JOB VI
A. TUJUAN
Tujuan dilakukan pengujian ekstraksi adalah untuk mengetahui kadar
aspal dengan menggunakan metode penguapan.
B. DASAR TEORI
Ekstraksi adalah menguraikan kembali dari suatu campuran menjadi
bahan-bahan pembentuknya melalui proses kimiawi, yaitu kondensasi.
Perlunya pengujian ini adalah untuk membandingkan beton aspal yang telah
dibuat dilapangan apakah telah sesuai dengan hasil yang dilakukan di
Laboratorium Pengujian Bahan.
Ekstraksi campuran aspal biasanya menggunakan 2 metode, yaitu :
Metode socket merupakan metode yang menggunakan cairan kimia,
biasanya cairan yang digunakan adalah triklone (CCl4) yang berada
didalam alat Socket. Metode ini cukup aman karena proses
pelaksanaannya dengan cara menguapkan cairan kimia tersebut.
Metoda sentrifugal. Metode ini menggunakan bensin sebagai cairan
pengurai dengan cara digoyang-goyangkan. Metoda ini cukup berbahaya
karena bensin merupakan bahan yang mudah terbakar.
Pengujian ekstraksi menunjukan bahwa gradasi agregat berubah menjadi
lebih halus dari gradasi semula perubahan gradasi agregat diakibatkan oleh
kehancuran, beberapa partikel agregat ini menaikan volume rongga udara
dalam campuran yang menghasilkan penurunan kepadatan serta peningkatan
VIM dan VMA.
Agregat yang hancur, tidak terlapisi aspal. Hal ini mengakibatkan
penurunan stabilitas dan indeks perendaman dan memasukan kelelehan
sehingga menurunkan marshall Qoutient dari benda uji Marshall. Immersion,
Proses Ekstraksi merupakan proses pemisahan campuran dua atau lebih bahan
dengan cara menambahkan pelarut yang bisa melarutkan salah satu bahan yang
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
ada dalam campuran tersebut dapat dipisahkan. Pelarut yang biasa digunakan
dalam proses ekstraksi antara lain spiritus, bensin minyak tanah, Trichlor
Ethylen Teknis, dll salah satu contoh tujuan dilakukan proses ekstraksi yaitu
untuk mengetahui kadar aspal yang terdapat dalam campuran aspal yang dibuat
(mix design) yang menggunakan alat centrifuge Extractor dengan bensin
sebagai pelarutnya selain itu dapat pula digunakan alat soklet dengan
menggunakan Trichlor Ethylen Teknis sebagai bahan pelarutnya.
Untuk mengetahui kadar aspal yang terkandung dalam benda uji yang
diekstraksidigunakan rumus sebagai berikut :
𝐴1−(𝐴2+(𝐵1−𝐵2)+(𝐶1−𝐶2))
Kadar aspal = 𝑥 100%
𝐴1
Dimana :
A1 = Berat campuran aspal sebelum diekstraksi (gram).
A2 = Berat campuran aspal sesudah diekstraksi (gram).
B1 = Berat kertas saring I sebelum diekstraksi (gram).
B2 = Berat kertas saring I sesudah diekstraksi (gram).
C1 = Berat kertas saring II sebelum diekstraksi (gram).
C2 = Berat kertas saring II sesudah diekstraksi (gram).
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
3. Spatula
Fungsi utama spatula adalah sebagai alat bantu dalam mencampurkan
benda uji dengan minyak tanah.
4. Talam
Talam berfungsi untuk meletakkan atau menampung benda uji.
5. Oven
Oven adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan atau mengeringkan
benda uji.
6. Saringan ASTM
Saringan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian yang tidak
diinginkan berdasarkan ukurannya. Dengan kata lain, saringan digunakan
untuk menyeleksi benda uji sesuai ukurannya.
7. Stopwatch.
Stopwatch adalah alat yang berfungsi untuk mengukur waktu saat
percobaan dilakukan.
8. Hot Plate
Hot plate adalah alat di laboratorium yang berfungsi untuk memanaskan
sampel atau benda uji.
9. Bak Air
Berfungsi untuk menampung air sebelum disalurkan ke alat extraction
penguapan.
Bahan
1. Campuran Aspal
Sebagai sampel benda uji yang akan diteliti.
2. Minyak Tanah
Fungsi utama minyak tanah pada praktikum ini adalah untuk memudahkan
aspal agar terpisah dari agregat
3. Kertas Filter
Kertas filter berfungsi untuk menyaring campuran benda uji dan minyak
tanah.
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan benda uji dan peralatan.
2. Memasukan benda uji kedalam oven kemudian menumbuk benda uji
dalam cawan hingga terpisah, setelah itu menimbang benda uji yang akan
diekstraksi sebanyak 500 gr.
3. Mencampurkan benda uji dengan minyak tanah yang dimaksudkan untuk
memudahkan aspal terpisah dari agregat.
4. Mengaduk campuran menggunakan spatula hingga agregat terpisah dari
aspal.
5. Memasukan kertas filter ke dalam alat penyaring lalu menuangkan benda
uji dalam saringan hingga minyak tanah menetes semua.
6. Mengisi tabung kaca dengan cairan miyak tanah setinggi 2-3 cm.
7. Menyusun rangka corong didalam tabung extraksi.
8. Memasukkan campuran aspal yang berada dalam alat penyaring ke dalam
corong dan menutup dengan kondensor agar cairan di dalam tidak keluar.
9. Menghubungkan keran air dan kondensor lalu mengalirkan air ke lubang
yang lainnya.
10. Meletakkan tabung kaca di atas hot plate yang telah dinyalakan (kecepatan
tetesan pelarut satu sampai dua tetes permenit).
11. Menunggu sampai air yang menetes di rangka corong 1 berwarna bening
(±5–6 jam).
12. Mematikan hot plate dan ambil kertas filter dalam corong dan
memasukkan ke dalam oven sehingga cairan yang ada pada kertas saring
dapat hilang.
13. Mengeluarkan sampel dari oven dan timbang.
14. Menghitung kadar aspal campuran tersebut.
15. Mengeringkan agregat di dalam oven pada suhu (110°C) sehingga
beratnya tetap (±0,1 gr).
16. Agregat dikeluarkan dari oven dan didinginkan pada suhu ruang lalu
ditimbang.
17. Melakukan analisa saringan terhadap agregat tersebut.
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Analisa Perhitungan
Kadar Aspal = A-((C - B)+D) / A * 100
= 500 – ((15,61-10,18)+468,98)/500 *100
Kadar Aspal = 5,118%
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0,01 0,1 1 10 100
Sieve Dimension
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Oven Talam
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Bahan
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
H. DOKUMENTASI
KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI