Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

PELAKSANAAN

4.1. Pekerjaan Struktur Strauss Pile (Bor Pile Manual)


Tahapan pekerjaan strauss pile yaitu persiapan, pembesian, pengecoran,
dan perawatan.

4.1.1 Pekerjaan persiapan


Sebelum melaksanakan penggalian tanah pada lubang strauss pile ada
beberapa peralatan yang harus disiapkan yaitu cangkul, linggis, pengki dan
karung. Untuk kedalaman lubang strauss pile sendiri ini adalah 300cm dengan
diameter 80cm.

Gambar 4.1 Penggalian tanah


Sumber : Data Lapangan
4.1.2 Pembesian
Pondasi strauss pile ini diameter pembesian 75cm dan 5cm. Alat yang
diperlukan untuk fabrikasi pembesian strauss pile ini yaitu gerinda, meteran,
bendrat dan tang. Besi utama yang digunakan untuk pondasi strauss pile ini besi
diameter 13mmbesi ulir dan untuk cincinnya diameter 8mm besi polos dengan
jarak sengkang yaitu 15cm dilakukan secara lilitan (spiral). Semua berdasarkan
gambar kerja.

19
20

Gambar 4.2 Pembesian Strauss Pile


Sumber : Data Lapangan
4.1.3 Pengecoran
Tahapan pengecoran strauss pile yaitu persiapan dan pelaksanaan.
1. Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai ada peralatan yang harus di siapkan yaitu
ember, cangkul, alumunium dan kayu yang digunakan sebagai steger (untuk laju
beton yang akan masuk kelubang strauss pile, karena pengecoran tanpa bantuan
concrete pump).

Gambar 4.3strauss pile yang akan di cor


Sumber : Data lapangan
1. Pelaksanaan
Pastikan truk molen siap untuk menuangkan beton di steger, lalu tuangkan
beton pada steger. Setelah itu dorong beton dengan menggunakan cangkul agar
berjalan mulu hingga ke lubang strauss pile. Saat semua beton sudah masuk
kedalam lubang hingga ke topcor strauss pile lakukan finishing sekaligus
21

membuat lantai kerja untuk pondasi telapak setebal 5cm.Pada proses pengecoran
pondasi strauss pile ini menggunakan mutu beton K300.

Gambar 4.4 Proses pengecoran strauss pile


Sumber : Data lapangan
4.1.4 Perawatan
Setelah 1 hari dari pengecoran maka langsung dilakukan perawatan beton
dengan cara perawatan curing.

Gambar 4.5 Proses Curing


Sumber : Data lapangan

4.2 Pekerjaan Struktur Pondasi Telapak


Tahapan pekerjaan strauss pile yaitu persiapan, pembesian, pengecoran, dan
perawatan.
4.2.1 Pekerjaan Persiapan
Penggalian tanah pada lubang pondasi telapak ada beberapa peralatan yang harus
disiapkan yaitu cangkul, linggis, pengki dan karung. Untuk ukuran pondasi
22

telapak ini sendiri yaitu 150cm x 150cm dengan tinggi 150cm ukuran berdasarkan
gambar kerja.

Gambar 4.6 Penggalian tanah


Sumber : Data Lapangan
4.2.2 Pekerjaan Pembesian
Pembesian pondasi telapak berukuran 140cm x 140cm dengan ketinggian
40cm dan untuk selimut betonnya ialah 5cm kanan kiri. Alat yang digunakan
untuk fabrikasi gerinda, meteran, dan tang. Sedangkan untuk alat pelaksanaan
ialah mesin las, kawat las, bendrat, dan tang. Besi yang digunakan ialah besi ulir
13mm dengan jarak 25cm.

Gambar 4.7 fabrikasi pembesian


Sumber : Data lapangan
4.2.3 Pekerjaan Pengecoran
Tahapan pengecoran pondasi telapak tidak berbeda dengan pengecoran
pondasi strauss pile yaitu persiapan dan pelaksanaan.
1. Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai ada peralatan yang harus di siapkan yaitu
ember, cangkul, alumunium dan kayu yang digunakan sebagai steger (untuk laju
23

beton yang akan masuk kelubang strauss pile, karena pengecoran tanpa bantuan
concrete pump).

Gambar 4.8 Persiapan pengecoran pondasi telapak


Sumber : Data lapangan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecoran ini sama dengan pengecoran strauss pile, pastikan
truk molen siap untuk menuangkan beton di steger, lalu tuangkan beton pada
steger. Setelah itu dorong beton dengan menggunakan cangkul agar berjalan mulu
hingga ke lubang pondasi telapak. Saat semua beton sudah masuk kedalam lubang
hingga ke topcor pondasi telapak lakukan finishing. Pada proses pengecoran
pondasi telapakini mutu beton sama dengan strauss pile menggunakan mutu beton
K300.

Gambar 4.9 Selesai pengecoran


Sumber ; Data lapangan
4.2.4 Perawatan
Setelah 1 hari dari pengecoran maka langsung dilakukan perawatan beton dengan
cara perawatan curing.
24

Gambar 4.10 Proses curing


Sumber : Data lapangan
4.3 Pekerjaan Struktur Kolom Pedestal
Pada pekerjaan struktur kolom pedestal ada beberapa tahapan atau urutan
kerja diantaranya pekerjaan persiapan, pembesian, pemasangan
angkur,pemasangan bekisting, pengecoran, pelepasan bekisting, dan perawatan.
4.3.1 Pekerjaan persiapan
Pada pekerjaan persiapan ini alat yang digunakan ialah meteran rol, pensil,
benang, linggis, palu, mesin bor, dan pengki. Semua alat ini digunakan untuk
proses pembobokan lubang kolom pedestal yang berukuran 45cm x 45cm. Dan
jarak antar lubang galian untuk pedestal mengikuti jarak gambar kerja.
4.3.2 Pekerjaan pembesian
Pembesian kolom pedestal ini berukuran 40cm x 40cm dengan ketinggian
38cm dari besi balok eksisting. Beri jarak untuk selimut beton 2,5cm. Besi utama
yang digunakan besi ulir dengan diameter 16mm, dan untuk cincinnya besi polos
berukuran diameter 8mm dengan jarak sengkang 150mm. Alat yang digunakan
untuk pembesian ini adalah meteran, mesin las, kawat las, bendrat dan tang.

Gambar 4.11 Pembesian kolom pedestal


Sumber : Data lapangan
25

4.3.3 Pekerjaan pemasangan angkur


Angkur bisa dipasang apabisa besi pedestal sudah terpasang terlebih dulu.
Peralatan yang digunakan adalah waterpass, siku, papan sebagai mal angkur,
kawat las, bendrat, tang, meteran, spidol, dan benang. Untuk ukuran besi angkur
berdiameter 19 dengan panjang 40cm. Proses pemasangan :
 Mal angkur dipasang pada angkur agar ketika pemasangan di pembesian
pedestal tidak lari.
 Angkur di pasang sesuaikan dengan titik as.
 Jika sudah ketemu titik as maka angkur segera di las dan bendrat ke pembesian
pedestal.
 Pembesian di las biar kaku agar saat di cor angkur tidak lari dari posisi as yang
telah di tentukan. Dan bendrat untuk pembahan kekuatan.

Gambar 4.12 Pemasangan angkur


Sumber : Data lapangan
4.3.4 Pekerjaan pemasangan bekisting
Pada proses pembuatan bekisting ini alat-alat yang digunakan ialah palu, paku,
gergaji, spidol, dan meteran.
Proses pekerjaannya yaitu :
 Papan yang digunakan tebalnya berukuran 15mm.
 Potong papan dengan gergaji lalu fabrikasi sesuai yang dibutuhkan.
 Pastikan bekisting sesuai dengan sepatu kolom pada tulangan bagian bawah.
 Angkur ditutupi dengan plastik, agar tidak terkena pecikan beton ketika sedang
pengecoran.
26

Gambar 4.13 Pemasangan bekisting


Sumber : Data lapangan
4.3.5 Pekerjaan pengecoran
Tahapan pengecoran strauss pile yaitu persiapan dan pelaksanaan.
1. Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai ada peralatan yang harus di siapkan yaitu
ember, cangkul, wadah beton.
2. Pelaksanaan
Tuang beton ke wadah beton dari truk lalu ambil adukan beton kedalam
ember dan lakukan secara estafet sampai ke lantai 2, lakukan secara kontinyu.Saat
semua beton sudah masuk kedalam lubang lakukan pemukulan pada bekisting
agar beton yang masuk merata. Setelah itu lakukan finishing.Pada proses
pengecoran kolom pedestal ini mutu beton sama dengan strauss pile dan pondasi
telapak menggunakan mutu beton K300.

Gambar 4.14 Proses pengecoran kolom ke lantai 2


Sumber : Data lapanga
27

4.3.6 Pembongkaran bekisting


Proses pembongkaran bekisting dilakukan setelah 7 hari dari waktu
pengecoran. Lepas kayu bekisting dengan perlahan supaya tidak terjadi kerusakan
pada bekisting.

Gambar 4.15 pembongkaran bekisting


Sumber : Data lapangan
4.4 Pekerjaan Struktur Kontruksi Baja
Pada pekerjaan struktur baja ini ada beberapa lingkup pekerjaan
diantaranya, persiapan pengadaan material, pekerjaan fabrikasi struktur baja, dan
pekerjaan erection.
4.4.1 Persiapan pengadaan material
Pengadaan material meliputi :
1. Material utama
 HB 300x300x10x15 (profil kolom)
 IWF 300x150x6,5x9 (profil balok induk)
 IWF 200x100x5,5x8 (profil balok anak dan Cremona)
 Siku 50x50x5 (profil pendukung Cremona)
 Plate
28

Gambar 4.16 Material HB


Sumber : Data lapangan
2. Material pendukung
-Baut A325 & Baut 8.8
-Anchor

Gambar 4.17 Anchor


Sumber : Data lapangan
4.4.2 Pekerjaan fabrikasi struktur baja
Pekerjaan fabrikasi memiliki tahapan yaitu:
1. Cutting
2. Drilling
3. Assembling
4. Welding
5. Finishing (cleaning)
6. Painting
7. Remarking
29

Gambar 4.18 Proses fabrikasi


Sumber : Data lapangan
4.4.3 Pekerjaan erection
Erection struktur baja tidak menggunakan Tower Crane tetapi erection
secara manual dengan box erection yang di fabrikasi sendiri.
Tahapan erection adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan kolom
Proses pemasangan struktur kolom :
 Sebelum pemasangan kolom periksa kembali untuk marking kolom yang
akan dipasang, dan cek kembali alat bantu dalam proses pengangkatan yaitu
:box erection, chain block 2,5 ton, dan tali pengikat.
 Mulai erection kolom di area barat bangunan sesuai dengan marking.
 Angkat dengan hati-hati dan letakan kolom diatas baut angkur. Lalu di
kencangkan penguncian baut baseplate kolom.
 Periksa kembali tingkat kelurusan dengan menggunakan waterpass.

Gambar 4.19Erection kolom


Sumber : Data lapangan
30

2. Pemasangan balok
Proses pemasangan struktur balok :
 Balok bisa dipasang apabila ada kolom yang berdiri minimal 2 batang
berhadapan atau lebih.
 Balok yang akan dipasangan harus sesuai dengan penempatan dan
markingnya.
 Proses pengangkatan pada balok yang mengunakan box erection, tali
pengikat dan chain block 2,5 ton
 Proses pemasangan balok dengan cara penguncian tehadap kolom dan
menyesuaikan posisi dalam pemasangan. Lalu kencangkan baut dengan
kunci momen.

Gambar 4.20 Erection Balok (beam)


Sumber : Data lapangan
3. Alignment (sejajar) dengan menggunakan waterpass
Proses ini untuk menentukan tingkat kelurusan pada kolom.

Gambar 4.21 Alignment


Sumber : Dtata lapangan
31

4. Pemasangan Balok Anak


Proses pemasangan struktur balok anak :
 Balok anak bisa dipasang apabila balok induk sudah di erection semua .
 Balok yang akan dipasangan harus sesuai dengan penempatan dan
markingnya.
 Proses pengangkatan pada balok anak sama dengan cara balok induk yang
mengunakan box erection, tali pengikat dan chain block 2,5 ton
 Proses pemasangan balok anak dengan cara penguncian tehadap balok induk
dan menyesuaikan posisi dalam pemasangan. Lalu kencangkan baut dengan
kunci momen

Gambar 4.22 Balok anak


Sumber : Data lapangan
5. Pemasangan Cremona
Proses pemasangan Cremona :
 Cremona yang akan dipasangan harus sesuai dengan penempatan dan
markingnya.
 Proses pengangkatan pada Cremona sama dengan cara balok induk yang
mengunakan box erection, tali pengikat dan chain block 2,5 ton
 Proses pemasangan Cremona dengan cara penguncian tehadap kolom dan
menyesuaikan posisi dalam pemasangan. Lalu kencangkan baut dengan
kunci momen
32

Gambar 4.23 Erection Cremona


Sumber : Data lapangan
4.5 Permasalahan pada proyek
Pada saat mengawasi pekerjaan struktur di PT. AKA Sinergi Group
ditemukan beberapa masalah. Adapun masalah yang terjadi dapat diidentifikasi
dan diberi solusi dalam masalah tersebut.
4.5.1 Permasalahan pekerjaan pondasi telapak
Masalah pada pemasangan pembesian pondasi telapak ini ialah tidak
sesuai dengan gambar kerja yang mana berdasarkan ukuran gambar kerja
berukuran 145cm x 145cm dengan tinggi 35cm dan 25cm dan selimut beton
2,5cm . dan untuk jarak besi atas ialah 20cm dan besi bawah 15cm masing-masing
menggunakan besi ulir 13mm.

Gambar 4.24 Pembesian pondasi tapak


Sumber : Data lapangan
Adapun solusi untuk permasalahan yang terjadi pada pembesian telapak ini yaitu :
 Seharusnya sebelum melakukan pengecoran pembesian masih bisa dilakukan
ulang/dibongkar.
 Agar mencegah terjadinya permasalahan ini maka pengawasan harus lebih
maksimal lagi.
33

4.5.2 Permasalahan pekerjaan struktur baja


1. Erection kolom
Masalah pada erection kolom ini adalah ketika kolom sudah berdiri tidak
ada pengamanan untuk penahan sementara kolom sebelum balok terpasang.

Gambar 4.25erection kolom


Sumber : Data lapangan
Adapun solusi untuk permasalahan yang terjadi yaitu :
 Kolom yang sudah terpasang harus diikat dengan tali penahan sementara
untuk membuatnya stabil, melindungi dari kemiringan dan jatuh.
2. Erection Cremona.
Masalah pada erection saat pemasangan Cremona adalah terlalu panjang hingga
melewati cremona didepannya.

Gambar 4.26 erection cremona


Sumber : Data lapangan
Adapun solusi permasalahan ini yaitu :
 Dipotong bagian yang terlalu panjang hingga pas di Cremona didepannya.
Sehingga bias terpasang.
 Fabrikasi ulang untuk lubang baut penyambung Cremona didepannya.
34

3.Pelaksanaan erection
Masalah pada erection saat pemasangan baja adalah tidak adanya pelindung diri
yang dapat memperkecil resiko cedera saat terjatuhnya pekerja.

Gambar 4.27 proses erection


Sumber : Data lapangan
Adapun solusi permasalahan ini yaitu :
 Seharusnya saat ada pekerjaan diketinggian disediakan safety HSE untuk
mengawasi pekerja dari K3.
 Disediakannya pakaian penunjang seperti : APD pekerja dan Body Harness.

Anda mungkin juga menyukai