Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Judul : EKSTRAKSI KAFEIN DARI TEH DAN


PEMURNIAN DENGAN TEKNIK KRISTALISASI

Tujuan Percobaan :

1. Menidentifikasi senyawa organik dengan titik lelehnya.


2. Mengekstrak kafein dari teh dan memurnikannya dengan teknik kristalisasi.

Pendahuluan

Teh merupakan yang paling sering kita konsumsi sehari-hari. Senyawa-


senyawa yang terkandung dalam teh adalah kafein. Kafein merupakan zat
penikmat yang terdapat di dalam tumbuha-tumbuhan baik itu terdapat dalam biji-
bijian maupun daun. Kafein juga berbahaya bagi tubuh manusia apabila di
konsumsi berlebih karena dapat mengakibatkan keracunan, gelisah, sensitif, dan
tremor. Kafein merupakan zat racun ( Soepomo,1998 ).
Dalam dunia farmasi efek langsung dari kafein teh terhadap kesehatan
sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti
menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa
gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan
(tachycardia) serta kafein bersifat diuretik dan dapat merangsang pengeluaran urin
( Dirjen POM,1979 ).
Teh sebagai minuman penyegar sudah dikenal lama. Karena kandungan
teh diyakini dapat menyembuhkan, mengurangi, dan mencegah timbulnya
berbagai penyakit. Komponen utama daun teh ialah selulosa terutama dalam sel
tanaman, selulosa merupakan polimer dari glukosa, tidak larut dalam air, tapi
tidak mengganggu proses isolasi. Kofein larut dalam air, dan merupakan zat
utama yang diekstraksi dalam larutan teh. Kofein terdapat 5% dalam daun teh
( Fulder,2004 ).
Kafein adalah sejenis senyawa alkaloid yang termasuk golongan
metilxanthine (1,3,7-trimethylxantine). Kristal kafein dalam air berupa jarum-
jarum bercahaya. Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234 oC-
239 oC dan menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam
air panas dan kloroform, tetapi serikit larut dalam air dingin dan alkohol. Kafein
bersifat basa lemah dan hanya dapat membentuk garam dengan basa kuat Struktur
kafein terbangun dari system cincin purin, yang secara biologis penting dan
diantaranya banyak ditemukan dalam asam nukleat ( Tjay.2002 ).
Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah untuk
mengisolasi kafein dari teh dengan teknik ekstraksi pelarut, menguji kemurnian
kafein dengan titik leleh serta memurnikannya dengan tekik kristalisasi.

Alat

Alat yang digunakan yaitu 2 gelas beker 500 mL, 3 erlenmeyer 500 mL,
corong pisah, alat ukur titik leleh, gelas ukur dan labu alas bulat 250 mL.

Bahan

Bahan yang digunakan antara lain lain daun teh 25 g, kloroform 50 ml 2X,
NaOH 5 M 75 ml, aquades 250 ml.

Prosedur Kerja

1. Direbus sekitar 25 g daun teh didalam 250 ml air selama beberapa


menit, dituangkan air teh kedalam labu Erlenmeyer secara perlahan-lahan
sehingga terpisah dari daun tehnya, kemudian ditambahkan 75 ml NaOH
5M kedalam air teh yang didapat selagi panas.
2. Setelah tidak panas, dipindahkan filtrate yang diperoleh pada langkah 1
kedalam corong pisah, kemudian ditambahkan kloroform 50 ml, campuran
dikocok secara kuat dan didiamkan selama beberapa menit sampai
terbentuk dua lapisan zat cair, fraksi kloroform dipisahkan.
3. Dilakukan ekstraksi dengan kloroform sekali lagi, yaitu dengan
menambahkan 50 ml kloroform kedalam fasa air, campuran dikocok
secara kuat dan didiamkan beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan dan
dipisahkan fraksi kloroformnya.
4. Digabungkan fraksi kloroform pada langkah 2 dan 3 ke dalam labu alas
bulat 250 ml yang bersih dan kering serta diketahui beratnya (ditimbang
sebelumnya). Diuapkan kloroform.
5. Ditentukan berat kafein yang di peroleh pada langkah 4 dan dihitung
rendemennya berdasarkan selisih berat gelas beker kosongnya. Kemudian
dilarutkan kafein yang diperoleh dalam sesedikit mungkin air panas
(konsentrasi 500 mg/10 ml). Di pindahkan kedalam Erlenmeyer 50 ml
bersih dan kering, didiamkan sampai dingin dan kemudian didinginkan di
dalam air es. Dicuci beberapa kali dengan beberapa tetes air es sampai
didapatkan kafein yang berwarna putih. Dikeringkan dalam oven vakum.

Waktu yang dibutuhkan

 Persiapan alat : 15 menit

 Perebusan teh : 10 menit

 Penyaringan : 5 menit

 Ekstraksi I : 10 menit

 Ekstraksi II : 10 menit

 Destilasi : 25 menit

Data dan Perhitungan


No Keterangan Hasil
1 Berat daun teh 25 mL
2 Volume Aquades 250 mL
3 Volume NaOH 25 mL
4 Volume Kloroform 2x50 mL
5 Hasil Ekstraksi Fraksi I : berwarna bening, sedikit keruh
Fraksi II : coklat pekat
6 Masa Kristal -
Frasa Kloroform = 100 mL
Berat labu destilasi = 105,5103 gram
Berat labu + Kafein = 105,4373 gram
Berat kafein = ( Berat labu + kafein ) – Berat labu destilasi
= 105,5103 gr – 105,4373 gr
= 0,073 gr
m. kafein
% randemen = x 100 %
m. teh
0,073
¿ x 100%
25
=0,292%
Pembahasan
Pada praktikum kali ini percobaan yang akan dilakukan adalah tentang
ekstraksi kafein dari bahan alam yaitu daun teh dan pemurnian dengan
menggunakan teknik kristalisasi. Dalam ekstraksi kafein yang digunakan adalah
teh, karena teh mengandung kafein paling banyak dibandingkan dengan jenis
tanaman lainnya seperti kopi dan coklat. Komponen utama daun teh ialah selulosa
terutama dalam sel tanaman, selulosa merupakan polimer dari glukosa, tidak larut
dalam air, tapi tidak mengganggu proses isolasi. Kofein terdapat 5% dalam daun
teh. Kafein larut dalam air, dan merupakan zat utama yang diekstraksi dalam
larutan teh.

Kafein dapat diekstraksi dari larutan teh yang sifat basa dengan pelarut
kloroform. Warna coklat dari larutan teh disebabkan adanya pigmen dari
flavonouid dan klorofil sebagai hasil oksidasi. Dalam percobaan ini yang akan
dilakukan yaitu mengisolasi kafein dari teh. Fungsi dari ditambahkannya NaOH
adalah untuk menghilangkan warna kuning pucat dari ekstrak tersebut dan
memberikan suasana basa sehingga kafein mudah larut dalam kloroform.
Struktur dari kafein adalah :
Pertama yang harus dilakukan adalah merebus 25 g daun teh dalam 250
ml air selama beberapa menit, tuangkan air teh kedalam labu Erlenmeyer
kemudian ditambahkan 75 ml NaOH 5M kedalam air teh yang di dapat saat
panas. Tujuan mendidihkannya dengan menggunakan air adalah untuk
mendesorpsi kafein yang muda, karena bentuk nukleosida atau kafein muda
mempunyai kelarutan yang baik dalam air. Selain itu kelarutan kafein dalam air
mendidih cukup besar yaitu dengan perbandingan 1 : 1. Kemudian langkah
keduanya yaitu, pindahkan filtrat yang diperoleh pada langkah pertama kedalam
corong pisah, hal ini dilakukan setelah larutan tidak panas lagi kemudian
ditambahkan kloroform 50 ml. Campuran lalu dikocok secara kuat dan di
diamkan selama beberapa menit sampai terbentuk dua lapisan zat cair. Fungsi
penambahan kloroform adalah untuk mengikat kafein dari larutan, agar kafein
benar-benar terpisah dari zat-zat lain dalam larutan. Kafein terikat dengan
kloroform karena kloroform adalah zat non polar yang dapat terikat oleh zat non
polar yaitu kafein sendiri. Kloroform menjadi solute yang mendistribusikan diri
diantara kafein dan zat pelarut teh. Kemudian kocok corong pisah dan isinya
perlahan selama 5 menit dan buka keran setiap 3-4 kali kocokan, hal ini dilakukan
agar gas CO2 yang dihasilkan tidak terakumulasi didalam yang dapat merusak
dan menekan corong pisah karena tekanan. Pengocokan separator funnel yang
berisi larutan dan kloroform agar kloroform dapat terdistribusi dengan cepat dan
keduanya tercampur sempurna. Dibukanya kran pada saat pengocokan agar
mengeluarkan gas didalamnya, karena jika tidak dikeluarkan dapat memberikan
tekanan pada tutup separator funnel dan dapat menyebabkan tutup terbuka
dengan sendirinya.

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang apat kita ambil dalam praktikum Ekstraksi Kafein
Dari Teh dan Pemurnian denga Teknik Kristalisasi ini adalah :
1. Kafein dapat diperoleh dengan mengekstraksi teh dengan ekstraksi
kontinu mealui perantaraan panas
2. Penguapan dan destilasi umumnya merupakan proses pemisahan satu
tahap. Proses ini dapat dilakukan secara tak kontinu atau kontinu, pada
tekanan normal ataupun vakum.
3. Kristalisalisasi merupakan metoda untuk memperoleh zat padat yang
terlarut dalam suatu larutan.Dasar metoda ini adalah kelarutan bahan
dalam suatu pelarut.Kristalisasi
Referensi

Soepomo, T.G.1998.Taksonomi Tumbuhan Obat – Obat.Yogyakarta : UGM Press


Tjay, Tan Hoan.2002.Obat-obat Penting.Yogyakarta : PT Elex Media C.
Fulder S. 2004. Khasiat Teh Hijau. Jakarta : Prestasi Pustaka Publishar.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta : Depkes RI.

Saran
 Saran untuk percobaan ini adalah saat proses ekstraksi sebaiknya
memperhitungkan waktu agar tidak banyak waktu yang terbuang.
Nama Praktikan
Nur Endah Novia Lestari (141810401025)

Anda mungkin juga menyukai