Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN LIKUIDITAS PERBANKAN SYARIAH

Oleh: Elfadhli*

Abstract: There are some factors to be concerned and anticipated by the bank morder to maintain
the bank liquidity. It must be realised that Islamic banking is a new beginning
industry, it still unable to be a leader in industry of banking particular in Indonesia.
Based on that reality, there fare in this liquidity issue, beside being competitive to other
Islamic banking, this competition also happen to conventional banking. There are three
ways of anticipating and overcoming the problem of liquidity if we relate it to the efforts
of developing Islamic banking, customer needs, profesionality, profitability rate and
obedient to the Islamic system : to boost the education and the socialization of Islamic
banking specially explaining about economic aspects and Islamic values system to the
society, to revise and to enhance work of Islamic banking, and to strengthen the
coordination, communication and understanding of customer and bisnis partner, to
identity some rationale customer in the bank, and to desain bank portofolio include the
instrument liquid.

Kata kunci: likuiditas bank, kompetitif, tingkat bagi hasil, kinerja perbankan syariah

PENDAHULUAN negara besar membuat perbankan di


Indonesia harus meningkatkan ting-
K risis di sektor keuangan yang
terjadi pada dekade terakhir ini kat kehati-hatiannya terkait dengan
dampak dari risiko likuiditas ter-
telah membawa dampak yang luas,
pada pasar surat-surat berharga, sebut. Salah satunya dengan mem-
pada sektor perbankan dan lebih perketat aturan main pembukaan
jauh lagi pada sektor riil. Letter of Credit bagi eksportir Indo-
Dengan bangkrutnya beberapa nesia dimana dana talangan yang
Bank Investasi besar di dunia dan dikeluarkan oleh perbankan berku-
perbankan di negara-negara besar rang, karena kecenderungan me-
melakukan write down atas aset-aset ningkatnya faktor risiko yang tinggi
yang terkena dampak krisis subprime di negara-negara penginpor.
mortgage dan turunannya, maka Di sisi lain, di tengah ketatnya
likuiditas di pasar keuangan global likuiditas global, Bank Indonesia
menjadi kering dan terganggu. memberikan insentif bagi dunia
Dunia perbankan dan keuangan di usaha dengan menurunkan angka
Indonesia, meskipun tidak memiliki Giro Wajib Minimum sehingga
exposure terhadap aset subprime meningkatkan likuiditas di kalangan
mortgage secara langsung, namun perbankan. Namun dengan meng-
jatuhnya perbankan di negara- ambil salah satu contoh mengenai
* Penulis adalah Staf Pengajar pada Jurusan Syariah STAIN Batusangkar
49
50 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)

pengetatan aturan main Letter of uang yang mereka titipkan dijamin


Credit, dunia perbankan tampaknya keamanannya. Dengan demikian,
masih berhati-hati dalam meman- agar bisa memberikan keamanan
faatkan longgarnya likuiditas ter- kepada para nasabah, maka bank
sebut. tersebut haruslah likuid.
Dari gambaran tersebut, ter- Kajian mengenai likuiditas di
lihat bahwa kebijakan otoritas mo- dunia perbankan, merupakan satu
neter dan juga gejolak perekonomian keharusan yang harus dilakukan,
global maupun nasional berpenga- baik itu oleh pihak perbankan, prak-
ruh terhadap kebijakan internal tisi keuangan, ataupun pihak-pihak
kalangan perbankan dimana tujuan- ketiga yang berencana menitipkan
nya adalah untuk menjaga kelang- dananya di bank. Pentingnya pe-
sungan hidup industri perbankan itu nilaian atas likuiditas suatu bank,
sendiri. merupakan salah satu cara untuk
Manajemen aset dan liabilities bisa menentukan apakah bank ter-
dalam dunia perbankan adalah hal sebut dalam kondisi yang sehat,
yang utama untuk menjaga ke- cukup sehat, kurang sehat, dan tidak
langsungan tersebut. Beberapa tuju- sehat.
an dari manajemen aset dan lia- Salah satu penyebab kebang-
bilities adalah untuk mencapai per- krutan suatu bank adalah karena
tumbuhan bank yang wajar, pen- ketidakmampuannya dalam meme-
dapatan yang maksimal, menjaga nuhi kebutuhan likuiditasnya. Oleh
likuiditas yang memadai, memben- karena itu, likuiditas yang tersedia
tuk cadangan, memelihara dana harus cukup sehingga tidak meng-
masyarakat dan memenuhi kebutuh- ganggu kebutuhan operasional. Saat
an masyarakat akan kredit. Berkaitan dilanda krisis moneter tahun 1998-
dengan pencapaian tujuan tersebut, 1999, banyak sekali bank yang ter-
maka manajemen likuiditas di in- likuidasi. Pada tanggal 13 Maret 1999
dustri perbankan yang menjadi bagi- saja, setidaknya ada 31 bank yang
an dari manajemen aset dan dilikuidasi oleh pemerintah, antara
liabilities adalah hal yang harus lain: BDNI, Budi Int'l, Centris, Deka,
dilakukan untuk menjaga tingkat Dana Asia, Dewa Rutji, Dana
profitabilitas bank dan menjaga Hutama, BDI, Intan, Hokindo,
kepercayaan masyarakat. Indotrade, Kredit Asia, Modern,
Secara umum tugas utama Namura Int'l, Putra Surya Perkasa,
bank adalah menghimpun dana dari Pelita, Pesona, Surya, Subentra, SGP,
masyarakat dalam bentuk simpanan. Tata, Yama, BUN, Uppindo, Aspac,
Kemudian dana yang telah terkum- Orient, BCD, Hastin, Ganesha,
pul tersebut disalurkan kembali Harda Int'l, Aken. Hal ini kemudian
kepada masyarakat dalam bentuk menyebabkan tingkat kepercayaan
pinjaman (kredit), serta memberikan masyarakat menjadi berkurang, atau
jasa-jasa bank lainnya. Untuk bisa bisa dikatakan menjadi hilang.
menghimpun dana dari masyarakat, Lantas mereka beramai-ramai me-
maka bank memiliki keharusan narik dananya dari bank. Yang
untuk meyakinkan nasabah bahwa terjadi kemudian adalah banyak
Elfadhli, Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah 51

sekali bank yang gulung tikar, di- d. Memberikan fleksibilitas dalam


akuisisi, dimerger dan lain sebagai- meraih kesempatan investasi
nya. (Merza Gamal, 2004: 5) menarik yang menguntungkan.
Salah satu alat ukur yang Dalam terminologi keuangan
utama yang bisa digunakan untuk dan perbankan terdapat banyak
menentukan kondisi suatu bank pengertian mengenai likuiditas, be-
dikenal dengan nama analisis berapa diantaranya dapat disebut-
CAMEL. Analisis ini terdiri dari kan sebagai berikut ´/LNXLGLWDV
aspek-aspek: Pertama, Capital, yakni adalah kemampuan bank untuk
penilaian terhadap kewajiban penye-
memenuhi kemungkinan ditariknya
diaan modal minimum yang dimiliki deposito/simpanan oleh deposan/
bank. Kedua, Kualitas Aset, yakni SHQLWLSµ 'HQJDQ NDWD ODLQ PHQXUXW
menilai jenis-jenis asset yang dimiliki definisi ini, suatu bank dikatakan
suatu bank. Ketiga, Kualitas Mana- likuid apabila dapat memenuhi
jemen, yakni penilaian terhadap kewajiban penarikan uang dari pada
kualitas manusianya dalam menge- penitip dana maupun dari para
lola bank, bisa dilihat dari segi pen- peminjam /debitur.
didikan, pengalaman para karya-
´/LNXLGLWDV DGDODK NHPDPSXDQ
wannya, dan lain-lain. Keempat,
bank untuk memenuhi kewajiban
Earning, yakni penilaian terhadap
hutang-hutangnya, dapat memba-
kemampuan bank dalam meningkat-
yar kembali semua deposannya,
kan keuntungan. Kelima, Likuiditas,
serta dapat memenuhi permintaan
yakni penilaian atas kemampuan
kredit yang diajukan para debitur
bank untuk membayar semua utang-
WDQSD WHUMDGL SHQDQJJXKDQ µ
nya, terutama utang jangka pendek.
Pengertian likuiditas bank ada-
(Veithzal Rivai, 2009: 819)
lah kemampuan bank untuk me-
menuhi kewajibannya, terutama ke-
PENGERTIAN LIKUIDITAS wajiban dana jangka pendek. Dari
sudut aktiva, likuiditas adalah ke-
Secara umum, pengertian li-
mampuan untuk mengubah seluruh
kuiditas adalah kemampuan untuk
aset menjadi bentuk tunai (cash),
memenuhi kebutuhan dana (cash
sedangkan dari sudut pasiva, li-
flow) dengan segera dan dengan
kuiditas adalah kemampuan bank
biaya yang sesuai, dimana fungsi
memenuhi kebutuhan dana melalui
dari likuditas secara umum untuk:
peningkatan portofolio liabilitas.
a. Menjalankan transaksi bisnisnya
(Siamat Dahlan, 2003: 102)
sehari-hari
Dalam terminologi yang ham-
b. Mengatasi kebutuhan dana yang
pir sama, dapat disebutkan bahwa
mendesak
´OLNXLGLWDV DGDODK NHPDPSXDQ EDQN
c. Memuaskan permintaan nasa-
untuk menyediakan saldo kas dan
bah akan pinjaman
saldo harta likuid yang lain untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya,
khususnya untuk:
52 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)

1. Menutup jumlah reserves cermin dari peraturan bank Indo-


required. nesia yang menetapkan likuiditas
2. Membayar chek, giro berbunga, sebagai salah satu dari delapan
tabungan dan deposito ber- risiko yang harus dikelola oleh bank.
jangka milik nasabah yang (Anto, Manajemen Likuiditas Perbankan
diuangkan kembali. Syariah. 2010. Akses: 25 Maret 2010.
3. Menyediakan dana kredit yang http://ekisonline.com/index2.php?
diminta calon debitur sehat, option=com_content&do_pdf=1&id=
sebagai bukti bahwa mereka 194).
tidak menyimpang dari kegiat- Konsep likuiditas didalam
an utama bank yaitu pemberian dunia bisnis diartikan sebagai ke-
kredit. mampuan menjual asset dalam
4. Menutup berbagai macam ke- waktu singkat dengan kerugian yang
wajiban segera lainnya. paling minimal. Tetapi pengertian
5. Menutup kebutuhan biaya likuiditas dalam dunia perbankan
operasional perusahaan. lebih kompleks dibanding dengan
dunia bisnis secara umum. Dari
Berdasarkan pengertian-pe-
sudut aktiva, likuiditas adalah ke-
ngertian tersebut di atas dapat
mampuan untuk mengubah seluruh
disimpulkan secara singkat bahwa
aset menjadi bentuk tunai (cash),
likuiditas adalah kemampuan suatu
sedangkan dari sudut pasiva, likui-
bank atau suatu perusahaan untuk
ditas adalah kemampuan bank me-
memenuhi kewajiban-kewajiban
menuhi kebutuhan dana melalui
jangka pendeknya. Sedangkan pe-
peningkatan portofolio liabilitas.
ngertian manajemen likuiditas me-
Secara garis besar manajemen
nurut beberapa pakar perbankan
likuiditas terdiri dari dua bagian,
adalah sebagai berikut:
yaitu; pertama, memperkirakan ke-
¾ 'XDQH % *UDGG\ µ0DQDMHPHQ
butuhan dana, yang berasal dari
likuiditas melibatkan perkiraan
penghimpunan dana (deposit inflow)
permintaan dana oleh masya-
dan untuk penyaluran dana (fund out
rakat dan penyediaan cadang-
flow) dan berbagai komitmen pem-
an untuk memenuhi semua
biayaan (finance commitments).
NHEXWXKDQµ
Bagian kedua dari manajemen
¾ Oliver G Wood µ0DQDMHPHQ
likuiditas adalah, bagaimana bank
likuiditas melibatkan perkiraan
bisa memenuhi kebutuhan likuidi-
kebutuhan dan penyediaan kas
tasnya. Oleh karena itu bank harus
secara terus menerus baik
mampu mengidentifikasi karakter-
kebutuhan jangka pendek atau
istik setiap produk bank baik disisi
musiman atau kebutuhan jang-
aktiva maupun passiva serta faktor-
ND SDQMDQJµ
faktor yang mempengaruhinya.
Likuiditas merupakan suatu Kelebihan dan kekurangan li-
hal yang sangat penting bagi bank kuiditas sama-sama memiliki dam-
untuk dikelola dengan baik karena pak kepada bank. Jika bank terlalu
akan berdampak kepada profiita- konservatif mengelola likuiditas
bililitas serta business sustainibility dalam pengertian terlalu besar me-
dan continuity. Hal itu juga ter- melihara likuiditas akan meng-
Elfadhli, Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah 53

akibatkan profitabilitas bank men- dasarkan prediksi pembiayaan


jadi rendah walaupun dari sisi dan prediksi pertumbuhan dana,
liquidity shortage risk akan aman. termasuk mencermati tingkat
Sebaliknya jika bank menganut fluktuasi dana.
pengelolaan likuiditas yang agresif x Ketepatan dalam mengatur struk-
maka cenderung akan dekat dengan tur dana termasuk kecukupan
liquidity shortage risk akan tetapi dana-dana non PLS.
memiliki kesempatan untuk mem- x Ketersediaan aset yang siap di-
peroleh profit yang tinggi. Shortage konversikan menjadi kas.
liquidity risk akan menyebabkan x Kemampuan menciptakan akses
dampak serius terhadap business ke pasar antar bank atau sumber
contuinity dan business sustainibility. dana lainnya, termasuk fasilitas
lender of last resort.
RISIKO LIKUIDITAS Apabila kesenjangan tersebut
cukup besar maka akan menurunkan
Bank wajib menyediakan likui-
kemampuan Bank untuk memenuhi
ditas tersebut dengan cukup dan
kewajibannya pada saat jatuh tempo.
mengelolanya dengan baik, karena
Oleh karena itu untuk meng-
apabila likuiditas tersebut terlalu
antisipasi terjadinya risiko likuiditas,
kecil maka akan mengganggu ke-
maka diperlukan manajemen likui-
giatan operasional bank, namun
ditas, yang mana pengelolaan likui-
demikian likuiditas juga tidak boleh
ditas bank juga merupakan bagian
terlalu besar, karena apabila jumlah
dari pengelolaan liabilitas.
likuditas terlalu besar maka akan
Dalam mengantisipasi terjadi-
menurunkan efisiensi bank sehingga
nya Risiko Likuditas, aktivitas
berdampak pada rendahnya tingkat
Manajemen Risiko yang umumnya
profitabilitas. Dalam hal Bank tidak
ditetapkan oleh Bank antara lain
mampu memenuhi kebutuhan dana
adalah :
dengan segera untuk memenuhi ke-
a. Melaksanakan monitoring secara
butuhan transaksi sehari-hari mau-
harian atas besarnya penarikan
pun guna memenuhi kebutuhan
dana yang dilakukan oleh nasa-
dana yang mendesak maka mun-
bah baik berupa penarikan me-
cullah risiko likuditas.
lalui kliring maupun penarikan
Risiko Likuditas adalah risiko
tunai.
terjadinya kerugian yang merupakan
b. Melaksanakan monitoring secara
akibat dari adanya kesenjangan
harian atas semua dana masuk
antara sumber pendanaan yang pada
baik melalui incoming transfer
umumnya berjangka pendek dan
maupun setoran tunai nasabah.
aktiva yang pada umumnya ber-
c. Membuat analisa sensitivitas li-
jangka panjang. Besar kecilnya risiko
kuiditas Bank terhadap skenario
likuditas ditentukan antara lain:
penarikan dana berdasarkan pe-
x Kecermatan dalam perencanaan ngalaman masa lalu atas pe-
arus kas atau arus dana ber- narikan dana bersih terbesar yang
54 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)

pernah terjadi dan membanding- MANAJEMEN LIKUIDITAS


kannya dengan penarikan dana Menurut beberapa pakar per-
bersih rata-rata saat ini. Dari bankan pengertian manajemen
analisa tersebut dapat diketahui likuiditas adalah sebagai berikut:
tingkat ketahanan likuiditas bank. (Benton E Gup and James.W.
d. Selanjutnya Bank menetapkan Kolari, 2005: 109)
secondary reserve untuk menjaga Duane B Graddy: µ 0DQDMHPHQ
posisi likuiditas Bank, antara lain likuiditas melibatkan perkiraan per-
menempatkan kelebihan dana ke mintaan dana oleh masyarakat dan
dalam instrumen keuangan yang penyediaan cadangan untuk memenuhi
likuid. VHPXD NHEXWXKDQµ
e. Menetapkan kebijakan Cash Oliver G Wood µ0DQDMHPHQ
Holding Limit pada kantor-kantor likuiditas melibatkan perkiraan kebutuh-
cabang Bank. Melaksanakan fung- an dan penyediaan kas secara terus
si ALCO (Asset & Liability menerus baik kebutuhan jangka pendek
Committee) untuk mengatur atau musiman atau kebutuhan jangka
tingkat bunga dalam usahanya. SDQMDQJµ.
f. Meningkatkan/menurunkan Manajemen Likuiditas Bank
sumber dana tertentu. adalah suatu proses pengendalian
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, dari alat-alat likuid yang mudah
M.B.A dkk dalam bukunya ´Bank ditunaikan guna memenuhi semua
and Financial Institution Management kewajiban bank yang segera harus
Conventional and Syariah Systemµ dibayar, (Muchdarsyah Sinungan,
mengkategorikan risiko likuiditas 1992: 75). Manajemen likuiditas
sebagai berikut: adalah menegelola bagaimana bank
™ Risiko Likuiditas Pasar, yaitu dapat memenuhi baik kewajiban
risiko yang timbul karena bank yang sekarang maupun kewajiban
tidak mampu melakukan offsetting yang akan datang bila terjadi pe-
posisi tertentu dengan harga narikan atau pelunasan asset liability
pasar karena kondisi likuiditas yang sesuai dengan perjanjian atau
pasar yang tidak memadai atau yang belum diperjanjikan,
terjadi gangguan di pasar (market (Muhamad, 2004 : 66).
disruption). Untuk menjaga posisi ke-
™ Risiko Likuiditas Pendanaan, ya- uangan agar tetap likuid perusahaan
itu risiko yang timbul karena bank menyisihkan sebagian uang tunai-
tidak mampu mencairkan asset- nya yang disertai dengan sebagian
nya atau memperoleh pendanaan kekayaan yang mudah dicairkan
dari sumber dana lain. menjadi uang untuk keperluan
Risiko likuiditas dapat melekat likuiditas. Kekayaan yang mudah
pada aktivitas fungsional penye- dicairkan disebut current asset se-
dian dana, treasury, investasi, dangkan kewajiban yang harus di-
kegiatan pendanaan, dan instru- bayar dan datang sewaktu-waktu
ment hutang. disebut juga current liabilities.
Tujuan manajemen likuiditas
adalah: (Pramuharjo: 2005)
Elfadhli, Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah 55

a) Menjaga posisi likuiditas bank bank syariah. Adapun kendala-ken-


agar selalu berada pada posisi dala tersebut antara lain yaitu:
yang ditentukan oleh otoritas a. Kurangnya akses untuk memper-
moneter yakni Bank Indonesia. oleh pendanaan jangka pendek.
b) Mengelola alat likuid agar selalu b. Kurangnya akses ke pasar uang
dapat memenuhi semua kebutuh- sehingga bank syariah hanya da-
an cash flow termasuk kebutuhan pat memelihara likuiditas dalam
yang tidak dapat diperkirakan. bentuk kas.
c) Memperkecil terjadinya idle fund c. Kendala operasional, kesulitan
(dana yang menganggur). dalam mengendalikan likuiditas-
d) Menjaga posisi likuiditas dan pro- nya secara efisien, sebagai contoh
yeksi arus kas agar selalu dalam tidak tersedianya kesempatan
posisi aman investasi segera atas dana-dana
yang diterimanya, kesulitan men-
Fungsi dari manajemen likuidi-
cairkan dana investasi yang se-
tas salah satunya adalah untuk
dang berjalan sehingga berakibat
memberikan keyakinan kepada para
bank-bank Islam menahan alat
penyimpan dana bahwa deposan
likuidnya dalam jumlah besar di-
dapat menarik sewaktu-waktu dana-
bandingkan dengan rata-rata per-
nya atau pada saat jatuh tempo dana
bankan konvensional.
tersebut dapat ditarik. Oleh karena
itu bank wajib mempertahankan Untuk mengantisipasi masalah
sejumlah dana likuid agar bank da- tersebut, ada beberapa pilihan yang
pat memenuhi kewajibannya ter- kebanyakan dilakukan oleh penge-
sebut. lola bank-bank Islam yang bersifat
darurat yaitu:
a. Mengupayakan dana di pasar
PENGELOLAAN LIKUIDITAS
uang antar bank berdasarkan
BANK SYARIAH
prinsip syariah dengan meng-
Baik bank konvensional mau- gunakan berbagai instrumen pa-
pun bank syariah wajib mengelola sar uang yang tersedia di pasar
likuiditasnya, karena pengelolaan uang tersebut.
likuditas tersebut diperlukan untuk b. Mengambil bunga dan meng-
memenuhi kewajiban bank terutama gunakannya untuk tujuan sosial
kewajiban jangka pendek. Namun berdasarkan fatwa.
demikian terdapat beberapa kendala c. Menginvestasikan dalam bentuk
dalam pengelolaan likuiditas dalam emas dan atau logam mulia lain-
Bank dengan berbasis Syariah (bank nya secara tunai dengan kontrak
Islam) apabila dibandingkan dengan berjangka.
bank konvensional, mengingat bank d. Menyimpan dananya di bank
dengan berbasis syariah, produk- konvensional tanpa menerima
produknya masih dibilang baru, bunga sebagai imbangan dari
seiring dengan usia berkembangnya servis yang diperolehnya.
56 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)

Strategi Pengelolaan Likuiditas tidak halal yang ditawarkan


Didalam memelihara likuiditas oleh Lembaga keuangan kon-
maka faktor ekstern harus diper- vensional.
hatikan dan diantisipasi. Harus b. Terus memperbaiki dan mening-
disadari bahwa perbankan syariah katkan kinerja bank Islam. Meng-
adalah industri yang masih dalam intensifkan dan fokus pada equity
tahap permulaan sehingga belum based financing daripada debt based
mampu menjadi pemimpin dalam financing akan menyebabkan me-
industri perbankan khususnya di ningkatnya profit jangka pendek
Indonesia. Berdasarkan kenyataan dan panjang. Saat ini terbuka
tersebut maka di dalam issue likuidi- kesempatan untuk menyalurkan
tas ini, disamping bersaing dengan equity based financing seperti joint
sesama bank syariah, persaingan financing untuk membiayai pro-
juga terjadi dengan bank konven- yek-proyek pemerintah dan swas-
sional yang sudah mapan. Untuk ta, membeli sukuk pemerintah
mengantisipasi dan mengatasi masa- atau corporate,dll. Menawarkan
lah likuiditas dikaitkan dengan return tinggi dan kompetitif ada-
upaya pengembangan bank syariah, lah salah satu cara memelihara
tuntutan deposan, profesionalitas, loyalitas segmen deposan rasional
tingkat profitabilitas dan kepatuhan juga untuk menarik deposan baru.
terhadap sistem syariah, bank sya- c. Memperkuat koordinasi, komuni-
riah harus melakukan hal-hal berikut kasi dan pengertian dengan de-
ini: posan/investor dan patner bisnis.
a. Menggiatkan pendidikan dan Terkait dengan pendekatan sya-
sosialisasi bank Islam khususnya riah terhadap risiko likuiditas,
menjelaskan tentang aspek-aspek proses mobilisasi dana dan proses
ekonomi dan sistem nilai keislam- penyaluran dana menyangkut tiga
an kepada masyarakat. Diharap- komponen penting yaitu:
kan dengan cara ini akan mem- 1) Tingkah laku masyarakat ka-
berikan dampak positif berikut: rena operasional bank syariah
1) Deposan/investor baru akan didasarkan pada amanah dan
datang mendeposit dananya ke berbagi risiko dengan patner
bank Islam. bisnis.
2) Peningkatan dana baru yang 2) Harmonisasi asset dan liability.
masuk akan meningkatkan ke- 3) Pengukuran dan monitoring
mampuan ekspansi bisnis Bank dana.
Islam dan suatu saat diharap- Secara singkat proses tersebut
kan mampu mewarnai industri dapat digambarkan pada bagan
perbankan. berikut ini:
3) Deposan tidak terpengaruh
dengan Return tinggi yang
Elfadhli, Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah 57

Bagan 1 : Sharia Approach on liquidity Risk Mitigation

Investors involment Risk sharing ,VODPLF %DQN¶V Risk sharing Business Partners,
in liquidity risk Involvement in stakeholders and international
mitigation Liquidity Risk involvement in liquidity Risk
Mitigation mitigation

Deposit source of Islamic Bank Real sector financing


fund

- Understanding of - Types of - Liquidity risk - Characteristic of - Liquid


Islamic banking product management deposit fitted to instruments
principle adjusted to (quantitative and types of preparation.
projects to be qualitative ) financing,
- Understanding of financed - External fund for
Islamic banking - Prudential - Matching emerging liquidity
operations and - Balancing of financing projects return risk (central bank,
consequences. financing allocation and with PLS government,
needed and decision. executing date, money market),
- Understanding of amount of
non Islamic fund to be - Supporting - Partners, - Insurance/takaful
activities collected information selection (due
(speculation,riba, from credit diligent), - Default mitigation
etc) - Managing bureau and credit behavior, ethics, policy (guarantee
maturity date rating company business in asset, third
of deposit prospects, etc. party guarantee,
products and - High profit rescheduling, etc)
projects orientation of - Joint financing to
financing portfolio minimize risk. - Reserve in capital
allocation (for
FRQVXPHU¶V - Monitoring and - International
confidence) cooperative intervaention
business (IDB, IIFM,etc)
management

Sharia compliance, Islamic Rules and Regulations, Religious Responsibility

d. Mengidentifikasi berapa ba- mengevaluasi dan mendeteksi


nyak deposan rational yang kemungkinan terjadinya kesu-
dimiliki bank. Salah satu cara litan likuiditas yang akan me-
untuk mengidentifikasi rational nimpa bank. Hal pertama yang
deposan adalah dengan meng- harus dilakukan adalah mene-
amati berapa banyak dari me- liti aliran dana untuk meng-
reka yang menarik dananya antisipasi mismatch asset²
dan memindahkan ke Bank likuiditas, menetapkan kebijak-
Konvensional ketika tingkat an internal mengenai ukuran
default dari partner bisnis, men-
suku bunga dari bank konven-
desain strategi menghadapi ma-
sional lebih tinggi dari return
salah likuiditas sekaligus struk-
yang dihasilkan oleh bank
tur birokrasi pengambilan ke-
Islam.
putusan didalam memenuhi
e. Membentuk satuan tugas atau
kebutuhan likuiditas yang
team khusus untuk memonitor,
mendesak.
58 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)

f. Menyiapkan kas dan cadangan desak bank dapat memohon bantuan


likuiditas untuk kondisi ter- likuiditas dari bank sentral. (Rifki
tentu. Bank membutuhkan li- Ismal, 2010. Islamic Banking Character-
kuiditas untuk transaksi reguler istics, Economic Condition and
maupun irreguler. Transaksi re- Liquidity Risk Problem Indonesia
guler adalah operasional sehari- Case: 2001 ² 2007, akses: 03 April
hari, sementara transaksi irre- 2010).
guler terdiri dari 2 hal;
1) Irreguler tetapi dapat di-
prediksi, PENENTUAN KEBUTUHAN
2) Irreguler dan tidak dapat LIKUIDITAS BANK SYARIAH
diprediksi. Pada umumnya kebutuhan
Kebutuhan likuiditas irreguler likuiditas bank ditentukan oleh ada-
yang dapat diprediksi diantaranya nya beberapa faktor yang meliputi:
adalah kewajiban menyediakan dana (Muhamad, 2005: 24)
untuk kebutuhan keuangan untuk Kewajiban reserve yang ditetapkan
operasional pemerintah yang biasa- oleh bank sentral.
nya sangat besar. Tetapi kebutuhan
likuiditas irreguler adalah penarikan Merupakan Giro Wajib Mini-
yang tiba-tiba oleh deposan dalam mum (GWM) yang merupakan ke-
jumlah besar yang disebabkan ke- tentuan Bank Indonesia. Giro Wajib
adaan tertentu. Minimum merupakan kewajiban
Mendisain portofolio bank ter- reserve (reserve requirement) yang
masuk instrumen yang likuid. ditetapkan oleh Bank Indonesia
Likuid instrumen tersebut siap sebesar prosentase dari Dana Pihak
setiap saat untuk dicairkan kapan- Ketiga (DPK). Perhitungan prosen-
pun dibutuhkan. Alternatif lain tase GWM dilakukan berdasarkan
adalah dengan mencari likuiditas jumlah harian saldo giro pada Bank
dari pasar uang syariah atau di- Indonesia dan rata-rata harian jum-
dalam keadaan yang sangat men- lah DPK sebagai berikut:

Jumlah Harian Saldo


Persentase GWM Rata-Rata DPK
Giro

Tanggal Tanggal Tanggal


1 s/d 7 1 s/d 7 16-23 bulan sebelumnya
8 s/d 15 8 s/d 15 24-s/d akhir bulan sebelumnya
16 s/d 23 16 s/d 23 1-7 bulan yang sama
24 s/d akhir bulan 24 s/d akhir bulan 8-15 bulan yang sama

Dana Pihak Ketiga meliputi rupiah meliputi kewajiban kepada


seluruh DPK dalam rupiah ataupun pihak ketiga yang terdiri dari:
valuta asing pada seluruh kantor ‡ *LUR ZDGL·DK
bank yang bersangkutan di Indo- ‡ Tabungan mudharabah
nesia. DPK Bank dalam bentuk ‡ Deposito investasi mudharabah
‡ Kewajiban lainnya
Elfadhli, Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah 59

DPK dalam rupiah tersebut 9 Bank yang memiliki DPK > Rp


tidak termasuk dana yang diterima 10 trilyun sampai dengan Rp 50
oleh Bank Syariah atau Unit Usaha trilyun wajib memelihara
Syariah dari Bank Indonesia dan GWM tambahan dalam rupiah
Bank Perkreditan Rakyat. sebesar 2% dari DPK.
DPK Bank dalam bentuk valuta 9 Bank yang memiliki DPK > Rp
asing meliputi kewajiban dalam 50 trilyun wajib memelihara
valuta asing kepada pihak ketiga GWM tambahan dalam rupiah
termasuk bank dan Bank Indonesia sebesar 3% dari DPK.
yang terdiri dari: b. Bagi bank yang memiliki rasio
‡ *LUR ZDGL·DK pembiayaan dalam rupiah terha-
‡ Deposito investasi mudharabah dap DPK sebesar 80% atau lebih,
‡ Kewajiban lainnya dan atau yang memiliki DPK
Formula perhitungan GWM : dalam rupiah sampai dengan
Rp.1.000.000.000.000,- tidak di-
GWM Rupiah = 5% x DPKt-2 kenakan tambahan GWM.
GWM Valas = 3% x DPKt-2
Karena GWM adalah ketentuan
DPKt-2 : rata-rata harian jumlah DPK yang ditetapkan Bank Indonesia,
bank dalam satu masa laporan untuk maka pelanggaran GWM akan di-
periode dua masa laporan sebelumnya kenakan sanksi. Pelanggaran GWM
terjadi apabila saldo harian Rekening
Sebelum diterbitkannya Per-
Giro Bank pada Bank Indonesia
aturan Bank Indonesia mengenai
kurang dari saldo harian Rekening
ketentuan Giro Wajib Minimum
Giro Bank yang telah ditetapkan
yang terbaru tahun 2008, pada tahun
untuk pemenuhan GWM.
2004 Bank Indonesia menentukan
Sanksi yang dikenakan pada
GWM untuk mata uang rupiah
Bank Syariah jika terjadi pelang-
adalah 5% dari Dana Pihak Ketiga,
garan GWM adalah:
sedangkan GWM valuta asing
a. Sebesar 125% dari tingkat indikasi
adalah 3% dari Dana Pihak Ketiga.
imbalan Pasar Uang Antar Bank
Selain itu terdapat ketentuan tam-
Syariah (PUAS) jika terjadi pe-
bahan untuk Bank Syariah sebagai
langgaran GWM dan rekening
berikut:
giro rupiah bank bersaldo positif.
a. Bagi bank yang rasio pembiayaan
b. Sebesar 125% dari tingkat indikasi
dalam rupiah terhadap DPK ku-
imbalan PUAS atas kekurangan
rang dari 80%, mendapat tam-
GWM ditambah 150% dari tingkat
bahan perhitungan GWM sebagai
indikasi imbalan PUAS atas saldo
berikut:
negative.
9 Bank yang memiliki DPK > Rp
c. Sebesar 0.04% per hari kerja yang
1 trilyun sampai dengan Rp 10
berdasarkan pada selisih antara
trilyun wajib memelihara
saldo harian Rekening Giro valuta
GWM tambahandalam rupiah
asing bank pada Bank Indonesia
sebesar 1% dari DPK.
yang wajib dipelihara dengan
60 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)

saldo harian Rekening Giro valuta suatu Bank Garansi, maka jika nasa-
asing Bank yang dicatat pada bah yang memegang bank Garansi
sistem akuntansi Bank Indonesia tersebut wanprestasi terhadap mitra
yang dibayarkan dalam bentuk kerjanya, maka komitmen Bank
rupiah dengan menggunakan Syariah untuk menjamin wanpres-
kurs transksi Bank Indonesa pada tasi tersebut harus dilaksanakan. Jika
hari terjadinya pelanggaran. hal ini terjadi, maka dibutuhkan
kecukupan dana untuk memenuhi
Tipe dana yang Ditarik oleh Bank komitmen tersebut. Sebaliknya jika
Dilihat dari waktu penarikan- Bank Syariah tidak mampu meme-
nya, maka pada Bank Syariah atau nuhi komitmen tersebut karena
Unit Usaha Syariah terdapat dua kesulitan likuiditas, maka kepercaya-
jenis, yakni dana yang ditarik se- an nasabah pemegang bank garansi
waktu-waktu meliputi tabungan dan tersebut akan jatuh, dan selanjutnya
JLUR ZDGL·DK VHUWD GDQD \DQJ GLWDULN akan berpengaruh kepada keper-
pada saat jatuh tempo meliputi cayaan masyarakat terhadap Bank
investasi mudharabah. Syariah tersebut. Selain itu, Bank
Untuk memperkirakan jumlah Syariah juga akan dihadapkan pada
penarikan pada tabungan dan giro tuntutan ganti rugi yang dapat
ZDGL·DK %DQN 6\DULDK DWDX 8QLW meningkatkan beban perusahaan.
Usaha Syariah perlu mengetahui: (Heri Sudarsono: 2003)
9 Pengalaman penarikan dana hari-
an pada masa-masa sebelumnya
PENGELOLAAN ARUS KAS
9 Spreading resources, yaitu perse-
baran dan jumlah pemegang re- Tujuan pengelolaan arus kas
kening. Sebagai contoh, jika pada adalah untuk memperoleh proyeksi
suatu daerah terjadi kecen- arus kas (cash flow projection) dimana
derungan penarikan dana akibat proyeksi arus kas tersebut ber-
terjadinya bencana alam, maka manfaat untuk mengantisipansi ter-
dengan estimasi kebutuhan dana jadinya kebutuhan likuiditas.
dapat dilakukan dengan melihat Kegiatan dalam pengelolaan
persebaran kantor cabang di da- arus kas dan likuiditas bank dalam
erah tersebut dan jumlah peme- rangka optimalisasi pendapatan dan
gang rekening. menjaga kepercayaan masyarakat
diperankan oleh Divisi Treasury.
Komitmen Bank Kepada Nasabah Divisi Treasury di Bank Syariah
atau Pihak Lain Untuk Mem- atau Unit Usaha Syariah dihadapkan
berikan Fasilitas Pembiayaan atau pada tantangan dalam pengelolaan
Melakukan Investasi arus kas ini. Di satu sisi, Divisi
Bisnis di perbankan merupakan Treasury harus dapat menjaga
bisnis kepercayaan, oleh karenanya likuiditas jika terjadi kebutuhan
pemenuhan komitmen harus men- jangka pendek, sehingga harus
jadi fokus Bank Syariah atau Unit tersedia alat likuid (kas dan setara
Usaha Syariah. Sebagai contoh, jika kas) yang cukup. Namun di sisi lain,
suatu Bank Syariah menerbitkan Divisi Treasury harus mengoptimal-
kan penggunaan dana agar men-
Elfadhli, Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah 61

capai tingkat profitablitas yang kan bertambahnya posisi awal kas


diharapkan. Risiko tingginya dana seperti penerimaan dana pihak
yang menganggur (idle fund) atau- ketiga, pendapatan operasional,
pun biaya yang muncul jika terjadi dan penjualan/pelunasan surat
kekurangan likuiditas perlu di- berharga.
hindari agar pendapatan perusahaan c. Arus Kas Keluar, mencatat semua
meningkat. Semakin besar idle fund transaksi bank yang menyebab-
akan semakin besar loss opportunity kan berkurangnya posisi awal kas
income bagi Bank karena dana yang seperti pembelian surat berharga,
menganggur tersebut tidak diinves- pembayaran dana pihak ketiga,
tasikan pada instrument keuangan dan biaya operasinal.
yang menghasilkan pendapatan. d. Posisi Kas Akhir, adalah per-
Sebaliknya, jika persediaan kiraan saldo bank yang merupa-
dana kurang, maka akan muncul kan penjumlahan antara posisi kas
kebutuhan untuk mengupayakan awal ditambah jumlah arus kas
dana dari Pasar Uang Antar Bank masuk dan dikurangi jumlah arus
Syariah dimana terdapat biaya kas keluar.
dalam hal ini. Untuk itulah, proyeksi
Untuk membantu penyusunan
arus kas menjadi penting dalam
Laporan Proyeksi Arus Kas, di-
menjaga likuiditas suatu Bank
perlukan Laporan Maturity Profile.
Syariah atau Unit Usaha Syariah.
Sebagaimana telah diwajibkan oleh
Pendekatan yang dimiliki oleh
Bank Indonesia, Laporan Proyeksi
Bank Syariah dalam melakukan pro-
Arus Kas disampaikan dua kali
yeksi arus kas terdiri dari 2 pen-
dalam sebulan, yaitu setiap tanggal
dekatan, yaitu Metode Penerimaan
15 dan tanggal akhir bulan, se-
dan Pembayaran (Receipt and
dangkan Laporan Maturity Profile
Payment Method) dan Ramalan Aliran
disampaikan hanya pada akhir
Dana (Fund Flow Forecast).
bulan.
Metode Penerimaan dan Pem-
Metode Ramalan Aliran Dana (Fund
bayaran (Receipt and Payment
Flow Forecast)
Method)
Metode ini dibantu oleh pe-
Dalam metode ini, jumlah
nyusunan ikhtisar neraca akhir
penerimaan dan jumlah pembayaran
tahun I dan II dalam rangka analisa
dalam periode tertentu dicatat dalam
aliran dana (fund flow analysis) yang
bentuk laporan proyeksi arus kas
menunjukkan bagaimana dua unsur
yang terdiri dari:
utama dari aset operasional bersih
a. Posisi Awal Kas, merupakan saldo
(net operational assets), yakni aktiva
uang tunai yang dimiliki bank
tetap (fixed assets) dan modal kerja
(kas dan giro pada Bank Indo-
(working capital) didanai. Selanjutnya,
nesia)
dilakukan penyusunan Fund Flow
b. Arus Kas Masuk, mencatat se-
Statement untuk tahun II dimana
luruh transaksi yang menyebab-
hasil akhirnya akan menjadi Fund
62 JURIS Volume 11, Nomor 1 (Juni 2012)

Flow Forecast, apakah Bank akan antara lain kondisi ekonomi dan
kekurangan likuiditas atau tidak. moneter, Karakteristik deposan, kon-
disi pasar uang, peraturan, dll.
Sedangkan faktor internal sangat
PENUTUP
tergantung kepada kemampuan
Secara garis besar kondisi manajemen mengatur setiap instru-
likuiditas bank dipengaruhi oleh men likuiditas bank. Contohnya
faktor eksternal dan internal. Faktor adalah pemilihan strategi penerapan
eksternal adalah uncontrollable factor asset-liabities manajemen.
sedangkan faktor internal pada
umumnya adalah yang bisa diken-
dalikan oleh bank. Faktor eksternal

DAFTAR PUSTAKA

Anto, Manajemen Likuiditas Perbankan http://arisbudi.staff.gunadarma.ac.i


Syariah. 2010. Akses: 25 Maret d/downloads/files/8858/MDB
2010. +pertemuan+2+dan+3.pdf.
Bank Indonesia (2010). Laporan sta- http://ekisonline.com/index2.php?
tistik perbankan syariah Januari option=com_content&do_pdf=
2010. 1&id=194
Bidabad,Bijan and Mahmoud _____, Manajemen Likuiditas. Akses : 2
Allahyarifard. 2010. Asset and April 2010.
liability Management in Islamic
http://www.bidabad.com/doc/alm
Banking. Paper prepared to be
-english.pdf
presented 3rd International
Conference on Islamic banking Ismal, Rifki, 2010. Islamic Banking
and finance, Karachi, Pakistan, 24- Characteristics, Economic
25 March,2008. Akses: 18 Maret Condition and Liquidity Risk
2010. Problem (Indonesia Case : 2001
² 2007), akses : 03 April 2010.
El-Diwani, Tarek, 2003, The Problem
http://www.docstoc.com/docs
With Interest (Sistem Bunga
/9464086/islamic-banking-and-
dan Permasalahannya), Jakarta:
liquidity-risk-problem
AKBAR Media Eka Sarana
Koran tempo, terbitan selasa 6 April
Gamal, Merza, 2004, Perbankan
2010
Syariah Antara Teori dan Praktek,
Batusangkar: Orientasi Ma- Muhammad, 2005, Manajemen Dana
gang. Bank Syariah, Yogyakarta:
Ekonesia.
Gup, Benton.E and James.W. Kolari.
2005. Comercial Banking, The Peraturan Bank Indonesia No.
management Risk. Susan Elbe 11/25/PBI/2009, tanggal 1 Juli
Publisher, Texas. USA. 2009 tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia No.
Elfadhli, Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah 63

5/8/PBI/2003 tentang pene- International Journal of Islamic


rapan manajemen risiko bagi Financial Services Vol. 1 No.3.
bank umum. akses: 7 April 2010.
http://www.nzibo.com/IB2/a
Pramuharjo, 2005, Pengaruh kebijakan
moneter terhadap kinerja per- rt1.pdf
bankan syariah, Universitas Siamat, Dahlan, 2003, Manajemen
Indonesia. Lembaga Keuangan, Jakarta:
Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka, Fakultas Ekonomi UI.
2002, Analisis Laporan Keuangan Sudarsono, Heri, 2003, Bank dan
Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta Lembaga Keuangan Syariah Des-
: AMP-YKPN. kripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta:
Ekonesia, Kampus Fakultas
Rivai, Veithzal, dkk, 2009, Bank and
Financial Institution Management Ekonomi UI.
Konventional and Syariah Thantawi, 2005, Pengaruh hubungan
Symtem, Jakarta: PT Raja antara bonus SWBI terhadap
Grafindo Persada. penetapan bonus PUAS dalam
bentuk persentase, Universitas
Samad, Abdus dan M. Kabir Hasan.
Indonesia.
(2010). The Performance of
Malaysian Islamic Bank during
1984-1997: An Exploratory Study.

Anda mungkin juga menyukai