Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELETIAN

PENGARUH METODE PEMBELEJARAN


“STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)”
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SD 1
SIDOMULYO, BLORA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Genap Mata Kuliah Metodologi
Penelitan Kuantitatif
Dosen Pengampu : Savitri Wanabuliandari, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:
Nurul Fitri Shofiah (201733118)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2019

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan proposal penelitian tentang
“Pengaruh Metode Pembelajaran “Student Teams Achievement Divisions
(STAD)” Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora “.
Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
“Metodologi Penelitian Kuantitatif” dengan waktu yang diberikan untuk
mengumpulkan bahan hingga proposal penelitian ini dapat terselesaikan.
Penulis mengambil tema ini dengan tujuan untuk mengobservasi serta
meneliti metode pembelajaran yang ada di kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora.
Penyusunan proposal penelitian ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dukungan
dan partisipasi dari semua pihak.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Savitri Wanabuliandari, S.Pd,
M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan
bimbinganya, tak lupa kedua orangtua yang telah memberikan dukungan dan
do’a, serta kepada teman – teman yang telah banyak membantu sehingga proposal
penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun proposal ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca
demi terciptanya kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 22 Mei 2019

Penulis

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 2


DAFTAR ISI

Cover ..........................................................................................................1

Kata Pengantar .........................................................................................2

Daftar Isi ....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................4


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian......................................................................7
1.6 Definisi Operasional..............................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................9

2.1 Landasan Teori.......................................................................................9


2.2 Kajian Penelitian Sebelumnya...............................................................16
2.3 Kerangka Berpikir..................................................................................17
2.4 Hipotesis Penelitian................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................20

3.1 Populasi dan Sampel..............................................................................20


3.2 Variabel Penelitian.................................................................................21
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................21
3.4 Instrumen Penelitian...............................................................................22
3.5 Teknik Analisis Data..............................................................................22

BAB IV PENUTUP....................................................................................26

4.1 Kesimpulan ............................................................................................26


4.2 Saran.......................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................27

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di sekolah merupakan salah satu jalur yang sangat penting
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal itu
diperkuat dengan UU sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 Bab I
ketentuan umum pasal I ayat 1, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara. Salah satu permasalahan pendidikan yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap
jenjang satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah.
Pendidikan di SD sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional yang
bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Akan tetapi, pada kenyataan yang ada pada sekarang
ini sangat jauh berbeda dengan apa yang menjadi tujuan pendidikan.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini adalah
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yaitu metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran dan metode ini
lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada peserta didik dan selama
proses pembelajaran dikelas. Guru tidak menggunakan model pembelajaran
sehingga siswa merasa bosan dan tidak ada interaksi antara guru dengan siswa
atau siswa dengan siswa pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 4


Sehubungan dengan hal tersebut maka guru perlu memahami secara benar
berbagai macam model pembelajaran, serta terampil dalam menerapkannya
dalam pengajaran di kelas. Untuk menunjang keberhasilan proses kegiatan
belajar mengajar dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran, guru
memerlukan sarana untuk menyampaikan materi dengan baik maupun
menarik sehingga dapat dipahami oleh siswanya. Model pembelajaran
merupakan cara untuk membuat pembelajaran yang lebih menarik, dan tidak
membosan bagi siswa, sehingga dimungkinkan pula dapat memeroleh hasil
belajar yang sesuai dengan harapan. Diantara banyak model pembelajaran
salah satu model yang memiliki kelebihan cukup baik untuk pelaksanaan
pembelajaran di kelas, meberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir lebih
aktif dan bekerja sama dengan temannya yang lebih pintar di kelas. Model
pembelajaran tersebut merupakan metode kooperatif bagian Student Teams
Achievement Divisions (STAD). Berkaitan dengan hal tersebut di atas siswa
diharapkan akan semangat dan tertarik untuk belajar dan meraih hasil belajar
yang memuaskan dengan menggunakan model picture and picture maka hasil
belajar dapat tercapai secara optimal.
Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan peneliti di kelas 4 SD
1 Sidomulyo diperoleh keterangan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru masih belum menerapkan sepenuhnya model pembelajaran dalam
proses kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini guru belum menggunakan
model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam proses kegiatan
belajar mengajar, sehingga menjadikan pembelajaran yang disampaikan di
kelas secara verbal dan monoton, sehingga menimbulkan rasa bosan yang
tinggi dan menjadikan pembelajaran kurang menarik perhatian siswa,
akibatnya banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran atau materi yang
disampaikan oleh guru.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul Pengaruh Metode Pembelajaran “Student Teams
Achievement Divisions (STAD)” terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD 1
Sidomulyo, Blora.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 5


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah metode pembelajaran “Student Teams-Achievement Divisions
(STAD)” dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo,
Blora?
1.2.2 Bagaimana tanggapan para siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora terhadap
metode pembelajaran “Student Teams-Achievement Divisions (STAD)”?.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Untuk mengetahui Pengaruh Metode Pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD 1
Sidomulyo, Blora
1.3.2 Mengetahui tanggapan dari para siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo tentang
penerapan metode pembelajaran Student Team Achievment Division
(STAD).

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan sebagai
salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora.
1.4.2 Manfaat praktis
 Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam
menerapkan metode pembelajaran “Student Teams-Achievement
Divisions (STAD)”
 Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi
guru kelas 4 tentang alternatif pembelajaran yang berguna untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
 Bagi siswa, diharakan dapat menambah wawasan dan kemampuan
berpikir mengenai penerapan metode pembelajaran “Student Teams-
Achievement Divisions (STAD)” kedalam penelitian yang
sebenarnya.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 6


1.5 Ruang Lingkup
 Ruang Lingkup Objek Penelitian
Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD)
 Ruang Lingkup Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah pada siswa kelas 4 SD
1 Sidomulyo, Blora
 Ruang lingkup waktu penelitian
Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah pada semester genap tahun
pelajaran 2018/2019
 Ruang lingkup tempat Penelitian
Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SD 1 Sidomulyo, Blora

1.6 Definisi Operasional


Metode pembelajaran memiliki banyak ragam, salah satunya adalah metode
pembelajaran “Student Teams-Achievement Divisions (STAD)”. “Student
Teams-Achievement Divisions (STAD)” merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa keLompok kecil dengan
level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk
menyelesaikan tujuan pembelajaran. Model pembelajaran ini pertama kali
dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya di Johns Hopkins
University yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi antar peserta
didik untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim
belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut
tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran
kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota
tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 7


tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling
membantu. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan
Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara
siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya dapat diukur dari
seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar merupakan
tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima maupun menilai
informasi - informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Hasil
belajar siswa sesuai dengan tingkat keberhasilan penguasaan dalam
mempelajari materi pelajaran yang dapat dinyatakan dalam bentuk nilai pada
setiap kompetensi setelah mengalami proses belajar mengajar. Adapun hasil
belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 8


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau
teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan
sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Definisi Student Teams Achievement Divisions (STAD)


Menurut Slavin (dalam Eggen dan Don, 2012: 144) mengatakan bahwa “ STAD
merupakan sebuah strategi pembelajaran kooperatif yang memberi tim
berkembang majemuk latihan untuk mempelajari konsep dan keahlian. Guru yang
menggunakan STAD menyajikan informasi akademis baru kepada siswa setiap
minggu atau secara reguler, baik melalui presentasi verbal atau teks. Siswa di
kelas tertentu dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim belajar dari kedua
gender (laki-laki dan perempuan), dari berbagai rasial atau etnis dan dengan
prestasi rendah, rata-rata, dan tinggi.
Anggota tim menggunakan alat belajar lain untuk menguasai berbagai
materi akademis dan kemudian saling membantu untuk mempelajari berbagai
materi melalui tutoring, saling memberikan kuis, atau melaksanakan diskusi tim.
Secara individual, siswa diberi kuis mingguan atau dua minggu tentang berbagai
materi akademis. Kuis-kuis diskor dan masing-masing individu diberi skor
kemajuan untuk mengetahui perkembangan siswa. Pembelajaran kooperatif tipe
STAD ini memiliki ciri utama yaitu memotivasi siswa dalam satu kelompok untuk
saling memberi semangat, saling bekerja sama dan saling membantu untuk
menuntaskan informasi atau keterampilan yang sedang dipelajari untuk
menghadapi kuis individu. Pembelajaran kooperatif ini juga menekankan adanya
sebuah penghargaan sehingga siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan hasil
belajar.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 9


Kelebihan Model Pembelajaran STAD
Kelebihan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
 Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berpikir kritis dan
kerjasama kelompok.
 Menyuburkan hubungan antara pribadi yang positif diantara siswa yang
berasal dari ras yang berbeda.
 Menerapkan bimbingan oleh teman.
 Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai ilmiah.

Kelemahan Model Pembelajaran STAD


Kelemahan penggunaan pendekatan pembelajaran ini adalah:
 Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan perlakuan
seperti ini.
 Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam
pengelolaan kelas, akan tetapi usaha yang terus menerus akan dapat
terampil menerapkan metode ini.

Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran STAD


Berikut ini langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD:
 Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga
sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen
meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal bahasa Indonesia,
motivasi belajar, jenis kelamin, ataupun latar belakang etnis yang berbeda.
 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan
pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh.
Tujuan presentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa
ingin tahu siswa.
 Pemahaman konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas
kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 10


atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau
mendiskusikan masalah dalam kelompok, atau apa saja untuk menguasai
materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi
lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota
kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari
materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran
tersebut.
 Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya tidak
boleh menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara
siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan
konsep yang dimiliki sebelumnya.
 Hasil tes kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-ratasebelumnya dan
poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai atau
melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk
membentuk skor kelompok.
 Setelah itu memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik
presentasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan
dapat berupa hadiah, pujian, tambahan nilai dan lain-lain.

Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD


Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah adanya kerja
sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung
keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa
menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD
menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi
saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang
maksimal.

STAD terdiri dari beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. Tahap – tahap


tersebut terdiri dari :

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 11


 Langkah 1
Guru menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara klasikal
 Langkah 2
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 4 – 6 siswa yang heterogen, baik dari segi kemampuan, agama,
jenis kelamin, atau lainnya).
 Langkah 3
Dilanjutkan diskusi kelompok untuk penguatan materi (saling bantu
membantu untuk memperdalam materi yang sudah diberikan)
 Langkah 4
Guru memberikan tes individual, masing – masing mengerjakan tes tanpa
boleh saling bantu membantu diantara anggota kelompok.
 Langkah 5
Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis

Komponen-komponen Utama dalam Model Pembelajaran STAD


Terdapat lima komponen utama dalam pembelajaran STAD antara lain sebagai
berikut :
 Presentasi Kelas
Presentasi kelas dalam STAD berbeda dari pengajaran biasa hanya pada
presentasi tersebut harus jelas-jelas memfokuskan pada unit STAD.
Dengan cara ini, siswa menyadari bahwa mereka harus sungguh-sungguh
memperhatikan presentasi kelas tersebut, karena dengan begitu akan
membantu mereka mengerjakan kuis dengan baik, dan skor kuis mereka
menentukan skor timnya.
 Kerja Tim
Tim atau kelompok tersusun dari 4-5 siswa yang mewakili heterogenitas
dalam kinerja akademik, jenis kelamin, dan suku. Fungsi utama tim adalah
menyiapkan anggotanya agar berhasil menghadapi kuis. Kerja tim tersebut

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 12


merupakan ciri terpenting STAD. Tim tersebut menyediakan dukungan
teman sebaya untuk kinerja akademik yang memiliki pengaruh berarti
pada pembelajaran, serta tim menunjukkan saling peduli dan hormat, hal
itulah yang memiliki pengaruh berarti pada hasil-hasil belajar.
 Kuis
Dalam mengerjakan kuis siswa tidak dibenarkan saling membantu selama
kuis berlangsung. Hal ini menjamin agar siswa secara individual
bertanggung jawab untuk memahami bahan ajar tersebut.
 Skor
Perbaikan Individual Setiap siswa dapat menyumbang poin maksimum
kepada timnya dalam sistem penskoran, namun tidak seorang siswa pun
dapat melakukan seperti itu tanpa menunjukkan perbaikan atas kinerja
masa lalu. Setiap siswa diberikan sebuah skor dasar, yang dihitung dari
kinerja rata-rata siswa pada kuis serupa sebelumnya. Kemudian siswa
memperoleh poin untuk timnya didasarkan pada berapa banyak skor kuis
mereka melampaui skor dasar mereka.
 Pemberian Penghargaan
Guru dapat memberikan sertifikat atau bentuk penghargaan lain kepada
kelompok siswa yang berhasil mencapai kriteria yang sudah ditentukan
oleh guru. Menurut Slavin dalam Nurmahni Harahap (2013: 14)
mengatakan bahwa penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat
dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

 Menghitung skor individu


Skor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar perkembangan belajar siswa.
Aturan memperoleh skor menurut Slavin (1995: 93) dapat dilihat pada Tabel 2.1 :

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 13


 Menghitung skor kelompok

Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota


kelompok. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok diperoleh
kategori skor kelompok dapat dilihat pada Tabel 2.2 :

Pemberian pengakuan kelompok Setelah masing-masing memperoleh predikat,


guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai
predikatnya. Pengakuan dari guru merupakan salah satu cara untuk memberikan
motivasi kepada siswa untuk melakukan kompetisi yang positif.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 14


Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana
(2013: 5) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4)
juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
pengajaran dari puncak proses belajar.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPS
yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan
penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
pada aspek kognitif adalah tes.

Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa


Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
Sugihartono, dkk. (2007: 76- 77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar, sebagai berikut:
 Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
 Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 15


Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas, peneliti
menggunakan faktor eksternal berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif
STAD. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif ini menuntut keterlibatan
siswa secara aktif dalam pembelajaran IPA. Pada tahap ini, siswa berada ditahap
operasional konkret yaitu berpikir atas dasar pengalaman yang konkret atau nyata
yang pernah dilihat dan dialami. Siswa belum bisa berpikir secara abstrak.
Karakteristik yang muncul pada tahap ini dapat dijadikan landasan dalam
menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran bagi siswa SD. Pelaksanaan
pembelajaran di kelas perlu didesain menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dan tepat dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa kelas
IV SD pada tahap operasional konkret. Hal tersebut memungkinkan siswa untuk
dapat melihat, berbuat sesuatu, melibatkan diri dalam pembelajaran, serta
mengalami langsung pada hal-hal yang dipelajari. Selain itu, diharapkan akan
berdampak terhadap peningkatan hasil belajar akademik siswa pada mata
pelajaran IPS, pengembangan sikap, dan keterampilan sosial siswa.

2.2 Kajian Penelitian Sebelumnya


Beberapa hasil penelitian terdahulu yang terdapat kaitannya dengan penelitian ini
adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Desi (2012) dengan judul “Meningkatkan
Kemampuan Kerjasama Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Pada Materi Pesawat
Sederhana di Kelas V SDN 13/ 1 Muara Bulian”.
Berdasarkan penelitiannya, kemampuan kerjasama yang dicapai siswa
pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I kemampuan
kerjasama dalam kategori baik 17,85 % siswa, pada siklus II meningkat
menjadi 42,85 % siswa dan pada siklus ke-III 75% siswa.
2. Skripsi dari saudara Pisol Iskandar (2007) yang membahas “Pengaruh
Pembelajaran Tipe STAD terhadap motivasi siswa di SDN I Jombang”
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaan kooperatif
menghasilkan prestasi akademik yang lebih tinggi, memiliki hubungan

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 16


sosial yang lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri, dan mampu
mengembangkan rasa saling percaya satu sama lain, baik secara individu
maupun kelompok. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa
terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD, cara belajar, dan
motivasi belajar terhadap siswa di SDN 1 Jombang.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah dalam penelitian


Desi (2012) melakukan penelitian pada mata pelajaran IPA dengan materi
pesawat sederhana di kelas V, sedangkan dalam penelitian saya juga pada mata
pelajaran IPA tetapi sasaran saya adalah kelas IV dengan materi daur hidup
hewan. Sedangkan, Pisol Iskandar (2007) melakukan penelitian pengaruh
pembelajaran STAD terhadap motivasi belajar siswa. Yang mana dalam penelitian
saya ini bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan hasil
belajar siswa serta materi daur hidup hewan. Dari perbedaan itulah peneliti
tertarik melakukan penelitian selanjutnya mengenai “Pengaruh Metode
Pembelajaran “Student Teams Achievement Divisions (STAD)” terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora”. Sedangkan persamaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada instrumen yang digunakan yaitu
sama-sama menggunakan tes dan ingin meningkatkan hasil belajar siswa setelah
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan oleh
guru.

2.3 Kerangka Berpikir


Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran kelompok
dengan mengelompokkan siswa ke dalam kelompok yang heterogen agar siswa
dapat bersosialisasi, bekerja sama, menambah wawasan satu sama lain,bertukar
pikiran dalam memecahkan masalah, pembahasan materi dan penyelesaian soal
yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif terus dikembangkan
karena melalui model pembelajaran ini kemampuan berpikir, mengeluarkan
pendapat, rasa percaya diri siswa dalam mengerjakan soal dapat ditingkatkan.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 17


Pembelajaran kooperatif yang peneliti gunakan adalah tipe Student Team
Achievment Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif ini merupakan
pembelajaran kelompok yang berpusat pada siswa (student centered) dan guru
berperan sebagai fasilitator. Setiap siswa yang melaksanakan kegiatan belajar
selalu mengharapkan hasil belajar yang baik. Tinggi rendahnya hasil belajar yang
dicapai oleh siswa selain ditentukan oleh siswa sendiri (intern) juga dapat
ditentukan oleh faktor lain(ekstern). Hasil belajar siswa erat kaitannya dengan
kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh seorang guru. Dengan perencanaan
yang matang sebelum kegiatan pembelajaran, akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimulai dengan pemberian
materi oleh guru kemudian siswa ditugaskan untuk melaksanakan diskusi
kelompok tentang materi pelajaran yang diberikan, lalu siswa mempresentasikan
hasil diskusi sehingga siswa memberikan kemampuan terbaiknya di depan teman-
temannya. Dengan demikian siswa akan berusaha memahami tentang pelajaran
jika ada siswa yang belum memahami sepenuhnya tentang materi tersebut, dia
dapat bertanya kepada temannya, kemudian kepada gurunya, dan guru akan
memberikan informasi lebih lanjut yang materi pelajaran yang belum dimengerti
siswa, sehingga jika ada pemahaman yang salah segera dapat diperbaiki.
Kemampuan awal siswa merupakan prasyarat untuk mengikuti
pembelajaran sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.
Kemampuan awal dalam belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
pada suatu bidang tertentu yang merupakan bagian permulaan atau dasar pada
bidang tersebut. Setiap siswa memiliki kemampuan awal yang berbeda-beda ada
yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah.
Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa yang mempunyai
kemampuan awal rendah hanya dapat mengandalkan temannya yang
berkemampuan awal tinggi karena pada tahap presentasi, siswa yang unggul yang
mewakili temannya satu kelompok. Siswa yang melakukan presentasi adalah
perwakilan kelompok yang umumnya adalah yang memiliki kemampuan awal
lebih tinggi dibandingkan teman-temannya dalam kelompok tersebut. Sehingga

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 18


siswa yang berkemampuan awal rendah kurang terpacu untuk memahami materi
dan kurang bersungguh-sungguh dalam diskusi kelompok. Siswa yang
berkemampuan awal tinggi semakin baik pengetahuannya dengan mengajarkan
teman-temannya di dalam kelompok pada tipe STAD.

2.4 Hipotesis Penelitian


Peneliti memiliki anggapan dasar dalam pelaksanaaan penelitian ini, sebagai
berikut :
a. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora
terhadap metode pembelajaran "Student Teams-Achievement Divisions
(STAD)"
b. Terdapat tanggapan yang positif dari siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo,
Blora terhadap metode pembelajaran "Student Teams-Achievement
Divisions (STAD)"

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 19


BAB III
METODE PENELETIAN

3.1 Populasi dan Sampel


3.1.1 Populasi
Menurut Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Menurut M.Iqbal Hasan (2002:58) populasi adalah totalitas dari semua
objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
akan diteliti. Menurut Sugiyono mengemukakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiono,2007:55). Menurut Jonathan Sarwono
menjelaskan bahwa pengertian populasi adalah seperangkat unit analisis yang
lengkap yang sedang diteliti (Jonathan Sarwono, 2006:269).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang nantinya peneliti
pilih sebagai obyek penelitian di SD 1 Sidomulyo, Blora adalah siswa kelas 4
yang berjumlah 27 siswa.

3.1.2 Sampel
Menurut Arikunto (2002:109) sampel adalah “sebagian atau wakil
populasi yang diteliti”. Menurut M.Iqbal Hasan (2002:58) sampel adalah “bagian
dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki
karakteristik tertentu jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi”
Ukuran besarnya sampel yaitu apabila populasi kurang dari 100 orang maka
diambil semua tetapi apabila lebih dari 100 maka diambil 10-15% atau 20-25%.
Maka berdasarkan populasi yang sebelumnya sudah disebutkan, Dari teori tadi,
maka dalam penelitian ini mengambil sampel sebanyak 27 siswa karena jumlah
keseluruhan populasi di kelas 4 SD 1 Sidomulyo adalah 27 siswa.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 20


3.2 Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai konsep yang memiliki variasi atau memiliki
lebih dari satu nilai. Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti, terdapat dua
variable dalam penelitian ini yaitu:
Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen
(terikat).Dalam penelitian ini variable independen atau variable bebas ialah
model pembelajaran kooperatif “Student Teams Achievement Divisions
(STAD)”.
Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini
variabel dependen yaitu Hasil belajar siswa.

3.3 Metode Pengumpulann Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan penenliti adalah sebagai berikut :
 Observasi
Observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan mengenai guru dan aktivitas belajar siswa Kelas 4 SD 1
Sidomulyo selama pembelajaran IPA berlangsung dengan menggunakan
model pembelajaran Student Teams Acheivement Divisions (STAD)
 Wawancara
Dengan wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informsi
yang diperoleh dengan cara lain. Dalam penelitian ini wawancara
dilakukan dengan guru mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan
wawancara dengan siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo mengenai aktivitas
siswa terhadap penerapan model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD)
 Tes
Tes yang diberikan pada siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo dalam penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 21


pelajaran setelah diterapkan model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD)
 Dokumentasi
Peneliti menggunakan checklist dan foto dokumentasi sebagai alat dalam
mengkaji dokumen yang digunakan untuk mendukung data penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis instrumen tes hasil belajar
(achievement test) kepada siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo. Tes hasil belajar
dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen berbentuk soal
tes yang dilakukan di kelas kontrol dan eksperimen. Soal tes digunakan oleh
peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo pada
mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik. Instrumen soal test ini
berbentuk soal objektif pilihan ganda dengan 4 opsi jawaban yang berjumlah
20 soal.

3.5 Teknik Analisis Data


Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol
maka diperoleh data berupa hasil pre - test, post - test dan hasil belajar.
Perlakuan diberikan kepada siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo yang berjumlah
27 siswa. Perlakuan tersebut dibagi rata, diantaranya ½ untuk kelas
eksperimen dan 1/2 –nya lagi untuk kelas kontrol. Dengan rancangan sebagai
berikut :
Kelas Pre - test Perlakuan yang Post - test Instrumen
di berikan
Menggunakan
metode
Kelas
pembelajaran
eksperimen 01 02 Hasil belajar
Student Teams
(14 siswa)
Achievemet
Divisions

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 22


Tanpa
menggunakan
metode
Kelas kontrol
03 pembelajaran 04 Hasil belajar
(13 siswa)
Student Teams
Achievemet
Divisions

Keterangan
01 dan 03 = hasil belajar sebelum kedua kelompok siswa menggunakan pretest
02 = hasil belajar kelompok siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions.
04 = hasil belajar kelompok siswa yang tidak menggunakan metode
pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

Dalam penelitian ini, peneliti membagi siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo


menjadi 2 yaitu setengah untuk kelas eksperimen dan yang setengahnya lagi untuk
kelas kontrol. Pertama-tama kedua kelompok tersebut terlebih dahulu diberi pre-
test (01 dan 03 ) untuk mengetahui hasil belajarnya sama atau tidak. Setelah itu,
kelas eksperimen diberi perlakuan khusus (treatment) menggunakan metode
pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). Setelah itu, baru
kedua kelompok tersebut diberikan post-test (02 dan 04), kemudian baru diketahui
hasil belajar dari masing-masing kelas. Setelah itu baru diketahui, apakah metode
pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) hasilnya lebih baik
atau sebaliknya.
Berikut adalah tes hasil belajar yang diberikan pada kelas eksperimen (14 siswa)
Kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora :
Presentase tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

Nilai =
∑ Jawaban Benar × 100%
∑ Soal

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 23


32
= × 100%
40
= 80%
Rata-rata hasil belajar peserta didik dihitung sebagai berikut:

X=
∑X
N
Keterangan :
X : nilai rata-rata hasil belajar
Ʃx : Jumlah nilai seluruh peserta didik
N : Banyaknya peserta didik

No. Nama Siswa Nilai Tes


1 Muhammad Zidni 69
2 Nur Fikri 83
3 Ahmad Yazid 70
4 Dina Nur Aini Safa 88
5 Ulya Maghfiroh 83
6 Cintya Alawiyah 73
7 Indah Sari 87
8 Sopyan Nur 60
9 Windaningsih 75
10 Dwi ayu 85
11 Sri Ika 80
12 Farida Lestyana 78
13 Nur Indasah 90
14 Miftahul Jannah 81

Berdasarkan tes yang diberikan kepada siswa kelas 4 SD 1 Sidomulyo, Blora


rata-rata tes hasil belajarnya adalah sebagai berikut :

1.102
X=
14

= 78,71

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 24


Dari hasil tes yang diberikan terbukti bahwa pembelajaran yang menggunakan
metode pembelajaran STAD hasilnya lebih efektif daripada pembelajaran
biasa/ceramah.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 25


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran STAD dan
metode pembelajaran ceramah yang diberikan pada siswa kelas 4 SD 1
Sidomulyo, Blora pada pembelajaran Daur Hidup Hewan.
b. Hasil belajar pada pembelajaran daur hidup hewan yang diajarkan siswa
dengan metode pembelajaran STAD hasilnya lebih baik daripada siswa
yang diajar dengan metode pembelajaran ceramah.

Dengan demikian, karena hasil belajar yang diperoleh dengan perlakuan


menggunakan metode pembelajaran STAD tinggi, maka perlakuan menggunakan
metode pembelajaran STAD memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil
belajar siswa.

4.2 Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian dan pembahasan, untuk mencapai hasil
belajar dengan penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan yang
diharapkan, maka disarankan :
a. Dalam penerapan suatu metode pembelajaran, diharapkan guru mengerti
dan paham betul dengan metode pembelajaran yang diterapkan karena hal
ini akan sangat mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan yang hendak
dicapai.
b. Siswa hendaknya jangan merasa takut disalahkan untuk mengungkapkan
pendapat maupun argumentasinya dengan pengetahuan awal yang
diperoleh dari berbagai sumber informasi pengetahuan atas dasar
pengetahuannya sehubungan dengan permasalahan yang sedang dihadapi.

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 26


DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:


Rineka Cipta

Paul Eggen dan Don Kouchak. 2012.  STRATEGI DAN MODEL


PEMBELAJARAN. Yogyakarta: INDEKS

Slavin, Robert E. 1995. COOPERATIVE LEARNING (Teori, Riset dan Praktik).


Bandung: Nusa Media

Sudjana, Nana. 2013. PENILAIAN HASIL PROSES BELAJAR MENGAJAR.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Proposal Penelitian Kuantitatif (Tugas Akhir) 4B PGSD | 27

Anda mungkin juga menyukai