Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PENYUSUNAN SKENARIO KONSELING KREATIF

BERBASIS TARI DAN GERAKAN

Nama : Anggara Noor Wicaksono

NIM/Kelas : K3117009/ 7A

Mata Kuliah : Konseling Kreatif Jarak Jauh

1. Ringkasan Masalah
Konseli merasa stress dan kecewa karena kekasih yang ia sayangi pergi meninggalkanya
dan berpaling pada orang lain. Padahal konseli telah berusaha memberikan yang terbaik
dan selalu memprioritaskanya. Hubungan yang telah dibangun selama kurang lebih 2
tahun harus kandas. Hal ini membuat emosi konseli campur aduk sedih, kecewa, marah
hingga ia sulit mengendalikanya. Sehingga berdampak juga pada pekerjaanya yang
menjadi kacau dan terganggu karean hati dan pikiranya tidak tenag setelah ditinggalkan
oleh kekasinya.
2. Identifikasi Jenis Masalah Konseli Berdasarkan Klasifikasi BK
Berdasarkan gambaran masalah tersebut maka dapat digolongkan dalam jenis masalah
pribadi-sosial
3. Gambaran Pemilihan Tari/Gerakan sebagai Salah Satu Bentuk Teknik dalam
Konseling Kreatif Beserta Pemaknaannya
Pemilihan gerakan yang saya gunakan dalam konseling kreatif ini yaitu relaksasi otot.
Dengan menggunakan gerakan relaksasi otot ini diharapkan dapat membuat konseli
merasa lebih rileks dan tenang hati serta pikiranya. Gerakan relaksasi diawali denga
konseli diperilahkan untukduduklah di kursi dengan tenang, kemudian kerutkan muka
sehingga tegang. Tahan ketegangan itu selama 5 sampai 10 detik, kemudian kendurkan
otot itu selama 30 detik. Lakukan hal yang sama untuk bagian lengan. Tegangkan, tahan
5 - 10 detik, lalu kendurkan selama 30 detik. Lakukan hal yang sama untuk bahu dan
dada. Selanjutnya masuk ke kaki. Tegangkan otot jari kaki. Tahan ketegangan itu selama
5 sampai 10 detik, kemudian kendurkan otot itu selama 30 detik. Sekarang bergeser pada
bagian kaki yang lain. Tegangkan betis, paha, dan otot pinggul utama. Tahan ketegangan
itu selama 5 sampai 10 detik, kemudian kendurkan otot itu selama 30 detik. Dan yang
terakhir menghirup nafas dalam-dalam. Caranya yaitu tarik nafas lewat hidung selama 2-
4 detik. Kemudian konseli menahan nafas selama 2-4 detik. Dan terakhir dihembuskan
lewat mulut. Gerakan tersebut bertujuan agar konseli merasa rileks setelah bercerita
mengenai permasalahannya.
4. Langkah-langkah Pelaksanaan Konseling Kreatif Berbasis Musik
a. Prakonseling
Pada awal sesi konseling, saya akan menanyakan topik netral kepada konseli seperti
bertanya kabar, kegiatan selama satu hari atau bahkan satu minggu. Yang terpenting
seorang konselor harus membangun good rapport dan attending terlebih dahulu untuk
membangun rasa kepercayaan dan kenyamanan konseli sebelum proses konseling
berlangsung. Pada bagian awal konseling, saya juga akan menyampaikan kode etik
dalam proses konseling seperti asas kerahasiaan, kesukarelaan, dan keterbukaan, serta
menyampaikan rule limit proses konseling akan berapa menit, apakah 45 menit cukup
atau tidak. Saya juga akan menanyakan kepada konseli apa yang diharapkan dari sesi
konseling yang akan dilakukan
b. Identifikasi Masalah atau Kebutuhan Konseli
Menggali dan memahami masalah yang dialami konseli secara mendalam, lalu
menemukan apa sebenarnya yang diinginkan atau diharapkan konseli setelah sesi
konseling ini berakhir
c. Jabaran Langkah Lengkap
Meminta konseli mnceritakan dan menjelaskan permasalahanya secar mendetail.
Setelah itu konselor mengajak konseli untuk mengikuti gerakan relaksasi yang
dilakukan oleh konselor. tujuannya adalah agar konseli merasa rileks setelah
menceritakan permasalahannya. Gerakan relaksasi diawali denga konseli diperilahkan
untukduduklah di kursi dengan tenang, kemudian kerutkan muka sehingga tegang.
Tahan ketegangan itu selama 5 sampai 10 detik, kemudian kendurkan otot itu selama
30 detik. Lakukan hal yang sama untuk bagian lengan. Tegangkan, tahan 5 - 10 detik,
lalu kendurkan selama 30 detik. Lakukan hal yang sama untuk bahu dan dada.
Selanjutnya masuk ke kaki. Tegangkan otot jari kaki. Tahan ketegangan itu selama 5
sampai 10 detik, kemudian kendurkan otot itu selama 30 detik. Sekarang bergeser
pada bagian kaki yang lain. Tegangkan betis, paha, dan otot pinggul utama. Tahan
ketegangan itu selama 5 sampai 10 detik, kemudian kendurkan otot itu selama 30
detik. Dan yang terakhir menghirup nafas dalam-dalam. Caranya yaitu tarik nafas
lewat hidung selama 2-4 detik. Kemudian konseli menahan nafas selama 2-4 detik.
Dan terakhir dihembuskan lewat mulut. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan
permasalahn dengan meminta pendapat dan pandangan konseli terhadap permasalahn
yang sedang dihadapi dan bersama-sama menyusun, mencari serta merencanakan
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk pemecahan masalah yang dihadapi.
d. Pengukuran Kemajuan
Pengukuran kemajuan dilakukan dengan cara bertanyaan mengenai bagaimana
perbedaan perasaan yang dialami oleh konseli setelah merelaksasikan otot tubuh dan
pikiran dari gerakan-gerakan yang telah dilakukan sebelumnya.
e. Terminasi
Terminasi dilakukan dengan cara meminta konseli untuk menyimpulkan hasil dari
proses konseling. Kemudian konselor meminta konseli untuk mengungkapkan
perasaannya mengikuti kegiatan konseling dan selanjutnya memberikan penguatan
penguatan kepada konseli agar dapat menghadapi permasalahannya sesuai dengan
rencana tindakan yang telah ditentukan oleh dirinya sendiri dengan maksimal.
f. Follow Up

Melakukan pengamatan secara berkala terhadap kegiatan dan perilaku konseli,


membandingkan perubahan perilaku konseli antara sebelum dengan sesudah
melakukan konseling.
Follow up dapat juga berupa menentukan agenda pertemuan berikutnya. Dimana tempatnya
dan kapan waktunya. Konselor juga dapat meminta konseli untuk melakukan pelaporan
dipertemuan berikutnya mengenai perkembangan dirinya setelah sesi konseling berakhir
5. Lampiran-lampiran
a. Informed Consent

SURAT PERNYATAAN KONSELING

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :…………………………………………
Jenis Kelamin :…………………………………………
Alamat :…………………………………………
Saya yang tersebut diatas menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat dan
berpartisipasi aktif mengikuti proses konseling yang diselenggarakan oleh Alfin Cahyo
Baskoro selaku Konselor. Dalam kegiatan konseling saya menyadari, memahami, dan
menerima bahwa :
1. Saya bersedia terlibat secara penuh dan aktif selama proses konseling berlangsung.
2. Saya bersedia memberikan informasi yang sejujur-jujurnya yang berkaitan dengan
masalah yang saya alami.
3. Identitas dan informasi yang saya berikan selama proses konseling akan
DIRAHASIAKAN.
4. Saya menyetujui adanya proses merekan selama konseling dengan jaminan informasi
pribadi saya dirahasiakan.
5. Untuk kelancaran proses konseling maka tempat dan waktu pelaksanaan akan disepakati
bersama.
Dalam menandatangani pernyataan ini saya melakukan secara SUKARELA dan
TIDAK ADA PAKSAAN dari siapapun. Dan saya bersedia untuk mengikuti proses
konseling dari awal sampai akhir.
Mengetahui
Konselor Konseli

(……………………..) (……………………..)
b. Pengukuran/ Data Awal Masalah
Suka rela, konseli datang sendiri
c. Dokumentasi dan Alat Bantu Pelaksanaan Konseling per Tahap
Kursi , Rekaman suara dan Handphone
d. Lembar Evaluasi Proses
LAMPIRAN EVALUASI PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDU
LEMBAR EVALUASI PROSES
Bidang Layanan :
Hari/Tanggal Pelaksanaan :
Nama :
Berilah tanda centang ( √ ) pada pilihan yang sesuai dengan suasana saat kegiatan
berlangsung!

PILIHAN
No. PERTANYAAN
SL SR N J TP
1. Klien antusias dalam kegiatan konseling individu yang
diberikan

2. Klien terlihat kooperatif selama proses konseling


berlangsung

3. Klien mengikuti arahan dari konselor yang memandu


proses konseling

4. Klien merasa terbantu dengan kegiatan konseling


individu yang dilaksanakan

Keterangan :

SL : Selalu
SR : Sering Surakarta, September 2020
N : Netral Konselor
J : Jarang
TP : Tidak Pernah

Anggara Noor Wicaksono

e. Lembar Evaluasi Hasil

LEMBAR EVALUASI HASIL


Nama :…………………………………………
Jenis Kelamin :…………………………………………
Alamat :…………………………………………

Petunjuk Mengerjakan !
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai
dengan kondisi Anda

TIDAK
No. PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Setelah menerima layanan konseling, saya
memahami kesulitan yang saya alami
2. Saya dapat menemukan solusi penyelesaian
masalah saya
3. Saya sudah bisa memecahkan masalah secara
mandiri melalui layanan konseling individu yang
sudah saya ikuti
4. Saya tertarik jika mengikuti layanan konseling
individu di lain kesempatan
5. Ketika saya mengikuti layanan konseling
individu, saya berusaha aktif untuk memberikan
solusi, pendapat, atau saran kepada teman yang
membutuhkan penyelesaian masalah
6. Bagi saya, masalah yang saya hadapi merupakan
hal yang harus ditangani dengan segera.
7. Saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru BK dengan baik

f. Jenis Gerakan yang Digunakan


Gerakan Relaksasi Otot

Anda mungkin juga menyukai