Anda di halaman 1dari 2

SHORT QUIZ

1. Ya, saya merasa diri saya adalah seorang multitasker. Karena dengan menjadi seorang
multitasking, saya bisa melakukan beberapa kegiatan dalam satu waktu, seperti misalnya saya
harus melakukan tugas organisasi dan mengerjakan tugas mingguan dari kampus, maka saya
akan membuka laptop untuk mengerjakan tugas organisasi dan menyelinginya dengan
mengerjakan tugas mingguan di kertas. Namun dengan adanya hal ini membuat saya menjadi
tidak produktif dan tidak merasa termotivasi, karena dengan mengerjakan dua hal sekaligus
maka saya akan merasa terbebani apalagi jika keduanya ditentukan batas waktu pengerjaannya.
Fokus saya akan menjadi terpecah-belah menjadi dua bagian sehingga tidak akan menghasilkan
hasil yang memuaskan, dan terkadang saya menemukan bahwa banyak kesalahan yang terjadi
karena melakukan dua kegiatan di waktu yang sama. Hal ini membuat kualitas saya juga menjadi
kurang karena tidak bekerja dan tidak focus pada satu kegiatan saja. Dengan multitasking,
pekerjaan yang saya lakukan juga menjadi melambat dan saya merasa lebih stress dan
kemungkinan besarnya saya melakukan banyak kesalahan sehingga membutuhkan waktu
kembali untuk saya bias membenahi kesalahan yang ada.

2. Menurut saya, saya kurang setuju bahwa multitasking membuat orang merasa bahagia. Karena
multitasking membuat saya merasa tidak nyaman, stress dan merasa terbebani terlebih saya
orangnya suka panikan karena harus melakukan banyak pekerjaan dalam satu kegiatan.

Berdasarkan motivation theory :


a) Physiological, berdasarkan pengalaman, selama saya multitasking saya menjadi lebih sering
lapar dan haus yang mengakibatkan berat badan saya menjadi naik, termasuk keinginan
membeli makanan menjadi malas akibat rasa panic yang berlebihan apabila tugas tidak
diselesaikan sesuai batas waktu yang diberikan sehingga tidak ada pikiran untuk mlengkapi
kebutuhan dan keinginan tubuh.
b) Safety, secara emosional, saya merasa menjadi seorang yang moody-an terlebih jika tugas
harus dikumpulkan mendekati batas waktu dan masih banyak kesalahan, maka saya akan
bisa menjadi orang yang gampang tersinggung dan marah, sehingga terkadang sebagian
besarnya multitasking mempengaruhi emosi saya.
c) Social, dengan adanya multitasking jadi saya lebih sering menyendiri dan jarang berkumpul
bersama teman-teman yang lain karena perbedaan tugas yang ada, sehingga saya terkadang
merasa kurang bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar dan lebih focus kepada tugas yang
harus diselesaikan.
d) Esteem, akibat dari multitasking membuat saya kurang memperhatikan lingkungan sekitar,
namun jika berinteraksi dengan yang lain saya akan tetap memperhatikan tapi selain
daripada itu saya hanya akan focus terhadap pekerjaan saya saja.
e) Self-actualization, dengan adanya multitasking membuat tugas saya kurang maksimal
kualitasnya karena focus saya terbagi menjadi dua hal yang berbeda sehingga saya
membutuhkan lebih banyak waktu dalam menyelesaikan keduanya dan tak jarang pula
membuat saya kurang puas akibat banyaknya kesalahan pada pekerjaan saya. Hal ini
membuat saya lebih tertekan dan gampang menjadi marah atau tersinggung, sehingga
potensi saya akan lambat berkembang dikarenakan hal ini.

Anda mungkin juga menyukai