5.1. Pendahuluan
5.1.1 Latar Belakang
Mekanika fluida adalah cabang mekanika terapan yang berkenaan dengan
perilaku fluida dalam keadaan diam maupun bergerak. Fluida adalah zat mampu
alir dan menyesuaikan bentuknya dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Bila
berada dalam kesetimbangan, fluida tidak dapat menahan gaya tangensial dan gaya
geser. Semua fluida memiliki derajat kompresibilitas dan memberikan tahanan
kecil terhadap perubahan wadah yang ditempatinya.
Dalam hubungannya dengan perkembangan IPTEK, terutama dalam dunia
industri, maka mekanika fluida merupakan hal yang cukup berpengaruh. Oleh
karena itu melalui praktikum mekanika fluida ini khususnya menyangkut
Percobaan Aliran Laminar dan Turbulen, diharapkan praktikan akan dapat
memahami dan menerapkan ilmu tentang Aliran Laminar dan Turbulen dalam
dunia industri.
5.1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini meliputi :
5.2.2 MetodePercobaan
1. Menghubungkan motor listrik dengan regulator.
2. Memasang pegas Newton pada motor listrik dan rangka instalasi.
Laboratorium Mekanika Fluida
3. Menyambungkan regulator pada sumber tegangan.
4. Menyalakan regulator.
5. Mengatur output arus pada regulator sehingga motor berputar dengan
putaran tertentu, perhatikan gambar instalasi percobaan di bawah ini.
6. Menghitung kecepatan putaran motor dengan menggunakan tachometer
dan stopwatch.
7. Mengatur pembukaan katup pada posisi 100 %.
8. Mengatur kedudukan pitot pada posisi 0 mm dari dinding.
9. Mengukur tekanan statis pada setiap titik sepanjang pipa (titik N sampai
titik 13).
10. Mengukur tekanan stagnasi dengan mengatur kedudukan pitot pada posisi
2, 4, 6, 8, 10, 12 dan 14 mm dari dinding.
11. Mengatur pembukaan katup pada posisi 50 %.
12. Mengulangi prosedur 8 sampai 10 untuk pembukaan katup 50 %.
13. Mengatur pembukaan katup pada posisi 10%.
14. Mengulangi prosedur 8 sampai 10 untuk pembukaan katup 10 %.
15. Mengatur output arus pada regulator agar putaran motor naik pada putaran
tertentu.
16. Mengulangi prosedur 6 sampai 14 untuk putaran motor yang baru.
17. Mengatur kembali output arus pada regulator agar putaran motor naik pada
putaran tertentu.
18. Mengulangi prosedur 6 sampai 10 untuk putaran motor yang baru.
19. Mengatur kedudukan probe pada posisi 0 mm.
20. Mengukur tekanan statis dan stagnasi dalam nossel pada posisi probe 30,
40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 mm.
21. Mengatur pembukaan katup pada posisi 50 %.
22. Mengulangi prosedur 8 sampai 10 untuk pembukaan katup 50 %.
23. Mengulangi prosedur19 dan 20 untuk pembukaan katup 50 %.
24. Mengatur pembukaan katup pada posisi 10 %.
25. Mengulangi prosedur 22 dan 23 untuk pembukaan katup 10 %.
26. Setelah selesai, mematikan motor/regulator dan merapikan semua alat-alat
yang dipakai.
Laboratorium Mekanika Fluida
Gambar : Instalasi Percobaan Aliran Dalam Pipa dan Alat Bantu Pipa
5.3. Rumus-Rumus Yang Digunakan
A. Koefisien Gesek Dalam Pipa
1. Massa jenis udara (ud)
𝑃 𝑃𝑎𝑡𝑚
ud = 𝑅𝑇𝑎 (kg/m3), Pa = 𝟕60
𝑥101325