Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gabriella G.

Wowor

Nim : 17043045

No. Absen : 09

Kelas : VII B

TEORI KONSEP AKUNTANSI

Teori diartikan sebagai kumpulan konsep (gagasan), definisi dan dalil yang menyediakan suatu
pandangan sistematis mengenai kejadian atau fenomena dengan menjelaskan hubungan antar
variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memrediksikan fenomena tersebut

Teori Akuntansi sangat erat kaitannya dengan akuntansi keuangan bahkan teori akuntansi
dijumpai khususnya dalam konteks akuntansi keuangan. Pengertian teori akuntansi sangat
bergantung pada pengertian atau pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan.
Artinya, kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukan
pengertian dan lingkup teori akuntansi. Perdebatan di tingkat akademik yang belum mencapai
titik temu adalah jawaban atas pertanyaan apakah pengetahuan akuntansi dapat dikategorikan
sebagai seni, sains, atau teknologi. Status yang jelas memudahkan pengembangan pengetahuan
akuntansi untuk pencapaian tujuan sosial dan ekonomik tertentu. Lagi pula, kejelasan status
akuntansi mempunyai implikasi terhadap arah studi dan praktik akuntansi.

Dari definisi akuntasi tersebut terdapat beberapa konsep teori akuntansi yaitu :

1. The Proprietary Theory ( teori kepemilikan)


Menurut teori kepemilikan (proprietary theory), entitas adalah agen, perwakilan atau
pengaturan yang menunjukkan bahwa wirausahawan individual atau pemegang saham
beroperasi. Sudut pandang dari kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan
dicerminkan dalam cara-cara penyimpanan catatan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan. Tujuan utama teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari
“kekayaan bersih” (net worth) pemilik. Oleh karena itu, persamaan akuntansinya adalah
Belkaoui (2006):
Aktiva– Kewajiban =Ekuitas Pemilik
Teori kepemilikan yang dibedakan dalam hal siapa yang dimasukkan dalam hal
kelompok pemilik. Bentuk teori tersebut adalah sebagai berikut (Belkaoui, 2006).
a. Bentuk pertama, hanya pemegang saham biasa yang menjadi bagian dari kelompok
pemilik sementara pemegang saham preferen dikeluarkan. Dengan demikian,
dividen saham preferen dikurangkan ketika menghitung laba pemilik. Bentuk
sederhana dari teori kepemilikan ini identik dengan konsep ekuitas sisa yang
diajukan oleh Staubus (1971). Preferen deviden dijadikan sebagai pengurang laba
untuk mendapatkan laba bersih atas perhitungan tersebut laba per saham yang
selanjutnya dijadikan sebagai dasar.
b. Bentuk kedua, saham biasa dan saham preferen dimasukkan dalam ekuitas pemilik. 

2. The Entity Theory ( teori entitas)


Teori Entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari mereka
yang menyediakan modal bagi entitas tersebut. Unit bisnis memiliki sumber daya
perusahaan dan bertanggung jawab baik atas klaim pemilik maupun kreditor. Oleh karena
itu, persamaan akuntansinya adalah Belkaoui (2006).

Aktiva = Ekuitas

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

3. The Fund Theory (teori dana)


Dalam teori dana, dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas, melainkan
sekelompok aktiva dan kewajiban serta pembatasan yang terkait, yang disebut dana yang
mengatur penggunaan aktiva tersebut. Dengan demikian, teori dana memandang unit
bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya ekonomi dan kewajiban serta
pembatasan yang terkait dengan penggunaan sumber daya. Persamaan akuntansinya
adalah Belkaoui (2006)

Aktiva = Pembatasan Aktiva


Suatu dana (fund) dapat didefinisikan sebagai “entitas fiskal dan akuntansi yang
independen dengan sekelompok akun yang berimbang (self-balancing) yang mencatat kas
dan atau sumber daya lain bersama-sama dengan seluruh kewajiban, cadangan, dan
ekuitas terkait, yang dipisahkan dengan tujuan untuk melaksanakan aktivitas tertentu atau
mencapai tujuan tertentu sesuai dengan regulasi, restriksi, atau pembatasan khusus”.

4. The Enterprise Theory ( Teori Perusahaan)


Pusat perhatiannya adalah keseluruhan pihak atau konsisten yang terlibat atau yang
memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan.
Munculnya employee reporting, human resources accounting, value added reporting,
enviromental accounting. Socio-economic accounting merupakan fenomena yang sejalan
dengan teori enterprise ini.

5. Commander Theory (teori commando/pengedali)


Pusat perhatiannya adalah mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk
melakukan kontrol ekonomi. Pengendali juga merupakan sinonim dari manajemen.
Manajemen membutuhkan informasi sedemikian sehingga ia dapat melaaksanakan fungsi
pengendalian dan perencanaan sesuai dengan kehendak pemilik. Teori ini lebih banyak
berhubungan dengan akuntansi manajemen dari pada akuntansi keuangan. Pusat
perhatiannya adalah mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan
kontrol ekonomi atas resorsis yang efektif terhadap suatu lembaga. Penekanan informasi
menurut teori ini adalah pertanggungjawaban atau stewardship.

6. Residual equity Theori (teori ekuitas residual)


Perubahan dalam penilaian aktiva, perubahan dalam laba bersih dan laba ditahan dan
perubahan didalam hak pemegang ekuitas lainnya semua tercermin didalam residual
equity pemegang saham biasa. Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan antara
teori proprietary dan teori entitas. Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya
menjadi:
Aktiva – Ekuitas Khusus = Ekuitas Residual
Tujuan pendekatan ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada
pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi. Karena biasanya
pemegang saham umumnya dianggap memiliki ekuitas residual didalam laba perusahaan
dan didalam aktiva bersih pada saat likuidasi. Oleh karena laporan keuangan umumnya
disusun tidak dalam rangka likuidasi, maka informasi yang disajikan dalam kaitannya
dengan ekuitas residual harus berguna untuk memprediksi dividen masa datang bagi
pemegang saham biasa.

7. Investor Theory (teori investor)


Pusat perhatian dalam teori adalah investor, yaitu mereka yang tergolong pemilik specific
equites (kreditor) dan residual equities (pemegang saham). Persamaan akuntasinya adalah

Asset = Specific Equities + Residual Equities

Konsep teori ini hampir sama dengan residual equity theory hanya memusatkan perhatian
pada investor saham biasa saja, sedangkan dalam investor theory memusatkan perhatian
pada kreditor dan juga investor (baik investor saham biasa maupun investor saham
preferen). Pada umumnya, kreditor dan investor membutuhkan informasi akuntansi untuk
memprediksi kemampuan perusahaan (debitur dan investee) dalam menghasilkan kas di
masa yang akan datang. Kas yang akan diterima oleh kreditor dan investor sangat
tergantuang pada:
a. Kemampuan debitur dan investee dalam melakukan pembayaran kas
b. Keinginan atau komitmen dari manajemen debitur dan investee untuk membayar
kreditor dan investor
c. Prioritas pembayaran terhadap klaim kreditor dan investor.

Dalam konsep teori ini, peranan laporan arus kas (cash flow statement) adalah sangat
penting untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditor dan investor dalam proses
pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai