Anda di halaman 1dari 37

PEMAHAMAN ARSITEKTUR

Tugas Pengantar Arsitektur

Dosen Pengampu:
Ir. Agung Kumoro Wahyuwibowo M.T

Oleh:

Alit Maulana Dwi Putra


I0218009

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Daftar isi………………………………………………………………..1

1. Pengertian Arsitektur……...…………………………………….2
2. Sejarah Arsitektur……………………...………………………..4
3. Arsitektur dan Poleksosbud……………………...……………...8
4. Seni dan Arsitektur……………………………………………..11
5. Fungsi, Bentuk dan Ekspresi Arsitektur……………………...14
6. Peran Tekologi dan Bentuk dalam Arsitektur………………..17
7. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku…………………………19
8. Proses Perancangan Arsitektur………………………………..21
9. Penelitian dan Metode dalam Arsitektur……………………..24
10. Teori dalam Arsitektur………………………………………...27
11. Peran dan Tanggung Jawab Arsitek dalam Industri
Bangunan…………………………………………….………….31
12. Arsitek Sebagai Programmer, Perancang, Supervisor dan
Evaluator………………………………………………………..33
13. Peluang Kerja Lulusan Arsitektur…………………………….35

1|Pemahaman Arsitektur
1. Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur
mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain
bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses
perancangan tersebut. Arsitektur juga menceritakan bagaimana bentuk konstruksi sebuah sistem,
bagaimana setiap komponen sistem di susun dan bagaimana semua aturan dan interface (penghubung
sistem) digunakan untuk mengitregasikan seluruh komponen yang ada tersebut, entah itu berupa
bangunan gedung, karya seni, pendidikan, teknologi terapan (misalkan komputer dan jaringan), dan lain
sebagainya. Arsitektur hampir selalu identik dengan aktivitas membangun (konstruksi); dan membangun
berarti menambahkan sesuatu. Inti dari perkembangan arsitektur ini adalah pengembangan dari sistem
statis perancangan ke arah sistem dinamis yang diterapkan melalui proses pemecahan masalah
bertahap dan inovatif dalam artian tidak mengulang hal-hal yang sudah diterapkan dalam proses
perancangan arsitektur pada abad sebelumnya, dengan maksud memberikan variasi dan posibilitas
dalam dunia arsitektur yang lebih terintegrasi.
Menurut Vitruvius dalam bukunya “De Architectura”
arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan
koordinasi antara ketiga unsur yaitu, keindahan/estetika
(venustas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan atau fungsi
(utilitas), dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur
lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus
mencakup pertimbangan & fungsi, estetika, dan
psikologis.Namun, dapat dikatakan pula  bahwa unsur &
fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik
Vitruvius, seorang penulis, arsitek, insinyur sipil
dan insinyur militer Romawi selama abad ke-1 unsur estetika maupun  psikologis. Menurut Francis DK
SM
Ching Arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi. Menurut Robert Gutman Robert Gutman mengatakan
bahwa arsitektur merupakan kulit ketiga manusia. Gutman juga mengatakan bahwa arsitektur adalah
suatu lingkungan produksi yang tidak hanya menjembatani manusia dan lingkungan, tetapi juga sebagai
wahana ekspresi kultural untuk mengatur kehidupan jasmaniah, psikologis.

2|Pemahaman Arsitektur
Arsitektur terwujud dari upaya mencari ruang peerlindungan di alam yang tersedia. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh letak geografis, budaya, dan cara hidup masyarakat. Pada zaman purba, manusia
hanya membangun bangunan seadanya untuk sekedar berteduh dari panas dan hujan namun seiring
berjalannya waktu, manusia semakin mengetahui apa saja bentuk bangunan yang mereka butuhkan
untuk menunjang pekerjaan mereka atau untuk mempermudah aktifitas mereka. Arsitektur lahir dari
dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dan sebagainya),
dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif
merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai
terbentuk melalui tradisi lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan.

Arsitektur juga mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, bukan
hanya rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal, tapi juga bangunan-bangunan yang
mempermudah aktifitas manusia seperti bandara, stasiun, sekolah, kantor, museum. Arsitektur harus
dilakukan dengan perencanaan, perancangan, dan pembangunan bentuk, ruang, dan suasana untuk
mencerminkan pertimbangan fungsional, teknis, sosial, lingkungan, dan estetika. Hal ini membutuhkan
manipulasi kreatif dan koordinasi material dan teknologi, dan cahaya dan bayangan. Seringkali,
kebutuhan yang bertentangan harus dipecahkan. Praktek arsitektur juga meliputi aspek pragmatis dari
mewujudkan bangunan dan struktur, termasuk penjadwalan, estimasi biaya dan administrasi
pembangunan. Dokumentasi yang dihasilkan oleh arsitek, biasanya gambar, rencana dan spesifikasi
teknis, mendefinisikan struktur dan / atau perilaku dari sebuah bangunan atau jenis lain dari sistem
sedang atau sudah dibangun. Arti yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro, yaitu perencanaan dan perancangan perkotaan,
arsitektur lanskap, bahkan hingga ke level mikro, yaitu desain bangunan, desain perabot, dan desain
produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil berbagai proses perancangan tersebut. Dengan kata lain,
arsitektur bisa juga difahami sebagai seni yang dilakukan oleh individu untuk mengimajinasikan diri
mereka.

3|Pemahaman Arsitektur
2. Sejarah Arsitektur
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif,
keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur
prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan
pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi
ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi
hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan
tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang demikian dan hingga kini masih dilakukan di
banyak bagian dunia.

Selanjutnya adalah evolusi dalam arsitektur. Pada masa Nomadik, bangunan hanya dibangun untuk
kelangsungan bertahan hidup dari cuaca yang ekstrim atau ancaman hewan buas, ini menyebabkan hasil
output dari arsitektur pada zaman itu sangatlah sederhana seperti gubuk dan rumah goa. Namun ketika
manusia telah hidup menetap dan telah hidup bersosialisaisi, manusia membangun rumah bukan hanya
untuk bertahan hidup, tapi juga untuk berkumpul satu sama lain, menyimpan barang – barang dan
persediaan makanan. Bangunan yang dibuatpun akan lebih kompleks dari sebelumnya. Dan pada masa
selanjutnya, yaitu manusia telah bermasyarakat, dan mendalami ilmu pengetahuan dan akhirnya dapat
menerapkan teknologi di dalam ilmu arsitektur hingga tercipta inovasi-inovasi modern seperti saat ini.

Bicara soal sejarahnya terkadang muncul pertanyaan terkait berkembangnya zaman. Apakah
sebaiknya arsitektur mengikuti trend atau mengarahkan trend, dan apakah sebaiknya arsitektur
mnegikuti perkembangan teknologi atau mengarahkan perkembangan teknologi. Jawaban yang paling
tepat adalah keduanya yaitu harus mengikuti trend dan mengarahkan trend, harus mengikuti
perkembangan teknologi dan mengarahkannya. Maka dari itu seorang arsitek harus memahami trend
pada zamannya dan mengikuti kebutuhan manusia pada zamannya, tapi juga harus memiliki inovasi
baru, dengan inovasi inilah yang akan membuat trend barudan menuntut teknologi baru sehingga
secara tidak langsung seorang arsitek dapat mengarahkan perkembangan teknologi suatu masa dengan
inovasinya.

4|Pemahaman Arsitektur
Selanjutnya adalah beberapa contoh
sejarah arsitektur dari kota-kota tua di
dunia. Pertama adalah Arsitektur
Neolithic, arsitektur neolothic adalah
arsitektur dari periode Neolithic. Di
Southwest Asia, kultur Neolithic nampak
setelah 10000 BC, pada awalnya di
Levant ( Pre-Pottery Neolithic A) dan
Penggalian bekas pemukiman di Skara Brae
Pre-Pottery Neolithic B) dan dari sana menyebar ke arah timur dan arah barat. Ada awal kultur Neolithic
di Southeast Anatolia, Iraq dan Syria pada 8000 BC, dan masyarakat memproduksi-makanan yang
pertama nampak di Europe bagian tenggara pada 7000 BC, dan Central Europe pada 5500 BC yang mana
paling awal budaya kompleks meliputi Starčevo-Koros (Cris), Linearbandkeramic, dan Vinca). Dengan
perkecualian yang sangat kecil ( beberapa tombak dan kampak tembaga terdapat di daerah Great Lake),
masyarakat Amerika dan Pacific meninggalkan budaya Neolitic setelah mendapatkan kontak dari eropa.
Orang-Orang neolithic di Levant, Anatolia, Syria, Asia Tengah dan Mesopotamia utara adalah para
pembangun besar, mereka memanfaatkan batu bata-lumpur untuk membangun desa dan rumah. Pada
Çatalhöyük, rumah diplester dan dicat dengan pemandangan yang rumit tentang binatang dan manusia.
Di Eropa, rumah panjang dibangun dari konstruksi lumuran dan anyaman dahan kayu. Pusara yang besar
untuk orang mati juga dibangun. Pusara ini terutama banyak sekali terdapat di Irlandia, keberadaannya
berjumlah ribuan. Orang-Orang Neolithic di British Isles membangun long barrows dan kamar mayat
untuk kematian mereka causewayed camps, henges flint mines dan monumen terkutuk.

Selanjutnya adalah arsitektur Mesir lampau. Pada


awalnya, ras manusia melihat dunia secara
keseluruhan penuh dengan para dewa, minuman
keras dan roh. Jalan di mana orang-orang mencapai
kata mufakat dengan lingkungan dekat mereka adalah
dengan didasarkan pada kemahakuasaan dari Dewa.
Banyak aspek dari kehidupan yang sehari-hari
dilaksanakan berkenaan dengan gagasan untuk ilahi
Dekorasi
atau langit-langit
hal-hal yang gaib di dan
aula jalan
Medinet
itu Habu,dimana
hadir di dalam
terdapat deretan tiang bulat- sebuah contoh dari
siklus kematian darimesir
Arsitektur generasi,
masatahun,
lampaumusim, hari dan

5|Pemahaman Arsitektur
malam. Panen sebagai contoh dilihat seperti kebaikan dari dewa kesuburan. Demikian pula,pendirian
dan perintah dari kota dan bangunan terpenting dari kota tersebut ( kuil atau istana) dijalankan oleh
para imam atau bahkan penguasa dan pembangunan konstruksinya di iringi oleh upacara agama yang
bermaksud agar aktifitas manusia mendapatkan berkah dari yang ilahi.Arsitektur Mesir masa lampau
dikarakterisasikan oleh ketegangan antara dunia kematian yang ilahi dan kehidupan abadi. Kota akan
dipengaruhi oleh kesucian alam luar dan kuil atau istana akan bertindak sebagai rumah Tuhan.

Selanjutnya Arsitektur Afrika. Awal Arsitektur Afrika


terdiri atas prestasi dari orang mesir masa lampau.
Great Zimbabwe adalah kota paling besar di
pertengahan di sub-Saharan Afrika. Pada akhir abad ke
19, kebanyakan bangunan bercerminkan gaya
fashionabel ekletik Eropa yang modern dan Mediterania
lampau, atau bahkan gaya eropa Utara. Di daerah
Western Sahel, pengaruh Islam adalah suatu faktor
Menara yang berbentuk kerucut di dalam Great penyokong utama ke pengembangan arsitektural
Enclosure di Great Zimbabwe
dimulai pada saat kerajaan Ghana. Di Kumbi Saleh,
penduduk lokal bertempat tinggal di domed-shaped bagian dari kota raja, yang dikeleilingi oleh tanah
berpagar yang luas.Pedagang tinggal di dalam rumah batu dalam suatu bagian kawasan yang memiliki
12 mesjid yang indah, seperti diuraikan oleh al-bakri, dengan seseorang yang tengah shalat jumat. Raja
mengatakan bahwa dia sudah memiliki beberapa mansion, salah satu dari beberapa mansion itu
mempunyai tinggi enampuluh kaki, duapuluh empat kaki lebarnya, berisi tujuh ruang, dengan dua
tingkat bangunan dan mempunyai suatu tangga dalam rumah; dengan kamar dan dinding yang diisi
dengan pahatan dan lukisan. Arsitektur Sahelian pada awalnya tumbuh dari dua kota yaitu Djenné dan
Timbuktu. Mesjid Sankore di Timbuktu, dibangun dari lumpur dalam kayu, gaya ini serupa dengan gaya
Masjid Djenné. Kebangkitan dari kerajaan di Afrika Barat terletak di sepanjang daerah pesisir pantai
Afrika dengan gaya arsitektur pribumi, memanfaatkan kayu. Benin City yang terkenal, yang dibinasakan
oleh Punitive Expedition, adalah suatu kompleks besar perumahan yang terbuat dari lumpur, dengan
atap sirap dan daun palm. Istana mempunyai suatu rangkaian ruang upacara dan telah didekorasi
dengan bahan kuningan.

6|Pemahaman Arsitektur
Dari zaman neolitihic era Longshan Kultur dan
zaman Bronze Age era Erlitou kultur,
perbentengan bumi paling awal yang telah
hancur,dengan bukti dari arsitektur kayu.
Reruntuhan di bawah tanah istana Yinxu, yang
apabila kita lihat waktunya bersal dari dinasti
Shang (c. 1600 BC-1046 BC). Di Negeri China yang
Di dalam Forbidden City- suatu contoh dari arsitektur
Cina pada abad ke 15 bersejarah, penekanan arsitektural diletakkan
pada poros horisontal, khususnya konstruksi dari
suatu platform yang berat dan suatu atap yang besar yang terkesan mengapung di atas dasar bangunan
tersebut, dengan dinding yang vertikal yang kurang tegas. Membandingkan arsitektur barat, yang
berkembang ke arah kedalaman dan tingginya. arsitektur Cina menekankan dampak yang visuil dari
lebar dari bangunan tersebut. Penyimpangan dari standard ini adalah arsitektur menara dari tradisi Cina,
yang dimulai sebagai tradisi penduduk pribumi china dan secepatnya dipengaruhi oleh aliran Budha
untuk membangun bangunan religius Budha, sutras - stupa - yang datang dari India. Model Pusara Cina
masa lampau disajikan dari berbagai cerita menara dan menara pengawas masa lampau, tercatat pada
dinasti Han ( 202 BC-220 AD). Bagaimanapun, pagoda Cina Budha yang paling awal, yang masih ada
adalah Pagoda Songyue, 40 m ( 131 kaki) menara batu bata jangkung melingkar dibangun di provinsi
Henan pada tahun 523 AD. Dari abad ke 6, struktur didasarkan pada batu, batu menjadi lebih umum,
selagi masa paling awal bangunan di China adalah dari batu dan bata melengkung baru ditemukan pada
pusara Dinasti Han. Jembatan Zhaozhou dibangun pada tahun 595 sampai 605 AD adalah jembatan baru
China yang paling tua yang masih ada, seperti halnya bangunan paling tua dunia lainnya secara penuh
jembatan ini terbuat dari batu dengan sistem open-spandrel bagian dari jembatan melengkung.

7|Pemahaman Arsitektur
3. Arsitektur dan Poleksosbud
Banyak sekali faktor yang memengaruhi gaya atau desain bangunan. Mulai dari politik, ekonomi,
sosial dan budaya, beberapa hal berikut sangat mempengaruhi trend arsitektur.

Contoh yang pertama adalah pembangunan


kampus Universitas Indonesia yang ternyata
terdapat unsur politik di dalamnya, bukan dalam
hal desain, melainkan dalam hal menempatan
daerah dibangunnya kampus-kampus UI. Gedung-
gedung fakultas dibuat berdekatan sehingga
mahasiswa dari fakultas lain bisa berinteraksi
dengan fakultas lain dan presentase interaksi

Kampus UI yang terletak di jl. margonda raya pondok cina berlabel mahasiswa UI lebih besar dari pada
beji depok jawa barat
interaksi berlabel mahasiswa fakultas, bahkan
jurusan. Hal ini membuat ikatan mahasiswa sangat
erat. ketika isu kampus UI akan dipindahkan ke depok merebak, maka timbul pertanyaan. Benarkah
pemindahan kampus ini semata-mata menghadirkan kondisi perkuliahan yang kondusif? Mengingat
posisi kampus saat itu berada di kawasan yang sibuk, ramai kendaraan , polusi tinggi, dan lainnya. Jika
kita hanya melihat dari sisi tesebut tentu kita akan setuju dengan pemindahan tersebut. Namun
benarkah semata-mata hanya demikian? Kita ketahui bahwa mahasiswa UI terkenal karena
pemikirannya yang kritis dan berani. Mahasiswa UI adalah mahasiswa yang reaktif. Jika pemerintah
salah atau pun lupa sedikit saja, mahasiswa langsung bereaksi. Jika dilihat dari posisi kampus yang lebih
dekat ke istana Negara atau pun gedung MPR/DPR, maka mahasiswa jadi lebih mudah dan cepat
menghimpun tenaga (massa) untuk “menyerang” pemerintah.

Dan ketika kampus dipindahkan ke depok, yang notabene lebih jauh dari pusat pemerintahan (meski ada
fasilitas kendaraan), maka akan membuat taring mahasiswa tidak setajam dahulu. Jarak yang jauh
tersebut mengakibatkan waktu yang diperlukan untuk menghimpun kekuatan mahasiswa lebih lama
sehingga aparat masih punya waktu mempersiapkan diri, membuat mahasiswa menjadi malas dan susah
membagi waktu antara kuliah dan demonstrasi, dan banyak factor lain yang menghambat. Jadi secara
implisit, tujuan lain pemerintah memindahkan kampus UI ke depok adalah mempersulit dan
menghambat pergerakan demonstrasi mahasiswa. Jadi bahasa kasarnya, agar mahasiswa gak sering-

8|Pemahaman Arsitektur
sering demo. Ini merupakan salahsatu intervensi politik melalui bentuk arsitektur. Banyak lagi bentuk
politik yang menggunakan arsiektur sebagai media. Jadi sebagai arsitek, sesungguhnya bukanlah orang
suci yang hanya berdiri sendiri, tidak ada campurtangan politik. Para arsitek perlu melihat dan
memprediksi maksud dan dampak yang timbul ketika karyanya hadir pada sebuah lingkungan.

Berikutnya adalah faktor ekonomi yang memengaruhi arsitektural suatu bangunan, ini tentu saja
jadi pengaruh yang besar karena setiap pembangunan pasti membutuhkan biaya dan ketika biaya
tersebut susah diapatkan tentu saja dapat memengaruhi bentuk bangunan, contohnya adalah rumah
yang ada di bantaran kali yang ada di Kali Ciliwung Jakarta. Keterbatasan ekonomi yang diderita
sebagaian besar rakyat menengah ke bawah di Jakarta menjadi alasan para masyarakat ini untuk
membangun rumah di bantaran sungai, walaupun illegal namun tetap dilakukan demi kelangsungan
hidup keluarganya. Alhasil bangunan yang terciptapun hanya rumah apa adanya dengan segala
Rumah di bantaran Kali Ciliwung Jakarta keterbatasan, biasanya rumah di
bantaran kali hanya terbuat dari triplek
bekas dan atap seng, tentu saja
kekuatan yang dimiliki bangunan tersebut sangat rentan, pemukiman ini juga menjadi kumuh karena
saluran pengairan yang tidak jelas, bahkan biasanya penghuni rumah bantaran kali langsung membuang
sampahnya di kali tersebut.

Pengaruh berikutnya adalah sosial, bentuk interaksi sosial


yang dapat memengaruhinya antara lain, kerja sama,
persaingan, pertentangan, dan akomodasi. Suatu bangunan
bisa saja dibangun untuk melengkapi bangunan di sekitarnya
untuk memenuhi, yang berarti bentuk kerja sama sang
pemilik bangunan. Atau dapat jadi bentuk persaingan sang
Burj Khalifa
pemilik dengan di Dubai
saling menunjukan keunggulan
bangunannya. Salah satunya contoh besarnya adalah
Menara Burj Khalifa yang ada di Dubai, ini merupakan contoh persaingan bangsa-bangsa di arab untuk
membangun bangunan-bangunan pencakar langit. Di samping fungsi utamanya sebagai hotel dan pusat
perbelanjaan, Menara tertinggi di dunia ini pun menjadi ajang unjuk gigi Bangsa Uni Emirat Arab bahwa

9|Pemahaman Arsitektur
mereka dapat membangun bangunan yang sangat tinggi hingga membuat bangsa lain takjub bahkan ada
yang tertantang untuk menyainginya.

Selanjutnya adalah pengaruh budaya,


faktor ini tidak kalah memengaruhi
karena budaya sangat erat kaitannya
dengan gaya arsitektur suatu daerah. Jika
kita perhatikan dengan teliti setiap
daerah memiliki detail kecil yang khas
untuk desain rumah tinggal, mulai dari
atap, pondasi, warna, hingga material
yang dipakai. Desain budaya yang
tradisional tersebut dapat memengaruhi
bangunan modern. Contohnya adalah
bangunan rumah tinggal dengan desain
minimalis modern yang sangat kekinian
namun dipadukan dengan atap jawa
tradisional, ini merupakan inovasi yang
Bangunan modern dengan atap limas tradisional jawa
dipengaruhi oleh budaya dan menjadi
sangat menarik. Secara tidak langsung seorang arsitek juga dapat berperan dalam pelestarian budaya
dengan memadukan desain modern dan tradisional agar orang mengenal budaya dengan cara yang
lebih menarik.

4. Seni dan Arsitektur

10 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
Arti seni itu sangat luas dalam ruang lingkup tertentu serta bermacam-macam jenisnya. sesuatu
yang diciptakan oleh manusia yang di dalamnya mengandung keindahan dan mampu membangkitkan
perasaan dirinya sendiri dan orang lain. Selaras dengan pengertian seni, arsitektur juga dapat
dikategorikan dalam seni, karena merupakan suatu karya yang dibuat oleh seseorang dalam bentuk
bangunan dan dapat dinikmati keindahannya oleh orang yang melihatnya.

Seni dalam arsitektur bukan hanya dalam bentuk dan ragam hiasnya saja, namun juga dalam segi
fungsionalnya setiap desain yang dibuat oleh arsitek harus ada nilai fungsionalnya agar tidak
membuang-buang bahan material dan waktu pengerjaan. Bangunan tidak dituntut fungsional saja tetapi
juga estetik, demikian sebaliknya.

Sebagimana telah dikatan oleh Vitruvius, arsitektur adalah keseimbagan antara 3 unsur yaitu
keindaha (venustas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan atau fungsi (utilitas). Di sinilah peran Venustas
atau keindahan sebagai penguat karakter dari suatu bangunan, bagaimana unsur keindahan dapat
menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi suatu bangunan.

Selanjutnya kita mengenal ilmu estetika yang erat sekali hubungannya dengan arsitektur dan seni.
Estetika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan, bagaimana
keindahan itu dapat terbentuk dan bagaimana cara merasakannya. Dan terdapat beberapa prinsip
estetika yang perlu diperhatikan dalam arsitektur yaitu antara lain; Unity (kesatuan), Repetition
(pengulangan), Rhythm ( irama ), Variety (keanekaragaman), Emphasis (tekanan), Balance
(keseimbangan). Sebuah bangunan sangat dianjurkan untuk memiliki 6 prinsip estetika tersebut agar
telihat lebih menarik dan estetik.

Desain arsitektur yang baik adalah desain yang


seimbang. Untuk itulah prinsip dalam desain arsitektur
s elanjutnya adalah balance. Keseimbangan dalam desain
arsitektur sendiri dibagi menjadi dua. Prinsip
keseimbangan desain arsitektur adalah keseimbangan
yang simetris. Menentukan komposisi keseimbangan
yang simetris terbilang cukup mudah. Cukup
Prinsip keseimbangan (balance)
imajinasikan terdapat garis pada bagian tengah-tengah
objek arsitektur dan apakah kedua sisi memilik visual yang serupa atau seperti reflektif. Hal ini bisa
berlaku dalam penataan perabot dan furnitur, dekorasi dinding, fasad, serta penataan denah bangunan.

11 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
Selain desain arsitektur yang simetris, keseimbangan juga bisa dicapai dengan komposisi desain
arsitektur asimetris, di mana penataan sengaja dibentuk tak seimbang dengan menitikberatkan kontras
pada salah satu titik atau sisi  dalam ruang. Prinsip desain arsitektur asimetris terbilang cukup beresiko
karena diperlukan sense of art yang tinggi untuk bisa membuat komposisi desain arsitektur asimetris
yang terlihat estetis dan baik.

Prinsip desain arsitektur selanjutnya proporsi desain.


Proporsi merupakan kesesuaian dimensi dari elemen
arsitektur dengan lingkungan sekitar dan juga fungsi
serta aspek arsitektural lainnya seperti lokasi, posisi,
dan juga dimensi obyek lainnya. Ini berlaku pada
semua desain arsitektur bangunan. Prinsip desain
arsitektur satu ini akan lebih mudah diterapkan,
karena kamu bisa mengikuti standar umum yang
sudah ditetapkan sehingga
Proporsi desain kamu bisa meminimalisir
arsitektur
terjadinya proporsi yang nggak estetis pada desain
arsitektur rumah impianmu.

Dalam desain arsitektur, yang dimaksud irama


adalah penataan dari sebuah elemen yang harmonis.
Elemen inipun bisa bervariasi mulai dari bentuk,
warna, hingga perabot dan dekor ruangan. Prinsip
irama dalam desain arsitektur sendiri dibagi menjadi
dua jenis irama. Pertama adalah irama statis. Dalam
desain arsitektur, irama statis merupakan
pengulangan dengan pola yang sama dan konsisten.
Prinsip Irama ( rhythm )

Contohnya bisa seperti peletakkan kolom dengan


jarak setiap 3 meter secara konsisten. Pengaplikasian lainnya bisa dalam bentuk pengaplikasian dekorasi
hiasan dinding seperti bingkai foto dengan posisi dan jarak yang sama secara konsisten.

Prinsip desain arsitektur irama yang kedua adalah irama dinamis, di mana faktor penentu
pengulangan irama bisa lebih dari satu aspek dan bervariasi. Dalam desain arsitektur, contoh dari

12 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
pengaplikasian prinsip irama dinamis adalah pola warna pada fasad rumah atau fasad bangunan yang
diselang-seling secara teratur dan konsisten. Contoh dalam warna misalnya coklat-putih-hijau.
Penerapan lain dalam desain arsitektur bisa seperti penataan perabot kursi – meja – kursi – kursi – meja
– kursi dan seterusnya.

Komposisi atau sequence dalam desain arsitektur


adalah penataan elemen secara keseluruhan agar alur
menjadi lebih nyaman. Contoh penerapan komposisi
pada desain arsitektur yang paling mudah dipahami
adalah penataan denah komposisi ruang, seperti saat
ingin menata interior ruang tamu. Dalam desain
arsitektur, setiap ruang umumnya terbagi menjadi tiga
Komposisi padasuatu ruangan (sequence)
fungsi zona yaitu public, private, dan service. Zona
public menyangkut fungsi-fungsi di mana ruang
tersebut lebih mungkin digunakan oleh orang di luar dari anggota inti pengguna rumah seperti ruang
tamu atau teras. Zona private dalam desain arsitektur adalah zona di mana fungsinya secara eksklusif
hanya diperuntukkan bagi keluarga inti penghuni rumah seperti kamar tidur. Sedangkan zona service
merupakan area dimana fungsinya lebih diperuntukkan untuk kegiatan bersifat maintenance dan
perawatan rumah seperti dapur, gudang, atau ruang laundry. Setiap ruangan perlu diatur sesuai dengan
alur zona dan fungsi ini. Seperti ruang tamu yang berada paling depan dan kamar tidur yang tidak
berhadapan atau bersebelahan langsung dengan zona service seperti dapur.

5. Fungsi, bentuk dan ekspresi arsitektur


13 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
Setelah kita bicara mengenai unsur venustas dalam arsitektur, selanjutnya kita membahas mengenai
dua unsur lainnya yaitu firmitas dan utulitas. Dalam mendesain bangunan tentu indah saja tidak cukup,
seindah apapun bangunan jika fungsinya tidak efisien tentu akan menjadi suatu kekurangan yang dapat
membuat banyak orang meragukan kualitas bangunan tersebut. Karena tujuan utama mendirikan suatu
bangunan adalah agar dapat digunakan sesuai fungsinya dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu seorang
arsitek harus mendesain bangunan agar dapat melayani pemakainya dalam suatu kegiatan yang
mengandung proses, bangunan berfungsi dengan baik jika semua unsur diatur dengan baik sehingga
tidak terjadi hambatan dalam operasinya.

Menurut para moderenis, fungsi dapat di kategorikan sebagai penentu bentuk atau penduan
menuju bentuk. Fungsi menunjukan kearah mana bentuk harus di tentukan. Hal ini mengacu kepada
slogan form follows function. Jika kita berbicara tentang arsitektur, maka kita tidak hanya bicara tentang
fungsi dan bentuk saja. Masih ada unsur lain yang juga terkait erat dengan arsitektur, yang merupakan
konsekuensi logisdari adanya fungsi. Karena fungsi merupakan gambaran dari kegiatan, dimana kegiatan
tersebut membutuhkan fungsi, tentunya akan berlanjut dengan pembahasan tentang ruang. Sedangkan
bentuk yang menurut sullivan merupakan akibat dari pewadahan fungsi, dapat memberikan ekspresi
tertentu. Jadi pembahasan fungsi tidak dapat di pisahkan dari pembahasan tentang ruang, bentuk dan
ekspresi bentuk yang di hasilkan. Kaitannya dengan arsitektur adalah bahwa arsitektur merupakan
perwujudan fisik sebagai wadah kegiatan mansusia. Bagaimana pun juga unsur-unsur fungsi, ruang,
bentuk dan ekspresi akan menentukan bagaiama arsitektur dapat meninggikan nilai suatu karya,
memperoleh tanggapan serta mengungkapkan suatu makna. Oleh karena penyajian ini adalah sebagai
sarana untuk memecakan suatu masalah sebagai tanggapan atas kondisi-kondisi lingkupnya secara
arsitektural yang saling berkaitan.

Selanjutnya adalah ruang, Menurut Lao Tzu Ruang adalah ” kekosongan ” yang ada di sekitar kita
maupun disekitar obtek atau benda. Ruang yang ada di dalamnya lebih hakiki ketimbang
materialnya/masannya. Kekosongan yang terbingkaikan adalah sebagai transisi yang memisahkan
arsitektur dengan fundamental, ada Tiga Tahapan hirarki ruang :
1. ruang adalah hasil serangkaian secara tektonik
2. ruang yang dilingkupi bentuk
3. ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di dalam dan dunia di luar.

14 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
Ruang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, baik secara Psikologi, emosional, dan
dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak, menghayati, berfikir dan juga menciptakan dan
menyatakan bentuk dinianya. Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga pembentuk elemen ruangan
yaitu:
1. Bidang Alas/Lantai ( The base Plane ). Oleh karena lantai Merupakan pendukung segala aktifitas kita di
dalam ruangan.
2. Bidang Dinding/pembatas ( The vertical Space Devider ). Sebagai unsur perancangan bidang dinding
dapat menyatu dengan bidang lantai atau sebagai bidang yang terpisah.
3. bidang atap/langit-langi ( The Overhead Plane ). Bidang atap adalah unsure pelindung utama dari
suatu bangunan dan pelindung terhadap pengaruh iklim.

Selain ketiga unsur diatas adapun beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi terbentuknya
suatu ruang. Faktor-faktor tersebut adalah dimensi,wujud, konfigurasim permukaan, sisi bidang dan
bukaan-bukaan. Suatu ruang tidak saja mempunyai bentuk secara fisik. Ruang di bentuk oleh bidang
alas, bidang dinding, sbidang langit-langit. Sedangkan kualitas suatu ruang di tentukan oleh faktor-faktor
tersebut diatas, yang di sebut sebagai faktor penentu keterangkuman ruang. Hubungan antara faktor-
faktor penentu keterangkuman ruangan dengan kualitas ruang yang di hasilkannya disimpulkan di dalam
matriks berikut, yaituPenentu keterangkuman, Kualitas ruangan, Dimensi, Proporsi, Skala, Wujud,
konfigurasi Bentuk, Definisi, Permukaan, Sisi-sisi, Warna, Tekstur, Pola, Bukaan Tingkat ketertutupan,
Cahaya, Pandangan Sebagai contoh, hubungan antara penentu keterangkuman ruang DIMENSI dengan
kualitas ruang yang dapat di hasilkannya melalui SKALA dan PROFESI adalah bila kita ingin mendapatkan
efek yang wajar, megah dan mencekam. Dalam contoh ini dimensi adalah ukuran panjang, lebar dan
tinggi ruang. Skala wajar di hasilkan dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi ruang yang sebanding
dengan tinggi manusia normal, contohnya pada bangunan rumah tinggal. Skala megah dapat di capai
dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi ruang yang jauh lebih besar dari ukuran manusia normal,
contohnya pada bangunan-bangunan monumental seperti istana, theatre dan lain sebagainya.
Wujud adalah ciri-ciri pokok yang menentukan bentuk. Dengan membuat konfigurasi dari permukaan
dan sisi, maka akan di hasilkan suatu wujud terentu pula. Semakin banyang konfigurasi dan wujud suatu
banguna, akan semakin banyak ragam bentuk yang di hasilkan. Bentuk-bentuk yang terjadi dari
konfigurasi tersebut akan dapat memberikan baik secara fisik maupun secara psikologis kepada
pengamat dan pengguna ruang. Misalnya konfigurasi bentuk ruang segi banyak ( segi enam, segi
delapan, dsb ), secara fisik akan mempengaruhi penataan perabot di dalamnya dan akan memberikan

15 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
kesan kaku dan tegas terhadap ruang tersebut. Sedangkan bentuk ruang yang melenkung ( lingkaran,
elipse, dsb ) akan memperjelas adanya continuitas permukaan-permukaan bentuk, kekompakan volume
ruang dan kelembutan kontur.

Sebagai contoh dengan dimensi dan


ukurannya, piramid adalah suatu wujud yang
mempunyai suatu kekuatan. Tentunya efektifitasnya
di perkaya oleh pengulangan sejarah dan oleh
kekayaan akan asosiasi-asosiasinya yang terakumulasi
( terkumpul ). Bagi masyarakat mesir, yang
mengenalnya sebagai transfotmasi ideal dan agung
dari gundukan makam biasa, yang mempercayai
sebagai jaminan keabadian pharaoh dan yang
Monumen Washington
melihat lapisan atapnya yang bekilat memantulkan
cahaya langsung yang pertama dari matahari terbit,
sebagai imaji kedewaan dan ketuhanan bagi mereka jelas, piramid memiliki arti yang tidak bisa kita
dapatkan lagi saat ini. Olblesik adalah salah satu bentuk yang memiliki daya tarik. Oblesik hampit selalu
menarik perhatian. Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa oblesik melambangkan’ lingga’. Tetapi akan
berarti asosiasi ini dilihat sebagai sumber daya teriknya. Sumber tersebut mungkin sedikit lebih
berkaitan dengan sex dari pada dengan sebuah isyarat melawan gravitasi, usaha melawan inertia.

Bentuk dari menara masjid sebagian besar


melebihi tinggi bangunan utama masjid tersebut,
hal ini disebabkan karena istilah form follow
function, bentuk Menara masjid dibuat tinggi agar
suara adzan dapat terdengar lebih keras hingga
jauh, fungsi inilah yang memengaruhi bentuknya.
Bentuk bangunan juga dipengaruhi oleh ekspresi

Menara Masjid Istiqlal bentuk yang dimilikinya. Beberapa bangunnan


memiliki bagian yang lebih ekspresif dari yang
lainnya sebagai ekspresi bentuk dari bangunan tersebut yang dipengaruhi oleh fungsi bangunan, dengan
kata lain fungsi juga dapat melahirkan ekspresi bentuk bangunan.

16 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
6. Peran Teknologi dan Bentuk dalam Arsitektur
Dari segi Teknik, arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan, termasuk proses perancangan,
kontruksi, dan struktur. Struktur itu sendiri adalah sarana / susunan fisik dari bermacam komponen
yang terkait satu dengan yang lain yang dirancang serta dibangun untuk berfungsi sebagai kesatuan
secara keseluruhan, yang mampu memikul segala macam beban dan menyalur kannya ke dalam tanah.
Agar dapat memaksimalkan struktur bangunan teedapat 4 faktor penentu bentuk yaitu pertimbangan
modular (fleksibilitas), pertimbangan proporsi (estetik), pertimbangan bentangan ( efisiensi), dan
pertimbangan keamanan (ridigitas). Dan dalam pembentukannya bentuk-bentuk alam sering kalijadi
inspirasi para perancang bangunan dengan membuat desain yang berasal dari alam dan
mengimprovisasi bentuknya agar sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang sama, bentuk
maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun non fisik). Fungsi-fungsi tersebut
dapat dikomunikasikan kepada pengamat melalui bentuk. Kaitan-kaitan tersebut dapat menghasilkan
ekspresi bentuk. Dalam menyatakan, keterkaitan fungsi, ruang dan bentuk dapat menghadirkan
berbagai macam ekspresi. Penagkapan ekspresi bentuk bisa sama ataupun berbeda pada setiap
pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar belakang pengamat.

Salah satu bentuk yang diambil dari alam


adalah bangunan Universium Science Center
yang terletak di Bremen, Jerman. Bangunan
ini terinpirasi dari bentuk yang ada di alam
sebagai perwujudan apresiasi terhadap alam
sekitar. Pusat Ilmu Pengetahuan Universum,
Bremen, dibuka pada bulan September 2000
di dekat University of Bremen, Jerman.
Meliputi lebih dari 4.000 m persegi, bangunan
ini berisi pameran yang berkaitan dengan
Figure 1Universium Science Center di Bremen, Jerman
salah satu dari tiga topic, yaitu manusia, bumi
dan kosmos. Bangunan science center, dengan skala stainless steel 40.000, menyerupai campuran
antara ikan paus dan kerang. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Bremen Thomas Klumpp.

17 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
. Hal yang tidak kalah penting
adalah teknologi dalam arsitektur,
dibalik bangunan yang kokoh dan
estetik tentu dibuat dengan teknologi
yang mumpuni, mulai dari
perkembangan teknologi material,
bagaimana Teknik pengolahan bahan
hingga penemuan bahan baru yang

Teknik kontruksi Sosrobahu


mungkin dapat lebih efisien. Lalu
perkembangan rekayasa perhitungan, dengan adanya software untuk membuat desain bangunan,
ini tentu lebih memudahkan arsitek dalam bekerja.

Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu
lengan beton jalan layang dan ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan
layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90° sehingga
pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya. Teknik ini dianggap sangat
membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni
terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan
pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-
lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.

Dengan cara kerja yang efisien, teknik sosrobahu menjadi pilihan terbaik dalam pembangunan jalan
layang terutama di kota-kota besar dengan area yang terbatas. Penggunaan teknologi konstruksi ini
membantu arus lalu lintas tetap berjalan dengan baik tanpa harus dilakukan penutupan arus lalu lintas
selama masa pembangunan jalan berlangsung.

18 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
7. Arsitektur Lingkungan dan Prilaku

Arsitektur merupakan seni dan ilmu merancang bangunan yang selalu memperhatikan tiga hal
dalam merancang bangunan yaitu fungsi, estetika, dan teknologi.Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan yang semakin kompleks maka perilaku manusia semakin diperhitungkan dalam proses
perancangan yang sering disebu' sebagai pengkajian lingkungan perilaku dalam arsitektur. Kata perilaku
menunjukan manusia dalam aksinya, berkaitan dengan aktivitas manusia secara fisik, berupa interaksi
manusia dengan sesamanya ataupun dengan lingkungan fisiknya. Perilaku manusia dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :

 Perilaku tertutup, adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bias diamati secara jelas oleh
orang lain.
 Perilaku# terbuka, adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktek.
Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang penerapannya selalu menyertakan pertimbangan-
pertimbangan perilaku dalam perancangan. Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang membahas
tentang hubungan antara tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Hal ini tentunya tidak terlepas
dari pembahasan psikologis yang secara umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia dengan lingkungannya.

Manusia membangun bangunan demi pemenuhan kebutuhan pengguna, yang kemudian bangunan
itu membentuk perilaku pengguna yang hidup dalam bangunan tersebut dan mulai membatasi manusia
untuk bergerak, berperilaku, dan cara manusia dalam menjalani kehidupan sosialnya. Hal ini
menyangkut kestabilan antara arsitektur dan sosial dimana keduanya hidup berdampingan dalam
keselarasan lingkungan. Setelah perilaku manusia terbentuk akibat arsitektur yang telah dibuat, manusia
kembali membentuk arsitektur yang telah dibangun atas dasar perilaku yang telah terbentuk, dan
seterusnya. Perilaku manusia dan hubungannya dengan suatu setting fisik sebenarnya tedapat
keterkaitan yang erat dan pengaruh timbal balik diantara setting tersebut dengan perilaku manusia.
Dengan kata lain, apabila terdapat perubahan setting yang disesuaikan dengan suatu kegiatan, maka

19 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
akan ada imbas atau pengaruh terhadap perilaku manusia. Variabel-variabel yang berpengaruh
terhadap perilaku manusia antara lain :

 Ruang.
Hal terpenting dari pengaruh ruang terhadap perilaku manusia adalah fungsi dan pemakaian ruang
tersebut. Perancangan fisik ruang memiliki variable yang berpengaruh terhadap perilaku
pemakainya.
 Ukuran dan bentuk.
Ukuran dan bentuk ruang harus disesuaikan dengan fungsi yang akan diwadahi, ukuran yang terlalu
besar atau kecil akan mempengaruhi psikologis pemakainya.
 Perabot dan penataannya.
Bentuk penataan perabot harus disesuaikan dengan sifat dari kegiatan yang ada di ruang tersebut.
Penataan yang simetris memberi kesan kaku, dan resmi. Sedangkan penataan asimetris lebih
berkesan dinamis dan kurang resmi.
 Warna.
Warna memiliki peranan penting dalam mewujudkan suasana ruang dan mendukuing terwujudnya
perilaku-perilaku tertentu. Pada ruang, pengaruh warna tidak hanya menimbulkan suasana panas
atau dingin, tetapi warna juga dapat mempengaruhi kualitas ruang tersebut.
 Suara, Temperatur dan Pencahayaan.
Suara diukur dengan decibel, akan berpengaruh buruk bila terlalu keras. Demikian pula dengan
temperatur dan pencahayaan yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang.
Suatu hasil perancangan berupa tempat tinggal atau public space akan menghasilkan aktivasi social
di dalamnya. Aktivitas sosial dapat diartikan sebagai kegiatan yang membutuhkan kehadiran orang lain .
Kegiatan ini dapat berupa tatap muka, perbincangan, maupun aktivas fisik lainnya seperti bermain atau
berolahraga. Penanganan ruang publik yang kreatif dapat mendukung terbentuknya aktivitas sosial
antara orang-orang yang tidak saling mengenal sebelumnya. Sebuah perencanaan ruang publik dapat
dikatakan berhasil apabila dapat menampung aktivitas publik secara fungsional, memiliki aksesibilitas
yang mudah, nyaman dan terjadi interaksi sosial yang baik didalamnya

20 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
8. Proses Perancangan Arsitektur
Kegiatan perancangan dalam arsitektur pada dasarnya menyangkut kepada tiga hal pokok yang
semestinya dilakukan/dilaksanakan/diberikan baik di dunia akademik oleh para mahasiswa Jurusan
Arsitektur di lingkungan kampus, maupun di dunia praktis oleh para profesional arsitek di lapangan
kerja, yaitu :

 Langkah-langkah atau tahapan-tahapan atau prosedur kegiatan yang semestinya dilakukan


dalam perancangan arsitektur, sehingga didapatkan persiapan, proses dan hasil perancangan
yang baik.
 Pengetahuan dasar dan lanjut tentang kaidah-kaidah/prinsipprinsip/acuan-acuan bagaimana
kegiatan perancangan yang ‘baik‘ dan ‘benar’ itu dilakukan dalam bidang arsitektur.
 wawasan/pengetahuan lanjut dalam memberi corak/warna terhadap kegiatan perancangan
arsitektur yang dilakukan – sehingga hasil rancangannya dapat memberikan ‘nilai tambah’.

Berikut merupakan tahapan dalam proses perancangan menurut Ikatan Arsitek Indonesia.

a) Konsep Rancangan
Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu
ada kejelasan mengenai semua data dan
informasi dari pengguna jasa yang terkait
tentang kebutuhan dan persyaratan
pembangunan agar supaya maksud dan tujuan
pembangunan dapat terpenuhi dengan
sempurna. Pada tahap ini arsitek melakukan
persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan
gambar konsep rancangan
seluruh data serta informasi yang diterima,
membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan Program Rancangan yang disusun
arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk
mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang
berlaku. Setelah program rancangan diperiksa dan mendapat persetujuan pengguna jasa,
selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk konsep rancangan, dan juga menghasilkan Konsep
Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua bidang
terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang

21 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan,
biaya, dan kendala proyek.Setelah mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa konsep ini
merupakan dasar perancangan tahap selanjutnya.
b) Tahap Prarancangan / Skematik Desain
Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi
persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang
diwujudkan dalam gambargambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram.
Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi
penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan
dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar. Setelah diperiksa dan mendapat
persetujuan dari pengguna jasa, arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya.
c) Tahap Pembuatan Gambar Kerja
Tahap Pembuatan Gambar Kerja adalah tahap
pembuatan gambar kerja, berdasarkan hasil
pengembangan rancangan yang telah disetujui
pengguna jasa, arsitek menerjemahkan konsep
rancangan yang terkandung dalam pengembangan
rancangan tersebut ke dalam gambar-gambar dan
uraian-uraian teknis yang terinci sehingga secara
tersendiri maupun secara keseluruhan dapat
menjelaskan proses pelaksanaan dan pengawasan
konstruksi. Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan
dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan
contoh gambar kerja spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan
yang jelas, lengkap dan teratur, serta perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya
pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat, dan terinci. Setelah diperiksa dan mendapat
persetujuan dari pengguna jasa, Gambar Kerja yang dihasilkan ini dianggap sebagai rancangan
akhir dan siap digunakan untuk proses selanjutnya.
d) Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi
Tahap Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi adalah hubungan kerja antara arsitek dengan
pengguna jasa. Pada tahap ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam
bentuk format Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan Uraian Rencana Kerja dan

22 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
Syarat-Syarat teknis pelaksanaan pekerjaan-(RKS) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) termasuk
Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ). Sasaran tahap ini adalah untuk memperoleh penawaran
biaya dan waktu konstruksi yang wajar dan memenuhi persyaratan teknis pelaksanaan
pekerjaan sehingga Konstruksi dapat dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan baik dan
benar.
e) Tahap Pengawasan Berkala
Arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan dan mengadakan
pertemuan secara teratur dengan pengguna jasa dan Pelaksana Pengawasan Terpadu atau MK
yang ditunjuk oleh pengguna jasa. Dalam hal ini, arsitek tidak terlibat dalam kegiatan
pengawasan harian atau menerus. Penanganan pekerjaan pengawasan berkala dilakukan paling
banyak 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
Apabila lokasi pembangunan berada di luar kota tempat kediaman arsitek, maka biaya-biaya
yang dikeluarkan sehubungan dengan perjalanan arsitek ke lokasi pembangunan, wajib diganti
oleh pengguna jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau yang ditetapkan dan disepakati
bersama sebelumnya.

23 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
9. Penelitian dan Metode dalam Arsitektur

Penelitian dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah yang tertentu yang bersifat logis. Penelitian juga dapar diartikan suatu metode studi yang
bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu
guna membuat pemecahan masalah tersebut atau usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Tujuan penelitian adalah mendapatkan suatu rumusan hasil dari suatu penelitian melalui proses
mencari, menemukan, mengembangkan, serta menguji suatu pengetahuan. Selain itu, penelitian
digunakan untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Suatu penelitian
dapat dikategorikan baik bila memenuhi unsur seperti spesifik, terbatas, bisa diukur, dan bisa diperiksa
dengan menunjukkan hasil penelitian.

Terdapat dua metode perancangan yaitu metode tradisional atau disebut black box dan metode
rasional atau disebut glass box. Dalam perkuliahan, dosen saya menjelaskan mengapa disebut black box
dan glass box ? filosofinya kita bisa jawab dengan sederhana. Kita tahu bahwa pengertian black box
adalah kotak hitam. Persepsi kita terhadap kotak hitam berarti kotak tersebut gelap berwarna hitam,
tidak terlihat apa-apa. Ini menunjukkan pada arsitektur tradisional pada masa itu yang tahu bagaimana
proses kreatif hasil karya hanya arsiteknya saja. sedangkan pada metode baru atau glass box persepsi
kita terhadap glass box adalah sebuah kotak yang terbuat dari kaca yang bening, transparan. sehingga
ini berarti bahwa pada metode perancangan arsitektur baru atau rasional suatu hasil karya dapat
diketahui bagaimana proses kreatifnya. Metode Tradisional (BLACK BOX) yaitu Menciptakan perancang
sebagai empu pencipta bangunan, ahli sulap, atau manusia setengah dewa, yang sebuah benda atau

24 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
sebuah bangunan hasil ciptaannya hanya untuk dipuji atau dicela dan tidak untuk didiskusikan.
Tidak dapat dibicarakan bagaimana proses terjadi atau proses kreatifnya. Ciri dar imetode tradisional
yaitu Hasil perancangan dikendalikan oleh masukan yang diterima terdahulu dan lebih dominan
berdasarkan pengalaman.Hasil perancangan dapat dipercepat tetapi akan mengakibatkan keputusan
acak untuk suatu periodetertentu.Kapasitas produksi perancang sangat relevan dengan ketersediaan
waktu karena lebih banyak menggunakan imajinasi. sering merupakan lompatan pemahaman yang sulit
ditransformasikan.Kontrol intelegensi mengenai struktur masalah dapat mengakibatkan kesempatan
memperoleh hasil yang lebih relevan dengan masalah perancangan. Metode yang lainnya adalah
metode baru/rasional Merupakan metode perancangan rasional disebut sebagai kotak transparant
(glass box)Merupakan kebalikan dari metode tradisional hasil ciptaan dapat ditelusuri bagaimana proses
terjadi maupun proses kreatifnya.
Selain metode tradisional dan metode baru/rasional, metode dalam arsitektur juga dapat
dibedakan berdasarkan proses pencarian datanya, yaitu metode kualitatis dan kuantitatif. Dasar
penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti
kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan
terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka. Penelitian kualitatif mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian
arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci. Penelitian kualitatif menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sumber data, penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik, tekanan yang
ada pada penelitian kualitatif-pun ada pada proses bukan pada hasil.

Metode penelitian kuantitatif   merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai
(value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas.
Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan
reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat

25 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul
adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang
sesungguhnya.

Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran,
setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap
variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai
dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati
metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah
suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan
akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode
perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu
sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang
juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya
ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang
dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian
kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang
timbul.

26 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
10. Teori Dalam Arsitektur
Suatu teori adalah kumpulan dari beberapa konsep yang membentuk suatu pola realitas. Teori
adalah suatu pernyataan yang menjelaskan secara khusus suatu proses, peristiwa, atau fenomena yang
didasarkan pada observasi beberapa fakta, namun tanpa bukti absolut atau langsung. Beberapa teori
membentuk suatu kelompok pertanyaan yang berkaitan satu sama lain sehingga memberi makna pada
suatu rangkaian kejadian. Teori dapat diuji, dirubah, atau digunakan sebagai pemandu riset atau sebagai
dasar evaluasi. Teori diperoleh melalui dua metode pokok, yaitu secara deduktif dan induktif. Cara
deduktif dimulai dengan menguji suatu gagasan umum, kemudian melakukan tindakan khusus untuk
menarik suatu kesimpulan khusus. Sedangkan dengan cara induktif prosesnya berlangsung sebaliknya.
Suatu teori dalam arsitektur digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya harus dicapai dalam
arsitektur dan bagaimana cara yang baikuntuk merancang. Teori dalam arsitektur cenderung tidak
seteliti dan secermat dalam ilmu pengetahuan yang lain (obyektif), satu ciri penting dari teori ilmiah
yang tidak terdapat dalam arsitektur ialah pembuktian yang terperinci. Desain arsitektur sebagaian
besar lebih merupakan kegiatan merumuskan dari pada kegiatan menguraikan. Arsitektur tidak
memilahkan bagian-bagian, ia mencernakan dan memadukan bermacam ramuan unsur dalam cara-cara
baru dan keadaan baru. Sehingga hasil seluruhnya tidak dapat diramalkan. Teori dalam arsitektur adalah
hipothesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa yang terjadi bila semua unsur yang menjadikan
bangunan dikumpulkan dalam suatu cara, tempat, dan waktu tertentu.
Terdapat 2 macam teori arsitektur berdasarkan fungsinya. Pertama yaitu Teori Positif, Teori positif
merupakan suatu proses kreatif yang mencakup pembentukan struktur konseptual, baik untuk menata
maupun untuk menjelaskan hasil suatu pengamatan. Tujuannya adalah agar struktur ini dapat
digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi dan membuat prediksi mengenai apa yang mungkin
terjadi. Nilai dari teori positif ini bergantung pada kekuatan penjelasan dan prediksinya. Teori-teori yang
berhasil adalah teori yang sederhana, tetapi mampu menggeneralisasikan fenomena dunia dan dalam
penggunaannya dapat membantu kita melakukan prediksi dengan akurat. Hal ini memungkinkan
seseorang mendapatkan sejumlah pernyataan deskriptif dari sebuah pernyataan yang sederhana.
Dalam perancangan, salah satu fungsi teori positif adalah meningkatkan kesadaran mengenai perilaku
mana dalam lingkungan yang penting bagi manusia sehingga dalam pengambilan keputusan desain, hal
tersebut tidak luput menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, dengan teori positif berbagai isu ini
dapat didiskusikan dengan jelas dan gamblang sehingga dapat menjembatani celah yang ada antara

27 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
rancangan yang intuitif dan ketidaksadaran akan perilaku yang penting bagi manusia karena berbagai
aspek dalam desain dapat dijelaskan secara eksplisit.
Teori Positif merupakan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan
mampu untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan di masa datang. Teori positif
merupakan pernyataan-pernyataan positif yaitu pernyataan tegas tentang realita (sebagaimana
adanya).
Teori normatif adalah teori yang berasal dari suatu ideology dan bermacam-macam orientasi
professional dengan membandingkan sesuatu sehingga memunculkan suatu guidelines dan prinsip-
prinip sampel dari suatu proses keputusan dalam desain. Teori normatif berhubungan dengan posisi
prinsip dari sampel dari suatu proses keputusan dalam desain. Teori normatif berhubungan dengan
posisi dan kedudukan yang berbeda mengenai apa yang telah dilakukan atau yang dapat dilakukan pada
lingkungan terbangun dan atau  pada proses desain yang seharusnya dilakukan designer atau arsitek.
Dalam memandang aresitektur para ahli teori seringkali membuat analogi-analogi dengan
menganggap arsitektur sebagai sesuatu yang ‘organis’, arsitektur sebagai ‘bahasa’, atau arsitektur
sebagai ‘mesin’. Secara singkat analogi-analogi yang seringkali digunakan untuk menjelaskan arsitektur
adalah sebagai berikut :
 Analogi Matematis
Beberapa ahli teori menganggap bahwa bangunan-bangunan yang dirancang dengan
bentuk-bentuk murni, ilmu hitung dan geometri (seperti golden section) akan sesuai dengan
tatanan alam semesta dan merupakan bentuk yang paling indah. Prinsip-prinsip ini banyak
digunakan pada bangunan jaman Renaissance.
 Analogi Biologis
Pandangan para ahli teori yang menganalogikan arsitektur sebagai analogi biologis
berpendapat bahwa membangun adalah proses biologis…bukan proses estetis. Analogi
biologis terdiri dari dua bentuk yaitu ‘organik’ (dikembangkan oleh Frank Lloyd Wright).
Bersifat umum ; terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara
bangunan dengan penempatannya/penataannya. dan ‘biomorfik’. Lebih bersifat khusus. ;
terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan
dengan organisme.
 Analogi Romantik
Arsitektur harus mampu menggugah tanggapan emosional dalam diri si pengamat. Hal ini
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menimbulkan asosiasi (mengambil rujukan

28 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
dari bentuk-bentuk alam, dan masa lalu yang akan menggugah emosi pengamat) atau
melalui pernyataan yang dilebih-lebihkan (penggunaan kontras, ukuran, bentuk yang tidak
biasa yang mampu menggugah perasaan takut, khawatir, kagum dan lain-lain).
 Analogi Mekanik
Menurut Le Corbusirr, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni merupakan contoh
analogi mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya dengan mesin hanya akan
menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang dilakukan, tidak menyembunyikan fakta
melalui hiasan yang tidak relevan dengan bentuk dan gaya-gaya, atau dengan kata lain
keindahan adalah fungsi yang akan menyatakan apakah mereka itu dan apa yang mereka
lakukan.
 Analogi Pemecahan Masalah
Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih banyak penalaran daripada ilham, dan lebih
banyak pengetahuan faktual daripada semangat (Borgnis, 1823). Pendekatan ini sering juga
disebut dengan pendekatan rasionalis, logis, sistematik, atau parametrik. Pendekatan ini
menganggap bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan merupakan masalah yang dapat
diselesaikan melalui analisis yang seksama dan prosedur-prosedur yang khusus dirumuskan
untuk itu.
 Analogi Bahasa Pola
Manusia secara biologis adalah serupa, dan dalam suatu kebudayaan tertentu terdapat
kesepakatan-kesepakatan untuk perilaku dan juga untuk bangunan. Jadi arsitektur harus
mampu mengidentifikasi pola-pola baku kebutuhan-kebutuhan agar dapat memuaskan
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pendekatan tipologis atau pola menganggap bahwa
hubungan lingkungan perilaku dapat dipandang dalam pengertian satuan-satuan yang
digabungkan untuk membangun sebuah bangunan atau suatu rona kota.
 Analogi Dramaturgi
Kegiatan-kegiatan manusia dinyatakan sebagai teater dimana seluruh dunia adalah
panggungnya, karena itu lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas panggung.
Manusia memainkan peranan dan bangunan-bangunan merupakan rona panggung dan
perlengkapan yang menunjang pagelaran panggung. Analogi dramaturgi digunakan dengan
dua cara, dari titik pandang para aktor dan dari titik pandang para dramawan. Dalam hal
pertama arsitek menyediakan alat-alat perlengkapan dan rona-rona yang diperlukan untuk
memainkan suatu peranan tertentu. Dari titik pandang para dramawan, arsitek dapat

29 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
menyebabkan orang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan memberikan
petunjuk-petunjuk visual. Pemanfaatan analogi dramaturgi ini membuat sang arsitek yang
bertindak hampir seperti dalang, mengatur aksi seraya menunjangnya.
 Analogi Linguistik
Analogi linguistik menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk
menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara sebagai
berikut :
a. Model Tata bahasa
Arsitektur dianggap terdiri dari unsur-unsur (kata-kata) yang ditata menurut aturan (tata
bahasa dan sintaksis) yang memungkinkan masyarakat dalam suatu kebudayaan tertentu
cepat memahami dan menafsirkaa apa yang disampaikan oleh bangunan tersebut. lni akan
tercapai jika ‘bahasa’ yang digunakan adalah bahasa umum/publik yang dimengerti semua
orang (langue).
b. Model Ekspresionis
Dalam hal ini bangunan dianggap sebagai suatu wahana yanng digunakan arsitek untuk
mengungkapakan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut. Dalam hal ini arsitek
menggunakan ‘bahasa’nya pribadi (parole). Bahasa tersebut mungkin dimengerti orang lain
dan mungkin juga tidak.
c. Model Semiotik
Semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang arsitektur
menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi
mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang dilakukannya. Sebuah bangunan berbentuk
bagaikan piano akan menjual piano. Sebuah menara menjadi tanda bahwa bangunan itu
adalah gereja.

30 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
11. Peran dan Tanggung jawab Arsitek dalam Industri
Bangunan

Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan
binaan. Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah
orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang
perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika,
budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek
sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai
dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di
bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan. Arsitek merancang bangunan baru
dan menyarankan perubahan untuk bangunan yang ada.

Arsitek membuat desain untuk proyek-proyek baru, perubahan dan pengembangan ulang. Mereka
menggunakan pengetahuan konstruksi khusus mereka dan keterampilan menggambar tingkat tinggi
untuk merancang bangunan yang fungsional, aman, berkelanjutan dan estetis. Arsitek tetap terlibat
selama proses konstruksi, mengadaptasi rencana mereka sesuai dengan keterbatasan anggaran, faktor
lingkungan atau kebutuhan klien. Dengan demikian, mereka beroperasi sebagai bagian dari tim proyek
secara keseluruhan; mereka bekerja sama dengan berbagai profesional konstruksi dari surveyor
kuantitas untuk membangun layanan insinyur

Secara utuh, tugas dan peran arsitek dalam kegiatan rancang bangun adalah sebagai berikut.
Pertama, arsitek berperan menginterprestasikan kebutuhan klien. Melakukan kegiatan konsultasi hingga
perencanaan dan perancangan arsitektur. Dalam kegiatan ini arsitek akan mengolah data rinci mengenai
potensi site, kebutuhan bangunan, fungsi bangunan, perilaku pengguna dan sebagainya untuk melihat
konsep besar yang diinginkan. Data inilah yang kemudian diolah menjadi usulan wujud bangunan.
Penghayatan arsitek terhadap kebutuhan riil klien akan menjadikan usulan wujud bangunan itu menjadi
bangunan yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan klien kedepan. Kedua, arsitek turut
memaksimalkan investasi yang dikeluarkan klien. Menjadi kordinator atas tiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan berdasarkan metode pelaksanaan pekerjaan. Menerapkan batasan anggaran berdasarkan
rencana anggaran biaya yang dibuat dan punya pemahaman terhadap karakteristik material sehingga

31 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
penggunaan material dan teknologi terukur dan terencana. Ketiga, Arsitek berperan dalam menghemat
waktu pelaksanaan berdasarkan time schedule yang dibuat. Arsitek menjadi kordinator yang mengatur
elemen-elemen penting di proyek sehingga setiap bagian pekerjaan yang dikerjakan menjadi lebih
efisien dan tepat waktu. Arsitek melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan agar setiap pekerjaan
sesuai bestek dan sesuai perjanjian yang telah dibuat antara klien dengan kontraktor pelaksana.
Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan
atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.

Arsitek sebagai salah satu penentu arah perkembangan arsitektur di Indonesia dituntut untuk lebih
aktif berperan dalam menentukan arah dengan pemahaman terhadap nilai dan norma yang hidup di
masyarakat sebagai tolok ukurnya. Selain itu, diperlukan pula kreativitas untuk menjabarkan rambu-
rambu tradisional – sebagai suatu konsep yang telah lama dimiliki masyarakat – ke dalam bentuk-bentuk
yang akrab dengan lingkungan dan mudah dicerna apa makna serta pesan yang akan disampaikan. Pada
saat ini terasa sulit membedakan mana karya yang baik dan cocok untuk Indonesia, karena
perkembangan arsitektur cenderung mengarah pada gaya ‘internasional’ yang tidak mempunyai ‘jati diri
indonesiawi’-nya.

Interaksi antara Pemilik Bangunan, Peraturan Daerah dan Arsitek perlu memiliki kesamaan pandang
– kendati pada kenyataannya terdapat banyak perbedaaan yang tidak terlalu jauh – sehingga karya-
karya arsitektur tersebut tidak sekedar emosi dari Arsiteknya. Peran Arsitek adalah menciptakan suatu
wadah atau ruang sebagai kelangsungan hidup manusia yang memungkinkan tercapainya kondisi
optimal bagi pengembangan masyarakat sebagai pemakai dan terpeliharanya fungsi-fungsi alam dalam
kesinambungan yang dinamis. JIka Arsitek yang bersangkutan tidak berhasil memenuhi persyaratan di
atas, maka lambat atau cepat lingkungan buatan berikut segala isinya akan berantakan, sebab sikap
Arsitek berbeda dengan pemakai maupun pengamat karya arsitektur dalam memandang dan
memikirkan tata lingkungan buatan sebagaimana dilakukan sebagian orang. Dengan hadirnya arsitektur,
masyarakat mempunyai persepsi dan kebutuhan yang berbeda karena dipengaruhi berbagai cara oleh
sifat lingkungan sebagai akibat dari perilaku Arsitek dalam melakukan rancangannya.

32 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
12. Arsitek Sebagai Programer, Perancang, Supervisor dan
Evaluator

Pengertian arsitektur adalah wujud hasil perencanaan dan perancangan di bidang jasa konstruksi
meliputi tata bangunan, tata ruang, dan tata lingkungan, yang setidak-tidaknya memenuhi kaidah fungsi,
konstruksi, dan estetika yang mencakup keselamatan, kenyamanan. Arsitek adalah sebutan ahli yang
mampu melakukan peran dalam proses kreatif menuju terwujudnya tata-ruang dan tata-massa guna
memenuhi tata kehidupan masyarakat dan lingkungannya, yang mempunyai latar belakang atau dasar
pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yang setara, mempunyai kompetensi yang diakui sesuai dengan
ketentuan Ikatan Arsitek Indonesia, serta melakukan praktik profesi arsitek. Profesi Arsitek adalah
keahlian dan kemampuan penerapan di bidang rancangan arsitektur dan pengelolaan proses
pembangunan lingkungan binaan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yang
diakui oleh organisasi serta dari pengalaman penerapan pengetahuan ilmu dan seni tersebut, yang
menjadi nafkah dan ditekuni secara terus-menerus dan berkesinambungan.

Pemrograman arsitektur adalah proses pengaturan informasi sehingga informasi yang benar dapat
secara tepat posisinya dalam proses desain dan keutusan yang tepat dapat dilakukan untuk
mempertajam hasil dari desain bangunan tersebut. Pemrograman merupakan proses kreatif secara
terstruktur terhadap harapan, keinginan, dan hasrat dari wujud bangunan nantinya. Pemrograman juga
merupakan perencanaan prosedur dan organisasi dari semua bagian sumber daya sudah tentu untuk
membuat desain dalam suatu kontek dan persyaratan yang spesifik. Pemrograman adalah
pengumpulan, pengorganisasian, analisa, peng-interpretasi-an, dan pemaparan dari informasi yang
relevan untuk proyek yang didesain. Untuk memudahkan pemahaman beberapa aktifitas tersebut maka
pemrograman dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Analisis dari kondisi eksisting, yaitu analisa site, profil pengguna, kode, batasan dan iklim.
2. Proyeksi masa depan, yaitu beberapa criteria desain yang harus dipertemukan atau diselesaikan agar
supaya cocok dan termasuk disini adalah misi, tujuan, konsep, dan persyaratan tampilan(performance).

33 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
Tahap dalam penyusunan pemrograman arsitek yaitu, pertama adalah tetapkan sasaran, lalu
kumpulkan dan analisis fakta, ungkapkan dan uji konsep, tentukan kebutuhan, dan terakhir nyatakan
masalah.

Tujuan penyusunan pemrograman yaitu mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian pada
desain, membuat desain lebih imaginative, proses menjadi lebih sistematis, prosedur desain lebih
terarah, pengmbilan keputusan lebih mudah, factor-faktor desain lebih tepat, dan waktu desain jadi
lebih singkat. Cara untuk pemrograman arsitektur yaitu sederhana agar dapat dipakai pada setiap tipe
bangunan, dan menyeluruh untukmeliputi luas factor yang mempengaruhi rancangan bangunan.

Memulai suatu program yaitu menjelaskan kepada klien konsep dari suatu program bangunan agar
kien dapat mengerti dan mengenal bangunan. Cara mengembangkan program dengan mempelajari
masalahnya, mengenal tipe bangunan, melakukan penyelidikan tipe, mengidentifikasi masalah khusus,
mengidentifikasi informasi umum yang dibutuhkan, menggunakan klasifikasi, mengembangkan garis
besar program, serta mengembangkan straegi perancangan. Bila tidak tersedia informasi yang memadai
dari klien, para arsitek harus mencari jalan keluarnya yaitu dengan mengidentifikasi bidang masalah, lalu
memberikan penelitian otoritatif, memberikan penelitian proyek, dan juga penelitian factual.

Selanjutnya adalah mempersiapkan program, dengan mempersiapkan bahan-bahan penelitian yang


perlu dilengkapi, bagian informasi yang baru dicocokan ke dalam pengumpulan informasi atau konsep
harus lengkap. Setelah itu tugas arsitek adalah mengajukan usul – usul desain bangunan untuk kliennya,
dengan berdiskusi dengan klien agar mendapatkan desain yang tepat dan juga sesuai dengan kebutuhan
klien. Setelah desain bangunan telah ditentukan, langkah selanjutnya sebagai arsitekadlah melakukan
pengawasan terhadap bangunan yang sedang dikerjakan, agar desain yang diharapkan arsitek dan juga
klien dapat terealisai dengan sempurna.

34 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
13. Peluang Kerja Lulusan Arsitektur

Program studi arsitektur akan memperoleh sumber daya dengan lulusan profesional-profesional di
bidang arsitektur dan bisa menjual karya seninya melalui dunia online sehingga peluang arsitektur
sangat luas diimbangi pertumbuhan bangunan terus meningkat karena jumlah orang terus meningkat.
Berikut ini merupakan prospek kerja lulusan arsitektur yang perlu anda ketahui. dengan kebutuhan
manusia akan bangunan-bangunan yang sangat meningkat karena sudah jelas jurusan teknik arsitektur
memiliki prospek kerja yang sangat luas,dan sangat dibutuhkan untuk membangun suatau
negara,karena dengan lulusan arsitektur yang profesional kita bisa membangun suatu bangunan yang
sangat indah,dan memiliki banyak kegunaannya, untuk menjadi seorang arsitek yang profesional di
bidang  arsitektur anda harus mengikuti program pendidikan keprofesian dimana pada umunya
mengikuti program ini dalam waktu setahun,berikut prospek kerja jurusan teknik arsitektur :

a. Konsultan Arsitek Mandiri


Prospek kerja Lulusan jurusan arsitektur dapat bekerja mandiri atau freelance. anda bisa
membuat sebuah rancangan untuk suatu bangunan atau juga bisa ikut serta dalam
pembangunan sesuai rancangan yang anda buat,jika anda menjadi arsitek dalam perancangan
dan pembangunan biasanya anda akan bertanggung jawab dalam hal prizinan bangunan,
b. Menjadi Pegawai tetap atau Kontrakan
Lulusan Teknik arsitektur Bisa menjadi pegawai tetap atau kontrakan, bianya tugas seorang
arsitek yang akan menangani semua rangkaian proses desain,anda bisa menjadi peran yang
sangat penting jika bekerja di biro konsultan biro arsitek,misalnya Computer
specialist, Spesification writter, Building controller, Designer architect, Konstruction
documenter, Cost estimator, Project architect,

c. Perusahaan Developer
Lulusan teknik arsitektur juga bisa bekerja di perusahan developer atau pengembangan
perumahan, disini anda juga bisa merancang suatu bangunan yang akan didirikan pengembang
dan anda juga bisa ikut bertanggung jawab dalam pengawasan lapangan proses pembangunan
rancangan yang sudah dibuatnya.

35 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r
d. Perusahaan Kontraktor
Lulusan Teknik arsitektur juga bisa bekerja di perusahaan kontraktor,biasanya didalam
perusahaan kontraktor anda bisa bekerja untuk merancang dan melaksanakan pembangunan
sesuai dengan permintaan klien,namun bukan itu saja,peran anda didalam perusahaan
kontraktor juga sangat banyak dan bervariasi,seperti bagian marketing sampai dengan
administrasi seperti pembuat kontak.
e. Pegawai Negeri Sipil
Lulusan Teknik arsitektur juga bisa bekerja sebagai pegawai negeri sipil(PNS) di instansi
pemerintahan, seperti bekerja di kementrian pekerjaan umum,dinas pemerintahan daerah
seperti dinas tata kot, pemukiman dan prasarana wilayah.
f. Drafter
pekerjaannya adalah menyiapkan gambar teknik untuk pekerjaan arsitektur dan sipil untuk
proyek pembauatan bangunan atau gedung. Biasanya pekerjaan ini dikerjakan oleh arsitektur
pemula yang baru lulus dan masih minim pengalaman kerja.
g. Dosen Arsitektur
Saat ini perkembangan dunia arsitektur masih sangat luas sehingga peluang untuk menjadi
pengajar arsitek dalam perguruan tinggi baik negeri maupun swasta masih sangat dibutuhkan.
Selain itu seorang lulusan arsitektur bisa mengajar di sekolah terutama jurusan yang membahas
tentang perancangan bangunan.

36 | P e m a h a m a n A r s i t e k t u r

Anda mungkin juga menyukai