Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

KALIBRASI ALAT PENGUKUR VOLUME (VOLUMETRI)

OLEH:
NAMA : LUTHFIA ZALFA KAMILINA

NIM : K1A020038
KELOMPOK :4
HARI/ TANGGAL : SELASA/ 29 SEPTEMBER 2020
ASISTEN : SYARIFAH FAUZIYYAH R.
SHIFT :B

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PURWOKERTO
2020
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

JUDUL PRAKTIKUM ........................................................................................ 1

I. TUJUAN...................................................................................................... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 1

III. PROSEDUR PERCOBAAN ...................................................................... 4

3.1 Alat ................................................................................................................ 4

3.2 Bahan............................................................................................................. 4

3.3 Cara Kerja ...................................................................................................... 4

3.4 Skema Kerja .................................................................................................. 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 9

4.1 Data Pengamatan ........................................................................................... 9

4.2 Data Perhitungan .......................................................................................... 10

4.3 Pembahasan ................................................................................................. 15

V. KESIMPULAN.......................................................................................... 23

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 23

5.2 Saran............................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 24

ii
KALIBRASI ALAT PENGUKUR VOLUME (VOUMETRI)
I. TUJUAN
1. Melakukan teknik kalibrasi alat pengukur volume.

2. Menentukan volume sebenarnya labu takar, buret, pipet


volumetrik, dan pipet Mohr.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pengukuran merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mendapatkan nilai suatu besaran. Kegiatan pengukuran mempunyai
dampak yang luas terhadap ilmu pengetahuan, kehidupan pribadi
manusia dan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi. Kehidupan
modern makin dicirikan oleh canggihnya perangkat untuk memperoleh
data. Manusia modern makin bergantung kepada kegiatan mandapatkan
data yang secara teknis dinamakan pengukuran. Dengan demikian
manusia dapat memantau dan mengendalikan kahidupannya secara ketat
danefisien. Peranan pengukuran dalam kehidupan manusia semakin
terasa vital dan imperatif (Ibrahim; 1998).
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat
ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional
maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi (Rouessac
2007). Menurut ISO/IEC Guide 17025 : 2005 dan Vocabulary of
International Metodologi, kalibrasi adalah kegiatan menghubungkan nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur dengan nilai yang sudah diketahui tingkat kebenarannya (yang
berkaitan dengan kisaran yang diukur). Kalibrasi yang biasa dilakukan
dengan membandingkan suatu standarisasi (ISO, 2005).
Alat ukur volume merupakan bagian dari perangkat peralatan
yang digunakan dalam praktikum kimia analitik (Morris 2001). Alat ukur

1
2

volume yang dikalibrasi dalam percobaan ini meliputi labu takar, buret,
pipet volumetrik, dan pipet mohr. Buret merupakan alat ukur volume
yang bisa memindahkan beberapa volume sampai kapasitas
maksimumnya. Pipet merupakan alat ukur volume yang bisa
memindahkan suatu volume dari suatu wadah ke wadah lainnya. Pipet
dibedakan menjadi pipet volumetrik dan pipet serologis. Pipet volumetrik
hanya bisa memindahkan suatu volume yang tetap, sedangkan pipet
serologis atau pipet Mohr merupakan pipet yang bisa memindahkan
berbagai volume sampai kapasitas maksimumnya. Labu takar merupakan
alat ukur volume yang mengandung sejumlah volume cairan yang diisi
sampai tanda tera.
Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk menyesuaikan
keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran volume agar
sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu
(Patnaik 2004). Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan
mengukur bobot suatu volume air destilat yang dikeluarkan oleh alat ukur
volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada
suhu pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan
nilai ketepatannya (Pyzdek 2003).
Analisis volumetri adalah proses untuk menentukan jumlah yang
tidak diketahui dari suatu zat dengan mengukur volume larutan
pereaksi yang diperlukan untuk reaksi sempurna. Pada analisis volumetri
diperlukan larutan standar. Proses penentuan konsentrasi larutan standar
disebut menstandarkan atau membakukan. Larutan standar adalah larutan
yang telah diketahui konsentrasinya, yang akan digunakan pada analisis
volumetri (Achmad, 2007). Lalu, tujuan kalibrasi adalah menentukan
deviasi atau penyimpangan kebenaran nilai konvensional penunjukkan
suatu instrumen ukur, menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan
standar nasional ataupun internasional. Manfaat kalibrasi ini adalah
menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
3

spesifikasinya. Kemampuan untuk tepat mengukur volume larutan sangat


penting untuk akurasi dalam kimia analisis (Fatimah, 2003)
Salah satu fungsi metrologi yang penting adalah kalibrasi yaitu
perbandingan dari satu alat ukur atau sistem yang memiliki hubungan
yang sudah diketahui dengan standar nasional dibandingkan dengan alat
atau sistem lain yang hubungannya dengan standar dan sistem nasional
tidak diketahui. Pengukuran menggunakan peralatan yang tidak atau
kurang dikalibrasi dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang salah
serta berbahaya. Misalkan saja seorang pemeriksa memiliki mikrometer
yang pembacaannya 0.002 inci terlalu rendah. Ketika pengukuran
dilakukan terlalu dekat dengan batasan atas, maka suku cadang yang
melebihi batas toleransi maksimum sebesar 0.002 inci akan diterima
sebagai kualitas baik, sementara suku cadang yang berada pada batas
bawah toleransi atau 0.002 inci diatas batas akan dianggap tidak
mematuhi standar kualitas (Anwar Hadi, 2005)
III. PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kalibrasi alat pengukur
volume (volumetri) ini antara lain neraca analitik (digital), labu takar
50 mL, buret 10 mL, 20 mL, 30 mL, 40 mL, dan 50 mL,
pipet volumetri 5 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL dan 25 mL, pipet Mohr
10 mL, 20 mL, 30 mL, 40 mL, dan 50 mL, erlenmeyer 100 mL
bertutup yang telah dicuci dan dikeringkan.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kalibrasi alat
pengukur volume (volumteri) adalah aquadest.
3.3 Cara Kerja
a) Kalibrasi Labu Takar
1. Labu takar dibersihkan dan dikeringkan dalam oven selama 15 menit
dengan suhu 100oC.
2. Labu takar dikeluarkan dari oven, diamkan sebentar. Lalu, labu takar
dimasukkan ke dalam eksikator.
3. Labu takar ditimbang dengan tepat, kemudian diisi dengan aquadest
sampai tanda batas, dan labu takar ditimbang kembali.
4. Labu takar dihitung volume sebenarnya berdasarkan Tabel 1
5. Data yang diperoleh dimasukkan dalam Tabel 2.

b) Kalibrasi Buret

1. Buret diisi dengan aquadest sampai meniscus mencapai 0,00 ataupun


daerah berskala.
2. Erlenmeyer kosong yang telah bersih dan kering ditimbang beserta
tutupnya.

4
5

3. Air sebanyak 10 mL dikeluarkan dari buret (meniscus awal dan akhir


cairan dicatat dengan teliti), air tersebut ditampung dalam Erlenmeyer (2),
ditutup dan kemudian ditimbang.
4. Seperti tahap 3 percobaan diulang, tetapi dengan jumlah air 0-20, 0-30,
0-40 dan 0-50 mL
5.Volume yang sebenarnya dari data dihitung berdasarkan volume untuk 1
gram air pada berbagai suhu (Tabel 1).
6. Percobaan dilakukan secara duplo atau triplo.

c) Kalibrasi Pipet Volumetrik

1. Pipet volumetrik diisi dengan aquadest sampai meniscus mencapai 0,00


ataupun daerah berskala.
2. Erlenmeyer kosong yang telah bersih dan kering ditimbang beserta
tutupnya.
3. Air sebanyak 10 mL dikeluarkan dari pipet mohr (meniscus awal dan
akhir cairan dicatat dengan teliti), air tersebut ditampung dalam
Erlenmeyer (2), ditutup dan kemudian ditimbang.
4. Seperti tahap 3 percobaan diulang, tetapi dengan jumlah air 0-20, 0-30,
0-40 dan 0-50 mL
5. Volume yang sebenarnya dari data dihitung berdasarkan volume untuk
1 gram air pada berbagai suhu (Tabel 1).
6. Percobaan dilakukan secara duplo atau triplo.

d) Kalibrasi Pipet Mohr

1. Pipet mohr diisi dengan aquadest sampai meniscus mencapai 0,00


ataupun daerah berskala.
2. Erlenmeyer kosong yang telah bersih dan kering ditimbang beserta
tutupnya.
6

3. Air sebanyak 5 mL dikeluarkan dari pipet mohr (meniscus awal dan


akhir cairan dicatat dengan teliti), air tersebut ditampung dalam
Erlenmeyer (2), ditutup dan kemudian ditimbang.
4. Seperti tahap 3 percobaan diulang, tetapi dengan jumlah air 0-10, 0-15,
0-20 dan 0-25 mL
5.Volume yang sebenarnya dari data dihitung berdasarkan volume untuk 1
gram air pada berbagai suhu (Tabel 1).
6. Percobaan dilakukan secara duplo atau triplo.

3.4 Skema Kerja


a) Kalibrasi Labu Takar

Labu Takar

 Dibersihkan dan dikeringkan
 Dikeluarkan dari oven, diamkan sebentar di luar
 Dimasukkan ke dalam eksikator
 Ditimbang lalu diisi aquadest sampai tanda batas
dan ditimbang kembali
 Dihitung volume sebenarnya

Hasil volume yang


sebenarnya
7

b) Kalibrasi Buret

Buret

 Diisi dengan aquadest sampai meniscus mencapai


0,00
 Erlenmeyer kosong ditimbang beserta tutupnya
 Air 10 ml dikeluarkan dari buret, ditampung dalam
Erlenmeyer
 Ditutup dan ditimbang
 Diulang dengan jumlah air 0-20, 0-30, 0-40, dan 0-
50 ml.
 Dihitung volume sebenarnya

Hasil volume yang


sebnarnya

c) Kalibrasi Pipet Volumetrik

Pipet Volumetrik

 Diisi dengan aquadest sampai meniscus mencapai


0,00
 Erlenmeyer kosong ditimbang beserta tutupnya
 Air 10 ml dikeluarkan dari pipet volumetrik,
ditampung dalam Erlenmeyer
 Ditutup dan ditimbang
 Diulang dengan jumlah air 0-20, 0-30, 0-40, dan 0-
50 ml.
 Dihitung volume sebenarnya

Hasil volume yang


sebenarnya
8

d) Kalibrasi Pipet Mohr

Pipet Mohr

 Diisi dengan aquadest sampai meniscus mencapai


0,00
 Erlenmeyer kosong dan ditimbang beserta tutupnya
 Air 5 ml dikeluarkan dari pipet mohr, ditampung
dalam Erlenmeyer
 Ditutup dan ditimbang

 Diulang dengan jumlah air 0-10, 0-15, 0-20 dan 0-


25 mL
 Dihitung volume sebenarnya

Hasil volume yang


sebenarnya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Meniskus Bobot
Volume
Alat Volume
Awal Akhir Awal Akhir Sebenarnya
(ml)

Labu
- - 50 32,031 81,541 49,759
Takar

0 10 10 111,688 121,363 9,724


0 20 20 111,688 131,974 20,388
Buret 0 30 30 111,688 140,977 29,436

0 40 40 111,688 151,327 39,838


0 50 50 111,688 161,249 49,810
0 5 5 103,882 108,842 4,985

0 10 10 103,882 113,832 10
Pipet
0 15 15 103,882 118,732 14,925
Mohr
0 20 20 103,882 123,842 20,060
0 25 25 103,882 128,772 25,015
0 10 10 105,91 115,92 10,060

0 20 20 105,91 125,86 20,050


Pipet
0 30 30 105,91 135,92 30,161
Volumetri
0 40 40 105,91 145,32 39,608

0 50 50 105,91 155,32 49,658

9
10

4.2 Data Perhitungan

1. Labu Takar

𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa labu takar = 32,031 gram

Massa labu takar + aquadest = 81,541 gram

Massa aquadest = 81,541-32,031 = 49,51 gram

49,51 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 49, 759 ml
0.995 𝑔/𝑚𝑙

2. Buret

 10 ml

𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 111,688 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 121,363 gram

Massa aquadest = 121,363 – 111,688 = 9,675 gram

9,675 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 9,724 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 20 ml

𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 111,688 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 131,974 gram

Massa aquadest = 131,974 – 111,688 = 20,286 gram


11

20,286 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 20,388 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 30 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 111,688 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 140,977 gram

Massa aquadest = 140,977 – 111,688 = 29,289 gram

29,289 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 29,436 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 40 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 111,688 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 151,327 gram

Massa aquadest = 151,327 – 111,688 = 39,639 gram

39,639 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 39,838 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 50 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 111,688 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 161,249 gram

Massa aquadest = 161,249 – 111,688 = 49,561 gram

49,561 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 49,810 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙
12

3. Pipet Mohr

 5 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 103,882 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 108,842 gram

Massa aquadest = 108,842 – 103,882 = 4,960 gram


4,960 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 4,985 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 10 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 103,882 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 113,832 gram

Massa aquadest = 113,832 – 103,882 = 9,95 gram


9,95 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = 0,995 𝑔/𝑚𝑙 = 10 ml

 15 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 103,882 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 118,732 gram

Massa aquadest = 118,732 – 103,882 = 14,85 gram


14,85 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 14,925 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 20 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣
13

Massa erlenmeyer = 103,882 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 123,842 gram

Massa aquadest = 123,842 – 103,882 = 19,96 gram


19,96 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 20,060 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 25 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 103,882 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 128,772 gram

Massa aquadest = 128,772 – 103,882 = 24,89 gram


24,89 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 25,015 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

4. Pipet Volumetri

 10 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 105,91 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 115,92 gram

Massa aquadest = 115,92 – 105,91 = 10,01 gram


10,01 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 10,060 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 20 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 105,91 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 125,86 gram


14

Massa aquadest = 125,86– 105,91 = 19,95 gram


19,95 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 20,050 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 30 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 105,91 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 135,92 gram

Massa aquadest = 135,92 – 105,91 = 30,01 gram


30,01 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 30,161 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 40 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 105,91 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 145,32 gram

Massa aquadest = 145,32 – 105,91 = 39,41 gram


39,41 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 39,608 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙

 50 ml
𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌= = 1,0046 𝑚𝑙 = 0,995 g/ml
𝑣

Massa erlenmeyer = 105,91 gram

Massa erlenmeyer + aquadest = 155,32 gram

Massa aquadest = 155,32 – 105,91 = 49,41 gram


49,41 𝑔𝑟𝑎𝑚
Volume sebenarnya = = 49,658 ml
0,995 𝑔/𝑚𝑙
15

4.3 Pembahasan
Kalibrasi adalah serangkaian pekerjaan di bawah kondisi tertentu
yang menetapkan hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh suatu alat
ukur, sistem pengukuran, nilai yang ditunjukkan oleh suatu besaran
bahan (material measurement) atau bahan acuan, dan nilai yang diketahui
yang berkaitan dari suatu besaran ukur. Suatu kalibrasi yang benar tidak
melibatkan penyetelan suatu alat, tetapi dapat menunjukkan kebutuhan
penyetelan. Fungsi utama dari sebuah proses kalibrasi adalah untuk
membandingkan satu alat ukur atau sistem yang memiliki hubungan yang
sudah diketahui, dengan standar nasional (ataupun Internasional) dengan
suatu alat ataupun sistem lain yang hubungannya dengan standar nasional
(maupun standar Internasional) tidak diketahui (Hadi, 2007).
Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan mengukur
bobot suatu volume air destilat yang dikeluarkan oleh alat ukur volume.
Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu
pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai
ketepatannya (Pyzdek 2003). Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk
menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran
volume agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam
akurasi tertentu (Keenan, 1991).
Kalibrasi Labu Takar
Pertama, labu takar dibersihkan dan dikeringkan dalam oven
selama 15 menit dengan suhu 100oC fungsi dikeringkan dalam oven
adalah untuk menghilangkan uap-uap air dan lebih steril. Lalu, setelah 15
menit labu takar dikeluarkan dari dalam oven dan diamkan sebentar di
luar. Kedua, labu takar dimasukkan ke dalam eksikator dengan tujuan
untuk menghilangkan sisa-sisa uap air yang mungkin tidak hilang saat
dikeringkan di dalam oven. Ketiga, labu takar ditimbang menggunakan
neraca analitik dan tunggu sampai angka berhenti. Keempat, labu takar
dikeluarkan dari neraca. Kelima, labu takar diisi dengan aquadest sampai
tanda batas. Keenam, labu takar yang berisi aquadest ditimbang kembali.
16

Terakhir, labu takar dihitung volume sebenarnya dan data yang diperoleh
dimasukkan ke dalam data pengamatan. Pada percobaan kalibrasi labu
takar 50 ml diperoleh bobot awal labu takar kosong adalah 32,031 gram,
sedangkan bobot labu takar yang berisi aquades adalah 81,541 gram,
sehingga diperoleh bobot aquades adalah 49,51 gram. Lalu, diperoleh
volume sebenarnya dari labu takar tersebut adalah 49,759 ml. Menurut
referensi volume sebenarnya labu takar yaitu 50 ml, selisih antara
keduanya yaitu 0,241 ml. Maka, hal ini tidak sesuai dengan toleransi yang
diizinkan yaitu 0,08 dan 0,16 ml.

Kalibrasi Buret
Pertama, buret diisi dengan aquadest sampai tanda batas. Kedua,
erlenmeyer kosong dibersihkan dan dikeringkan dalam oven selama 15
menit dengan suhu 100oC fungsi dikeringkan dalam oven adalah untuk
menghilangkan uap-uap air dan lebih steril. Lalu, setelah 15 menit
erlenmeyer dikeluarkan dari dalam oven dan diamkan sebentar di luar.
Ketiga, erlenmeyer dimasukkan ke dalam eksikator dengan tujuan untuk
menghilangkan sisa-sisa uap air yang mungkin tidak hilang saat
dikeringkan di dalam oven. Keempat, erlenmeyer kosong ditimbang
menggunakan neraca analitik dan tunggu sampai angka berhenti. Kelima,
erlenmeyer kosong dikeluarkan dari neraca. Keenam, aquadest
dikeluarkan dari buret 10 ml dan ditampung dalam erlenmeyer tersebut.
Ketujuh, erlenmeyer yang berisi aquadest ditimbang kembali. Terakhir,
erlenmeyer dihitung volume sebenarnya dan data yang diperoleh
dimasukkan ke dalam data pengamatan. Seperti tahap keenam percobaan
diulang, tetapi dengan jumlah air 0-20, 0-30, 0-40, dan 0-50 ml.
Pada percobaan kalibrasi buret 10 ml diperoleh bobot awal
erlenmeyer kosong adalah 111,688 gram, sedangkan bobot erlenmeyer
berisi aquades adalah 121,363 gram, sehingga diperoleh bobot aquades
adalah 9,675 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya dari buret tersebut
adalah 9,724 ml. Menurut referensi volume sebenarnya buret yaitu 10 ml,
17

selisih antara keduanya yaitu 0,276 ml. Maka, hasil ini tidak sesuai
dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,02.
Pada kalibrasi buret 20 ml, diperoleh bobot awal erlenmeyer
kosong adalah 111,688 gram, sedangkan bobot erlenmeyer berisi aquades
adalah 131,974 gram, sehingga diperoleh bobot aquades adalah 20,268
gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya dari buret tersebut adalah
20,388 ml. Menurut referensi volume sebenarnya buret yaitu 20 ml,
selisih antara keduanya yaitu 0,388 ml. Maka, hasil ini tidak sesuai
dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,03.
Pada kalibrasi buret 30 ml, diperoleh bobot awal diperoleh bobot
awal erlenmeyer kosong adalah 111,688 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 140,977 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 29,289 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari buret tersebut adalah 29,436 ml. Menurut referensi volume
sebenarnya buret yaitu 30 ml, selisih antara keduanya yaitu 0,564 ml.
Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,03.
Pada kalibrasi buret 40 ml, diperoleh bobot awal diperoleh bobot
awal erlenmeyer kosong adalah 111,688 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 151,327 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 39,639 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari buret tersebut adalah 39,838 ml. Menurut referensi volume
sebenarnya buret yaitu 40 ml, selisih antara keduanya yaitu 0,162 ml.
Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,04.
Pada kalibrasi buret 50 ml, diperoleh bobot awal diperoleh bobot
awal erlenmeyer kosong adalah 111,688 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 161,249 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 49,561 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari buret tersebut adalah 49,810 ml. Menurut referensi volume
sebenarnya buret yaitu 50 ml, selisih antara keduanya yaitu 0,19 ml.
Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,05.
18

Kalibrasi Pipet Mohr


Pertama, pipet mohr diisi dengan aquadest sampai tanda batas.
Kedua, erlenmeyer kosong dibersihkan dan dikeringkan dalam oven
selama 15 menit dengan suhu 100oC fungsi dikeringkan dalam oven
adalah untuk menghilangkan uap-uap air dan lebih steril. Lalu, setelah 15
menit erlenmeyer dikeluarkan dari dalam oven dan diamkan sebentar di
luar. Ketiga, erlenmeyer dimasukkan ke dalam eksikator dengan tujuan
untuk menghilangkan sisa-sisa uap air yang mungkin tidak hilang saat
dikeringkan di dalam oven. Keempat, erlenmeyer kosong ditimbang
menggunakan neraca analitik dan tunggu sampai angka berhenti. Kelima,
erlenmeyer kosong dikeluarkan dari neraca. Keenam, aquadest
dikeluarkan dari pipet mohr 5 ml dan ditampung dalam erlenmeyer
tersebut. Ketujuh, erlenmeyer yang berisi aquadest ditimbang kembali.
Terakhir, erlenmeyer dihitung volume sebenarnya dan data yang
diperoleh dimasukkan ke dalam data pengamatan. Seperti tahap keenam
percobaan diulang, tetapi dengan jumlah air 0-10, 0-15, 0-20, dan 0-25
ml.
Pada kalibrasi pipet mohr 5 ml, diperoleh bobot awal diperoleh
bobot awal erlenmeyer kosong adalah 103,882 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 108,842 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 4,960 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet mohr tersebut adalah 4,985 ml. Menurut referensi volume
sebenarnya pipet mohr yaitu 5 ml, selisih antara keduanya yaitu 0,015 ml.
Maka, hasil ini sesuai dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,015 dan
0,03 ml dan pipet mohr ini termasuk grade A dan AS.
Pada kalibrasi pipet mohr 10 ml, diperoleh bobot awal diperoleh
bobot awal erlenmeyer kosong adalah 103,882 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 113,832 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 9,95 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya dari
19

pipet mohr tersebut adalah 10 ml. Maka, hasil ini sesuai dengan referensi
yaitu 10 ml.
Pada kalibrasi pipet mohr 15 ml diperoleh bobot awal diperoleh
bobot awal erlenmeyer kosong adalah 103,882 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 118,732 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 14,85 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet mohr tersebut adalah 14,925 ml. Menurut referensi volume
sebenarnya pipet mohr yaitu 15 ml, selisih antara keduanya yaitu 0,075
ml. Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,02
dan 0,04 ml.
Pada kalibrasi pipet mohr 20 ml, diperoleh bobot awal diperoleh
bobot awal erlenmeyer kosong adalah 103,882 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 123,842 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 19,96 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet mohr tersebut adalah 20,060 ml. Menurut referensi volume
sebenarnya pipet mohr yaitu 20 ml, selisih antara keduanya yaitu 0,06 ml.
Maka, hasil ini sesuai dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,03 dan 0,06
ml dan pipet mohr ini termasuk dalam grade B.
Pada kalibrasi pipet mohr 25 ml, diperoleh bobot awal diperoleh
bobot awal erlenmeyer kosong adalah 103,882 gram, sedangkan bobot
erlenmeyer berisi aquades adalah 128,772 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 24,89 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet mohr tersebut adalah 25,015 ml. Menurut referensi volume
sebenarnya pipet mohr yaitu 25 ml, selisih antara keduanya yaitu 0,015
ml. Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan yaitu 0,03
dan 0,06 ml.

Kalibrasi Pipet Volumetrik


Pertama, pipet volumetrik diisi dengan aquadest sampai tanda
batas. Kedua, erlenmeyer kosong dibersihkan dan dikeringkan dalam
20

oven selama 15 menit dengan suhu 100oC fungsi dikeringkan dalam oven
adalah untuk menghilangkan uap-uap air dan lebih steril. Lalu, setelah 15
menit erlenmeyer dikeluarkan dari dalam oven dan diamkan sebentar di
luar. Ketiga, erlenmeyer dimasukkan ke dalam eksikator dengan tujuan
untuk menghilangkan sisa-sisa uap air yang mungkin tidak hilang saat
dikeringkan di dalam oven. Keempat, erlenmeyer kosong ditimbang
menggunakan neraca analitik dan tunggu sampai angka berhenti. Kelima,
erlenmeyer kosong dikeluarkan dari neraca. Keenam, aquadest
dikeluarkan dari pipet volumetrik 10 ml dan ditampung dalam
erlenmeyer tersebut. Ketujuh, erlenmeyer yang berisi aquadest ditimbang
kembali. Terakhir, erlenmeyer dihitung volume sebenarnya dan data
yang diperoleh dimasukkan ke dalam data pengamatan. Seperti tahap
keenam percobaan diulang, tetapi dengan jumlah air 0-20, 0-30, 0-40, dan
0-50 ml.
Pada kalibrasi pipet volumetrik 10 ml, diperoleh bobot awal
diperoleh bobot awal erlenmeyer kosong adalah 105,91 gram, sedangkan
bobot erlenmeyer berisi aquades adalah 115,92 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 10,01 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet volumetrik tersebut adalah 10,060 ml. Menurut referensi
volume sebenarnya pipet volumetrik yaitu 10 ml, selisih antara keduanya
yaitu 0,06 ml. Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan
yaitu 0,02 dan 0,04 ml.
Pada kalibrasi pipet volumetrik 20 ml, diperoleh bobot awal
diperoleh bobot awal erlenmeyer kosong adalah 105,91 gram, sedangkan
bobot erlenmeyer berisi aquades adalah 125,86 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 19,95 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet volumetrik tersebut adalah 20,050 ml. Menurut referensi
volume sebenarnya pipet volumetrik yaitu 20 ml, selisih antara keduanya
yaitu 0,05 ml. Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang diizinkan
yaitu 0,02 dan 0,04 ml.
21

Pada kalibrasi pipet volumetrik 30 ml, diperoleh bobot awal


diperoleh bobot awal erlenmeyer kosong adalah 105,91 gram, sedangkan
bobot erlenmeyer berisi aquades adalah 135,92 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 30,01 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet volumetrik tersebut adalah 30,161 ml. Menurut referensi
volume sebenarnya pipet volumetrik yaitu 30 ml, selisih antara keduanya
yaitu 0,161 ml. Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang
diizinkan yaitu 0,03 dan 0,06 ml.
Pada kalibrasi pipet volumetrik 40 ml, diperoleh bobot awal
diperoleh bobot awal erlenmeyer kosong adalah 105,91 gram, sedangkan
bobot erlenmeyer berisi aquades adalah 145,32 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 39,41 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet volumetrik tersebut adalah 39,608 ml. Menurut referensi
volume sebenarnya pipet volumetrik yaitu 40 ml, selisih antara keduanya
yaitu 0,392 ml. Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang
diizinkan yaitu 0,03 dan 0,06 ml.
Pada kalibrasi pipet volumetrik 50 ml, diperoleh bobot awal
diperoleh bobot awal erlenmeyer kosong adalah 105,91 gram, sedangkan
bobot erlenmeyer berisi aquades adalah 155,32 gram, sehingga diperoleh
bobot aquades adalah 49,41 gram. Lalu, diperoleh volume sebenarnya
dari pipet volumetrik tersebut adalah 49,658 ml. Menurut referensi
volume sebenarnya pipet volumetrik yaitu 50 ml, selisih antara keduanya
yaitu 0,342 ml. Maka, hasil ini tidak sesuai dengan toleransi yang
diizinkan yaitu 0,05 dan 0,010 ml.
Berdasarkan data pengamatan, dapat dilihat bahwa volume
sebenarnya dari alat ukur tidak selalu sesuai dengan toleransi alat ukur
tersebut. Lalu, hasil yang diperoleh pun tidak jauh berbeda dari volume
alat tersebut, seperti labu takar 50 ml diperoleh volume sebenarnya
adalah 49,759 ml. Perbedaan hasil volume sebenarnya dengan toleransi
dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
22

1. Prosedur, kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur


standar yang telah diakui. Ketidakpahaman atau kesalahan dalam
memahami prosedur akan mempengaruhi hasil yang tidak tepat.
Pengesetan sistem harus teliti sesuai dengan aturan pemakaian
alat, agar kesalahan dapat dihindari (Mukaromah, 2009).
2. Kalibrator, kalibrator harus mampu telusuri ke standar nasional
atau internasional. Tanpa memiliki ketelusuran hasil kalibrasi
tidak akan diakui pihak lain. Demikian pula kalibrator harus teliti,
cermat dan stabil harus setingkat lebih baik daripada alat yang
dikalibrasi (Mukaromah, 2009).
3. Kesalahan dalam pengukuran (Indra, 2014).
4. Kurang teliti dalam pengukuran (Indra, 2014).
5. Suhu, suhu sangat berpengaruh dalam kalibrasi karena volume
sebenarnya dari suatu alat pengukur volume akan disesuaikan
dengan suhunya (Indra, 2014).
6. Gaya tekan udara, pada suhu tertentu kalibrasi tergantung pada
tekanan barometer. Satu wadah dengan volume besar, beratnya
akan lebih kecil apabila ditimbang di ruang hampa udara
(Mukaromah, 2009).
7. Pemuaian dari kaca, kesalahan kalibrasi yang lain dapat
disebabkan oleh pemuaian dari alat gelas itu sendiri maupun
larutan didalamnya (Mukaromah, 2009).
V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Dapat melakukan teknik kalibrasi alat pengukur volume.

2. Dapat menentukan volume sebenarnya labu takar, buret, pipet


volumetrik, dan pipet Mohr.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah pastikan alat sudah
dibersihkan dengan benar, alat sudah kering sepenuhnya, tidak ada
sisa zat-zat kotor atau uap air yang bisa menyebabkan hasil
perhitungan berbeda, dan lakukan percobaan secara duplo atau triplo.

23
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, H. 2007. Kimia Larutan. PT. Citra Aditia Bakti, Bandung.

Alan, M. 2001. Measurement and instrumentation principle. Butterworth-


Heinemann.

ASTM E288-94, 1998. Standard Specification for Laboratory Glass Volumetric


Flasks.

Fatimah, S. 2003. Kalibrasi dan Perawatan Spektrofotometer UV-VIS. Bandung :


FMIPA UPI.

Hadi, A. 2007. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025/2005 Persyaratan


Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.
Gramedia. Jakarta.

Hadi., A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. PT.


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ibrahim, T. 1998. Peneraan Timbangan Buku-1. Widyasiswara Utama Pratama:


Bandung.

Indra, 2014. Sumber Kesalahan dalam Pengukuran. [online]. http://sumber-


kesalahan-dalam-pengukuran [14 Oktober 2018].

ISO, I. S. 2005. ISO/IEC 17025 (Versi Bahasa Indonesia) Persyaratan Umum


Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.

ISO, I. S. 2008. Laboratory Glassware- Single Volume Pipettes.

Keenan, 1991. Ilmu Kimia untuk University Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Mukaromah, 2009. Petunjuk Praktikum Dasar Kimia Analitik. Semarang: IAIN


Walisongo Semarang.

24
25

Pradyot., P. 2004. Dean’s Analytical Chemistry Handbook Second Edition. New


York: McGraw-Hill Comp.

Rouessac Francis, A. R. 2007. Chemical Analysis: Modern Instrumentation


Methods and Techniques Second Edition.West Sussex: John Wiley & Sons,
Ltd.

Thomas., P. 2003. Quality Engineering Handbook. New York: CRC Press.

Anda mungkin juga menyukai