Laporan KEL 3 Perkerasan Fix
Laporan KEL 3 Perkerasan Fix
A. TUJUAN
Membuat suatu distribusi satuan ukuran agregat dalam bentuk grafik yang
dapat memperlihatkan bagian butir (gradasi) suatu agregat dengan
menggunakan saringan.
B. ALAT
a. Saringan satu set : 1½”, 1”, ¾”, ½”, 3/8”, No.4, No.8, No.16, No.30, No.50,
No.100, No.200.
b. Timbangan o’hauss.
c. Oven.
d. Alat pemisah sampel.
e. Mesin penggetar saringan.
f. Kuas.
g. Sendok.
h. Ember.
i. dll.
C. BAHAN
a. Agregat kasar (split) = 1000 gram (lolos saringan 25,4 mm).
b. Agregat kasar (screen) = 1000 gram (lolos saringan 9,5 mm).
c. Agregat kasar (AB) = 500 gram (lolos saringan 4,75 mm).
D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lakukan pembagian agregat dengan alat pemisah.
3. Timbang agregat yang sudah dibagi sesuai kebutuhan.
Kesimpulan : Berdasarkan grafik di atas di temukan bahwa hasil uji memiliki jenis gradasi Gap-Graded (gradasi terputus).Hal itu
terjadi karena terjadi lonjakan persentase yang signifikan antara agregat yang lolos ayakan ukuran 4.76 mm dan 9.50mm.
A. TUJUAN
Menguji kelekatan agregat terhadap aspal dengan cara visual.
B. ALAT
a. Saringan 9,52 mm (3/8”), dan 6,3 mm (1/4”).
b. Timbangan o’hauss.
c. Oven.
d. Pisau pengaduk/sendok.
e. Wadah/talam.
C. BAHAN
a. Agregat lolos saringan 9.5 mm dan tertahan saringan 6,3 mm = 100 gram
yang sudah kering oven.
b. Air suling.
c. Aspal.
D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukkan 100 gram benda uji ke dalam wadah + sendok.
3. Panaskan wadah + benda uji + sendok ke dalam oven selama 1 jam
bersuhu tetap antara 140 ± 5 ºC.
4. Panaskan aspal dalam wajan sampai cair.
5. Masukkan aspal yang sudah panas sebanyak 10 gram.
6. Aduk sampai merata dengan sendok selama 2 -3 menit sampai benda uji
terselimuti oleh aspal.
7. Diamkan sampai mencapai suhu ruang.
1. DATA
No Hasil Pengamatan/Kelekatan (%)
Pengamat
.
1 A 100
2 B 100
3 C 100
4 D 100
5 E 100
Rata- rata 100
2. PERHITUNGAN
Dari data yang di dapat diatas maka persentase kelekatan agregat
terhadap aspal adalah :
100 %+100 %+ 100 %+100 % +100 %
= 5
= 100 %
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat menentukan
nilai penetrasi aspal dan mengklasifikasikan aspal berdasarkan angka
penetrasi.
B. ALAT
a. Alat penetrasi (penetrometer) lengkap.
b. Cawan silinder.
c. Timbangan o’hauss.
d. Kompor.
e. Wajan.
f. Waterbath.
C. BAHAN
Aspal dan Air suling.
D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Panaskan aspal.
3. Tuangkan aspal ke dalam cawan silinder sebanyak 2/3 bagian, pada
suhu ruang 250 C (tutup sampel agar bebas dari debu).
4. Apabila aspal tersebut sudah dingin, masukkan satu sampel ke dalam
waterbath selama 30 menit.
5. Setelah 30 menit dalam waterbath, angkat sampel yang ada di dalam
waterbath dan letakkan pada alat penetrasi.
6. Turunkan jarum penetrasi hingga menyentuh permukaan sampel.
7. Aturlah parameter penetrometer, lepaskan memegang jarum.
8. Baca arloji penetrometer.
Pengamatan
No Penetrasi Pada Suhu (25°C)
Suhu Ruang Water Bath
1 A 61 38
2 B 88 26
3 C 70 70
4 D 54 72
5 E 30 45
Rata-rata 60,6 50,2
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat:
Menentukan berat jenis kering oven (bulk), berat jenis kering permukaan
jenuh (saturated surface dry=SSD), berat jenis semu (apparent), dan
penyerapan agregat.
B. ALAT
a. Timbangan o’hauss.
b. Pan.
c. Ember.
d. Kain penyerap.
e. Oven.
f. Saringan 4,75 mm dan 3,36 mm.
C. BAHAN
a. Agregat
Split = 3 kg
Screen = 3 kg
AB = 1 kg
b. Air Suling
D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Persiapkan benda uji
a. Rendam benda uji ke dalam air selama ± 24 jam sampai menjadi dalam
keadaan jenuh
b. Tiriskan, lalu saring dengan saringan 4,75 mm (A & B)
c. Untuk split dan screen yang tertahan saringan 4,75 mm lakukan
pengujian berat jenis dan penyerapan untuk agregat kasar.
d. Untuk AB yang tertahan saringan 2,36 mm, lakukan pengujian berat jenis
dan penyerapan air untuk agregat kasar.
3. Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar.
a. Buat agregat dalam keadaan SSD
b. Tentukan volume uji
1) Timbang benda uji (W1)
2) Timbang benda uji dalam air (W2)
3) masukkan benda uji ke dalam oven selama ± 24 jam, lalu timbang (W3).
Tabel 4.1 analisis data Uji Berat Jenis dan Penyerapan air, agregat kasar >
4,75 mm (Split dan Screen)
Penyerapan
Proporsi Berat Jenis
Agregat Air (%)
Mm % SSD BULK APPARENT
2,6
>4.75 34,02 2,57 2,81 3,39
Split 5
<4.75 - - - - -
>4.75 32,60 2,54 2,44 2,71 4,06
Screen
<4.75 - - - - -
>2.36 33,78 2,60 2,49 2,81 4,59
AB
<2.36 - - - - -
Tabel 4.3 Hasil Analisis Data Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air
BAB V
KEAUSAN AGREGAT DENGAN ALAT ABRASI LOS ANGELES
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat menentukan
sifat agregat kasar berdasarkan keausannya, dengan menghitung % jumlah
bagian berat yang aus (lolos saringan 1.17mm/ No. 12) setelah mendapatkan
abrasi pada mesin los angeles.
B. ALAT
a. Saringan satu set : 3/4”, 3/8”, No.4, No. 8, No. 12
b. Timbangan
c. Mesin Los Angeles + bola baja
d. Oven
e. Wadah / talam
C. BAHAN
Agregat yang lolos saringan 37.5mm ( 1 ½”) = 5000 gram (yang sudah
kering oven).
D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Timbang agregat sebanyak 5000 gram.
3. Masukkan agregat + bola baja sesuai dengan gradasi agregat sesuai dengan
ke dalam mesin Los Angeles.
4. Putar mesin dengan kecepatan 30 – 33 rpm, sebanyak 500 putaran.
5. Setelah selesai pemutaran, keluarkan agregat dari mesin Los Angeles dan
lakukan penyaringan dengan saringan 1.17 mm (No. 12).
6. Timbang agregat.
7. Hitung % keausan = ((A-B)/A) x 100%.
BAB VI
PEMERIKSAAN KADAR ASPAL
DENGAN CARA EKSTRAKSI
A. TUJUAN
Dapat menentukan nilai kadar aspal yang terdapat dalam campuran (Mix
Design).
B. ALAT
a. Centrifuge Extractor
b. Gelas ukur 500 ml
c. Saringan ekstraksi atau kertas filter
d. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
e. Talam
f. Baskom
C. BAHAN
a. Campuran aspal ( mix design )
b. Bensin
D. LANGKAH KERJA
1. Menimbang sampel dan saringan ekstraksi sebelum melakukan ekstraksi
aspal.
2. Rendam mix design dalam bensin untuk melepaskan campuran yang
saling melekat.
3. Meletakan mesin centrifuge extractor pada lantai yang keras.
4. Melepaskan pengunci penutup centrifuge extractor lalu memasukan
sampel dan bensin sebanyak 500 ml kemudian memasang saringan
ekstraksi dan memasang penutup centrifuge extractor, serta
menguncinya.
5. Menyalakan mesin centrifuge extractor dan mengulang langkah 4
hingga 3 atau 4 kali ( bersih atau jenuh ).
6. Pada langkah 5, bensin yang terakhir keluar yang sudah bersih atau
jenuh ditadah di gelas ukur untuk digunakan pada sampel berikutnya
7. Setelah selesai lalu keluarkan sampel hingga bensinya melayang atau
habis.
8. Setelah itu di diamkan sampai dingin, lalu ditimbang serta wadahnya.
9. Hitung nilai kadar aspal.
10. Mengulangi prosedur diatas untuk sampel berikutnya.
N
o Uraian Satuan Keterangan Hasil
Berat sampel
1. gr A 819
sebelum ekstraksi
Berat kertas filter
2. gr B 25,2
sebelum ekstraksi
Berat kertas filter
3. gr C 27,8
setelah ekstraksi
Berat sampel
5. gr E 759
setelah ekstraksi