Anda di halaman 1dari 26

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS )

Pembuatan Sumur Bor (Deep Weel)

Pasal 1
Nama Kegiatan dan Pekerjaan

1.1 Nama Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, yaitu: “PERENCANAAN PEMBUATAN
SUMUR BOR DI LAPAS KOTA BANJAR”.

1.2 Lingkup pekerjaan ini, yaitu:

1 Pekerjaan Persiapan.
2 Pekerjaan Pengeboran dilaksanakan oleh Juru Bor.
3 Pekerjaan Konstruksi Sumur.
4 Pekerjaan Penyempurnaan Sumur.
5 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Perpipaan dan Asesoris di Deef Well.
6 Power Supply dan Kabel Power.
7 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Panel Pompa berikut Kelengkapannya di DW.
8 Pekerjaan Pemompaan Uji.

1.3 Dalam hal ini, termasuk pula pengadaan bahan/ material, tenaga kerja, perijinan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pekerjaan pembangunan yang akan dilaksanakan.
1.4 Tenaga kerja tersebut termasuk Juru Bor harus memiliki keterampilan dan pengalaman minimal 2 tahun
untuk pekerjaan yang sejenis dibuktikan dengan SKT dan Curiculum Vitae.
1.5 Harga satuan yang tercantum dalam penawaran harus sudah mencakup semua biaya: pekerja,
pembersihan, sewa alat, penimbunan, dan pembuangan hasil galian.

Pasal 2
Situasi

2.1 Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, terletak di Kota Banjar.
2.2 Lokasi pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana pada waktu rapat penjelasan
pekerjaan, untuk itu para calon Penyedia Jasa wajib meneliti situasi lapangan serta hal-hal lain yang
berpengaruh terhadap harga penawaran.
2.3 Kelalaian dan atau kekurangan ketelitian dalam hal ini, tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Jasa
untuk klaim dikemudian hari.
2.4 Dalam rapat penjelasan pekerjaan akan ditunjukkan dimana pembangunan akan dilaksanakan.

Pasal 3
Ukuran Tinggi dan Ukuran Pokok

3.1 Semua ukuran yang tercantum dalam pekerjaan ini dinyatakan dalam m, cm, mm, kecuali ukuran baja
dalam inch/ mm.

3.2 Peil atas lantai (+ 0.00), adalah 30 cm dari muka jalan setempat, kecuali ditetapkan lain pada waktu rapat
penjelasan pekerjaan.

3.3 Ukuran penduga terbuat dari papan/ kayu terentang yang diserut rata pada semua sisinya, kemudian
1
sebagian ditanam dalam tanah asli sedalam 1 m (sesuai keperluan). Ukuran penduga tersebut merupakan
titik ikat tetap yang harus dibuat Penyedia Jasa di bawah pengawasan Direksi/ Konsultan Pengawas dan
tetap dipelihara selama pelaksanaan pembangunan.

3.4 Ketentuan letak bangunan, diukur di bawah pengawasan Direksi/ Konsultan Pengawas dengan patok-patok
yang dipancang kuat dan papan bouwplank yang di serut pada sisi bagian atasnya. Dalam hal ini
Penyedia Jasa harus menyediakan paling sedikit 3 orang pembantu yang faham dalam hal pengukuran,
penyipat datar.

1
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
Pasal 4
Pekerjaan Sumur Bor

4.1 Umum

Pemboran akan dilaksanakan dengan maksud untuk penyelidikan potensi air tanah, termasuk kondisi geologi/
hidrogeologi dan test permeabilitas lapisan aquifer.

Penjelasan teknis di bawah ini dimaksudkan untuk memberi keterangan kepada Penyedia Jasa mengenai lokasi
proyek, gambaran umum macam pekerjaan, peralatan yang diperlukan, bahan-bahan lain guna menghasilkan
data-data yang dikehendaki.

4.2 Cara Pemboran dilaksanakan Juru Bor


Pemboran dilaksanankan oleh Juru Bor hendaknya disesuaikan dengan keadaan geologi daerahnya, pemilihan
metode dan kontrolnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Prosedur pekerjaan agar disetujui terlebih oleh
Direksi/ Konsultan Pengawas.
Semua bahan-bahan penunjang disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa dan harus memenuhi persyaratan teknis
yang telah ditentukan. Penyedia Jasa harus dapat mencegah dan menjaga kemungkinan terjadinya hal-hal yang
dapat merugikan hasil pekerjaan. Semua kelalaian dan kelambatan pekerjaan adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

4.3 Kedalaman Pemboran


Maksimal kedalaman sumur bor untuk uji produksi adalah 120 meter. Pengamatan selama aktivitas pemboran
seperti penetrasi per jam, contoh batuan, dan sebagainya harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dengan
mengikuti table yang telah disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.

4.4 Kemiringan/ Deviasi


Radial deviasi dari pusat lubang bor terhadap kedudukan vertikal tidak lebih dari 0,5 meter. Kemiringan ini akan
ditest dengan system yang disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.

4.5 Peralatan dan Material

4.5.1 Driling Rig (Alat Bor)

Penyedia Jasa harus menyediakan alat bor yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta. Secara umum
spesifikasi teknis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Untuk mesin bor putar atau “hydraulic rotary”, harus mempunyai kapasitas minimum yang berkemampuan
membor dengan diameter 350 mm/14 inch pada kedalaman 120 meter. Jika peralatan yang dipakai:

a Spindle Type
Minimum diameter dalam dari spindle type adalah 93 mm atau mampu menggunakan stang
bor/drilling dengan diameter 89 mm.

b Rotary Table
Harus mempunyai pemberat/ drill collar minimum 800 kg dan alat bor harus menggunakan stang
bor/drilling rod dengan diameter 89 mm yang lengkap dengan stabilisatornya.

c Top Drive
Minimum torque kapasitas 600 kgm. Untuk semua alat bor diatas harus mampu mengangkat
beban seberat 6000 kg (hoisting capacity)

4.5.2 Pompa Lumpur

Sebagai penunjang utama drilling rig. Penyedia Jasa harus pula menyediakan pompa lumpur untuk pompa
sirkulasinya.
Pompa lumpur harus bertype “piston” dengan kapasitas pompa adalah 500 liter/mnt pada 24 kg/cm2 di dalam
preparasi lumpur di lapangan harus diperhitungkan panjang sirkulasi dari lubang bor ke bak lumpur, sehingga
dipertimbangkan sample cutting yang diperoleh cukup bisa mewakili penetrasi kedalamannya dan juga efek
perembesan ke dalam lubang bor.
Penyedia Jasa harus menyediakan pada setiap drilling alat pengetesan lumpur pemboran, seperti:

 Mud balance (timbangan lumpur).


 Marsh furnel.

2
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
 No. 200 sieve (ayakan no. 200).
 Sedimen cone.
 pH indicator paper (kertas pH) dan sebagainya.

4.5.3 Stang Bor/ Driling Rod Pemberat (Collar) dan Stabilizer

Semua alat bantu tersebut harus berstandard API atau standard lain yang sederajat. Diameter stang bor
minimal adalah 89 mm atau 3 inch. Dalam pemborongannya harus digunakan drill colar dan stabilizer untuk
mencegah kemungkinan tidak lurusnya lubang bor, sehingga akan merugikan pihak Pemborong sendiri.

4.6 Pipa Konduktor/ Surface Cassing/ Pipa Pelindung

Untuk system bor putar, pemakaian pipa konduktor untuk mencegah runtuhnya lubang bor adalah sangat
penting. Pipa konduktor ini harus dipasang dalam keadaan yang normal minimum 10 meter, sebagai pengaman
pada kondisi khusus mungkin perlu lebih dalam lagi. Hal ini perlu untuk mencegah kemungkinan terjadinya
keruntuhan kedalam lubang bor.

4.7 Lumpur Pemboran

Cara sirkulasi dengan lumpur atau udara mungkin akan dipakai tergantung pada pertimbangan teknis.

Pemilihan jenis lumpur harus mendapat persetujuan dari Direksi/ Konsultan Pengawas. Penyedia Jasa akan
memilih macam atau jenis dari lumpur pemboran yang sesuai dengan kondisi daerahnya/ formasi geologisnya.

Penyedia Jasa harus selalu memonitor densitas dan viskositas dari lumpur pemboran tersebut yang dituangkan
dalam laporan harian.

Disarankan untuk menggunakan “biodegradable mud”, syarat untuk larutan pemboran adalah harus mempunyai
kualitas yang tinggi dapat hilang fungsinya dalam selang waktu tertentu/ hancur sendiri dengan viskositas +15
centi poice (40 second).

Penggunaan bahan kimia tambahan seperti mika atau fuxsic tidak diijinkan, karena sumur ini adalah untuk
kepentingan air bersih. Bila terjadi “water losses” agar segera dicatat dan diukur.

4.8 Pencatatan Tinggi Muka Air (Static Water Level)

Penyedia Jasa harus menyediakan alat pengukur tinggi muka air elektronis dengan ketelitian 1 cm dan selalu
berada di lapangan selama aktivitas pekerjaan berlangsung. Tinggi muka air harus selalu dicatat sebelum mulai
pekerjaan pemboran dan sesudah selesai pemboran setiap harinya.

Bila keadaan positif artesis, maka yang diukur adalah tinggi kolom airnya atau debitnya; dilaksanakan setiap hari
juga.

4.9 Alat Pancing

Penyedia Jasa harus menyediakan satu set (komplit) alat pemancing untuk dipergunakan sewaktu-waktu
diperlukan, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk menunggu.

4.10 Sampling

Contoh-contoh hasil pemboran/drill cutting sampling perlu diambil pada setiap meter kemajuan pemboran dan
pada setiap perubahan lapisan batuan. Penyedia Jasa harus menyediakan di lokasi pemboran peralatan yang
cocok untuk mengambil sampling.

Minimum jumlah sample setiap contohnya adalah 0,5 kg, dimasukan ke dalam kantong plastik dengan diberi
identitas seperti nomor sample, kedalaman, tanggal, dan diletakan secara teratur dalam box yang telah
disediakan oleh Penyedia Jasa.

4.11 Simplified Permeability Test

Prosedur simplified permeability test adalah sebagai berikut:


Pump out test dengan lamanya pemompaan 1 (satu) jam dan diteruskan dengan recovery test. Alternatif yang
lain bisa diajukan dengan sebelumnya mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

3
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
Misalnya, alternatifnya adalah dengan menggunakan methoda LUGEON, untuk ini selama 20 menit dibagi ke
dalam tiga step, yaitu:

 Step pertama : 5 menit dengan 5 kg/cm2 tekanan


 Step kedua : 10 menit dengan 7 kg/cm2 tekanan
 Step ketiga : 5 menit dengan 5 kg/cm2 tekanan.

Test permeability dilakukan dalam interval 5 meter.


Biaya dari Penyedia Jasa pekerjaan ini adalah masuk ke dalam pos pembuatan pilot hole.
Hasil dari pekerjaan simplipied permeability test agar segera diberikan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan geofisika dimulai.

4.12 Contoh Air

Di bawah pengawasan Direksi/ Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa harus mengambil contoh air dari lubang
bor untuk diteliti di laboratorium. Banyaknya contoh air tersebut adalah 5 liter pada setiap pengambilan sample,
minimal adalah sebelum pumping test, pada saat pumping test dan pada saat pumping test akan berakhir. Biaya
penelitian ini sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

4.13 Jadwal dari Pemboran, Konstruksi, dan Kontrol Lumpur

Penyedia Jasa harus mengirimkan jadwal tentative aktivitas pekerjaan pemboran dan rencana penyediaan
bahan. Program ini sangat diperlukan bilamana pada suatu waktu ada perubahan konstruksi dari Direksi/
Konsultan Pengawas.
4.14 Laporan Diagram Data Log

Penyedia Jasa harus selalu membuat dan menyimpan laporan harian di setiap lokasi pemboran.
Usulan bentuk laporan harus segera dikirimkan pada Direksi/ Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan.

Laporan harus mencakup data-data teknis dan administrasi, seperti:

 Hari dan tanggal.


 Cuaca.
 Nama operator.
 Peralatan yang dipakai.
 Diameter dan type mata bor.
 Kecepatan putar.
 Tekanan pemboran.
 Jenis lapisan tanah yang ditembus.
 Jenis lumpur pemboran, warna, loses, dsb.
 Tinggi muka air (SWL).
 Formasi geologi.
 Laporan permeabilitas test.
 Nama Site Engineer.

Dalam hal ini, yang terpenting adalah ketelitian dari pencatatan data-data di atas. Untuk itu Penyedia Jasa harus
menjaga buku-buku laporan tersebut. Tidak lebih dari 1 minggu setelah penyelesaian konstruksi sumur bor,
Penyedia Jasa harus segera menyerahkan laporan, yang bersisi:

 Log deskripsi lapisan batuan.


 Log geolistrik/gamma ray.
 Data-data pumping test.
 Elevasi data dan pumping test.
 Gambar teknis konstruksi sumur.
 Penetrasi mata bor.
 Kesimpulan dan saran pengambilan air.
 Gambaran umum keadaan hidrogeologi daerahnya.

Skala dari log diagram adalah 1 : 100 atau 1 : 500, dikirimkan sebanyak 5 copy kepada Direksi/ Konsultan
Pengawas yang pendistribusiannya akan ditentukan kemudian.

4
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
4.15 Prestasi Pekerjaan

Hanya pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi teknis yang ada, dapat diterima Direksi/ Konsultan
Pengawas.
Direksi/ Konsultan Pengawas mungkin akan menolak seluruhnya atau sebagian pekerjaan apabila terjadi hal-hal
sebagai berikut:
 Sampling yang tidak sempurna.
 Tidak ada distribusi batuan/ lapisan geologi.
 Final diameter terlalu kecil.
 Kedalaman yang dicapai tidak sesuai persyaratan teknis.
 Terjadi kelongsoran atau penyumbatan pada lubang sumur bor.
 Pumping test dilaksanakan sebelum development sumur sempurna.
 Terjadi kecerobohan dalam konstruksi sumur.
 Material yang dipasang tidak sesuai dengan persyaratan teknis yang ada.
 Terjadi kemiringan pada sumbu lubang sumur melewati batas yang disediakan.
 Tidak mengikuti instruksi Direksi/ Konsultan Pengawas.
 Tidak memakai tenaga-tenaga professional sesuai dengan pengarahan teknis yang ada.

Bila diperintahkan bahwa lubang sumur bor tersebut tidak diterima, maka Penyedia Jasa harus menutup sumur
tersebut dengan cara penyemenan, untuk ini cara dan metodanya akan diberikan oleh Direksi/ Konsultan
Pengawas sesuai kondisi di lapangan. Resiko dari pekerjaan ini sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

4.16 Pembayaran

Konstruksi akan diukur sesuai dengan kedalaman yang telah dicapai sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.
Kedalaman sumur bor akan diukur dengan “stang bor/drillred” atau alternatif yang lain dengan ketelitian 25 cm.

Pengukuran kedalaman ini harus di bawah pengawasan Direksi/ Konsultan Pengawas. “Unit price” mengikuti
yang telah disekapati dalam “bill of quantity” juga penggunaan bahan-bahan untuk konstruksi, bahan bakar, air,
resiko casing, pengamanan, penyemenan, lumpur pemboran dan lain-lain tidak dibayarkan secara terpisah,
tetapi sudah masuk dalam pos pengeboran (drilling with diameter).

Pasal 5
Penyediaan dan Instalasi Pipa dan Saringan untuk Konstruksi Sumur Dalam

5.1 Umum

Maksud dari pekerjaan pemboran sumur dalam ini adalah seperti telah dijelaskan pada pasal-pasal sebelumnya,
yaitu: bila hasilnya baik sesuai perencanaan yang ada akan langsung dipakai sebagai sumur produksi, sehingga
dalam pekerjaan ini termasuk penyediaan pipa-pipa, pipa saringan, asesoris pipa, gravel pack, dan lain-lain
sesuai spesifikasi teknis sehingga siap untuk dilanjutkan dengan instalasi pompa.

Setelah penyelesaian konstruksi sumur, bibir sumur harus ditutup rapat, sehingga aman terhadap kemungkinan
dirusak oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab. Kecerobohan dari pekerjaan ini sepenuhnya adalah
menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

5.2 Konstruksi Sumur

Untuk sempurnanya, konstruksi sumur bor harus terdiri dari:

 Pipa Jambang/”pump house casing” dari permukaan tanah sampai kira-kira 80 meter.
 Pipa saringan/”screen” dengan panjang sekitar 30 meter.
 Pipa observasi/”piezometric pipe” diletakan di luar jambang dan pada bagian bawahnya dilengkapi
dengan asesories lainnya sesuai dengan syarat-syarat teknis.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada kelurusan sumur, maka setiap 30 meter harus dipasang
centraliser (centering device).

Sebelum instalasi pipa-pipa dan saringan, maka lubang bor harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-
kotoran hasil pemboran, tanpa merusak kestabilan dari lubang bor tersebut.

Penyambungan pipa jambang dan pipa buta, atau saringan harus dengan reducer dia. 4” x 8”. Kelurusan dari
pipa jambang ini harus betul-betul diperhatikan karena akan bertindak sebagai rumah pompa.

5
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
5.3 Konstruksi Pump House Cassing

Karena daerah proyek berada dipinggir sungai Citanduy, yang memungkinkan air permukaan masuk ke dalam
sumur. Untuk mencegah hal ini ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, yaitu:

 Bor 14” sampai kedalaman 120 meter.


 Pasang pump house casing diameter 8” sampai 80 meter. Grouting dengan cement untuk scaling
antara lubang bor dengan pipa jambang. Untuk pekerjaan ini Penyedia Jasa harus konsultasi
dahulu dengan Direksi/ Konsultan Pengawas.
 Pengeboran sampai dengan kedalaman 120 meter
 Lakukan logging pada lubang tersebut.
 Pasang screen dan pipa naik.
 Pemasangan gravel pack dilakukan disekeliling lubang bor.
 Development
 Pumping test

5.4 Bahan-Bahan Material

5.4.1 Diameter

Diameter dari pipa-pipa dan saringan yang akan dikonstruksi, adalah sebagai berikut:
 Pipa jambang/pump house casing adalah diameter dalam 200 mm dari bahan PVC dengan
standard S.10 (mampu menahan tekanan sampai 10 bar).
 Pipa saringan/screen, minimum diameter dalam adalah 100 mm dari bahan PVC dengan standard
S.10.
Pipa pengaman sementara/ temporary/ surface casing pemeliharaannya terserah pada Penyedia Jasa,
disesuaikan dengan maksud dan tujuannya.

5.4.2 Pipa Jambang dan Pipa Buta

Bahan dari pipa-pipa jambang atau pipa buta adalah pipa PVC S.10 yang umum dipakai untuk perpipaan air
bersih. Penggunaan material yang lain sebagai alternatif mungkin akan dipertimbangkan tergantung kepada
keadaan. Material-material lain yang dimaksud adalah seperti fibre glass atau yang lainnya.

5.4.3 Pipa saringan/ Screen

Type dari pipa saringan atau screen adalah “wire round slot” on “rod base” dengan persyaratan teknis sebagai
berikut:

 Open slot 1 mm atau 30% open class.


 Jumlah “rod base” 2,2 buah kawat penyangga.

Penyedia Jasa harus menjamin kuat tekan dan kualitas dari pipa saringan/ screen. Penyambungan pipa
jambang dengan saringan bisa dengan system Rubber Ring Joint atau Solvent Cement sementara sambungan
antar pipa bisa menggunakan socket atau rubber ring.

5.4.4 Pipa Buta untuk Piezometer

Pipa piezometer pada sumur produksi adalah dimaksudkan untuk memonitor kedalaman air pada saat
pemompaan. Minimum diameter adalah 20 mm (3/4”) dari pipa GIP.

5.4.5 Batu Kerikil (Gravel for Filter Packing)

Harus dari bahan-bahan yang mempunyai kuat tekanan/compressive baik, minimum 200 kg/cm2, mempunyai
kebundaran yang baik dan rata.

Prosentase bahan-bahan yang pipih, batu lunak, gamping, atau yang lainnya harus sesuai dengan syarat-syarat
teknis. Ukuran butiran tidak lebih dari 5–7 mm tergantung dari lubang saringan yang dipakai, untuk ini akan
ditentukan kemudian oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.

6
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
Gravel pack harus dicuci bersih sebelum dimasukan ke dalam lubang antara pipa-pipa dan lubang bor.

5.4.6 Penyemenan Pipa-Pipa dan Pengamanan Sumur

Lubang antara pipa jambang dengan lubang bor harus dilindungi pada bagian atas dari posisi pemberian gravel
pack, tentang kedalaman ini akan ditentukan kemudian sesuai dengan kondisi gelogi di lapangan.
Pipa jambang harus minimal +50 cm di atas lantai dasar, dicat kemudian ditutup dengan bahan yang kuat,
sehingga aman dari gangguan oleh pihak lain.Untuk mencegah kontaminasi yang disebabkan peresapan air
yang tercemar melalui celah pelindung pompa dan lubang sumuran, maka lobang ini harus dipadati oleh semen
sepanjang lebih dari 20 meter (seperti terlihat pada gambar).

Jika packer digunakan untuk mengganti reducer maka celah yang ada pada bagian bawah pelindung pompa
juga harus dipenuhi oleh semen lebih dari 20 meter panjangnya.

Ujung atas sumur harus mempunyai lubang untuk keperluan:

 Kabel untuk listrik pompa sumur dalam.


 Dua lubang untuk elektroda sakelar muka air rendah dan muka air atas.
 Satu lobang untuk mengukur muka air pada sumur dalam.

Pasal 6
Pembersihan dan Pengurasan Sumur

6.1 Maksud

Untuk mengeluarkan segala kotoran-kotoran dan sisa lumpur yang tertinggal di dalam lubang bor, penyumbatan
lapisan aquifer oleh lumpur pemboran dan lain-lain. Selain itu yang terpenting adalah membersihkan open area
dari pipa saringan (screen), gravel pack, dan lain-lain.

Kesempurnaan dari pembuatan sumur bor adalah sangat tergantung dari pelaksana pekerjaan ini.

6.2 Prosedur

Cara-cara yang dipakai untuk pekerjaan pembersihan dan pengurasan sumur harus sesuai dengan metode
pemboran yang dilaksanakan, termasuk dipertimbangkan macam lumpur pemboran, sifat, karakteristik lapisan
aquifer, dan sebagainya.

Untuk pemboran dengan metode “rotary”, cara-cara berikut harus diikuti ketentuan:

 Sirkulasi lumpur dengan air bersih untuk dibersihkan dari pecahan-pecahan batuan hasil
pemboran.
 Bailing untuk mengambil kotoran dari dasar sumur.
 High velocity jetting dari dasar sumur.
 Bubukan larutan liquifer atau bahan kimia lain seperti: STTP, calgor, dan sebagainya biarkan +12
jam s/d 24 jam.
 Berulang-ulang lakukan metode high velocity jetting di tiap pipa saringan beberapa kali sampai
bersih dari kandungan pasir halus.
 Laksanakan air lift system pada pipa-pipa saringan dari dasar sumur sampai kualitas air dari sumur
bersih.
 Ulangi pekerjaan ini sampai kandungan pasir lebih kecil dari 0,1 ml per liter.

Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan seperti pompa piston, pluggers, boiling, kompresor atau peralatan
lain yang diperlukan untuk metode di atas. Selama pembersihan sumur mungkin diperlukan penambahan gravel
pack, hal ini bisa dilakukan dengan pipa penyetor diantara pipa jambang dan lubang bor. Sebelum dilakukan
metode pembersihan sumur ini, tinggi muka air harus selalu diukur.

Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pembersihan sumur ini, diawasi oleh tenaga
akhli yang berpengalaman untuk melakukan pengecekan setiap saat.

6.3 Peralatan untuk Metoda Pembersihan Sumur

Penyedia Jasa harus menggunakan peralatan yang sesuai spesifikasi dan senantiasa siap di lapangan.

7
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
Persyaratan dari peralatan tersebut adalah sebagai berikut:

Untuk jetting dengan 4 nozel. Peralatan ini disesuaikan dengan diameter pipa saringan (screen). Prinsipnya
besar nozzle diatur sehingga mampu memberikan kecepatan 30 m/detik.

Pompa untuk sirkulasi dan high velocity jetting harus bertype piston dan mempunyai kecepatan 500 l minimum
pada tekanan 20 bar.

Kompresor dengan kapasitas minimum 600 cfs pada tekanan 200 psi Mud balance, marsh funnel, sediment
cone no. 200, dan lain-lain.

Pasal 7
Pemompaan Uji

7.1 Maksud

Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk pengujian dari karakteristik geohidrolik, perhitungan pemompaan sumur
secara aman (safe field), ekonomis sumur dan kualitas airnya.

7.2 Prosedur

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang penting dan sangat membutuhkan ketelitian dalam pengerjaannya.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan tenaga ahli yang cakap dan berpengalaman dalam
menggunakan peralatan yang akan dipakai.
Banyaknya air yang dipompa dari dalam sumur akan diukur dengan alat ukur yang disediakan oleh Penyedia
Jasa, tentang jenis alat ukur tersebut akan ditentukan oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.

Demikian juga Penyedia Jasa harus menyediakan set peralatan elektronis dan mampu untuk mengukur tinggi
muka air di dalam sumur secara teliti. Letak pompa untuk pengetesan sumur sedemikian rupa, sehingga
didapatkan hasil yang maksimum dari sumur yang akan diuji seperti yang ditentukan oleh Direksi/ Konsultan
Pengawas.

Pemompaan uji terdiri dari: step draw down test, log period test, dan recovery test. Direksi/ Konsultan Pengawas
akan menentukan lamanya uji pemompaan sampai hasil yang memuaskan.

7.2.1 Step Draw Down Test

 Kapasitas pemompaan dilakukan secara bertahap dari 5 l/dtk, 10 l/dtk, dan seterusnya.
 Tiap tahap lamanya 2 jam atau lebih.
 Prosedur pengukuran.

Sebelum pompa dijalankan muka air statis dalam sumur harus diukur dan dicatat. Pada saat dilakukan
pemompaan, maka besarnya debit pemompaan diatur seteliti mungkin sesuai dengan yang dikehendaki.
Setelah ditentukan kapasitas pemompaan, maka air dalam sumur akan diukur setiap 1 menit selama 5 menit,
tiap 5 menit antara 5 sampai 60 menit, kemudian tiap 10 menit sampai 120 menit.

Segera setelah tahap pertama pemompaan uji selesai dilakukan, maka kapasitas pemompaan dinaikan ke
tahap pemompaan selanjutnya dan prosedur ini harus diikuti sampai tahap terakhir selesai, apabila pompa
mengalami kerusakan sewaktu pengetesan sedang berlangsung, maka semua prosedur harus diulangi setelah
permukaan air kembali ke kedudukan normal.

7.2.2 Time Draw Down Test

 Kapasitas pemompaan 10 l/dtk, tergantung pertimbangan teknis dari hasil step test maksimum
yang dapat dicapai.
 Lamanya test 2 x 24 jam.
 Prosedur pengukuran yaitu mengukur tinggi muka air didalam sumur diikuti prosedur sebagai
berikut:
Untuk waktu 2 jam pertama agar diikuti cara pengukuran seperti pada step draw down test di atas,
kemudian pengukuran tinggi muka air di dalam sumur dilakukan tiap selang 10 menit sampai 2 x 24
jam.

8
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
Waktu pada saat pemompaan dimulai dan jam-jam pada saat dilakukan pengukuran harus dicatat
dengan betul dan teliti.

Apabila terjadi kerusakan pompa, maka seluruh test ini diulang dari awal dan dimulai setelah tinggi
muka air kembali semula seperti sebelum dipompa.

7.2.3 Recovery Test

Segera setelah time draw down test selesai dan pada saat pompa berhenti, maka pengukuran recovery test
dimulai.

Selama 15 menit pertama pengukuran terhadap kambuhnya muka air di dalam sumur dilakukan tiap selang 30
menit. Test ini terus dilakukan sampai muka air kembali sama seperti sebelum dimulainya time draw down test
di atas.

7.3 Pembuangan Air

Selama pengetesan sumur, Penyedia Jasa harus mermbuang air ke dalam saluran pembuang terdekat, atau ke
tempat lain yang telah disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab
untuk mencegah agar air buangan tidak akan merusak jalan, kembali ke dalam sumur, bangunan, dan lain-lain
secara langsung.

7.4 Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh air untuk diperiksa di laboratorium dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat mulai
pemompaan time draw down test, di tengah, dan pada akhir pemboran draw down test.

Contoh air masing-masing minimum 5 liter dan dimasukan dalam tempat yang bersih dan tertutup, sebaiknya
dari bahan gelas atau plastik. Tempat contoh air harus jelas tertulis kapan waktu pengambilan contoh, hari, dan
tanggal.

7.5 Peralatan

Pompa yang dipakai adalah dari jenis pompa selam/ submersible pump, dengan kapasitas bisa diatur antara 5–
30 l/dtk, dan head antara 60–80 meter. Selain dari peralatan yang akan dipakai. Penyedia Jasa disyaratkan
menyediakan pompa cadangan, bila sewaktu waktu terjadi gangguan pada saat pemompaan berlangsung.

Pompa untuk testing harus pompa “non return” value untuk mengurangi pada saat recovery test.

7.6 Alat Pengukur Tinggi Muka Air dan Tekanan Air

Penyedia Jasa harus punya di lokasi pekerjaan paling tidak 2 (dua) elektronik probe untuk pengukuran
kedalaman 100 meter, juga satu unit alat pengukur tekanan air untuk mengontrol/ menjaga kontinuitas
pemompaan.

7.7 Catatan Test

Setelah selesai pengetesan sumur, Penyedia Jasa harus menyerahkan catatan tersebut kepada Direksi/
Konsultan Pengawas, termasuk copy catatan harian Penyedia Jasa pekerjaan ini.

7.8 Kegagalan Pekerjaan

Pemberi tugas berhak menolak seluruh pekerjaan ini bila terjadi hal-hal sebagai berikut:

 Terjadi gangguan/ interupsi pemompaan.


 Air yang keluar pada saat pemompaan tidak kontan.
 Tidak komplit atau tidak lengkap prosedur pencatatan selama test berlangsung.
 Tidak lengkap pemborongan pekerjaan.
 Pengambilan contoh yang keliru.
 Dilaksanakan dengan urutan yang tidak sesuai dengan syarat teknis.

9
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
7.9 Pembayaran

Semua biaya peminjaman, pekerjaan preparasi, bahan bakar, pengukuran tinggi muka air kambuh, dan
sebagainya, adalah termasuk dalam harga satuan pekerjaan.

Pasal 8
Pemeriksaan Kemiringan dan Kelurusan Sumur
8.1 Umum

Lubang bor yang dibuat diharapkan terkonstruksi dengan sempurna, lurus dan tegak. Pengecekan pekerjaan ini
akan diteliti dengan cara methoda AWWA A.100–66, dan difoto dengan “down hole photo camera”.

8.2 Cara Pembayaran

Pengecekan dari kelurusan akan dilakukan dari pipa jambang/pipa untuk rumah pompa. Pengukuran dilakukan
dengan interval tidak lebih dari 3 meter. Pekerjaan pengecekan harus diketahui dan diawasi oleh Direksi/
Konsultan Pengawas.

8.3 Toleransi

Kemiringan dari sumur tidak lebih dari 0,5%. Apabila terjadi kemiringan lebih besar dari yang telah ditentukan,
maka Penyedia Jasa harus merekonstruksi teknis yang diminta sebagai resiko Penyedia Jasa.

Pasal 9
Pekerjaan Lain-Lain

9.1 Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa harus mengikuti gambar rencana umum, detail-detail,
RAB, SPESIFIKASI TEKNIS DAN BAHAN beserta risalahnya sebagaimana tercantum dalam Kontrak
Perjanjian Pelaksanaan.

9.2 Penyedia Jasa disamping menyelesaikan pekerjaan secara teknis, juga harus dibarengi dengan
penyelesaian administrasi yang menyangkut kelancaran kegiatan.

9.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara gambar, RAB, dan SPESIFIKASI
TEKNIS DAN BAHAN, Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut harus berkonsultasi
terlebih dahulu dengan Direksi/ Konsultan Pengawas, untuk mendapatkan petunjuk dan persetujuan.

9.4 Jika Direksi/ Konsultan Pengawas minta melaksanakan pekerjaan yang tidak termasuk dalam kontrak,
maka Penyedia Jasa disarankan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, yang kemudian akan dibuat
pekerjaan tambah kurang atau mengalihkan pekerjaan yang ada dalam kontrak dengan nilai dan waktu
pelaksanaan tetap.

9.5 Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, Penyedia Jasa mengurus izin yang berhubungan
dengan pekerjaan tersebut.

9.6 Sebelum penyerahan Pertama Penyedia Jasa wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus diperbaiki. Lokasi harus bersih dan semua barang yang tidak berguna harus
disingkirkan dari lokasi kegiatan.

9.7 Meskipun telah ada Direksi/ Konsultan Pengawas dan unsur-unsur teknis lainnya, semua penyimpangan
dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungjawab pelaksana, untuk itu pelaksana harus
mnyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

9.8 Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Rencana kerja dan syarat - syarat ini akan dimuat pada Risalah
Aanwidzing.

10
Pembuatan Sumur Bor (Deef Well), Mekanikal, dan Elektrikal
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS )
Pekerjaan jaringan Pipa Distribusi Sambungan Rumah (SR)

I. PENDAHULUAN

Spesifikasi Teknis di bawah ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan kepada Penyedia Jasa,
tentang metodologi teknis secara umum maupun hal-hal non teknis yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan pemasangan jaringan perpipaan yang harus diikuti dan ditaati oleh Penyedia Jasa.

Secara garis besar hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai berikut :

a. Aliran air di dalam pipa telah ditentukan seperti pada gambar rencana “PERENCANAAN
PEMBUATAN SUMUR BOR DI LAPAS KOTA BANJAR”.
Sehingga semua peralatan pengatur aliran telah direncanakan dan Penyedia Jasa tidak
diperkenankan merubah lokasi/ perletakan peralatan tersebut kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Direksi/ Tenaga Ahli.

b. Seluruh pekerjaan perpipaan harus dipasang dengan cara yang benar, rapi dan cukup kuat
sesuai dengan spesifikasi teknis,Bahan dan gambar-gambar rencana serta instruksi-instruksi
dari produsen sedapat mungkin diterapkan dengan baik

c. Apabila pipa-pipa dipasang/ditanam di dalam tanah, maka dasar parit-parit pipa harus rata
dan bebas dari benda-benda yang keras seperti batu atau kerikil besar.

d. Penyedia Jasa tidak boleh membengkokan pipa tetapi harus menggunakan aksesoris pipa
yakni bend, elbow atau tee, untuk maksud tersebut.

e. Setelah pipa-pipa tersambung dan terpasang, harus diuji secara hydrostatis, untuk itu bagian
sambungan pipa dan alat-alat rakit maupun perlengkapannya tidak boleh ditimbun sebelum
pengujian tekanan hiydrostatis selesai. Pengujian ini dinyatakan berhasil dengan memuaskan
bila tidak terdapat tanda-tanda adanya kebocoran.

f. Pekerjaan-pekerjaan khusus yang tidak tercantum dalam spesifikasi teknis,Bahan dan


gambar-gambar rencana harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa dengan ketentuan dari
Direksi/Tenaga Ahli atau diatur dalam Spesifikasi Teknis khusus secara terpisah.

I.1 Kegiatan dan Lingkup Pekerjaan

Nama Pekerjaan : PERENCANAAN PEMBUATAN SUMUR BOR DI LAPAS KOTA BANJAR


Lokasi : KEL. PATARUMAN KEC. PATARUMAN KOTA BANJAR

Lingkup Pekerjaan:

Yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, yaitu:

a. Pekerjaan Persiapan.
b. Pengadaan Pipa Distribusi dan Accessories
c. Pemasangan Pipa PVC untuk Pipa Distribusi termasuk Penyambungan, Pemasangan Fiting
dengan Timbunan Pasir, Perletakkan sesuai dengan Spesifikasi.
d. Pengadaan Pipa dan Accessories.
e. Pekerjaan Pengetesan Pipa.
f. Pekerjaan Lain-Lain.

I.2 Peralatan Penyedia Jasa

Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
pemasangan perpipaan sedikit-dikitnya adalah sebagai berikut:
a. Satu buah truck ukuran sedang untuk menangani pengangkutan perpipaan.
b. Alat pemotong pipa secara mekanis (mechanically operated pipe cutter) untuk diameter yang
diperlukan di lapangan.
c. Peralatan penyambungan pipa.
d. Peralatan pengelasan yang memadai.

1
e. Peralatan untuk menurunkan pipa ke dalam galian pipa.
f. Vibrator, untuk memadatkan urugan tanah kembali.
3
g. Pompa air, kapasitas minimum 2 m / jam, untuk mengeringkan genangan air dalam parit.
h. Kunci torsi (torque spanner), untuk mengencangkan baut pada sambungan flens dengan
diameter nominal 300 mm s/d 400 mm
i. Tamping bars.
j. Peralatan survey geodetik.
k. Peralatan pengujian tekanan hydrostik.

Sebelum dimulainya pekerjaan, semua peralatan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi/ Tenaga
Ahli.

I.3 Gambar-Gambar Kerja

Setelah 1 (satu) bulan pengujian tekanan hydrostatis selesai seluruhnya dengan hasil yang
memuaskan, Penyedia Jasa harus mengirimkan pada Tenaga Ahli atas biaya sendiri, 2 (dua)
eksemplar foto copy atau blue print dan aslinya/ kalkir dari gambar-gambar kerja (as built drawing),
yang memperlihatkan jaringan perpipaan yang terpasang termasuk sambungan-sambungan dengan
jaringan perpipaan lainnya (bila ada). Semua gambar-gambar kerja perpipaan dikaitkan dengan:

a. Ketinggian as jalan, dan


b. Bangunan-bangunan sekitarnya.

Gambar-gambar kerja tersebut untuk diperiksa dan disetujui oleh Tenaga Ahli.

II. PENGERJAAN TANAH

II.1 Umum

Penyedia Jasa harus membersihkan lapangan pada jalur pemasangan pipa dan perlengkapannya.
Pepohonan, tanaman dan semak-semak pada jalur tersebut harus dibersihkan/ ditebang dengan
petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli.
Semua kerusakkan pada pagar, tembok atau bangunan lain selama pelaksanaan pekerjaan harus
diperbaiki dengan hasil yang memuaskan Direksi/ Tenaga Ahli maupun pihak-pihak yang
bersangkutan.
Biaya ini semua telah diperhitungkan oleh Penyedia Jasa dalam kontrak dan sepenuhnya menjadi
tangung jawab Penyedia Jasa.

II.2 Jalur Pemasangan Pipa

Apabila parit-parit seharusnya memotong pagar, tembok, makam atau bangunan lainnya, Penyedia
Jasa harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghindarkan ganguan pada batas jalur
pemasangan pipa. Dalam hal ditentukan hambatan seperti di atas dalam batas penggalian maka
harus segera melaporkan kepada Direksi/ Tenaga Ahli untuk disetujui. Selanjutnya Penyedia Jasa
mengatur pemindahan dan perbaikan kembali dengan pemiliknya dan membayar ganti rugi (jika ada
tuntutan ganti rugi).

Pengukuran galian-galian parit, timbunan-timbunan kembali dan pemasangan pipa harus


dilaksanakan dengan cara pengukuran lari ( m’ ) yang sesuai dengan jalur pemasangan pipa dan
permukaan tanah asli, kecuali bila dikehendaki lain sesuai yang ditentukan di dalam Rencana
Anggaran Biaya (RAB). Pengukuran panjang harus menurut garis tengah pipa.

Penggalian parit harus dilaksanakan dengan tepat dan cepat serta terikat kepada syarat-syarat
khusus di dalam kontrak, penimbunan galian dan perataan permukaan harus dimulai dan diselesaikan
secara wajar, pipa-pipa terpasang dan tersambung dan telah diuji secara hidrolis.

II.3 Pemeriksaan dan Pengujian

Direksi/ Tenaga Ahli dapat memerintahkan, untuk dibuatkan lubang-lubang percobaan jauh sebelum
penggalian parit-parit dimulai dengan kedalaman seperti yang dikehendaki, untuk menentukan
kesejajaran parit-parit. Biaya ini dianggap telah termasuk dalam harga kontrak.
Jika dikehendaki oleh Direksi/ Tenaga Ahli, Penyedia Jasa harus mengadakan penelitian dan
penggalian untuk menentukan lokasi konstruksi di dalam tanah yang ada, atas biaya sendiri dan di
bawah pengawasan Direksi/ Tenaga Ahli.

2
Dimana perlu Penyedia Jasa harus melaksanakan penggalian dan penimbunan lanjutan, guna
keperluan bangunan-bangunan seperti: bantalan-bantalan penahan dan ruang-ruang katup. Biaya
tersendiri telah disediakan untuk penggalian-penggalian dan keperluan beberapa bangunan khusus.
Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan yang mengakibatkan menjadi
tidak stabil, seperti debu, sampah dan sebagainya, dan dalam pandangan Direksi/ Tenaga Ahli harus
disingkirkan, maka Penyedia Jasa harus mengadakan penggalian dan menyingkirkan bahan-bahan
yang tidak stabil tersebut.

Jika menurut pendapat Direksi/ Tenaga Ahli diperlukan pondasi khusus, seperti penggantian tanah,
atau penimbunan dengan bahan yang sesuai, Penyedia Jasa harus menyelesaikan dengan petunjuk
Direksi/ Tenaga Ahli. Pembayaran tambahan akan disediakan untuk pekerjaan tambahan yang
disetujui Direksi/ Tenaga Ahli.

II.4 Kelancaran Pekerjaan

Semua tanah galian harus ditimbun sedemikian, sehingga tidak mengganggu pekerjaan, dan tidak
mengganggu jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak boleh merusak bangunan-bangunan
umum atau bangunan-bangunan perorangan lainnya. Jika perlu dan diminta oleh Direksi/ Tenaga Ahli,
Penyedia Jasa harus mengangkut bahan galian untuk dibuang, sesuai dengan petunjuk Direksi/
Tenaga Ahli.

Galian harus diberi penguatan jika diperlukan, sehingga tidak runtuh dan menjaga para pekerja untuk
bekerja dengan aman. Pengamanan permukaan jalan dan bangunan-bangunan lainnya harus dibuat
seperti yang ditunjukkan oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Penyedia Jasa harus melengkapi pekerjaan dengan saluran pembuangan air yang baik, sampai
Diireksi/ Tenaga Ahli menyatakan seluruh pekerjaan pada pokoknya telah lengkap. Penyedia Jasa
harus menjamin, bahwa seluruh pekerjaan sedapat mungkin dikerjakan dalam keadaan kering.

Daerah-daerah penggalian harus mempunyai saluran pembuang air yang baik dan bebas genangan
air, Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab atas kelancarannya dan keselamatan pekerjaan setiap
waktu, serta perbaikan-perbaikan dengan biaya sendiri, semua kerusakan-kerusakan pada pekerjaan,
termasuk yang diakibatkan oleh banjir, kecuali ditentukan lain dengan persetujuan Direksi/ Tenaga
Ahli.

II.5. Galian Tanah

II.5.1 Klasifikasi Galian

Dalam pekerjaan pemasangan pipa diklasifikasikan jenis galian menurut tingkat kesulitannya, untuk
menentukan pembiayaannya diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Galian tanah biasa


b. Galian tanah keras/ cadas, merupakan tanah berbatu yang umumnya untuk menggali perlu
menggunakan bor, atau bahan peledak atau alat khusus lainnya.
c. Galian tanah yang selalu berair yang mana timbul masalah air tanah setelah mencapaii
kedalaman galian lebih dari 0,20 m dari permukaan air konstan.

Semua jenis galian ini harus telah diperhatikan dan diperhitungkan oleh Penyedia Jasa sehingga
harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak.

Apabila terdapat masalah dengan sulitnya pelaksanaan galian maka harus segera dilaporkan kepada
Direksi/ Tenaga Ahli dengan alternatif pelaksanaannya atau perubahannya untuk disetujui oleh
Direksi/ Tenaga Ahli. Penyedia Jasa tidak diperbolehkan memasang pipa di dalam parit, sebelum
parit-parit tersebut diperiksa dan disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

II.5.2 Penggalian Parit-Parit Pipa

Arah, ukuran dan letak/ posisi galian parit-parit pipa harus sesuai dengan gambar-gambar
perencanaan. Untuk itu patok-patok (sign rails) yang cukup kuat harus dipasang dan dipelihara oleh
Penyedia Jasa pada setiap perobahan arah dan kelandaian atau dimana saja yang dianggap perlu
dengan jarak satu dengan yang lainnya tidak melebihi 40 m.

3
Pada setiap patok-patok (rails) harus diberi tanda diameter pipa dan kedalaman penggalian yang
harus dipakai sebagai patokan. Untuk mengurangi resiko kerusakan, penggalian parit-parit dekat
instalasi yang telah ada harus dikerjakan dengan tangan.

Jika di dalam parit terdapat pasangan batu, bongkah-bongkah atau rintangan lain, maka Penyedia
Jasa harus menggali rintangan tersebut sampai 20 cm di bawah dasar parit serta di setiap sisi dan
perlengkapannya, kemudian mengisi kembali dengan pasir dan memadatkannya sampai ketinggian
yangdiperlukan.
Pipa-pipa tidak boleh diturunkan ke dalam parit sebelum parit mempunyai kedalaman yang telah
ditentukan. Panjang parit yang digali harus disesuaikan dengan pipa-pipa yang harus dipasang sesuai
gambar-gambar rencana.

Lebar galian harus cukup untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkannya dengan baik,
timbunan harus ditempatkan dan dimanfaatkan seperti yang disyaratkan.

Galian harus dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan seperti, untuk memasukkan penyangga-
penyangga, penguatan-penguatan galian dan peralatan-peralatan pipa.

Ruang penyambungan harus dibuat pada setiap sambungan, agar sambungan dapat dikerjakan
dengan baik. Galian harus dibuat sampai kedalaman yang ditentukan untuk membuat dasar pipa yang
rata dan seragam pada tanah yang padat pada setiap tempat, diantara ruang penyambungan.

II.5.3 Penguat Parit-Parit


Bilamana diperlukan Penyedia Jasa harus memperkuat dinding parit-parit untuk mencegah
kelongsoran tanah di luar galian dan yang akan merusak bangunan di dekatnya. Harga kontrak
dianggap telah mencakup biaya untuk keperluan tersebut.

II.5.4 Sarana-Sarana yang Ada

Dimana pengalian-penggalian parit dilaksanakan berdekatan atau melewati saluran buangan, pipa-
pipa, kabel-kabel dan lain sebagainya, maka Penyedia Jasa bilamana perlu harus mempergunakan
penguat sementara atau gantungan, sedangkan dalam hal saluran-saluran buangan, pipa-pipa, kabel-
kabel dan lain sebagainya, terganggu untuk sementara waktu, harus diganti/ diperbaiki seperti
semula.
Dimana, menurut pendapat Direksi/ Tenaga Ahli, pembuatan saluran pipa tidak dapat dilaksanakan
dengan baik tanpa memotong saluran buangan, pipa, kabel, dsb. Atau memperkuat dengan beton
untuk selamanya, maka Direksi/ Tenaga Ahli akan menginstruksikan kepada Penyedia Jasa untuk
mengerjakannya. Meskipun telah mendapat informasi yang bersangkutan dari Direksi/ Tenaga Ahli,
Penyedia Jasa berkewajiban untuk meyakinkan diri dari pemeriksaan lapangan yang dilakukan sendiri
dan dari pejabat-pejabat pengadaan resmi dan badan-badan umum resmi lainnya, mengenai letak
kedudukan semua sarana, pipa-pipa dan kabel-kabel baik yang di bawah maupun di atas permukaan
tanah, di lapangan atau di dekatnya.
Pada persimpangan jalan, Penyedia Jasa harus menggali parit dengan lebar seperti tertera pada
gambar rencana. Pengerjaan tambahan pada jalan-jalan disebabkan pelebaran tambahan pada parit-
parit dikerjakan atas biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus menyingkirkan pengerasan permukaan jalan sebagai bagian dari penggalian,
jumlah yang disingkirkan tergantung pada lebar galian yang ditunjukkan untuk pemasangan pipa dan
panjang daerah pengerasan yang diperlukan untuk disingkirkan untuk pemasangan katup-katup
lubang kontrol (manhole) atau konstruksi lainnya.

II.5.5 Bahan-Bahan Galian


Penyedia Jasa harus membuat persiapan-persiapan sendiri untuk menampung sementara bahan-
bahan galian, yang diperlukan untuk menimbun kembali galian parit-parit, termasuk pekerjaan-
pekerjaan dua kali.
Penimbunan sementara bahan-bahan galian tidak boleh mengganggu lalu lintas umum. Kecuali kalau
Direksi/ Tenaga Ahli memberi keputusan lain, bahan galian yang tidak diperlukan lagi, atau tidak dapat
digunakan sebagai bahan timbunan atau keperluan dipekerjaan, menjadi milik Penyedia Jasa, dan
Penyedia Jasa berkewajiban penuh atas pengangkutan dari lapangan ke tempat pembuangan akhir.
Setiap bagian dari dasar galian yang dibuat dan tidak sesuai dengan yang disyaratkan harus diganti
dengan bahan yang disetujui, seperti yang disyaratkan oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

II.6 Urugan
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit harus dilakukan sesuai gambar-gambar rencana dan
spesifikasinya serta disebutkan dalam “Pekerjaan Tanah”.

4
Penimbunan keliling parit-parit harus mencapai ketebalan 30 cm, sebelum uji coba hidrolis dilakukan,
akan tetapi sambungan-sambungan harus tetap kelihatan. Penimbunan kembali harus diselesaikan
secepat mungkin setelah diadakan uji coba, kecuali Direksi/ Tenaga Ahli membuat keputusan lain.
Pada tanah-tanah landai, dimana timbunan kembali parit-parit akan dapat mengalami pengikisan,
maka atas permintaan Direksi/ Tenaga Ahli rumput harus ditanam oleh Penyedia Jasa, untuk
mencegah tebal urugan di atas pipa menjadi kurang dari batas minimum. Biaya untuk ini menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

II.6.1 Bahan-Bahan Urugan


Semua bahan timbunan/ urugan harus bebas dari batuan, sampah atau bahan lain yang menurut
Direksi/ Tenaga Ahli tidak sesuai sebagai bahan urugan.

Macam bahan urugan terdiri dari:

a. Bahan dari galian tanah.


Jika macam bahan timbunan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar,
Penyedia Jasa dapat menimbun dengan bahan galian, meliputi bahan-bahan yang
mengandung lempung, pasir kerikil atau bahan lainnya yang bebas dari kotoran dan menurut
petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli dapat dipakai sebagai bahan timbunan.

b. Bahan dari pasir dan kerikil


Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir alam, dengan butiran
dari halus sampai kasar dan bebas dari kotoran, debu-debu atau bahan-bahan lain yang
menurut Direksi/ Tenaga Ahli dapt dianggap tidak dikehendaki/ tidak sesuai. Lempung yang
terdapat pada pasir, tidak boleh melebihi 10 % berat keseluruhan.

Jika penimbuan pasir dan kerikil halus tidak ditunjukkan dalam gambar rencana, dan jika
menurut Direksi/ Tenaga Ahli harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, Penyedia Jasa
harus menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil harus sesuai petunjuk Direksi/
Tenaga Ahli sebagai suatu pekerjaan tambahan , dan sebaiknya sebagai suatu pekerjaan
kurangan.

II.6.2 Urugan di bawah Pipa

Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 15 cm lebih dahulu (sesuai gambar rencana) sebelum
pipa-pipa dipasang di dalamnya. Dasar parit ini harus dipadatkan dengan pemadat dan harus
mempunyai permukaan yang rata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar
pipa terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-
sambungannya.

Setelah pipa-pipa dipasang di dalam parit, harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus mulai dari
dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini harus disebarkan merata ke
setiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.

II.6.2 Urugan di atas Pipa

Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 30 cm di atas pipa, galian
harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus dan dipadatkan secara merata. Penyedia Jasa harus
bekerja dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini, untuk menghindarkan terjadinya
kerusakkan atau penggeseran pipa.

Cara atau metode penimbunan kembali yaitu harus dilakukan lapisan demi lapisan, dipadatkan
sekeliling dan di atas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana, dengan cara yang tidak merusak
pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus dilakukan saling berganti pada kedua sisi. Lapisan 15 cm
yang pertama di atas pipa harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya peralatan yang
digerakkan oleh tangan yang boleh digunakkan. Semua kerusakkan pada pipa-pipa dan alat-alat
penyambung harus diperbaiki Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 30 cm di atas pipa hingga kepermukaan, galian harus ditimbun dengan tangan atau
metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat pemadat, untuk mencegah menurunnya
permukaan, setelah selesainya pekerjaan penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter di atas permukaan tanah, untuk memberi
peluang pemadatan tanah. Direksi/ Tenaga Ahli dapat memerintahkan Penyedia Jasa, untuk
menambah timbunan pada sebuah parit, dimana terjadi penurunan di bawah permukaan tanah yang
bersangkutan.

5
II.6.3 Pengerasan Jalan dan Trotoar Jalan

Penyedia Jasa setelah menimbun kembali parit-parit menurut persyaratan-persyaratan, harus


mengembalikan permukaan jalan dan trotoar jalan ke dalam keadaan paling sedikit sama dengan
keadaan seperti semula. Pengeluaran untuk pekerjaan ini dianggap telah termasuk ke dalam biaya
satuan penggalian dan penimbunan kembali parit-parit. Penimbunan kembali harus dilaksanakan
menurut gambar rencana. Meskipun informasi-informasi yang bersangkutan telah diberikan oleh
Pemberi Tugas atau Direksi/ Tenaga Ahli, Penyedia Jasa tetap berkewajiban memastikan tingkat
pengerjaan ini berdasarkan pemeriksaan lapangan yang diadakan sendiri.

Sebagai tambahan, pengaspalan kembali jalan-jalan dapat dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum,
akan tetapi atas biaya Penyedia Jasa.

III. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI PENGAMAN

III.1 Umum

Konstruksi-konstruksi pengaman dalam pemasangan pipa merupakan pekerjaan sipil, yang secara
umum meliputi pekerjaan pondasi, beton, pasangan, baja, mekanikal dan elektrikal, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut sesuai dengan Pasal I Persyaratan bahan dan
pelaksanannya harus sesuai dengan gambar-gambar rencana dan Spesifikasi Teknis untuk Pekerjaan
Sipil.

Secara umum spesifikasi bahan-bahan konstruksi dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

a. Semen
Semua semen yang digunakan di pekerjaan ini harus semen portland dengan mutu terbaik.
Bilamana diminta, pada setiap pengiriman semen ke pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyerahkan sertifikat pengujian, yang menyatakan semen tersebut memenuhi syarat-syarat
yang bersangkutan. Semen harus disimpan dengan cara yang dapat mencegah kelembaban
atau pencemaran oleh bahan-bahan lain.
b. Pasir dan Kerikil/ Batu Pecah
Kerikil dan batu pecah harus didapat dari sumber yang telah disetujui dan harus keras, tahan
lama, bersih serta bebas dari lapisan yang menempel dan dari debu.

Pasir dan batu kerikil/ batu pecah harus diangkut, ditangani dan ditimbun sedemikian
rupa,sehingga yang berukuran nominal terpisah dari yang berukuran lain, dan tidak tercampur
dengan benda-benda lain.
c. Beton
Untuk beton digunakan Mutu K 225, dalam hal ini Penyedia Jasa harus membuat sample beton
dan melakukan uji beton atas biaya Penyedia Jasa. Kecuali kalau ada ketentuan lain, maka
beton harus mempunyai perbandingan campuran 1:2:3, perbandingan tersebut hanya
merupakan patokan saja, tergantung daripada kerikil dan pecahan batu yang digunakan.
Untuk pencampuran semen harus digunakkan air yang bersih. Beton harus dicor dan
dipadatkan tidak kurang dari 30 menit setelah dicampur dan dibiarkan dalam keadaan basah
dan terlindung dari sinar matahari selama tidak kurang dari 7 hari.
d. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat rapi dan kuat. Sebelum dicor cetakan harus diberi
pelumas dan bersih dari segala kotoran/ sampah. Semua sambungan-sambungan harus rapat
untuk menjamin agar tidak terdapat kebocoran beton basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh
dibongkar selama 24 jam setelah pengecoran. Hasil cor yang cacat harus diperbaiki/
disempurnakan dengan mutu beton yang sama.
e. Baja
Untuk besi tulangan digunakan dari mutu U-24, kecuali ditentukan lain. Tulangan harus baru
dan tidak berkarat/ cacat. Sebelum material didatangkan, Penyedia Jasa harus menunjukkan
sample kepada Konsultan Pengawas/ Direksi untuk mendapatkan persetujuannya. Material
yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan akan ditolak dan harus diganti dengan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
f. Bata Merah
Bata merah yang digunakan harus bermutu baik dan mendapat persetujuan Direksi/ Tenaga
Ahli. Bilamana diminta, Penyedia Jasa harus menyediakan contoh-contoh. Bata merah harus
dipasang dengan rapih dan antara sambungan-sambungan harus rata permukaannya, dihindari
penggunaan batu merah yang sudah retak atau pecah. Spesi/ mortar yang digunakan harus
merupakan campuran yang terdiri atas 1 bagian semen 3 bagian pasir.

6
III.2 Blok Bantalan Penahan (Thrust Block)

Semua peralatan penyambung pipa seperti tee, bend dan alat-alat bantu lainnya harus tersedia
lengkap dengan blok bantalan penahan dari beton untuk mencegah pergeseran dari pada peralatan-
peralatan penyambung.

Ukuran-ukuran balok beton untuk setiap susunan dapat dilihat pada gambar rencana. Ujung-ujung
pipa yang buntu harus ditutup dengan penutup-penutup yang disekrup atau yang dilas pada pipa-pipa
dan harus dilengkapi dengan blok-blok bantalan beton bertulang seperti tertera dalam gambar
rencana.

Komposisi beton yang digunakan adalah 1:3:5 / K100 atau ditentukan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli
dan sesuai dengan gambar rencana.

Beton tersebut harus ditempatkan di antara tanah dan fitting (alat bantu) yang harus diangker. Beton
harus dipasang sedemikian sehingga pipa dan alat bantu mudah dijangkau untuk perbaikan, kecuali
jika ditetapkan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Untuk mengisi kelebihan galian, urugan tidak boleh diberikan di belakang blok bantalan tekan. Bila
diperlukan beton tambahan untuk mengisi kelebihan galian, tidak akan diberikan pembayaran
tambahan.

III.3 Tiang Penyangga

Apabila diperlukan, tiang-tiang penyangga untuk perlintasan pipa, jembatan pipa atau pipa yang
dipasang di atas tanah dan sebagainya, maka harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar
rencana atau dengan petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli.

III.4 Ruang Katup

Ruang katup (surface valve box dan valve chamber) harus dibangun dengan bahan dan jenis
konstruksi seperti pada gambar-gambar rencana.

Ruang katup tidak boleh mengeluarkan/ meneruskan tekanan dari atas terhadap katup dan harus
terletak di tengah dan melampui bagian mur dari katup bak yang sesuai dengan permukaan jalan/
tanah setempat atau pada permukaan lainnya sesuai dengan pengarahan dari Direksi/ Tenaga Ahli.

Kotak luar harus ditempatkan di atas plat beton bertulang yang dituang langsung di tempat dan
sesuai gambar rencana. Kotak-kotak luar akan diserahkan kepada Penyedia Jasa dalam keadaan
biasa.

Setelah cetakan diambil, maka sisi dalam dan sisi atas dari besi tuang disikat dengan sikat kawat dan
dicat dengan ter batubara atau cat yang sejenis, yang disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli. Kotak luar
harus dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak ada tegangan yang dapat diteruskan kepada katup.
Kotak itu harus dipasang dan konsentris terhadap poros katup.

Hidran-hidran harus dipasang benar-benar tegak lurus dengan saluran pembuangan dari katup api
menjurus ke jalan. Hidran distel pada sebuah teugel/ plat semen yang dipancangkan dengan cara
menuangkan  20 liter beton (beton tipis) di atas teugel beton itu.

Setelah menyetel dan mengencangkan hidran tersebut, bagian yang berada di bawah tanah harus
dilindungi dengan ter batubara atau yang sejenis sampai 5 cm di atas permukaan tanah. Bagian yang
tersisa harus dicat warna merah, tidak termasuk kopling Storz, tutup, rantai baja anti karat dan kepala
poros.

Katup pembuang udara dan hidran kebakaran harus dipasang di tempat-tempat seperti yang tertera
dalam gambar rencana atau atas pengarahan dari Direksi/ Tenaga Ahli.

III.5 Konstruksi Pengaman Khusus

Dalam pemasangan pipa, bila terdapat atau diperlukan konstruksi penguat khusus yang belum
tercantum dalam spesifikasi teknis ini, maka Penyedia Jasa harus meminta petunjuk Direksi/ Tenaga
Ahli atau akan diatur tersendiri dalam Spesifikasi Teknis Khusus.

7
IV. PEKERJAAN PERPIPAAN

IV.1. Umum

Semua pekerjaan pipa harus dipasang dengan cara yang rapi dan menurut tata cara kerja yang baik
dan benar.

Penyedia Jasa harus menyediakan instrumen, alat-alat dan fasilitas yang dianggap memuaskan oleh
Direksi/ Tenaga Ahli, serta memakainya dengan cara yang aman dan praktis.

Semua pipa, alat bantu dan asesoris lainnya harus baik dan bersih sebelum dipasang. Jika terjadi
persilangan antara perpipaan dan bagian struktur yang lain, maka Direksi/ Tenaga Ahli akan
memutuskan pekerjaan yang mana yang akan dipindahkan, tanpa memperhitungkan yang mana yang
lebih dahulu dipasang.

Penyedia Jasa harus menyediakan pengekang dari logam, batang pengikat atau penjepit dengan
kekuatan cukup untuk mencegah gerakan, dan harus dipasang menurut petunjuk gambar atau
produsen. Semua bagian untuk sambungan harus dibersihkan sepenuhnya sebelum pemasangan,
packing harus ditempatkan dengan tepat dan teliti. Baut-baut harus dikencangkan bergantian pada
ujung-ujung yang berlawanan dari diameter sambungan dan dalam rotasi sekeliling pipa. Untuk
menjamin sambungan yang baik tidak diperlukan gaya yang berlebihan.

Sambungan dengan flens harus dibaut dengan kencang dan penuh memakai baut-baut mesin yang
disediakan oleh Penyedia Jasa, seluruh sambungan harus memakai packing. Flens geser (slip on)
harus dilas ganda pada pipa dengan las yang menghubungkan punggung flens dengan pipa dan
pengelasan di dalam flens pada ujung pipa. Pengelasan bila diperlukan dan diinstrusikan, harus
sesuai dengan spesifikasi teknis yang beralaku pada buku ini.

Ketika pipa sedang ditempatkan dalam salurannya, harus diperhatikan agar jangan sampai ada
benda asing yang masuk ke pipa. Pada waktu instalasi pipa sedang dihentikan, ujung pipa yang
terbuka harus ditutup dengan cara-cara yang disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli. Pemotongan pipa di
lapangan harus dicegah seminimal mungkin.

Bila pemotongan memang diperlukan, maka harus dilakukan dengan mesin pemotong dan metode
yang sesuai, dimana hasil pemotongan haruslah rata dan tegak lurus as pipa. Pemotongan harus
dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merusak cat atau lapisan pipa.

Penanganan dan penyimpanan pipa-pipa PVC dan alat-alat bantunya (fitting) harus dilakukan dengan
hati-hati. Pipa tidak boleh disimpan di bawah sinar matahari langsung. Kerusakan apapun yang dapat
timbul harus dicegah dan pipa jangan sampai diletakkan di atas benda tajam. Pipa yang sudah
tergores atau cacat hingga lebih dari 10 % dari tebal dinding pipa akan ditolak. Penumpukkan pipa
tidak boleh melebihi batas yang dianjurkan oleh produsen, dan memperhitungkan kondisi sekitar.

IV.2. Pengadaan Perpipaan

Perpipaan harus diadakan baik oleh Direksi atau Penyedia Jasa. Tingkat pengadaan oleh kedua
belah pihak ini dijelaskan pada bab tentang “Ruang Lingkup Pekerjaan” pada Daftar Kuantitas (RAB).

IV.3 Penyimpanan dan Administrasi Perpipaan oleh Pemberi Tugas

Pada umumnya, pengangkutan perpipaan dari tempat penyimpanan dan administrasinya menjadi
tanggung jawab Pemberi Tugas, kecuali ditentukan lain, masalah ini tetap merupakan tanggungjawab
penuh Penyedia Jasa. Akan tetapi bilamana Penyedia Jasa diminta untuk mengangkut perpipaan dari
gudang Pemberi Tugas ke daerah pergudangan Penyedia Jasa, maka suatu jumlah bulat telah
dimasukkan dalam RAB. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas kerusakkan atau cacat pada pipa-
pipa yang terjadi selama pengangkutan.

Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi/ Tenaga Ahli mengenai maksud pemasangan tiap bagian
dari saluran pipa yang akan dipasang paling lambat 2 hari sebelumnya. Sebelum menangani
perpipaan di daerah pergudangan Pemberi Tugas, Penyedia Jasa harus memeriksanya dan secara
tertulis melaporkan ke Direksi mengenai tiap kerusakkan atau cacat pada pipa-pipa tersebut. Tiap
kerusakkan atau cacat pada perpipaan yang tidak dilaporkan akan diperbaiki oleh Penyedia Jasa atas
biaya sendiri, dengan tidak mempersoalkan siapa yang menyebabkan kerusakkan atau cacat
tersebut.

8
Perpipaan tidak diperbolehkan dipindah dari daerah pergudangan, sebelum dipertanggung jawabkan
dengan tanda terima, yang ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Pemberi Tugas, yang
menyebutkan macam, jumlah, mutu dan keadaannya. Tiap perpipaan dianggap telah terpasang pada
jalur pipa, hanya kalau pelaksanaannya disaksikan dan disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Keterangan kesaksian tertulis, yang ditandatangani oleh Direksi/ Tenaga Ahli harus dibuat oleh
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus membuat ketentuan-ketentuan di lapangan untuk menerima dan menimbun tiap
perpipaan yang harus dipasang. Pipa-Pipa harus diberi sandaran sebegitu rupa, sehingga lenturan
yang terlalu besar dapat dihindarkan. Tumpukkan maksimum adalah 5 susun, Penyedia Jasa harus
menyediakan penjaga pada semua lapangan termasuk daerah pergudangan selama 24 jam/ hari dan
bertanggung jawab atas kehilangan barang-barang.

IV.4. Penyediaan Perpipaan oleh Penyedia Jasa

Semua perpipaan yang diadakan oleh Penyedia Jasa harus sesuai RAB dan sesuai dengan
perpipaan yang diadakan oleh Pemberi Tugas. Semua perpipaan harus dirancangkan dengan
2
tekanan kerja hidrostatis sebesar 10 kg/ cm pada suhu 31 celcius, kecuali bila ditentukan lain.
Pengujian tekanan ini harus dilakukan dengan biaya ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia Jasa.

Setelah perpipaan diterima oleh Direksi/ Tenaga Ahli, maka akan ditimbun di daerah pergudangan
Pemberi Tugas, dimana penyimpanan dan administrasi harus sama dengan perpipaan yang diadakan
oleh Pemberi Tugas, kecuali bila ditentukan lain oleh Pemberi Tugas, perpipaan dapat disimpan oleh
Penyedia Jasa di tempat penyimpanan dekat lokasi pekerjaan.

IV.5. Penyimpanan dan Administrasi Perpipaan oleh Penyedia Jasa

Penyedia Jasa harus berhati-hati dalam penanganan dan penyimpanan semua perpipaan dan tidak
boleh rusak. Perhatian khusus harus diberikan pada penanganan dan penyimpanan pipa-pipa dan
alat-alat penyambung, untuk menjamin tidak terjadinya kerusakkan pada lapisan-lapisan semen atau
pipa dalam keseluruhan. Pengait dan lain-lain sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengait pada
pinggiran ujung pipa.

Perpipaan tidak boleh diangkat dengan mempergunakan rantai atau tambang, akan tetapi harus
dengan ikatan (sling) lebar yang melingkari pipa-pipa atau alat-alat penyambung. Sebelum pipa-pipa
atau alat-alat penyambung dipasang harus dengan teliti dibersihkan dan diperiksa kondisinya, apakah
ada kerusakkan ataukah tidak.
Tiap bagian lapisan yang rusak harus dibersihkan dan diperbaiki oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa
harus berhati-hati dalam menangani katup-katup, untuk menjamin agar tidak terjadi kerusakkan pada
dudukkan dan bagian-bagian yang bergerak. Katup-katup harus dipasang dengan urutan kerja yang
baik, serta harus bebas dari kotoran dan rintangan-rintangan terhadap mekanisme kerja. Biaya
perbaikan ini sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa

Katup-katup yang pada pemasangan mengalami kerusakkan. Bagian-bagian lapisan dasar aspal
bituminous asli yang rusak harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa. Setelah pemasangan semua katup-
katup harus dilapisi lagi dengan suatu lapisan aspal bituminous oleh Penyedia Jasa. Setiap katup
yang ternyata tidak berfungsi setelah pemasangan harus dilepaskan kembali, dan kegagalan itu harus
diperbaiki atas beban Penyedia Jasa.

IV.6 Pengangkutan Perpipaan ke Lapangan


Untuk mencegah penanganan yang tidak perlu, semua pipa harus ditempatkan sedekat mungkin
dengan lokasi akhir pada jalur pemasangan pipa, dengan memperhitungkan keamanan lalu lintas.
Pipa-pipa tidak boleh ditempatkan di lapangan lebih dari 30 m di depan parit-parit penggalian.

IV.7 Benda-Benda Asing di Dalam Pipa-Pipa


Setiap saat Penyedia Jasa harus menjamin bahwa bagian dalam pipa selalu dalam keadaan bersih
dan bebas dari benda-benda asing.
Setiap kerusakkan pada pompa-pompa dan katup-katup yang disebabkan oleh benda-benda asing
dalam instalasi pipa harus diperbaiki atas beban Penyedia Jasa.

IV.8. Pemasangan Pipa


Penyedia Jasa tidak boleh memulai pelaksanaan pekerjaan sebelum alat-alat bantu yang diperlukan
sudah tersedia di lapangan.
Pipa-pipa harus dipasang sesuai gambar rencana, kecuali bila oleh Direksi/ Tenaga Ahli diberi
petunjuk cara yang lain. Pada umumnya gambar-gambar rencana menunjukkan lokasi pekerjaan yang
biasa pada umumnya, sedangkan Direksi/ Tenaga Ahli akan menujukkan tempat pipa yang tepat.

9
Perhatian harus diberikan dalam penanganan pipa-pipa dan alat-alat bantu yang diserahkan kepada
Penyedia Jasa.

Sebelum pemasangan dilaksanakan, terlebih dahulu semua pipa-pipa dan peralatan harus diteliti dan
dibersihkan dengan seksama. Pipa-pipa yang berminyak, mengandung gemuk dan sebagainya yang
mungkin telah retak atau mengalami kerusakkan lainnya khususnya pada ujung-ujung pipa, tidak
boleh digunakan.
Pipa-pipa dan peralatan rakit yang rusak harus dikesampingkan, untuk diteliti kembali apakah dapat
diperbaiki atau harus ditolak, sesuai keputusan yang diambil oleh Direksi/ Tenaga ahli.

Kehilangan atau kerusakkan material merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus segera
dilaporkan secara tertulis kepada Direksi dengan segala uraian yang diperlukan.

Setiap pipa harus diperiksa dengan seksama sebelum dan setelah dipasang, dan pipa yang rusak
harus diperbaiki atau jika perlu diganti. Setiap kali pekerjaan pada hari itu berakhir, maka ujung-ujung
pipa yang terbuka untuk sementara waktu harus ditutup dengan blok-blok kayu, penyekat atau
sebagaimana yang diinstruksikan oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Setiap pipa harus dipasang dengan tepat menurut garis dan kelandaian sesungguhnya dan
sedemikian rupa, sehingga dengan pipa yang berbatasan merupakan suatu sambungan konsentris
yang tertutup.

Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa, sehingga kemungkinan untuk pengosongan dari pada
sistim pipa pada titik terendah selalu terjamin.

Katup-katup, peralatan rakit dan alat-alat bantu harus dipasang pada lokasi yang tepat sesuai
gambar-gambar rencana, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Bila kerusakkan terjadi pada waktu pemasangan pipa-pipa, peralatan-peralatan rakit, katup-katup atau
alat bantu pipa, hal itu harus dilaporkan kepada Direksi/ Tenaga Ahli yang akan mengambil keputusan
apakah harus diperbaiki atau menolak bahan pipa bersangkutan yang rusak tersebut.

Pada ujung/ akhiran pemasangan pipa atau bila pemasangan pipa harus berhenti maka harus
dipasang cap/ dop dengan sambungan yang sesuai spesifikasinya, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/ Tenaga Ahli.

IV.9 Pemotongan Pipa


Pemotongan pipa dilakukan dengan alat pemotong pipa yang disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli, serta
harus dibersihkan dan pemotongan harus tegak lurus terhadap sumbu pipa.

Semua pipa-pipa yang telah dipotong harus mempunyai permukaan potongan yang licin dan sesuai
dengan sudut yang diinginkan terhadap sumbu pipa tanpa merusak pipa-pipa tersebut. Pipa-pipa
asbes semen yang berdiameter  200 mm harus dipotong dengan mesin potong, agar cocok dengan
alat penyambung.

Untuk pipa PVC, pinggiran pipa harus dipinggul, agar pipa-pipa dapat masuk dengan mudah ke dalam
alat penyambung. Untuk itu ujung pipa sebelah luar dikikir/ digerinda sampai licin dan tidak lebih dari
setengah tebal pipa, lingkaran ujung pipa dibuat dengan sudut  15  terhadap as pipa. Pada
umumnya pipa PVC (pipa bell ring) yang dikeluarkan dari pabrik telah digerinda/ dipinggul lebih
dahulu.

Peralatan penyambung cincin karet dari PVC memerlukan sebuah alur pada ujung pipa yang dibuat
dengan sebuah alat pembuat profil ujung (end shaper tool).

Pemotongan pipa untuk menempatkan aksesoris seperti tee, bend, katup dan lain-lain harus
dikerjakan dengan rapi dan teliti dengan tanpa menyebabkan kerusakkan pada pipa dan lapisannya,
dan ujungnya harus dibuat halus dan rata.

IV.10 Penyambungan Pipa

Sebelum disambungkan, semua alat-alat rakit dan ujung-ujung pipa harus dibersihkan dengan
seksama. Sambungan antara pipa dengan pipa maupun pipa dengan aksesoris harus dilakukan
dengan mempergunakan cincin-cincin karet, flens atau dilas dan lain-lain, sesuai gambar rencana.

10
Semua sambungan dan peralatan yang diperlukan harus dipasang dengan cara yang memenuhi
syarat, sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan dalam keseluruhan sistim pipa dan harus
dilaksanakan menurut petunjuk dari pabrik bersangkutan.

Defleksi pada sambungan-sambungan pipa AC tidak boleh melebihi 3. Setiap lengkungan pada pipa
harus diperlengkapi dengan peralatan rakit yang layak dan harus dipasang menurut sudut yang
diinginkan.

a. Sambungan Push on Joint

Istilah bell end atau socket pada pipa PVC yang digunakan pada pekerjaan ini harus dianggap
sebagai ujung dari pipa push on joint. Pipa harus dipasang dengan ujung bell yang menghadap ke
arah depan dari pemasangan, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Jika pipa diletakkan pada sudut  10 , pemasangan harus dimulai pada bagian atas dan harus
mendahului bagian atas dengan ujung bell dari pipa yang bersudut.

Akhiran spigot dari pipa harus dimasukkan ke dalam socket dengan berhati-hati agar tidak terjadi
persentuhan dengan tanah. Sambungan harus diselesaikan dengan menekan bagian akhiran yang
datar ke dasar socket, dengan menggunakan alat atau peralatan lain yang disetujui oleh Direksi/
Tenaga Ahli.

Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan dari minyak, pasir dan
benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk sambungan, maka gelang karet yang
melingkar harus dipasang dan dimasukkan ke dalam gasket pada bell socket.

Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan pada permukaan bagian dalam dari gasket maupun
pada akhiran dari pipa atau kedua-duanya. Minyak gelang harus berasal dari pabrikan dan disetujui
oleh Direksi/ Tenaga Ahli. Tidak diperkenankan mempergunakan bahan yang tidak direkomendasikan.

Jika dipakai sambungan dengan solvent cement, maka bagian yang akan disambungkan harus
dibersihkan dari debu, kotoran dan air. Oleskan solvent cement dengan sikat yang tipis sampai
merata pada ujung pipa sedalam socket atau bagian dalam dari fitting yang akan dipasang/
disambung.

Pada waktu peletakkan pipa pada galian, letak ujung spigot harus tepat dengan bell dan dipasang
dengan lintasan dan sudut yang benar.

Jika diperlukan untuk membuat defleksi pada pipa push on joint untuk membentuk belahan berjari-jari
panjang, maka jumlah defleksi harus dengan persyaratan yang diberikan oleh Direksi/ Tenaga Ahli
dan petunjuk-petunjuk dari pabrik harus diikuti. Adalah penting untuk membuat sambungan pipa pada
lintasan yang lurus dan defleksi dibuat sesudah sambungan diselesaikan.

b. Sambungan Flens

Alat-alat bantu flens dan peralatan-peralatan rakit harus dihubungkan pada pipa dengan
mempergunakan flens adaptor dan flens bebas, kecuali bila ada petunjuk dengan cara lain yang
tertera pada gambar rencana.

Semua sambungan flens harus dibuat dengan mempergunakan packing karet dan mur baut yang
digalvanisir secara celup panas (hot deep). Ring harus dipasang diantara kepala baut dan mur dan
mur baut harus dikencangkan secara bersilangan.

Selama pelaksanaan sambungan flens ini harus diperhatikan, agar tidak merusak lapisan pelindung
pada alat-alat Bantu dan peralatan-peralatan rakit. Setelah selesai, setiap kerusakkan pada lapisan
pelindung harus segera diperbaiki oleh Penyedia Jasa.

c. Sambungan Pipa Galvanis

Sambungan-sambungan antara pipa-pipa baja yang digalvanisir dan peralatan-peralatan rakit maupun
antara peralatan rakit dari baja yang digalvanisir terhadap pipa-pipa lain, harus dilaksanakan dengan
sistim penyekrupan.

11
Sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari socket atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat atau seal tape dan baru dimasukkan secara
hati-hati pada socket dan diputar sampai kencang.

d. Sambungan Las

Sistem penyambungan las harus sesuai dengan standar/ persyaratan AWS atau AISC. Pengelasan
harus dilakukan oleh seorang tukang las yang memiliki sertifikat, jika diperlukan penelitian dilakukan
apabila Direksi/ Tenaga Ahli menghendaki.
Permukaan-permukaan yang akan dilas harus bebas dari sisik-sisik logam, kerak logam, karat, gemuk
dan cat. Apabila pengelasan ganda diperlukan, maka permukaan pengelasan pertama harus bersih
dan bebas dari kerak logam.

Apabila diperlukan, lapisan-lapisan antara pengelasan-pengelasan ganda harus dibersihkan dengan


pukulan-pukulan ringan oleh palu bertenaga mesin dengan mempergunakan suatu alat berujung
bulat. Semua kerak logam dan pengelasan yang berlubang-lubang dan tidak sempurna harus
dibersihkan dan dihilangkan, sebelum pengelasan tambahan dilakukan.

Setelah pengelasan, lapisan pelindung pipa dan peralatannya yang dikupas atau rusak selama
pengelasan harus diperbaiki/ dilapisi kembali oleh Penyedia Jasa, termasuk bagian yang dilas.

Tempat kerja harus terlindung terhadap angin dan hujan lebat. Bilamana diminta oleh Direksi/ Tenaga
Ahli, Penyedia Jasa harus memberi penjelasan mengenai cara kerja yang digunakan.

IV.11 Penyambungan Pipa Pada Jaringan Pipa Lama

Perincian mengenai penyambungan-penyambungan yang harus dikerjakan tertera pada gambar-


gambar, untuk memperpendek gangguan pada pengadaan air, maka Penyedia Jasa harus
menyelesaikan penyambungan secepat mungkin.

Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi/ Tenaga Ahli mengenai maksudnya, untuk mengerjakan
penyambungan dan harus membuat rencana kerja, termasuk jadwal waktu, bahan-bahan,
perlengkapan dan tenaga kerja, paling lambat 3 hari sebelumnya. Bilamana menurut pandangan
Direksi/ Tenaga Ahli persiapan kerja tidak mencukupi, maka Direksi/ Tenaga Ahli tidak akan
mengizinkan pekerjaan tersebut dimulai.

Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan-perlengkapan untuk memperoleh penyambungan-


penyambungan yang layak ke pipa-pipa yang telah ada, biaya ini dianggap sudah termasuk dalam
harga kontrak.

Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dari pipa baru ke pipa yang telah ada, harus
dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak mengganggu langganan dan tidak terlalu lama
menghentikan aliran. Daerah yang terganggu diusahakan sekecil mungkin. Tidak ada satupun katup
(valve) dari sistem yang telah ada diubah oleh Penyedia Jasa untuk tujuan apapun juga. PDAM
setempat akan mengatur semua valve jika diperlukan.

Apabila diperlukan, penyambungan dapat dilakukan tanpa menghentikan aliran pipa lama dengan
menggunakan clamp saddle beserta katup, kemudian dibor dengan tapping bor khusus.

IV.12 Perlengkapan Sambungan dan Alat-Alat Pengatur

Pemasangan katup-katup, perlengkapan sambungan dan sebagainya harus mendapatkan


pengawasan dan perhatian yang sama terhadap kebersihan, penopang-penopang dan sambungan
seperti tersebut di atas mengenai perpipaan.

Katup-katup bawah tanah terbuat dari besi yang dapat ditempa, katup harus cocok terhadap pipa-pipa
pada posisi mendatar, sedangkan porosnya ditempatkan secara tegak lurus, kecuali bila arah pipa
tidak mendatar. Setelah diadakan penyetelan, kerusakan pada lapisan pelindung harus diperbaiki.
Katup-katup harus tersedia lengkap dengan susunan katup, yang terdiri dari poros, pembungkus dan
kotak luar. Mur dari katup harus dapat dioperasikan dengan mudah melalui lubang pembukaan atau
lubang kontrol.

12
IV.13. Pemasangan Pipa di Dalam Tanah

Pipa-pipa harus dipasang dengan lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai dengan gambar
perencanaan.
Dasar galian untuk pemasangan pipa harus dibentuk sedemikian rupa, agar memberi dukungan
sekeliling pipa yang merata dan kuat untuk bagian bawah dari setiap pipa yang terpasang. Pipa-pipa
tidak boleh dipasang bila menurut anggapan Direksi/ Tenaga Ahli keadaan galian untuk pipa tidak
memenuhi syarat.

Semua pipa harus dipasang dengan tepat menurut garis dan kelandaian dengan sedemikian rupa,
sehingga dengan pipa yang berbatasan merupakan suatu sambungan konsentris yang tertutup dan
tidak merupakan ketidak lurusan yang tiba-tiba terhadap garis jalur pemasangan pipa.

Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas pemasangan pipa yang memadai dan layak untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus diperiksa dengan teliti untuk
mengetahui bila ada keretakan sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Semua pipa, alat bantu
dan katup harus diturunkan ke dalam jalur penggalian secara hati-hati satu persatu, dengan memakai
tackle, tambang atau peralatan lain yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakkan pada cat atau
lapisan pelindung. Pipa dan alat bantu tidak boleh dijatuhkan atau dihempaskan ke dalam galian/
saluran.

Jika terjadi kerusakkan pada pipa, alat bantu, katup atau aksesoris lain pada saat pemasangan, maka
Tenaga Ahli harus segera diberitahu. Tenaga Ahli harus menentukan perbaikan yang diperlukan atau
menolak bagian yang rusak.

Bila pipa diturunkan dengan/ diangkat dengan mempergunakan suatu alat katrol/ derek, maka bagian
jerat baja yang melingkari pipa harus terbungkus dengan karet atau yang sejenisnya, agar tidak
menimbulkan cacat pada lapisan luar pipa.

Pemasangan pipa harus mengikuti jalur penggalian, Penyedia Jasa tidak boleh membiarkan saluran
yang sudah digali tetap terbuka untuk jangka waktu yang lama ketika menunggu pengujian pipa.
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan agar pipa tidak terapung pada lokasi dimana
saluran yang sudah digali dan masih terbuka digenangi air, pencegahan ini dapat meliputi pengurugan
sebagian saluran dengan sambungan pipa tetap terbuka sambil menunggu pengujian tekanan
hidrostatis.

Penyedia Jasa harus memperbaiki semua kerusakan yang timbul pada spesi semen atau lapisan
epoxy pada pipa baja dan besi kenyal akibat pemotongan atau pengelasan.

Selanjutnya, Penyedia Jasa harus mengisi kekosongan lapisan yang timbul setelah penyambungan
pipa dengan suatu lapisan spesi yang terbuat dari 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil atau adukan pengisi/
mortar.
Sesudah pengelasan pipa baja, permukaan luar dan bagian pipa yang berdekatan harus diratakan
dan dibungkus dengan satu lapis pita densoleen S-40 dengan 50 % tumpukkan (overlap) dan diakhiri
dengan satu lapis pita densoleen R-20 overlap 3 cm, dengan tepi PE yang hitam di atas.

Pembungkus harus dikerjakan dalam kondisi kering dan bersih, dan bila diperlukan Penyedia Jasa
harus menyediakan atap/ pelindung.

Pipa besi kenyal harus dibungkus dengan lembar polyethylene. Lembar tersebut harus dipotong
hingga panjangnya  600 mm lebih dari bagian pipa. Panjang potongan tersebut harus diatur hingga
terdapat overlap 300 mm pada masing-masing bagian pipa yang berdekatan, sehingga mencapai
ujung pipa.

Lembar tersebut harus dibungkus sekeliling pipa agar secara melingkar menghasilkan overlap di atas
kwadran puncak pipa.

Tepi potongan lembar polyethylene harus diamankan pada jarak-jarak  1 m dengan pita perekat dari
tali plastik. Untuk menahan lembar atau pipa tidak boleh dipakai alat logam apapun.

Baut, mur, pelat antara, klem pipa, sengkang dan sebagainya yang dipakai untuk sambungan flens
harus dicelupkan dalam larutan aspal panas sebelum dipasang.

Untuk mengatasi perubahan temperatur, pipa HDPE perlu diliukkan dengan cara memberi offset
secukupnya.

13
IV.14 Pemasangan Pipa di Atas Tanah

Pipa harus dipasang menurut garis dan ketinggian yang ditentukan dan harus sedekat mungkin pada
dinding, atap, kolom dan bagian struktural lainnya supaya hanya mengambil tempat seminimal
mungkin dan semua ordinat dan fitting yang diperlukan harus disiapkan.
Semua pipa dan alat bantu (fitting) harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
tegangan atau regangan dalam pipa maupun peralatan yang berhubungan, karena adanya bagian-
bagian yang ditempatkan secara paksa.
Perubahan arah harus dikerjakan dengan memakai alat-alat bantu yang sesuai. Pipa harus sejajar
atau tegak lurus dinding, kecuali jika ditentukan lain.

Sengkang atau tumpuan sementara harus disediakan untuk menunjang pipa pada saat dipasang dan
pemasangan pekerjaan pipa harus dilaksanakan dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya
kerusakkan pada pipa atau lapisan pipa ataupun struktur dan perlengkapan yang berdekatan.

Semua perpipaan harus didukung kokoh dengan penggantung, tumpuan yang disetujui dan
kemungkinan pengembangan atau penyusutan sudah diperhitungkan. Pipa tidak boleh ditumpukkan
pada pipa lain, tangga, anak tangga atau trotoar, kecuali disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Semua pipa vertikal harus didukung pada tiap lantai atau pada interval-interval yang tidak lebih dari 2
m, ke arah pipa, klem, sengkang atau penahan pada dinding, serta pada titik yang lain agar menjamin
terciptanya konstruksi yang kaku.

Tiap bagian pipa harus diletakkan dan semua sambungan dikerjakan ketika pipa ditumpu oleh
penunjang sementara. Setelah sambungan selesai dikerjakan, pipa diklem pada posisi akhirnya.

Pengecatan dan pelapisan luar/ dalam harus dikerjakan sebagaimana ditentukan dalam ayat-ayat
yang sesuai pada spesifikasi tehnik ini.

IV.15 Penyeberangan-Penyeberangan Pipa

Penyeberangan pipa pada sungai dan gorong-gorong harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-
gambar rencana (gambar standar). Untuk penyeberangan sungai dan lintasan gorong-gorong, biaya
untuk pemasangan pipa selubung (jika ada), pelat pelat pelindung dari beton, perbaikan-perbaikan
dan penyesuaian terhadap terhadap dinding penahan tanah dan pangkal jembatan, penggalian
tambahan dan sebagainya dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak.

Untuk penyeberangan sungai dan gorong-gorong perbaikan dan penyesuaian terhadap dinding
penahan dan pangkal jembatan gambar kerjanya harus dilaporkan oleh Penyedia Jasa.

Semua pemasangan pipa pada penyeberangan sungai dan bangunan lain harus dikerjakan dengan
peralatan yang layak, agar pemuaian dan penciutan, getaran-getaran kecil pada perpipaan harus di
dalam batas-batas yang diijinkan dan tidak mengakibatkan kebocoran.

Menopang pipa-pipa dengan mempergunakan pipa lain dan peralatan lain yang tidak tertera dalam
gambar rencana tidak diperkenankan tanpa persetujuan Tenaga Ahli terlebih dahulu.

Dalam hal adanya ketidak cocokkan dalam rangkaian antara pekerjaan pipa dan pekerjaan lain, maka
Direksi/ Tenaga Ahli akan memutuskan pekerjaan mana yang akan dipertimbangkan untuk
didahulukan.

Penyeberangan pipa melalui rel kereta api harus dilaksanakan sesuai gambar-gambar rencana dan
instruksi yang diberikan oleh Direksi/ Tenaga Ahli atau oleh instansi terkait.

IV.16 Jembatan-Jembatan Pipa

Pada saat pemasangan jembatan pipa, harus dijaga kelancaran lalu lintas sekitarnya. Kecuali
ditentukan lain, pada awal aliran air dalam pipa sebelum jembatan dipasang katup dengan diameter
yang sesuai berikut sarana pipa penguras, dan pada jembatan pipa dipasang katup udara sesuai
dengan gambar-gambar rencana.

Lokasi pemasangan katup dan pipa penguras harus sesuai dengan situasi setempat, sehingga
memudahkan operasional atau menurut arahan Direksi/ Tenaga Ahli. Syarat-syarat pelaksanaan
harus sesuai dengan spesifikasi teknis untuk Pekerjaan Sipil.

14
V. PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS

V.1 Umum

Sebelum pengujian dimulai, blok-blok bantalan penahan dan semua konstruksi pengaman dari beton
harus sudah berumur lebih dari 7 hari. Penimbunan kembali harus diselesaikan kecuali pada bagian-
bagian yang terdapat katup-katup dan sambungan-sambungan aksesoris pipa, yang mana harus
terlihat dan diamati pada waktu pengujian berlangsung.

Jika penimbunan sebagian dikehendaki karena masalah gangguan lalu lintas atau keperluan lainnya,
Penyedia Jasa harus mengerjakan dengan petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli.

Untuk menguji kondisi setiap sambungan-sambungan pipa, Penyedia Jasa dapat mengisi air pada
2
jaringan pipa dengan tekanan maksimal 2 kgf/ cm sebelum penimbunan kembali seluruh jaringan
perpipaan yang akan diuji.

Jaringan perpipaan yang telah terpasang sepanjang lebih dari 500 m dapat dilakukan tekanan
2
hidrostatis dengan tekanan uji 10 kgf/ cm , kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli. Bagian
jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air.
Penyedia Jasa dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa mengeluarkan biaya atau
menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan
pemompaan (an electric piston type test pump) yang dilengkapi dengan meteran, pada pengisian ini
harus dicegah adanya gelombang-gelombang tekanan,

semua udara di dalam pipa harus dilepas melalui katup udara, dan sebuah manometer dengan kran
penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji
ini tidak terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.

Semua peralatan yang diperlukan untuk pengujian tekanan hidrostatis ini harus disediakan oleh
Penyedia Jasa dan terlebih dahulu diperiksa dan disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Jika hasil pengujian tekanan hidrostatis tidak berhasil secara memuaskan, maka Penyedia Jasa harus
mencari sumber kebocoran dan harus memperbaiki dengan cara yang disetujui oleh Direksi/ Tenaga
Ahli dan Penyedia Jasa harus mengulang pengujian tersebut atas biaya sendiri, hingga memenuhi
persyaratan dan disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

Pada waktu pengujian tekanan hidrostatis pipa, harus diperhatikan agar instrumen-instrumen dapat
menahan tekanan uji tanpa timbul kerusakkan pada elemen-elemennya, kalau tidak, instrumen
tersebut harus diangkat selama pengujian dan diganti untuk sementara dengan pasak/ sumbat pipa
menurut petunjuk Tenaga Ahli.

V.2 Pipa Asbes Semen dan Pipa Baja

Pengujian akhir setelah jaringan perpipaan diisi air penuh dengan tekanan kerja normal secara normal
selama 2 minggu berturut-turut tanpa memperlihatkan tanda-tanda adanya kebocoran. Setelah itu
tekanan air dinaikkan sampai tekanan uji dan dipertahankan selama 2 jam dengan pemompaan, dan
penambahan volume air harus dicatat dengan teliti.

Pengujian tekanan hidrostatis dinyatakan berhasil dengan memuaskan apabila penambahan volume
air di atas tidak melebihi batasan sebagai berikut:

a. ND 200 mm dan 250 mm = 2,7 l/ jam per Km, panjang pipa.


b. ND 300 mm dan 350 mm = 4,0 l/ jam per Km, panjang pipa.
c. ND 400 mm = 5,3 l/ jam per Km, panjang pipa
d. ND 500 mm = 6,6 l/ jam per Km, panjang pipa

V.3 Pipa HDPE

Setelah semua jaringan perpipaan diisi air penuh, untuk semua diameter pipa HDPE tidak boleh
terdapat tanda-tanda kebocoran setelah mencapai tekanan uji secara konstan, selama 2 jam.
VI. PEMBERSIHAN DAN DESINFEKSI PERPIPAAN

15
Setelah pengujian tekanan hidrostatis selesai dan terbukti berhasil, sebelum dilakukan penyerahan
pertama, Penyedia Jasa harus membersihkan, membilas dan memberi desinfeksi pada jaringan pipa
sebagaimana ditetapkan di bawah ini.

Bagian-bagian harus dicuci dengan kecepatan tinggi dan dalam jangka waktu sedemikian, sehingga
air yang keluar sudah bersih dan tidak mengandung sedimen.

Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan pada kecepatan yang lebih rendah, air ditambah
dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan oleh Penyedia Jasa, dengan cara dipompakan
melalui lubang berdiameter kecil diujung pipa (dibor). Volume air dan jangka waktunya sekurang-
kurangnya 24 jam, harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung sekurang-
kurangnya 20 mg khlorin/ liter.
Jika air ini masih mengandung khlorin bebas setelah periode kontak ini, maka harus dicuci dengan air,
sampai air yang dikeluarkan tidak mengandung klhorida yang berlebihan.

Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang mengandung khlorin di
atas, Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan tertulis dari Tenaga Ahli untuk menggunakannya.

Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung khlorida setelah periode kontak selama 24
jam dalam pemberian desinfektan, maka proses harus diulangi.

VII. PEKERJAAN LAIN-LAIN

7.1 Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa harus mengikuti gambar rencana umum, detail-detail,
RAB, Spesifikasi Teknis dan Bahan beserta risalahnya sebagaimana tercantum dalam Kontrak
Perjanjian Pelaksanaan.

7.2 Penyedia Jasa disamping menyelesaikan pekerjaan secara teknis, juga harus dibarengi dengan
penyelesaian administrasi yang menyangkut kelancaran kegiatan.

7.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara gambar, RAB, dan Spesifikasi
Teknis dan Bahan, Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut harus berkonsultasi
terlebih dahulu dengan Direksi/ Konsultan Pengawas, untuk mendapatkan petunjuk dan persetujuan.

7.4 Jika Direksi/ Konsultan Pengawas minta melaksanakan pekerjaan yang tidak termasuk dalam
kontrak, maka Penyedia Jasa disarankan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, yang kemudian
akan dibuat pekerjaan tambah kurang atau mengalihkan pekerjaan yang ada dalam kontrak dengan
nilai dan waktu pelaksanaan tetap.

7.5 Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas Penyedia Jasa diwajibkan pula mengadakan
pengurusan, antara lain: Pembuatan ijin bangunan (IMB) dari Pemda setempat. Surat IMB ini harus
sudah diserahkan kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan sebelum Serah Terima Pekerjaan Pertama.

7.6 Sebelum penyerahan Pertama Penyedia Jasa wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus diperbaiki. Lokasi harus bersih dan semua barang yang tidak berguna harus
disingkirkan dari lokasi kegiatan.

7.7 Meskipun telah ada Direksi/ Konsultan Pengawas dan unsur-unsur teknis lainnya, semua
penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungjawab pelaksana, untuk itu
pelaksana harus mnyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

7.8 Hal-hal lain yang belum tercantum Rencana Kerja Dan Syarat Syarat ( RKS ) ini akan dimuat pada
Risalah Aanwidzing.

16

Anda mungkin juga menyukai