A ABSTRAK
Syarpin*, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan aktivitas
Wahyu Nugroho, antioksidan ekstrak etanol buah terung asam (Solanum ferox L). Untuk mencapai tujuan
tersebut digunakan beberapa cara yaitu dengan melakukan uji fitokimia alkaloid,
Sari Rahayu terpenoid, steroid, saponin, fenolat secara umum, dan flavonoid. Hasil dari uji fitokimia
menunjukkan reaksi positif terhadap beberapa pereaksi yaitu uji alkaloid, uji terpenoid,
*Jurusan Pendidikan uji fenolat dan uji flavonoid. Sedangkan uji steroid dan saponin tidak memberikan hasil
MIPA, Program Studi yang positif terhadap pereaksi. Selanjutnya dilakukan uji antioksidan dan diperoleh nilai
Pendidikan Kimia, IC50 sebesar 177,16 ppm. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol buah terung asam
FKIP, Universitas memiliki aktivitas antioksidan sedang.
Palangka Raya (UPR).
Palangka Raya.
syarpin@chem.upr.ac.id
DOI: 10.5281/zenodo.3707211
47 | A c t a P h a r m a c i a e I n d o n e s i a
September 2018, 6(2) 46-50; E-ISSN: 2621-4520
DOI: 10.5281/zenodo.3707211
48 | A c t a P h a r m a c i a e I n d o n e s i a
September 2018, 6(2) 46-50; E-ISSN: 2621-4520
maserasi yaitu buah terung asam yang selama ±15 menit menandakan positif
sudah halus diambil sebanyak 10 gram adanya saponin.
lalu dimasukkan ke dalam masing-
masing botol gelap. Diambil 100 ml Identifikasi flavonoid
larutan etanol dengan menggunakan
gelas ukur, kemudian dimasukkan ke Satu mL estrak etanol dimasukkan ke
dalam botol yang berisi sampel buah. dalam tabung reaksi ditambahkan 2
Botol tersebut ditutup menggunakan potong serbuk logam Mg dan 3 tetes HCl
alumunium foil dan didiamkan 3x24 jam. pekat. Terbentuknya warna orange
Sampel yang sudah siap disaring untuk sampai merah menunjukkan uji positif
memisahkan kotoran yang ada pada untuk uji flavonoid.
sampel. Filtrat hasil penyaringan
dipekatkan dengan rotary evaporator, Identifikasi fenolat
disimpan untuk perlakuan selanjutnya.
Satu mL estrak etanol dimasukkan
Identifikasi alkaloid kedalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan besi (III) klorida (FeCl3).
Lapisan ekstrak etanol dipipet 1 mL Jika terbentuk warna biru, hijau, merah,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi ungu dan hitam yang kuat menandakan
kemudian ditambahkan beberapa tetes positif adanya senyawa fenolat.
pereaksi Meyer Dragendorff. Jika
terdapat alkaloid akan terbentuk endapan Uji antikosidan
putih berwarna jingga atau coklat, hasil
ini menunjukkan uji positif untuk uji Sejumlah 10 mg masing-masing ekstrak
alkaloid. dari terung asam (ekstrak etanol)
dilarutkan dalam etanol sebagai larutan
Identifikasi terpenoid dan steroid induk. Kemudian dibuat berbagai
konsentrasi 10; 25; 50; 100; 200 ppm.
Ekstrak etanol dimasukkan ke dalam dua Selanjutnya ke dalam tabung reaksi,
lubang plat tetes masing-masing ditambahkan 1,0 mL DPPH kemudian
sebanyak 5 tetes ke lubang plat tetes dan ditambahkan lagi 2,0 mL etanol
biarkan sampai kering. Kemudian kemudian diinklubasi pada suhu 37oC
ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat selama 30 menit. Selanjutnya serapan
(H2SO4) ke dalam satu lubang, dan satu diukur pada panjang gelombang 517 nm.
tetes asam asetat anhidrida plus satu tetes Sebagai pembanding digunakan vitamin
asam sulfat pekat pada lubang lainnya. C konsentrasi 10; 25; 50; 100; 200 ppm.
Terbentuknya warna biru atau hijau
menandakan adanya steroid (pada saat Analisis data
penambahan asam asetat anhidrida dan
asam sulfat) dan jika terbentuk warna Parameter untuk menginterpretasikan
merah atau merah ungu menandakan hasil pengujian DPPH yaitu nilai IC50
adanya terpenoid (pada saat penambahan (Inhibitor Concentration 50). IC50
asam sulfat pekat). merupakan konsentrasi larutan substrat
atau sampel yang mampu mereduksi
Identifikasi saponin aktivitas DPPH sebesar 50%. Semakin
kecil nilai IC50 berarti semakin tinggi
Satu mL estrak etanol dimasukkan ke aktivitas antioksidan. Nilai IC50
dalam tabung reaksi kemudian dikocok ditentukan berdasarkan analisis regresi
kuat. Jika terbentuk busa yang permanen linier % peredaman DPPH terhadap
DOI: 10.5281/zenodo.3707211
49 | A c t a P h a r m a c i a e I n d o n e s i a
September 2018, 6(2) 46-50; E-ISSN: 2621-4520
DOI: 10.5281/zenodo.3707211
50 | A c t a P h a r m a c i a e I n d o n e s i a
September 2018, 6(2) 46-50; E-ISSN: 2621-4520
DOI: 10.5281/zenodo.3707211