Disusun oleh :
VILKY MIRONGSENGGO
JURUSAN KESEHATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas tuntunan dan hikmat yang diberikan maka saya dapat menyusun makalah
“SIKLUS MIKROORGANISME” dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak
yang telah memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat saya
selesaikan dengan baik.
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen
Patient safety dan disusun berdasarkan sumber yang ada. Saya berharap dengan
adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat
menambah pengetahuan dari pembaca.
Makalah masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kesalahan
maka untuk memperbaikinya saya berbesar hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar supaya menjadi bahan pembelajaran bagi
saya untuk kedepannya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
A. Reproduksi Bakteri.....................................................................................6
B. Reproduksi Firus..........................................................................................6
BAB IV PENUTUP..........................................................................................8
1. Kesimpulan..................................................................................................8
2. Saran............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroorganisme atau
jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroorganisme bukan hanya karena
ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga
pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad
tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari
0,1 mm. Selmikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau
mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat
dilihat tanpa alat pembesar, misalnya fungi. Secara garis besar makhluk hidup
digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia).
Makhluk hidup yang ukurannya besar dengan mudah dapat digolongkan kedalam
plantae atau animalia, tetapi mikroorganisme yang ukurannya sangat kecil ini sulit
untuk digolongkan ke dalam kingdom plantae atau animalia. Selain karena
ukurannya, sulitnya penggolongan juga disebabkan adanya mikroba yang
mempunyai sifat antara plantae dan animalia. Perkembangbiakan mikroorganisme
sendiri sangatlah bervariasi. Ada yang dapat berkembang biak secara aseksual
maupun seksual. Perkembangbiakan mikroorganisme pada dasarnya sama dengan
perkembangbiakan makhluk hidup yang lain, yakni membutuhkan tempat dan
kondisi lingkungan yang sesuai agar dapat bereproduksi secara optimal. Kondisi
yang sesuai ini dicapai dengan berbagai metode muilai dari yang sederhana
sampai yang sulit, ada yang harus diatur sedemikian rupa sehingga baru dapat
tumbuh, ada pula yang dengan kondisi pada umumnya sudah dapat tumbuh.
Berbagai kemungkinan potensi reproduksi mikroba yang dapat terjadi di berbagai
lingkungan membuat kita harus waspada ketika mikroorganisme yang tumbuh
berpotensi untuk merugikan atau membahayakan kehidupan manusia. Kita perlu
mempelajari berbagai siklus reproduksi pada berbagai jenis mikroorganisme
(bakteri, cendawan, protozoa, algae dan virus) ini dengan tujuan agar dapat
memanfaatka nmikroorganisme terkait siklus reproduksinya serta dapat
mengurangi resiko yang ada terhadap jenis-jenis bakteri yang merugikan.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
PEMBAHASAN
A. Reproduksi Bakteri
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan
seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari
satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses
paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi,
konjugasi, dan transduksi. (Anonimous, 2011) Menurut Pelczar (2008) Proses
reproduksi paling umum di dalam daur pertumbuhan yang biasa pada populasi
bakteri ialah pembelahan biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah
suatu proses reproduksi aseksual; setelah pembentukan dinding sel melintang
maka satu sel tunggal membelah menjadi dua sel, dan disebut sel anak.
Pembagian sel dengan cara membelah umum terjadi pada semua sel yang sedang
tumbuh aktif pada tumbuhan dan hewan. Namun, pada tumbuhan dan hewan
multiselular, pembagian sel secara aseksual hanya mengakibatkan pertumbuhan
individu tumbuhan atau hewan itu. Pada bakteri, proses tersebut mengakibatkan
terbentuknya dua organisme baru; masing- masing lalu dapat mengulangi lagi
proses tersebut, sebagaimana tampak pada gambar 6-4.
B. Reproduksi Virus
Untuk berkembang biak virus memerlukan tempat atau lingkungan yang hidup.
Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk
bereproduksi. Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik an
secara lisogeni. Pada infeksi secara litik, virus akan menghancurkan sel induk
setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada infeksi secara
lisogenik,virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintregasi dengan
DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembang biak virus pun
ikut membelah. Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan
maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofag, yaitu
melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis. (Anonimous, 2011)
BAB III
3. Perkuncupan (budding)
1. Vegetatif/Aseksual
a. Pembelahan Biner
Perbanyakan sel dengan cara ini, kecepatan pembelahan sel ditentukan dengan
waktu generasi. Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk
membelah , dimana dalam pembelahannya bervariasi tergantung dari spesiesdan 3
kondisi pertumbuhan. Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri adalah
pembelahan biner melintang yaitu suatu proses reproduksi aseksual, setelah
pembentukan dinding sel melintang, maka satu sel tunggal membelah menjadi dua
sel yang disebut dengan sel anak. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase,
yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula
bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan
bentuk koloni. Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap
20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan
delapan anakan sel.
b. Para Seksual
1. Transformasi
2. Transduksi
inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan
Jashua Lederberg pada tahun 1952.
c. Reproduksi Seksual/generative
Konjugasi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu bakteri ke bakteri lain
melalui suatu kontak langsung. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri
donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada
sel penerima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor
memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F)
2. Reproduksi Virus.
a. Siklus Litik
Cara reproduksi virus yang utama menyangkut penghancuran sel inangnya. Siklus
litik, secara umum mempunyai tahap:
b. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari
virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus. Siklus lisogenik
meliputi tahapan:
1. Adsorbsi
2. Injeksi
3. Penggabungan
4. Pembelahan
5. Sintesis
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah membaca dari beberapa sumber yang kami dapatkan dari internet,
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit, dan pada Fungi
Secara umum dikelompokkan menjadi kapang dan khamir. Kapang merupakan
fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan
fungi bersel tunggal dan tak berfilamen. Reproduksi kapang dilakukan secara
seksual dan aseksual. Pada reproduksi virus terjadi dengan cara penggandaan
materi genetik inang yang disebut replikasi. Virus membutuhkan bahan-bahan
dari sel makhluk lain untuk bereplikasi (bereproduksi). Replikasi virus secara
umum terbagi menjadi daur litik dan lisogenik. Selanjutnya pada reproduksi
Protista yang termasuk dalam subkingdom protozoa. Protozoa berkembang biak
secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual berlangsung dengan
pembelahan sel. Anak-anak sel dapat berukuran sama atau tidak sama. Jika ada
dua sel anak maka proses pembelahannya adalah pembelahan biner; jika terbentuk
banyak anak sel maka berlangsung pembelahan ganda. Dan yang terkahir adalah
Alga, Alga berkembang biak secara seksual dan aseksual. Beberapa spesies
terbatas pada salah satu proses tersebut, tetpai banyak yang mempunyai daur
hidup yang rumit yang mencakup kedua macam reproduksi.
2. Saran