PENGUJIAN PENGENDALIAN
DAN PENGUJIAN SUBSTANSIF
ATAS TRANSAKSI
PENGERTIAN SAMPLING AUDIT
Contoh:
Jika auditor menentukan bahwa tingkat pengecualian untuk
verifikasi internal faktur penjualan adalah sekitar 3 persen,
maka rata-rata 3 dari setiap 100 faktur tidak diverifikasi
secara layak.
Pengecualian yang sangat diperhatikan oleh auditor:
1. Penyimpangan atau deviasi dari pengendalian yang
ditetapkan klien
2. Salah saji moneter dalam populasi data transaksi
3. Salah saji moneter dalam populasi rincian saldo
Sampling untuk Tingkat Pengecualian
Tingkat pengecualian dalam suatu sampel akan digunakan
untuk mengestimasi tingkat pengecualian dalam populasi,
yang merupakan “estimasi terbaik” auditor atas tingkat
pengecualian populasi.
Contoh:
Asumsikan bahwa auditor ingin menentukan persentase salinan
faktur penjualan yang tidak dilampirkan dokumen pengiriman.
Karena auditor tidak dapat mengecek setiap faktur, persentase
aktual dari dokumen pengiriman yang hilang tetap tidak
diketahui. Auditor hanya memperoleh sampel salinan faktur
penjualan dan menentukan persentase faktur yang tidak
dilampiri dokumen pengiriman. Kemudian auditor menyimpulkan
bahwa tingkat pengecualian sampel merupakan estimasi terbaik
atas tingkat pengecualian populasi.
Sampling untuk Tingkat Pengecualian
Karena tingkat pengecualian didasarkan pada sampel,
kemungkinan besar tingkat pengecualian sampel akan berbeda
dari tingkat pengecualian populasi aktual. Perbedaan tersebut
disebut sebagai kesalahan sampling (sampling error). Auditor
memperhatikan baik estimasi kesalahan sampling maupun
reliabilitas estimasi tersebut, yang disebut risiko sampling
(sampling risk).
Contoh:
Asumsikan auditor menentukan tingkat pengecualian sampel
sebesar 3%, dan kesalahan sampling sebesar 1%, dengan risiko
sampling sebesar 10%. Auditor dapat juga menyatakan bahwa
estimasi interval tingkat pengecualian populasi berada antara
2% dan 4% (3% ± 1) dengan risiko salah sebesar 10% (dan
peluang benar sebesar 90%).
Aplikasi Sampling Audit Nonstatistik
Istilah atau terminologi yang digunakan dalam Sampling Audit
Aplikasi Sampling Audit Nonstatistik
14 langkah dalam fase penerapan sampling untuk
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi:
Merencanakan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
3. Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian
4. Mendefinisikan populasi
5. Mendefinisikan unit sampling
6. Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas ketergantungan
yang terlalu tinggi
8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal
Aplikasi Sampling Audit Nonstatistik
Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
10. Memilih Sampel
11. Melaksanakan prosedur audit