Disusun Oleh
Nuraeni
Widya Lestari
Ummu Saadah
Nuraymin Syahfitri
Nurhalisa Eka Putri
Insani Al Husnah Syam
Nur Annisa Hakim
2020
Hasil Belajar dari Pembelajaran
A. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250–251), hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebihbaikbila dibandingkan pada saat sebelum
belajar.Dari sisi guru hasil belajaradalah apabila pesan (kognisi,afeksi,dan psikomotorik) yang
disampaikankepada siswa diterima dengan baik. Menurut Hamalik (2006:30) hasil belajar adalah
bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Menurut peneliti, hasil
belajar adalah hasil akhir dari suatu proses belajar yang dilakukan berulang-ulang dan akan
tersimpan dalam waktu lama untuk membentuk pribadi yang lebih baik.
Bloom mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Untuk aspek kognitif, Bloom menyebutkan ada tujuh tingkatan yaitu, 1) pengetahuan; 2)
pemahaman; 3) pengertian; 4) aplikasi; 5) analisa; 6) sintesa; dan 7) evaluasi. Berdasarkan uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan
tingkah laku secara keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif maupun
psikomotorik. Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai pada yang
paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah, dan pentingnya peranan kepribadian dalam
proses serta hasil belajar.
Adapun Bloom yang banyak mendapatkan pengaruh dari Carrel dalam “model of
learning”-nya berusaha untuk mengatakan sejumlah kecil variabel yang besar pengaruhnya
terhadap hasil belajar Thesis central model. Bloom menyatakan bahwa variasi dalam “Cognitive
Entry Behaviours”dan “Avektif Entry” dan kualitas pengajaran menentukan hasil belajar, Bloom
yakin bahwa variabel kualitas pengajaran yang tercermin dalam penyajian bahan petunjuk
latihan (tes formatif), proses balikan dan perbaikan penguatan partisipasi siswa harus sesuai
dengan kebutuhan siswa (1976: 11 dalam Max Darsono, 1989:88).
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dalam
mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang. Karena adanya faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu motivasi berprestasi, intelegensi dan kecemasan.
B. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan tolak ukur dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah,
setelah menjalani proses pembelajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang sesuai
dengan apa yang telah dilakukannya. Hasil belajar tersebut dinyatakan berupa huruf dan angka
mutu. Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (1988 : 21) yang mendefinisikan prestasi
belajar sebagai berikut : “ Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai dalam suatu
usaha dalam kegiatan belajar dan perwujudan prestasinya dapat dilihat dari nilai yang diperoleh
setiap mengikuti tes”.
Pendapat ini pun diperkuat oleh Thantowy. R (1997 : 96) yang menyatakan bahwa
“Prestasi belajar adalah tanda atau simbol keberhasilan yang telah dicapai dalam usaha belajar,
tanda atau simbol tersebut biasanya dinyatakan dalam nilai angka atau huruf, tanda tesebut
melambangkan kemampuan aktual dalam bidang pengetahuan dan keterampilan”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha yang siswa lakukan selama mengikuti proses
pembelajaran akan memperoleh prestasi belajar dalam bentuk penghargaan yang diberikan oleh
pendidik kepada siswa. Penghargaan tersebut berupa angka atau huruf mutu.
Pendapat lain mengenai prestasi belajar dapat dilihat keberhasilannya, dengan cara
penilaian yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (1983 : 28) yang membedakan penilaian
sebagai berikut :
Sedangkan cara penilaiannya menurut Oemar Hamalik (1983 : 28) sebagai berikut: “ 1.
Cara kuantitatif, hasil penilaian diberikan dalam bentuk angka misalnya : 1, 2, 3 , 4 dan
seterusnya. 2. Cara kualitatif, hasil penilaian ini dinyatakan dalam verbal, misalnya : baik, cukup,
dan kurang”.
C. Referensi