Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini selesai.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan
Mineral.
Terselesaikannya makalah ini bukan karena usaha penulis sendiri, semua tidak
terlepas dari uluran tangan yang diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan rendah hati
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Penulis menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki penulis untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat penulis harapkan, hargai dan akan diterima dengan kerendahan hati, agar
menjadi koreksi pada penulis, sehingga kelak penulis mampu menghasilkan sebuah
karya yang jauh lebih baik dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1.
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..….…2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………................3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………..…11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebut adalah pasir. Pasir merupakan material yang tidak bisa dipisahkan
dari dunia industri perumahan atau bangunan. Pasir ini dicampur dengan
semen untuk proses pembuatan cor tiang maupun dinding tembok. Pasir
yang dimaksud disini adalah pasir yang siap dipakai, karena pasir yang
diambil langsung masih tercampur dengan kerikil dan bebatuan. Pasir ini
tidak lepas dalam dunia industri yang sangat erat dengan industri
baik material yang sama atau berbeda. Alat ini digunakan luas dibidang ilmu
berukuran lebih kecil dari lubang ayakan akan jatuh dan partikel yang lebih
3
besar akan terguling kebawah. Proses pengayakan ini dengan tujuan untuk
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pengayakan(screen)
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengayakan
laboratorium.
tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu
dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau
kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang
di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus.
Jenis ayakan
Cara pengayakan
5
Kecepatan pengayakan]
Ukuran ayakan
Waktu pengayakan
Sifat bahan yang akan diayak
yang lolos.
6
akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila
kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi
d. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya
(metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu
inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka
7
Letak perlapisan material pada permukaan sebelum diayak
permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang sesuai.
Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya, maka
untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh).
8
Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang
Rasio ukuran minimal partikel yang bisa melewati lubang ayakan, yaitu:
0,17-1,25 x ukuran lubang ayakan.
Persentase total area ayakan yang terbuka.
Keadaan fisik dari material itu sendiri (kekerasan bijih, pola bongkahan
18o).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
http://brownharinto.blogspot.com/2009/11/screening-pengayakan.html
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/08/2-screen.pdf
www.muthiaelma.zoomshare.com/files/Kelompok_I.ppt
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/.../1-cara-menentukan-ukuran-partikel.pdf
http://kuliahd3fatek.blogspot.com/2009/05/bab-iii-pengolahan-bahan-galian.html
http://kuliahd3fatek.blogspot.com/2009/05/bab-ii-pengolahan-bahan-galian.html
11