Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hidayatur Rasyidin

Nim : 1906113684

Prodi : Teknologi Industri Pertanian

Mata Kuliah : Teknik Tata Cara Kerja

RESUME

“ TEKNIK TATA CARA KERJA, SUATU GAMBAR KESELURUHAN”

1. Latar Belakang dan Sejarah Perkembangannya

Teknik tata cara kerja adalah ilmu yang berasal dari gabungan penelitian
antara Frederic W. Taylor ( 1856-1927) dan F.B. Gilberth (1878-1927) yang
menjadi kesatuan yang dikenal sebagai Teknik Tata Cara Kerja atau Perencanaan
Sistem Kerja atau Methods Engineering.

Pada awalnya Frederic W. Taylor yang merupakan seorang pengawas


disuatu pabrik baja tahun 1891 melihat pekerjanya yang tidak bekerja sesuai yang
diharapkan sebagaimana mestinya. Dia pun mendapatkan dugaan bahwa yang
mempengaruhi hal tersebut adalah pengaturan kerja yang tidak baik. Kemudian
Frederic W. Taylor diberikan izin dan dana untuk melakukan penelitian
pendapatnya setelah meyakinkan pempinannya. Untuk itu Frederic W. Taylor
menugaskan 2 orang pekerja yang sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tujuan
penelitian mereka adalah untuk mengetahui seberapa besar tenaga yang harus
dikeluarkan pekerja tersebut dapat memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya.
Hal ini dilakukan Frederic W. Taylor karena ia berpendapat bahwa dengan
bekerja sekuat-kuatnya, seorang pekerja memang menghasilkan sangat banyak,
tetapi akan cepat melelahkan pekerja dan tidak akan bertahan lama. Sehubungan
dengan penerapan hasil penemuannya ini, Frederic W. Taylor menggunakan
pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch. Tujuannya adalah untuk
membandingkan waktu kerja dari berbagai cara penyelesaian dalam rangka
mencapai cara terbaik dan untuk menentukan waktu baku penyelesaian suatu
pekerjaan. Peranan waktu bagi suatu pekerjaan sangat besar dalam sistem
produksi seperti untuk sistem upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin,
pengaturan tata letak pabrik, penganggaran dan sebagainya, maka pengukuran
waktu seperti yang diawali oleh Frederic W. Taylor dipandang sebagai karya
ilmiah. Oleh sebab itu Frederic W. Taylor berpendapat bahwa hasil kerja sangat
dipengaruhi oleh lamanya kerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat.
Frederic W. Taylor juga memberikan sumbangan lain didunia ilmu
pengetahuan dan industri seperti :
1. Pemikiran dan usaha untuk menyelesaikan berbagai masalah secara ilmiah
sebagai penggganti dari cara coba-coba bahkan tanpa cara sama sekali
seperti yang banyak dilakukan dikalangan industri pada saat itu.
2. Mengembangkan bentuk organisasi fungsional yang menurut
pendapatnyaa mrmbuat suatu struktur yang sesuai untuk organisasi sistem
produksi atau sejenis dengan itu.
3. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi umur pahat yang sampai
kepada rumus yang sampai kini dikenal sebagai “rumus pahat Taylor”.

Begitupun yang dialami oleh F.B. Gilberth yang merupakan seorang


kontraktor bangunan, diapun melihat ketidakefisienan gerakan-gerakan pekerja
yang menyusun batu bata yang kemudian mendorong gilberth untuk mempelajari
kelemahan-kelemahan cara kerja demikian dan mencari berbagai kemungkinan-
kemungkinan untuk mengatasinya. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan
gilberth, akhirnya ia pun mendapatkan suato prosedur untuk menganalisis gerakan
kerja dan memperbaikinya. Prosedur itu adalah membagi gerakan-gerkan kerja
menjadi gerakan dasar yang merupakan bagian dari suatu gerakan.
Elemen-elemen gerakan yang dikembangkan gilberth berjumlah 17 buah
dengan elemen inilah perbaikan-perbaikan gerakan dilakukan. Melengkapi studi
gerakan yang menganalisis gerakan melalui elemen-elemennya, keduanya
mengembangkan serankaian prinsip perancangan sistem kerja yang dikenal
sebagai “ekonomi gerakan”. Penemuan dan perbaikan dalam pekerjaan bangunan
dan konstruksi, kelelahan, monoton, transfer keahlian, pengembangan teknik
seperti studi diagram proses dan lain-lain.
Dengan digabungkannya kedua penelitian tersebut maka dipandang
sebagai suatu kesatuan yang dikenal dengan nama “Time and Motion Study” yang
kemudian hari kerap juga digunakan untuk hal ini adalah Methods Engineering.

2. Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja

a) Pengertian Teknik Tata Cara Kerja

teknik tata cara kerja adalaj ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan
prinsip-prinsip yang digunakan untuk mendapatkan rancangan (desain) yang
terbaik dari sistem kerja. Sistem kerja didefinisikan sabagai suatu kesatuan yang
terdiri dari unsur-unsur manusia, bahan, perlengkapan, dan peralatan, metode
kerja, dan lingkungan kerja untuk tujuan tertentu.

b) Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja

Ruang lingkup teknik tata cara kerja dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
pertama, Pengaturan kerja, berisi prinsip-prinsip mengatur kompenen sistem
kerja untuk mendapatkan alternatif sistem kerja terbaik yang meliputi faktor
manusia, studi gerakan dan ekonomi gerakan. Kedua, Pengukuran kerja, yaitu
bagian yang mempelajari cara-cara pengukuran sistem kerja yang meliputi
psikologis dan pengukuran sosialogis. Penggunaan teknik tata cara kerja ini untuk
penurunan biaya produksi dan penetuan waktu untuk sistem upah tenaga kerja.

3. Penggunaan Teknik Tata Cara Kerja

a) Penurunan Ongkos Produksi dan Teknik Tata Cara Kerja

Berbagai teknik yang telah dikembangkan misalnya menjadwal dan


mengatur pembebasan tenaga kerja, mesin dan semua yang situnjukkan untuk
mendapatkan keadaan optimal dengan keuntungan sebesar-besarnya. Prinsip dan
teknik dalam tata cara kerja berperan dalam perencanaan kegiatan produksi.
Menurunkan biaya produksi, saluran distribusi yang lebih pendek membuat
perusahaan dapat mengendalikan harga produk.nmerancang sebuah saluran
distribusi dengan hanya beberapa perantara mungkin menurukan biaya distribusi,
yaitu dengan cara mengurangi atau menghilangkan harga perantara. Selain itu
jumlah perantara yang lebih sedikit juga memungkinkan penarikan pajak lebih
rendah karena sebagian negara menarik pajak untuk setiap penambahan nilai
produk yang melalui saluran distribusi. Barang-barang dikenakan pajak setiap kali
berpindah tangan. Pajak tersebut berupa pajak komulatif maupun rendah.

b) Waktu Baku Untuk Upah Perangsangan

Bagaimanapun cara yang dipakai, semuanya membutuhkan hasil produksi


baku yang merupakan batas yang diberikan tidaknya upah perangsang. Teknik tata
cara kerja hanya menunjukkan berapa banyak sorang pekerja harus menghasilkan
secara minimal perharinya, tetapi juga menjamin bahwa jumlah yang dihasilkan
ini adalah memang yang terbanyak yang dapat dihasilkan secara wajar karena
sistem atau sistem-sistem kerjanya telah dirancang secara baik.
Ada 3 sistem pembayaran upah, yaitu sebagai berikut :
1. Sistem upah menurut waktu, yang menentukan bahawa besar kecilnya
upah yang dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja, tergantung pda
banyak sedikitnya waktu kerja mereka.
2. Sistem upah menurut hasil, yang menentukan besar kecilnya upaha yang
diterima tenaga kerja tergantung pda banyaknya unit yang dihasilkan.
Semakin banyak unit yang dihasilkan, semakin banyak upah yang
diterima.
3. Sistem upah dengan intensif, yang menentukan besar kecilnya upah yang
dibayarkan kepada masing-masing pekerja tergantung pada waktu lamanya
bekerja, jumlah unit yang dihasilkan ditambah dengan intensif (tambahan
upah) yang besar kecilnya didasarkan pada prestasi dan keterampilan
tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai