Anda di halaman 1dari 8

Sejarah dan Teori Manajemen (1)

Disusun Oleh :

1. Ni Putu Juni Pratiwi 1907521022


2. Ni Putu Putri Warniti 1907521023
3. Tania Audria Meisy 1907521024
4. Ammar Rafi Monteski 1907521025
5. Ni Luh Putu Pande Cahayani Dewi 1907521026

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas kasih dan sayangnya
memberikan pengetahuan,kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu
meyelesaikan penyusunan makalah ini.makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah
pengantar manajemen

penyusun menyadari,dalam penulisan makalah ini masih ada kemukinan kekurangan-


kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun,untuk itu,masukan yang bersifat
membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih kekuragannya

ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen mata kuliah ini untuk teman
teman dan semua pihak yang telah membantu,kami ucapkan terimakasih,semoga makalah ini
dapat berguna,sebagai karya dari kita dan untuk semua amiin.

Bali, September 2019

II
Daftar Isi

Latar Belakang dan Sejarah Manajemen ................................................................................................ 1


Teori Manajemen Klasik.......................................................................................................................... 2
Manajemen Ilmiah .................................................................................................................................. 4
Daftar Pustaka......................................................................................................................................... 5

III
Latar Belakang dan Sejarah Manajemen

Latar Belakang

Sebelum abad ke-20, terjdi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketik Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin
ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan
ekonomis yang akan diperoleh organiasi dari pembagian kerja (didision of labor), yaitu
pericinan pekeraan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan
industry pabri peniti sebagai contoh , Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang
masing-msinng melakukan pekerjaan khusu perusahaan peniti dapat menghasilkan kutrang
lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan
setiap tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan
sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat mningkatkan
produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2)
menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan
penemuan lain yang dapat menghemat tenag kerja.

Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen


adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi industry menandai dimulainya penggunaan
mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegatan produksi dari
rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut “pabrik”. Perpindahan ini mengakibatkan
manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan
permintaan, memastka cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan
dan mengarahkan kegiatan sehari-hari sehingga ilmu manajemen mulai dikembangkan oleh
para ahli.

1
Sejarah Manajemen

Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan
adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama
20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa
mem[erdulikan sebutan manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan,
mengorganisir manusia serta bahan bakunya, guna menjamin bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sesuai rencana. Piramida di Mesir , pembangunan piramida ini tak mungkin
terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan
para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.

Teori Manajemen Klasik


Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-
fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan pada penerapan
fungsi-fungsi tersebut. Teori manajemen klasik berasumsi bahwa manusia itu sifatnya
rasional, berpikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori
klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional
dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural atau anatomi organisasi. Teori
Manajemen Klasik merupakan suatu teori manajemen yang mengedepankan produktivitas
suatu organisasi atau perusahaan dengan adanya peningkatan kualitas pekerja atau karyawan
dengan diberi pekerjaan yang spesifik dan dituntut tanggungjawab untuk menyelesaikan pada
waktu yang telah ditentukan yang disertai pendidikan dan latihan yang memadai demi
meningkatkan efektivitas kerja serta adanya upaya mencari alternatif metode terbaik untuk
lebih mengefisienkan waktu pengerjaan suatu pekerjaan.

Fungsi Teori Manajemen Klasik ;

1. Merencanakan (planning) adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk


mencapai tujuan.
2. Mengorganisasikan (organizing) adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat,
siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja
untuk siapa.
3. Memimpin (leading) adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk
berusaha keras mencapai sasaran organisasi atau perusahaan

2
4. Mengendalian (controlling) adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan
mengambil tindakan korelasi bilamana dibutuhkan
Karakteristik Manajemen Klasik

1. Pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis.


2. Investasi terbesar adalah karyawan
3. Tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. Adanya skema pembagian keuntungan
Kelebihan Teori Manajemen Klasik

1. Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study) mampu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja
2. Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya latihan
dan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja
3. Mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untuk mencari
alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan
4. Menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen yang masih relevan
saat ini sebagai contoh pemahaman secara menyeluruh mengenai sifat dari pekerjan
yang dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Kekurangan Teori Manajemen Klasik

1. Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja seperti motif, tujuan, perilaku
2. Dapat membuat pertentangan anatar prinsip pembagian kerja dan kesatuan perintah
3. Dalam peningkatan produktivitas dapat mengakibatkan pemberhentian pekerja atau
diubah upahnya
4. Kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak pernah melihat ketegangan
yang terjadi karena kebutuhan yang tidak terpenuhi.

3
Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah atau Scientific Management adalah pengelolaan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja yang berdasarkan prinsip-prinsip atau
pedoman keilmuan. Ciri-ciri manajemen ilmiah adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan cara kerja dan prinsip-prinsip keilmuan sebagai hasil percobaan dan
penyelidikan yang ilmiah
2. Terdapat nasionalisasi, yaitu bekerja berdasarkan perhitungan atau pemikiran yang
cermat dan teliti
3. Terdapat standarisasi, yaitu bekerja berdasarkan ukuran standar tertentu baik dalam
cara kerja, waktu yang digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan
4. Terjadi peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien
5. Cara kerja dan hasil kerjanya dapat mengikuti dan memenuhi tuntutan kebutuhan
zaman yang makin meningkat

Tahap Perkembangan Manajemen Ilmiah

1. Tahap Survival (1886-1930)


Tahun 1886 adalah tahun lahirnya ilmu manajemen yang ditandai dengan gerakan
manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor. Dalam tahap ini,
para ahli memeperjuangkan untuk diakuinya manajemen sebagai salah satu cabang
ilmu pengetahuan.
2. Tahap Konsolidasi (1930-1945)
Dalam tahap ini para pelopor manajemen ilmiah merumuskan metode-metode dan
prinsip-prinsip dari ilmu manajemen yang dapat dipraktekkan dalam kegiatan
perusahaan.
3. Tahap Human Relation (1945-1959)
Dalam tahap ini, selain menggunakan prinsip-prinsip berdasarkan keilmuan,juga lebih
mengutamakan perhatian kepada manusia (para pekerja) yang berperan serta dalam
kegiatan-kegiatan mencapai tujuan usaha. Hubungan antara pemimpin dan pegawai
diupayakan dilaksanakan dalam suasana hubungan manusia yang lebih baik.
4. Tahap Behaviouralisme (1959-sekarang)
Dalam tahap ini perhatian utama para ahli manajemen dipusatkan pada pentingnya
peranan manusia kerja dalam ushaha mencapai tujuan perusahaan.

4
Daftar Pustaka

Darf, Richard L. 2003. Management (manajemen) Edisi 6 Penerjemah Edward Tanujaya,


Shirly Tiolina. Jakarta: Salemba Empat

Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA., CFRM. 2018. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Grasindo

Anda mungkin juga menyukai