Anda di halaman 1dari 26

Standar Audit

SA 530

Sampling Audit

SA paket 500.indb 1 8/18/2015 10:27:52 AM


Standar Audit

STANDAR AUDIT 530


SAMPLING AUDIT

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten).  Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup ................................................................... 1
Tanggal Efektif .................................................................... 3
Tujuan ...................................................................................... 4
Definisi .................................................................................... 5
Ketentuan
Perancangan, Ukuran, dan Pemilihan
Unsur-Unsur Sampel untuk Diuji .................................. 6–8
Pelaksanaan Prosedur Audit .............................................. 9–11
Sifat dan Penyebab Penyimpangan
dan Kesalahan Penyajian............................................... 12–13
Memproyeksikan Kesalahan penyajian.............................. 14
Pengevaluasian Hasil Sampling Audit................................. 15
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Definisi................................................................................. A1–A3
Perancangan, Ukuran, dan Pemilihan
Unsur-Unsur Sampel untuk Diuji................................... A4–A13
Pelaksanaan Prosedur Audit............................................... A14–A16
Sifat serta Penyebab Penyimpangan
dan Kesalahan Penyajian............................................... A17
Memproyeksikan Kesalahan Penyajian.............................. A18–A20
Pengevaluasian Hasil Sampling Audit................................. A21–A23
Lampiran 1:
Stratifikasi dan Pemilihan Nilai Tertimbangan
Lampiran 2:
Contoh Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ukuran Sampel untuk
Pengujian Pengendalian

ii

SA paket 500.indb 2 8/18/2015 10:27:52 AM


Sampling Audit

Lampiran 3:
Contoh Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ukuran Sampel untuk
Pengujian Rinci
Lampiran 4:
Metode Pemilihan Sampel

Standar Audit (“SA”) 530 “Sampling Audit” harus dibaca bersamaan dengan
SA 200 “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit.”

iii

SA paket 500.indb 3 8/18/2015 10:27:52 AM


Standar Audit

iv

SA paket 500.indb 4 8/18/2015 10:27:52 AM


Sampling Audit

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4 1. Standar Audit (”SA”) ini diterapkan ketika auditor telah
5 memutuskan untuk menggunakan sampling audit dalam
6 pelaksanaan prosedur audit. Hal ini berkaitan dengan
7 penggunaan sampling statistik maupun nonstatistik ketika
8 perancangan dan pemilihan sampel audit, pelaksanaan
9 pengujian pengendalian, dan pengujian rinci, serta
10 pengevaluasian hasil sampel tersebut.
11
12 2. SA ini melengkapi SA 5001 yang berkaitan dengan tanggung
13 jawab auditor untuk merancang dan melaksanakan prosedur
14 audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
15 sebagai basis yang memadai untuk menarik kesimpulan
16 yang dipakai sebagai basis opini auditor. SA 500 memberikan
17 panduan tentang berbagai cara yang tersedia bagi auditor
18 untuk memilih unsur untuk pengujian, yang salah satu
19 diantaranya adalah sampling audit.
20
21 Tanggal Efektif
22 3. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
23 periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
24 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
25 selain Emiten).  Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
26 Emiten.
27
28
29 Tujuan
30
31 4. Tujuan penggunaan sampling audit oleh auditor adalah
32 untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk
33 menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber
34 pemilihan sampel.
35
36
37
38
39
40
41
42 SA 500, “Bukti Audit.”
1

SA 530.1

SA paket 500.indb 1 8/18/2015 10:27:52 AM


Standar Audit

1 Definisi
2
3 5. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna sebagai
4 berikut:
5 (a) Sampling audit (sampling): Penerapan prosedur audit
6 terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu populasi
7 audit yang relevan sedemikian rupa sehingga semua unit
8 sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk
9 memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik
10 kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan.
11 (b) Populasi: Keseluruhan set data yang merupakan sumber
12 dari suatu sampel yang dipilih dan auditor berkeinginan
13 untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan set data
14 tersebut.
15 (c) Risiko sampling: Risiko bahwa kesimpulan auditor yang
16 didasarkan pada suatu sampel dapat berbeda dengan
17 kesimpulan jika prosedur audit yang sama diterapkan
18 pada keseluruhan populasi. Risiko sampling dapat
19 menimbulkan dua jenis kesimpulan yang salah:
20 (i) Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian
21 tersebut lebih efektif daripada kenyataannya, atau
22 dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan
23 penyajian material tidak ada padahal dalam
24 kenyataannya ada. Auditor lebih khawatir dengan
25 tipe kesimpulan salah ini karena kesalahan tersebut
26 dapat memengaruhi efektivitas audit dan mempunyai
27 kemungkinan lebih besar untuk menyebabkan suatu
28 opini audit yang tidak tepat.
29 (ii) Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian
30 tersebut kurang efektif daripada kenyataannya, atau
31 dalam suatu pengujian rinci, terdapat kesalahan
32 penyajian material, padahal kenyataannya tidak ada.
33 Jenis kesimpulan salah semacam ini berdampak
34 terhadap efisiensi audit yang biasanya akan
35 menyebabkan adanya pekerjaan tambahan untuk
36 menetapkan bahwa kesimpulan semula adalah tidak
37 benar.
38 (d) Risiko nonsampling: Risiko bahwa auditor mencapai
39 suatu kesimpulan yang salah dengan alasan apa pun
40 yang tidak terkait dengan risiko sampling (Ref: Para.
41 A1)
42

SA 530.2

SA paket 500.indb 2 8/18/2015 10:27:52 AM


Sampling Audit

1 (e) Anomali: Suatu kesalahan penyajian atau penyimpangan


2 yang secara jelas tidak mewakili kesalahan penyajian
3 atau penyimpangan dalam suatu populasi.
4 (f) Unit sampling: Unsur-unsur individual yang membentuk
5 suatu populasi. (Ref: Para. A2)
6 (g) Sampling statistik: Suatu pendekatan sampling yang
7 memiliki karakteristik sebagai berikut:
8 (i) Pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara
9 acak; dan
10 (ii) Penggunaan teori probabilitas untuk menilai
11 hasil sampel, termasuk untuk mengukur risiko
12 sampling.
13 Pendekatan sampling yang tidak memiliki karakteristik-
14 karakteristik (i) dan (ii) dianggap sebagai sampling
15 nonstatistik.
16 (h) Stratifikasi: Proses pembagian suatu populasi ke dalam
17 sub-subpopulasi, yang setiap sub tersebut merupakan
18 suatu golongan unit-unit sampling dengan karakteristik
19 yang serupa (sering kali nilai moneternya).
20 (i) Kesalahan penyajian yang dapat diterima: suatu jumlah
21 moneter yang ditetapkan oleh auditor untuk memperoleh
22 suatu tingkat asurans yang tepat bahwa jumlah kesalahan
23 penyajian yang ditetapkan oleh auditor tidak melebihi
24 kesalahan penyajian sesungguhnya di dalam populasi.
25 (Ref: Para. A3)
26 (j) Tingkat penyimpangan yang dapat diterima: suatu tingkat
27 penyimpangan dari prosedur pengendalian internal
28 yang telah ditetapkan yang ditentukan oleh auditor
29 untuk memperoleh tingkat asurans yang tepat bahwa
30 tingkat penyimpangan yang ditentukan oleh auditor tidak
31 melebihi tingkat penyimpangan sesungguhnya dalam
32 populasi.
33
34
35 Ketentuan
36
37 Perancangan, Ukuran dan Pemilihan Unsur-Unsur Sampel
38 untuk Diuji
39 6. Ketika merancang suatu sampel audit, auditor harus
40 mempertimbangkan tujuan prosedur audit dan karakteristik
41 populasi yang menjadi sumber suatu sampel yang akan
42 diambil. (Ref: Para. A4–A9)

SA 530.3

SA paket 500.indb 3 8/18/2015 10:27:52 AM


Standar Audit

1 7. Auditor harus menentukan suatu ukuran sampel yang cukup


2 untuk mengurangi risiko sampling sampai ke tingkat rendah
3 yang dapat diterima. (Ref: Para. A10–A11)
4
5 8. Auditor harus memilih unsur-unsur yang akan menjadi sampel
6 sedemikian rupa sehingga setiap unit sampling dalam populasi
7 memiliki suatu peluang yang sama untuk dipilih. (Ref: Para.
8 A12–A13)
9
10 Pelaksanaan Prosedur Audit
11 9. Auditor harus melaksanakan prosedur audit yang tepat untuk
12 tujuan yang hendak dicapai atas setiap unsur yang dipilih.
13
14 10. Jika prosedur audit tidak dapat diterapkan pada unsur pilihan,
15 maka auditor harus melaksanakan prosedur tersebut atas
16 suatu unsur pengganti. (Ref: Para. A14)
17
18 11. Audit yang telah dirancang, atau prosedur alternatif lainnya
19 yang sesuai, terhadap suatu unsur pilihan, maka auditor harus
20 menetapkan unsur tersebut sebagai suatu penyimpangan
21 dari pengendalian yang telah ditetapkan sebelumnya (dalam
22 hal pengujian pengendalian) atau suatu kesalahan penyajian
23 (dalam hal pengujian rinci). (Ref: Para. A15–A16)
24
25 Sifat dan Penyebab Penyimpangan dan Kesalahan Penyajian
26 12. Auditor harus menginvestigasi sifat dan penyebab
27 penyimpangan atau kesalahan penyajian yang teridentifikasi
28 serta menilai dampak yang mungkin terjadi terhadap tujuan
29 prosedur audit tersebut dan terhadap area audit lainnya. (Ref:
30 Para. A17)
31
32 13. Dalam kondisi tertentu yang sangat jarang, ketika auditor
33 mempertimbangkan bahwa suatu kesalahan penyajian atau
34 penyimpangan yang ditemukan dalam suatu sampel adalah
35 suatu anomali, auditor harus memperoleh tingkat kepastian
36 yang tinggi bahwa kesalahan penyajian atau penyimpangan
37 semacam itu bukanlah mewakili populasi yang bersangkutan.
38 Auditor harus memperoleh tingkat kepastian seperti ini dengan
39 melaksanakan prosedur audit tambahan untuk memperoleh
40 bukti audit yang cukup dan tepat bahwa kesalahan penyajian
41 atau penyimpangan semacam itu tidak berdampak terhadap
42 unsur sisanya dalam populasi.

SA 530.4

SA paket 500.indb 4 8/18/2015 10:27:52 AM


Sampling Audit

1 Memproyeksikan Kesalahan Penyajian


2 14. Untuk pengujian rinci, auditor harus memproyeksikan
3 kesalahan penyajian yang ditemukan dalam sampel ke
4 populasi. (Ref: Para. A18–A20)
5
6 Pengevaluasian Hasil Sampling Audit
7 15. Auditor harus menilai:
8 (a) Hasil sampel; dan (Ref: Para. A21–A22)
9 (b) Apakah penggunaan sampling audit telah menyediakan
10 basis yang wajar untuk penarikan kesimpulan tentang
11 populasi yang telah diuji. (Ref: Para. A23)
12
13 ***
14
15
16 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
17
18 Definisi
19 Risiko Nonsampling (Ref: Para. 5(d))
20 A1. Contoh-contoh risiko non-sampling mencakup penggunaan
21 prosedur audit yang tidak tepat, interpretasi yang salah
22 terhadap bukti audit, dan kegagalan untuk mengakui suatu
23 kesalahan penyajian atau penyimpangan.
24
25 Unit Sampling (Ref: Para. 5(f))
26 A2. Unit sampling dapat berupa unsur-unsur fisik (sebagai contoh,
27 cek yang tercantum dalam slip penyetoran, entri kredit dalam
28 rekening koran bank, faktur penjualan, atau saldo debitur)
29 atau unit moneter.
30
31 Kesalahan Penyajian yang Dapat Diterima (Ref: Para. 5(i))
32 A3. Ketika merancang suatu sampel, auditor menentukan
33 kesalahan penyajian yang dapat diterima yang ditujukan
34 ke risiko bahwa agregasi kesalahan penyajian yang secara
35 individual tidak material, menyebabkan kesalahan penyajian
36 material dalam laporan keuangan dan untuk menyediakan
37 batas bagi kesalahan penyajian yang kemungkinan tidak
38 terdeteksi. Kesalahan penyajian yang dapat diterima adalah
39 penerapan materialitas kinerja, seperti yang dijelaskan
40
41
42

SA 530.5

SA paket 500.indb 5 8/18/2015 10:27:52 AM


Standar Audit

1 dalam SA 320,2 terhadap suatu prosedur sampling tertentu.


2 Kesalahan penyajian yang dapat diterima kemungkinan
3 memiliki jumlah yang sama atau jumlah yang lebih rendah
4 daripada materialitas kinerja.
5
6 Perancangan, Ukuran dan Pemilihan Unsur-Unsur Sampel
7 untuk Diuji
8 Perancangan Sampel (Ref: Para. 6)
9 A4. Sampling audit memungkinkan auditor untuk memperoleh
10 dan mengevaluasi bukti audit tentang beberapa karakteristik
11 unsur-unsur yang dipilih untuk membentuk atau membantu
12 dalam menarik kesimpulan tentang populasi yang menjadi
13 asal sampel tersebut. Sampling audit dapat diterapkan
14 dengan menggunakan pendekatan sampling secara statistik
15 atau non-statistik.
16
17 A5. Ketika merancang suatu sampel audit, pertimbangan
18 auditor mencakup tujuan spesifik yang hendak dicapai dan
19 kemungkinan kombinasi prosedur audit terbaik untuk dapat
20 mencapai tujuan tersebut. Pertimbangan terhadap sifat
21 bukti audit yang dicari dan penyimpangan yang mungkin
22 terjadi atau kondisi terjadinya kesalahan penyajian atau
23 karakteristik lainnya yang berhubungan dengan bukti audit
24 tersebut akan membantu auditor dalam mengidentifikasi hal-
25 hal yang menyebabkan suatu penyimpangan atau kesalahan
26 penyajian dan tipe populasi yang digunakan dalam sampling.
27 Untuk memenuhi ketentuan dalam paragraf 10 SA 500, ketika
28 melakukan sampling audit, auditor harus melaksanakan
29 prosedur audit untuk mendapatkan bukti bahwa populasi yang
30 diambil sampelnya merupakan populasi yang lengkap.
31
32 A6. Pertimbangan auditor tentang tujuan prosedur audit,
33 sebagaimana yang disyaratkan oleh paragraf 6, mencakup
34 suatu pemahaman yang jelas tentang apa yang merupakan
35 suatu penyimpangan atau kesalahan penyajian sehingga
36 semua, dan hanya, kondisi-kondisi yang relevan dengan
37 tujuan prosedur audit tersebutlah yang dimasukkan ke
38 dalam evaluasi terhadap penyimpangan atau pemproyeksian
39
40
41 SA 320, “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit,”
2

42 paragraf 9.

SA 530.6

SA paket 500.indb 6 8/18/2015 10:27:52 AM


Sampling Audit

1 kesalahan penyajian. Sebagai contoh, dalam melakukan


2 pengujian rinci yang berkaitan dengan keberadaan piutang
3 usaha, seperti melalui konfirmasi, pembayaran yang dilakukan
4 oleh pelanggan sebelum tanggal konfirmasi tetapi diterima
5 beberapa saat setelah tanggal konfirmasi tersebut tidak
6 dianggap sebagai suatu kesalahan penyajian. Selain itu,
7 kesalahan posting antar-akun-akun pelanggan tidak akan
8 memengaruhi saldo piutang usaha secara keseluruhan,
9 sehingga tidaklah tepat untuk menganggap kesalahan ini
10 sebagai suatu kesalahan penyajian dalam mengevaluasi hasil
11 sampel berdasarkan prosedur audit ini, walaupun mungkin
12 berdampak penting di area audit lainnya, seperti penilaian
13 risiko kecurangan atau kecukupan penyisihan piutang tidak
14 tertagih.
15
16 A7. Dalam mempertimbangkan karakteristik suatu populasi untuk
17 pengujian pengendalian, auditor melakukan suatu penilaian
18 estimasi tingkat penyimpangan berdasarkan pemahaman
19 auditor tentang pengendalian-pengendalian yang relevan atau
20 berdasarkan pemeriksaan atas sejumlah kecil unsur dalam
21 populasi. Penilaian ini dibuat dengan tujuan untuk merancang
22 suatu sampel audit dan untuk menetapkan ukuran sampel.
23 Sebagai contoh, jika tingkat penyimpangan diperkirakan
24 sangat tinggi, auditor biasanya tidak akan melakukan
25 pengujian pengendalian. Demikian pula, dalam pengujian
26 rinci, auditor melakukan suatu penilaian tingkat kesalahan
27 penyajian yang diperkirakan terjadi dalam populasi. Jika
28 kesalahan penyajian yang diperkirakan tinggi, pemeriksaan
29 100% atas unsur tersebut atau pengambilan sampel dalam
30 jumlah besar untuk diperiksa mungkin merupakan hal yang
31 tepat ketika melakukan pengujian rinci.
32
33 A8. Dalam mempertimbangkan karakteristik populasi yang
34 menjadi sumber pengambilan sampel, auditor mungkin
35 menentukan bahwa stratifikasi atau pemilihan nilai tertimbang
36 (value-weighted selection) merupakan metode yang tepat.
37 Lampiran 1 memberikan pembahasan lebih lanjut tentang
38 stratifikasi dan pemilihan nilai tertimbang (value-weighted
39 selection).
40
41 A9. Keputusan untuk menggunakan pendekatan statistik atau
42 nonstatistik dalam sampling membutuhkan pertimbangan

SA 530.7

SA paket 500.indb 7 8/18/2015 10:27:52 AM


Standar Audit

1 auditor; namun, ukuran sampel bukan merupakan kriteria


2 yang tepat untuk membedakan antara pendekatan statistik
3 atau nonstatistik.
4
5 Ukuran Sampel (Ref: Para. 7)
6 A10. Tingkat risiko sampling yang auditor bersedia untuk
7 menerimanya berdampak terhadap ukuran sampel yang
8 diperlukan. Semakin kecil risiko yang auditor bersedia untuk
9 menerimanya, makin besar ukuran sampel yang diperlukan.
10
11 A11. Ukuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu
12 formula berbasis statistik atau melalui pertimbangan
13 profesional. Lampiran 2 dan 3 menunjukkan pengaruh
14 yang dimiliki berbagai macam faktor dalam penentuan
15 ukuran sampel. Jika kondisinya sama, dampak faktor-faktor
16 sebagaimana yang diidentifikasi dalam lampiran 2 dan 3
17 terhadap ukuran sampel akan sama tanpa mempertimbangkan
18 pendekatan yang dipilih, apakah pendekatan statistik atau
19 nonstatistik.
20
21 Pemilihan Unsur untuk Diuji (Ref: Para. 8)
22 A12. Dengan sampling statistik, unsur-unsur dipilih dengan suatu
23 cara yang setiap unit sampling memiliki suatu probabilitas
24 yang diketahui untuk dipilih. Dengan sampling nonstatistik,
25 pertimbangan auditor digunakan untuk memilih unsur yang
26 dijadikan sampel. Karena tujuan sampling adalah untuk
27 menyediakan basis yang wajar bagi auditor untuk menarik
28 kesimpulan tentang populasi yang menjadi sumber sampel
29 yang dipilih, penting bagi auditor untuk memilih sampel yang
30 representatif, dengan memilih unsur sampel yang memiliki
31 karakteristik tipikal populasi sehingga keberpihakan dapat
32 dihindari.
33
34 A13. Metode utama pemilihan sampel adalah penggunaan
35 pemilihan acak, pemilihan sistematik dan pemilihan sembarang
36 (haphazard selection). Setiap metode ini akan dibahas dalam
37 Lampiran 4.
38
39 Pelaksanaan Prosedur Audit (Ref: Para. 10–11)
40 A14. Salah satu contoh ketika auditor perlu melakukan prosedur
41 terhadap suatu unsur pengganti adalah ketika sebuah cek
42 yang telah dibatalkan dipilih sebagai sampel dalam pengujian

SA 530.8

SA paket 500.indb 8 8/18/2015 10:27:53 AM


Sampling Audit

1 atas bukti otorisasi pembayaran. Jika auditor meyakini bahwa


2 cek tersebut telah dibatalkan dengan tepat sedemikian rupa
3 sehingga bukan merupakan suatu penyimpangan, maka
4 suatu sampel pengganti yang telah dipilih dengan tepat dapat
5 diperiksa.
6
7 A15. Salah satu contoh ketika auditor tidak dapat menerapkan
8 prosedur audit yang telah dirancang terhadap suatu unsur
9 pilihan adalah ketika dokumentasi yang berkaitan dengan
10 unsur tersebut hilang.
11
12 A16. Contoh suatu prosedur alternatif yang cocok dapat
13 berupa pemeriksaan terhadap penerimaan kas di periode
14 kemudian dengan bukti-bukti pendukungnya dan unsur yang
15 dimaksudkan untuk diselesaikan jika tidak ada jawaban yang
16 diterima dari permintaan konfirmasi positif.
17
18 Sifat dan Penyebab Penyimpangan dan Kesalahan Penyajian
19 (Ref: Para. 12)
20 A17. Dalam menganalisis penyimpangan dan kesalahan penyajian
21 yang teridentifikasi, auditor dapat mengobservasi bahwa
22 banyak yang memiliki karakteristik umum, sebagai contoh,
23 jenis transaksi, lokasi, lini produksi atau periode waktu.
24 Dalam kondisi demikian, auditor dapat memutuskan untuk
25 mengidentifikasi semua unsur yang memiliki karakteristik
26 sama dalam suatu populasi dan memperluas prosedur audit
27 ke unsur-unsur tersebut. Di samping itu, penyimpangan
28 maupun kesalahan penyajian semacam itu dapat merupakan
29 kesengajaan dan dapat mengindikasikan adanya kemungkinan
30 kecurangan.
31
32 Memproyeksikan Kesalahan Penyajian (Ref: Para. 14)
33 A18. Auditor disyaratkan untuk memproyeksikan kesalahan
34 penyajian untuk suatu populasi untuk mendapatkan
35 pemahaman yang menyeluruh tentang skala kesalahan
36 penyajian, namun proyeksi ini tidak cukup untuk menentukan
37 suatu jumlah yang harus disesuaikan.
38
39 A19. Jika suatu kesalahan penyajian telah ditetapkan sebagai
40 suatu anomali, maka hal itu dapat dikeluarkan ketika
41 memproyeksikan kesalahan penyajian ke populasi. Namun,
42 pengaruh yang ditimbulkan dari kesalahan penyajian tersebut,

SA 530.9

SA paket 500.indb 9 8/18/2015 10:27:53 AM


Standar Audit

1 jika tidak dikoreksi, maka masih perlu dipertimbangkan selain


2 proyeksi kesalahan penyajian yang non-anomali.
3
4 A20. Untuk pengujian pengendalian, tidak diperlukan proyeksi
5 penyimpangan secara eksplisit karena tingkat penyimpangan
6 sampel juga merupakan tingkat penyimpangan proyeksian
7 untuk populasi secara keseluruhan. SA 3303 memberikan
8 panduan ketika terdeteksi penyimpangan dari pengendalian
9 yang hendak diandalkan oleh auditor.
10
11 Pengevaluasian Hasil Sampling Audit (Ref: Para. 15)
12 A21. Untuk pengujian pengendalian, suatu tingkat penyimpangan
13 sampel yang tinggi yang tidak diharapkan dapat meningkatkan
14 risiko kesalahan penyajian material yang telah ditentukan,
15 kecuali jika diperoleh bukti audit tambahan yang memperkuat
16 penilaian awal risiko tersebut. Untuk pengujian rinci, suatu
17 jumlah kesalahan penyajian yang tinggi yang tidak diharapkan
18 dalam suatu sampel dapat menyebabkan auditor meyakini
19 bahwa terdapat kesalahan penyajian material dalam suatu
20 golongan transaksi atau saldo akun, kecuali bukti audit
21 tambahan membuktikan tidak ada kesalahan penyajian
22 material.
23
24 A22. Dalam pengujian rinci, kesalahan penyajian proyeksian
25 ditambah kesalahan penyajian yang bersifat anomali, jika
26 ada, merupakan estimasi kesalahan penyajian terbaik dalam
27 populasi. Jika kesalahan penyajian proyeksian ditambah
28 kesalahan penyajian yang bersifat anomali, jika ada, melebihi
29 kesalahan penyajian yang dapat diterima, maka sampel yang
30 diambil tidak dapat memberikan basis yang masuk akal
31 untuk penarikan kesimpulan tentang populasi yang telah
32 diuji. Semakin kecil perbedaan antara perkiraan kesalahan
33 penyajian proyeksian ditambah dengan kesalahan penyajian
34 yang bersifat anomali dengan kesalahan penyajian yang dapat
35 diterima, makin besar kemungkinan kesalahan penyajian
36 sesungguhnya dalam populasi melebihi kesalahan penyajian
37 yang dapat diterima. Demikian juga jika kesalahan penyajian
38 proyeksian lebih besar daripada ekspektasi auditor tentang
39 kesalahan penyajian yang digunakan dalam menentukan
40
41
42 SA 330, “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai,” paragraf 17.
3

SA 530.10

SA paket 500.indb 10 8/18/2015 10:27:53 AM


Sampling Audit

1 ukuran sampel, auditor dapat menyimpulkan adanya risiko


2 sampling yang tidak dapat diterima yaitu bahwa kesalahan
3 penyajian sesungguhnya dalam populasi melebihi kesalahan
4 penyajian yang dapat diterima. Mempertimbangkan hasil
5 prosedur audit lain dapat membantu auditor untuk menentukan
6 risiko bahwa kesalahan penyajian sesungguhnya dalam suatu
7 populasi melebihi kesalahan penyajian yang dapat diterima,
8 dan risiko tersebut dapat dikurangi jika diperoleh bukti audit
9 tambahan.
10
11 A23. Jika auditor menyimpulkan bahwa sampling audit belum dapat
12 memberikan basis yang wajar untuk penarikan kesimpulan
13 tentang populasi yang diuji, auditor dapat:
14 • Meminta manajemen untuk menginvestigasi kesalahan
15 penyajian yang telah diidentifikasi dan potensi terjadinya
16 kesalahan penyajian lebih lanjut serta membuat
17 penyesuaian yang diperlukan; atau
18 • Menyesuaikan sifat, saat, dan luas prosedur audit
19 tambahan yang diperlukan untuk mencapai tingkat
20 asurans terbaik yang disyaratkan. Sebagai contoh, dalam
21 hal pengujian pengendalian, auditor dapat menambah
22 ukuran sampel, melakukan pengujian terhadap
23 pengendalian alternatif, atau mengubah prosedur
24 substantif yang terkait.
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 530.11

SA paket 500.indb 11 8/18/2015 10:27:53 AM


Standar Audit

1 Lampiran 1
2 (Ref: Para. A8)
3
4 Stratifikasi dan Pemilihan Nilai Tertimbang (Value-weight
5 Selection)
6 Dalam mempertimbangkan karakteristik populasi yang menjadi
7 sumber pengambilan sampel, auditor dapat memilih metode
8 pemilihan stratifikasi atau nilai tertimbang. Lampiran ini memberikan
9 panduan bagi auditor tentang teknik pengambilan sampel dengan
10 stratifikasi dan nilai tertimbang.
11
12 Stratifikasi
13 1. Efisiensi audit dapat ditingkatkan mutunya jika auditor dapat
14 melakukan stratifikasi terhadap suatu populasi dengan cara
15 membagi populasi tersebut ke dalam sub-subpopulasi yang
16 memiliki karakteristik yang teridentifikasi. Tujuan stratifikasi
17 adalah untuk mengurangi keanekaragaman unsur-unsur yang
18 terdapat dalam setiap strata dan oleh karena itu ukuran sampel
19 dapat dikurangi tanpa meningkatkan risiko sampling.
20
21 2. Ketika melaksanakan pengujian rinci, populasi biasanya
22 distratifikasi berdasarkan nilai moneter. Hal ini memungkinkan
23 pekerjaan audit lebih banyak diarahkan ke unsur-unsur
24 bernilai lebih besar yang berisi potensi kesalahan penyajian
25 terbesar. Demikian juga, sebuah populasi dapat distratifikasi
26 berdasarkan karakteristik tertentu yang menunjukkan
27 kemungkinan risiko kesalahan penyajian yang lebih tinggi,
28 sebagai contoh, ketika melakukan pengujian atas penyisihan
29 piutang tidak tertagih untuk penilaian suatu piutang usaha,
30 saldo akun tersebut dapat distratifikasi berdasarkan umur
31 piutang.
32
33 3. Hasil prosedur audit yang diterapkan terhadap unsur-unsur
34 yang berasal dari sebuah strata yang diambil sebagai sampel
35 hanya dapat digunakan untuk memproyeksikan unsur-
36 unsur yang terdapat dalam strata tersebut. Untuk menarik
37 kesimpulan terhadap keseluruhan populasi, auditor harus
38 mempertimbangkan risiko kesalahan penyajian material
39 yang berkaitan dengan strata lainnya yang membentuk suatu
40 keseluruhan populasi. Sebagai contoh, 20% dari unsur yang
41 terdapat di dalam sebuah populasi dapat merepresentasikan
42 90% nilai suatu saldo akun. Auditor dapat memutuskan

SA 530.12

SA paket 500.indb 12 8/18/2015 10:27:53 AM


Sampling Audit

1 untuk memeriksa sampel dari 20% unsur tersebut. Auditor


2 mengevaluasi hasil pengujian sampel tersebut dan menarik
3 kesimpulan atas 90% nilai suatu saldo akun, terpisah dari 10%
4 nilai sisa saldo akun tersebut (atas 10% nilai sisa saldo akun
5 tersebut, dapat dilakukan pengambilan sampel tambahan
6 atau bukti audit dengan cara lain atau bisa saja 10% nilai
7 sisa itu dianggap sebagai tidak material).
8
9 4. Jika suatu golongan transaksi atau saldo akun telah dibagi ke
10 dalam strata, maka kesalahan penyajian akan diproyeksikan
11 untuk setiap strata secara terpisah. Kesalahan penyajian
12 yang telah diproyeksikan untuk setiap strata kemudian
13 dikombinasikan untuk mempertimbangkan dampak kesalahan
14 penyajian yang mungkin terjadi dalam keseluruhan golongan
15 transaksi atau saldo akun.
16
17 Pemilihan Nilai Tertimbang
18 5. Ketika melakukan pengujian rinci, merupakan hal yang
19 efisien untuk mengidentifikasikan unit sampling sebagai unit-
20 unit moneter tersendiri yang membentuk suatu populasi.
21 Setelah memilih unit moneter spesifik dari sebuah populasi,
22 contohnya, saldo piutang usaha, auditor kemudian dapat
23 memeriksa unsur tertentu, sebagai contoh, saldo individual
24 yang mengandung unit-unit moneter yang disebutkan di atas.
25 Salah satu keunggulan pendekatan ini dalam penentuan
26 unit sampling adalah audit lebih diarahkan kepada unsur-
27 unsur yang bernilai lebih besar karena unsur-unsur tersebut
28 memiliki peluang yang lebih besar untuk dipilih sehingga
29 dapat memperkecil ukuran sampel. Pendekatan ini dapat
30 digunakan bersamaan dengan metode pemilihan sampel
31 sistematis (dijelaskan dalam Lampiran 4) dan pendekatan ini
32 paling efisien dalam pemilihan unsur dengan menggunakan
33 pemilihan acak.
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 530.13

SA paket 500.indb 13 8/18/2015 10:27:53 AM


Standar Audit

1 Lampiran 2
2 (Ref: Para. A11)
3
4 Contoh Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ukuran Sampel
5 untuk Pengujian Pengendalian
6 Faktor-faktor berikut dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam
7 menentukan ukuran sampel untuk pengujian pengendalian.
8 Faktor-faktor ini, yang harus dipertimbangkan secara bersamaan,
9 menganggap bahwa auditor tidak memodifikasi sifat atau waktu
10 pengujian pengendalian atau dengan cara lain mengubah
11 pendekatan pengujian pengendalian menjadi prosedur substantif
12 untuk merespons risiko yang telah dinilai.
13
14
PENGARUH
15
FAKTOR TERHADAP
16
UKURAN
17
SAMPEL
18
19 1. Adanya peningkatan Naik Semakin tinggi tingkat asurans
20 penilaian resiko yang hendak diperoleh
21 auditor yang telah oleh auditor atas efektivitas
22 memperhitungkan operasi pengendalian, makin
23 pengendalian yang rendah risiko kesalahan
24 relevan penyajian material yang
25 dinilai oleh auditor, dan makin
26 besar ukuran sampel yang
27 diperlukan. Jika penilaian
28 auditor atas risiko kesalahan
29 penyajian material dalam
30 tingkat asersi mencakup suatu
31 ekspektasi tentang efektivitas
32 operasi pengendalian,
33 auditor disyaratkan untuk
34 melaksanakan pengujian
35 pengendalian. Demikian
36 pula, makin tinggi auditor
37 mengandalkan efektivitas
38 operasi pengendalian dalam
39 penilaian risiko, makin besar
40 luas pengujian, oleh karena
41 itu ukuran sampel menjadi
42 meningkat.

SA 530.14

SA paket 500.indb 14 8/18/2015 10:27:53 AM


Sampling Audit

1 PENGARUH
2 FAKTOR TERHADAP
3 UKURAN
4 SAMPEL
5
2. Suatu peningkatan Turun Semakin rendah tingkat
6
dalam penyimpangan yang dapat
7
penyimpangan yang diterima, makin besar ukuran
8
dapat diterima sampel yang diperlukan.
9
10 3. Suatu kenaikan Naik Semakin tinggi tingkat
11 dalam tingkat penyimpangan yang
12 penyimpangan yang diperkirakan terjadi, makin
13 diperkirakan terjadi besar ukuran sampel yang
14 dalam populasi yang diperlukan sehingga auditor
15 akan diuji dapat membuat estimasi
16 yang wajar tentang tingkat
17 penyimpangan yang
18 sesunggguhnya. Faktor-
19 faktor relevan bagi auditor
20 dalam mempertimbangan
21 tingkat penyimpangan yang
22 diperkirakan terjadi mencakup
23 pemahaman auditor tentang
24 bisnis klien (khususnya,
25 prosedur penilaian risiko
26 yang dilakukan untuk
27 memperoleh pemahaman
28 tentang pengendalian intern),
29 perubahan dalam personel
30 atau pengendalian intern,
31 hasil prosedur audit yang
32 diterapkan dalam periode
33 sebelumnya, dan hasil
34 prosedur audit lain. Tingkat
35 penyimpangan pengendalian
36 yang tinggi umumnya
37 hanya bisa sedikit, jika ada,
38 mengurangi risiko kesalahan
39 penyajian material yang telah
40 ditentukan.
41
42

SA 530.15

SA paket 500.indb 15 8/18/2015 10:27:53 AM


Standar Audit

1 PENGARUH
2 FAKTOR TERHADAP
3 UKURAN
4 SAMPEL
5
4. Suatu kenaikan Naik Semakin tinggi tingkat asurans
6
dalam tingkat yang auditor harapkan bahwa
7
asurans yang hasil sampel benar-benar
8
auditor harapkan mencerminkan penyimpangan
9
bahwa tingkat yang terjadi dalam populasi,
10
penyimpangan yang maka makin besar ukuran
11
dapat diterima tidak sampel yang diperlukan.
12
melebihi tingkat
13
penyimpangan
14
yang sesungguhnya
15
dalam populasi
16
17 5. Suatu kenaikan Dampak Untuk populasi yang besar,
18 dalam jumlah unit yang dapat ukuran aktual populasi sedikit
19 sampling dalam diabaikan berdampak, jika ada, terhadap
20 populasi ukuran sampel. Namun, dalam
21 populasi yang kecil, sampling
22 audit tidak dapat seefisien
23 dibandingkan dengan
24 cara-cara alternatif dalam
25 pemerolehan bukti audit yang
26 cukup dan tepat.
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 530.16

SA paket 500.indb 16 8/18/2015 10:27:53 AM


Sampling Audit

1 Lampiran 3
2 (Ref: Para. A11)
3
4 Contoh Faktor-faktor yang Memengaruhi Ukuran Sampel
5 dalam Pengujian Rinci
6 Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan oleh
7 auditor dalam menentukan ukuran sampel untuk pengujian rinci.
8 Faktor-faktor ini, yang perlu dipertimbangkan secara bersama-sama,
9 menganggap bahwa auditor tidak memodifikasi pendekatan dalam
10 pengujian pengendalian atau mengubah sifat atau waktu prosedur
11 substantif untuk merespons risiko yang telah dinilai.
12
13
PENGARUH
14
TERHADAP
15 FAKTOR
UKURAN
16
SAMPEL
17
18 1. Suatu Naik Semakin tinggi risiko kesalahan
19 kenaikan penyajian material yang dinilai
20 risiko yang auditor, makin besar ukuran sampel
21 telah dinilai yang diperlukan. Penentuan risiko
22 oleh auditor kesalahan penyajian material oleh
23 atas risiko auditor dipengaruhi oleh risiko
24 kesalahan bawaan dan risiko pengendalian.
25 penyajian Sebagai contoh, jika auditor tidak
26 material melakukan pengujian pengendalian,
27 penilaian risiko oleh auditor tidak
28 dapat dikurangi untuk efektivitas
29 operasi pengendalian intern untuk
30 asersi tertentu. Oleh karena itu, untuk
31 dapat mengurangi risiko audit ke
32 tingkat rendah yang dapat diterima,
33 auditor memerlukan suatu tingkat
34 risiko deteksi yang rendah dan akan
35 lebih mengandalkan pada prosedur
36 substantif. Semakin banyak bukti
37 audit yang diperolah dari pengujian
38 rinci (yaitu makin kecil risiko deteksi),
39 makin besar ukuran sampel yang
40 diperlukan.
41
42

SA 530.17

SA paket 500.indb 17 8/18/2015 10:27:53 AM


Standar Audit

1 PENGARUH
2 TERHADAP
3 FAKTOR
UKURAN
4 SAMPEL
5
2. Suatu Turun Semakin auditor mengandalkan pada
6
kenaikan prosedur substantif lain (pengujian
7
dalam rinci atau prosedur analitik substantif)
8
penggunaan untuk mengurangi risiko deteksi ke
9
prosedur suatu tingkat yang dapat diterima
10
substantif berkaitan dengan suatu populasi
11
lain yang tertentu, makin berkurang asurans
12
diarahkan ke yang disyaratkan oleh auditor dari
13
asersi yang sampling, oleh karena itu, makin kecil
14
sama ukuran sampel yang diperlukan.
15
16 3. Suatu Naik Semakin besar tingkat asurans yang
17 kenaikan disyaratkan oleh auditor bahwa
18 tingkat hasil sampel pada kenyataannya
19 asurans mengindikasikan jumlah aktual
20 yang kesalahan penyajian dalam populasi,
21 diharapkan makin besar ukuran sampel yang
22 oleh auditor diperlukan.
23 bahwa
24 kesalahan
25 penyajian
26 yang dapat
27 diterima
28 tidak
29 melebihi
30 kesalahan
31 penyajian
32 aktual dalam
33 populasi
34 4. Suatu Turun Semakin rendah kesalahan penyajian
35 kenaikan yang dapat diterima, makin besar
36 dalam ukuran sampel yang diperlukan.
37 kesalahan
38 penyajian
39 yang dapat
40 diterima
41
42

SA 530.18

SA paket 500.indb 18 8/18/2015 10:27:53 AM


Sampling Audit

1 PENGARUH
2 TERHADAP
3 FAKTOR
UKURAN
4 SAMPEL
5
5. Suatu Naik Semakin besar jumlah kesalahan
6
kenaikan penyajian yang diharapkan akan
7
jumlah ditemukan oleh auditor dalam
8
kesalahan populasi, makin besar ukuran sampel
9
penyajian yang diperlukan untuk membuat
10
yang estimasi yang masuk akal tentang
11
diharapkan jumlah kesalahan penyajian aktual
12
akan dalam populasi. Faktor-faktor yang
13
ditemukan relevan dengan pertimbangan auditor
14
oleh auditor tentang jumlah kesalahan penyajian
15
dalam yang diharapkan mencakup seberapa
16
populasi luas nilai-nilai unsur ditentukan secara
17
subjektif, hasil prosedur penilaian
18
risiko, hasil pengujian pengendalian,
19
hasil prosedur audit yang diterapkan
20
dalam periode sebelumnya, dan hasil
21
prosedur substantif lain.
22
23 6. Stratifikasi Turun Jika terdapat suatu kisar lebar
24 populasi jika (variabilitas) dalam ukuran moneter
25 tepat unsur-unsur dalam populasi, adalah
26 lebih bermanfaat untuk melakukan
27 stratifikasi populasi tersebut. Jika
28 suatu populasi dapat secara layak
29 distratifikasi, ukuran sampel agregat
30 dari strata tersebut pada umumnya
31 akan lebih sedikit jika dibandingkan
32 dengan ukuran sampel yang
33 diperlukan untuk memperoleh tingkat
34 risiko sampling tertentu, apabila suatu
35 sampel diambil dari keseluruhan
36 populasi.
37
38
39
40
41
42

SA 530.19

SA paket 500.indb 19 8/18/2015 10:27:53 AM


Standar Audit

1 PENGARUH
2 TERHADAP
3 FAKTOR
UKURAN
4 SAMPEL
5
7. Jumlah unit Dampaknya Untuk populasi yang besar, ukuran
6
sampling dapat aktual populasi memiliki sedikit,
7
dalam diabaikan jika ada, dampak terhadap ukuran
8
populasi sampel. Jadi, untuk populasi yang
9
kecil, sampling audit sering kali
10
kurang efisien sebagai cara alternatif
11
pemerolehan bukti audit cukup dan
12
tepat. (Namun, jika menggunakan
13
sampling unit moneter, kenaikan
14
nilai moneter dalam populasi
15
menaikkan ukuran sampel, kecuali
16
jika hal ini diimbangi dengan kenaikan
17
proporsional dalam materialitas untuk
18
laporan keuangan secara keseluruhan
19
[dan, jika relevan, tingkat materialitas
20
untuk golongan transaksi tertentu,
21
saldo akun, atau pengungkapan].
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 530.20

SA paket 500.indb 20 8/18/2015 10:27:53 AM


Sampling Audit

1 Lampiran 4
2 (Ref: Para. A13)
3
4 Metode Pemilihan Sampel
5 Ada banyak metode untuk memilih sampel. Metode-metode utama
6 adalah sebagai berikut:
7 (a) Pemilihan acak (diterapkan melalui pencipta angka acak atau
8 random number generators, sebagai contoh, tabel angka acak
9 atau random number tables).
10 (b) Pemilihan sistematik, yang di dalamnya jumlah unit sampling
11 dalam populasi dibagi dengan ukuran sampel untuk
12 memperoleh suatu interval sampling, sebagai contoh 50, dan
13 setelah menetapkan suatu titik awal dalam 50 unit sampling
14 yang pertama, maka setelah itu setiap sampling unit yang ke
15 50 akan dipilih. Meskipun titik awal dapat ditentukan secara
16 sembarang, pemilihan sampel akan lebih acak jika diambil
17 dengan menggunakan pencipta angka acak dengan komputer
18 (computerized random number generator) atau tabel angka
19 acak (random number tables) Ketika menggunakan pemilihan
20 sistematik, auditor perlu menentukan bahwa unit sampling
21 dalam populasi tidak tersusun sedemikian rupa sehingga
22 interval sampling sesuai dengan suatu pola tertentu dalam
23 populasi.
24 (c) Sampling Unit Moneter (monetary unit sampling) adalah suatu
25 jenis pemilihan nilai tertimbang (seperti dijelaskan dalam
26 Lampiran 1) yang di dalamnya ukuran sampel, pemilihan,
27 dan mengevaluasi hasilnya dalam menarik kesimpulan jumlah
28 moneter.
29 (d) Pemilihan sembarang, yang di dalamnya auditor melakukan
30 pemilihan sampel tanpa melalui suatu teknik yang terstruktur.
31 Meskipun tidak menggunakan suatu teknik yang terstruktur,
32 auditor wajib menghindari keberpihakan yang disengaja
33 atau yang dapat diprediksi (sebagai contoh, menghindari
34 kesulitan dalam menemukan unsur, atau selalu memilih
35 atau menghindari entri di awal atau di akhir halaman) dan
36 dengan demikian memastikan bahwa semua unsur yang
37 terdapat dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk
38 dipilih. Pemilihan sembarang tidak tepat ketika menggunakan
39 sampling statistik.
40
41
42

SA 530.21

SA paket 500.indb 21 8/18/2015 10:27:53 AM


Standar Audit

1 (e) Pemilihan secara blok melibatkan pemilihan suatu blok


2 yang tersusun atas unsur-unsur yang letaknya berdekatan
3 dalam populasi. Pemilihan secara blok biasanya tidak dapat
4 digunakan dalam sampling audit karena sebagian besar
5 populasi tersusun sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
6 dalam sebuah urutan dapat diharapkan memiliki karakteristik
7 yang sama di antara mereka, tetapi berbeda dari unsur-
8 unsur lain dalam populasi. Walaupun dalam beberapa
9 kondisi mungkin merupakan prosedur audit yang tepat
10 untuk memeriksa suatu blok unsur, teknik pemilihan sampel
11 semacam ini akan sangat jarang digunakan jika auditor
12 bermaksud untuk menarik kesimpulan yang valid tentang
13 keseluruhan populasi berdasarkan sampel tersebut.
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 530.22

SA paket 500.indb 22 8/18/2015 10:27:53 AM

Anda mungkin juga menyukai