Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU GIZI

KEBUTUHAN NUTRISI BAGI BAYI DAN ANAK

Disusun Oleh Kelompok 1


1. Evitha Adhe Rahma Efendi (1914301079)
2. Novita Aji Rahayu (1914301070)
3. Sinta Rizqiani (1914301082)
4. Mala Sari (1914301063)
5. Wayan Yuli (1914301071)
6. Nessie Nina Azalia (1914301073)
7. Alfiaturrohmi (1914301066)
8. Berliana Oktavia (1914301081)
9. Agil Cahya Batara (1914301098)
10. M. Luthfan Amirudin (1914301095)

Sarjana Terapan Tingkat 2 Reguler 2

Dosen Mata Kuliah:


Ns. Sunarsih S.Kep.,MM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/202
KATA PENGANTAR

Segala ucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya beserta
segala kemudahan, sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebutuhan
Nutrisi Bagi Bayi dan Anak ” dengan sebaik mungkin dan insya Allah bermanfaat bagi semua
pembaca.
Dalam proses penyelesaian makalah ini, tim penulis banyak mendapatkan dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak, terimakasih kepada Tumiur Sormin, SKM.,M.Kes selaku dosen
pembimbing. Dengan selesainya makalah sebagai salah satu tugas “Promosi kesehatan” ini, tim
penulis menyadari bahwa makalah penuh dengan kekurangan, tak ada gading yang tak retak oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk makalah yang lebih
baik kedepannya. Dan akhirnya dengan penuh harapan semoga karya kecil ini bermanfaat juga
menambah wawasan bagi pembaca. Amin yaa rabbal ‘alamin.

Selasa, 28 juli 2020


Kelompok 1

Ii
DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………………………………........................
….………i
Kata pengantar……………………………………………………………………..................
………….ii
Daftar
isi………………………………………………………………………………......................
………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………...............
…………1
1.2. Rumusan masalah……………………………………………………………..........…..
…………1
1.3. Tujuan………………………………………………………………………..
……....................………1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian bayi dan anak……………………………………………………..................
……....2
2.2. definisi
nutrisi………………………………………………………………………………………………
…...6
2.3 kebutuhan nutrisi bayi dan
anak…………………………………………………………............8
2.4 daftar makanan sesuai
usia…………………………………………………………,..................12
2.5 dampak nutrisi pada tumbuh kembang anak……………………………………………….15
2.6 dampak kekurangan dan kelebihan gizi pada bayi……………………………… ……..16
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………..
……………………….17

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh  seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi
keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor
internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai
problema makan pada anak. Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang
dewasa. Tetapi mereka pun bisa menolak makanan yang disajikan tidak memenuhi selera
mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali
menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.
            Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai pertumbuhan badan yang
optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang
sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terluhat pada lingkungan
masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak
pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang enak kepada anaknya tanpa tahu
apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak
mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian bayi dan anak?
2. Apakah definisi nutrisi?
3. Bagaimana kebutuhan nutrisi bayi dan anak?
4. Apa saja daftar makanan sesuai usia?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui Pengertian bayi dan anak
2. Dapat mengetahui Apakah definisi nutrisi
3. Mengetahui kebutuhan nutrisi bayi dan anak
4. Memahami Apa saja daftar makanan sesuai usia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bayi dan Anak


            Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim
seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian
utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan
namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si
bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai
bayi berumur 1 tahun. Sedangkan pengertian bayi baru lahir  adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, memiliki berat lahir 2500 gram sampai 4000
gram. Bayi baru lahir dapat dilahirkan melalui 2 cara, secara normal melalui vagina atau
melalui operasi cesar. Bayi baru lahir harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang
baru karena setelah plasentanya dipotong maka tidak ada lagi asupan makanan  dari ibu
selain itu kondisi bayi baru lahir masih rentan terhadap penyakit. Karena itulah bayi
memerlukan perawatan yang insentif. Jagalah kebersihan bayi dan berikan nutrisi yang cukup
kepada bayi melalui ASI.

Selain pengertian bayi baru lahir, akan diberikan ciri-ciri bayi baru lahir normal dan
sehat. Berikut ini ciri-ciri bayi baru lahir sehat:
1. Berat badan 2500 – 4000 gram
2. Panjang badan 48 – 52 cm
3. Lingkar dada 30 – 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
6. Pernafasan ±  60 - 40 kali/menit
7. Genitalia, pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora sedangkan
pada bayi laki-laki testis sudah turun dan skrotum sudah ada
8. Memiliki 3 gerak reflek bayi yaitu : reflek hisap dan menelan, reflek morrow atau gerak
memeluk bila dikagetkan dan reflek graps atau menggenggam.

Definisi anak baik secara umum maupun menurut para ahli adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Kuasa yang harus dijaga, dididik sebagai bekal sumber daya Anak merupakan
harta yang tidak ternilai harganya. Seorang anak hadir sebagai amanah yang dititipkan Tuhan
untuk dirawat, dijaga dan dididik yang kelak setiap orang tua akan diminta
pertanggungjawaban atas sifat dan perilaku anak semasa di dunia. Secara
harfiah anak adalah seorang cikal bakal yang kelak akan meneruskan generasi keluarga,
bangsa dan negara. Anak juga merupakan sebuah aset sumber daya manusia yang kelak dapat
membantu membangun negara dan bangsa.

2.2. Definisi Nutrisi


Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima
bahan – bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar
menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri. Bahan-bahan tersebut dikenal
dengan istilah nutrient (unsur gizi, yaitu : air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin
dan mineral). Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi demi memelihara
kesehatan tubuh dan agar dapat bertahan hidup. Manusia membutuhkan nutrisi yang
terkandung dalam makanan selama hidup. Manusia tumbuh dan berkembang melalui
beberapa tahapan, dari bayi, remaja, dewasa, dan tua. Di setiap tahapan ini manusia
memerlukan asupan nutrisi yang berbeda. Semakin dewasa seseorang, akan semakin banyak
kebutuhan asupan nutrisinya karena tubuh yang terus berkembang. Tetapi untuk bayi,
karena masa balita adalah masa krusial dimana organ-organ tubuh mulai terbentuk, sehingga
bayi memerlukan asupan gizi yang lengkap dan makanan sehat.

2.3. Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi Dan Anak


1. Protein
Protein adalah asam amino esensial yang terdapat pada hewan atau tumbuhan. Protein yang
berasal dari hewan, seperti daging disebut protein hewani, sedangkan protein yang terdapat
pada tumbuhan disebut protein nabati. Perlu diperhatikan oleh orang tua, protein hewani
lebih signifikan dari pada protein nabati karena kadar proteinnya yang lebih besar dan
mudah diserap oleh tubuh. Namun protein nabati tidak perlu dihindari karena diperlukan
untuk asupan gizi yang seimbang.
Terdapat tiga fungsi protein yang perlu orang tua ketahui, pertama protein dapat
menghasilkan jaringan yang baru, terbentuk pada masa pertumbuhan. Dalam hal ini anak
memerlukan asupan protein yang tinggi. Kedua, protein dapat menggantikan zat protein
yang hilang selama berlangsungnya proses pembentukan metabolism pada anak. Ketiga,
protein dapat menjadi sumber energi dan dapat membantu tubuh menghasilkan enzim dan
hormon khusus yang penting bagi pertumbuhan.

Usia Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)


0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8,5 71 18
1-3 tahun 12 90 25
4-6 tahun 18 110 39
7-9 tahun 25 120 45

Laki-laki
10-12 tahun 35 138 50
13-15 tahun 46 150 60
16-18 tahun 55 160 65

Perempuan
10-12 tahun 37 145 50
13-15 tahun 48 153 57
16-18 tahun 50 154 50
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi anak. Pada bayi, Kebutuhan nutrisi akan
karbohidrat ditunjang sepenuhnya oleh ASI. Dari ASI bayi atau anak akan mendapatkan
karbohidrat berupa kalori dan laktosa. Pada anak yang sudah melewati masa balita,
kebutuhan akan karbohidrat ditunjang dari beberapa makanan seperti sereal, bubur, atau
nasi. Fakta menarik tentang tubuh, terkait dengan nutrisi karbohidrat adalah,
jika tubuh kekurangan karbohidrat, tubuh akan mengambil energy dari protein dan
lemak cadangan dari tubuh.

3. Vitamin
Vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh terbagi menjadi dua, yaitu vitamin yang
larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air
adalah vitamin yang tidak disimpan tubuh tetapi vitamin yang didapat setelah kita
mengkonsumsi makanan tertentu. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin C
dan B. Vitamin C penting untuk kesehatan kulit, gigi, dan mulut. Sedangkan vitamin
B1 dan B2 berfungsi untuk metabolisme dan pembentukan energi.
Sedangkan vitamin B12 berguna untuk mencegah tubuh dari penyakit anemia.
Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Vitamin A
berfungsi sebagai penunjang fungsi penglihatan, pertumbuhan, dan reproduksi. Vitamin D
berfungsi untuk pertumbuhan gigi dan tulang. Vitamin D juga berfungsi menyerap fosfor
dan kalsium. Vitamin E berfungsi menjaga kesehatan seluruh jaringan dalam tubuh
termasuk mata, kulit, dan juga hati. Sedangkan vitamin K berperan penting dalam
peredaran darah dan dapat membantu proses penutupan luka.

4. Mineral
Mineral adalah zat yang berfungsi untuk mengendalikan cairan dalam tubuh. Cairan
didalam tubuh terdapat dalam jaringan gigi, tulang dan protein. Terdapat banyak enzim
cair yang penting bagi tubuh, diantaranya: kalsium, yodium, magnesium, sodium,
fosfor, natrium, klor, besi, dan masih banyak lagi. Menurut perhitungan enzim-enzim
mineral ini terdapat 3% dari berat tubuh. Ini berarti cukup banyak dan bervariasi. Mineral
berfungsi untuk memberikan kekutan pada jaringan gigi dan tulang.
2.4. Daftar Makanan/Nutrisi Sesuai Usia

1. Bayi 0-12 bulan


a.0-4 bulan
 Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula.
ASI atau susu formula.
 Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu.
Kandungan zat gizi ASI (setiap 100 gram)
- Kalori : 68 kalori
- Protein : 1,4 gram
- Lemak : 3,7 gram
- Karbohidrat : 7,2 gram
- Zat kapur : 30 gram
- Fosfor : 20 gram
- Vitamin A : 60 gr
- Tiamin : 30 gram

Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI :


- Immunoglobulin yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi
- Lisozim yang dapat menghancurkan dinding sel bakteri
- Laktoperoksidase yang dapat membunuh Streptococcus
- Laktoferin yang dapat membunuh beberapa jenis organisme
- Sel darah putih yang dapat berfungsisebagai fagositosis
- Zat anti Staphylococcus

b. 5-6 bulan
Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya.
Dilanjutkan dengan sereal bayi bisa sampai 18 bulan.
c. 6-7 bulan
Diberikan nasi tim bertahap. Bisa Diselingi buah dansayur dijus – Mulai dengan
jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus,
buahlunak dan sayur yang dimasak.

d. 8-12 bulan
Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging
dan sumber proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi,
telur, ikan, kacang,polong-polongan, keju.Daging ataupun protein diberikan 2
kali sehari.

Definisi Pemberian Makanan Bayi


Pemberian ASI Eksklusif Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman
(Exclusive breastfeeding) lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral
dan ASI yang diperas.
Pemberian ASI Predominan Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum,
(Predominant breastfeeding) atau minuman cair lain, misal air teh.
Pemberian ASI Penuh Bayi mendapat salah satu ASI eksklusifatau ASI
(Full breastfeeding) predominan
Pemberian Susu Botol Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja,
(Bottle feeding) termasuk juga ASI diperas dengan botol.
Pemberian ASI Parsial Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/
(Artificial feeding) formula atau sereal atau makanan lain.
Pemberian Makanan Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika
Pendamping ASI (MPASI) waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.
tepat waktu (Timely
complementary feeding)

2. Toodler dan Preschool


Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi Pada anak usia todler:
 Anak sukar atau kurang makan
 Nafsu makan anak seringkali berubah; hari ini makan banyak tetapi besok
makan sedikit
 Biasanya anak menyukai jenis makanan tertentu
 Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk dalam waktu lama
 Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya
daripada makan
 Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru
 Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga

Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :


 Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 – 1 gelas.
 Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.
 Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1
potong roti atau '/2 - 1 gelas bubur.
 Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-
kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran
hijau/kuning

3. Anak Sekolah
 Anak dapat mengatur pola makannya sendiri
 Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah serta adanya reklame
di televisi dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba makanan yg belum
dikenalnya
 Kesukaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur hilang
 Pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginan bermain lebih besar
dari makan Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan
makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih
banyak dari anak preschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2
- 1 mangkok.

4. Adolesence

Besarnya pengaruh kelompok atau geng akan mempengaruhi pola kebiasaan makan,
yaitu :
 Anak sering kali tidak sempat makan karena banyak aktivitas di luar
rumah: banyak aktivitas di luar rumah: di klub ,olahraga, pramuka
 Karena perubahan aktivitas yg lebih banyak memakan waktu di luar rumah,
biasanya anak lebih menyukai makanan ringan
 Anak mulai memperhatikan bentuk badannya; takut kegemukan.
 Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya
membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan
memberikan sayur dan buah.

Kecukupan energi dalam sehari menurut umur


Usia Anak Kecukupan energi (kkal/KgBB)
Pria Wanita

0-1 110-120 110-120


1-3 100 100
4-6 90 90
10-14 80-90 60-80

2.5. Dampak Nutrisi Pada Tumbuh – Kembang Anak


Pemberian nutrisi pada anak tidak hanya semata – mata untuk memenuhi
kebutuhan fisik atau fisiologia anak, tetapi juga berdampak pada aspek psikodinamika,
perkembangan psikososial, dan maturasi organik. Berikut ini akan diuraikan dampak nutrisi
pada aspek–aspek tersebut.

A. Dampak psikologis
1. Psikodinamika (Freud).
Pada anak usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui
oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan
kebutuhan oral saat makan dan minum. Kebutuhan makn dan minum anak dipenuhi
lingkungan, khususnya ibu, baik berupa air susu ibu (ASI) pada saat menyusui maupun
makanan lumat. Dampak psikodinamika yang diperoleh bayi adalah kepuasaan
karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar
tersebut.

2. Psikososial (Erikson).
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan
psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya sebagai kegagalan
dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Makanan dapat merupakan stimulus yang dapat
meringankan rasa lapar anak, dan memuaskan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat
mempengaruhi kepercayaan anak pada lingkungannnya, terutama pada keluarga.

3. Maturasi organic (Piaget).


Perkembangan organik yang dialami anak melalui makanan adalah pengalaman
mendapatkan beberapa sensoris, seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerakan,
dan perabaan. Dengan demikian dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan
kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya
penciuman melalui bahan makanan. Selain itu, dengan makanan anak akan dapat
meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir,
sendok, dan keterampilan koordinasi gerakan seperti menyuap dan menyendok
makanan

B. Dampak fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak.
Selama intrauterine (di dalam uterus), asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak
tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan
nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan
dengan itu janin tumbuh dan berkembangsampai pada usia kehamilan yang
matang, maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, panjang badan dan pertumbuhan
organ fisik lainnya yang normal.

2.6. Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Gizi Pada Bayi


Makanan  yang ideal harus mengandung cukup  energi dan zat esensial sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan
akan energi mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu
lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh.
Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi. Sebaliknya
kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat  pertumbuhan dan
mengurangi cadangan  energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi kurang/buruk).
Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi  zat  gizi tersebut. Misalnya xeroftalmia
(kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan                     
      Definisi anak baik secara umum maupun menurut para ahli adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Kuasa yang harus dijaga, dididik sebagai bekal sumber daya Anak merupakan harta
yang tidak ternilai. Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur
bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah
ASI. Untuk itu bayi yang berumur 6 bulan di anjurkan untuk mengkonsumsi bubur tim dengan
cara pengolahan dan ragam sayuran/buah yang telah disebutkan di atas. harganya. Makanan yang
diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi
dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak.
Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS. Daerah diatas garis
merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap
pita mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas kurve 100 % adalah status gizi lebih. Diatas
80 % sampai dengan batas 100 % adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna
hijau muda sampai hijau tua.

3.2. Saran
      Setelah selesainya makalah diharapkan kepada para pembaca agar lebih mengetahui tentang
nutrisi pada bayi dan anak dan dapat mengaplikasikan nya dalam dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://rismayuni05.blogspot.com/2017/05/makalah-nutrisi-pada-bayi-dan-anak.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-nutrisi-bayi-dan-anak.html

Anda mungkin juga menyukai