Dosen Pengampu :
D.rs Parlan, M.pd
Oleh kelompok 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang bejudul PENGARUH GURU DALAM KREATIVITAS DAN
HASIL BELAJAR SISWA tepat waktu.. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada
mata kuliah BELAJAR DAN PEMBELAJARAN di UNIVERSITAS BENGKULU. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 4
C. Tujuan ........................................................................................................ 4
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang
berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang
baru agar dapat membangkitkan dan menanamkan kepercayaan diri siswa supaya
dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dalam proses belajar mengajar di kelas
seorang guru pasti berinteraksi dengan muridnya guna menyampaikan materi, guru
membantu siswa agar memahami materi dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru
dalam mengajar itulah yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Dengan demikian, guru dituntut kreatif, profesional dan menciptakan suasana
yang menyenangkan pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut
untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut, kreativitas
ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan
tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan
sesuatu. Menjadi guru kreatif, professional, dan menyenangkan dituntut untuk
memiliki metode pembelajaran yang efektif.
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Dalam
lembaga pendidikan formal madrasah dan sekolah, guru merupakan komponen yang
penting, ia sebagai pelaku proses pendidikan dan pengajaran, hal ini sesuai dengan
pendapat Ismail yang mengatakan bahwa: Sebagai seorang pendidik, guru senantiasa
dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat
memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam
pencapaian prestasi hasil belajar secara optimal. Guru harus dapat menggunakan
strategi tertentu dalam pemakaian metodenya sehingga dia dapat mengajar dengan
tepat, efektif, dan efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar serta
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.
I. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Guru kreatif mengandung dua pengertian, yaitu guru yang mampu menjadi
kreatif dalam hidupnya (creative teacher) dan guru yang mampu memberikan layanan
pengajaran secara kreatif (creative teaching). Untuk menghasilkan kualitas
pembelajaran yang bagus, maka keduanya ini harus disinergikan secara seimbang.
Sebab kalau tidak, mungkin akan muncul masalah yang mengganggu kualitas
pembelajaran. Menjadi guru kreatif sangat dibutuhkan untuk bisa mengajar secara
kreatif. Sebaliknya, ketika kita sudah berupaya mengajar secara kreatif, jangan lupa
berusaha keras menjadi guru yang kreatif juga. Dengan demikian kreatifitas tersebut
sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan.
meresap kedalam pribadi anak benar dan apa yang dipelajari itu memang
sungguh-sungguh mengandung arti bagi kehidupan siswa tersebut. Interaksi dalam
pembelajaran di kelas akan mempengaruhi kualitas proses dan hasil pembelajaran di
kelas secara mikro dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
tingkat lembaga pendidikan, serta kualitas pendidikan secara makro. Dengan
demikian, maka pendidikan sangat menghendaki seorang guru untuk melengkapi
dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat membantu dan menuntun
dirinya dalam menjalankan tugasnya. Dalam proses pembelajaran guru adalah orang
yang memberikan pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran. Dalam
mentransfer pengetahuan kepada siswa diperlukan pengetahuan, kecakapan atau
keterampilan sebagai seorang guru.
Dengan memiliki kreatifitas yang baik diharapkan dapat menunjang
pembinaan akhlak siswa dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang
berkaitan dengan pengalaman serta untuk menjadikan manusia seutuhnya dan yang
dicita-citakan yaitu memiliki prestasi yang baik. Untuk menganalisis proses
pembelajaran, intinya tertumpu pada suatu persoalan, bagaimana guru memberikan
kesempatan bagi siswa agar terjadi proses pembelajaran yang efektif dengan tujuan
dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Komunikasi dan interaksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesame
guru, orang tua/ wali peserta didik dan masyarakat sekitar harus bisa berjalan baik. Hal ini
harus didukung dengan cara ia dalam pengelolaan kelas yang baik. Pemahaman terhadap
karakteristik masingmasing peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta
sistem evaluasi pembelajaran juga harus dikuasai. Apabila semua hal itu telah dikuasai maka
pendidikan akan berjalan sesuai dengan keinginan.
Seseorang pendidik harus memiliki criteria yang diinginkan dalm dunia pendidikan.
Tidak semua orang bisa menjadi pendidik apabila yang bersangkutan tidak bisa mneunjukan
bukti dengan kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto,
dan Dwi Siswoyo (1995) syarat seorang pendidik adalah: (1) mempunyai perasaan terpanggil
sebagai tugas suci, (2) mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik, (3) mempunyai rasa
tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya. Ketiga persayaratan tersebut
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Orang yang merasa
terpanggil untuk mendidik maka ia mencintai peserta didiknya dan memiliki perasaan wajib
dalam melaksanakan tugasnya disertai dengan dedikasi yang tinggi atau bertanggung jawab
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan
sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan
perkembangan manusia termasuk gaya belajar (Kariman, 2002). Kompetensi professional
seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia
dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Guru professional dituntut
memiliki kode etik, yaitu norma tertentu sebgai pegangan yang diakui serta diharagai oleh
masyarakat. Kode etik merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku yang dijunjung
tinggi oleh setiap anggotanya. Guru memiliki otonomi khusus, dapat mengatur diri sendiri,
memiliki sikap mandiri dalam melaksanakan tugas.
Untuk mendidi agar siswa yang diajar menjadi seorang siswa yang kreatif,
guru dapat menggunakan berbagai pendekatan sebagai berikut:
Self esteem approach
Dalam pendekatan ini guru dituntut untuk lebih mencurahkan perhatiannya pada
pengembangan self esteem (kesadaran akan harga diri), guru tidak hanya
mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi ilmiah saja, tetapi
pengembangan sikap harus mendapat perhatian secara proporsional
Creative approach
Beberapa saran untuk pendekatan ini adalah dikembangkannya problem
solving, brain storming, inquiry, dan role playing .
Value clarification and moral development approach
Dalam pendekatan ini pengembangan pribadi menjadi sasaran utama, pendekatan
holistik dan humanistik menjadi ciri utama dalam mengembangkan potensi
manusia menuju self actualization. Dalam situasi yang demikian, pengembangan
intelektual akan mengiringi pengembangan pribadi peserta didik.
Multiple talent approach
Pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan seluruh potensi peserta didik,
karena manifesta pengembangan potensi akan membangun self concept yang
menunjang kesehatan mental.
Inquiry approach
Melalui pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan
proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan
potensi intelektualnya.
Pictorial riddle approach
Pendekatan ini merupakan metode untuk
mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi kelompok kecil.
Pendekatan ini sangat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan kreatif.
Synetics approach
Pada hakikatnya pendekatan ini memusatkan perhatian pada kompetensi peserta
didik untuk mengembangkan berbagi bentuk metaphor untuk membuka
intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan dimulai dengan
kegiatan kelompok yang tidak rasional, kemudian berkembang menuju padsa
penemuan dan pemecahan masalah secara rasional.
Seorang guru yang tidak kreatif, tidak mungkin dapat melatih anak didiknya untuk
menjadi kreatif. Oleh karena itu, sebelum program peningkatan kreativitas anak
dilakukan, terlebih dahulu guru pun harus mendapatkan “pencerahan” untuk
meningkatkan kreativitasnya sendiri.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada
muridnya. Guru merupakan sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid
diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Serta dari gurulah, murid
mendapat pengetahuan baru dan pendidikan karakter. Guru sebagai orangtua
kedua yang ada disekolah setelah orangtua kandung dirumah. Peranan guru
sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihata-nasihat,
motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam
pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilainilai, orang yang menguasai
bahan yang diajarkan.
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Dengan perkataan lain bahwa istilah
pembelajaran dapat diberi arti sebagai kegiatan sistematik dan sengaja
dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta didik agar tercapai tujuan
pembelajaran. di dalam pembelajaran pendidik berperan penting dalam
menfasilitasi perkembangan peserta didik, dikarenakan pendidiklah yang
bersinggungan langsung dengan objek pembelajaran (peserta didik). Dalam
hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik.
II. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi penambah ilmu pengetahuan bagi seorang
guru dalam memaksimalkan perannya dalam pembelajaran.
Daftar Pustaka
https://akucepatmembaca.com/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-
gurusebagai-pendidik-dan-pengajar/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/metode-pembelajaran.html Sulfemi,
Wahyu. Bagja. (2018). Modul Manajemen Pendidikan Non Formal. Bogor:
STKIP Muhammadiyah Bogor. Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Modul
Manajemen Pendidikan Non Formal. Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor.
Sulfemi, Wahyu. Bagja. (2019). Manajemen Pendidikan Berbasis Multi
Budaya. Bogor : STKIP Muhammadiyah Bogor. Sulfemi, Wahyu. Bagja., &
Nurhasanah. (2018). Penggunaan Metode Demontrasi Dan Media Audio
Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPS.
Pendas Mahakam: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2), 151-158. Sulfemi, Wahyu.
Bagja dan Setianingsih. (2018), Penggunaan Tames Games Tournament
(TGT) Dengan Media Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Journal of
Komodo Science Education (JKSE. 1 (1), 1-14