Anda di halaman 1dari 19

Laboratorium Mekanika Fluida

IV. PENGUJIAN ALIRAN DALAM PIPA DAN ALAT BANTU PIPA

5.1. Pendahuluan
5.1.1 Latar Belakang
Mekanika fluida adalah cabang mekanika terapan yang berkenaan dengan
perilaku fluida dalam keadaan diam maupun bergerak. Fluida adalah zat mampu
alir dan menyesuaikan bentuknya dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Bila
berada dalam kesetimbangan, fluida tidak dapat menahan gaya tangensial dan gaya
geser. Semua fluida memiliki derajat kompresibilitas dan memberikan tahanan
kecil terhadap perubahan wadah yang ditempatinya.
Dalam hubungannya dengan perkembangan IPTEK, terutama dalam dunia
industri, maka mekanika fluida merupakan hal yang cukup berpengaruh. Oleh
karena itu melalui praktikum mekanika fluida ini khususnya menyangkut
Percobaan Aliran Laminar dan Turbulen, diharapkan praktikan akan dapat
memahami dan menerapkan ilmu tentang Aliran Laminar dan Turbulen dalam
dunia industri.
5.1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini meliputi :

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


a. Mengetahui karakteristik aliran udara dalam pipa dan nossel.
b. Mengetahui fakor gesek aliran udara dalam pipa dan nossel.
c. Mengetahui koefisien kerugian aliran udara dalam alat bantu pipa dan
nossel.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


a. Mengetahui besarnya factor gesek pipa dan koefisien kerugian alat bantu
pipa serta karakteristik distribusi aliran dalam nosel dari hasil percobaan
dengan melampirkan hasil pengamatan.
b. Menganalisis dengan membandingkan teori aliran dalam pipa dan alat
bantu pipa serta nosel dengan hasil percobaan.
c. Menganalisis karakteristik aliran dalam pipa yaitu hubungan antara
koefisien gesek dan koefisien kerugian dengan bilangan Reynolds.
d. Menggambarkanpertumbuhan lapisan batas dalam penampang melintang
pipa dan analisisnya.
Laboratorium Mekanika Fluida
5.1.3 Kegunaan atau Aplikasi
Pada dasarnya suatu pengujian di laboratorium dilakukan untuk
memecahkan masalah yang timbul dalam kegiatan sehari-hari di lapangan.
Adapun kegunaan dari percobaan ini antara lain :
a. Dengan mengetahui cara meningkatkan efisiensi aliran fluida dengan
mengurangi gesekan-gesekan yang dapat menyebabkan kerugian-kerugian.
b. Menentukan konstruksi dan jenis pipa yang digunakan dalam perancangan
sistem pipa sehingga tidak terjadi kebocoran-kebocoran akibat tekanan fluida
yang terjadi oleh perubahan elevansi ataupun perubahan kecepatan.
c. Dapat mengetahui mekanisme timbulnya gaya gesek pada dinding pipa.
d. Mengetahui penerapan/fungsi nossel di lapangan seperti pada alat injektor di
motor bakar dan nossel pada pesawat terbang yang merubah energi potensial
(Ep) menjadi energi kinetik (Ek).
Adapun aplikasinya antara lain, pada:
a. Instalasi sistem perpipaan PDAM.
b. Sistem perpipaan bahan bakar mesin transportasi.
c. Perancangan propulsi jet.
d. Perancangan dan instalasi pipa air untuk industri, perhotelan, kantor dan rumah
tangga.

5.2. Alat Dan Metode Percobaan

5.2.1 Alat Yang Digunakan


1. Stop Watch : untuk menunjukkan waktu saat motor listrik berputar.
2. MistarGeser : untuk menunjukkan kedudukan probe pada nossel.
3.Barometer : untuk mengukur tekanan udara ruangan saat praktikum
berlangsung.
4. Termometer : untuk mengukur temperature ruangan.
5. TabungPitot : untuk mengukur tekanan stagnasi aliran dalam pipa.
6.Tachometer : untuk mengukur putaran motor dalam selang waktu tertentu
7. Manometer : untuk mengukur tekanan statis aliran dalam fluida.

5.2.2 MetodePercobaan
1. Menghubungkan motor listrik dengan regulator.
2. Memasang pegas Newton pada motor listrik dan rangka instalasi.
Laboratorium Mekanika Fluida
3. Menyambungkan regulator pada sumber tegangan.
4. Menyalakan regulator.
5. Mengatur output arus pada regulator sehingga motor berputar dengan
putaran tertentu, perhatikan gambar instalasi percobaan di bawah ini.
6. Menghitung kecepatan putaran motor dengan menggunakan tachometer
dan stopwatch.
7. Mengatur pembukaan katup pada posisi 100 %.
8. Mengatur kedudukan pitot pada posisi 0 mm dari dinding.
9. Mengukur tekanan statis pada setiap titik sepanjang pipa (titik N sampai
titik 13).
10. Mengukur tekanan stagnasi dengan mengatur kedudukan pitot pada posisi
2, 4, 6, 8, 10, 12 dan 14 mm dari dinding.
11. Mengatur pembukaan katup pada posisi 50 %.
12. Mengulangi prosedur 8 sampai 10 untuk pembukaan katup 50 %.
13. Mengatur pembukaan katup pada posisi 10%.
14. Mengulangi prosedur 8 sampai 10 untuk pembukaan katup 10 %.
15. Mengatur output arus pada regulator agar putaran motor naik pada putaran
tertentu.
16. Mengulangi prosedur 6 sampai 14 untuk putaran motor yang baru.
17. Mengatur kembali output arus pada regulator agar putaran motor naik pada
putaran tertentu.
18. Mengulangi prosedur 6 sampai 10 untuk putaran motor yang baru.
19. Mengatur kedudukan probe pada posisi 0 mm.
20. Mengukur tekanan statis dan stagnasi dalam nossel pada posisi probe 30,
40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 mm.
21. Mengatur pembukaan katup pada posisi 50 %.
22. Mengulangi prosedur 8 sampai 10 untuk pembukaan katup 50 %.
23. Mengulangi prosedur19 dan 20 untuk pembukaan katup 50 %.
24. Mengatur pembukaan katup pada posisi 10 %.
25. Mengulangi prosedur 22 dan 23 untuk pembukaan katup 10 %.
26. Setelah selesai, mematikan motor/regulator dan merapikan semua alat-alat
yang dipakai.
Laboratorium Mekanika Fluida

Gambar : Instalasi Percobaan Aliran Dalam Pipa dan Alat Bantu Pipa
5.3. Rumus-Rumus Yang Digunakan
A. Koefisien Gesek Dalam Pipa
1. Massa jenis udara (ud)
𝑃 𝑃𝑎𝑡𝑚
ud = 𝑅𝑇𝑎 (kg/m3), Pa = 𝟕60
𝑥101325

R = 287,1 J/kg.K ; T = ….K


2. Kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (𝑉𝑝 )
2𝑃𝑠𝑡
𝑉𝑝 = √ 𝜌 , Dimana; Pst =kr.g.∆ht (N/m2)
𝑢𝑑

kr = SGkr . air


∆ht = h13 - ℎ𝑡𝑜𝑡 . (10-2) (mkr)
ℎtot = Tekanan total rata-rata (cmkr)
3. Bilangan Reynold (Re)
𝑉𝑝. 𝐷𝑃
Re = 𝜈

Dimana : Dp = diameter dalam pipa (0,075 m)


V = Viskositas kinematis udara (m3/kg)
4. Koefisien gesek eksperimen (feks)
𝐷𝑝 𝛥ℎ𝐿
feks = kr.g. 𝐿 .
2𝜌𝑢𝑑 𝑉𝑝2

Dimana : ∆hL = (h13 – h11) .10-2 (mkr)


h13,h11 = Titik tapping No. 13 dan 11
L = Jarak antara titik h11 dan h13 = 2030 mm
5. Koefisien gesek theoritis
fb = 0,079 (Re)-1/4
Laboratorium Mekanika Fluida
B. Distribusi Kecepatan Dalam Pipa
1. Kecepatan pada penampang melintang (m/s)
2𝑃𝑠𝑡𝑦𝑛
Un = √ (m/s)
𝜌𝑢𝑑

Dimana : Pstyn = kr.g. ∆hyn (N/m2)


∆ hyn = hst – hyn . 10-2 (m) ; hst = h13 (tabel stagnasi)
hyn = tekanan total tiap kedudukan tabung pitot (cmkr)
hst = tekanan statis (cmkr)
2. Kecepatan gesek (U*n)
𝑓𝑒𝑘𝑠
U*n = Un.√ (m/s)
2

3. Perbandingan kecepatan dan kecepatan gesek


𝑈𝑛
𝑈𝑛∗ =
4. Bilangan Reynold berdasarkan kecepatan gesek (Re)
𝑈𝑛∗ .𝑌𝑛
Re= ;Yn = Jarak pitot terhadap dinding pipa (m)
𝜈

5. Distribusi kecepatan untuk persamaan semi empiris


𝑈 𝑈𝑛∗ .𝑌𝑛
= 5,57 log + 5,5
𝑈∗ 𝜈

C. Aliran dalam nozzle


1. Kecepatan aktual (Vactn)
2𝑃𝑠𝑡
Vactn = √ 𝜌 m/s)
𝑢𝑑

Dimana : Pst =kr.g. ∆hyn (N/m2)


∆hyn = (hstatis - hyn) . 10-2 (m)

2. Kecepatan aktual rata-rata (𝑉𝑎𝑐𝑡 )


𝑉𝑎 +𝑉𝑏 +.....𝑉𝑛
𝑉𝑎𝑐𝑡 = (m/s)
𝑛

Dimana:Vn = kecepatan pada tiap titik kedudukan pitot (m/s)


n = jumlah titik pengamatan
3. Debit aktual (Qact)
Qact = 𝑉𝑎𝑐𝑡 X Ap (m3/s)
Dimana : Ap = luas pipa
= ¼ π (Dp)2 (m2)
Laboratorium Mekanika Fluida
4. Kecepatan ideal (Vid)
2𝑃𝑠𝑡
Vid = √ 𝜌 (m/s)
𝑢𝑑

Dimana : Pst = 𝜌kr.g.∆hN (N/m2)


∆hN = (hprobe - hstprobe) .10-2 (mkr)
5. Debit ideal (Qid)
Qid = Vid X AN (m3/s)
Dimana : AN = luas nozzle
= ¼ π (DN)2 (m2)
DN = diameter nozzle
75−𝐼𝑛 2
DN = 100 – 50 √1 − ( ) (m2)
75

In = jarak kedudukan probe (mm)


6. Koefisien pengeluaran (k)
𝑉𝑎𝑐𝑡
k = 𝑉𝑖𝑑

7.Koefisien kerugian aliran alat bantu pipa (KL)


Laboratorium Mekanika Fluida
5.6. Pembahasan
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang
digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh . Fluida
yang di alirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas dan tekanan bisa lebih
besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer .Pada percobaan pengujian dalam
pipa dan alat bantu pipa yang dilakukan di laboratorium mekenika fluida
fakultas Teknik Universitas Hasanuddin ini memiliki tujuan khusus yaitu
menganalisis karakteristik aliran dalam pipa yaitu hubungan antara koefisien
gesek dan koefsien kerugian dengan bilangan Reynolds, Banyaknya fluida yang
masuk pada pipa mempengaruhi koefisien kerugian dan alat bantu pipa,
Hambatan berupa gesekan dalam pipa fluida yang mengakibatkan
berkurangnya laju aliran dan penurunan tekanan disebut sebagai gesekan aliran.
Praktikum kali ini juga mempelajari tentang bagaimana kerugian aliran udara
dalam alat bantu pipa dan nossel. pada percobaan kali ini menggunakan alat
ukur yaitu, stopwatch untuk menujukkan waktu saat motor listrik berputar ,
mistar geser untuk menujukkan probe pada nossel, barometer untuk mengukur
tekanan udara ruangan saat praktikum dan lain sebagainya. Setelah mengatur
alat yang berhubungan dengan kelistrikan kita melakkan pengaturan kecepatan
putaran motor lalu menghitung kecepatan motor menggunakan taco meter dan
stopwatch. Pada percobaan ini kita mengukur tekanan statis, tekanan stagnasi
dan tekanan dalam nozzle.Pada tekanan statis telah ditentukan posisi tapping
H9, H10, H11, H12. Untuk tekanan stagnasi, kedudukan pitot 2,4,6,8,10.
Tekanan statis dengan tekanan stagnasi memeliki nilai kecepatan putaran motor
yaitu 2237 dan 1795 RPM. Sedangkan untuk tekanan dalam nozzle nilai
kedudukan probe adalah 30,40,50,60,70. Namun untuk tekanan dalam nozzle
hanya menggunakan kecepatan putaran motor 2237 RPM. Adapun bukaan
katup 100%. 50% dan 10%. Ketika menghitung tekanan statis, kedudukan pitot
0 maka kedudukan probe 0. Untuk menghitung tekanan stagnasi dan tekanan
pada nossle maka kedudukan pitot dan kedudukan probe diubah dengan
ketentuan tabel data yang telah tersedia. Untuk hasil pada manometer , ditunggu
hingga mesin stabil lalu di foto oleh praktikan untuk diambil datanya setelah
keluar dari lab.
Laboratorium Mekanika Fluida
5.7. Penutup
5.7.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan diketahui bahwa semakin besar gaya drag yang terbaca
maka semakin kecil koefisien drag yang dihasilkan.
2. Besar koefisien drag dari hasil percobaan ditentukan oleh gaya drag (Fd) yang
diperoleh dari pengambilan data
3. Pada percobaan ini, hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa
bilangan Reynold berbanding terbalik dengan koefisien drag dimana semakin
besar bilangan Reynold yang didapat maka semakin kecil pula koefisien drag
yang dihasilkan.

5.7.2. Saran - Saran


1. Saran untuk Laboratorium
• Memberikan ruang yang lebih besar lagi
• Sebaiknya memberikan alat pelindung telinga agar melindungi telinga
dari suara bising
• Selalu memberikan perawatan pada mesin

2. Saran untuk Asisten


• Koordinasi antara praktikan dengan asisten tetap terjaga
• Perhatian kepada praktikan terus ditingkatkan
• Senantiasa selalu membimbing dan memberi pemahaman yang lebih
mudah dipahami serta lebih variatif

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 14 PDF
    Kelompok 14 PDF
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 14 PDF
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Laminar
    Laminar
    Dokumen8 halaman
    Laminar
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Laminar
    Laminar
    Dokumen8 halaman
    Laminar
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • MEKANIKA FLUIDA
    MEKANIKA FLUIDA
    Dokumen96 halaman
    MEKANIKA FLUIDA
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Drag - Melkyson P - D021181348
    Drag - Melkyson P - D021181348
    Dokumen16 halaman
    Drag - Melkyson P - D021181348
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Drag
    Drag
    Dokumen26 halaman
    Drag
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Pipa PDF
    Pipa PDF
    Dokumen19 halaman
    Pipa PDF
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Laminar
    Laminar
    Dokumen8 halaman
    Laminar
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • PKM Jadi
    PKM Jadi
    Dokumen3 halaman
    PKM Jadi
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Contoh Tes UTBK TPS TKA Saintek PDF
    Contoh Tes UTBK TPS TKA Saintek PDF
    Dokumen12 halaman
    Contoh Tes UTBK TPS TKA Saintek PDF
    FIRDAUS MARVELOUS
    Belum ada peringkat
  • Keterampilan Antar Pribadi
    Keterampilan Antar Pribadi
    Dokumen3 halaman
    Keterampilan Antar Pribadi
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • 2 Dasar-Dasar+pengecoran
    2 Dasar-Dasar+pengecoran
    Dokumen7 halaman
    2 Dasar-Dasar+pengecoran
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Ai WSBM
    Ai WSBM
    Dokumen2 halaman
    Ai WSBM
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Penuangan Logam
    Penuangan Logam
    Dokumen5 halaman
    Penuangan Logam
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • PENGECORAN LOGAM
    PENGECORAN LOGAM
    Dokumen12 halaman
    PENGECORAN LOGAM
    Frandi Barasa
    Belum ada peringkat