Anda di halaman 1dari 3

A.

Hasil
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Jagung Manis Umur 30 da 45 HST, Panjang
Tongkol, Diameter Tongkol, Berat Tongkol Berkelobot dan Tanpa
Kelobot pertanaman dan Berat Tongkol Tanpa Kelobot per hektar.
Parameter Kombinasi dosis Pupuk N, P dan K
P1 P2 P3
Tinggi Tanaman (cm)
30 HST 55,50 57,50 65,67
45 HST 205,67 210,50 213,00
Panjang Tongkol (cm) 17,66 17,68 18,82
Diameter Tongkol (cm) 4,85 5,00 5,12
Berat Tongkol 187,22 205,49 239,46
Berkelobot/tanaman (g)
Berat Tongkol tanpa
140,99 152,13 179,03
Kelobot/tanaman (g)
Berat Tongkol tanpa 7,52 8,06 9,65
Kelobot/ha (ton)

Keterangan:
P1 = 400 + 250 + 200 kg/ha (Urea + TSP + KCl)
P2 = 450 + 300 + 250 kg/ha (Urea + TSP + KCl)
P3 = 500 + 350 + 300 kg/ha (Urea + TSP + KCl)

B. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan oleh Jumini dkk (2011) dilakukan dengan 2 faktor yaitu
kombinasi dosis pupuk Urea, TSP, dan KCL yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1=400
+ 250 + 200 kg/ha, P2=450 + 300 + 250 kg/ha, dan P3=500 + 350 + 300 kg/ha
(Urea + TSP + KCl), dan faktor cara pemupukan terdiri dari melingkar dan
larikan. Parameter tanaman yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), berat tongkol
berkelotot per tanaman (g), berat tongkol tanpa kelotot per tanaman (g), panjang
tongkol (cm), diameter tongkol (cm), dan berat tongkol tanpa kelotor per hektar
(ton).

Pada tabel 1 diperlihatkan bahwa kombinasi pupuk dengan dosis yang berbeda
akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pertumbuhan tanaman
jagung. Berdasarkan hasil yang diperoleh, parameter tanaman jagung paling
rendah diperoleh pada kombinasi pupuk P1 dengan dosis pupuk yaitu 400 kg/ha
Urea, 250 kg/ha TSP, dan 200 kg/ha KCl. Hal ini disebabkan karena tanaman
jagung kekurangan unsur hara yang akan menghambat pertumbuhan tanaman.
Sarief (1986) menyatakan jika tanah atau media tumbuh tidak cukup menyediakan
unsur hara yang diperlukan tanaman, maka harus diberikan tambahan unsur-unsur
tersebut ke dalam tanah. upaya penambahan unsur hara kedalam tanah salah
satunya adalah dengan pemberian pupuk anorganik. Pupuk anorganik
memberikan nutrisi yang langsung terlarut ke tanah dan siap diserap tumbuhan
tanpa memerlukan proses pelapukan. Harma (2011) mengatakan penambahan
NPK yang bersumber dari pupuk anorganik akan meningkatkan sumber nutrisi,
berperan terhadap pertumbuhan organ bagian tanaman, akan bermuara pada
peningkatan area fotosintesis yang pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil
bahan kering.
Sumber: Harma. 2011, Growth and yield of sesame (Sesamum indicum L.) as
affected by poultry manure, nitrogen, and phosphorus at Samaru,
Nigeria.The Journal of Animal and Plant Sciences. 21(4):653±659.

Nitrogen. Fosfor, dan Kalium merupakan unsur hara esesnsial makro yang
keberadaan nya mutlak dibutuhkan oleh tanaman. Nitrogen termasuk unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro
primer. Sumber unsur N dapat diperoleh dari bahan organik, mineral tanah,
maupun penambahan dari pupuk organik dan anorganik. Dengan terpenehinya
kebutuhan N pada tanaman, maka akan membuat tanaman lebih hijau dan
mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, dan jumlah cabang. P
juga merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan tanaman
dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi. Keberadaan unsur P
berfungsi sebagai penyimpan dan transfer energi untuk seluruh aktivitas
metabolisme tanaman, sehingga dengan adanya unsur P maka tanaman akan
merasakan manfaat sebagai berikut: 1. Memacu pertumbuhan akar dan
membentuk sistem perakaran yang baik, 2. Menggiatkan pertumbuhan jaringan
tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman, 3. Memacu pembentukan bunga
dan pematangan buah/biji, sehingga mempercepat masa panen, 4. Memperbesar
persentase terbentuknya bunga menjadi buah, 5. Menyusun dan menstabilkan
dinding sel, sehingga menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama
penyakit. Sedangkan Tanaman yang kekurangan unsur hara P akan menunjukkan
gejala kerdil. Selain N dan P, Kalium juga merupakan unsur hara makro yang
dibutuhkan tanaman. Manfaat unsur K bagi tanaman adalah sebagai aktivator
enzim, .embantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman, dan
membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman. Gejala
umum apabila kekurangan ketiga unsur hara ini adalah pertumbuhan tanaman
terhambat atau dengan kata lain tumbuhan menjadi kerdil.
Safuan, L. O. 2007. Penyusunan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada
Tanaman Nenas (Ananas comosus (L) Merr) Smooth Cayenne
Berdasarkan Status Hara Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pertumbuhan tanaman jagung tertinggi dijumpai pada perlakuan P3 yaitu dengan


kombinasi dosis pupuk Urea 500 kg/ha, TSP 250 kg/ha, dan KCl 300 kg/ha. Hal
ini terjadi karena pada dosis ini, kebutuhan unsur hara tanaman dapat terpenuhi
mrlalui pemupukan sehingga tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik.
Husnaini (2016) mengatakan bahwa penggunaan pupuk terus meningkat dari
tahun ke tahun sejalan dengan peningkatan produktivitas tanaman pangan
terutama tanaman jagung. Hal ini juga menjadi indikasi bahwa pupuk sangat
signifikan dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk dapat memberikan
manfaat yang maksimal bila diketahui dengan tepat kebutuhan hara bagi tanaman,
hara yang tersedia di tanah dan target hasil yang diharapkan. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut maka konsep pemupukan berimbang adalah salah satu kunci
utama untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman sekaligus untuk menjaga
keberlanjutan produksi tanaman. Keseimbangan hara merupakan konsep yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebutuhan hara tanaman.
Keseimbangan hara tanaman dapat dihitung dari selisih antara hara yang
ditambahkan dan hara yang hilang keluar dari lingkungan pertumbuhan tanaman
(Husnaini, 2016).

Sumber: Husnaini, Kasno, A., dan Rochayati, S. 2016. Pengelolaan Hara dan
Teknologi Pemupukan Mendukung Swasembada Pangan di
Indonesia. Jurnal Sumberdaya Lahan. Vol. 10 No. 1; 25-36.

Anda mungkin juga menyukai