Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

KEANEKARAGAMAN SPESIES LALAT DAN JENIS BAKTERI


KONTAMINAN YANG DIBAWA LALAT DI RUMAH PEMOTONGAN
UNGGAS (RPU) SEMARANG TAHUN 2018
DIVERSITY OF FLIES SPECIES AND TYPES OF CONTAMINANT
BACTERIA BRINGING FLIES IN POULTRY CUTTING HOUSE (PCH)
SEMARANG 2018

Nanda Listya Sukmawati, Praba Ginandjar, Retno Hestiningsih


Peminatan Entomologi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Email: Nandalistya8@gmail.com

ABSTRACT

The existence of flies is an important public health problem. Flies are


mechanical vectors, because flies can spread bacteria attached to their legs,
feathers, wings and body so that flies can cause disease transmission. The
purpose of this study was to determine the diversity of flies species and the type
of contaminant bacteria carried by flies at the Penggaron Poultry Cutting House
(PCH) in Semarang City. This type of research is an exploratory study approach
by survey and laboratory examination technique, with a qualitative approach in
laboratory procedures and tests. The flies that were caught 298 from the Poultry
Cutting and Los Cages Kiosk consisting of Musca domestica, Sarcophagha sp
and Chrysomyia megacephala were carried bacteria namely Salmonella sp,
Shigella, Escherichia coli, Vibrio vulnificus, Vibrio Algimolyticus, Vibrio mimicus,
Vibrio cholerae and Vibrio carchariae . The number of flies that are widely
captured is Musca domestica and the most common bacteria is Escherichia
coli.

Keywords : Flies, Bacteria, PCH

252
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN terutama lalat untuk bersarang dan


Lalat merupakan jenis berkembang biak, hal ini dapat
serangga berordo Diptera. Lalat meningkatkan populasi lalat.
berordo Diptera yang banyak Kepadatan lalat di RPU
ditemukan di Indonesia yaitu Subordo Penggaron berdampak pada
Cyclorrapha yang memiliki ciri antena masyarakat yang bermukim di
aristaform, memiliki 3 segmen dan sekitarnya, khususnya warga
6
terdapat arista dengan palpus 1 Penggaron Kidul. Maka dari itu
segmen. Dalam satu kali siklus hidup, penting peneliti melakukan penelitian
dari telur hingga dewasa mengenai keanekaragaman spesies
membutuhkan waktu 8 sampai 10 lalat dan jenis bakteri kontaminan
hari pada suhu 300C. Hal ini perlu yang dibawa lalat di Rumah
diperhatikan untuk daerah tropis, Pemotongan Unggas (RPU)
karena lalat berkembangbiak secara Penggaron Kota Semarang yang
cepat dan Indonesia merupakan meliputi Kios Pemotongan dan Los
negara dengan iklim tropis yang kandang beserta bakteri yang dibawa
sangat mendukung bagi oleh lalat untuk mengetahui sejauh
perkembangan lalat.1,2 mana penyebaran mikroba bakteri
Keberadaan lalat merupakan yang dibawa oleh lalat yang
masalah kesehatan masyarakat yang memungkinkan terjadi. Sehingga
penting. Lalat termasuk dapat dilakukan pencegahan serta
vektormekanis (mechanical pengendalian oleh Dinas
transport). Karena lalat dapat Perdagangan agar meningkatkan dan
menyebarkan bakteri yang menempel menjaga kualitas produksi daging
pada kaki, bulu, sayap dan badan yang dihasilkan dan dapat
yang disebarkan saat lalat hinggap. meminimalisir penyebaran penyakit
Lalat yang terkontaminasi bakteri akibat mikroba yang ditularkan lalat
dapat menyebarkan bakteri ke kepada manusia.
makanan yang dihinggapinya.3
Beberapa penyakit yang disebabkan METODE PENELITIAN
oleh makanan yang terkontaminasi Jenis Penelitian
mikroba patogen antara lain diare, Penelitian ini menggunakan
tifus, kolera, dan disentri.4 penelitian eksploratif dilakukan
Dalam rangka pemenuhan dengan teknik survei dan
bahan pangan khususnya kebutuhan pemeriksaan laboratorium, dengan
daging di Provinsi Jawa Tengah, pendekatan kualitatif dalam prosedur
Pemerintah mendirikan Rumah dan uji laboratorium.
Pemotongan Unggas (RPU) yang Populasi dan Sampel
terdapat di Penggaron Kota Populasi penelitian ini yaitu
Semarang.5 Aktivitas pemotongan seluruh lalat yang ditangkap di
unggas membawa dampak Rumah Pemotongan Unggas (RPU)
pencemaran bagi lingkungan dan Penggaron Kota Semarang. Sampel
kesehatan masyarakat. Dampak diambil menggunakan jaring.
pencemaran limbah cair dan padat Lokasi Penelitian
hasil pemotongan unggas Pengambilan lalat diambil di
menimbulkan bau tidak sedap. beberapa tempat di Kios
Kondisi ini menarik vektor penyakit Pemotongan unggas dan Los

253
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kandang. Jumlah kios yang Penelitian Bakteriologi


digunakan dalam penelitian Lalat yang tertangkap
menggunakan rumus perhitungan dilakukan uji laboratorium di FKM
UNDIP. Untuk pemeriksaan bakteri
kontaminan yang dibawa lalat
dilakukan beberapa cara di
antaranya: persiapan alat (Sterilisasi
alat) dan Isolasi bakteri
menggunakan media SSA
(Salmonella Shigella Agar), Mac
Conkey, dan TCBS (Thiosulfate
(a) (b) (c) Citrate Bile Salt Sucrosse) dan
rumus Slovin dengan batas toleransi dilakukan uji Penegasan (Biokimia)
kesalahan 10%. Sampel kios yang dengan menggunakan uji biokimia
diteliti berjumlah 84 buah. TSIA (Tripel Sugar Iron Agar).
Penangkapan Lalat
Penangkapan lalat di lakukan HASIL
secara random dan diambil beberapa A. Hasil Penangkapan Lalat
tempat yang mewakili 7 kios Jumlah lalat yang tertangkap di
pemotongan unggas, 77 los kandang. lokasi penelitian sebanyak 298 ekor
Lalat yang terjaring diambil dengan rincian 47 ekor (15,8%)
tertangkap di Kios Pemotongan
Unggas dan 251 ekor (84,2%) di
tangkap di Los Kandang.
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan ditemukan 3 jenis lalat
yang dapat di lihat pada gambar hasil
identifikasi jenis lalat sebagai berikut :
(a) (b) (c) Gambar 1. Morfologi Lalat Musca
menggunakan aspirator kemudian domestica
dipindahkan kedalam botol vial dan Keterangan : (a). Morfologi Musca
dimasukkan ke dalam cool domestica;(b). Empat garis
box/termos es. Penangkapan lalat longitudinal di thorax; (c). Vena sayap
dilakukan pukul 07.00 – 12.00 WIB. membentuk garis lengkung tajam.
Gambar 2. Morfologi lalat
Chrysomyia megacephala
Keterangan : (a). Morfologi lalat
Chrysomyia megacephala; (b).
Warna hijau metalik; (c) Terdapat
(a) (b) (c)
garis transversal pada abdomen
Lalat yang telah ditangkap dibawa ke Gambar 3. Morfologi Lalat
laboratorium untuk dilakukan Sarcophaga sp
identifikasi spesies menggunakan Keterangan : (a). Morfologi lalat
kunci idetifikasi dari Atlas Vektor, Hr. Sarcohpaga sp; (b). Tiga garis
Dodge dan Boror. longitudinal di thorax; (c). Terdapat
garis seperti papan catur pada
abdomen

254
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Semua jenis lalat yang dan Chrysomyia megacephala. Lalat


tertangkap merupakan anggota sub Musca domestica dan Chrysomyia
ordo Cyclorapha. Lalat yang banyak megacephala tumbuh koloni bakteri
tertangkap dari jenis lalat Musca pada media TCBS, Sedangkan lalat
domestica berjumlah 241 ekor dan Sarchopagha sp tidak tumbuh koloni
paling sedikit tertangkap Chrysomyia bakteri pada media TCBS
megacephala berjumlah 19 ekor. 2. Identifikasi Biokimia TSIA
Identifikasi bakteri dilanjutkan
B. Hasil Pemeriksaan dan dengan melakukan uji biokimia TSIA
Identifikasi Bakteri yang digunakan sebagai penegas
1. Hasil Isolasi Bakteri di Kios hasil isolasi bakteri dalam
Pemotongan Unggas dan Los menentukan spesies bakteri. Bakteri
Kandang. melakukan metabolisme dan
Hasil isolasi bakteri di Kios menyebabkan perubahan warna
Pemotongan Unggas menunjukkan pada media isolasi. Proses
adanya koloni bakteri pada ketiga perubahan biokimia menggunakan
jenis media SSA, MC dan TCBS TSIA dapat dilihat pada Gambar 4,
pada lalat Musca domestica, Sedangkan hasil biokimia dapat
Sarcophaga sp dan Chrysomyia dilihat pada dan tabel 1 dan tabel 2
megacephala. Sedangkan hasil
isolasi bakteri dari Los kandang
diketahui tumbuh koloni bakteri di
media SSA dan MC pada lalat
Musca domestica, Sarcophaga sp

(a) (b)
Gambar 4. Proses perubahan Biokimia menggunakan TSIA
Keterangan : (a). Sebelum uji biokimia; (b) Setelah uji biokimia
Tabel 1 Hasil Uji Biokimia TSIA Koloni Bakteri Di Kios Pemotongan Unggas
No Spesies Uji Media Hasil Jenis Bakteri
Biokimia
1. Musca domestica TSIA SSA Positif Salmonella sp
MC Positif Escherichia coli
TCBS Positif Vibrio vulnificus

2. Sarcophaga sp TSIA SSA Positif Salmonella sp.


MC Positif Escherichia coli
TCBS Positif Vibrio vulnificus

255
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

3. Chrysomyia TSIA SSA Positif Salmonella sp.


megacephala MC Positif Escherichia coli
TCBS Positif Vibrio Algimolyticus

Keterangan :
TSIA : Tripel Sugar Iron Agar
SSA : Salmonella Shigella Agar
MC : Mac Conkey
TCBS : Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrosse

Tabel 2 Hasil Uji Biokimia TSIA Koloni Bakteri Di Los Kandang


No Spesies Uji Media Hasil Jenis Bakteri
Biokimia
1. Musca TSIA SSA Positif Salmonella sp
domestica Shigella
Escherichia coli
MC Positif Escherichia coli
TCBS Positif Vibrio mimicus
Vibrio cholerae
Vibrio carchariae

2. Sarcophaga sp TSIA SSA Positif Salmonella sp.


Shigella
Escherichia coli
MC Positif Escherichia coli
TCBS Negatif

3. Chrysomyia TSIA SSA Positif Salmonella sp.


megacephala MC Positif Escherichia coli
TCBS Positif Vibrio Algimolyticus

Keterangan :
TSIA : Tripel Sugar Iron Agar
SSA : Salmonella Shigella Agar
MC : Mac Conkey
TCBS : Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrosse
Kesehatan Masyarakat (FKM
PEMBAHASAN UNDIP). Lalat yang telah di
Empat puluh tujuh (47) lalat di identifikasi dari Kios Pemotongan
Kios Pemotongan Unggas telah Unggas termasuk dalam jenis Musca
ditangkap menggunakan jaring. Dua domestica dengan jumlah 14 ekor,15
ratus lima puluh satu (251) lalat telah ekor lalat Sarcophaga sp, dan 18
ditangkap di Los kandang ekor lalat Chrysomyia megacephala.
menggunakan jaring, lalu di Lalat yang paling banyak tertangkap
Identifikasi di laboratorium Fakultas yaitu lalat Chrysomyia megacephala

256
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sebanyak 18 ekor. Kios Pemotongan cukup tinggi dan mampu membentuk


Unggas memiliki daya dukung bagi generasi dalam satu musim.12
kelangungan hidup lalat Chrysomyia Dari hasil identifikasi lalat dari
megacephala, karena lalat akan Los Kandang didapatkan tiga jenis
mendatangi tempat yang terdapat lalat yaitu Musca domestica,
makanan dan mendukung untuk Sarcophaga sp dan Chrysomyia
meletakkan telurnya Hal ini sesuai megacephala. Jenis lalat yang paling
dengan pendapat Upik bahwa lalat banyak tertangkap yaitu lalat Musca
Chrysomyia megacephala atau yang domestica sebanyak 227 ekor, lalat
sering disebut dengan sebutan lalat Sarcophaga sp 23 ekor dan 1 ekor
hijau merupakan lalat yang sering lalat Chrysomyia megacephala. Hal
ditemui di daerah pemukiman dan di itu sesuai dengan pendapat Fotedar
tempat ternak.7 Hal tersebut juga dan Moreira bahwa (95%) dari
didukung oleh Kartikasari yang beberapa jenis lalat yang ada di
mengatakan bahwa Chrysomyia sekitar rumah dan kandang adalah
megacephala banyak terdapat di plot jenis lalat Musca domestica.10,11
penjualan daging, karena memiliki Faktor pendukung banyaknya jumlah
daya dukung bagi kehidupan lalat lalat jenis Musca domestica yaitu
sehingga menarik lalat untuk datang. banyaknya kotoran unggas, sampah,
Lalat Chrysomyia megacephala bulu-bulu unggas dan darah akibat
menyukai bahan makanan seperti pemotongan unggas yang dapat
daging, ikan, sayur dan buah. menarik dan mempercepat
Chrysomyia megacephala biasanya perkembangbiakan lalat. Karena lalat
meletakkan telur dalam ikan, buah, akan meletakkan telur di tempat yang
tempat sampah, daging dan sayur menjadi sumber makanannya.
yang sesuai dengan daya dukung Jumlah keseluruhan lalat
bagi hidup lalat.9 yang paling banyak ditemukan dari
Kios Pemotongan Unggas dua tempat penelitian adalah lalat
sangat mendukung untuk Musca domestica sebanyak 80,9%.
kelangsungan hidup lalat karena Hal itu sesuai pendapat Yunita
merupakan daerah terbuka yang bahwa spesies lalat Musca
terdapat banyak kotoran dan cairan domestica ditemukan paling banyak
darah dari hasil pemotonggan di lokasi Tempat Pembuangan Akhir
unggas. Selain lalat Chrysomyia Sampah yang banyak terdapat
megacephala di Kios Pemotongan sampah dan kotoran.47 Lalat Musca
Unggas juga ditemukan lalat Musca domestica dapat tumbuh di setiap
domestica dan lalat Sarcophaga sp. medium yang terdiri dari zat organik
Hal itu di karenakan banyak kotoran yang lembab dan hangat, sehingga
berceceran di luar Kios Pemotongan dapat memberi makan larva-
Unggas yang menyebabkan lalat-lalat larvanya. Medium pembiakan lalat
tertarik meletakkan telur lalat di lokasi yang disukai adalah kotoran ayam,
penelitian. Lalat Musca domestica kuda, kotoran babi dan kotoran
menyukai sayuran, karbohidrat dan burung.6
sedikit protein, lalat Musca domestica Identifikasi keberadaan
termasuk hewan omnivora (pemakan bakteri dilakukan melalaui
segala). Selain itu, lalat ini juga pemeriksaan biokimia dan
mempunyai daya reproduksi yang mikroskopis. Pemeriksaan ini

257
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

mengambil bagian tubuh lalat dari Rejomulyo dan di Pasar Buah


dalam dan dari luar dengan cara Johar.11
meghancurkan lalat yang dibagi Pemeriksaan lalat Musca
kedalam jenis-jenis yang berbeda. domestica, Sarcophaga sp, dan
Pada spesies lalat Musca domestica, Chrysomyia megacephala dari lalat
Sarcophaga sp, dan Chrysomyia yang tertangkap di Kios Pemotongan
megacephala yang tertangkap di Kios Unggas menunjukkan terkontaminasi
Pemotongan Unggas dan Los bakteri Vibrio spp. Penemuan bakteri
Kandang ditemukan bakteri Vibrio sangat bervariasi, di lokasi
Salmonella sp. Hal tersebut sejalan Penelitian Kios Pemotongan Unggas
dengan penelitian Yunita yang ditemukan bakteri Vibrio vulnificus
menemukan bakteri Salmonella sp dan Vibrio algimolyticus, Sedangkan
yang dibawa spesies lalat di lokasi di lokasi Penelitian Los Kandang
Tempat Pembuangan Akhir Sampah ditemukan Bakteri Vibrio jenis Vibrio
(TPA) Sukawinatan Palembang dan mimicus, Vibrio carchariae, Vibrio
spesies lalat di lokasi Pasar Induk cholerae, dan Vibrio algimolyticus.
Jakabaring Palembang.8 Penyakit Hal ini sejalan dengan penelitian
yang disebabkan oleh Salmonella sp Fathan bahwa ditemukan bakteri
disebut Salmonelosis. Vibrio cholerae pada spesies lalat
Pada spesies lalat Musca Musca domestica, Sarcophaga sp,
domestica yang tertangkap di Kios dan Chrysomyia sp, Fannia sp dan
Pemotongan Unggas dan Los Droshopilla sp di Pasar Buah Johar
Kandang ditemukan bakteri Shigella. dan Pasar Ikan Rejomulyo Kota
Hal ini didukung oleh penelitian Semarang.11
sebelumnya oleh Anissa bahwa
ditemukan bakteri Shigella pada lalat KESIMPULAN
Musca domestica di Pasar Gadang 1. Jenis lalat yang ditemukan di
dan Madyopuro Malang.9 Hal Kios Pemotongan Unggas yaitu
tersebut juga di dukung oleh Musca domestica, Sarcophaga
penelitian yang telah dilakukan oleh sp dan Chrysomyia
Reemarachna, Ramlan, Berlian, megacephala dengan jumlah 47
Sunaryati di Jatinangor, diketahui ekor.
hanya bakteri Shigella sp. yang dapat 2. Jenis lalat yang ditemukan di Los
diisolasi dari lalat rumah di Kandang yaitu Musca domestica,
Jatinangor. Akan tetapi hanya sedikit Sarcophaga sp dan Chrysomyia
yang ditemukan bakeri Shigella sp.10 megacephala dengan jumlah 251
Pada Spesies lalat Musca ekor.
domestica, Sarcophaga sp, dan 3. Jenis bakteri yang ditemukan
Chrysomyia megacephala yang pada tubuh lalat yang tertangkap
tertangkap di Kios Pemotongan di Kios Pemotongan Unggas
Unggas dan Los Kandang ditemukan yaitu Salmonella sp, Escherichia
bakteri Escherichia coli. Hal ini coli, Vibrio vulnificus dan Vibrio
sejalan dengan penelitian Fathan algimolyticus.
yang menemukan bakteri Escherichia 4. Jenis bakteri yang ditemukan
coli pada tubuh lalat dengan spesies pada tubuh lalat yang tertangkap
Musca domestica dan Sarcophaga sp di Los Kandang yaitu Salmonella
yang ditemukan di Pasar Ikan sp, Shigella, Escherichia coli,

258
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Vibrio mimicus, Vibrio cholerae, Penggaron Kelurahan Penggaron


Vibrio carchariae dan Vibrio Kidul Kecamatan Pedurungan
algimolyticus Kota Semarang. Unnes J Public
Heal. 2013;2(4).
DAFTAR PUSTAKA 7. Hadi UK. Bioekologi Berbagai
1. Sigit SH, Hadi UK. Hama Jenis Serangga Pengganggu
Pemukiman Indonesia Pada Hewan Ternak Di Indonesia
Pengenalan, Biologi, dan dan Pengendaliannya. 2006:1-13.
Pengendalian. Bogor: Unit Kajian 8. Putri YP. Keanekaragaman
Pengendalian Hama Pemukiman Spesies Lalat (Diptera) dan
(UKPHP); 2006. Bakteri Pada Tubuh lalat Di
2. Soedarto. Buku Ajar Parasitologi Tempat Pembuangan Akhir
Kedokteran. Jakarta: Sagung Sampah (TPA) dan Pasar. J Tek
Seto; 2011. Lingkung. 2015;12(2):79-89.
3. Sutojo H, Purwanto S, Hilal N. 9. Setyautami A. Perbandingan
Survei Kepadatan Lalat Di Desa Jumlah Lalat Rumah (Musca
Karangmanggu Rt 10/Rw 1 domestica) yang Bagian Luar
Kecamatan Baturaden Kabupaten Tubuhnya Dilekati Bakteri
Banyumas Tahun 1996. Buletin Shigella sp. Di Pasar Gadang dan
Keslingmas No. 63 Tribulan III Pasar Madyopuro
Juli-September. 1996. Malang[Skripsi]. 2016.
4. Manalu M, Marsaulina I, Ashar T. 10. Poravi R, Sadeli R, Fitrasanti BI,
Hubungan Tingkat Kepadatan Sudigdoadi S. Salmonella sp. and
Lalat (Musca domestica) dengan Shigella sp. in House Flies in
Kejadian Diare pada Aanak Balita Jatinangor. Althea Med J.
Di Pemukiman Sekitar Tempat 2014;1(1):17-20
Pembuangan Akhir Sampah 11. Fathan MM. Identifikasi
Namo Bintang Kecamatan Pancur Keanekaragaman Spesies Lalat
Batu Kabupaten Deli Serdang (Cyclorapha: Diptera) dan Bakteri
Tahun 2012. 2013;21. yang Dibawanya Berdasarkan
5. Arisma DR. Gambaran Kondisi Lokasi Penangkapan Di Pasar
Sanitasi Lingkungan Rumah Ikan dan Pasar Buah Di Kota
Pemotongan Unggas Penggaron Semarang[Skripsi]. 2015.
Kota Semarang[Thesis]. 2013. 12. Rina. Identifikasi Protozoa Usus
6. Kurniawan HAE. Studi Deskrptif dan Bakteri Coliform dari
Tingkat Kepadatan Lalat Di Berbagai Jenis Lalat Di Pasar
Pemukiman Sekitar Rumah Pasir Gintung Bandar
Pemotongan Unggas (RPU) Lampung[Skripsi]. 2017.

259

Anda mungkin juga menyukai