Anda di halaman 1dari 4

APLIKASI ERGONOMI

DALAN KESELAMATAN
KERJA
TUJUAN DITERAPKAN ERGONOMI
Secara umum tujuan diterapkannya ergonomi kantor adalah
1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental pegawai kantor melalui upaya pencegahan
penyakit akibat kesalahan bekerja di kantor, meringankan beban kerja secara fisik dan
psikis, juga mengupayakan atas promosi dan kepuasaan kerja.
2) Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan meningkatkan kualitas kontak sosial,
menjalankan dan mengkoordinir secara tepat serta meningkatkan jaminan sosial selama
dan setelah usia produktif.
3) Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai macam aspek dengan sistem kerja
yang diterapkan sehingga tumbuhnya kualitas kerja yang tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan diterapkannya ergonomi kantor adalah untuk memberikan
keamanan dan kenyamanan pada orang-orang yang bekerja di dalamnya sehingga dapat
meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.

MANFAAT MENERAPKAN ERGONOMI


a. Mengerti akan akibat dari suatu macam pekerjaan pada diri dan kinerja pegawai.
b. Memprediksi potensi pengaruh pekerjaan pada tubuh pegawai.
c. Mengevaluasi kecocokan tempat kerja, peralatan kerja pada saat pegawai pekerja.
d. Meningkatkan produktivitas dan upaya untuk mewujudkan kecocokan antara kemampuan
dan persyaratan pegawai.
e. Membangun pengetahuan dasar untuk mendorong pekerja untuk meningkatkan
produktivitas.
f. Mencegah dan mengurangi risiko timbulnya penyakit akibat kerja.
g. Meningkatkan faktor keselamatan kerja pegawai.
h. Meningkatkan keuntungan, kesehatan dan juga kesejahteraan untuk pegawai dan
perusahaan
PRINSIP ERGONOMI
Prinsip ergonomi terdapat 12 prinsip, yaitu:
1) Bekerja dalam posisi normal
2) Mengurangi beban berlebihan
3) Menempatkan peralatan berada dalam jangkauan
4) Bekerja sesuai dengan dimensi tubuh
5) Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan
6) Meminimalisasi gerakan statis
7) Minimalisasikan titik beban
8) Mencakup jarang ruang
9) Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
10) Melakukan olahraga dan peregangan saat bekerja
11) Membuat agar display dan contoh dapat dengan mudah dimengerti
12) Mengurangi Stress

Secara umum, prinsip-prinsip ergonomi terbagi atas 5 sebagai berikut :


1. Kegunaan (Utility) yaitu produk yang dihasilkan memiliki manfaat untuk seseorang
dalam menunjang aktivitas atau kebutuhan dengan maksimal tanpa mengalami kesulitan
dalam penggunaannya. Contoh: Kemeja diberi kancing agar mudah dikenakan dan
dilepaskan.
2. Keamanan (Safety) yaitu produk yang dihasilkan memiliki fungsi dan manfaat tanpa
risiko yang dapat membahayakan keselamatan pengguna ataupun dapat menimbulkan
kerugian. Contoh: Saku baju diberi tutup dan kancing agar benda didalamnya tidak
mudah jatuh.
3. Kenyamanan (Comfortability) yaitu produk yang dihasilkan memiliki tujuan yang sesuai
atau tidak mengganggu aktivitas dan dapat mendukung aktivitas seseorang tersebut.
Contoh: Kain dipilih dari serat lembut yang sejuk dan dapat menyerap keringat.
4. Keluwesan (Flexibility) yaitu produk yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan
dalam kondisi atau fungsi ganda. Contoh: Baju diberi saku agar dapat menyimpan benda
kecil.
5. Kekuatan (Durability) yaitu produk harus tahan lama dan tidak mudah rusak pada saat
digunakan. Contoh: Bahan baju yang tahan lama dan dijahit dengan kuat dan rapih.

APLIKASI DAN PENERAPANjkERGONOMI DI TEMPAT KERJA


Untuk mencapai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) maka pegawai harus dilindungi dari
kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja. Hal atau Upaya yang dapat dilakukan untuk
meminimalisir kecelakaan dan penyakit kerja adalah dengan membuat suatu sistem kerja yang
dapat menyesuaikan dengan kondisi manusia atau pegawai seperti perilaku, kemampuan,
keterbatasan, dan karakteristik manusia (Pegawai). Posisi kerja seperti posisi duduk dan posisi
berdiri.

1. Posisi Duduk
Ketika pegawai sedang melakukan aktivitas kerjanya, seperti duduk sambil menulis, hal yang
harus diperhatikan adalah posisi duduknya. Jika posisi duduknya tidak sesuai dengan
ketentuan ergonomi, pegawai akan mendapatkan masalah dengan bagian belakang tubuh.
Apabila melakukan aktivitas kerja pegawai dapat duduk dengan baik dan nyaman karena
menggunakan tempat duduk yang ergonomi maka dapat meminimalisir kelelahan dan
memberi dampak positif pada kualitas pekerjaan dan kesehatan tubuh.

Manfaat dari posisi kerja duduk secara ergonomis adalah sebagai berikut :
 Mengurangi kelelahan pada bagian kaki
 Mengurangi resiko sakit pada tulang belakang
 Mengurangi energi yang dipakai untuk bekerja

2. Posisi Berdiri
Posisi berdiri merupakan sikap kerja dengan posisi tulang belakang vertikall dan berat badan
bertumpu seimbang pada dua kaki. Melakukan pekerjaan dengan posisi berdiri secara terus
menerus dapat menyebabkan ketegangan pada otot kaki, berkurangnya keseimbangan, dan
dapat mengakibatkan kram.
Keuntungan posisi kerja berdiri adalah otot perut tidak kendor, sehingga ruas tulang belakang
tidak russak bila mengalami pembebanan.

DAMPAK TIDAK MENERAPKAN ERGONOMI


Dampak dari tidak menerapkannya ergonomi pada kantor yaitu :
1. Kejenuhan pada karyawan
Kejenuhan termasuk kelelahan secara mental. Kejenuhan pada pegawai muncul karena
kondisi ruang yang sama, yang dimana seluruh peralatan dan fasiliatas lainnya berada di
posisi yang sama dan pemilihan yang kurang tepat. Hal ini menimbulkan kejenuhan bagi
pegawai yang berada di ruangan tersebut. Pegawai dapat berpikir secara baik jika ruang
kerjanya aman dan nyaman.
2. Kelelahan
Ketidakefektifan penggunaan dan penempatan peralatan yang tidak ergonomi mejadikan
pegawai mudah lelah. Dengan banyaknya aktivitas kerja yang dilakukan oleh pegawai,
kondisi fisik pegawai akan mudah lelah dan daya tahan tubuh pegawai dapat menurun
dan kondisi mentalnya bisa stress. Hal yang dapat dilakukan adalah mengubah dan
menata ulang tata letak peralatan kantor agar dapat lebih tertata sehingga membuat
pegawai nyaman dalam bekerja, mobilitas kerja pegawai pun dapat ditempuh dengan
efektif dan efisien.
3. Timbul penyakit akibat kerja
Pegawai yang kelelahan, tapi tidak melakukan upaya untuk menjaga kesehatanya dengan
keadaan kelelahannya itu, maka dapat berakibat tumbuhnya penyakit. Contoh, pegawai
yang terus-menerus berada di depan komputer dengan posisi duduk yang tidak benar
maka akan memungkinkan bahwa penglihatannya akan mengalami masalah seperti mata
kering dan merah serta nyeri di bagian tulang belakang dan leher.ndSolusi nya adalah
penggunaan layer pembantu untuk komputer sehingga dapat mengurangi sinaran pada
mata, dapat juga dengan melihat benda-benda berwarna hijau selama 30 menit atau lebih.
4. Kematian
Kematian adalah konsekuensi yang paling fatal, hal ini bisa terjadi karena lingkungan
kerja yang salah. Contoh, tata letak pada sebuah pabrik atau industri, bila penyimpanan
suatu mesin yang berbahaya tidak digunakan sesuai prosedur dan ketentuan ergonomi,
maka kecelakaan yang akan memakan korban jiwa mungkin dapat terjadi.
(Sari, 2018)

SUMBER JURNAL

Sari, I. N. (2018). Penerapan Ergonomi Terhadap Keselamatan Kerja Dalam Suatu


Perusahaan. Jurnal Ergonomi\.

Anda mungkin juga menyukai