Anda di halaman 1dari 10

Pengambilan Keputusan I

Disusun Oleh :

1. Ni Putu Juni Pratiwi 1907521022


2. Ni Putu Putri Warniti 1907521023
3. Tania Audria Meisy 1907521024
4. Ammar Rafi Monteski 1907521025
5. Ni Luh Putu Pande Cahayani Dewi 1907521026

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas kasih dan sayangnya
memberikan pengetahuan,kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu
meyelesaikan penyusunan makalah ini.makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah
pengantar manajemen

penyusun menyadari,dalam penulisan makalah ini masih ada kemukinan kekurangan-


kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun,untuk itu,masukan yang bersifat
membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih kekuragannya

ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen mata kuliah ini untuk teman
teman dan semua pihak yang telah membantu,kami ucapkan terimakasih,semoga makalah ini
dapat berguna,sebagai karya dari kita dan untuk semua amiin.

Bali, Oktober 2019

II
Daftar Isi

Pengertian Pengambilan Keputusan ....................................................................................................... 1


Proses Pengambilan Keputusan .............................................................................................................. 1
Tipe Tipe Keputusan Manajemen ........................................................................................................... 2
Manajemen dan Pengambilan Keputusan .............................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 7

III
Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan atau tindakan. Dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu
adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh
semua pihak.

Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam membuat
suatu keputusan. Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah sebuah kerangka dasar, dari
kerangka tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tahap-tahap yang lebih
khusus dan lebih operasional.

Secara umum, proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai
berikut :

1. Penemuan Masalah

Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga
perbedaan antara masalah dan bukan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas.
Sehingga masalah yang dihadapi dapat di cari model dan jalan keluar yang sesuai.

2. Pemecahan Masalah

Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah
jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :

1
3. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.

a) Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di


luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state of
nature).
b) Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk
tabel hasil (pay off table).
c) Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.
d) Pengambilan Keputusan

Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang
ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.

Tipe Tipe Keputusan Manajemen


Pengambilan keputusan (Decision making) adalah tindakan manajemen dalam pemilihan
alternatif untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe :

1. Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)


adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan
ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak
terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal
dari lingkungan luar, Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam
pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan
lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur
yang jarang terjadi.
2. Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan
sebagian tidak terstruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini
misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih. Contoh yang
lainnya misalnya adalah keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan Terstruktur (structured decision)
adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh dari

2
keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan
piutang dan lain sebagainya
Manajemen dan Pengambilan Keputusan
Manajemen di dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan. Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi 3 tingkat, yaitu:

A. Manajemen Puncak (Top Level of Management)


Pengambilan keputusan tidak terstruktur digunakan oleh manajemen puncak sebagai
bahan pertimbangan untuk perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan
sasaran serta rencana jangka panjang organisasi, Manajemen Puncak bertanggung jawab
terhadap arah kemajuan perusahaan. Informasi yang dibutuhkan manajemen tingkat ini
adalah informasi yang luas mengenai arah kecenderungan perusahaan dan lingkungan
eksternal. Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi,
CEO (Chief Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut
Presiden Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau
Pemegang Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh
Dewan Direksi perusahaan.

Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut:

- Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi


- Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada organisasi
- Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia
- Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu memutuskan,
maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut Otak organisasi atau
Administrator
- Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan
- Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal.
- Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi, bertanggung
jawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (Pemegang Saham), Pemerintah
maupun ke Masyarakat umum.
- Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan
keterampilan secara teknis

3
B. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah
perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas
pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Pengambilan
keputusan yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan setengah
terstruktur (semi-structured decision). Manajemen tingkat menengah bisa meliputi
beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya.
Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang
dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap
beberapa karyawan operasionalnya. Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya
terdiri atas Kepala Departemen atau HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala
Departemen semisal Manajer Keuangan, Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer
Cabang contohnya kepala cabang perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya
adalah Asisten Manajer Pembelian, Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya.
Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh Manajemen Puncak.

Tugas dan peran manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini:

 Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen


puncak
 Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
 Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada
 Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih
rendah posisinya
 Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5
tahun
 Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat
menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang
lebih rendah.
 Bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan
 Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang
membutuhkan keterampilan yang sifatnya konseptual

4
C. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen
yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan
terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak
membawahi manajer yang lain. Pengambilan keputusan yang digunakan oleh manajemen
pada tingkat ini adalah Keputusan terstruktur (structured decision). Manajeemn Lini
Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen
level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas.
bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung
dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang
sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi.
 Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti
berikut ini:
 Mengarahkan karyawan atau pekerja
 Mengembangkan moral kepada para karyawan
 Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
 Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan
atau pekerja,
 selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja,
hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan
atau pekerja
 Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan
engarahkan pekerja
 Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka
panjang
 Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk
mendapatkan
 pekerjaan yang dijalankan dari pekerja.
 Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung
jawab secara langsung kepada manajemen level menengah
 Manajemen lini pertama ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih
teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi.

5
Tahapan Pengambilan Keputusan

Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :

1. Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.


2. Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
3. Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif yg disediakan.
4. Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Darf, Richard L. 2003. Management (manajemen) Edisi 6 Penerjemah Edward Tanujaya,


Shirly Tiolina. Jakarta: Salemba Empat

Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA., CFRM. 2018. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Grasindo

Anda mungkin juga menyukai