Anda di halaman 1dari 12

Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

SYARAT – SYARAT TEKNIS

1. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup Pekerjaan pada Kegiatan ini adalah :


a. Optimalisasi Fungsi jaringan Irigasi yang telah Terbangun .
b. Kegiatan ini didanai dari APBN dan APBD Kabupaten Kudus T A 2011.
c. Seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang tertuang dalam RKS
Gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

2. PENJELASAN UMUM 2.1. Lokasi / Pekerjaan :


Di Wilayah Kabupaten Kudus

2.2. Uraian / Jenis Pekerjaan :


1. Pekerjaan Saluran
2. Pekerjaan Pasangan
3. Pekerjaan Beton
4. Perbaikan Pintu Air

3. JENIS DAN MUTU BAHAN A. Bahan alam


1. Pasir pasang
Untuk semua pekerjaan pasangan, plesteran harus memakai pasir
pasang berbutir kasar tidak mengandung kadar lumpur terlalu banyak .
2. Pasir Beton
Berbutir kasar, tajam dan bersih dari kotoran atau kadar lumpur. Khusus
pasir beton lihat syarat teknis (PBI 1971) . Pasir pasang tidak
diperkenankan untuk pekerjaan pengecoran.
3. Batu pecah
Berasal dari batu kali pecah 3/5 cm dan 4/6 cm yang menggunakan
mesin, yang dipergunakan untuk campuran dalam pengecoran.
4. Batu Belah
Berasal dari batu kali pecah 15/20 cm dan bukan batu gunung dimana sisi
dari batu tersebut bersih dari lumpur yang mengikat dan punya daya
lekat terhadap spesi.

B. Bahan Pabrikasi
1. Sement (PC)
Hasil produk Semen dan tidak boleh memakai sement (PC) yang sudah
mengeras (sweping) . Khusus untuk mengerjakan beton konstruksi harus
memakai mutu yang sejenis dan memenuhi syarat teknis.
2. Besi Tulangan
Semua baja tulangan beton harus baru serta dari mutu dan ukuran yang
sesuai dengan standard Indonesia untuk beton yang dipersyaratkan dan
harus disetujui oleh Direksi.
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

Jenis dan Mutu Bahan


3.1 Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus utamakan bahan –
bahan produksi dalam negeri , sesuai dengan keputusan bersama Menteri
3.2.Bahan Bangunan / tenaga kerja lokal / setempat yang memenuhi syarat
teknis, sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas,
Tim Pemeriksa Pekerjaan (TPP) dan Pelaksana Kegiatan.
3.3.Bila bahan – bahan bangunan yang memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa / bermacam – macam jenis (Merk) diharuskan untuk memakai
jenis dan mutu bahan dipilih satu jenis.
3.4.Bahan – bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan
bangunan tersebut mempunyai beberapa macam mutu , maka harus
ditetapkan untuk dilaksanakan dipergunakan yang mutu / kwalitas (kw. 1).
3.5.Bila rekanan / kontraktor sudah menanda tangani untuk dilaksanakan jenis
dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai
dengan yang telah ditetapkan, bahan – bahan tersebut harus ditolak dan
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan
biaya menjadi tanggung jawab kontraktor penyedia jasa.
3.6.Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor mengajukan contoh bahan
dari beberapa produk sesuai ketentuan dalam RKS kepada konsultan
pengawas, Tim pemeriksa pekerjaan dan pelaksana kegiatan.
3.7 Bila dalam uraian dan syarat – syarat disebutkan nama pabrik / produk dari
suatu barang , maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kwalitas dan
type dari barang – barang yang dikehendaki Pemberi tugas / Pelaksana
kegiatan.
3.8 Kontraktor Pelaksana harus menawarkan harga –harga barang / bahan
tersebut sesuai RKS dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan dan bahan
yang ditawarkan dalam harga satuan pekerjaan dan atau harga satuan
bahan / upah adalah mengikat.

4.URAIAN PEKERJAAN 4.1 Kontraktor / Rekanan harus menyediakan segala yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan secara baik , sempurna dan efisien dengan urutan
yang teratur.
4.2 Kuantitas dan kualitas pekerjaan :
Kuantitas pekerjaan yang berkualitas baik yang termasuk dalam harga
kontrak harus diangap seperti yang tertera dalam gambar – gambar bestek
atau uraian dalam Rencana Kerja dan syarat – syarat dan Berita Acara Rapat
Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing) kecuali yang disebut diatas apa yang
tertera dalam uraian dan syarat – syarat dalam kontrak itu bagaimanapun
tidak boleh menolak, merubah / mempengaruhi penerapan atau
interprestasi dari apa yang tercantum dalam syarat – syarat ini.
Kekeliruan / perbedaan dalam uraian pekerjaan dan kuantitas baik
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

pengurangan maupun penambahan bagian – bagian dari gambar dan uraian


syarat – syarat tidak boleh merusak (membatalkan) Perjanjian / Kontrak ini,
tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang
dikehendaki oleh Pemberi tugas / Pelaksana Kegiatan.

4.3 Gambar – gambar pekerjaan .


a. Gambar – gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek,
gambar detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang
dilaksanakan oleh Perencana telah disampaikan kepada Rekanan /
Kontraktor beserta dokumen –dokumen lain, Rekanan / Kontraktor tidak
boleh mengubah atau menambah tanpa persetujuan tertulis dari
Pelaksana Kegiatan / Direksi.
b. Gambar – gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang
tidak ada hubungannya dengan pekerjaan pemborongan ini atau
dipergunakan untuk maksud – maksud lain. Bila Direksi menganggap
perlu maka Kontraktor harus membuat tambahan gambar detail (gambar
penjelasan) yang diperiksa dan disyahkan oleh Direksi dan gambar –
gambar tersebut menjadi milik Direksi.
c. Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar bestek baik
penyimpangan atau perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau tidak,
Rekanan / Kontraktor harus membuat gambar kerja atau gambar
penjelasan (shop drawing) untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi
tugas / Pelaksana Kegiatan.
d. Rekanan / Kontraktor Pelaksana Harus menyediakan di lokasi pekerjaan 1
(satu) Dokumen Kontrak lengkap termasuk gambar bestek, Rencana kerja
dan syarat – syarat (RKS), Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing) Time Schedule yang telah disetujui oleh pelaksana kegiatan /
Tim Pemeriksa Pekerjaan / Konsultan Pengawas dalam masa Pelaksana
Pekerjaan.
e. Rekanan / Kontraktor pelaksana dianggap sudah mempelajari /
memahami maksud dan tujuan perencana.
f. Rekanan / kontraktor pelaksana harus membuat gambar yang sesuai
dengan apa yang dilaksanakan (As built drawing) yang
jelas,memperhatikan perbedaan atau perubahan antara gambar –
gambar dalam dokumen kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan ,
gambar – gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima)
sebelu serah terima tahap I (STT-I).

5.PERATURAN TEKNIS YANG a. Peraturan tentang Beton SNI 03-2847-1992


DIPERGUNAKAN
b. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan – bahan Bangunan (NI-3/56).
c. Peraturan Muatan Indonesia (PMI-NI-18/1970).
d. Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia (NI-3)1970.
e. Peraturan Sement Portland Indonesia (NI-8)
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

f. Standart Industri Indonesia (SII).


g. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang pengarahan tenaga kerja)
antara lain tentang larangan mengerjakan anak di bawah umur .
h. Dan peraturan – peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi
berkaitan dengan pekerjaan ini.

6. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR a. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail maka
gambar detail yang dipakai / diikuti.
b. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai maka
ukuran dengan angka dalam gambar yang diikuti.
c. Bila ukuran – ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan / barang yang
dipakai dalam RKS tidak sesuai dengan gambar maka RKS yang diikuti.
d. Rekanan / Kontraktor berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang
hal – hal tersebut . Setelah Rekanan / Kontraktor menerima dokumen dan
Panitia Pengadaan / Pemberi Tugas dan hal tersebut akan dibahas dalam
rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan semua dokumen yang ada untuk
disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan.

7. PERSIAPAN DILAPANGAN DAN 1. Setelah Kontraktor Penyedia Jasa mendapat SKPPBJ dari Pelaksana Kegiatan
ADMINISTRASI
maka segera membuat Surat pemberitahuan akan memulai pekerjaan
2. a. Kontraktor Penyedia Jasa di wajibkan memasang Papan nama Proyek
dengan ukuran 90 x 120 cm Biaya pembuatan Papan nama Proyek sudah
termasuk dalam pekerjaan persiapan.
b. Rekanan Kontraktor Penyedia jasa dapat membuat bouwkeet / Bangunan
sementara untuk kantor pegawainya dan gudang untuk bahan – bahan
yang diperlukan agar terhindar dari kerusakan atau hujan.
3. Rekanan / Kontraktor Penyedia Jasa setelah menerima Surat keputusan
penetapan penyedia barang dan jasa (SKPPBJ) segera membuat Time
Schedule berupa Bar Chart yang terinci untuk dapat diikuti lebih awal
perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan apabila
terdapat / terlihat adanya indikasi keterlambatan pekerjaan diperlukan
koordinasi atau langkah – langkah untuk menanggulangi hambatan
/keterlambatan yang akan

8. PENJAGAAN KEAMANAN 1. Selama pelaksanaan pekerjaan Rekanan /Kontraktor Penyedia Jasa


LAPANGAN PEKERJAAN
diwajibkan mengadakan segala keperluan untuk keamanan dan
kesejakteaan para pekerja dan tamu, seperti PPPK, Sanitai , Air Minum dan
fasilitas-fasilitas kesejakteraan. Juga diwajibkkan memenuhi segala
peraturan, tata tertip ordonasi pemerintah atau pemerintah setempat.
2. Rekanan / kontraktor diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar
lokasi pekerjaan dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah
orang lain.
3. Rekanan / Kontraktor harus menjaga agar jalanan umum, jalan kecil dan hak
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

pemakai jalan bersih dari bahan-bahan, bangunan dan sebagainya dan


memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaran maupun pejalan kaki
selama pekerjaan berlangsung.
4. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, rekanan/kontraktor penyedia jasa
bertanggung jawab penuh atas segala kerusakaan bangunan yang ada
disekitarnya, utilitas, jalan-jalan, saluran saluran pembuangan dan
sebagainya dilokasi dan kerusakan sejenis yang disebakan karena
pelaksanaan pekerjan kontraktor dalam arti yang luas, itu semua diperbaiki
kontraktor dalam arti yang luas, itu semua diperbaiki kontraktor hingga
dapat diterima oleh pemberi tugas.
5. Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan dan kerusakan seluruh
pekerjaan termasuk bahan bahan bangunan dan perlengkapan instalasi
hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh Direksi.

9. JAMINAN DAN KESELAMATAN 1. Air Minum dan Air kerja :


BURUH
a. Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup
bersih ditempat pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Kontraktor mengadakan air kerja untuk keperluan pekerjaan selam
pelaksanaan dapat mempergunakan atau menyambung pipa air yang
telah ada dengan meteran air sendiri (guna memperhitungkan
pembayaranya) air sumur yang bersih / jernih dan tawar, bila hal ini
meragukan harus diperiksa di laboratorium.
2. Kecelakaan kerja.
a. Apabila terjadi kecelakaan pada tenaga kerja pada wktu melaksanakan
pekerjaan, Kontrator harus segera mengambil tindakan-tindakan yang
perlu untuk keselamatan si korban. Biaya pengobatan dan lain-lain
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus segera melaporkan
kepada instansi yang berwenang dan Direksi. Serta segera mengurus ke
Jamsostek / PT. Astek.
b. Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk PPPK
yang selalu tersedia dalam saat dan berada ditempat
Direksikeet/Bouwkeet.
10. ALAT-ALAT PELAKSANAAN DAN a. Selama pelaksnaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan /
PENGUKURAN LAPANGAN
menyeiapkan alat-alat baik untuk sarana / peralatan pekerjaannya maupun
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil
pekerjaan dan alat-alat lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
b. Penentuan titik duga dan batasan-batasan pekerjaan sesuai kontrak harus
ditentukan memakai alat yang tepat atau alat ukur ( waterpass atau
theodolite ) .
c. Penentuan atau batasan pekerjaan dilaksanakan kontraktor bersama-sama
Konsultan Pengawas, Direksi / Pengawas Dinas Bangunan dan Tim
Pemeriksa Pekerjaan.
d. Pengukuran lapangan dituangkan dalam berita acara hasil pengukuran ( BA
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

Uietzet ) dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang terkait.


e. Apabila terdapat perbedaan antara gambar dengan kondisi lapangan maka
akan dituangkan dalam bentuk Addendum perubahan pekerjaan. Dan
kontraktor diharuskan membuat gambar perubahan / gambar yang sesuai
kondisi lapangan ( As Build Drawing ) yang ditandatangani oleh pihak-pihak
terkait.
11.SYARAT-SYARAT CARA a. Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kontrak dan
PEMERIKSAAN BAHAN
mempunyai keahlian sesuai dengan tugas yang diserahkan kepadanya.
BANGUNAN
b. Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan
yang disediakan menurut dokumen kontrak dalam keadaan baru dan
semua hasil pekerjaan berkualitas baik, bebas dari cacat. Semua pekerjaan
yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defective (rusak).
c. Dalam pengajuan penawaran harga kontraktor harus sudah
memperhitungkan biaya-biaya pengujian/pemeriksaan berbagai bahan
yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
d. Bahan bongkaran yang secara nyata masih dapat digunakan menjadi hak
milik Dinas terkait dengan disertai Surat Berita Acara Bongkaran yang
ditanda tangani oleh Konsultan Pengawas dan Pengawas Harian.

12. PEKERJAAN YANG TIDAK BAIK a. Pemberi tugas / pelaksanaan kegiatan dan konsultan pengawas berhak
mengeluarkan instruksi agar kontraktor membongkar pekerjaan apa saja
yang telah ditutup untuk diperiksa atau mengatur untuk mengadakan
pengujian bahan bahan atau barang-barang baik yang sudah maupun yang
belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Biaya
untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban kontraktor untuk
disempurkan sesuai dengan dokumen kontrak.
b. Pemberi tugas / Pelaksana Kegiatan dan konsultan Pengawas berhak
mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan,
pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai
dengan dokumen kontrak.
13. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN Syarat-syarat untuk bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
PEKERJAAN
a. Semen Pc : Hasil produksi lokal/dalam negeri jenis I yang belum
kadaluarsa / mengeras (sweping), mutu yang sejenis produksi Semen
Gresik, Semen Tiga Roda atau yang mempunyai SNI dan harus memakai
merek pabrik dengan jenis dan kualitas yang sama.
b. Pasir cor : Berbutir sangat kasar tajam dan bersih dari lumpur.
c. Kerikil : Berasal dari batu pecah mesin padat (stone crusher) ukuran 1-1, 1-
2 cm dan 2-3 cm.
d. Air kerja : Air bersih/tawar atau air dari saluran PDAM.
e. Pasir pasang : Berasal dari sungai, berbutir agar keras/kasar, tajam bersih
dan tidak mengandung lumpur.
f. Batu pecah : Berasal dari batu kali pecah ± 3/5 cm dan ± 4/6 cm yang
menggunakan mesin, yang dipergunakan untuk campuran dalam
pengecoran.
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

g. Batu kali : Berasal dari batu kali pecah ± 15/20 cm dan bukan batu gunung
dipergunakan untuk pondasi pagar dan saluran air, dimana sisi dari batu
tersebut bersih dari lumpur yang mengikat dan punya daya lekat terhadap
spesi.
Dan bahan-bahan yang digunakan tetapi tidak tercantum diatas agar disesuikan
dengan type/merek existing atau lihat Berita Acara Penjelasan ( BAPP).

13.1. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pekerjaan persiapan adalah suatu pekerjaan awal yang merupakan suatu
kesatuan pekerjaan yang tidak terpisahkan dari pekerjaan utama ang
diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Surat
Perjanjian/Kontrak yang meliputi
a. Pembuatan Foto Dokumentasi Pengambilan Foto Dokumen harus
dilakukan pada waktu:
- Pekerjaan ( 0%, 25%,50%, 75%,100% )
- Setiap jenis/item pekerjaan (proses dan finish)
- Setiap pengajuan Pembayaran Angsuran
- Setelah masa pemeliharaan berakhir.
Foto harus berwarna ukuran postcard sebanyak masing-masing 3 (tiga)
lembar, disusun dalam album dan diberi keterangan serta di sampaikan pula
dalam bentuk softcopy.
2. Pemasangan papan nama proyek agar dilakukan terlebih dahulu di lokasi
agar tidak menibulkan kecurigaan dari warga masyarakat sekitar dan LSM
yang ada di daerah bersangkutan. Yang isinya menjelaskan dari instansi
pemeritah mana, nama PT./CV Pelaksana/pemborong, jangka waktu dan
nilai pekerjaan serta keterangan lain yang berhubungan dengan pekerjaan
yang bersangkutan, selanjutnya agar berkoordinasi dengan instansi
pemerintah/Pelaksana Kegiatan.
3. Sebelum rekanan pemborong mengadakan persiapan di lokasi sebelumnya
harus memenuhui prosedur tentang tata cara perijinan / berkenan untuk
memulai dengan persiapan-persiapan pembangunan kepada Pemerintah
Daerah.
4. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran, Direksi pengawas
lapangan harus sudah memulai aktif untuk mengadakan pengawasan
sesuai dengan tugasnya.
5. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelumnya tiap-tiap bagian
pekerjaan dilaksanakan, harus mendapatkan ijin tertulis dari pelaksana
kegiatan untuk dapat meneruskan bagian dari pekerjaan tersebut secara
berkala.
7. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai pemborong harus mempersiapkan
keperluan keperluan lapangan, diantaranya pembuatan gudang
penyimpanan bahan material dan alat-alat kerja/gudang bahan dan gudang
kerja.
8. Pembersihan lokasi dari berbagai macam hal yang bisa menghambat
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

pelaksanaan pekerjaan.
9. Teknis pelaksanaan untuk proyek ini dengan cara tidak boleh mengganggu
kegiatan / bangunan yang ada disekitarnya.

13.2. PEKERJAAN TANAH Pekerjaan tanah meliputi :


a. Galian tanah untuk pondasi saluran dibuat kemiringan (menurut gambar )
dan tanah bekas galian harus dibuang keluar bouwplank adapun
kedalamannya bisa dilihat dalam gambar.
b. Urugan pasir bawah pondasi harus dipadatkan lapis demi lapis sampai
padat betul dan ukuran 10 cm atau disesuaikan gambar.
c. Untuk pondasi batu kali dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja / bestek.
d. Normalisasi saluran

13.3. PEKERJAAN BETON 1. Pekerjaan beton bertulang harus dilaksanakan menurut peraturan Beton
BERTULANG
Bertulang.
2. Semua ukuran pekerjaan beton ditentukan sesuai gambar.
3. Adukan Beton :
a. Semua adukan beton terdiri campuran 1pc : 2 ps : 3 kr.
b. Mencampur beton harus dilaksanakan dengan beton molen.
4. Plesteran Beton :
a. Plesteran bidang beton dari campuran 1pc : 3 ps sebelum diplester,
bidang-bidang tersebut diteliti dan harus dikasarkan terlebih dahulu.

Syarat-syarat Untuk Bahan :


a. Semen Pc : Semen Gresik yang belum kedaluarsa atau semen produksi
Indonesia lainnya yang belum kedaluarsa atas persetujuan pengawas
b. Besi beton : Berkualitas baik ex. Krakatau steel atau sekualitas dengan
ukuran normal
c. Pasir cor : Pasir cor yang kasar dan bersih dari lumpur.
d. Batu stenslag : Berasal dari hasil pecahan dari batu kali ukuran 1-3 cm
atau stenslag mesin padat dan bersih dari debu / kotoran.
e. Air : Air bersih / tawar dari saluran PDAM
f. Bekisting : Kayu meranti gergaji mesin tebal Minimum 2 cm atau
multiplek tebal 1,2 cm, sehari setelah pengecoran harus dibasahi
dengan air selama ± 1 minggu.
Syarat-syarat lain yang perlu diperhatikan adalah :
1. Standart-standart dan persyaratan-persyaratan yang dipakai dalam
spesifikasi teknis ini adalah PBI’89 atau SKSNI-T.15-1991.
2. Bahan-bahan beton yang terdiri dari semen, agregat halus (pasir) dan
kasar (kerikil), air dan baja tulangan harus memenuhi syarat.
3. Beton yang dipakai untuk konstruksi harus memenuhi standart mutu 25
Mpa ( kubus ) dengan mengingat syarat-syarat lain dalam SNI 03-2847-
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

1992. Untuk itu pemborong harus membuat campuran-campuran


percobaan (mixDesign) yang kemudian harus diperiksa di laboratorium
yang disetujui direksi/pengawas dengan biaya pemborong sesuai mutu
beton 25 Mpa (kubus)
4. Kontrol kualitas harus dilaksanakan terus menerus selama pekerjaan
berlangsung dimana pengontrolan tersebut harus memenuhi SNI 03-
2847-1992.
5. Untuk beton praktis dipergunakan campuran 1pc : 2ps: 3kr.
6. Acuan harus menghasilkan suatu akhir yang mempunyai bentuk garis dan
dimensi komponen yang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
rencana serta uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan. Acuan harus
cukup kokoh sehingga mampu mencegah kebocoran adukan.
7. Kayu acuan (bekisting) digunakan kayu meranti berkualitas baik dengan
ukuran tebal 2 cm (papan) dan untuk penguatnya dipakai kayu 5/7 atau
4/6.
8. Semua sambungan-sambungan dalam pekerjaan acuan antara papan-
papan dan tidak boleh bocor.
9. Bekisting harus sedemikian kuatnya sehingga dapat menahan gaya tekan
ke arah luar yang diakibatkan oleh berat bahan adukan yang dituangkan.
10. Sebelum pengecoran dimulai akan diadakan pengecekan bekisting.
11. Lantai kerja haus bersih dari kotoran, sisa-sisa kerjaan dan sebagainya,
dibasahi permukaannya sebelum beton dicor.

12. Untuk bahan bekisting yang menggunakan papan kayu meranti maka
ketebalan minimum yang diperbolehkan adalah 9 mm. Pada alas
bekisting yang berhubungan dengan staggerd dibuatkan rangka tempat
dudukan papan kayu meranti dengan menggunakan papan pada arah
vertikal, dengan interval 60 cm.
13. Pada saat pengecoran beton harus diusahakan agar tidak terjadi keropos,
segregasi dengan system perojokan/sistem penggetaran yang tepat
( vibrator ) dan sistem pengecoran yang benar.

13.4.PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI a. Untuk pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan gambar
kerja/bestek,
b. Bagian bawah/dasar selokan dilakukan rabat beton setebal 8 cm
c. Dinding bagian dalam selokan dilakukan plesteran setebal 1,5 cm dengan
spesi 1 pc : 5 ps
d. Bagian bibir saluran juga dilakukan plesteran setebal 5 cm serta benangan
sudut.

13.5. PEKERJAAN SIARAN a. Pekerjaan siar dilaksanakan pada nat-nat batu muka yang ditunjukkan pada
gambar dan atau disebutkan di dalam Dokumen Kontrak.
b. Campuran siar terdiri dari 1 (satu) bagian semen dan 2 (dua) bagian pasir.
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

Syarat-syarat bahan seperti pada pekerjaan plesteran.


c. Pekerjaan siar menggunakan siar tenggelam dengan lebar tidak boleh
melebihi 2,0 cm.
d. Bagian yang akan disiar harus dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran
dimulai =harus terlebih dahulu disiram'dengan air sampai jenuh.

14. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN Apabila pekerjaan telah selesai atau kontrak berakhir, kontraktor penyedia jasa
PEKERJAAN YANG PERTAMA
harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai dengan
kontrak kepada pelaksana kegiatan secara tertulis dan konsultan pengawas
berkewajiban :
a. Membuat evaluasi atau cek list tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai
dengan kontrak pemborongan.
b. Menyampaikan/melaporkan kepada pelaksana kegiatan tentang hasil
pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut secara tertulis. Pelaksana
Kegiatan akan meneruskan kepada Tim Pemeriksa Pekerjaan untuk
mengadakan rapat kegiatan mengenai pekerjaan penyerahan tersebut di
atas berdasarkan :
a. Surat penyerahan pekerjaan dari pemborong
b. Surat tanggapan dari pengawas lapangan, setelah dapat menerima
penyerahan pekerjaan tersebut.
15. PEMELIHARAAN BANGUNAN Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama
SEBELUM PENYERAHAN KEDUA
hingga masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab pemborong
sepenuhnya, antara lain :
1. Keamanan dan penjagaan
2. Penyempurnaan dan pemeliharaan
3. Pembersihan
Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut di atas sesuai dengan
kontrak, maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti
pada tata cara (prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama.

16. PEKERJAAN TAMBAH DAN a. Pemborong berkewajiban melaksanakan pekerjaan yang diterima sesuai
KURANG
detail yang telah disahkan oleh pengawas, melaksanakan secara
keseluruhan atau dalam bagian tertentu menurut persyaratan teknis untuk
mendapatkan hasil yang baik.
b. Pemborong selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya
mengerjakan segala sesuatunya demi kesempurnaan pekerjaan atau
memakai bahan yang tepat walaupun satu dan lain hal tidak dicantumkan
dengan jelas dalam gambar dan bestek.
c. Pekerjaan tambah kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau
persetujuan secara tertulis dari pengawas. Selanjutnya perhitungan
penambahan/pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang
disetujui oleh kedua belah pihak, tidak tercantum daftar harga upah dan
satuan pekerjaan.
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

d. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara
tertulis, adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab pemborong
sepenuhnya.

17. DOKUMENTASI 1. FOTO DOKUMENTASI


a. Sejak mulai, selama masa dan pada akhir pelaksanaan pekerjaan, kontraktor
diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang
diwujudkan dalam bentuk foto dokumentasi.
b. Foto dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa
memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan
pelaksanaan pekerjaan sejak dari awal sampai kronologi merupakan satu
gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut.
c. Foto dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari titik yang berbeda atau
sesuai dengan pengarahan direksi pekerjaan, dan sudah harus bisa
memberikan gambaran secara garis kegiatan pelaksanaan pekerjaan :
1. Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 %.
2. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25%.
3. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%.
4. Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75%.
5. Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100%.
e. Foto dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos,
masing-masing rangkap 3 ( tiga ), dengan distribusi 1 ( satu ) copy dipasang
dibarak kerja dan 2 (dua) copy lainnya ditata rapi pada album photo dan
diserahkan kepada pemilik pekerjaan.
f. Di samping foto dokumentasi utama tersebut, atas permintaan direksi
pekerjaan kontraktor bisa melaksanakan pengambilan foto dokumentasi
kegiatan pelaksanaan pekerjaan lainnya yang dianggap berguna dan cukup
mempunyai nilai penting untuk didokumentasikan.
g. Pada saat penyerahan foto dokumentasi, kontraktor juga harus
menyerahkan negatif film/file, ditata menurut urutan foto dokumentasi
yang diserahkan.

PENUTUP
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh PPK, bilamana perlu diadakan
perbaikan dalam RKS ini.

Kepala Bidang Sumber Daya Air


Selaku PPK/KPA

M. FARID, ST
Penata Tk I
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang telah Terbangun 2011

NIP. 19690321 199903 1 002

Anda mungkin juga menyukai