Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Eksplorasi hidrokarbon dalam industri minyak dan gas bumi merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menemukan cadangan hidrokarbon
yang ekonomis untuk diproduksi. Sehingga dibutuhkan usaha-usaha
pengembangan suatu reservoar minyak dan gas bumi di dunia perminyakan pada
saat ini sebagai dasar dan masukan untuk analisa petrofisika yang akan
digunakan sebagai penentu arah dan tujuan pengembangan suatu reservoar,
misalnya untuk penentuan lokasi sumur baru atau perlu tidaknya dilakukan suatu
proses injeksi untuk meningkatkan jumlah produksi. Termasuk pula dalam
pengembangan tipe reservoar, baik berupa reservoar batupasir, reservoar
batugamping (karbonat)
Metode seismik banyak digunakan untuk memberikan gambaran lapisan
bawah permukaan sebagai gambaran geologi bawah permukaan dan sifat–sifat
batuan reservoir sebagai tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Berbagai
metode juga dikembangkan untuk melakukan interpretasi sebagai tahap akhir
dalam mendapatkan gambaran atau deskripsi kondisi bawah permukaan.
Kemajuan teknologi memungkinkan untuk melakukan gambaran litologi
reservoar hidrokarbon secara lebih akurat dengan memadukan data lapangan yang
didapat dengan metode yang paling tepat untuk keadaan data tersebut.
Cekungan Bonaparte pada Sub-cekungan Sahul Platform merupakan salah
satu dari Sub-cekungan yang termasuk dalam JPDA (Joint Petroleum
Development Area) dibawah kerja sama antara Timor leste dan Australia yang
telah dieksplorasi dan diproduksikan. Sebagian besar daerah Sahul Platform ini
terletak di Laut Timor dimana kedaulatnya diperdebatkan terutama oleh Indonesia
dan Timor Leste yang baru memperoleh kemerdekaan pada Mei 2002. Sejak
memperoleh ijin eksplorasi yang didapatkan pada akhir 1960 - awal 1970,
eksplorasi dilakukan dengan sejarah yang rumit.
Sejak eksplorasi, telah ditemukan beberapa lapangan minyak dan gas bumi
pada Cekungan Bonaparte ini dan khususnya pada Sahul Platform telah

1
ditemukan Lapangan Greater Sunrise, Bayu-Undang dan Laminaria yang terbukti
adanya hidrokarbon. Pada sub-cekungan ini Formasi Plover yang berumur Jurasic
Tengah - Jurasik Awal merupakan tujuan eksplorasi utama dimana formasi ini
merupakan reservoar batupasir yang berpotensi mengandung hidrokarbon yang
sampai sekarang masih dilanjutkan oleh Woodside dibawah pengawasan ANP
(Autoridade Nacional do Petróleo Timor Leste)
Salah satu dari atribut seismik yang dapat digunakan dalam
penggambaran litologi reservoir hidrokarbon adalah impedansi akustik.
Impedansi akustik (Acustic Impedance / AI) merupakan hasil perkalian dari
kecepatan gelombang P (Vp) dan densitas (ρ). AI adalah parameter batuan yang
besarnya dipengaruhi oleh tipe litologi, porositas, kandungan fluida, kedalaman,
tekanan dan temperatur, sehingga impedansi akustik ini akan menggambarkan
keadaan litologi dari batuan dari lapisan bawah permukaan.
Peningkatan akurasi gambaran bawah permukaan pada penelitian ini
menggunakan suatu metode yang sedang berkembang yaitu metode inversi, yaitu
suatu teknik karakterisasi reservoar dengan cara membuat model geologi bawah
permukaan bumi yang terekam oleh alat dengan menggunakan data seismik
sebagai input dan data sumur sebagai kontrol. Jejak seismik yang masuk kedalam
bumi sebagai kumpulan-kumpulan amplitude seismik diubah ke dalam nilai
impedansi akustik. Impedansi secara langsung berhubungan dengan sifat-sifat
batuan, maka impedansi dapat menghasilkan hasil yang lebih berarti daripada
analisis amplitudo seismik konvensional.
Hasil inversi post-stack yang dilakukan akan memperoleh suatu model
geologi bawah permukaan yang dapat menggambarkan adanya litologi batuan,
porositas dan kandungan fluida didalamnya dengan menggunakan data seismik
dan well sebagai masukan dan data geologi sebagai kontrol. Sehingga dengan
melakukan inversi dan pemodelan impedansi akustik pada Formasi Plover Sub-
Cekungan Sahul Platform ini dapat memberikan informasi seputar reservoar pada
formasi tersebut berupa arah penyebarannya baik secara vertikal maupun lateral,
sehingga dapat digunakan untuk manajemen reservoar lebih lanjut.

2
I.2. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini antara lain:
1. Karakterisasi reservoar dengan menganalisis Impedansi Akustik dan
Porositas
2. Inversi seismik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inversi
post-stack dengan menggunakan metode Model Based .
3. Data yang digunakan adalah data seismic 2D dan sumur dari Lapangan
“Tequila” Troubador High, Sub-basin Sahul Platform, Bonaparte Basin.
4. Fokus utama penelitian adalah Formasi Plover (Jurasik Awal – Jurasik
Tengah)

I.3. Maksud dan Tujuan


Maksud penelitian pada Lapangan Tequila, Formasi Plover, Sub-basin Sahul
Platform Cekungan Bonaparte adalah untuk memperkirakan area yang berpotensi
sebagai reservoar hidrokarbon yang baik dengan menggunakan pemodelan
impedansi akustik atau acoustic impedance (AI).
Untuk mendukung maksud tersebut, maka tahapan-tahapan yang
merupakan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakter zona reservoar daerah penelitian dari data log.
2. Membuat peta time structure lapisan pada daerah penelitian untuk
memperkirakan struktur yang dapat menjadi perangkap hidrokarbon.
3. Melakukan Inversi Akustik dengan integrasi porositas untuk pemetaan
sebaran litologi suatu reservoir hidrokarbon secara lateral.
4. Menetukan wilayah prospek hidrokarbon pada Lapangan Tequila
berdasakan integrasi hasil analisis inversi dan porositas.
5. Menentukan well proposed baru.

I.4. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data dari salah satu lapangan
ANP (Autoridade Nacional do Petróleo Timor Leste) dengan obyektif Formasi
Plover, Sub-basin Sahul Platform, Cekungan Bonaparte, Joint Petroleum
Development Area (JPDA) Timor Leste-Australia yang selanjutnya diberi nama

3
Lapangan “Tequila”. Sahul Platform merupakan salah satu Sub-cekungan dari
Cekungan Bonaparte yang terletak pada lepas pantai dibatasi oleh Sahul Syncline
di barat, Malita Graben di tenggara, dan Timor Trough di utara. Serta berjarak ±
175 km dari selatan Timor Leste dan berjarak ±400 km dari utara Australia.
Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan
terhitung sejak 1 July 2011 sampai dengan 30 November 2011 di Laboratorium
Geofisika Eksplorasi UPN Veteran Yogyakarta.

Daerah Penelitian

Gambar I.1. Lokasi Daerah Penelitian dan elemen sturuktural Cekungan


Bonaparte utara (Cadman dan Temple, 2003)

Anda mungkin juga menyukai