Zatram Supardi
Nama Wahana: RSUD Lamadukelleng Sengkang
Topik: Blighted Ovum
Tanggal (kasus) : 22 Desember 2019
Nama Pasien : Ny.M No. RM : 19111345
Tanggal presentasi : 5 Februari 2020 Pendamping: dr. Rasfiani S.Ked
Tempat presentasi: Aula Sipakalebbi RSUD Lamaddukelleng, Kabupaten Wajo
Obyek presentasi :
Keilmuan □ Keterampilan Penyegaran Tinjauan
pustaka
Diagnostik □ Manajemen Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja Dewasa □ Lansia □ Bumil
Deskripsi Subjektif:
Keluhan Utama :Hamil muda dengan keluar darah dari jalan lahir sejak ± 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang dari poli kandungan dengan keluhan keluar
darah flek-flek dari jalan lahir sejak ± 1 minggu yang lalu. Darah yang keluar berwarna
merah segar tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan 3 kali mengganti pembalut per
hari. Keluhan mulas-mulas pada perut bawah disangkal. Keluhan keluar gumpalan daging
disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan pusing dan lemas juga disangkal. Pasien
saat ini hamil anak ketiga usia kehamilan 3 bulan. Pasien mengetahui kehamilan saat
terlambat haid satu bulan, kemudian memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif.
Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh pasien. Selain itu pasien mengatakan perutnya
terasa membesar, payudara membesar, menegang dan puting menghitam.
Riwayat Haid :
Menarche usia 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Status Generalis
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
- Keadaan gizi : Baik
- Tanda-tanda vital : Tekanan darah = 130/80 mmHg
Nadi = 80 kali/menit
Pernapasan = 20kali/menit
Suhu = 36,4°C
- Berat badan : 57 kg Tinggi badan : 154 cm
- Kepala : Normosefal, tidak teraba benjolan
- Mata : Konjungtiva anemis -/-
Sklera ikterik -/-
Pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+
- Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-
- Hidung : Bentuk normal, sekret -/-
b. Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis.
Palpasi : Ictus cordis teraba, ICS V linea midclavicula
sinistra.
Perkusi :
• Batas kiri : di ICS V, Linea
midclaviculasinistra
• Batas kanan : Sejajar ICS V, linea midsternal
dekstra
• Batas pinggang jantung : di ICS III linea
parasternalsinistra
• Auskultasi : Bunyi Jantung I/II regular, murmur (-/-)
gallop (-/-).
- Abdomen : status obstetrikus
- Anus dan genitalia : Tidak tampak adanya kelainan pada anus dan genitalia
- Ekstremitas : Akral teraba hangat, tidak terdapat edema pada kedua
tungkai
- Neurologis : Tidak tampak adanya defisit neurologis
Status Obstetri
TFU : 3 jari diatas simphisis
DJJ :-
HIS :-
Leopold :-
Status Ginekologi
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : sikatrik (-), tanda radang (-), dinding perut datar, lineanigra (-) striae
gravidarum (-) perdarahan flek-flek (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), TFU: 3 jari diatas simpisis pubis
Inspekulo : vulva uretra dan vagina tidak ada kelainan permukaan portio licin, erosi
(-), massa (-) ostium uteri externa tertutup, fluksus (+)
Pemeriksaan Dalam
- Fluksus : (+)
- Flour albus : (-)
- Vulva uretra vagina : tidak ada kelainan, dinding vagina licin
- Portio : lunak, ostium uteri externa tertutup,nyeri tekan (-) penipisan (-)
- Corpus uteri : seukuran telur angsa
- Cavum douglas : tidak menonjol
- Adneksa parametrium :
kanan : tidak teraba massa
kiri : tidak teraba massa
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan : 22/12/2019
HEMATOLOGI HASIL NILAI NORMAL
Golongan Darah O
Hemoglobin 10,0 12 – 16 g / Dl
Pemeriksaan USG
Tanggal 22 Desember 2019
Kesan : tampak kantong kehamilan yang kosong dengan diameter 3,06 cm
DIAGNOSIS KERJA
G3P2A0U28H12+6
Blighted Ovum
Rencana terapi
IVFD RL 20 tpm
Misoprostol 400 ug
Amoxicilin 3x500 mg
Methergin 3x0,125 mg
Rencana operatif
Curretage
EDUKASI
Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi ibu dan janinnya.
PROGNOSIS
Ibu
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Janin
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam Dubia ad bonam
Assesment
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak
ada bayi di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-
gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan
(morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat
dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.
Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah
dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel berkembang
membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum
biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum seorang wanita tahu tentang
kehamilannya. Tingginya tingkat kelainan kromosom biasanya menyebabkan tubuh wanita
secara alami mengalami keguguran.
2.1 Etiologi
Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab
sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali kromosom
abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan
karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat
disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang
buruk.
Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses
pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit
kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta
faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted
ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma
atau ovum menjadi turun.
2.2 Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat
berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang
sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta
tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human
chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur
(ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam
rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual,
muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan
baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human
chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.
2.4 Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang (USG) diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan
memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar
dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya
kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilanan
embriogenik dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30
mm, tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan kantong kuning telur.
Gambar 1 : Blighted Ovum Gambar 2 : Kehamilan Normal
Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda
Gejala/Tanda Serviks Uterus Pemeriksaan USG Diagnosis
Bercak hingga Menutup Sesuai dengan GS +, FP +, FM +, Abortus Imminens
sedang, nyeri perut usia kehamilan FHM +
bawah
Perdarahan Menutup Lebih kecil usia GS - Abortus komplet
sedikit,nyeri tidak kehamilan
ada
Perdarahan banyak, membuka teraba Lebih kecil usia Uterus membesar, Abortus inkomplet
nyeri perut bawah jaringan kehamilan GS -, gambaran
massa echoic intra
uterine
Perdarahan sedikit, Tertutup Lebih kecil usia GS +, FP +, FM (-) Missed Abortion
tidak disertai nyeri kehamilan FHM (-)
2.5 Pencegahan
Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan
seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal
kehamilan. Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih
dari satu kali pada wanita.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa
tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang
hendak hamil, pada kasus diabetes mellitus gula darah harus dikontrol, melakukan
pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan
merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan
membiasakan pola hidup sehat.
2.6 Penatalaksanaan
Terapi pada kasus Blighted ovum adalah dengan evakuasi hasil konsepsi dengan
kuretase. Namun pada pemeriksaan ginekologi (pemeriksaan dalam vagina) umumnya
ostium uteri ekstemum masih menutup, sehingga tidak bisa langsung dilakukan kuretase
sehingga dilakukan terlebih dahulu dengan dilatasi serviks bisa dengan pemberian obat
misoprostol pervaginam atau memasang stiff hegar ke dalam kanalis servikalis. Bila
serviks sudah membuka baru bisa dilakukan kuretase.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo Sarwono. Abortus. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta : FK UI, 2011.
2. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4.
Jakarta: PT Bina Pustaka; 2011.h.550-6
3. Cunningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta:
EGC, 2005.
Pendamping, Peserta,