PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2014:549).
dunia terdapat 11 hingga 21 juta kasus dan sekitar 128 ribu hingga 161
ribu kematian akibat tifoid setiap tahunnya. Insiden demam tifoid terjadi di
wilayah Asia cukup tinggi, yaitu dengan angka insiden lebih dari 100
tifoid di Indonesia sebesar 1.6% dari rentang 0.3%-3% dengan dua belas
penyakit rumah sakit, dengan kasus mencapai 1.566 kasus. Demam tifoid
juga masuk dalam 10 besar penyakit puskesmas dengan kasus 5.692 kasus.
1512 kasus.
(S.typhi) yang terdapat dalam air, es, debu dan benda lainnya (Soedarto
Pada uji widal terjadi reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.typhi
(Widoyono 2008:35).
(2012), status gizi kurang dapat menurunkan daya tahan tubuh anak,
sehingga anak dapat terserang penyakit, bahkan status gizi buruk dapat
risiko penyakit maupun komplikasi, untuk itu diperlukan asuhan gizi yang
berkaitan dengan gizi, sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman
evaluasi gizi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pengkajian.
D. Ruang Lingkup
gizi klinik.
E. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
Rumah Sakit.
F. Keaslian Penelitian
serupa yaitu :
nutrisi pada pasien demam tifoid sangat penting supaya asupan nutrisi
lebih parah.
Kidul. Subyek yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 112 sampel
pasien rawat inap. Hasil dari penelitia ini adalah sebanyak 56.2%
demam tifoid.
Wonosari.