NIM : 1914301070
STR KEPERAWATAN TK 2 REGULER 2
Pengertian : Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke
dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
Tujuan : menjaga kelangsungan hidup dan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya, melalui upaya yang terintergrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang diinginkan (optimal)
Prosedur
A. Persiapan alat
Set partus
3 buah handscoon steril
Gunting episiotomi
Gunting tali pusar
2 klem arteri
Pinset anatomi
Pinset sirurgis
Setengah kocher
Kasa dan kapas alkohol
2 buah kom
Kateter nalaton
Korentang
Doppler dan gel
Spuit 3cc
Ampul oksitosin
Klem tali pusar
Penyedot lendir
Salep mata
Hepatitis b dan Vit. K untuk bayi
Bengkok tempat plasenta
Under pet, 2 buah handuk, topi bayi, celana untuk ibu, 2 buah washlap,
selimut dan pakaian bayi, timbangan bayi
Baskom berisi larutan klorin 0,5 % dan larutan DDT
Tempat sampah medis dan non medis serta ember
Alat pelindung diri : kaca mata pelindung, masker, apron, penutup kepala,
sepatu bot.
A. Penatalaksaan
Mengenali Gejala Dan Tanda Kala Dua
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua
- Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
- Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
- Perineum tampak menonjol
- vulva dan sfingter ani membuka
Setelah melihat adanya tanda persalinan kala dua penolong memastikan
kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul
oksitosin dan memasukan alat suntik sekali pakai kedalam wadah partuset dan
juga memasukan klem tali pusar ke dalam wadah partuset
Selanjutnya penolong memakai apron
Penolong memastikan lengan tidak memakai perhiasan atau jam tangan
selanjutnya mencuci tangan 6 langah dengan sabun dan air mengalir
Selanjutnya penolong memakai handscoon dan DDT pada tangan kanan yang
akan digunakan untuk pemeriksaan dalam , setelah itu penolong mengambil
jarum suntik dengan tangan yang bersarung tangan isi dengan oksitosin dan
letakan kembali kedalam wadah partuset
Sebelum melakukan pemeriksaan dalam penolong membersihkan vulpa dan
perineon, pembersihan vulva dan perineon dilakukan menggunakan kapas
basah dan pinset dengan gerakan dari vulva ke perineon
Pemeriksaan dalam dilakukan untuk mengecek porsio, seviks, plesentasi,
posisi, suktura, molase, kondisi panggul.
Pastikan pembukaan sudah lengkap dan pecahkan selaput ketuban
Mencelupkan tangan kedalam laturan klorin 0,5 % membuka sarung tangan
dalam keadaan terbalik
Pemeriksaan denyut jantung janin dilakukan setelah memastikan kontraksi
uterus selesai. Pastikan denyut jantung janin dengan batas normal yaitu 120-
160 kali / menit.
Memberitahu ibu dan keluarga jika pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik.
Meminta ibu untuk meneran jika sudah ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran. Meminta bantuan keluarga menyiapkan posisi ibu untuk meneran
Pada saat his bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa
nyaman
Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm , letakan
handuk bersih di perut ibu. Letakkan kain bersih yang dilipat sepertiga bagian
bagian bawah bokong ibu.
Membuka tutup partuset dan memastikan kembali kelengkapan alat dan bahan
Memakai APD yaitu, tutup kepala, masker, google, apron, dan sepatu bot,
memakai sarung tangan DDT pada kedua tangan
Menolong persalinan dengan meletakan tangan yang dominan memegang
perineum dan tangan lainnya di atas simpisis untuk menopang kepala.
Lakukan pemeriksaan lilitan tali pusar pada leher janin.
Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan ptaran aksi luar secara
spontan dan kepala secara biparental dengan lembut gerakan kepala ke arah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkuspudus dan
kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Anjurkan ini untuk meregang saat ada kontraksi.
Setelah bahu lahir geser tangan bawa ke arah perenium untuk menangkap
kepala,lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri
dan memegang tangan siku sebelah atas
Setelah badan dan lengan lahirtangan kiri menyusuri punggung kea rah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
Lakukan penilaian selintas pada bayi apakah bayi menangis kuat ataukah bayi
bernafas kesulitan, apakah bayi bergerak aktif dan nilai warna kulit bayi
Memeriksa kembali uterus pastikan sudak tidak ada lagi bayi di dalam uterus
dan beri tahu ibu bahwania akan di oksitoring agar uterus berkontraksi baik
Oksitoring disuntik setelah bayi lahir 1 menit dengan dosis 10 menit secara
intramuskuler di sepertiga paha atas bagian dista lateral sebelum melakukan
penyuntikan dilakukan aspirasi
Setelah 2 menit pasca persalinan jepit tali pusar dengan klem kira-kira 3cm
dari arah distal dan jepit kembali pada 2cm distal klem pertama
Dengan 1 tangan pegang tali pusar yang telah dijepit dan lakukan
penggutingan diantara 2 klem tersebut
Lakukan pengikatan tali pusar atau klem tali pusar
Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala
bayi
Lakukan skin to skin bayi dan ibu
Memindahkan klem dengan tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
meletakan 1 tangan di atas kain pada perut ibu di tepi atas siposis untuk
mendeteksi dan tangan lain meregangkan tali pusat
Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusar dengan tangan kanan
sementara tangan kiri menekan kiri menekan uterus dengan hati-hati kea rah
dorsokranial
Jika plasenta tidak lahir 30-40 detik hentikan penegangan tali pusar dan
menunggu kontaksi selanjutnya dan mengulangi prosedur
Melakukan penegangan dan dorongan dorsokarnial hingga plasenta terlepas
Setelah plasenta tampak pada vulva teruskan melahirkan plasenta dengan hati-
hati bila perlu pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
ketuban
Segera setelah plasenta lahir lakukan message pada fundus arteri dengan
gosok fundus arteri secara sirkuler menggunakan bagian palmer 4 jari tangan
kiri hingga kontraksi uterus baik
Dengan menggunakan kasa evaluasi kemungkinan yang serasi pada vagina
dan dilakukan penjahitan serasi menyebabkan pendarahan
Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi pendarahan di
vagina. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam
Setelah 1 jam lakukan penimbangan dan pengukuran Panjang bayi
Beri tetes mata antibiotic periokfilis dan vitamin K 1 mg secara intramuskuler
paha kiri Arteri lateral
Setelah 1 jam pemberian vitamin K berikan suntikan imunisasi hepatitis B
pada paha kanan arterolateral
Lanjutkan pemantauan reaksi untuk mencegah pendarahan pada vagina
Anjurkan ibu dan keluarga cara melakukan message uterus dan menilai
kontraksi
Lakukan evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit 1 jam pertama
pasca persalinan dan setiap 30 menit sekali selama jam ke 2 pasca persalinan
Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
Tempatkan semua peralatan bekas pakai pada larutan klorin 0,5 % untuk
dikomtaminasi buang bahan-bahan yang terkomtaminasi ke tempat sampah
yang sesuai
Rapihkan alat-alat
Bersihkan ibu menggunakan air ppt, bersihkan sisa cairan ketuban,lender,dan
darah di komtaminasi tepat persalinan dengan klorin 0,5 %
Membantu ibu memakai pakaian bersih dan kering
Pastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga apabila ibu ingin minum
Membersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 %
Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendam nya di
dalam larutan klorin 0,5 %
Mencuci tangan
Setelah menolong persalinan selanjutnya mengisi partograf