Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

KESETIMBANGAN KIMIA

Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan proses dari suatu
reaksi kesetimbangan. Suatu reaksi dapat dikatakan setimbang apa bila zat dalam suatu
reaksi tersebut memiliki laju penguraian dan pembentukan adalah sama.
1. Reaksi Irreversible dan Reversible
Reaksi yang searah (Ireversible) merupakan reaksi yang tidak dapat di balik atau
tidak dapat kembali ke keadaan semula di sebut reaksi satu
Ciri-ciri reaksi satu arah (Irreverrsible) :
 Zat hasil reaksi tidak dapat diubah kembali menjadi pereaksi
 Antara pereaksi dan hasil reaksi dihubungkan dengan satu arah anak panah
 Reaksi berlangsung tuntas. Artinya, reaksi akan berhenti jika salah satu atau
semua pereaksi habis.
Reaksi bolak-balik (reversible) adalah reaksi yang produknya dapat berubah lagi
menjadi zat semula.
Adapun ciri-ciri reaksi bolak-balik (reversilble) :
 Antar pereaksi dan hasil reaksi dihubungkan dengan dua arah anak panah (↔ ¿.
 Reaksi ke kanan disebut reaksi maju dan reaksi ke kiri disebut reaksi balik.

2. Penulisan Tetapan Kesetimbangan


Tetapan kesetimbangan merupakan pernyataan matematis dari hukum aksi masa yang
menyatakan “hasil kali konsentrasi setimbangan zat hasil pereaksi dibagi dengan hasil
kali konsentrasi setimbang zat pereaksi yang masing-masing dipangkatkan dengan
koefisien reaksi, mempunyai harga tertentu pada suhu tertentu”
[C ] p [ D]q
Sehingga untuk reaksi: m A + n B ↔ p C + q D, Maka Kc= m n
[ A] B

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan


Henry Louis Le Chatelier, seorang ahli kimia Perancis pada tahun 1884
mengemukakan hukum pergeseran kesetimbangan yang selanjutnya dikenal dengan
nama Azas Le Chatelier. Azas Le Chatelier menyatakan :“ Jika terhadap suatu system
kesetimbangan dilakukan suatu tindakan atau aksi, system kesetimbangan tersebut
akan mengalami perubahan (pergeseran) yang cenderung mengurangi pengaruh aksi
tersebut.”
 Pengaruh Konsentrasi
 Jika konsentrasi ruas kiri ditingkatkan, kesetimbangan bergeser ke ruas
kanan.
 Jika konsentrasi ruas kanan dikurangi, kesetimbangan bergeser ke ruas kiri.
 Pengaruh Tekanan
 Jika tekanan ditingkatkan atau volume dikurangi, reaksi kesetimbangan
bergeser ke ruas dengan mol gas lebih kecil.
 Jika tekanan diturunkan atau volume diperbesar, reaksi kesetimbangan
bergeser ke ruas dengan mol gas lebih besar
 Pengaruh Suhu
 Jika suhu dinaikkan, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.
 Jika suhu diturunkan, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
 Pengaruh Katalis
“Katalis hanya dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan, tetapi tidak dapat
mengubah komposisi zat-zat dalam kesetimbangan”

4. Kesetimbangan Dalam Kehidupan Sehari-Hari


 Perubahan Wujud Air
Perubahan wujud air pada proses pemanasan air dalam wadah tertutup
H2O(l) H2O(g)

 Reaksi Kesetimbangan dalam Tubuh

Oksigen di udara diikat menjadi HbO2 pada paru-paru.

Hb + O2 HbO2

 Reaksi Kesetimbangan Dalam Mulut

Lapisan email gigi mengandung senyawa kalsium hidroksiapatit [Ca5(PO4)3OH]


[Ca5(PO4)3OH] (s) 5Ca+2 (aq) + 3PO4-3 (aq) + OH- (aq)

5. Penerapan Konsep Kesetimbangan Dalam Industri


Contoh industri kimia yang memanfaatkan konsep pergeseran kesetimbangan kimia, yaitu
industri pembuatan pupuk urea dan industri asam sulfat. Dalam industri, semua reaksi kimia
ditata sedemikian rupa sehingga mendukung upaya ke arah
KD pada KI-3

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi

kesetimbangan.

KESETIMBANGAN KIMIA

1. Tetapan Kesetimbangan

Nilai Kc tidak berubah untuk suhu tertentu.

Perhatikan reaksi kesetimbangan pada pembentukan H2 dan I2 yang berlangsung pada

suhu 425oC berikut ini;

H2 (g) + I2 (g) 2HI (g)

[ HI ]2
Kc=
[ H 2 ] .[I 2 ]
Tetapan Kesetimbangan Pembentukan HI:

Konsentrasi Awal (mol L-1) Konsentrasi Pada Kesetimbangan (mol

L-1)
HI H2 I2 HI H2 I2 Kc
- 0,010667 0,011965 0,001831 0,003129 0,0176 54,5

7
- 0,011354 0,009044 0,003560 0,001250 0,0155 54,6

9
- 0,011337 0,007510 0,004565 0,000738 0,0135 54,4

Selanjutnya perhatikan reaksi penguraian HI berikut ini yang berlangsung padsa suhu

yang sama.
[ H ¿¿ 2].[I 2 ]
2HI (g) H2 (g) + I2 (g) ; Kc = ¿
[HI ]2

Tetapan Kesetimbangan Penguraian HI:

Konsentrasi Awal (mol L-1) Konsentrasi Pada Kesetimbangan (mol L-1)


HI H2 I2 HI H2 I2 Kc
0,04489 - - 0,003531 0,0004789 0,0004789 0,018395
0,010692 - - 0,008410 0,001141 0,00141 0,018401

Jadi; nilai Kc1 pada reaksi pembentukan HI sebesar 54,5, sedangkan pada penguraian

HI, nilai Kc2 = 0,018401.

1
= 0,018401. Hal ini memperlihatkan hubungan tetapan kesetimbangan dua reaksi
54,5

yang saling berkebalikan, Kc1 dan Kc2, yaitu:

1 1
K c 1= atau K c 2=
K c2 K c1

Jika koefisien reaksi kesetimbangan diubah, pangkat konsentrasi juga akan berubah

sebagai berikut.

a. Jika koefisien tersebut dikalikan x, nilai tetapan kesetimbangan menjadi pangkat x.

b. Jika koefisien tersebut dikalikan 1/x, nilai tetapan kesetimbangan menjadi akar

pangkat x

Perhatikan beberapa reaksi berikut:

[ HBr ] 2
1. H2 (g) + Br2 (g) 2HBr (g) Kc =
[ H 2 ] .[Br ¿¿ 2]¿

[ HBr]4
2. 2H2 (g) + 2Br2 (g) 4HBr (g) Kc =
[ H 2 ] 2.[Br 2 ]2
[ HBr]
3. ½ H2 (g) + ½ Br2 (g) HBr (g) Kc =
[ H 2 ] 1/2 .[Br 2 ]1 /2
Hubungan antara tetapan-tetapan kesetimbangan tersebut sebagai berikut :

Kc = (kc1 )2 dan Kc = (Kc2)1/2

Contoh soal:

(1) P2 + Q2 2PQ, dengan Kc1 = 32 dan

(2) PS + ½ Q2 PQ + S, dengan Kc2 = 4

2. Nilai Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)

a. Perhitungan Kc Untuk Reaksi Homogen

Untuk menghitung Kc reaksi homogen yaitu memasukan konsentrasi zat-zat pada

kondisi setimbang ke dalam rumus tetapan kesetimbangan reaksi homogen. Untuk

kesetimbangan homogen, persamaan tetapan kesetimbangan sesuai dengan

stoikiometri reaksi.

Secara umum, untuk reaksi:

mA + nB pC + qD

[C ] p [ D ]q
m n
Persamaan tetapan kesetimbangannya: Kc = [ A ] [ B ]

b. Perhitungan Kc Untuk Reaksi Heterogen

Perhitungan nilai Kc untuk reaksi heterogen tidak jauh berbeda dengan reaksi

homogen. Hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan rumus tetapan

kesetimbangannya. Penulisan Kc untuk reaksi homogen berbeda dengan reaksi

heterogen.

Secara umum reaksinya: pP(g) + qQ(s) rR(l) + sS(g), maka


[ S ]s
Kc = [ P ] p , untuk reaksi yang melibatkan fasa cair dan padatan, teteapan

kesetimbangan

3. Nilai Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan (Kp)

 Perhitungan tetapan kesetimbangan dapat dilakukan dengan menggunakan

tekanan parsial setiap gas.

 Perhitungan KP hanya didasarkan pada zat yang berfase gas. Zat berfase padat

dan cair tidak memengaruhi tekanan.

 Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan merupakan perbandingan tekanan

gas-gas yang terlibat dalam kesetimbangan dengan koefisien setiap zat sebagai

pangkat.

1. Reaksi Homogen berlaku:

pA (g) + qB (g) rC (g) + sD (g)

r s
( PC ) x ( P D )
q p
Kc = ( PB ) x ( P A )

2. Reaksi Heterogen berlaku :

pA (g) + qB (s) rC (g) + sD (g)

Kc =

Keterangan: PA, PB, PC, dan PD masing-masing merupakan tekanan parsial zat A, B, C,

dan D. Tekanan parsial gas ideal, misalnya A dapat dihitung dengan persamaan

berikut:
jumlah molA
x PTotal
PA = Jumlah mol total gas

PTotal (tekanan total) adalah penjumlahan seluruh tekanan pada sistem kesetimbangan

(PA + PB + PC + PD).

4. Menentukan hubungan antara Kp dan Kc

Tekanan suatu zat sangan bergatung pada jumlah gas dan volume yang ditempatinya.

Hubungan ini dapat dijelaskan dengan persamaan gas ideal.


P.V = n.R.T

Keterangan: P = Tekanan (atm),

V = Volume (L)

n = Jumlah mol gas

T = Suhu (K)

R = 0,0823 L atm mol-1K-1

Untuk suatu gas, yang terdapat dalam campuran beberapa gas, tekanan parsial dapat

ditentukan dengan rumus berikut:

n
P= R .T
V

n
Nilai V = kemolaran (konsentrasi gas).

Perhatikan persamaan reaksi berikut:

pA(g) + qB(g) rC(g) + sD(g)

Tetapan kesetimbangan berdasarkan persamaan ini, yaitu:


r s
( PC ) x ( P D )
q p
( PB ) x ( P A )

Sesuai dengan persamaan tekanan parsial gas:

PA = [A].R.T PC = [C].R.T
PB = [B].R.T PD = [D].R.T

([ C ]. R . T )r ([ D ]. R .T ) s
KP =
([ A ]. R . T ) p ([ B ]. R . T )q

[C ]r . ( R .T )r [ D ]s .( R .T )s
= [ A ] p . ( R .T )p [ B ]q .( R .T )q

[C ]r [ D ]s ( R . T )r (R . T )s
p q p q
= [ A ] [ B ] ( R. T ) ( R .T )

KP = KC.(R.T)(r + s) – (p + q)

Jika r + s = x = jumlah koefisien ruas kanan, dan p + q = y = jumlah koefisien ruas

kiri, tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan dapat ditulis: KP = KC (R.T)(x - y)

5. Derajat Disosiasi

Disosiasi adalah: peristiwa penguaraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih

sederhana menurut persamaan reaksi kesetimbangan. Contoh:

2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)

2NO(g) N2(g) + O2(g)

Disosiasi biasanya merupakan reaksi kesetimbangan.Derajat disosiasi adalah

perbandingan jumlah zat yang terurai terhadap jumlah zat yang belum terurai (mula-

mula).Derajat disosiasi diberi notasi alfa (α). Derajat disosiasi(α) dapat berupa:

1. Angka desimal, nilainya antara 0 <α< 1, atau

2. Persentase, yang memiliki nilai 0 <α< 100%

Derajat disosiasi (α) adalah perbandingan mol zat yang terdisosiasi dengan mol zat

mula-mula sebelum disosiasi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jumlah mol zat terurai


Derajat disosiasi (α) = Jumlah mol zat mula−mula

Atau
Jumlah mol zat terurai
x 100 %
Derajat Disosiasi (α) = Jumlah mol zat mula−mula

Anda mungkin juga menyukai