Anda di halaman 1dari 6

TUGAS II

MANAGEMEN MIGAS

(ISMI RALDA)
NPM : 173210326

KELAS : C

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK PERMINYAKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2020
1. Jelaskan dinamika perusahaan migas berdasarkan gambar berikut!

Pada Gambar 1.2 Memperlihatkan dinamika pengusahaan migas untuk sektor hulu. Tanda
positif atau negatif diujung panah menyatakan hubungan antara dua besaran yang
dihubungkan oleh panah tersebut. Sebagai contoh, jika produksi bertambah maka cadangan
terbukti berkurang (hubungan negatif) dan jika penemuan dan recovery bertambah, maka
cadangan terbukti bertambah. Recovery dapat bertambah dengan Improved Oil Recovery
(IOR). Cadangan yang belum ditemukan berkurang dengan adanya penemuan karena
cadangan tersebut menjadi terbukti. Biaya eksplorasi meningkat dengan makin banyaknya
penemuan karena migas dan akan dicari di daerah yang lebih sulit (daerah terpencil, laut
dalam) atau prospeknya kurang baik. Kenaikan biaya ekplorasi meningkatkan biaya total
dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. Teknologi berusaha untuk mengurangi
biaya, sedangkan eksplorasi dan peraturan lingkungan akan meningkatkan biaya.
Walaupun demikian, kelestarian lingkungan diperlukan untuk generasi mendatang dan
pembangunan yang berkelanjutan. Biaya lingkungan terdiri dari biaya lingkungan fisik
(menjaga kebersihan, keindahan lingkungan, serta kelestarian sumber daya alam) maupun
lingkungan social (pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat).

2. Jelaskan bagaimana prosedur pengelolaan migas di Indonesia (prosedur untuk


mendapatkan izin pengusahaan migas) !
 Prosedur pengelolaan migas di Indonesia memiliki beberapa proses, yaitu :
1) Kementrian ESDM lewat Direktorat Jendral migas menawarkan wilayah kerja
lewat tender. Investor akan menyampaikan minat mereka termasuk komitmen
eksplorasi
2) Penandatanganan kontrak. Sebagai wakil pemerintah adalah SKK Migas
3) Kontrak kerja sama dilaksanakan paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang
lagi paling lama 20 tahun
4) Konteak terdiri atas jangka waktu eksplorasi & eksploitasi. Jangka waktu
eksplorasi adalah 6 tahun & dapat diperpanjang selama 4 tahun
5) Jika berhasil menemukan cadangan komersil, KKKS akan menyusun POD I
6) SKK Migas menyampaikan evaluasi & rekomendasi POD I kepada menteri
ESDM. Persetujuan POD I tanda bawah wilayah kerja telah masuk fase produksi
7) Dalam fase produksi, SKK Migas melakukan pengendaluan kontrak dengan
mekanisme WP&B KKKS
8) Pengendalian oleh SKK Migas ini bertujuan memaksimalkan hasil kegiatan usaha
hulu migas untuk kesejahteraan rakyat
9) Seluruh hasil penerimaan negara dari kegiatan hulu migas, tidak masuk ke
rekening SKK Migas, tapi langsung ke kas negara lewat menteri keuangan.

3. Jelaskan mengenai kegiatan hulu migas!


a. Eksplorasi, kegiatan eksplorasi terdiri dari beberapa studi yang dilakukan untuk
menemukan dimana tempat beradanya hidrokarbon. Beberapa studi yang dilakukan
yaitu :
 Studi Geologi, studi ini dilakukan untuk memahami struktur susunan dari batuan
dibagian bawah permukaan, dan hasil studi ini dapat diketahui lebih lanjut dengan
menggunakan studi geofisika
 Studi Geofisika, studi ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari
permukaan hingga ke dalaman beberapa kilometer dibawahnya. Proses ini
berlangsung selama enam bulan hingga satu setengah tahun tergantung dari luasan
area
 Survei Seismik, merupakan metode yang dilakukan untuk mengetahui sifat fisik
batuan. Melalui kegiatan seismic keadaan dibawah tanah dapat direkontruksi
menjadi gambar 2D maupun 3D. Data seismic yang akurat belum menjamin
adanya cadangan minyak dan gas, data tersebut harus dibuktikan dengan
pengeboran.
 Kegiatan Pengeboran Eksplorasi, Kegiatan ini mencakup kegiatan sumur,
pengembangan serta pembangunan fasilitas produksi, kegiatan produksi
mengangkat minyak dan gas kepermukaan, aliran minyak dan gas akan masuk
kedalam sumur lalu dinaikkan kepermukaan melalui tubing. Setelah minyak dan
gas naik kepermukaan lalu dialirkan ke separator yang akan memisahkan
keduanya dari material yang tidak dibutuhkan hingga akhirnya minyak dan gas
dapat saling dipisahkan.
b. Eksploitasi, kegiatan ini dimana kita mulai menyiapkan alat-alat untuk melakukan
pengeboran dan penyelesaian sumur, serta melakukan stimulasi sumur dan EOR.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan!


a. Signature Bonus
Biaya yang dikenakan kepada pemenang lelang wilayah kerja (WK) migas,
kontraktor yang memperoleh perpanjangan kontrak bagi hasil produksi dan anak
usaha atau afiliasinya yang ditunjuk pemerintah mengelola WK migas
b. Cadangan Persumur
Cadangan per-sumur adalah fungsi produksi awal sumur, produksi pada economic
limit (dimana biaya produksi sama dengan pendapatan) dan waktu produksi. Dan juga
dimana dalam jangka waktu tertentu, selama masa kontrak suatu sumur produksi
hanya dapat menguras migas sebesar volume tertentu
c. Produksi Pada Economic Limit
Produksi pada economic limit (dimana biaya produksi sama dengan pendapatan) dan
waktu produksi. Dari sumur yang dibor dapat diperkirakan biaya sumur dan biaya
bukan sumur (peralatan-peralatan produksi, infrastruktur pendukung, transportasi
migas dan biaya pengelolaan) untuk pengembangan lapangan tersebut.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan!
a. Primary Recovery
Primary recovery adalah cara memproduksikan sumur dengan menggunakan tenaga
dorong alamiah, yaitu dengan memanfaatkan tekanan reservoir yang ada, dengan
pompa (baik pompa angguk maupun pompa submersible) atau dengan gaslift (supaya
kolom fluidanya lebih ringan sehingga minyak bisa mengalir).
b. Secondary Recovery
Secondary recovery dilakukan dengan menggunakan teknologi pendorongan air
(water flood) atau pendorongan gas (gas flood).
a. Tertiary Recovery
Tertiary recovery dilakukan dengan menambahkan zat kimia (polymer) pada air yang
diinjeksikan, injeksi gas yang larut (miscible) dalam minyak, injeksi uap air (untuk
menurunkan viskositas), pembakaran sebagian minyak (insitu combustion) atau
injeksi mikroba. Secondary dan tertiary recovery biasa disebut enhanced oil recovery
(EOR).

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan!


a. Stimulasi,
Merupakan suatu proses perbaikan terhadap sumur untuk meningkatkan harga
permeabilitas formasi yang mengalami kerusakan sehingga dapat memberikan laju
produksi yang besar, yang akhirnya produktifitas sumur akan menjadi lebih besar jika
dibandingkan sebelum diadakannya stimulasi sumur. Stimulasi dilakukan pada
sumur-sumur produksi yang mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh
adanya kerusakan formasi (formation damage) disekitar lubang sumur dengan cara
memperbaiki permeabilitas batuan reservoir.
b. Work Over (Kerja Ulang)
Adalah suatu kegiatan sumur-sumur produksi tersebut perlu dirawat dengan cara
stimulasi ulang. Work over tersebut berupa pemindahan produksi dari satu lapisan ke
lapisan lain, membersihkan endapan (scaling), pengasaman sumur (acidzing) serta
perekahan (fracturing) dari suatu lapisan supaya fluida lebih mudah mengalir.
c. Scaling
Endapan yang terbentuk dari proses kristalisasi dan pengendapan mineral yang
terkandung dalam air formasi. Scale ini menggumpal pada dinding formasi sehingga
mengganggu produksi minyak.
b. Acidizing
Adalah salah satu proses perbaikan terhadap sumur untuk menanggulangi atau
mengurangi kerusakan formasi dalam upaya peningkatan laju produksi dengan
melarutkan sebagian batuan, dengan demikian akan memperbesar saluran yang
tersedia atau barangkali lebih dari itu membuka saluran baru sebagai akibat adanya
pelarutan atau reaksi antara acid dengan batuan.
c. Fracturing
Adalah suatu rekahan atau retakan yang terdapat pada permukaan atau dibawah
permukaan akibat adanya pergeseran lempeng.

Anda mungkin juga menyukai