Keluarga
Pramestika Ajeng A (18321134)
Rifa Rammah Chalifah (18321156)
Naura Medisa Putri (18321173)
Winesti Rahayu (18321198)
Latar Belakang
Virus Corona muncul pada akhir tahun 2019 dan terjadi di Wuhan, Tiongkok. Virus ini
awalnya hanya menyebar di Kota Wuhan saja.1 Sehingga pemerintah setempat menerapkan
kebijakan Kota Wuhan di lockdown pada tanggal 23 Januari 2020. Namun, mulai pada
pergantian bulan, virus Corona ini sangat cepat menular hingga ke luar negeri. Virus ini
mulai menyebar ke berbagai negara di hampir seluruh penjuru dunia tidak terkecuali
indonesia sejak Februari kemarin. Amerika menjadi negara dengan kasus positif Virus
Corona terbanyak di dunia. Penyebaran Virus Corona ini menjadi pandemi yang sangat
mengerikan karena penyebarannya melalui sentuhan atau interaksi yang begitu dekat
dengan orang yang positif Covid-19. Covid-19 adalah nama penyakit bagi orang tertular
Virus Corona, sedangkan nomor 19 di belakangnya adalah tahun muncul Virus Corona pada
tahun 2019. Vaksin untuk mencegah virus ini masih belum ditemukan, sehingga WHO
menerapkan untuk seluruh warga dunia melakukan karantina mandiri. Hal ini dilakukan
untuk memutus tali penyebaran Virus Corona, dan mempermudah tenaga medis untuk
melancarkan pekerjaannya.
Jika dilihat dari kasus covid-19 yang berawal dari Wuhan, China dan kemudian
menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, Indonesia bisa dikatakan sebagai negara
yang cukup lama untuk terpapar virus ini. Awal mula virus ini tersebar ke seluruh dunia yaitu
pada akhir tahun 2019, lalu Indonesia dapat dikatakan negara yang cukup lama terpapar
covid-19 yaitu pada bulan Februari, sedangkan negara yang lainnya terpapar sejak virus
tersebut muncul. Di Indonesia, virus ini bermula saat adanya pertemuan antara warga
Indonesia dan warga Jepang di Jakarta. Pada saat itu, pasien terpapar karena mereka
melakukan kontak fisik yang dilakukan saat mereka dansa. Warga Jepang tersebut
1
Diambil dari
https://www.dream.co.id/news/virus-corona-teridentifikasi-muncul-di-china-17-november-200313z.html
bertempat tinggal di Malaysia. Setelah warga Jepang tersebut pulang dari Indonesia dan
kembali ke Malaysia ia mengalami gejala yang disebabkan oleh virus tersebut, lalu ia
melakukan tes dan ternyata positif Virus Corona. Setelah pertemuan mereka, warga
Indonesia ini juga mengalami gejala virus tersebut, kemudian ia ditelpon oleh temannya dan
diberi tahu bahwa warga Jepang tersebut positif covid-19, lalu ia segera di tes dan ternyata
ia juga dinyatakan positif dan akhirnya pemerintah mencari tahu siapa saja yang berkontak
langsung dengan mereka.
Menyikapi pandemi yang saat ini sedang terjadi, peran dan fungsi keluarga menjadi
pondasi utama untuk memutus rantai penyebaran virus corona di masyarakat. Keluarga
memiliki fungsi dan peran yang dimiliki untuk mencapai kesehatan seluruh anggota
keluarganya. Beberapa fungsi keluarga yang harus dipenuhi untuk mencapai kesehatan
anggota keluarga dari wabah Covid-19 ini yaitu, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi, dan fungsi
pemeliharaan kesehatan. fungsi afeksi merupakan fungsi yang memberikan rasa nyaman,
kasih sayang di dalam keluarga dan melindungi seluruh anggota keluarga dari stress. Fungsi
sosialisasi merupakan fungsi keluarga sebagai guru untuk melakukan proses pembelajaran
dan pemahaman tentang kepercayaan, emosi, sikap dan petunjuk untuk menghadapi dan
menyelesaikan suatu masalah. Fungsi terakhir yaitu pemeliharaan kesehatan yang
merupakan fungsi keluarga yang memberikan keamanan, kenyamanan dan perlindungan
bagi seluruh anggota keluarga agar terbebas dari suatu penyakit.
Setelah mengetahui tentang virus corona yang ada di Indonesia, sangat dibutuhkan
kerja sama antara keluarga untuk saling melindungi. Kesehatan dalam keluarga perlu
dikomunikasikan satu sama lain agar terhindar dari virus ini. Setiap keluarga menyediakan
masker yang saat ini dianjurkan menggunakan masker kain karena masker medis diperlukan
untuk para dokter dan perawat. Tidak hanya masker, bahkan menyediakan sabun cuci
tangan di depan rumah yang digunakan sebelum masuk ke dalam rumah. Tiap keluarga pun
saling memberikan hal-hal positif agar tidak mengalami ketakutan dan stres karena semua
kegiatan harus dilakukan di dalam rumah.
Salah satu contoh keluarga yang terdampak dari adanya pandemi virus corona ini
adalah keluarga dari Ajeng yang berada di Kota Cilegon, Provinsi Banten. Status kota Cilegon
saat ini berstatus menjadi zona kuning dimana terdapat 30 orang dengan terkonfirmasi
positif Covid-19. Terhitung sejak maret lalu, dimana ditemukan pasien pertama di indonesia
yang positif terkena virus Covid-19 maka dibuatlah peraturan mengenai Stay at Home atau
bertahan diri di rumah dan Work from Home ata bekerja dari rumah diterapkan. Adanya
kebijakan baru tersebut saat masa pandemi, membuat keluarga Ajeng yang merupakan
pekerja harus melakukan karantina mandiri dan bekerja dari dalam rumah.
Fokus pada tulisan ini adalah untuk membahas bagaimana peran dan fungsi keluarga diatas
serta komunikasi kesehatan yang dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang saat
ini sedang terjadi di Indonesia.
KOMUNIKASI KESEHATAN
Sistem kesehatan di berbagai negara pastinya ada yang masih berbeda atau
tertinggal.3 Dengan komunikasi kesehatan, menjalin ikatan para pekerja medis menjadi yang
ada. Dengan komunikasi kesehatan ini, menjadi jalan bagi para pekerja medis untuk
mendapat pengetahuan, apalagi masalah kesehatan yang semakin hari semakin
berkembang.
2
Diambil dari Zoller, H. M., & Kline, K. N. Januari 2008.”Theoretical contributions of interpretive and critical
research in health communication”. Annals of the International Communication Association, 32(1), 89-135.
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/23808985.2008.11679076
3
Ibid, hlm 91.
Tujuan utama dari komunikasi kesehatan adalah untuk memberikan perubahan
perilaku kesehatan pada sasaran kearah yang lebih baik sehingga memungkinkan terjadinya
peningkatan status kesehatan sebagai dampak dari program komunikasi kesehatan. Liliweri
dalam Rahmadiana (2012) menyebutkan bahwa terdapat dua tujuan utama dari komunikasi
kesehatan, yaitu4:
1. Tujuan Strategis
2. Tujuan Praktis
4
diambil dari Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi Kesehatan : Sebuah Tinjauan. Jurnal
Psikogenesis.
1. Meningkatkan pengetahuan yang mencakup:
A. Usaha-usaha Kesehatan
5
Diambil dari https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-kesehatan
3. Promotif yaitu melakukan perawatan supaya individu sembuh total agar tidak
terkena penyakit lagi.
4. Rehabilitasi yaitu usaha yang dilakukan agar individu kembali seperti semula
sebelum terkena penyakit agar dapat bergabung kembali dengan masyarakat.
Keluarga yang kami angkat sebagai bahan pembahasan adalah keluarga Ajeng yang
tinggal di Kota Cilegon Provinsi Banten. keluarga inti Ajeng berjumlah lima orang, yang
terdiri dari 4 orang dewasa dan satu remaja yaitu ibu dan bapak, serta 3 orang anak. ibu dan
bapak Ajeng adalah seorang pekerja, namun disaat masa pandemi ini tempat kerja
orangtuanya menerapkan kebijakan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Kebijakan tersebut dibuat untuk memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19 di Cilegon.
Status kota Cilegon saat ini sudah terdapat 1.303 kasus Covid-19 per tanggal 19 juni 2020
dengan rincian OTG (Orang Tanpa Gejala) sebanyak 485 orang, ODP (Orang Dalam
Pantauan) sebanyak 677 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak 113 orang, dan
pasien positif konfirmasi Covid-19 sebanyak 30 orang (Dinkes Kota Cilegon).
Adanya kebijakan Work From Home yang diterapkan, membuat kedua orang tua
Ajeng bekerja dari rumah. Work From Home atau bekerja dari rumah adalah melakukan
aktivitas pekerjaan yang dilakukan di rumah, dan tidak perlu keluar untuk pergi ke kantor. 6
Hal yang dilakukan selama dirumah aja ini, membuat keluarga tersebut memantau informasi
terkait penyebaran Covid-19 melalui televisi dan juga berita online, menggunakan masker
jika berpergian, menerapkan hidup sehat dengan rajin mencuci tangan pakai sabun dan
berolahraga secara teratur untuk meningkatkan imunitas tubuh.
6
Diambil dari
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4939965/banyak-disebut-social-distancing-hingga-wfh-artinya-a
pa-sih
Kegiatan di dalam rumah pun menjadi lebih berbagai macam dan rasa
kekeluargaannya semakin erat, karena anggota keluarga semuanya berkumpul. hal ini pun
juga membantu dalam komunikasi kesehatan, karena orang tua Ajeng akan lebih tenang jika
anaknya berada di rumahnya sendiri daripada harus merantau. jadi dari segi kesehatan akan
membantu kesehatan mental tiap anggota keluarga. Walaupun merasa gelisah karena masih
ada berita yang menjadikan pembaca tidak tenang, bahkan sampai pembaca emosi karena
masih banyak orang yang melakukan aktivitasnya di luar untuk melakukan hal-hal sepele.
7
diambil dari Israfil “Peran Keluarga Dalam Pencegahan Wabah Covid-19”
https://timexkupang.com/2020/04/10/peran-keluarga-dalam-pencegahan-wabah-covid-19/
mendengarkan untuk mematuhi arahan pemerintah untuk tetap dirumah saja, melakukan
social distancing, bekerja dan beribadah di rumah.
2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi keluarga tercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada
anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang
boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga (Pattiruhu,
Rompas, & Simak, 2019)8.
Fungsi ini dapat dipenuhi oleh keluarga dengan cara mengurangi aktivitas diluar
rumah yang tidak penting, menghindari berita yang belum diketahui kebenarannya atau
hoax, tidak ikut menyebarkan berita hoax, dan hanya menerima informasi dari pemerintah
atau sumber yang jelas.
3. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan adalah untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi
ini dapat dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan (Kemkes RI). Fungsi ini
dapat dipenuhi dengan cara , keluarga menyediakan atau menggunakan masker sesuai
petunjuk pemerintah apabila hendak bepergian keluar rumah, menyediakan sabun dan
tempat cuci tangan, menyajikan makanan bergizi dan vitamin tambahan, memberikan
waktu istirahat yang cukup bagi seluruh anggota keluarga, dan ruang tidur yang nyaman
apabila terdapat anggota keluarga yang sakit.
Berdasarkan fungsi keluarga yang telah disebutkan diatas, penerapan fungsi keluarga
yang dijalankan keluarga Ajeng di masa pandemi ini adalah dengan saling mengingatkan
akan bahayanya virus covid19 yang semakin meluas penyebarannya di indonesia dan
mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam menghadapi virus ini seperti
mengadakan sarana dan prasarana untuk menunjang perilaku hidup bersih dan sehat yaitu
dengan menyediakan sabun tangan yang cukup, air bersih, desinfektan, dan alat kebersihan
lainnya. Selain itu juga memperhatikan gizi makanan yang disajikan menjadi utama.
Sebelum adanya pandemi ini keluarga Ajeng kerap membeli makanan berupa jajanan dari
luar rumah yang higienitas dan kandungannya belum tentu baik untuk tubuh sehingga saat
8
diambil dari Pattiruhu, I. C., Rompas, S., & Simak, V. (2019). Fungsi Afektif Keluarga dan Fungsi
Sosialisasi Keluarga Dengan Perilaku Seksual Remaja. Jurnal Keperawatan.
pandemi untuk menghabiskan waktu luang anggota keluarganya mencoba hal baru yang
jarang dilakukan yaitu memasak jajanan yang biasa di jual di luar rumah.
Semua fungsi di atas akan berjalan dengan baik apabila kerjasama setiap anggota
keluarga bergerak secara bersama dan menjaga keharmonisan keluarga. Semua aktivitas di
rumah selama masa pandemi ini dapat dilakukan secara lancar tergantung pada kepala
keluarga, orang tua, dan anggota keluarga di rumah. Harus disadari bahwa kepatuhan
seseorang dalam kehidupan berasal dari kepatuhan dalam keluarga. Apabila seluruh
keluarga di indonesia mematuhi secara bersama dengan kebijakan yang diterapkan
pemerintah selama masa pandemi ini, maka indonesia bisa terbebas dari virus ini
secepatnya sehingga aktivitas bisa berjalan secara normal seperti dulu kala. Karena
kepatuhan seluruh anggota keluarga sama dengan kepatuhan seluruh masyarakat di suatu
wilayah.
Daftar Pustaka
Pattiruhu, I. C., Rompas, S., & Simak, V. (2019). Fungsi Afektif Keluarga dan Fungsi Sosialisasi
Keluarga Dengan Perilaku Seksual Remaja. Jurnal Keperawatan.
Zoller, H. M., & Kline, K. N. (2008). Theoretical contributions of interpretive and critical
research in health communication. Annals of the International Communication
Association, 32(1), 89-135.
Internet
Dinas kesehatan Kota Cilegon “Data Sebaran Covid-19 Kota Cilegon Update 19 Juni 2020”
http://dinkes.cilegon.go.id/ diakses pada 19 Juni pukul 12.24 WIB
Sitepu, J. (2018, 12 Januari). Dalam 15 Prinsip Komunikasi Kesehatan Secara Umum. Diambil
dari https://pakarkomunikasi.com/prinsip-komunikasi-kesehatan. diakses pada 5
Juni pukul 23.10 WIB
Kautsar, M. (2020, 15 Maret). News. Terungkap! Awal Mula Virus Corona Covid-19 Muncul
di China. iambil
D dari
https://www.dream.co.id/news/virus-corona-teridentifikasi-muncul-di-china-17-nov
ember-200313z.html Diakse pada 12 Juli 2020 Pukul 19.40 WIB
Sagita, N. S. (2020, 15 Maret). Berita Detikhealth. Dalam Banyak Disebut, Social Distancing
hingga 'WFH' Artinya Apa Sih?. Diambil dari
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4939965/banyak-disebut-social-distan
cing-hingga-wfh-artinya-apa-sih Diakses pada 12 Juli 2020 pukul 19.50 WIB