macam tulang daun pada tumbuhan
c. Menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan
d. Menjelaskan fungsi daun bagi manusia
d. Bagi Siswa
2) Melalui strategi pembelajaran Inkuiri dapat meningkat hasil belajar IPA pada
materi sumber energi
21
Daun merupakan bagian tumbuha yang memiliki fungsi yang sangat penting.
Tidak hanya bagi tumbuhan itu sendiri. Bagi manusia bahkan hewan pun daun
memiliki kegunaan yang sangat besar. Bagi tumbuhan itu sendiri daun memiliki
kegunaan sebagai berikut :
i. Tempat berlangsungnya fotosintesis
j. Tempat terjadinya penguapan air
k. Tempat terjadinya gutasi (menetesnya air dari tepi daun karena pengaruh
suhu)
l. Tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
Bagi manusia, daun juga memiliki banyak manfaat, di antaranya:
g. Bahan sayuran, misalnya daun singkong, bayam, lembayung, selada dan
lain-lain.
h. Bahan pembuatan obat, misalnya daun sirsak, mahkota dewa,
mengkudu dan lain- lain.
Pembungkus makanan tradisional, misalnya daun kelapa, daun pisang, daun jati dan
lain-lain.
Kegiatan Waktu
8. Persiapan 10 Menit
e) Siswa mempersiapkan fisik dan
mentalnya untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
f) Siswa mengawali kegiatan
22
belajar mengajar dengan berdoa
dipimpin salah satu siswa
g) Guru mengecek kehadiran siswa
h) Guru menyiapkan :
RPP
Alat dan media
pembelajaran
Lembar penilaian berupa
soal tes mandiri yang harus
dikerjakan siswa secara
individu,setelah kegiatan
kelompok selesai, hal ini
bertujuan untuk mengetahui
kemampuan masing-masing
siswa
9. Pendahuluan
g) Mengucapkan salam, memulai
pembelajaran dengan membaca
bismillah. (religius, peduli
sosial)
h) Guru memberikan penjelasan
tentang KD yang harus
dicapaioleh siswa (Rasa ingin
tahu, demokratif)
i) Guru memberikan appersepsi
seputar materi struktur bagian-
bagian tumbuhan dan fungsinya
(Rasa ingin tahu, kerja keras)
j) Membagi kelas menjadi 4
kelompok (demokratif, peduli
sosial, peduli lingkungan,
toleransi)
XXIX. Penilaian
25
d. Rubrik penilaian : setiap soal yang dijawab benar skornya 10,
total skor 100
e. Kriteria ketuntasan : siswa tuntas dan apabila dapat meraih skor ≥ 70
Kelompok :
6. Pertanyaan utama
7. Tujuan
26
Setelah melakukan pengamatan terhadap macam-macam daun yang
ada di lingkungan sekitar diharapkan siswa dapat menjelaskan struktur
susunan daun dan macam-macam tulang daun beserta contohnya.
8. Alat dan bahan
Sampel daun, tabel pengamatan, alat tulis
9. Langkah Kerja
a. Ambillah 5 contoh daun dari tanaman yang ada di sekitarmu
b. Tuliskan nama tanaman yang kalian ambil contoh daunnya ke dalam tabel
pengamatan
c. Kelompokkan daun-daun tersebut berdasarkan bentuk tulang daunnya
d. Kelompokkan pula berdasarkan jumlah helain
Jenis Daun
No Nama Tanaman Bentuk Tulang
berdasarkan
Daun
jumlah helai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
27
Pembahasan
a. Bagaimanakah bentuk tulang daun yang kalian temukan, sama atau beda?
KELAS :
29
4. Contoh tumbuhan yang memiliki tulang daun sejajar adalah ….
Kunci jawaban
1. Sejajar
2. Klorofil
3. Tunggal
4. Ekor kuda, padi, tebu dan lain-lain (pilih salah satu)
5. Menjari
6. Daun sirsak, daun mengkudu dan lain-lain
7. Daun pisang, jati, kelapa
8. Lengkap
9. Tempat berlangsungnya fotosintesis, pertukaran oksigen
30
dan karbondioksida, tempat terjadinya penguapan air
(pilih salah satu)
10. Melengkung
31
32
33
NILAI KELOMPOK SIKLUS II
kELOMPOK NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
SHINTA DWI
RAKLIMARYANTI
ADITYA PUTRI
HANDAYANI
ALWAN EKA
I SAPUTRA 90
ALVANIA JENIAR
SETYAWAN
DESVITA OLIVIA
TRISNIAWATI
DESTRIA PUTRI
DIVAYANA
EVILYA MAHARANI
HAFISTA CHELSIA
2 OKTAVIA 80
IRSYAD
ADNANDITO
NAILAH HASANAH
PANDU FAIZ
KHOIRUDDIN
RIRIK APRILIA
JANETRA
3 RAMDAN AKBAR 80
PUTRA A
SEPTIO IQBAL RIVAI
FAISHAL AJI
SAPUTRA
RISKA AGUSTINA
FAIZ RYAN
PRATAMA
4 FAHRI 90
ANDI SAPUTRA
AQILLA NUR ROHIM
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49