Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH EKSPLORASI BATUBARA

“INTERPRETASI POLA SEBARAN BATUBARA MENGGUNAKAN


HUKUM V DAN METODE PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA”

Oleh :
Kriscandra
H1C017005

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK GEOLOGI
PURBALINGGA
2020
1. Kasus I
Dilokasi X tersingkap batubara dengan kedudukan N90°E/20°. Peta topografi dan
posisi X diketahui sebagai berikut :

Penentuan pola penyebaran batubara menggunakan hukum V.


Cara penyelesaian :

B
A A’
O

1. Buat Garis A-A’ yang sejajar dengan jurus/strike lapisan batuan yang melewati
x (strike lapisan batubara) yang ditandai garis berwarna hitam.
2. Buat garis tegaklurus A-A’ sebagai garis B-C dan berpotongan di O pada
ketinggian elavasi kontur 800 m yang ditandai garis berwarna merah.

B
A A’

D C

3. Buat garis melalui O dan menyudut terhadap garis B-C dengan sudut sebesar
kemiringannya / dip (dip=20o), sehingga tebentuk Garis OD yang ditandai garis
berwarna biru.
4. Pada garis A-A’ buat skala sesuai dengan ketinggian mulai dari titik O, kearah
luar
makin kecil, sesuai dengan skala peta, ditandai garis berwarna merah.
5. Buat garis melalui titik-titik ketinggian tersebut sejajar dengan garis BC dan
berpotongan dengan garis OD pada titik-titik tertentu, ditandai dengan garis
berwarna
kuning.
6. Dari titik tersebut buat garis putus-putus sejajar jurus/strike lapisan sehingga
berpotongan dengan garis kontur di titik-titik ketinggian tertentu (garis
putus-putus berwarna kuning)
7. Buat titik perpotongan garis putus-putus tersebut dengan kontur yang
mempunyai
ketinggian yang sama sebagai titik sama tingg.
8. Hubungkan titik-titik tersebut dari masing-masing ketinggian sehingga akan
membentuk pola penyebaran singkapan lapisan batubara yang mengikuti kaidah
hukum V.
2. Kasus II

Diketahui lokasi singkapan Batubara pada peta topografi (gambar)


- Tebal lapisan batubara 10 meter dengan kedudukan N0°E/45°E.
- Jenis Batubara adalah Bitumen dengan Berat Jenis (BJ) = 1,30
- Faktor Koreksi Geologi = 15%, sehingga besar cadangannya dihitung hanya
85% (dalam m3) dan dalam ton, Over Burden (OB) juga hanya 85%.

Maksud danTujuan :

1. Mencari penyebaran lapisan batubara dari satu singkpan


2. Menentukan lokasi titik bor
3. Menentukan lokasi aktivitas kegiatan penambangan serta menentukan arah
eksplansi daerah konsesi
4. Menentukan besarnya cadangan dan jumlah Overburden.

Penyelesaian :
1. Buatlah persebaran singkapan batubara dengan menggambarkan garis sesuai
dengan kaidah hukum V.

2. Rekomendasi penentuan titik pemboran ditandai dengan simbol berwarna


merah yang terletak pada daerah kavling. Penentuan lokasi titik pemboran
batubara mengikuti strike persebaran lapisan batubara yang ada di lapangan dan
termasuk ke dalam kavling ABCD.

A B

3. Lokasi aktifitas penambangan berada pada poligon berwarna hijau.


Pengambilan batubara dilakukan pada bagian yang terdapat lapisan/seam batubara
mengikuti kedudukan batubara yag berarah strike ke Utara dan dip ke arah Timur
sampai batas kavling yang berada diebelah timur. Arah panah berwarna orange
memunjukan arah aktifitas pertambangan dan panah berwarna ungu menandakan
jalur untuk mobilisasi kegiatan pertambangan.
(Profil penampang sayatan A-B daerah penelitian)

4. Perhitungan Overburden dan Cadangan Batubara


a. Perhitungan Overburden
- Perhitungan OB kontur 90m - 100m

Menggunakan rumus Kerucut Terpancung :


Jarak S1-S2 (L) = Kontur 100-90 = 10m
S1 = 12 kotak kecil = 12 x 100 = 1200 m²
S2 = 53 kotak kecil = 53 x 100 = 5300 m²

Maka V = 10/3 (1200+5300+√1200x5300


= 10/3 (6500+√6.360.000)
= 10/3 (9.021,9)
= 30.073 m³

- Perhitungan OB Kontur 80m - 90m

Menggunakan rumus Trapesium :


V = (Luas alas 1+Luas alas 2)/2 x Beda Tinggi

Luas alas 1 = Kontur 90 m = 1200 m²


Luas alas 2 = Kontur 80 m = 21 Kotak Besar = 21 x 400 = 8400 m²
Beda tinggi = Kontur 90 - 80 m =10m
Maka V = (1200+8400)/2 x 10
= 9600/2 x 10
= 48.000 m³

- Perhitungan OB Kontur 60m - 80m

Menggunakan rumus Trapesium :


V = (Luas alas 1+Luas alas 2)/2 x Beda Tinggi

Luas alas 1 = Kontur 80 m = 8400 m²


Luas alas 2 = Kontur 60 m = 39 Kotak Besar = 39 x 400 = 15.600 m²
Beda tinggi = Kontur 90 - 80 m =10m
Maka V = (8400+15.600)/2 x 10
= 24000/2 x 10
= 120.000 m³

- Perhitungan OB Kontur 60m ke bawah

Menggunakan rumus Trapesium :


V = (Luas alas 1+Luas alas 2)/2 x Beda Tinggi

Luas alas 1 = Kontur 60 m = 15.600 m²


Luas alas 2 = 49 Kotak Besar +54 kotak kecil = (49x 400) + (54x100)
= 25.000 m²
Beda tinggi = 5 m
Maka V = (15.600+25.000)/2 x 10
= 101.500 m³

- Total Volume Overburden


Maka total overburden =
30.073 m³ + 48.000 m³ + 120.000 m³ + 101.500 m³ = 299.537 m³

Volume OB x Faktor Koreksi Geologi 15%, maka :


299.537 x 85% = 254.606,45 m³

b. Perhitungan Cadangan Batubara

Luas Area Prospek = 109 Kotak Besar + 40 kotak kecil


= (109 x 400) + (40 x 100)
= 43.600 + 4000
= 47.600 m²
Ketebalan Batubara = 10 m
Berat Jenis Batubara = 1,3 ton/m³

Maka Volume Cadangan Batubara :


= Luas Area x Tebal Batubara x Berat Jenis Batubara
= 47.600 m² x 10 m x 1,3 ton/m³
= 618.800 ton
Faktor koreksi geologi 15%, maka :
Volume Cadangan Batubara x Faktor Geologi
= 618.800 x 15%
= 525.980 ton

Anda mungkin juga menyukai