Anda di halaman 1dari 6

STUDI TINGKAT PENGUASAAN RANGKAIAN SISTEM

PENGISIAN (CHARGING SYSTEM) OLEH MAHASISWA


PASCA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH
TEORI KELISTRIKAN OTOMOTIF
Dwi Widjanarko
Jurusan Teknik Mesin FT UNNES, e-mail dwi2_otosmg@yahoo.com

Abstract
Mastering of charging system circuit is regarded to be the most difficult thing in
studying engine electrical system. Based on this problem, it is necessary to know the
level of mastering charging system circuit to overcome the problem. This research is
conducted by examining the students programming automotive electrical subject in the
end of semester. The research result shows that only 9,76% of students have good and
very good grade with 70% until 100% level of mastering charging system circuit
whereas 90,24% of students have less than 50% level of mastering charging system
circuit. Thus, it is necessary to apply some teaching and learning methods to improve
the level of mastering charging system circuit.

Kata kunci: tingkat penguasaan, rangkaian sistem pengisian, kelistrikan engine

PENDAHULUAN kelistrikan lainnya selama engine hidup.


Program studi Diploma 3 Teknik Pengetahuan awal yang harus dipenuhi
Mesin konsentrasi otomotif adalah salah mahasiswa dalam sistem ini adalah
satu program studi di Jurusan Teknik Mesin penguasaan rangkaian dan cara kerja sistem
UNNES yang lulusannya dituntut untuk pengisian. Penguasaan dasar sistem
menguasai pengetahuan keteknikmesinan; pengisian ini merupakan dasar untuk
memiliki keterampilan intelektual; memiliki pengembangan penguasaan untuk dapat
keterampilan praktis sistem otomotif menganalisis gangguan dan memperbaiki
meliputi engine, kelistrikan, chasis dan sistem pengisian. Sebagai mahasiswa
pemindah daya, AC, bodi otomotif, dengan konsentrasi otomotif, pengetahuan
permesinan, sistem kontrol; mempunyai dasar ini mutlak harus dimiliki oleh
keterampilan managerial dan sikap kerja mahasiswa.
yang profesional (Spesifikasi prodi D3 Rangkaian sistem pengisian dengan
Teknik Mesin, 2008). regulator model kontak pemutus
Berdasarkan hal tersebut, salah satu digambarkan dengan skema pada gambar 1.
kompentensi yang dituntut adalah memiliki Gambar di atas memperlihatkan hubungan
keterampilan di bidang kelistrikan otomotif. antar terminal komponen sistem pengisian.
Penguasaan kelistrikan meliputi penguasaan Secara global rangkaian di atas terbagi
kelistrikan engine dan kelistrikan bodi. menjadi 3 kelompok, yaitu bagian
Salah satu penguasaan dalam kelistrikan alternator, regulator, dan jaringan menuju
engine yang dituntut adalah penguasaan baterai. Dengan menguasai rangkaian dan
sistem pengisian (charging system). kerja dari rangkaian tersebut, mahasiswa
Charging system merupakan sistem akan dapat dengan mudah mengetahui
kelistrikan pada kendaraan yang berfungsi bagian mana yang menjadi penyebab jika
untuk mengisi kembali baterai agar selalu terjadi gangguan pada sistem pengisian.
dalam kondisi baik dan memberikan Selama perkuliahan kelistrikan
kebutuhan energi listrik untuk sistem otomotif, mahasiswa D3 selalu diberi

1
2 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008

Gambar 1. Skema sistem pengisian (charging system)

gambaran bahwa penguasaan sistem dalam bidangnya, kemampuannya juga


pengisian tipe konvensional ini wajib sangat perlu untuk ditingkatkan.
dikuasai sebelum mempelajari sistem Gambaran tingkat kemampuan
pengisian yang lebih modern yaitu sistem mahasiswa program diploma 3 konsentrasi
pengisian model elektronik (IC). Tanpa otomotif pada bidang kelistrikan otomotif
menguasai sistem konvensional, mahasiswa khususnya kompetensi di sistem pengisian
akan kesulitan mempelajari sistem perlu diketahui untuk memberikan
pengisian model elektronik. gambaran sejauh mana pemahamannya. Hal
Penguasaan rangkaian ini juga ini diperlukan untuk melakukan tindakan
merupakan dasar bagi mahasiswa untuk yang tepat bila ternyata kemampuan
dapat menempuh mata kuliah Praktik mahasiswa tersebut kurang dari yang
Kelistrikan Engine. Dengan demikian, diharapkan. Berdasarkan pengamatan dalam
penguasaan rangkaian ini menjadi hal yang perkuliahan, ada indikasi mahasiswa
sangat penting. Berkaca dari kemampuan program diploma ini kurang berusaha untuk
mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mesin mencapai kompetensi yang diharapkan.
(PTM) S1 (Widjanarko, 2005: 63) Hal ini ditunjukkan dengan minimnya
penguasaan nama dan fungsi komponen mahasiswa yang aktif bertanya selama
sistem pengisian belum optimal karena perkuliahan, minimnya buku bacaan yang
hanya 47% mahasiswa yang dapat dimiliki, banyak yang tidak mencatat dan
menguasainya dengan kategori nilai baik tidak membawa buku catatan selama kuliah,
(skor lebih dari 70). dan tugas yang cenderung sama persis satu
Perlakuan telah dilakukan dengan sama lainnya sehingga tidak
penerapan metode kelompok terpusat pada menggambarkan kreativitas mahasiswa.
masalah (Widjanarko, 2007 : 65) untuk Berdasarkan hal tersebut, pengungkapan
meningkatkan kemampuan mahasiswa tingkat pemahaman rangkaian sistem
bidang kelistrikan otomotif, dan hasilnya pengisian yang selama ini menjadi hal yang
cukup memuaskan karena sekitar 70% dianggap sulit oleh mahasiswa perlu
mahasiswa kemampuannya meningkat dilakukan untuk dapat menentukan
dengan skor lebih dari 70. Perlakuan tindakan yang tepat dalam mengatasi
tersebut sudah diterapkan pada prodi PTM masalah ini.
sehingga kemampuan menjelang
pelaksanaan praktik pengalaman lapangan METODE
(PPL) sudah cukup baik. Untuk mahasiswa Penelitian ini adalah penelitian expose
program diploma yang dituntut profesional facto yang dilakukan untuk mengungkap
Dwi Widjanarko, Studi Tingkat Penguasaan Rangkaian 3

fakta tentang penguasaan rangkaian sistem ternyata sebagian besar mahasiswa tidak
pengisian mahasiswa prodi Diploma 3 memenuhi standar penguasaan yang
Teknik Mesin. Populasi dalam penelitian diharapkan. Dari 41 mahasiswa yang
ini adalah mahasiswa diploma 3 Teknik menjadi sampel dalam penelitian ini hanya
Mesin yang mengambil konsentrasi empat orang atau 9,76% mahasiswa yang
otomotif dan yang menjadi sampel adalah kompeten atau menguasai rangkaian sistem
mahasiswa angkatan 2007 yang mengambil pengisian dengan kategori baik dan sangat
mata kuliah kelistrikan otomotif (teori) baik (masing-masing dengan skor 70, 75,
pada semester genap 2007/2008. 90, dan 100).
Data penelitian dikumpulkan dengan Mahasiswa lainnya (90,24%)
menggunakan lembar evaluasi yang berisi tingkat penguasaannya di bawah 50%
pertanyaan tentang penguasaan rangkaian dengan rincian tiga orang dengan tingkat
sistem pengisian dengan rambu-rambu penguasaan 30 sampai 50%, tujuh orang
(indikator) yang dapat menuntun dengan tingkat penguasaan 10 sampai 20%,
mahasiswa agar dapat menjawab dengan sedangkan lainnya tingkat penguasaannya
sistematis. Tes dilaksanakan di akhir di bawah 10%. Secara grafis tingkat
semester genap 2007/2008 setelah selama penguasaan rangkaian sistem pengisian
satu semester mengikuti perkuliahan mahasiswa program studi diploma 3 Teknik
Kelistrikan Otomotif. Mesin konsentrasi otomotif digambarkan
Penilaian (scoring) terhadap jawaban oleh grafik pada gambar 2.
mahasiswa dilakukan berdasarkan poin-
poin dalam kisi-kisi jawaban yang disusun
secara sistematis berdasarkan indikator
penguasaan rangkaian sistem pengisian. Hal
ini dimaksudkan agar pemberian skor
mempunyai acuan yang jelas dan untuk
menghindari kesalahan dalam pemberian
skor dari setiap jawaban yang diberikan
oleh mahasiswa. Data yang diperoleh
ditabulasikan dan dilakukan analisis
persentase untuk memberikan gambaran
tingkat penguasaan rangkaian sistem
pengisian oleh mahasiswa. Tingkat
penguasaan didasarkan pada standar
penguasaan akademik seperti tertuang Gambar 2. Grafik tingkat penguasaan
dalam tabel 1. rangkaian sistem pengisian tiap sampel
Tabel 1. Standar Tingkat Penguasaan Gambar 2 menggambarkan tingkat
No Nilai Keterangan penguasaan rangkaian sistem pengisian
1 85 - 100 Sangat baik setiap sampel. Nomor sampel diurutkan
2 70-84 Baik berdasarkan tingkat penguasaan yang
3 60-69 Cukup tertinggi sampai yang terendah untuk
4 50 – 59 Kurang mempermudah gambaran tingkat
5 < 50 Gagal penguasaannya. Garis mendatar dalam
gambar di atas adalah garis batas tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN penguasaan yang diharapkan (standar)
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah untuk mencapai kategori baik. Secara
dilakukan, diperoleh gambaran bahwa grafis, nampak jelas bahwa mayoritas
4 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008

mahasiswa tidak menguasai rangkaian


sistem pengisian, lebih parah lagi sebanyak
27 mahasiswa (65,9%) sama sekali tidak
tahu tentang rangkaian sistem pengisian.
Berikut ringkasan data hasil penelitian.

Tabel 2. Ringkasan Hasil Penelitian


Tingkat
Jumlah Prosentase
Penguasaan
(orang) (%)
(%)
85-100 2 4.88
70-84 2 4.88
60-69 0 0 Gambar 3. Tingkat penguasaan rangkaian
50-59 2 4.88 dan cara kerja
<50 35 85.37
Berdasarkan gambar 3 tampak bahwa
Tingkat penguasaan sistem pengisian penguasaan cara kerja rangkaian lebih sulit
dalam penelitian ini secara umum dibagi dibanding dengan penguasaan rangkaian
menjadi dua, yaitu penguasaan rangkaian sistem pengisian. Hal ini ditunjukkan
(dapat menggambar rangkaian dengan dengan nilai rata-rata tingkat penguasaan
benar) dan penguasaan cara kerja cara kerja rangkaian hanya 7,8% sedangkan
rangkaian. Penguasaan rangkaian meliputi rata-rata tingkat penguasaan rangkaian
tiga hal pokok, yaitu rangkaian alternator, (menggambar rangkaian) mencapai
rangkaian regulator, dan rangkaian 21,07%.
pengkabelan (wiring) menuju baterai. Gambaran yang disajikan pada grafik
Penguasaan cara kerja terbagi dan table di atas mengisyaratkan belum
menjadi empat indikator yaitu kerja tercapainya standar yang diinginkan agar
rangkaian pada saat kunci kontak ON mesin mahasiswa kompeten dan menguasai sistem
belum hidup, saat putaran lambat, saat pengisian. Hal ini sangat buruk dan jauh
putaran sedang, dan saat putaran tinggi. dari ideal karena justru mahasiswa yang
Tingkat penguasaan rangkaian 100% mengambil konsentrasi otomotif tingkat
dicapai oleh empat orang (gambar 3) yang penguasaan rangkaian sistem pengisian
mampu menggambar rangkaian dengan sangat rendah. Dalam penelitian ini
benar tanpa ada kesalahan, dua orang sebenarnya dilakukan dua kali pengukuran
dengan tingkat penguasaan 60 sampai 70%, untuk mendapatkan data tingkat penguasaan
dan sebagaian besar lainnya tingkat mahasiswa program Diploma 3 Teknik
penguasaan rangkaian di bawah 40%. Mesin konsentrasi otomotif.
Gambaran tingkat penguasaan Hasil tes pertama jauh lebih rendah
rangkaian dan cara kerja rangkaian sistem dibanding hasil pengukuran kedua. Tes
pengisian tergambar lebih detil pada kedua dilakukan satu minggu setelah tes
gambar 3. Series1 pada gambar tersebut pertama dengan harapan hasilnya lebih
menunjukkan tingkat penguasaan rangkaian memuaskan karena mahasiswa mempunyai
(menggambar rangkaian), dan series2 cukup waktu untuk dapat menguasai
menunjukkan tingkat penguasaan cara kerja rangkaian sistem pengisian. Namun,
rangkaian. Tingkat penguasaan cara kerja hasilnya masih kurang memuaskan seperti
rangkaian 80 sampai 100% hanya dicapai digambarkan di atas.
oleh dua orang, 40 sampai 50% tiga orang Hal di atas dapat terjadi karena
dan lainnya di bawah 10%. kurangnya kemauan mahasiswa untuk
Dwi Widjanarko, Studi Tingkat Penguasaan Rangkaian 5

belajar. Dengan adanya jeda waktu yang disebabkan oleh faktor lain dari luar yang
lama antara tes pertama dan kedua, mempengaruhi motivasi untuk belajar.
seharusnya mahasiswa dapat Faktor dari luar tersebut misalnya suasana
memanfaatkannya untuk belajar sehingga lingkungan belajar yang tidak mendukung,
hasilnya bisa lebih baik. Berdasarkan waktu, tempat, penerangan, dan lain-lain
pengamatan dalam perkuliahan, ada (Irawan, 1994 : 41). Faktor-faktor dari luar
indikasi bahwa mahasiswa program tersebut jelas dapat mempengaruhi motivasi
diploma ini kurang berusaha untuk untuk belajar.
mencapai kompetensi yang diharapkan. Jadi selain motivasi yang berasal dari
Hal tersebut ditunjukkan dengan dalam diri sesorang untuk belajar, motivasi
minimnya mahasiswa yang aktif bertanya yang berasal dari luar juga dapat
selama perkuliahan, minimnya buku bacaan mempengaruhi movivasi dalam belajar. Hal
yang dimiliki, banyak yang tidak mencatat ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh
dan tidak membawa buku catatan selama Elida (1989 : 13) motivasi yang dapat
kuliah, dan tugas yang cenderung sama mempengaruhi belajar ada dua macam,
persis satu sama lainnya sehingga tidak yaitu motivasi intrinsik yaitu keinginan
menggambarkan kreativitasnya. Memang bertindak yang disebabkan oleh faktor
ada beberapa faktor yang dapat pendorong dalam diri individu (minat,
menyebabkan rendahnya hasil belajar bakat, sikap) dan motivasi ekstrinsik yaitu
mahasiswa atau peserta didik, yaitu faktor motivasi yang keberadaannya karena
stimuli belajar, faktor metode belajar, dan pengaruh rangsangan dari luar.
faktor individual (Soemanto, 1990 : 107). Motivasi intrinsik yang ada pada
Dalam kasus di penelitian ini, nampaknya mahasiswa D3 konsentrasi otomotif yang
faktor individual yang dominan menjadi sampel dalam penelitian ini
mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. tampaknya sangat kecil pengaruhnya untuk
Hasil pengamatan selama perkuliahan mendapatkan hasil belajar yang sesuai
seperti dijelaskan di atas memperkuat harapan. Untuk meningkatkan kemauan
dugaan bahwa faktor individual banyak belajar mahasiswa tersebut perlu dilakukan
mempengaruhi mahasiswa sehingga suatu tindakan untuk memotivasi mereka
motivasi mengikuti perkuliahan kurang dalam belajar. Motivasi ekstrinsik ini
yang menyebabkan minat untuk belajar diperlukan untuk memaksa mahasiswa
rendah. Hal ini sesuai seperti yang melakukan belajar.
dinyatakan oleh Nasution (1994) dari Metode pembelajaran yang sifatnya
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi memberikan dorongan (sedikit paksaan)
hasil belajar tersebut, faktor individu yaitu kepada mahasiswa agar mau bekerja lebih
motivasi merupakan faktor yang paling keras. Salah satu metode pembelajaran yang
mendasar. Dengan motivasi yang tinggi, sudah terbukti dapat meningkatkan
mahasiswa akan selalu berusaha untuk kompetensi mahasiswa adalah metode
mencari sesuatu yang belum diketahui dan kelompok terpusat pada masalah (KTM)
akan terus berusaha untuk mengetahuinya. yang secara signifikan dapat meningkatkan
Berbagai cara dapat ditempuh oleh kompetensi mahasiswa dalam menganalisis
mahasiswa untuk mencapai sesuatu, yaitu sistem kelistrikan pada mahasiswa prodi
dengan mencari sumber atau buku, Pendidikan Teknik Mesin yang dididik
bertanya, dan kegiatan lain untuk mencapai untuk menjadi calon guru SMK
tujuannya. (Widjanarko, 2007 : 65).
Persentase mahasiswa yang cukup Metode tersebut perlu diujicobakan
besar dengan tingkat penguasaan rangkaian kepada mahasiswa prodi Diploma 3 Teknik
sistem pengisian yang rendah bisa saja Mesin konsentrasi otomotif untuk
6 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 37, NO. 1, JUNI 2008

meningkatkan profesionalitas mahasiswa dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat


tersebut. Dengan penerapan metode penguasaan rangkaian sistem pengisian
tersebut mahasiswa dituntut untuk mampu oleh mahasiswa prodi Diploma 3 Teknik
menguasai dan menjelaskan rangkaian Mesin konsentrasi otomotif secara umum
sistem pengisian kepada kelompok dan jauh di bawah standar kompeten. Hanya
teman-teman lainnya di depan kelas 9,76% mahasiswa yang kompeten atau
sehingga harus dipersiapkan dengan menguasai rangkaian sistem pengisian
matang. Hasil yang diperoleh dalam dengan kategori baik, sedangkan 90,24%
penelitian ini dapat menjadi satu titik awal dari mahasiswa lainnya tingkat
untuk melakukan pembelajaran yang lebih penguasaannya di bawah 50%.
intensif agar mahasiswa dapat berperan
aktif dalam proses belajar mengajar. Saran
Selama perkuliahan pada mata kuliah Berdasarkan simpulan tersebut, maka
kelistrikan otomotif mahasiswa program perlu dilakukan tambahan perlakuan atau
Diploma 3 Teknik mesin konsentrasi perlu penerapan metode pembelajaran yang
otomotif belum menerapkan metode tepat agar mahasiswa dapat berperan aktif
pembelajaran KTM. Metode ini merupakan dalam proses pembelajaran untuk hasil
salah satu model pembelajaran diskusi yang memuaskan.
kelompok yang menuntut mahasiswa untuk
bisa mengungkapkan pendapat dan DAFTAR PUSTAKA
menjelaskan tentang suatu masalah. ………, 2008, Spesifikasi Program Studi
Menurut Tuti dan Udin (1994 : 140) model Diploma 3 Teknik Mesin UNNES.
pembelajaran diskusi kelompok ini Elida, P. 1989. Motivasi dalam Belaja.
mempunyai ciri-ciri 1) kelompok terdiri Jakarta: Depdikbud.
atas 4 – 12 orang, 2) waktu pertemuan Irawan, P., Suciati, dan Wardani. 1984.
sesuai dengan yang tersedia, 3) para peserta Teori Belajar, Motivasi, dan
dihadapkan kepada tugas dan pekerjaan Keterampilan Mengajar. Jakarta:
untuk memenuhi sesuatu untuk Depdikbud.
memecahkan masalah. Nasution, S. 1984. Didaktik Azaz-azaz
Model pembelajaran seperti diuraikan Mengajar. Bandung: Penerbit
di atas dapat meningkatkan partisipasi Jemmars.
mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Soemanto, W. 1990. Psikologi Pendidikan.
Dalam metode ini mahasiswa diwajibkan Jakarta: Rieneka Cipta.
untuk menguasai masalah yang akan Widjanarko, D. 2005. Evaluasi Pemahaman
dibahas dalam kelompok sehingga sebelum Fungsi Komponen Sistem Pengisian
masuk ke dalam kelas mahasiswa harus Mobil Mahasiswa Prodi PTMUNNES
mempersiapkan diri dengan masalah yang Pasca Kuliah Sistem Kelistrikan
akan dibahas. Masalah yang berkaitan Otomotif. Jurnal Pendidikan Teknik
dengan artikel ini adalah penguasaan Mesin, Vol. 5 No.2
rangkaian sistem pengisian. Dengan Widjanarko, D. 2007. Penerapan Metode
demikian, metode ini perlu diujicobakan Kelompok Terpusat pada Masalah
untuk meningkatkan penguasaan rangkaian untuk Meningkatkan Kompetensi
sistem pengisian. Menganalisis Sistem Kelistrikan
Otomotif, Jurnal Pendidikan Teknik
SIMPULAN DAN SARAN Mesin, Vol. 7 No.2
Simpulan
Berdasarkan kajian yang telah

Anda mungkin juga menyukai