Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN DIAGNOSA DIABETES


MELITUS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POLI-POLIA

OLEH :
FIRDAUS, S. Kep
N.2019.010.02

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MANDALA WALUYA KENDARI
2020

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi Diabetes Melitus


Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan
berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neurologis (Barbara C. Long, 1995).
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan
gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang
disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat
(Brunner dan Sudarta, 1999).
Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan
oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai
karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat
dikontrol (WHO).
2. Etiologi Diabetes Melitus
Penyebab dari diabetes mellitus sampai saat ini masih belum diketahui
dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui
bahwa Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang
menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab
yang mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu
:
1. Dibetes melitus tipe I
Diabetes melitus tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta
pankreas yang merupakan kombinasi dari beberapa faktor:
a. Faktor genetic
Penderita tidak mewarisi diabetas tipe I sendiri tetapi mewarisi
suatu predisposisi kearah terjadinya diabetas tipe I yaitu dengan

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


ditmukannya tipe antigen HLA (Human Leucolyte antoge) tertentu
pada individu tertentu.
b. Faktor imunologi
Pada diabetas tipe I terdapat suatu respon autoimun sehingga
antibody terarah pada sel-sel pulau lengerhans yang dianggapnya
jaringan tersebut seolah-olah sebagai jeringan abnormal
c. Faktor lingkungan
Penyelidikan dilakukan terhadap kemungkinan faktor-faktor
ekternal yang dapat memicu destruksi sel beta, contoh hasil
penyelidikan yang menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu
dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel
beta.
2. Diabetas Melitus Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin pada diabetas melitus tipe II masih belum
diketahui. Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam
proses terjadinya resistensi insulin dan juga terspat beberap faktor
resiko teetentu yang berhubngan dengan proses terjadinya diabetea tipe
II yaitu:
a. Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat usia diatas 65 tahun
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
d. Kelopok etnik tertentu
3. Faktor non genetic
a. Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah
mempunyai predisposisi genetic terhadap Diabetes Mellitus.
b. Nutrisi
1) Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
2) Malnutrisi protein

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


3) Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.

c. Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi
biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
d. Hormonal
Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah
tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi,
feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi,
feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat.
3. Manifestasi klinis
Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :
a. Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
penderita mengeluh banyak kencing.
b. Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan
banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih
banyak minum.
c. Polipagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami
starvasi (lapar).
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini
disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka
tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain
yaitu lemak dan protein.
e. Mata kabur

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol
fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat
penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan
katarak.
4. Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu
dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut :
a. Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat
peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200
mg/hari/100 ml.
b. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak,
menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid
pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis.
c. Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada
Diabetes Mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam
urine penderita Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk
tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225
mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine.
Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka
luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke
metabolisme telah dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir
semua energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam
Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter
sampai setinggi 10 Meq/Liter.
5. Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan Diabetes Mellitus adalah
untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut
dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan
diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik,
diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan
insulin. Penyuluhan kesehatan awal dan berkelanjutan penting dalam
membantu klien mengatasi kondisi ini.

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN
TAHAP TUMBUH KEMBANG KELUARGA DENGAN
USIA LANJUT DENGAN KASUS DIABETES
MELITUSDI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POLI-POLIA

Disusun Oleh

FIRDAUS, S.KEP

N.2019.010.02

PROGRAM PROFESI NERS STIKES

MANDALA WALUYA KENDARI

TAHUN 2020
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN MASALAH
KESEHATAN DIABETES MELITUS PADA KLIEN NY. L
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLI-POLIA

PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : TN. A
b. Alamat Kepala Keluarga : Kelurahan Poli-Polia, Kec. Poli-Polia, Kab
Kolaka Timur
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
e. Komposisi Keluarga
Hubungan
Jenis Imunisasi Ket
No Nama dengan Umur Pendidikan
Kelamin BCG
POLI
HEP
CAM

klien O PAK

Kepala
1. TN.A Laki-Laki 60 SMP Lupa
Keluarga
Perempua
2. Ny.L Istri 59 SD Lupa
n

f. Genogram

Keterangan :
: Perempuan : Kawin
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Klien

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


g. Tipe Keluarga : Nuclear Family (Keluarga Inti)
h. Kewarganegaraan/suku bangsa : Indonesia/Jawa-Tolaki
i. Agama : Islam
j. Status sosial : Menengah
k. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Menonton Televisi
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga TN. A adalah keluarga dengan usia lanjut
b. Tahap perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi
Tahap Perkembangan keluarga TN. A yang belum terpenuhi adalah
menyesuaikan dengan kekuatan fisik yang menurun, relasi dengan teman
kelompok sebaya dalam hal menunjang kesehatan.
c. Riwayat Keluarga Saat Ini
Keluarga NY. L mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus yaitu
Bapak NY. L. NY. L menderita penyakit Diabetes Melitus sejak tahun
2008
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Keluarga TN. A tidak mempunyai riwayat penyakit menular, tetapi
ada riwayat penyakit keturunan (Diabetes Melitus) dari Bapak NY. L.
3. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Status : Milik Pribadi
2) Bentuk Bangunan : Permanen
3) Lantai : Keramik, Lantai cukup bersih
4) Atap : Atap rumah ditutup eternit, dan tinggi atap + 4,5
meter.
5) Jumlah Ruangan : Terdiri dari 6 ruangan yaitu 1 buah ruangan
tamu, 2 buah kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi
dan 1 gudang
6) Letak : Lokasi tempat tinggal keluarga TN. A berada

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


Diwilayah blok I, Rt 01 Rw 01 Desa
Cikoneng, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten
Majalengka
7) Kondisi Kesehatan : Kebersihan rumah cukup bersih, ruang tamu
Rumah tertata rapi, kondisi halaman sempit karena jarak
yang terlalu dekat antara rumah.
8) Ventilasi dan : Sirkulasi udara cukup, penerangan cukup baik
Penerangan cahaya matahari masuk ke dalam rumah.
b. Persediaan Air Bersih : sumber ari berasal dari PDAM dan sumber air
tersebut bisa digunakan untuk minum, mencuci
dan mandi
c. Pembuangan Sampah : Untuk pembuangan sampah keluarga TN. A
selalu
Membuang sampah ke sungai
d. Jamban / WC : Keluarga memiliki WC didalam rumah, keadaan
bersih, WC tipe WC Jongkok.
Bahaya kecelakaan : Kemungkinan kecelakaan pada keluarga TN. A
Cukup besar mengingat TN. A dan NY. L pada
Tahap perkembangan lansia. Seperti resiko jatuh
dan luka

e. Denah Rumah
Keterangan
5
6 1. Ruang Tamu
4 2. Kamar Tidur
3. Kamar Tidur
1 3
4. Dapur
2 5. Gudang
6. Kamar Mandi

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Interaksi tetangga dengan keluarga TN. A cukup harmonis, dibuktikan TN.
A rajin mengikuti pertemuan rutin warga, dan NY. L sering mengikuti
pengajian rutin.
3. Mobilitas keluarga
Selama ini, keluarga TN. A belum pernah berpindah rumah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga TN. A setiap hari sering berinteraksi dengan masyarakat,
mengikuti pertemuan rukun warga dan ikut andil jika ada tetangga yang
terkena musibah.
4. Struktur Keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas layanan kesehatan di wilayah TN. A berupa Puskesmas dan
klinik. Jarak fasilitas kesehatan terdekat kurang dari 2 km dan dapat
dijangkau dengan menggunakan motor.
b. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi terjadi secara terbuka dan dua arah, menggunakan
bahasa sehari – hari yaitu bahasa sunda
c. Struktur Peran keluarga
TN. A sebagai kepala keluarga dan pengambilan keputusan serta
menjadi panutan.NY. L sebagai ibu rumah tangga .
d. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga masih memegang adat istiadat sunda, dan tidak ada nilai dan
norma tertentu dan nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan
karena menurut keluarga kesehatan merupaan hal yang penting.

5. Fungsi Keluarga

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi. Respon keluarga
terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling
menguatkan dan menjaga satu sama lain.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial keluarga TN. A berjalan dengan baik, NY. L sering
berkomunikasi dan bersosialisasi. Mengikuti pengajian didekat rumahnya,
tetapi anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi
masyarakat dan tidak ada yang cukup berpengaruh di masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
TN. A yang mengganti balutan NY. L setiap pagi, serta mengingatkan
untuk menjaga pola makan.
d. Fungsi Reproduksi
TN. A dan NY. L memiliki beberapa anak yang sudah tidak tinggal
bersamanya karena sudah berkeluarga.
e. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga dapat dari hasil bekerja sebagai buruh dengan
pendapatan + 1.000.000,- / bulan uang digunakan setiap bulan untuk
kebutuhan harian, bulanan, kebutuhan sandang, pangan, papan dan
kesehatan.
6. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
- Jangka pendek
NY. L mengatakan dirinya ingin cepat sembuh dari penyakit yang
dideritanya.
- Jangka Panjang
NY. L berharap penyakit yang dideritanya tidak terjadi komplikasi
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


Di dalam mengatasi masalah biasanya dalam keluarga didiskusikan
bersama. Anak TN. A yang sudah berkeluarga selalu meminta nasehat
jika ada masalah dalam keluarga.
3. Strategi koping yang dipergunakan
Strategi yang dipergunakan oleh keluarga TN. A adalah dengan
mendiskusikan masalahnya bersama.

4. Strategi adaptasi Disfungsional dan Fungsional


Selama pengkajian tidak ditemukan adanya cara keluarga
mengatasi masalah secara maladaftif dalam keluarga.

7. Pemeriksan Fisik

No Aspek TN. A NY. L


1 Penampilan Sehat Sehat
2 Kesadaran Composmentis Composmentis
3 Tanda Vital
- TD 120/80 mmHg 130/80 mmHg
- Nadi 82x/ menit 88 x / menit
- Suhu 36 0C 36 0C

- Respirasi 20x/menit 22 x / menit

4 Kepala
- Rambut Hitam Hitam
- Kulit kepala Kotor Bersih
- Massa nyeri Tidak ada Tidak ada
5 Mata
- Konjungtiva An Anemis An Anemis
- Sklera An Ikteik An Inkterik
- Lensa Keruh Jernih
- Pupil Isokor Isokor

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


- Penglihatan Baik, dibuktikan bisa
Baik, dibuktikan bisa
membaca papan
membaca papan nama
nama dengan jarak +
dengan jarak+ 6 meter
6 meter
6 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris
- Keadaan Tampak bersih Tampak bersih
Dapat membedakan Dapat membedakan
- Fungsi bau kayu putih dan bau kayu putih dan
kopi kopi
7 Mulut
- Keadaan Bersih Bersih
Bisa mengunyah Bisa mengunyah tanpa
- Fungsi
tanpa gangguan gangguan
8 Telinga
Dapat mendengar Dapat mendengar
- Fungsi
dengan baik dengan baik
Bersih, tidak Bersih, tidak terdapat
- Keadaan
terdapat serumen serumen
9 Leher
Tidak teraba, tidak Tidak teraba, tidak
- JVP
terjadi peningkatan terjadi peningkatan
- KGB Tidak teraba Tidak teraba
11 Abdomen
- Bentuk Datar Datar
- Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Ektremitas Atas
12

- Keadaan Baik bisa digerakkan Baik bisa digerakan

Ekstremitas - Terdapat luka di


Bawah kaki kiri + 7 cm.

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


- Keadaan keadaan luka bersih
terdapat push dan
terdapat jaringan
nekrotik
- telapak tangan dan
kaki terasa kebas
dan kesemutan

8. Harapan keluarga
Keluarga berharap penyakit yang diderita cepat sembuh dan tidak terjadi
komplikasi
9. Analisa data
Interprestasi Masalah
No Data Fokus
Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif Kurangnya Ketidak
- NY. L mengatakan telapak tangan pengetahuan mampuan
dan kaki terasa kebas dan keluarga anggota keluarga
kesemutan tentang cara mengenal
- NY. L mengatakan sudah + 1 bulan pencegahan dan masalah diabetes
belum memeriksa kadar gula darah. perawatan melitus
- TN. A mengatakan NY. L masih diabetes berhubungan
mengkonsumsi Mie Instan + telur mellitus dengan
kurangnya
Data Objektif : pengetahuan
- Kesadaran Composmentis keluarga tentang
- Tanda-tanda Vital : cara pencegahan
TD : 130/80 mmHg dan perawatan
Nadi : 88 x/ menit diabetes melitus
Respirasi : 22 x / menit
Suhu : 36 0C

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


2 Data subjektif Ketidak Gangguan
- NY. L mengatakan terdapat luka di mampuan integritas kulit
kaki kiri keluarga berhubungan
- NY. L mengatakan TN. A yang merawat dengan ketidak
mengganti balutan setiap pagi anggota kelurga mampuan
Data objektif : dengan diabetes keluarga merawat
- Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. mellitus anggota keluarga
keadaan luka terdapat push dengan diabetes
terdapat jaringan nekrotik mellitus

10. Prioritas Masalah


1. Ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah Diabetes melitus
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara
pencegahan dan perawatan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x1 2/3 Pada penderita Diabetes
Ancaman melitus bila tidak
mendapatkan perawatan
secara teratur akan
berdampak kepada
komplikasi Diabetes
Melitus.
2. Kemungkinan 2/3 x 1 2x3 Dapat dirubah dengan
masalah dapat menghindari faktor pencetus
dirubah : diabetes melitus, mengecek
Sebagian secara berkala kadar gula
dalam darah
3. Potensi 2/3 x1 2/3 Dapat dicegah dengan
pencegahan kontrol kadar gula dalam
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
masalah : darah secara teratur dan
Cukup perilaku hidup bersih dan
sehat
4. Menonjolnya ½x1 ½ Keluarga mau bekerjasama
masalah : dengan tindakan medis
Masalah yang dalam pencegahan dan
tidak perlu perawatan diabetes melitus
segera
ditangani
Jumlah 2 ½

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga,
merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3 x1 2/3 Pada penderita Diabetes melitus
ancaman bila tidak mendapatkan, perawatan
secara teratur akan berdampak
kepada komplikasi Diabetes
Melitus.
2. Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 Keterbatasan alat dan obat yang
masalah dapat dimiliki keluarga TN. A sehingga
dirubah : mempengaruhi kesembuhan NY. L
Sebagian
3. Potensi 2/3 x1 2/3 Keluarga TN. A mau bekerjasama
pencegahan dengan perawat
masalah :
Cukup
4. Menonjolnya ½x1 1 Bila tidak segera ditangani
masalah : kemungkinan penyembuhan pada
Masalah yang penyakitnya akan tambah parah
tidak perlu
segera ditangani
Jumlah 3

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


11. Intervensi
Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
No
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Gangguan Integritas Setelah 2 x Setelah Keluarga Keluarga 1) Jelaskan
kulit berhubungan pertemuan dilakukan dapat dapat pada
dengan ketidak keluarga tindakan melakukan melakukan keluarga
mampuan keluarga memahami keperawatan perawatan perawatan mengenai
merawat anggota tentang selama 15 luka secara luka cara
keluarga dengan perawatan menit tidak mandiri dan penyakit perawatan
Diabetes Melitus anggota terjadi infeksi tepat Diabetes luka yang
keluarga pada luka Melitus benar pada
dengan diabetes Diabetes
Diabetes melitus Melitus
Melitus 2) Lakukan
perawatan
luka
3) Mengajarka
n Senam
Kaki
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
2. Ketidak mampuan Setelah 1 x Setelah Keluarga Keluarga 1) Jelaskan
anggota keluarga pertemuan dilakukan dapat dapat pada
mengenal masalah keluarga penyuluhan mengatakan melakukan anggota
Diabetes Melitus memahami selama 15 secara verbal perawatan keluarga
berhubungan dengan tentang cara menit cara pada tentang
kurangnya pencegahan keluarga dapat pencegahan anggota penyakit
pengetahuan keluarga dan melakukan dan keluarga diabetes
tentang cara perawatan perawatan perawatan yang mellitus
pencegahan dan Diabetes secara tepat. penyakit menderita meliputi
perawatan Diabetes Melitus Diabetes penyakit Pengertian,
Melitus Melitus Diabetes Tanda dan
Melitus Gejala,
Penyebab,
Penatalaksa
naan DM
2) Jelaskan
pada
keluarga

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


tentang diet
yang tepat
pada
Diabetes
Melitus

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


12. Implementasi
No Tanggal Diagnosa Tindakan dan Respon Paraf
Keperawatan
1 21 Juli 2020 - Gangguan T : Menjelaskan pada keluarga
Integritas kulit mengenai cara perawatan luka
berhubungan yang benar pada diabetes melitus.
dengan R : Keluarga Tn.S mengerti cara
ketidakmampuan perawatan luka yang benar pada
keluarga merawat penyakit Diabetes Melitus
anggota keluarga
dengan diabetes T : melakukan perawatan luka
mellitus pada NY. L
R : - NY. L merasa nyaman
setelah diganti balutan oleh
perawat
- Keadaan luka bersih,
terdapat push dan jaringan
nekrotik
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
P : 84x/menit
R : 22x/menit
S : 36 C

2 21 Juli 2020 - Ganguan integritas T : menjelaskan ulang kepada


kulit berhubungan keluarga mengenai cara
dengan perawatan luka yang benar pada
ketidakmampuan penyakit DM dan menanyakan
keluarga merawat langkah perawatan luka yang
anggota keluarga benar pada penyakit DM
dengan Diabetes
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
Melitus R : keluarga memahami cara
perawatan luka yang benar pada
penyakit DM, dan dapat
menyebutkan kembali langkah
perawatan luka yang benar pada
penyakit DM

T : melakukan perawatan luka


pada NY. L
R : NY. L merasa nyaman setelah
diganti balutan oleh perawat
TTV :
TD : 140/80 mmHg
P : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C

- Ketidak mampuan T : Menjelaskan pada anggota


anggota keluarga keluarga tentang penyakit
mengenal masalah diabetes mellitus meliputi
diabetes melitus Pengertian, Tanda dan Gejala,
berhubungan Penyebab, Penatalaksanaan DM
dengan kurangnya
pengetahuan R : Keluarga dapat
keluarga tentang memahami tentang penyakit
cara pencegahan diabetes mellitus meliputi
dan perawatan Pengertian, Tanda dan Gejala,
diabetes melitus Penyebab, Penatalaksanaan DM

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


3 21 Juli 2020 - Ganguan integritas T : melakukan perawatan luka
kulit berhubungan pada NY. L
dengan R : - NY. L merasa nyaman
ketidakmampuan setelah diganti balutan oleh
keluarga merawat perawat
anggota keluarga - TTV :
dengan Diabetes TD : 130/80 mmHg
Melitus P : 88x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C
GDS: 121 mg/dl

T : Mengajarkan senam kaki


pada Ny.M
R : Ny.M mengerti cara senam
kaki dan dapat melakukannya

- Ketidak mampuan T : Menjelaskan ulang pada


anggota keluarga anggota keluarga tentang penyakit
mengenal masalah diabetes mellitus meliputi
diabetes melitus (Pengertian, Tanda dan Gejala,
berhubungan Penyebab, Penatalaksanaan DM)
dengan kurangnya
pengetahuan R : Keluarga dapat
keluarga tentang memahami dan meyebutkan
cara pencegahan kembali tentang penyakit diabetes
dan perawatan mellitus meliputi (Pengertian,
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
diabetes mellitus Tanda dan Gejala, Penyebab,
Penatalaksanaan DM)

T : menjelaskan pada
keluarganya tentang diet yang
tepat pada Diabetes Melitus
R : - keluarga memahami yang
disampaikan oleh perawat
dan dapat menjelaskan
kembali diet yang tepat pada
Diabetes Militus
-Ny.M mengatakan tidak
mengkonsumsi lagi mie instan

13. Evaluasi
No Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 22 Juli 2020 - Ganguan integritas S : Keluarga mengatakan
kulit berhubungan memahami cara perawatan
dengan luka pada penyakit Diabetes
ketidakmampuan Melitus
keluarga merawat O : - Keluarga tampak memahami
anggota keluarga penjelasan dari perawat
dengan Diabetes dibuktikan dengan
Melitus menjelaskan kembali
langkah perawatan luka
- terdapat luka di kaki kiri,
keadaan luka bersih, terdapat
jaringan nekrotik
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
- Ny.M tampak melakukan
senam kaki
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
P : 88x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C
GDS: 121 mg/dl
A : Kemampuan merawat anggota
keluarga pada penyakit
Diabetes Melitus teratasi
sebagian dengan hasil :
- keluarga memperhatikan saat
ganti balutan
- keluarga memahami langkah
langkah perawatan luka yang
benar
P : Lanjutkan intervensi
- Jelaskan penyuluhan
kesehatan tentang perawatan
luka yang benar pada
keluarga Tn.S
- lakukan Perawatan Luka
pada Ny.M
- Anjurkan Senam Kaki

2 14 Juli 2020 - Ketidak mampuan S : - Keluarga mengatakan


anggota keluarga memahami tentang penyakit
mengenal masalah diabetes melitus (pengertian,
diabetes melitus tanda dan gejala, penyebab,
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
berhubungan penatalaksanaan) dan diet
dengan kurangnya yang tepat pada penyakit
pengetahuan Diabetes Melitus
keluarga tentang - Ny.M mengatakan tidak
cara pencegahan mengkonsumsi lagi mie instan
dan perawatan O : Keluarga Tn.S dapat
diabetes mellitus memahami dan menyebutkan
kembali diet yang tepat pada
penyakit Diabetes Melitus

A : Kurangnya pengetahuan
keluarga tentang cara
pencegahan dan perawatan
diabetes melitus teratasi
sebagian dengan hasil :
- Keluarga dapat memahami
tentang penyakit diabetes
melitus (pengertian, tanda dan
gejala,
penyebab,penatalaksanaan)
serta diet pada DM

P : Lanjutkan intervensi
- Pantau diet yang tepat pada
Diabetes Melitus

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

DIABETES MELITUS

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


Disusun Oleh :

FIRDAUS, S.Kep

N.2019.010.02

PROGRAM PROFESI NERS STIKES

MANDALA WALUYA KENDARI

TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIABETES MELITUS

A. PENGANTAR

Materi : Penyakit Diabetes Melitus


FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Hari/tanggal          :    Jumat, 22 juli 2020

Waktu pertemuan : 45 menit


Tempat : Rumah kediaman klien
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga NY. L dapat melakukan
perawatan pada penyakit DM
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, TN. A dan
keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Klasifikasi DM
d. Tanda dan gejala DM
e. Pengelolaan DM
f. Pemeriksaan penunjang
g. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.

C. MATERI
(Terlampir)
D. MEDIA
 Materi SAP
 Leafleat
 LCD
E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 5 menit
 Memberi salam Menjawab salam
 Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
 Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 20 menit
Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan
berurutan dan teratur. Memperhatikan
Materi :
 Pengertian DM
 Penyebab DM
 Klasifikasi DM
 Tanda dan gejala DM
 Pengelolaan DM
3 Evaluasi 5 menit
 Menyimpulkan inti penyuluhan             
 Menyampaikan secara singkat Memperhatikan
materi penyuluhan              menjawab
 Memberi kesempatan kepada ibu-
ibu untuk bertanya
 Memberi kesempatan kepada ibu-
ibu untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan

4 Penutup :
 Menyimpulkan materi penyuluhan Menyimak dan 5 menit
yang telah disampaikan Mendengarkan
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
 Menyampaikan terima kasih atas Menjawab
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam Menjawab salam

Lampiran Materi
DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di
dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau
menggunakan insulin secara efektif.

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy
atau disimpan sebagai cadangan energi.
B. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan
C. TANDA DAN GEJALA
1. Sering merasa haus
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Pandangan menjadi kabur
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
5. Penurunan berat badan
6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit
sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
9. Mual dan muntah
D. PENGELOLAAN DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena
pengobatan dan perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi
E. MAKANAN YANG DIPANTANG DAN DIPERBOLEHKAN
Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :
Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi
Indonesia ) diet harian penderita DM disusun sebagai berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein         : 10-15%
c. Lemak          : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi  yang dikonsumsi oleh penderita


DM diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
1. Manisan Buah
2. Gula pasir
3. Susu Kental Manis
4. Madu
5. Abon
6. Kecap
7. Sirup
8. Es Krim

b. Jenis makanan Yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS


DIBATASI ;
1. Nasi
2. Singkong
3. Roti
4. Telur
5. Tempe

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


6. Tahu
7. Kacang Hijau
8. Kacang Tanah
9. Ikan

c. Jenis Makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :


1. Kol
2. Tomat
3. Kangkung
4. Oyong
5. Bayam
6. Kacang Panjang
7. Pepaya
8. Jeruk
9. Pisang
10. Labu Siam  
F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan
baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi,Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma,Katarak,Retinopati
4. Syaraf : Neuropati,mati rasa
5. Kulit : Luka lama,gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :
1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga ( jalan kaki,senam,sepeda santai, dsb)
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02
5. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka
cepat MINUM TEH MANIS
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki,lingkungan rumah tidak
licin,tangga ( undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan
Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada
penderita  DM :
1. Hindari terlalu sering merendam kaki
2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau
menghilangkan kalus
4. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
5. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik


1. Sirkulasi darah kaki kurang baik
2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
3. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa  dilakukan bila kaki terluka:


1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa
steril dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke
dokter
2. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke
dokter.

Perawatan kaki Diabetik :


1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung /
sikat halus
2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna
( pucat,kemerahan ),bentuk (pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu
(dingin,lebih panas)
4. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
5. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu
keras kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5
menit.
6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada
sesuatu didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan
pergelangan kaki dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
8. Lakukan senam kaki
9. Jangan biarkan luka sekcil apapun

Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :


1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar  kurang lebih ½ inchi  lebih
panjang dari kaki
2. Bentuk : Ujung sepatu  jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin

FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02


PENGERTIAN DIABETES MELITUS • Tanda diabetes melitus:
Nama lain dari diabetes melitus adalah kencing manis, yaitu Pemeriksaan gula darah puasa > 126 mg/dl dan 2 jam
kondisi dimana terjadi gangguan jumlah atau fungsi insulin PP >200 mg/dl
NAMA: FIRDAUS, s.kEp (hormon untuk memecah gula darah menjadi energi) di
dalam tubuh.

DAMPAK DIABETES MELITUS


NIM : N2019.010.02JENIS DIABETES MELITUS • Meningkatkan kematian akibat penyakit jantung
Diabetes melitus terbagi menjadi 2 tipe, yaitu: • Penyebab gagal ginjal
• Tipe 1 • Penyebab kebutaan pada usia senja
Ada riwayat penyakit diabetes melitus pada keluarga, • Penyebab nontrauma amputasi
terjadi pada usia muda & perlu suntikan insulin
• TipeLEAFLET
2 DIABETES MELITUS PENANGANAN DIABETES MELITUS
Akibat resistensi insulin, biasanya pada usia >40 th 1. Nutrisi:
• Kurangi makanan yang banyak mengandung gula
Penyuluhan dan Edukasi FAKTOR RESIKO DIABETES MELITUS dan karbohidrat
• Umur > 40 tahun • Banyak makan serat seperti sayur dan buah
DIABETES MELITUS • Anggota keluarga dengan diabetes • Kurangi konsumsi garam
(KENCING MANIS) • Riwayat diabetes saat kehamilan • Hindari minuman beralkohol
• Riwayat melahirkan bayi dengan berat besar • Hindari makanan tinggi lemak dan kolesterol LDL
• Hipertensi (daging merah, kuning telur, mentega)
• Dislipidemia • Kurangi merokok
• Obesitas (kegemukan) 2. Olahraga:
• Lakukan olahraga secara rutin
• Minimal 3x/minggu, selama 30 menit
• Disesuaikan dengan kemampuan fisik & hobi
3. Obat anti diabetes
Minum obat diabetes yang dianjurkan dokter

GEJALA DAN TANDA DIABETES MELITUS


• Gejala khas :
Selalu merasa haus, selalu merasa lapar, dan sering
buang air kecil
FIRDAUS, S. Kep NIM: N.2019.010.02 • Gejala lainnya:
Penglihatan kabur, gatal pada kemaluan, penurunan
berat badan, masalah seksual (tidak puas dalam
berhubungan badan), selalu merasa lelah, rasa
keram/kesemutan pada tangan dan kaki, luka yang
sukar sembuh.

Anda mungkin juga menyukai