Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS II

SRUKTUR BETON LANJUT

PERENCANAAN KOLOM LANGSING

Dosen :

Erwin Lim

Disusun oleh :

Kadek Adyatma 15017134

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2020
1. Spesifikasi
Pada tugas ini, akan di design sebuat struktur slab dua arah dengan keterangan spesifikasi sesuai
dengan tabel berikut:

Load SNI
keteranga
jenis beban n jumlah satuan
LL Hotel 4790 N / m2
SIDL Hotel 981 N / m2
       
       
Dimensi
  b h satuan
Balok 400 400 mm
Kolom 600 600 mm
tebal Pelat 175 mm
  x y  
Area 18000 15000 mm
Grid 6000 5000 mm
Tinggi lantai 8000 mm
Baja
parameter jumlah satuan
Fy 420 Mpa
E 200000 Mpa
g 9.81 m / s2
kg/m^
gamma 7850 3
Beton
parameter jumlah satuan
Fc 40 Mpa
E 29725.41 Mpa
g 9.81 m / s2
kg/m^
Apabila gamma 2400 3 dideskripsikan
dengan gambar, denah slab yag
akan didesign seperti berikut:

2
500
5000

5000

5000

6000 6000 6000

2. Penentuan Tebal Pelat


Pada tugas ini, metode untuk mendesain pelat dua arah menggunakan metode desai
langsung/ direct design method dengan geometri yang telah memenuhi syarat.
Berdasarkan tabel 8.3.1.1 SNI 2847: 2019, dapat ditentkan tebal minimum slab yaitu:

3
ln=6000−300 x 2=5400 mm

Dengan fy = 420 MPa, tanpa drop panel, dan menggubakan balok tepi, maka tebal
minimum:

ln 5500
t= = =163=175 mm
33 33

3. Pembebanan
Beban yang dipertimbangkan pada tugas ini hanya beban gravitasi saja, sesuai dengan
beban pada spesifikasi maka didapat beban sebesar:

L 4.79 kN/m^2
D 5.1012 kN/m^2
L/D 0.938994746
Karena L/D kurang dari 1, maka beban yang ditinjsu sesuai dnega peryaratan

4. Preliminary check geser dua arah


- Terlebih dahulu dapat dihitung gaya geser Vu:
Vu=( 12 x 5.1012+1.2 x 4.79 ) x 0.5 m x 0.6 m=413.5 kN
- Kemudian hitung tegangan geser langsung:

4
Vu
vug = , dengan asumsi d =0.8 t dan b 0=2 ( ci+ 6000 ) +2 ( c 2+5000 )
bo d
¿ 0.997 MPa
- Kemudian hitung kekuatan geser dua arah dengan nilai terkecil pada persamaan
berikut:
v n=0.33 √ fc =2.08 MPa

v n=0.17 1+ ( 2β ) √ fc =3.225 MPa


v n=0.083 ¿
Sehinga vn yang dipilih adalah v n=1.53 MPa
Karena vug < vn , mka design awal untuk penampang ini aman
5. Penentuan Distribusi MOmen Longitudinal Bentang Ujung
- Menentukan Mo
q u l 2 l2n
M o=
8
Dengan:
Ln=5.4 m dan l2 = 5 m
Mo=251.39 kNm

- Pada bentang ujung, momen negative eksterior, disribusi momen longitudinal


mengacu pada tabel di atas. Dengan asumsi tepi eksterior terkekang penuh
- Sehingga distribsui momen pada bentang ujung:
- M ext - = 0.65 Mo
- M ext positif = 0.35 Mo

5
- M int negative = 0.65 Mo
6. Distribusi Momen Transversal Bentag UJung
- Distribusi Momen negative Interior:

- Distribusi transversal pada lajur kolom berdasarkan tabel diatas, dengan nilai f1= 0
sehingga didapat nilai koefisen sebesar 0.75
- Sehingga distribusi momen transversal pada lajur kolom sebsar:
M −intljrkolom=0.75 x 0.65 Mo
- Untuk lajur tengah, momen yang tersisa dipikul oleh setegah lajur tengah di kanan
dan kiri, sebesar
- M −intlajurtengah=0.65 Mo−M −intljrkolom
- Distribusi pada momen negative ekterior sesuai dengan tabel berikut:

- Dengan nilai βt didapat menggunakan rumus berikut:


Dengan konfigurasi pelat dan balok seperti berikut:

6
Perhitungan nilai C dilakukan dengan mencari niai tersebsar pada alternative
konfigurasi berikut:

parameter jumlah satuan


I slab 2.23E+09 mm^4
x1 400 mm
y1 700 mm
x2 175 mm
Konfigurasi 1    
C 1.13E+10 mm^4
Konfigurasi 2    
C 1.43E+10 mm^4

Sehingga didapat nilai βt sebesar 3

- Kemudian didapat nilai koefisien distribusi sesuai tabel yaitu 0.75

7
- Dengan demikian :
M extneglajurkolom=0.75 x 0.65 Mo
Dan untuk lajur tengah:
- M −extlajurtengah=0.65 Mo−M extneglajurkolom
- Distribusi MOmen Positif pada lajur kolom di dapat pada tabel berikut:

- Sesuai dengab asumsi awal, maka didapat nlai koefisien sebesar 0.6
- Sehingga:
- M extnposajurkolom=0.6 x 0.35 Mo
- M +extlajurtengah=0.35 Mo−M extnposajurkolom
7. Penentuan Distribusi Momen pada Bentang Interior
- Besar Mo sama dengan pada Mo bentang ujung
- Kemudian distribusikan Mo sesuai SNI 2847:2019 Pasal 8.10.4.1 bahwa untuk
bentang
interior, distribusi Mo adalah 0,65Mo untuk momen negatif dan 0,35Mo untuk momen
positif,
8. Rekapitulasi Momen
Setelah semua persamaan besar momen pada masing- masing letak dan lajur dihitung
sesuai dengan koefisien maka hasil perhitungan dapat direpresentasikan pda tabel berikut:

End span Int Span


strip M- ext M+ M-int M- int M+ M-int
- - - -
middle 20.4132 17.58678 20.4132 20.4132 17.58678 20.4132
- - - -
column 122.479 52.76033 122.479 122.479 52.76033 122.479
- - - -
middle 20.4132 17.58678 20.4132 20.4132 17.58678 20.4132

8
9. Mementukan kuat perlu pada tnjauan momen pelat terfaktor yang ditahan oleh
kolom
- Momen negatif pelat pada kolom bisa saja tidak imbang (unbalanced); yaitu, berbeda
pada kedua sisi kolom. Perbedaan pada momen pelat, Msc ini harus ditransfer ke
kolom (ditahan oleh kolom), biasanya dengan kombinasi dari mekanisme geser dan
lentur. Porsi Msc yang ditransfer lewat mekanisme lentur dan geser ditunjukkan
dengan faktor f..
- Perhitungan f.. untuk kolom berbentuk persegi, jadi b1/b2=1

- Untuk perhitungan Msc, memenuhi ketentuan DDm pada kolom interior berdasarkan
SNI

-
M sc =24.43 kNm
- f M sc =14.66 kNm
- Sementara itu untuk kolom eksterior:
M sc =0.3 Mo
Sehingga:
- f M sc =45.223 kNm
10. Menentukan Kuat Perlu geser Dua Arah Terfaktor
- Terlebh dahulu menentukan bo, pada kolom interior

- b o=2956 mm

9
- d estimasi =175−20−16=139 mm
- Geser dua arah juga harus mempertimbangkan transfer momen tak imbang sehingga:

- Pada tahap sebelumnya, vug telah dihutng sebesar:


- vug =0.997 MPa
- Kemudian, tegangan geser akibat gaya tak imbang:

M sc =24.43 kNm
cAB=369.5 mm

Jc=¿19042795624 mm4

- Sehingga didapat
ɤ M sc c AB
- + v ug=0.997 MPa
Jc
11. Menentukan Kapasitas Geser Dua Arah

10
- Setelah tegangan geser ultimate telah didapat, hasil tersebut dibandingkan dengan
hasil perhitungan kapasitas tegangan geser yang telah dihutung pada langkah 4
dimana:
- Vn=1.53 MPa
- Vug= 0.997 MPa
- Karena vun>vug maka kapasitas geser pada pelat sudah aman
12. Menentukan jumlah As yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan momen
- Jumlah tulangan lentur dapat dihitung dengan menganggap penampang persegi
panjang, dengan tebal dan singly reinforced section sbb:

Misal:

Sehinga:

Nilai faktor reduksi = 0.9, karena tulangan pelat relative sedikit, kemudian besar Mu
disesuaikan dengab tabel rekapitulasi momen.
Contoh perhitungan mencar As yang dibutuhkan akan dilakukan pada lajur kolom
momen negative eksterior sebagai berikut:
122479 Nm=0.9 ¿
Didapat ω=0.0735
ω bdfc
Sehingga As= =2433.173 m m2
fy
Untuk perhitungan As selanjutnya, akan ditunjukan pada tabel-tabel dibawah:
- Catatan: Tabel yang disajikan berlaku untuk bentang ujung dan bentang dalam,
karena berdasarkan perhiutngan momen, kedua bentang tersebut memiliki momen
yang sama.

11
M - lajur kolom
Mu -122479.3265 Nm
ɸ 0.9
d 0.139 m
b 2.5 m
fc 40000000 Pa
fy 420000000 Pa
w 0.073524701
ɸMn 122305.2292
As 0.002433317 m
As 2433.317479 mm

M + lajur kolom
Mu 52760.32524 Nm
ɸ 0.9
d 0.139 m
b 2.5 m
fc 40000000 Pa
fy 420000000 Pa
w 0.030521458
ɸMn 52117.72983
As 0.001010115 m
As 1010.11493 mm

M - lajur tengah
Mu -40826.44215 Nm
ɸ 0.9
d 0.139 m
b 2.5 m
fc 40000000 Pa
fy 420000000 Pa
w 0.023617795
ɸMn 40496.47533
As 0.000781637 m
As 781.6365529 mm

12
M +lajur tengah
Mu 35173 Nm
ɸ 0.9
d 0.139 m
b 2.5 m
fc 40000000 Pa
fy 420000000 Pa
w 0.020347639
ɸMn 35173
As 0.00067341 m
As 673.4099533 mm

13. Perhitungan As minimum


- Berdasarkan tabel SNI 2847:2013 Tabel 8.6.1.1, maka Asmin dapat ditentukan
A smin=0.0018 x Ag=0.0018 x 175 mm x 5000 mm=1575 m m 2
- Untuk lajur kolom dan lajur tengah diasumsikan mendapatkan porsi As yang sama
sehingga tiap lajur memiliki Asmin sebanyak 787.5 mm^2
14. Pendetailan tulangan
- Sesuai dengan persyaratan selimut beton pada SNI 2847:2019 Pasal 20.6.1.3.1. Pelat
tidak terpapar cuaca atau kontak dengan tanah. Asumsikan tulangan D16, selimut
beton 20mm.
- Panjang penyaluran diperlukan untuk menentukan panjang splice. Panjang
penyaluran
dihitung sesuai SNI 2847:2019 Persamaan 25.4.2.3(a). Dengan menggunakan: (1)
betonberatnormal, (2) tulangan D19 atau lebih kecil, uncoated, (3) dan kurang dari
300 mm beton segar yang ditempatkan di bawah tulangan horizontal ,maka faktor
modifikasi dari SNI 2847:2019 Pasal 25.4.2.4 adalah sebagai berikut:

13
l d =442 mm=450 mm

15. Pendetailan Tulangan Final


- Spasi tulangan minimum antar tulangan lentur ditentukan berdasarkan SNI. Spasi
minimumnya adalah terbesar dari 25 mm, db, dan (4/3) dagg. Denga asumsi bahwa
ukuran agregat nominal maksimum 25 mm , maka spasi minimum bersihnya adalah
34 mm. Dengan asumsi tulangn D16, spasi minimum dpaat diambil kira-kira 50 mm
- Spasi tulangan maksimum antar tulagan dibatasi oleh SNI 2847:209 Pasal 8.7.22,
dimana pada penampang kritis spasi maksimum adalah nilai terkecil dari 2h=2 x
175= 350 mm dan 450. Untuk penampang lain, digunakan ketentuan spasi maksimum
sebesar 3h=3x175 mm= 525 mm dan 450 mm. Dari beberapa nilai trsebut nilai
terkecil adalah 350 mm

14
- Karena berdasarkan perhitungan As pada bentang ujung dan interior menghasilkan
hasil yang sama, maka perhitungan jumlah tulangan hanya akan dilakukan pada salah
satu bentang saja
- Diasumsikan tulangan yang dipakai adalah tulangan D16, dengan :
As 1tulangan=201.06 mm 2
- Untuk momen negative lajur kolom As yang dibuthkan sebesar 2433 mm2
Sehingga :
A s perlu
n tulangan= =13 batang
A s 1 tulangan
2500 mm
spasi= =190 mm
13
- Untuk momen negative lajur tengah, dibutuhkan As=787.5 mm2
A s perlu
n tulangan= =6 batang
A s 1 tulangan
2500 mm
spasi= =625 mm
6
Karena spasi maksimum 350 mm, maka n tulangan dibulatkan menjadi 8
batang( masing-masing 4 batang pada lajur tengah kanan dan kiri)
- Untuk penampang laiinya, dilakukan perhitungan yang sama dan menghasilkan tabel
Perhitungan Tulangan Final
berikut:
parameter jumlah satuan
A 1 Tulangan 201.0619 mm2
As perlu muka kolom 2433.317 mm2
jumlah untuk M - column strip 13 Batang
Spasi 190 mm
As perlu bentang tengah column stripe 1010.115 mm2
jumlah untuk M + column strip 6 Batang
Spasi 415 mm
Spasi Digunakan 350 mm
jumlah untuk M + column strip sesuai 8 Batang
Spasi Baru 312.5 mm
As perlu M - middle strip 787.5 mm2
jumlah untuk M - middle strip 4 Batang
Spasi 625 mm
Spasi Digunakan 350 mm
jumlah untuk M - column strip sesuai 8 Batang
Spasi Baru 312.5 mm
As perlu M + middle strip 787.5 mm2
jumlah untuk M + middle strip 4 Batang
Spasi 625 mm 15
Spasi Digunakan 350 mm
jumlah untuk M + middle strip sesuai 8 Batang
Spasi Baru 312.5 mm
16

Anda mungkin juga menyukai