https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/j-healt/
______________________________________________________________
___________________________ Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kegagalan fungsi ginjal untuk
menjalankan fungsinya dengan baik yang menyebabkan menurunnya
filtrasi glomerulus secara bertahap sehingga harus menjalani terapi
Kontak :
St. Suarniati hemodialisa. Penyakit GGK menduduki peringkat ke 12 tertinggi angka
Email : sittisuarniati@yahoo.com kematian. Tahun 2013, Sulawesi Selatan berada pada peringkat ke tiga
Akademi Keperawatan Muhammadiyah dengan prevalensi 0,3%. Penanganan upaya penurunan volume cairan
Makassar dengan cara pembatasan cairan mempengaruhi kelangsungan hidup
pasien. Penelitian ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan
___________________________ pada pasien Tn. N dengan GGK dalam pemenuhan kebutuhan cairan di
Ruang Hemodilisa RSUD Labuang Baji Makassar, menggunakan
Vol 2 No 1 September 2019 metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian
menunjukkan kelebihan volume cairan ditandai dengan edema grade 2
DOI: https://doi.org/10.31605/j- pada ekstremitas, merasa sesak ketika tidak mengikuti terapi HD, haus,
healt.v2i1 olguria, anemia dan azotemia. Penerapan asuhan keperawatan dilakukan
___________________________ untuk memantau intake output dan pembatasan cairan sehingga tidak
©2019J-Healt terjadi kelebihan volume cairan,sehingga disimpulkan bahwa
ini adalah artikel dengan akses terbuka pemantauan intake output dan pembatasan cairan pada pasien GGK
dibawah licenci CC BY-NC-4.0 yang menjalani HD efektif dapat menurunkan derajat edema dan berat
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ badan. Disarankan kepada perawat untuk memantau intake output
selama 24 jam dan memberikan edukasi untuk pelaksanaan perawatan
di rumah dalam mencegah kelebihan volume cairan.
Abstract
PENDAHULUAN METODE
Ginjal merupakan organ utama dalam menjaga Desain Penelitian ini merupakan studi kasus
keseimbangan cairan (Pranata, 2013). dengan menggunakan pendekatan proses
Terganggunya fungsi ginjal akan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa,
menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang intervensi, implementasi dan evaluasi yang
dapat mengakibatkan komplikasi seperti berfokus pada gangguan kebutuhan cairan
perikarditis, hipertensi, anemia, osteodistrofi pada pasien GGK stadium V. Penelitian
ginjal, gagal jantung dan impotensi dilakukan di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit
(Muhammad, 2010). Umum Daerah Labuang Baji Makassar pada
Tanggal 8 s/d 15 Mei 2018. Subjek studi kasus
Menurut World Health Organization (WHO, adalah satu orang pasien dengan gangguan
2017), penyakit Gagal ginjal kronik kebutuhan cairan pada GGK stadium V,
menduduki peringkat ke 12 tertinggi, dan dengan kriteria inklusiyang menjalani terapi
diperkirakan sebanyak 36 juta orang di dunia hemodialisa dengan frekuensi 3 kali
meninggal akibat GGK. Di Indonesia seminggu.SementaraPasien yang mengalami
diperkirakan ada 70 ribu penderita gagal ginjal clothing pada saat hemodialisa berlangsung di
kronik. eksklusi.
53
Journal Of Health, Education and Literacy, 2019 2 (1)
e-issn : 2621-9301
54
Journal Of Health, Education and Literacy, 2019 2 (1)
e-issn : 2621-9301
55
Journal Of Health, Education and Literacy, 2019 2 (1)
e-issn : 2621-9301
masing 30 cc, total cairan yang masuk ke sejalan dengan penelitian yang
dalam tubuh pasien adalah 160 cc. jumlah dilakukan oleh Muhammad Hanif
cairan yang diminum selama 24 jam Faruq (2017)
sebanyak ± 600-700 cc. volume urine
sebanyak 500-600 cc/hari. b. Terjadi peningkatan berat badan
Peningkatan berat badan pada pasien
5. Evaluasi
GGK stadium v dikarenakan terjadinya
Evaluasi dilakukan dengan metode SOAP penumpukan cairan dalam tubuh secara
yaitu S : Subjektif (Klien mengatakan) O : berlebih. Peningkatan berat badan
Objektif (klien terlihat/hasil pemeriksaan secara signifikan dalam rentang
perawat) A : Assesment (masalah beberapa hari mengindikasikan adanya
teratasi/belum teratasi) P : Planning kelebihan cairan dalam tubuh pasien.
(rencana tindak lanjut). Menurut Levea (2003, dalam
Sepdianto, Suprajitno, & usmiati,
Pada hari Selasa, 15 Mei 2018. evaluasi 2017) mengatakan bahwa penyebab
yang dilakukan yaitu, data subjektif : klien meningkatnya berat badan pada pasien
mengatakan bengkak pada kaki sudah GGK stadium v dipengaruhi oleh dua
hilang, akan tetapi klien mengeluh kram faktor yaitu internal dan eksternal,
dan gatal pada lengan yang terpasang dimana internal seperti rasa haus yang
cimino. Data objektif : edema hilang, TTV berlebih sedangkan faktor eksternal
: TD : 140/80 mmHg, nadi : 86 x/menit, seperti jumlah intake cairan yang
suhu : 36 °C, pernapasan : 20 x/menit. BB berlebih, dimana garam dan intake
post HD saat ini : 59 kg. Assesment : cairan selama periode interdialisis
Masalah belum teratasi. Planning : adalah faktor penyebab penambahan
Lanjutkan intervensia,b,c,d. berat badan antar dialysis. Natrium
asupan makanan adalah faktor yang
merangsang rasa haus yang paling
PEMBAHASAN banyak.
1. Pengkajian
Berdasarkan hasil penelitian studi kasus c. Klien sering merasakan haus
yang terjadi pada Tn. N didapatkan data Pada saat dilakukan penelitian, klien
sebagai berikut : mengatakan rasa haus meningkat. Rasa
a. Terdapat edema derajat 2 (grade 2) haus muncul ketika mengkonsumsi
pada ekstremitas bawah natrium yang tinggi, semakin tinggi
natrium yang dikonsumsi, semakin
Edema terjadi akibat penumpukan tinggi pula rasa haus yang dirasakan
cairan karena berkurangnya tekanan oleh klien. Menurut Septianingsih
osmotik plasma dan retensi natrium (2011 dalam Sepdianto, Suprajitno, &
serta air. Akibat peranan dari gravitasi, usmiati, 2017) mengatakan bahwa
cairan yang berlebih tersebut akan selain dari makanan yang memicu
lebih mudah menumpuk di tubuh timbulnya rasa haus pada pasien GGK
bagian perifer seperti kaki, sehingga stadium v juga dikarenakan aktifitas
edema perifer akan lebih cepat terjadi yang berlebih dilakukan oleh pasien
dibanding gejala kelebihan cairan sehingga dapat memicu rasa haus. Rasa
lainnya pada kasus gagal ginjal kronik haus terjadi dimulai dari peningkatan
stadium v. Itu disebabkan karena osmolalitas cairan ekstra sel, kemudian
terjadinya penurunan fungsi ginjal gnjal melepas renin yang
dimana ginjal tiak mampu mengakibatkan produksi angiotensin II
mengekskresikan cairan yang berlebih yang merangsang hipotalamus
(Aisara, Azmi, & Yanni, 2018). Hal ini
56
Journal Of Health, Education and Literacy, 2019 2 (1)
e-issn : 2621-9301
57
Journal Of Health, Education and Literacy, 2019 2 (1)
e-issn : 2621-9301
GGK adalah defisiensi besi, defisiensi belum mampu melakukan pembatasan cairan
vitamin, penurunan masa hidup secara optimal. Tetapi pada hari terakhir
eritrosit yang menggalami hemoliisis, penelitian, edema hilang dan berat badan
dan akibat perparahan (Azmi, Hidayat, menurun. Dengan demikian, pemantauan
& Pertiwi, 2016). intake dan output cairan serta kepatuhan dalam
menjalani terapi hemodialisa terbukti efektif
Hal ini sejalan dengan penelitian Siraid dalam menurunkan derajat edema dan berat
dan Sari (2017) yang menyatakan badan. Adapun saran
bahwa gagal ginjal menyebabkan ginjal penelitianselanjutnyaadalahmenilaiefektivitas
tidak dapat bekerja seperti biasanya. tingkat kepatuhan serta pembatasan cairan
Dapat terjadi penurunan sintesis terhadap derajat edema dan penurunan berat
eritropoetin akibat bahan baku yang badan yang dialami pasien.
kurang atau ginjal yang rusak..
eritropoetin berfungsi sebagai salah
REFERENSI
satu bahan untuk memproduksi sel
darah merah sehingga jumlah sel darah Aisara, S., Azmi, S., & Yanni, M. (2018).
merah menjadi berkurang. Hal inilah Gambaran Klinis penderita Penyakit
yang mendasari terjadinya anemia pada Ginjal Kronik Yang Menjalani
pasien GGK. Hemodialisis. Jurnal Kesehatan
Andalas , 46. Diakses dari
http://jurnal.fk.unand.ac.id. Pada
g. Klien mengalami azotemia
Tanggal 20 Mei 2018.
Pasien mengalami azotemia karena Angraini, F., & Putri, A. F. (2016).
penimbunan sampah dan cairan dalam Pemantauan Intake Output Cairan Pada
tubuh klien yang berlebih akibat Pasien Gagal Ginjal Kronik Dapat
kegagalan ginjal untuk Mencegah Overload Cairan Jurnal
mengekskresikan zat toksin (ureum dan Keperwatan Indonesia Vol. 19 No. 3, 3.
kreatinin) dalam tubuh. Pada pasien Diakses dari
gagal ginjal kronik untuk pemeriksaan https://media.neliti.com.pdf. Pada
kadar ureum keratinin itu meningkat. Tanggal 21 Februari 2018.
Ureum meningkat disebabkan oleh
ekskresi ureum yang terhambat oleh Anita, D. C., & Novitasari, D. (2015).
kegagalan fungsi ginjal. Sedangkan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan
keratinin dalam darah meningkat Terhadap Lama Menjalani
apabila fungsi renal berkurang (Faruq, Hemodialisa. Diakses dari
2017). http:/media.neliti.com. Pada Tanggal
11 April 2018.
58
Journal Of Health, Education and Literacy, 2019 2 (1)
e-issn : 2621-9301
59
Journal Of Health, Education and Literacy, 2019 2 (1)
e-issn : 2621-9301
60