Charging System PDF
Charging System PDF
Abstract
Mastering of charging system circuit is regarded to be the most difficult thing in
studying engine electrical system. Based on this problem, it is necessary to know the
level of mastering charging system circuit to overcome the problem. This research is
conducted by examining the students programming automotive electrical subject in the
end of semester. The research result shows that only 9,76% of students have good and
very good grade with 70% until 100% level of mastering charging system circuit
whereas 90,24% of students have less than 50% level of mastering charging system
circuit. Thus, it is necessary to apply some teaching and learning methods to improve
the level of mastering charging system circuit.
1
2 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008
fakta tentang penguasaan rangkaian sistem ternyata sebagian besar mahasiswa tidak
pengisian mahasiswa prodi Diploma 3 memenuhi standar penguasaan yang
Teknik Mesin. Populasi dalam penelitian diharapkan. Dari 41 mahasiswa yang
ini adalah mahasiswa diploma 3 Teknik menjadi sampel dalam penelitian ini hanya
Mesin yang mengambil konsentrasi empat orang atau 9,76% mahasiswa yang
otomotif dan yang menjadi sampel adalah kompeten atau menguasai rangkaian sistem
mahasiswa angkatan 2007 yang mengambil pengisian dengan kategori baik dan sangat
mata kuliah kelistrikan otomotif (teori) baik (masing-masing dengan skor 70, 75,
pada semester genap 2007/2008. 90, dan 100).
Data penelitian dikumpulkan dengan Mahasiswa lainnya (90,24%)
menggunakan lembar evaluasi yang berisi tingkat penguasaannya di bawah 50%
pertanyaan tentang penguasaan rangkaian dengan rincian tiga orang dengan tingkat
sistem pengisian dengan rambu-rambu penguasaan 30 sampai 50%, tujuh orang
(indikator) yang dapat menuntun dengan tingkat penguasaan 10 sampai 20%,
mahasiswa agar dapat menjawab dengan sedangkan lainnya tingkat penguasaannya
sistematis. Tes dilaksanakan di akhir di bawah 10%. Secara grafis tingkat
semester genap 2007/2008 setelah selama penguasaan rangkaian sistem pengisian
satu semester mengikuti perkuliahan mahasiswa program studi diploma 3 Teknik
Kelistrikan Otomotif. Mesin konsentrasi otomotif digambarkan
Penilaian (scoring) terhadap jawaban oleh grafik pada gambar 2.
mahasiswa dilakukan berdasarkan poin-
poin dalam kisi-kisi jawaban yang disusun
secara sistematis berdasarkan indikator
penguasaan rangkaian sistem pengisian. Hal
ini dimaksudkan agar pemberian skor
mempunyai acuan yang jelas dan untuk
menghindari kesalahan dalam pemberian
skor dari setiap jawaban yang diberikan
oleh mahasiswa. Data yang diperoleh
ditabulasikan dan dilakukan analisis
persentase untuk memberikan gambaran
tingkat penguasaan rangkaian sistem
pengisian oleh mahasiswa. Tingkat
penguasaan didasarkan pada standar
penguasaan akademik seperti tertuang Gambar 2. Grafik tingkat penguasaan
dalam tabel 1. rangkaian sistem pengisian tiap sampel
Tabel 1. Standar Tingkat Penguasaan Gambar 2 menggambarkan tingkat
No Nilai Keterangan penguasaan rangkaian sistem pengisian
1 85 - 100 Sangat baik setiap sampel. Nomor sampel diurutkan
2 70-84 Baik berdasarkan tingkat penguasaan yang
3 60-69 Cukup tertinggi sampai yang terendah untuk
4 50 – 59 Kurang mempermudah gambaran tingkat
5 < 50 Gagal penguasaannya. Garis mendatar dalam
gambar di atas adalah garis batas tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN penguasaan yang diharapkan (standar)
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah untuk mencapai kategori baik. Secara
dilakukan, diperoleh gambaran bahwa grafis, nampak jelas bahwa mayoritas
4 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008
belajar. Dengan adanya jeda waktu yang disebabkan oleh faktor lain dari luar yang
lama antara tes pertama dan kedua, mempengaruhi motivasi untuk belajar.
seharusnya mahasiswa dapat Faktor dari luar tersebut misalnya suasana
memanfaatkannya untuk belajar sehingga lingkungan belajar yang tidak mendukung,
hasilnya bisa lebih baik. Berdasarkan waktu, tempat, penerangan, dan lain-lain
pengamatan dalam perkuliahan, ada (Irawan, 1994 : 41). Faktor-faktor dari luar
indikasi bahwa mahasiswa program tersebut jelas dapat mempengaruhi motivasi
diploma ini kurang berusaha untuk untuk belajar.
mencapai kompetensi yang diharapkan. Jadi selain motivasi yang berasal dari
Hal tersebut ditunjukkan dengan dalam diri sesorang untuk belajar, motivasi
minimnya mahasiswa yang aktif bertanya yang berasal dari luar juga dapat
selama perkuliahan, minimnya buku bacaan mempengaruhi movivasi dalam belajar. Hal
yang dimiliki, banyak yang tidak mencatat ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh
dan tidak membawa buku catatan selama Elida (1989 : 13) motivasi yang dapat
kuliah, dan tugas yang cenderung sama mempengaruhi belajar ada dua macam,
persis satu sama lainnya sehingga tidak yaitu motivasi intrinsik yaitu keinginan
menggambarkan kreativitasnya. Memang bertindak yang disebabkan oleh faktor
ada beberapa faktor yang dapat pendorong dalam diri individu (minat,
menyebabkan rendahnya hasil belajar bakat, sikap) dan motivasi ekstrinsik yaitu
mahasiswa atau peserta didik, yaitu faktor motivasi yang keberadaannya karena
stimuli belajar, faktor metode belajar, dan pengaruh rangsangan dari luar.
faktor individual (Soemanto, 1990 : 107). Motivasi intrinsik yang ada pada
Dalam kasus di penelitian ini, nampaknya mahasiswa D3 konsentrasi otomotif yang
faktor individual yang dominan menjadi sampel dalam penelitian ini
mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. tampaknya sangat kecil pengaruhnya untuk
Hasil pengamatan selama perkuliahan mendapatkan hasil belajar yang sesuai
seperti dijelaskan di atas memperkuat harapan. Untuk meningkatkan kemauan
dugaan bahwa faktor individual banyak belajar mahasiswa tersebut perlu dilakukan
mempengaruhi mahasiswa sehingga suatu tindakan untuk memotivasi mereka
motivasi mengikuti perkuliahan kurang dalam belajar. Motivasi ekstrinsik ini
yang menyebabkan minat untuk belajar diperlukan untuk memaksa mahasiswa
rendah. Hal ini sesuai seperti yang melakukan belajar.
dinyatakan oleh Nasution (1994) dari Metode pembelajaran yang sifatnya
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi memberikan dorongan (sedikit paksaan)
hasil belajar tersebut, faktor individu yaitu kepada mahasiswa agar mau bekerja lebih
motivasi merupakan faktor yang paling keras. Salah satu metode pembelajaran yang
mendasar. Dengan motivasi yang tinggi, sudah terbukti dapat meningkatkan
mahasiswa akan selalu berusaha untuk kompetensi mahasiswa adalah metode
mencari sesuatu yang belum diketahui dan kelompok terpusat pada masalah (KTM)
akan terus berusaha untuk mengetahuinya. yang secara signifikan dapat meningkatkan
Berbagai cara dapat ditempuh oleh kompetensi mahasiswa dalam menganalisis
mahasiswa untuk mencapai sesuatu, yaitu sistem kelistrikan pada mahasiswa prodi
dengan mencari sumber atau buku, Pendidikan Teknik Mesin yang dididik
bertanya, dan kegiatan lain untuk mencapai untuk menjadi calon guru SMK
tujuannya. (Widjanarko, 2007 : 65).
Persentase mahasiswa yang cukup Metode tersebut perlu diujicobakan
besar dengan tingkat penguasaan rangkaian kepada mahasiswa prodi Diploma 3 Teknik
sistem pengisian yang rendah bisa saja Mesin konsentrasi otomotif untuk
6 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008